TEORI KEPENDUDUKAN Farrelito Ardhaffa Putra
2G 1805015287
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka Fakultas ilmu-ilmu Kesehatan 2019
Teori Kependudukan 1. Struktur/Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Misalnya,secara geografis,biologis,sosial dan atau ekonomi. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
2. Tiga Fenomena Perubahan Penduduk a) Dinamika Penduduk Dinamika penduduk ialah suatu perubahan keadaan penduduk. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada suatu perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut bisa diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. Perkembangan pada jumlah penduduk yang tinggi jika tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang maka akan berakibat kepada sumber daya manusia yang berkualitas rendah. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul bisa ditekan sekecil mungkin. b) Komposisi penduduk Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu, merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama.
c) Jumlah dan Distribusi Penduduk Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah,provinsi,atau negara, dapat dilakukan berbagai cara, seperti sensus penduduk,registrasi/pencatatan dan survei. 1. Sensus Penduduk Sensus berasal dari bahasa Latin “censere” yang berarti penaksiran harta benda seseorang warga Negara dan pencatatan nama warga Negara.Sensus diartikan sebagai perhitungan jumlah penduduk suatu Negara dengan cara mengumpulkan,menghitung,dan menyusun data penduduk baik penduduk asli maupun pendatang,pada waktu tertentu dan diwilayah tertentu.sensus dapat dibedakan atas dua macam yaitu,sensus de facto dan de jure. a.Sensus De Facto Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang berada dalam wilayah sensus ketika sensus diadakan. b.Sensus De Jure Sensus de jure adalah penghitungan/pencacahan yang hanya dilakukan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus 2. Registrasi Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran,kematian,dan kejadian penting yang dialami seseorang,misalnya perkawinan,perceaian,adopsi anak dan perpindahan penduduk.Kumpulan catatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk. 3. Survei Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil daerah sampel.Pencacahan penduduk dengan metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah negara,melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili.
3. Tujuan Pembuatan Struktur/Komposisi Penduduk Komposisi penduduk suatu daerah atau negara penting untuk diketahui, karena dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah suatu negara dalam melaksanakan kebijakan pembangunan perekonomian dan kebijakan di bidang kependudukan demi kesejahteraan rakyatnya.
4. Klasifikasi Struktur/Komposisi Penduduk a)
Menurut Karakter Demografi ● Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu: – Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif. – Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif. – Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu: – Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda. – Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa. – Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita. Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagian besar penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingkat kelahiran akan tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio).
b)
Menurut Karakter Sosial ● Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk. ● Berdasarkan Status Perkawinan Berdasarkan status perkawinan, pengelompokan penduduk dapat disusun menjadi kelompok belum kawin, sudah kawin, cerai dan janda atau duda.
c)
Menurut Karakter Ekonomi ● Berdasarkan status, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiaptiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
d)
Menurut Geografis dan Persebaran ● Berdasarkan Tempat Tinggal Komposisi Penduduk Berdasarkan aspek geografis. Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Daftar Pustaka Dewi, Nurmala.2009.Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Grup. Wardiyatmoko,K.2006,Geografi.Jakarta:Erlangga H.R.Bintarto.2000. Geografi SMA. Jakarta:Erlangga Mantra, Bagoes Ida. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Belajar Sanjaya,