150510180041_fachri Dio Pamungkas_olahraga Dan Kesenian.docx

  • Uploaded by: Fachri Dio Pamungkas
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 150510180041_fachri Dio Pamungkas_olahraga Dan Kesenian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 773
  • Pages: 3
Nama

: Fachri Dio Pamungkas

NPM

: 150510180041

Olahraga Tradisional 1. Galah Asin Galah asin merupakan salah satu permainan yang bisa dijadikan olahraga dari Indonesia. Permainan galah asin terdiri dari 3-7 (ganjil) orang dari masing masing tim. Olahraga ini dimainkan dalam lapangan segiempat sebesar 9 x 4 meter. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolakbalik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Olahraga ini melatih ketangkasan dan kecepatan serta menuntut kekompakan antara anggota tim dan juga kejelian menyusun strategi. Salah satu yang membuat olahraga ini semakin menghilang adalah ketersediaan lahan. Dengan ukuran lapangan permainan yang cukup luas, agak sulit untuk menemukan lokasi yang tepat, apalagi di daerah perkotaan.

Kesenian Tradisional 1. Tari Jaipong Tari Jaipong merupakan salah satu kesenian dari suku Sunda yang berasal dari daerah Karawang. Jaipongan terlahir melalui proses kreatif dari H Suanda sekitar tahun 1976 di Karawang, jaipongan merupakan garapan yang menggabungkan beberapa elemen seni tradisi karawang seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain. Jaipongan menjadi sarana hiburan masyarakat karawang dan mendapatkan apresiasi yang cukup besar dari segenap masyarakat karawang dan menjadi fenomena baru dalam ruang seni budaya karawang, khususnya seni pertunjukan hiburan rakyat. Ragam Gerakan a. Gerakan Bukaan Merupakan gerakan pembukaan dalam pertunjukan kesenian Jaipongan dari Bandung. Dalam gerakaan ini sang penari biasanya melakukan jalan berputar disertai dengan memainkan selendang yang dikenakan pada leher pemain. b. Pencungan Pencungan adalah bagian gerakan dari berbagai ragam gerak cepat dalam tarian jaipong. Gerakan ini didukung dengan tempo lagu atau musik yang bertempo cepat pula. c. Ngala Ngala dalam jaipongan adalah salah satu ragam gerakan yang terlihat semacam gerak patah-patah atau titik pemberhentian dari satu gerakan pada gerakan lain dan dilakukan secara cepat atau dengan kata lain gerakan ini memiliki tempo cepat. d. Mincit Mincit merupakan gerakan perpindahan dari satu ragam gerak ke ragam gerak lain. Gerakan ini dilakukan setelah ada gerakan ngala dalam sebuah tarian Jaipong. Properti yang dikenakan dalam pementasan Adapun properti yang digunakan oleh para penari dan pengiring nya antara lain dapat kita kelompokan sebagai berikut: Kostum Kostum atau busana yang dikenakan dalam sebuah pementasan tari jaipong sangat beragam. Meskipun terdapat perbedaan corak antara jaipongan tradisional dan gaya baru namun Pada umumnya properti busana yang dikenakan oleh para penari jaipongan merupakan pakaian tradisional. 1. Sinjang Merupakan sebuah kain panjang yang dikenakan oleh para penari jaipongan sebagai celana pajang.

2. Apok Adalah pakaian atau baju yang dikenakan oleh penari, pada busana wanita pakaian ini juga kerap disebut dengan nama kebaya. Adapun yang mencirikan pakaian apok terdapat pada pernik dan ornamen yang terdapat di dalamnya. 3. Sampur Sampur merupakan kain panjang yang menjadi properti utama tari jaipong. Sampur juga disebut juga dengan selendang yang dikenakan pada leher para penari. Keberadaan sampur sangat penting karena menjadi properti yang dimainkan dalam gerakan tari mulai dari pembukaan hingga akhir. Alat Musik Sebagaimana telah kita singgung pada awal tadi bahwa alat musik pengiring tari jaipongyang sangat mencolok adalah kendang. Namun selain kendang/ gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan tangan kosong, alat musik ini yang menjadi panduan seorang penari jaipong melakukan gerakan yang menarik, selain itu ada pula alat musik lain sebagai pelengkap seperti: 1. Ketuk Merupakan alat musik tradisional yang mirip dengan bonang. Alat ini dimainkan dengan cara diketuk dan menghasilkan suara nyaring sebagai suara tekanan dalam sebuah musik pengiring tari jaipong. 2. Rebab Merupakan alat musik pelengkap dalam menyajikan sebuah lagu pengiring tarian jaipongan. Alat musik ini sedikit mirip dengan girat yang memiliki senar. 3. Goong Suara khas menggelegar dimiliki oleh alat musik yang satu ini, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dalam hitungan tertentu mengikuti irama musik yang dimainkan. 4. Kecrek Jika kita kerap menyaksikan pementasan wayang kulit tentunya tidak asing lagi dengan alat musik yang satu ini karena krecek merupakan perkusi dalam sebuah pementasan wayang. “Kecrek kecrek kecrek kecrek” begitulah kurang lebih suara yang ditimbulkan oleh alat musik ini. Selain dari keempat alat musik di atas ada pula alat musik lain yang digunakan seperti Kecapi, Demung, Saron, dan juga Bonang. Sementara pelantun lagu/ penyanyi dalam sebuah pertunjukan jaipongan disebut dengan Sinden.

Related Documents

Dio
October 2019 53
Lodate Dio
November 2019 40
Dio Survival
October 2019 38
Dio Frangetto Binarias
November 2019 15

More Documents from ""