Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU
http://repositori.usu.ac.id
Departemen Perpustakaan dan Sains Informasi
Skripsi Sarjana
2017
Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan Menggunakan HOT FIT Model Lubis, Siti Haritsah http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4260 Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
EVALUASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN IAIN PADANGSIDIMPUAN MENGGUNAKAN HOT FIT MODEL
Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi
SITI HARITSAH LUBIS 130709019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBARAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
:
Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan Menggunakan HOT FIT Model
Oleh
:
Siti Haritsah Lubis
NIM
:
130709019
Pembimbing I
: Dr.A. Ridwan Siregar,M.Lib
NIP
: 195311251978121001
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul
Skripsi
:
Evaluasi
Sistem
Informasi
Perpustakaan
IAIN
Padangsidimpuan Menggunakan HOT FIT Model Oleh
: Siti Haritsah Lubis
NIM
: 130709019
Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Ketua
: Ishak,S.S,M.Hum
NIP
: 196704242001121001
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
Fakultas Ilmu Budaya Ketua
: Dr. Budi Agustono,M.S
NIP
: 196008051987031001
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN ORISINALITAS Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau di muat pada media publikasi lain. Penulis memebedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, 4 Oktober2017 penulis
Siti Haritsah Lubis NIM 130709019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK Lubis, Siti Haritsah. 2017. Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan Menggunakan Hot Fit Model. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini di lakukan di perpustakaan IAIN Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan dengan menggunakan tiga faktor yaitu manusia, organisasi dan teknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data di lakukan melalui observasi dan melakukan wawancara secara mendalam terhadap Informan . Penentuan informasi di lakukan dengan cara total sampling, dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang digunakan pada Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan layak digunakan. Informan menyatakan bahwa Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangasidimpuan masih bisa di gunakan sampai sekarang. Kata kunci : Evaluasi sistem, Sistem Informasi.
KATA PENGANTAR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan Menggunakan HOT Fit Model”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Abdul.Halim Lubis dan Ibunda tercinta Nurhadijah Harahap yang telah memberikan kasih sayang yang tiada akhir serta dukungan do’a, sehingga penulis memiliki semangat untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir penulis. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung kepada : 1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono,M,S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU. 2. Bapak Ishak,S.S,M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya. 3. Ibu Laila Hadri Nasution,S.Sos.M.pd. selaku Sekretaris Departemen Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. 4. Dr.Drs.A.Ridwan Siregar, SH, M.Lib. selaku Pembimbing I, dimana beliau telah banyak memberikan bimbingan. Rasa penghormatan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terima kasih yang sangat luar biasa atas waktu, dukungan, petunjuk dan nasehatnya kepada penulis. 5. Ibu Dr.Irawaty A Kahar,M.Pd, selaku Penguji I, dimana beliau juga telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk serta nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum. selaku Penguji II, dimana beliau juga telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk serta nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Seluruh dosen dan staf administrasi Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan studi penulis. 8. Terimah Kasih kepada Bapak Yusri Fahmi S.Ag.,SS.,M.Hum selaku Kepala Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan yang telah Mengizinkan Penelitian di Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan. 9. Terimah Kasih kepada Ibu Zuraidah,S.Sos. yang telah memberikan data ataupun informasi yang berkaitan tentang penelitian penulis. 10. Terimah kepada Mutia Anggini, Wilantika Daualay dan Rezky Meytriani selaku sahabat yang selama ini sudah menyemangatin penulis. 11. Semua rekan stambuk 2013, yang telah bersama-sama dalam waktu perkuliahan yang tidak mungkin di sebutkan nama satu persatu. Akhir kata, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang membangun demi kesempurnaanya Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.
Medan, Agustus 2017 Penulis
Siti Haritsah Lubis 130709019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………….…… KATA PENGANTAR ………………………………………………….. DAFTAR ISI ……………………………………………………………. DAFTAR TABEL ………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….
i ii v vii viii ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….…… 1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………… 1.5 Ruang Lingkup ………………………………………..………………
1 3 4 4 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi……………………….………………… 2.1.1 Sistem Informasi Perpustakaan……………………….…….. 2.1.2 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perpustakaan……………… 2.1.3 Penggunaan Sistem Informasi……………………………… 2.1.4 Fitur – Fitur Sistem Informasi ………….…………….…… 2.1.5 Senayan Library Management System (SLiMS)……….…… 2.2 Pengertian Evaluasi …………………………….…………………… 2.2.1 Alat Penilaian Evaluasi …………………………………… 2.2.2 Model Evaluasi Sistem Informasi………..………………… 2.3 Human Organization Technology (HOT) fit Model……………….... 2.3.1. Human (Manusia/SDM)……………………..……………. 2.3.2.Organization (Organisasi)………………………..……….. 2.3.3.Technology (Teknologi).…………………………………..
5 8 11 11 12 14 15 19 19 22 22 23 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian..…………………………………………………… 3.2 Lokasi Penelitian..……………………………………………………. 3.3 Proses Penelitian ..……………………………………………………. 3.3.1 Mengidentifikasi Informan…………………………………. 3.3.2 Menentukan Informan...……………………………………. 3.3.3 Mengumpulkan dan Mengorganisasikan Data ..……………
25 25 26 26 26 26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Analisis Data .………………………………………………………... 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..………………………………………….. 3.6 Jenis dan Sumber Data .……………………..………………………… 3.7 Keabsahan Data (Validity)………………………..…………………...
27 28 30 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Informan ………………………..……………………… 32 4.2 Kategori …………………..…………………………………………
33
4.2.1 Penggunaan Sistem ...………………..……………………
33
4.2.2 Kepuasan Pengguna…………………..……………………
40
4.2.3 Struktur Organisasi…………………..……………………
42
4.2.4 Kualitas Sistem.…………………..………………………..
46
4.2.5 Kualitas Informasi…………………..………………..……
51
4.2.6 Kualitas Layanan…………………..………………………
53
4.2.Rangkuman Hasil Penelitian…………………..…….….…
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .…………………..……………………………………... 58 5.2 Saran.…………………..……………………………………….……
59
DAFTAR PUSTAKA………………..…………………………..……..
60
LAMPIRAN…..……………..………………………………………....
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Informan ………………..………………………32 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Penelitian ………………..…………………57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem TAM ……….………..………………………20 Gambar 2.2 Sistem HOT Fit Model……….………..…………….24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Pedoman Wawancara………………..……………………… 63 Transkip Wawancara………………..…………………………………. 64 Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan……………… 92 Strukur Organisasi IAIN Padangsidimpuan……………………………98
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi saat ini, menimbulkan kemudahan untuk memperoleh segala jenis informasi yang dibutuhkan, hal ini menyebabkan terjadinya ledakan informasi dalam berbagai sektor lembaga atau organisasi baik itu lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan atau lembaga pendidikan. Internet memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat maupun organisasi, hal ini dapat dilihat dengan munculnya pengembangan sistem informasi di organisasi seperti perpustakaan yang berjalan sangat cepat. Perkembangan di perpustakaan ditandai dengan munculnya otomasi perpustakaan yang sering dikenal dengan istilah OPAC (Online Public Access Catalogue), dengan semakin berkembangnya teknologi dan adanya kebutuhan akses yang tinggi dari masyarakat maka dalam perkembangannya teknologi perpustakaan telah mengikuti trend dengan adanya fasilitas-fasilitas maupun program baru yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Teknologi baru di perpustakaan yang muncul seperti digital library, e-journal, e-resources, dan tentunya yang terbaru adalah Institutional Repository. Seluruh sistem informasi perpustakaan tersebut di bangun dengan mengutamakan kepentingan kebutuhan pemustaka dalam kemudahan akses informasi di perpustakaan. .
Evaluasi terhadap sistem informasi perpustakaan harus di lakukan di
perpustakaan IAIN Padangsidimpuan, hal ini untuk melihat seberapa besar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kontribusi yang di harapkan dari sistem informasi tersebut terhadap pemanfaatan yang di lakukan sumber daya manusia yang ada di perpustakaan terutama terkait dengan sistem temu kembali suatu informasi. Penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pihak perpustakaan dalam menentukan kebijakan terkait dengan pengembangan sistem informasi perpustakaan. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan evaluasi yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan bagi perpustakaan dalam memperbaiki sistem informasi yang sudah ada dengan cara melakukan penyempurnaan sistem informasi, selain itu dalam evaluasi ini juga dapat di jadikan tolak ukur bagi perpustakaan dalam melihat sejauh mana tingkat pemanfaatan yang di lakukan oleh sumber daya manusia yang ada di perpustakaan. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat adanya pengaruh ketiga komponen tersebut dalam mengevaluasi sistem informasi perpustakaan. penelitian ini akan melihat apakah Human Organization Technology Fit Model ini dapat digunakan dalam penelitian perpustakaan dalam lingkup sistem informasi perpustakaan. Metode ini digunakan karena komponen dalam sebuah sistem informasi meliputi sumber daya manusia (Human) yaitu yang melakukan penilaian terhadap sistem informasi adalah pengguna (system use), dimana pengguna yang di maksud dalam penelitian ini berfokus pada sumber daya manusia dalam perpustakaan. Komponen penting selanjutnya adalah organisasi (Organization) dalam hal ini evaluasi di lakukan dengan menilai struktur organisasi dan lingkungan organisasi yang erat kaitannya dengan perencanaan manajemen, pengendalian sistem dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pembiayaan. Komponen ketiga adalah teknologi (Technology), dimana evaluasi berjalan untuk mengukur apakah memang sistem informasi yang sudah berjalan tidak memiliki kualitas sistem yang bagus atau kualitas informasi yang kurang sehingga sistem informasi tidak berjalan dengan maksimal. Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan merupakan unit pendukung kegiatan akademik, yang memiliki total eksemplar dalam koleksi 36.694 dan bahan tercetak terdiri dari buku, skripsi, jurnal dan majalah. Total jumlah pengunjung pada tahun 2016 berjumlah 37.615 orang dengan jumlah peminjaman 1998 eksempar. perpustakaan IAIN Padangsidimpuan memiliki luas bangunan 600 m² dan memiliki 2 lantai di perpustakaan. Aplikasi SLIMS yang di gunakan pada perpustakaan IAIN Padangsidimpuan yaitu Senayan Library Manajement System versi 7 (cendana). Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti “Evaluasi Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan menggunakan HOT FIT Model”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui “ Bagaimana kesesuaian Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan dengan Hot Fit Model”.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “untuk mengevaluasi kesesuaian Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan dengan Hot Fit Model”. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman
tentang
sistem
informasi
Perpustakaan
IAIN
Padangsidimpuan 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan rujukan atau referensi dalam melakukan
penelitian
yang
berkaitan
dengan
sistem
informasi
Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan 3. Bagi instansi atau Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan, dapat dijadikan sebagai masukan atau saran untuk meningkatkan kualitas pada sistem informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian difokuskan pada Evaluasi kesesuaian sistem informasi perpustakaan IAIN Padangsidimpuan dengan HOT FIT Model.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II KAJIAN TEORETIS
2.1 Pengertian Sistem Informasi Istilah sistem informasi sering dijumpai, baik dalam media grafik seperti surat kabar dan majalah, maupun media elektronik seperti radio dan televisi. Istilah tersebut merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan informasi. Lucas (1987, 35) mengartikan sistem sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Sedangkan Indrajit (2000, 29) mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya.Sedangkan Zwass (1997, 679) menyatakan sistem adalah “Set of components (subsystems or elementary parts) that operate together to achieve a common objective (or multiple objectives).” Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu hal yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Istilah informasi, menurut Davis (1988, 28) adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Sedangkan menurut Zwass (1997, 674 ) adalah “an increment in knowledge. May be obtained by processing data into meaningful and useful content and form.”Adanya perbedaan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah informasi adalah data yang mempunyai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
makna, artinya ketika sesuatu hal (data) tidak mempunyai makna maka belum dapat dikatakan sebagai sebuah informasi. Istilah Sistem Informasi didefinisikan Oetomo (2002, 11) sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Definisi ini menggambarkan adanya interaksi diantara
elemen
yang
sistematis
dan
teratur
untuk
menciptakan
dan
membentukaliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan (perpustakaan). Sedangkan Indrajit (2000, 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi juga sering didefinisikan sebagai sistem informasi manajemen. Davis (1988, 2) mengatakan bahwa istilah sistem informasi manajemen sendiri belum ada kesepakatan, beberapa penulis bahkan memilih istilah sistem pengolahan informasi, sistem informasi/keputusan, atau sekedar sistem informasi sehubungan dengan sistem pengolahan informasi berdasarkan komputer yang dirancang untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan keputusan sebuah organisasi. Davis memilih memakai istilah sistem informasi manajemen dengan mendefinisikan sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari definisi tersebut terlihat bahwa sistem informasi merupakan sebuah rangkaian komponen sistem (sub sistem) yang disusun dan dirancang untuk mengumpulkan, menyebarkan, menyimpan dan memproses data agar informasi dapat diberikan untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Jadi jelas terlihat bahwa sistem informasi merupakan bentuk keterpaduan yang akan menghasilkan sebuah informasi yang digunakan untuk pengambilan tindakan selanjutnya. Dari definisi sistem, informasi dan sistem informasi, maka kita dapat mendefinisikan istilah sistem informasi perpustakaan.Pada kebanyakan literatur, sistem informasi perpustakaan termasuk di dalam kajian sistem informasi manajemen
(SIM).Oetomo
(2002,
173)
memasukkan
sistem
informasi
perpustakaan dalam sistem informasi manajemen berdasarkan bidang minat perusahaan/organisasi. Sehingga dengan memodifikasi apa yang disampaikan Davis (1988, 2) tentang definisi Sistem Informasi Manajemen, maka Sistem Informasi (Manajemen) Perpustakaan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem manusia dan atau mesin yang terpadu/terintegrasi, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan. Rowley (1998) menyatakan bahwa fokus sistem informasi (manajemen) perpustakaan adalah untuk mendukung layanan secara efektif bagi pengguna, manajemen pengadaannya, dan secara umum manajemen layanan-layanan yang diberikan oleh perpustakaan dan badan-badan lainnya yang menyelenggarakan akses terhadap koleksi-koleksi dokumen.Pada penelitian ini istilah sistem
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
informasi perpustakaan digunakan sebagai istilah yang biasa digunakan sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan. 2.1.1 Sistem Informasi Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam suatu perpustakaan.Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data
anggota/peminjam,
Keseluruhannya
bekerja
transaksi secara
dan
sirkulasi
sistematis
koleksi
sehingga
dapat
perpustakaan. memperbaiki
administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk – bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan (Lutfian.Sofware, 2009, 1). Menurut Harmawan (2009, 1) sistem perpustakaan merupakan sistem automasi perpustakaan. Di dalam sistem perpustakaan terdapat modul - modul yang terintegrasi dari sistem yang satu ke sistem yang lain. Adapun modul – modul yang dapat terintegrasi yaitu : 1. Modul Pengadaan – Pengadaan merupakan kegiatan pokok dari perpustakaan atau puast dokumentasi karena kegiatan ini mengusahakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
buku-buku yang dibutuhkan ada dalam koleksi. Modul pengadaan ini berfungsi untuk membuat daftar usulan buku dan daftar pengadaan buku. 2. Modul Pengatalogan Katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat, sedangkan katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan. Yang tujuannya adalah untuk memudahkan para anggota perpustakaan untuk mengetahui koleksi perpustakaan dengan cepat. Adapun fungsi modul pengatalogan adalah untuk mengelola data koleksi buku maupun koleksi berkala. 3. Modul keanggotaan Keanggotaan perpustakaan sagat perlu untuk mempermudah pengguna dalam meminjam koleksi perpustakaan. Untuk pengurusan keanggotaan setiap perpustakaan memiliki kebijakan sendiri. Modul keanggotaan berfungsi untuk mengelola data anggota seperti penambahan, pengeditan dan penghapusan data anggota. 4. Modul sirkulasi dalam kalimat yang sederhana adalah proses edar suatu benda. Jika koleksi yang dimaksud adalah buku maka arti sirkulasi adalah proses peredaran buku dengan berbagai jenis kegiatan transaksi antara pengguna
dengan
petugas
perpustakaan.
Adapun
pendapat
SjahrialPamuntjak (2000, 97) yang menyatakan : “Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk keluar perpustakaan. Pelayanan dapat diberikan dengan sistem pelayanan terbuka dan dengan sistem pelayanan tertutup”.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. OPAC Otomasi perpustakaan akan memudahkan pengguna/pustakawan dalam
menelusur
informasi
Pengguna/pustakawan
dapat
khususnya menelusur
katalog suatu
melalui
judul
buku
OPAC. secara
bersamaan. Disamping itu, mereka juga dapat menelusur buku dari berbagai pendekatan. Misalnya melalui judul, kata kunci, pengarang, kata kunci pengarang, subyek, kata kunci subyek dsb. Sedangkan apabila menggunakan katalog manual, pengguna/pustakawan hanya dapat akses melalui tiga pendekatan yaitu judul, pengarang, dan subyek (Harmawan 2009, 1). Pada sistem informasi perpustakaan terdapat jaringan (network) yaitu kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung seperti Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi internet, teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (Wireless Local Area Network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). 2.1.2 Manfaat Sistem Informasi bagi Perpustakaan Manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan menurut (Ishak, 2008, 89) diantaranya adalah: 1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3. Meningkatkan citra perpustakaan. 4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.
2.1.3 Penggunaan Sistem Informasi Penggunaan sistem informasi dapat berarti menggunakan sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu : 1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin. 2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut. 3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk memudahkan para pengguna dalam mencari bahan pustaka dibutuhkan sebuah sistem informasi perpustakaan yang baik untuk kemudahan dalam pelayanan.Dalam pembuatan sistem ini digunakan dua sistem pelayanan terhadap pengguna perpustakaan yaitu sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Sistem pelayanan terbuka, pengguna dapat masuk ke ruang penyimpanan koleksi untuk mencari dan menemukan sendiri bahan pustaka yang di butuhkan. Sedangkan sistem pelayanan tertutup, pengguna harus minta bantuan petugas untuk mencari bahan pustaka yang diperlukan. Dengan menggunakan kedua sistem pelayanan tersebut dapat memberikan keleluasaan terhadap para pengguna untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkan dengan bebas dan cepat. Pengguna juga dapat mencari informasi buku yang diinginkan dengan menyebutkan judul dan pengarang ke petugas apabila tidak dapat menemukan pada rak buku yang ada. 2.1.4 Fitur-Fitur Sistem Informasi Fitur-fitur yang biasa digunakan dalam menerapkan sistem informasi manajemen pada perpustakaan (Lutfian Sofware, 2009, 2) yaitu: 1. Modul Data Induk Anggota Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan. 2. Modul Data Induk Buku Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data buku-buku perpustakaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Modul Data Induk Inventaris Buku Digunakan untuk memasukkan data inventaris buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku. 4. Modul Transaksi Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman. 5. Modul Pencatatan Buku Hilang/Rusak Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya. 6. Konfigurasi Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dan lainlain. 7. Cetak Laporan Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain : •
Laporan Anggota Berdasar Jurusan
•
Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar
•
Laporan Buku Berdasar Jurusan
•
Laporan Inventaris Buku
•
Laporan Peminjaman Per Periode
•
Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs
•
Laporan Pengembalian Per Periode
•
Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
•
Laporan Denda Per Periode
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
•
Laporan Buku Hilang/Rusak, dan lain-lain.
8. Setup User Setting administrator dan user beserta hak akses terhadap sistem. 2.1.5 Senayan Library Management System (SLIMS) Senayan Library Management System atau biasa disingkat dengan SliMS adalah suatu aplikasi perpustakaan yang digunakan untuk memanajemen kegiatan yang ada di perpustakaan dan bersifat free dan open source yang dilisensi dibawah GPL v3. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunaka PHP dan MySQL serta pengontrol Git dan mulai dikenalkan ke publik pada 29 November 2007. Aplikasi SLiMS sangat mudah dipasang di komputer ataupun PC, baik yang memakai windows ataupun linux. Menurut Wicaksono (2012) beberapa kelebihan SLiMS adalah: 1. Open Source Slims
berlisensi
mendapatkan,
GPL v3
mempelajari,
yang
menjamin
mengunakan,
kebebasan memodifikasi
dalam dan
mendistribusikan kembali. 2. aktif dikembangkan dengan transparan. Utnuk mengetahui update terbaru slims dapat diunduh di situs resmi slims . 3. mengikuti standar yang berlaku di perpustakaan dalam membangun pangkalan
data.
Standard
pendeskripsian
katalog
dirancang
berdasarkan ISBD yang juga sesuai dengan aturan pengatalogan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Anglo-American Cataloging Rules, menggunakan metadata Dublin Core sedangkan untuk web services di OPAC menggunakan ModsXML. 4. SLiMS adalah aplikasi berbasis web ( web based aplication ) sehingga mudah diintegrasikan dengan aplikasi web lainnya. 5. SLiMS adalah aplikasi multibahasa, mencakup bahasa Inggris, Indonesia, Jerman, Spanyol, Arab, Thailand, Srilanka. Bangladesh, dan Brazilian Portuguise. 6. Mudah membangun katalog bersama dengan Union Catalog Server (UCS). Katalog bersama memudahkan proses penelusuran dari pangkalan data perpustakaan-perpustakaan yang terlibat kerjasama. Selain UCS ada juga Nayanes yang memungkinkan untuk melakukan penelusuran ke banyak pangkalan data sekaligus. 7. Memungkinkan copy cataloging melalui protokol Z39.50, Z#(.50 SRU, P2P. Selain itu bisa juga melakukan pertukaran data dnegan alikasi lain dengan data berformat ModsXML, MARC dan CSV. 8. Dengan Sphink SLiMS mampu melakukan penelusuran record dalam jumlah besar hingga ukuran terabyte. 9. Bisa megambil foto anggota langsung dari webcam. 10. Mendukung versi mobile dan masih banyak keunggulan lainnya. 2.2 Pengertian Evaluasi Istilah evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “evaluation”. Sebagaimana dikemukakan Bloom (1971, 1) “Evaluasi adalah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengumpulan bukti – bukti yang cukup untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa atau anak didik”. Sedangkan menurut Worthen dan Sanders (1979, 129) evaluasi adalah, “process of delineating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatives”.Dengan kata lain ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi yaitu: adanya sebuah proses, perolehan, penggambaran, penyediaan informasi yang berguna dan alternatif keputusan. Dari pendapat di atas, evaluasi atau penilaian dapat di artikan sebagai suatu usaha untuk memberikan nilai terhadap hasil pengukuran untuk pencapaian tujuan. Arikunto (2002, 36) menyatakan bahwa, “Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasiinformasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan”. Sedangkan menurut Matthews (2007, 7), “Evaluasi adalah process of delineating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatives. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu keputusan alternatif. Dalam evaluasi ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi yaitu : adanya
sebuah
proses
(process),
perolehan
(obtaining),
penggambaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(delineating),
penyediaan
(providing),
informasi
yang
berguna
(useful
information) dan alternative keputusan (decision alternatives)”. Roznovski (2001, 4) juga memaparkan evaluasi sebagai “Setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai”. Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Menurut Worthen dan Sanders (1979, 1) mengartikan evaluasi adalah “mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu”.Evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula. Evaluasi
adalah
sebuah
proses
dimana
keberhasilan
yang
dicapai
dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini
kemudian
dilanjutkan
dengan
pengidentifikasian
faktor-faktor
yang
berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan. Evaluasi ini dapat dilakukan secara internal oleh mereka yang melakukan proses yang sedang dievaluasi ataupun oleh pihak lain, dan dapat dilakukan secara teratur maupun pada saat-saat yang tidak beraturan. Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah kegiatan selesai, dimana kegunaannya adalah untuk menilai/menganalisa apakah keluaran, hasil ataupun dampak dari kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Oleh sebab itu, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandingan antara output dan inputnya, sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk menghasilkan output lewat suatu proses. Kriteria untuk memilih efektifitas standar (Sulistina, 2009, 7) adalah: 1. Tingkat yang sesuai dengan kebutuhan yang telah dirancang sebelumnya. 2. Kemudian penerapannya 3. Informasi standar yang tepat serta terpilih padanya 4. Pemakai menerimanya 5. Apabila diterapkan pada masyarakat yang berbeda atau sesuai terkenal akan mempunyai hasil yang sesuai. Penelitian evaluasi adalah pengumpulan informasi tentang hasil yang telah dicapai oleh sebuah program yang dilaksanakan secara sistematik dengan menggunakan metodologi ilmiah sehingga dapat dihasilkan data yang akurat dan obyektif. Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah di kemukakan beberapa ahli di atas, dapat diambil kesimpulan tentang evaluasi yakni, evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif dan valid, dimana seberapa besar manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan tujuan dari obyek yang seharusnya diberikan dan yang nyata apakah hasil-hasil dalam pelaksanaan telah efektif dan efisien.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.1 Alat Penilai Evaluasi Menurut Umar (2002, 45) secara garis besar alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes.Alat non-tes dapat berupa (1) skala bertingkat untuk mengukur sikap, pendapat, keyakinan dan nilai, (2) wawancara, dan (3) pengamatan. Penggunaan alat-alat evaluasi tergantung pada apa yang akan dievaluasi. 2.2.2 Model Evaluasi Sistem Informasi Ada beberapa model yang biasa digunakan dalam evaluasi sistem informasi, diantaranya adalah : 1. Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM). Model (TAM) dikembangkan oleh Davis (1989) yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived ease of use (kemudahan) dan perceived usefulness (kebermanfaatan) yang memiliki relevancy pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance of IT) terhadap teknologi komputer. Davis (1989) dalam 2 penelitian yang melibatkan 152 pengguna dan 4 buah aplikasi program menemukan adanya dua variabel penting yang menentukan penerimaan terhadap teknologi informasi yakni kebermanfaatan dan
kemudahan.
Selain
itu
Davis
(1989)
menemukan
bahwa
faktor
kebermanfaatan secara signifikan berhubungan dengan penggunaan sistem saat ini dan mampu memprediksi penggunaan yang akan datang. Faktor kebermanfaatan disini didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
teknologi/sistem tertentu akan meningkatkan kinerja. Sementara kemudahan diartikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakannya.
Meningkatkan Kinerja Kebiasaan Dalam Penggunaan
Penggunaan Sistem
Mempermudah Penggunaan
Gambar 2.1 Sistem TAM ( Davis et al.1989)
2. Theory of Reasoned Action (TRA) Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan, sikap, keinginan, dan hubungan perilaku pengguna.Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerima pengguna teknologi.Secara lebih terinci menjelaskan tentang penerimaan sistem informasi dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya sistem informasi oleh pengguna. Model ini menempatkan penggunaan sebagai depent variabel, serta kegunaan dan kemudahan penggunaan sebagai independen variabel. Kedua variabel independen ini dianggap dapat menjelaskan perilaku penggunaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. End User Computing (EUC) Satisfaction Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang dalam disiplin ilmu sistem informasi.Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi telah dilakukan untuk menggambarkan keseluruhan evaluasi dimana pengguna akhir telah menganggap penggunaan dari suatu sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini. Model evaluasi ini dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh. Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu, dan kemudahan dari sistem. Model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reabilitasnya dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrument ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda. 4. Task Technology Fit (TTF) Analysis Inti dari Model Task Technology Fit adalah sebuah konstruk formal yang dikenal sebagai Task-Technology Fit (TTF), yang merupakan kesesuaian dari kapabilitas teknologi untuk kebutuhan tugas dalam pekerjaan yaitu kemampuan teknologi informasi untuk memberikan dukungan terhadap pekerjaan.Model TTF memiliki 4 konstruk kunci yaitu tugas dan teknologi, yang bersama-sama mempengaruhi kontruk ketiga TTF yang balik mempengaruhi hasil yaitu kinerja atau manfaat. Model TTF menempatkan bahwa teknologi informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan manfaat tersedia untuk mendukung aktivitas pengguna. Model evaluasi ini pertama kali dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson pada tahun 1995. Teori ini berpegang bahwa teknologi informasi memiliki dampak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
positif terhadap kinerja individu dan dapat digunakan jika kemampuan teknologi informasi cocok dengan tugas-tugas yang harus dihasilkan oleh pengguna. 2.3 Human Organization Technology (HOT) Fit Model Sistem informasi perpustakaan adalah aplikasi atau software yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan di perpustakaan.Adapun pekerjaannya dilakukan secara berulang-ulang. Aplikasi yang digunakan di perpustakaan IAIN Padangsidimpuan adalah SLIMS Versi 7 (Cendana). Software ini merupakan pengembangan dari aplikasi SLIMS versi-versi sebelumnya. Komponen HOT mempunyai komponen utama, yaitu human, organization, technology, serta hubungan diantaranya. Komponen tersebut bila dihubungkan maka dibagi kedalam 3 (tiga) hubungan, yaitu human-organization, human – technology, organization-technology. Sebagai hasilnya maka fit model dari ketiga hubungan tersebut menjadi jawaban apakah sistem informasi yang digunakan sesuai dan layak diterapkan dalam perpustakaan. Model Hot Fit yang dikembangkan oleh Yusof et al (2006) untuk menilai keberhasilan implementasi SLiMS diantaranya : human (manusia/sdm), organization (oraganisasi), technology (teknologi) 2.3.1 Human (Manusia/SDM) Komponen manusia menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekwensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user), pelatihan, pengetahuan, harapan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sikap menerima (acceptance) atau menolak (resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi.User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. 2.3.2 Organization (Oraganisasi) Kepemimpinan, dukungan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, pemerintahan, politik, kompetisi, hubungan interorganisasional dan komunikasi.Menurut (Kenneth and Jane Laudon, 2005) “Organisasi adalah struktur sosial resmi yang memiliki sumbersumber yang berasal dari lingkungan yang memiliki aturan-aturan dan prosedur internal yang harus diakui secara hukum dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output”. 2.3.3 Technology (Teknologi) Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality).Kualitas sistem dalam sistem informasi menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface.Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response time, usefulness,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Sedangkan kualitas layanan berfokus pada keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider sistem atau teknologi.Service quality dapat dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan.
Gambar 2.2. HOT Fit Model (Yusof et al 2006)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Bentuk penelitian kualitatif merupakan bentuk penelitian yang didasarkan pada keadaan alamiah atau naturalisme, yaitu kenyataan yang muncul dan didasarkan pada peristiwa-peristiwa nyata yang menjadi bahan kajian penelitian. Fakta yang diperoleh menjadi data yang dikomunikasikan dalam bentuk informasi yang dilaporkan secara narasi yang berisi ketajaman analisis penelitian.
3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Perpustakaan IAIN Padangsidmpuan yang beralamat jalan T.Rizal Nurdin . KM. 4,5 Sihitang, Kampus IAIN Padang Sidimpuan – 22733. Telp. (0634) 22080.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Proses Penelitian Adapun proses penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.3.1 Mengidentifikasi Informan Pengertian Informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti. “Dalam penelitian kualitatif posisi narasumber sangat penting, sebagai individu yang sangat penting” (Sutopo, 2002,50). Informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi peneliti dalam mengungkap permasalahan penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah pengelola perpustakaan yang berjumlah 7 orang.
3.3.2 Menentukan Informan Teknik pengambilan informan dilakukan secara total. Total Sampling adalah “teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi” (Sugiyono, 2007). Alasannya adalah karena sudah merupakan jumlah dari sampel yang ada.
3.3.3 Mengumpulkan dan Mengorganisasikan Data Data peneliti didapatkan langsung dari informan melalui wawancara mendalam (depth interview), dimana data tersebut direkam dengan tape recorder dibantu alat tulis lainnya. Kemudian dibuatkan transkripnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbal. Data
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil telah didapatkan. 3.4 Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain. Adapun untuk meningkatkan pemahaman itu ada beberapa tahapantahapan yang perlu dilakukan diantaranya : 1. Pengelompokan Berdasarkan kategori, Tema dan Pola Jawaban Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar dengan apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, penulis kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan.Data yang relevan diberi kode dan
penjelasan
singkat,
kemudian
dikelompokan
atau
dikategorikan
berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh informan.Data telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema pentings erta kata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kuncinya.Sehingga peneliti dapat menangkap pengalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek. 2. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang diciptakan. 3. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk dalam tahap penjelasan. Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternatif atau penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terpikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran (Marshall, 2007, 209). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1. Wawancara mendalam (depth interview) Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviuewer) yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviuwe) yang memberikan jawaban pertanyaan itu (Moleong, 2002,135). Maka dapat diketahui bahwa untuk memperoleh data utama adalah melalui wawancara kepada informan guna memperoleh data yang akurat dan relevan. Cara yang dilakukan dalam teknik wawancara ini adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada informan untuk mendapat data mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang bahkan dapat diluar dari daftar pertanyaan dengan maksud untuk lebih mengetahui secara jelas jawaban yang dibutuhkan, namun tetap mengacu pada pokok permasalahannya. Wawancara mendalam dilakukan secara langsung dengan pengelola perpustakaan. Menggunakan wawancara semi terstruktur. 2. Observasi (Arikunto, 2002,146) mendefenisikan bahwa observasi adalah “kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Dari pengertian ini dapat diambil suatu pengertian bahwa, observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas dilapangan. Adapun caranya adalah peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengambil data yang ada di lapangan. Observasi dilakukan sebelum ada selama penelitian ini berlangsung yang meliputi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
gambaran umum, suasana kehidupan sosial, kondisi fisik, dan kondisi social yang terjadi. 3. Studi Dokumentasi Data yang diperlukan dalam penelitian ini juga diperoleh dari studi dokumentasi. Sebelum penelitian lapangan, peneliti telah melakukan telaah terhadap buku literatur, majalah, jurnal, hasil seminar, artikel baik yang tersedia dalam media on-line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan. 3.6 Jenis dan Sumber Data Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari pengguna perpustakaan sebagai responden penelitian melalui table checklist, 2. Data skunder Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, serta dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. 3.7 Keabsahan Data (Validity) Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode triangulasi, yaitut teknik yang dilakukan dengan meminta penjelasan lebih lanjut.Data diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Triangulasi Data Menggunakan berbagai sumber data seperti hasil wawancara dan hasil observasi. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut. 2. Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. 3. Tringulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karateristik Informan Informan dalam peneletian ini adalah pengelola perpustakaan yaitu kepala perpustakaan, pustakawan dan staf pustaka.Berikut karakteristik informan: Tabel 4.1 Karakteristik Informan No
Kode Informan
Informan
Tingkat Pendidikan
1
I1
Kepala Perpustakaan
Strata 1 (S-1)
2
I2
Staf Pustaka
Diploma-3 (D-3)
3
I3
Pustakawan
Strata 1 (S-1)
4
I4
Staf Pustaka
Diploma-3 (D-3)
5
I5
Staf Pustaka
Strata 1 (S-1)
6
I6
Staf Pustaka
Strata 1(S-1)
7
I7
Staf Pustaka
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Informan pertama (I 1 ) adalah informan yang berhasil di wawancarai yaitu kepala perpustakaan dengan pendekatan perkenalan terlebih dahulu. Begitu juga dengan informan kedua (I 2 ) yaitu pustakawan, yang di minta waktunya untuk bersedia di wawancarai dengan menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan dari penelitian ini yang menggunakan metode wawancara. Informan ketiga (I 3 ) adalah staf pustaka tujuannya adalah ingin mewawancarai dengan menggunakan metode wawancara, dan informan ke empat (I 4 ) yaitu staf pustaka, dan informan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ke lima (I 5 ) adalah staf pustaka, informan ke enam (I 6 ) adalah staf pustaka dan informan ke tujuh (I 7 ) adalah staf pustaka. Wawancara informan pertama (I 1 ) di lakukan sekitar pukul 08.40 wib, dan wawancara kedua (I 2 ) pukul 09.15 wib, wawancara ketiga (I 3 ) pukul 10.40 wib, wawancara ke empat (I 4 ) pukul 12.30 wib, wawancara kelima (I 5 ) pukul 09.15 wib, wawancara ke enam (I 6 ) pukul 10.45 wib, dan wawancara ketujuh (I 7 ) pukul 11.20 wib. Wawancara di lakukan di dalam perpustakaan dan langsung menjumpai ketujuh informan. 4.2 Kategori Berdasarkan wawancara dan pedoman wawancara, penulis menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, penulis kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan dengan pokok pembicaraan dan menunjukkan hubungan antara bagian-bagian yang diteliti sehingga menghasilkan beberapa kategori. Penulis dapat menurunkan beberapa kategori yang berkaitan dengan HOT. Adapun kategori tersebut adalah sebagai berikut : 4.2.1 Penggunaan Sistem Penggunaan sistem dimaksudkan disini adalah bagaimana pengguna/user khususnya pustakawan dan staf pustaka menggunakan sistem informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan. Jumlah pustakawan yang menggunakan sistem berjumlah 7 orang. Dari pernyataan ketujuh pustakawan dan staf pustaka dalam penggunaan sistem, ada juga hal-hal yang bisa dinilai dari penggunaan sistem tersebut antara lain :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Frekuensi Frekuensi disini adalah suatu ukuran yang dapat dilihat atau dinilai dalam penggunaan sistem. Dari pernyataan ketujuh pustakawan di dapat hasil sebagai berikut: I 1 : Senayan nya kan memakai Slims 7 cendana, jadi sangat mempermudah bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya I 2 : sudah bagus. Karena daerah tapanuli bagian selatan, perpustakaan IAIN Padangsidimpuan sudah bagus antara perpustakaan yang ada. I 3 : Mempermudah dalam menelusur buku dan administrasinya I 4 : Sangat
memudahkan
dalam
penelusuran,
sangat
membantu
dalam
pengembalian buku dan peminjaman, artinya sudah automasi I 5 : Semakin bagus, tapi yang kurang bagi saya karena tenaga nya kurang. I 6 : Sangat bagus, karena membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasinya. I 7 : bagus. Karena mahasiswa yang saya lihat mereka sudah ngerti menjalankan. Misalnya mereka ingin mencari buku, mereka menggunakan OPAC. semacam itulah yang saya lihat dari mahasiswa. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa penggunaan sistem dari frekuensinya dilakukan sangat bagus dan memperlancar pada kinerja pustakawan. Artinya sistem informasi di perpustakaan IAIN Padangsidimpuan sangat membantu dan memperlancar pustakawan dalam kinerjanya. 2. Luas fungsi sistem
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Luas fungsi sistem yang dimaksud disini adalah bagaimana tingkat kemampuan sistem tersebut berjalan. Dari ketujuh wawancara yaitu pustakawan dan staf pustaka maka hasilnya sebagai berikut : I 1 : kalau di bilang kemampuan, masing-masing pengguna memiliki kompetensi nya tersendiri. Tapi pengguna sudah memiliki pengetahuan tentang sistem tsb I 2 : Kemampuan dalam sistem yaitu di lihat dari waktu peminjaman dan pengembalian yang di bagian sirkulasi. Sebelum automasi waktunya 5 menit, Automasi 2 menit I 3 : masing- masing sudah memiliki kemampuannya tersendiri per bagian nya dalam sistem informasi I 4 : setelah pustakawan mendapatkan pelatihan
maka akan menambah
pengetahuan tentang sistem informasi tsb I 5 : bisa masuk kemana aja, yang di maksud disini karna saya basic ilmu perpustakaan, saya bisa saja masuk ke bagian-bagian yang ada di perpustakaan I 6 : kalau mengenai kemampuan, per bidang nya masing-masing memiliki kompetensinya I 7 : kalau kompetensi nya yah di lihat dari skill masing-masing. Tapi terkadang ada pelatihan, mau ikut juga pustakawan. Agar apa.menambah pengetahuan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem dari luas fungsinya di lihat dari per bidang nya. adapun kompetensinya dilihat dari kemampuan masing-masing, dan pelatihan tentang pengetahuan sistem informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Penyelidikan Penyelidikan disini yaitu menyelidiki atau menemukan suatu program dalam penggunaan sistem yang digunakan oleh pustakawan dan staf pustaka. Dalam ketujuh wawancara yaitu pustakawan dan staf pustaka, maka hasilnya sebagai berikut : I 1 : tidak, tapi tinggal menggunakan sesuai dengan kebutuhannya I 2 : tidak, karena belum ada pegawai yang tamatan dari IT dalam merancang sistem informasi di perpustakaan I 3 : tidak. Karena aplikasi sudah tinggal di gunakan. Kecuali sipus baru di rancang sendiri I 4 : tidak, tetapi kerja sama dengan pihak luar. I 5 : tidak. Karena bisa dari pengetahuan diluar dan bisa dari ilmu sendiri I 6 : tidak, tapi tinggal memakainya. Lihat-lihat dari kebutuhan perpustakaanya. Contohnya: penambahan fitur I 7 : tidak, tapi kalau ada yang kurang yah, di olah lagi. Lihat-lihat kebutuhannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, penyelidikan dari suatu program penggunaan sistem yaitu tidak di rancang sendiri, tetapi pihak perpustakaan tinggal memakai sesuai dengan kebutuhannya. 4. Pelatihan Pelatihan yang dimaksud di sini yaitu menilai dari penggunaan sistem yang digunakan oleh pustakawan dan staf pustaka dalam pengoperasian sistem. Dari hasil wawancara di dapat hasil sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 1 : karena juga, ada mengadakan workshop, atau seminar-seminar, makanya sudah ada pelatihan I2 :
di gelar suatu pengetahuan tentang perpustakaan.
I3 :
karena sebelumnya di terapkan ke pengguna dan kami mengadakan pelatihan bagi petugas di perpustakaan kota padangsidimpuan
I 4 : pustakawan memberikan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan I 5 : Sudah ada latihan, dan memiliki basic ilmu perpustakaan I 6 : sudah, tapi kan yang pustakawan ada beberapa orang, jadi ketika mereka ada pelatihan, maka mereka berbagi pengetahuan mereka kepada petugas lainnya. Agar menambah wawasan tentang ilmu perpustakaan I 7 : melakukan pelatihan. Dari penjelasan para informan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam penggunaan sistem informasi pustakawan tidak ada mengalami kendala terhadap sistem informasi, karena juga ada menggelar suatu pelatihan agar menambah wawasan tentang ilmu perpustakaan.jadi yang tidak memiliki bidang ilmu perpustakaan juga di latih dan di beri pengetahuan tentang ilmu perpustakaan. 5. Pengetahuan Penggunaan Sistem Pengetahuan penggunaan sistem disini yaitu menilai sistem dari segi pustakawan dan staf pustaka dalam menggunakan sistem perpustakaan yang sedang berjalan Apakah memperlancar dalam memenuhi kebutuhan informasi. Dari hasil ketujuh wawancara maka hasil sebagai berikut : I 1 : Sangat memperlancar I 2 : Memperlancar..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 3 : Iya. Karna bisa searching lebih cepat. Dan menghemat waktu untuk pekerjaan. I 4 : iya, memperlancar anatara pustakawan dengan pengguna dalam kebutuhan informasi. I 5 : Memperlancardan sangat membantu. I 6 : ya memperlancar lah. Namanya sudah memakai senayan. Yah tentunya sangat membantu pengguna dalam kinerja nya lah. I 7 : ya, memperlancar lah. Namanya sudah automasi. Dari penjelasan para informan di atas maka dapat diketahui bahwa, apakah sistem informasi di perpustakaan memperlancar dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan hasil dari jawabannya adalah sangat memperlancar dan sangat membantu dalam sistem informasi. 6. Harapan Harapan disini yaitu menilai penggunaan sistem yang ada, menilai dari harapan dari pustakawan dan staf pustaka tentang perpustakaan tersebut. Dari hasil wawancara ketujuh informan hasilnya sebagai berikut : I 1 : harapannya, fitur-fitur terus di kembangkan, di upgrate, agar menjadi lebih baik lagi. I 2 : harapannya adalah kalau ada yang lebih bagus di tingkatkan lagi. I 3 : mempermudah pekerjaan dalam mencari suatu kebutuhan informasi. I 4 : lebih ditingkatkan lagi. Karena setiap tahun ke tahun selalu ada I 5 : harapan nya harus lebih bagus. Contohnya : - Mahasiswanya lebih aktif berkunjung ke perpustakaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : harapannya sih, semakin berkembang. Terus di kembangkan sistem informasi I 7 : harapannya, yah semakin bagus, jadi mahasiswa sering dating ke perpustakaan. Dari penjelasan para informan di atas maka dapat diketahui bahwa, harapan dari pustakawan tentang perpustakaan semakin bagus, berkembang, dan lebih di tingkatkan lagi dalam penggunaan sistemnya agar dapat memperlancar kinerja yang dilakukan setiap hari. 7. Sikap menerima dan menolak sistem Sikap menerima dan menolak sistem disini yaitu pendapat user khususnya pustakawan dan staf pustaka dalam menggunakan sistem tersebut. Apakah mudah dan dapat dimengerti. Dari hasil wawancara ketujuh informan di dapat hasil sebagai berikut : I 1 : Mudah sekali I 2 : Sudah mengerti I 3 : Mudah dalam menelusrnya dan dapat di mengerti I 4 : Mudah dan dapat di mengerti. Dan apabila pengguna tidak mengerti maka pustakawan membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasi. I 5 : ada juga yang bingung dengan sistem tsb. Tapi karna adanya pustakawan akan membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasi. I 6 : sangat mudah dan di mengerti. I 7 : mudah dan mengerti. Dari penjelasan para informan di atas maka dapat diketahui bahwa, Apakah mudah dan dapat di mengerti dalam menggunakan sistem bagi pustakawan,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hasilnya dalah mudah sekali dalam menggunakan sistem informasi di perpustakaan, dan dapat di mengerti bagi user. 4.2.2 Kepuasan Pengguna Kepuasan pengguna disini menilai tanggapan yang dimiliki pustakawan dalam penggunaan sistem yang berjalan saat ini. Yang akan dibahas dalam kepuasan pengguna yaitu bagaimana pengalaman pengguna menggunakan sistem yang telah ada apakah user (pustakawan) sudah merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Dalam menilai sistem dari segi kepuasan pengguna ada hal-hal yang harus diketahui yaitu sebagai berikut : 1. Persepsi pengguna Persepsi pengguna disini yaitu tanggapan dari pengguna mengenai penggunaan terhadap sistem informasi yang selama ini digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut : I 1 : Senayan nya kan memakai Slims 7 cendana, jadi sangat mempermudah bagi pengguna dama memenuhi kebutuhan informasinya I 2 : sudah bagus. Karena daerah tapanuli bagian selatan, perpustakaan IAIN Padangsidimpuan sudah bagus antara perpustakaan yang ada. I 3 : Mempermudah dalam menelusur buku dan administrasinya I 4 : Sangat
memudahkan
dalam
penelusuran,
sangat
membantu
dalam
pengembalian buku dan peminjaman, artinya sudah automasi I 5 : Semakin bagus, tapi yang kurang bagi saya karena tenaga nya kurang I 6 : Sangat bagus, karena membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 7 : bagus. Karena mahasiswa yang saya lihat mereka sudah ngerti menjalankan. Misalnya mereka ingin mencari buku, mereka menggunakan OPAC. Ha..semacam itulah yang saya lihat dari mahasiswa Dari penjelasan para informan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam penggunaan sistem informasi sangat bagus, karena sangat membantu dalam kinerja pustakawan. 2. Manfaat pengguna Manfaat pengguna disini yaitu hasil yang didapat dari penggunaan sistem yang digunakan saat ini. Hal didapat hasil dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : sangat bermanfaat lah buat pengguna dan pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. I 2 : bermanfaat sekali. Karena membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. I 3 : sangat bermanfaat bagi pengguna. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan informasi. I 4 : sangat bermanfaat bagi pengguna yang membutuhkan suatu informasi. I 5 : Iya
bermanfaat,
membantu
pengguna
dalam
memenuhi
kebutuhan
informasinya. I 6 : sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna I 7 : sangat bermanfaat bagi pengguna. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan informasi maupun pekerjaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa manfaat dari pengguna perpustakaan yaitu sangat membantu pustakawan dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Maka, yang akan dibahas adalah sistem yang dipakai para user (pustakawan) sangat mebantu dalam kinerjanya. Dan juga sangat berguna bagi pustakawan dalam menggunakan sistem yang ada saat ini. 4.2.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi disini yaitu menilai sistem dari segi manajemen yang terdapat di dalam suatu organisasi yang berjalan di perpustakaan. Ada hal-hal yang perlu kita ketahui untuk menilai sistem dari struktur organisasinya yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaan atau tujuan Perencanaan atau tujuan disini adalah rencana (planning) dari user dari penggunaan sistem informasi perpustakaan kedepannya. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : tujuannya, untuk mempermudah kinerja,efisien, menghindari pengulangan, mudah mencari data. I 2 : membantu pengguna dalam mencari suatu informasi dan perencanaannya staf yang basic nya IT di adakan, karena sangat mendukung sekali dari sistem informasi tsb. I 3 : tujuan dan perencanaan informasi yaitu memperlancar, membantu dan ketersediaan informasi, buku, lebih akurat. I 4 : Perencanaan adalah mempermudah kebutuhan, setiap pengetahuan selalu ada perubahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 5 : Dapat di ketahui oleh pihak lain tentang sistem yang sudah di terapkan di perpustakaan. Di harapkan mahasiswa berkunjung di perpustakaan. Dan di harapkan mahasiswa luar pun bisa berkunjung ke perpustakaan. I 6 : tujuannya dalam sistem informasi itu terus berkembang lah, dan memperlancar pengguna ataupun pustakawan dalam kinerja atau tugas mereka. I 7 : perencanaaan ataupun tujuannya, di kembangkan. Karena ada yang kurang. Tetapi terus dikembangkan oleh pihak perpustakaan. Dari penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam perpustakaan terdapat planning yaitu suatu tujuan yang akan dicapai selama periode tertentu dan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Maka tujuannya adalah di kembangkan lagi dan terus di tingkatkan dari sistem informasi. 2. Standar pengendalian (Controlling) Standar pengendalian maksudnya disini yaitu pengawasan yang dilakukan oleh user. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : tidak ada menggunakan standart, karena sudah memenuhi syarat dalam sistem informasi I 2 : di bilang standart sistem informasi ada, karena tidak semuanya di kendalikan. I 3 : Ada, tapi server pertama dan server kedua belum bisa di koniktifkan I4 :
sistem ini memiliki keterbatasan dalam pengendaliannya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 5 : kalau di bilang standart dalam sistem informasi sebenarnya ada tapi di batasin. I 6 : standart tidak ada, karena sistem informasinya sudah memenuhi syarat. I 7 : standart dalam sistem informasi tidak ada. Karena sudah memenuhi syarat dalam sistem informasi. Dari penjelasan di atas maka diketahui yaitu standar yang berlaku di perpustakaan sudah layak digunakan atau dipakai. Karena standar nya sudah memenuhi syarat dalam sistem informasi di perpustakaan. 3. Manajemen Manajemen disini yaitu yang berubungan dengan sistem informasi yang ada di perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : karena kurangnya tenaga IT di perpustakaan, makanya manajemen nya di handel sendiri oleh pihak perpustakaan. I 2 : Kalau di bilang manajemen nya, artinya terdiri dari fitur-fitur di perpustakaan. I 3 : manajemen mempunyai per bagian dan mempunyai uraian tugas masingmasing dalam unit bagian di perpustakaan. I 4 : karena setiap bagian memiliki manajemen nya dalam sistem tsb. I 5 : di lihat dari manajemen nya sistem informasi memiliki fitur-fitur di perpustakaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : kalau mengenai manajemen nya lebih jelas, di tanyak aja sama
kepala
perpustakaannya. Karena manajemen nya sesuai dengan fitur yang tersedia di sistem informasi I 7 : kalau manajemen nya sesuai dengan fitur-fitur yang ada di sistem di perpustakaan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui yaitu manajemen yang terdapat dalam sebuah sistem yaitu fitur-fitur yang berhubungan dengan perpustakaan. dari pernyataan di atas dalam sebuah sistem terdapat fitur-fitur yang berhubungan dengan perpustakaan seperti opac, judul buku, peminjaman, pengembalian. Seperti kita ketahui bahwa fitur tersebut tidak cukup, pustakawan ingin menambah fitur lagi sesuai dengan fitur yang berlaku sekarang seperti sistem senayan yang memiliki fitur yang memadai. 4. Komunikasi atau kerja sama sistem Komunikasi disini maksudnya adalah apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi di perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : tidak ada kendala. Sistem informasi berjalan dengan baik. I 2 : tidak ada kendala saat ini, karena sistem nya berjalan dengan baik I 3 : kalau masalah kendala tidak ada. I 4 : saat ini tidak ada mengalami kendala, sistem informasinya berjalan dengan lancar. I 5 : Tidak ada kendala I 6 : tidak ada kendala.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 7 : tidak ada, karena sistem nya berjalan dengan lancar. Dari penjelasan di atas maka, belum ada kendala dalam
komunikasi
sistem yang ada di perpustakaan. Maka dapat kita lihat bahwa komunikasi merupakan suatu penyampaian atau penerimaan informasi antara anggota organisasi untuk mencapai kesamaan pengertian mengenai tugas dan wewenang untuk mencapai tujuan. 4.2.4 Kualitas Sistem Kualitas sistem dimaksud disini adalah bagaimana kualitas suatu sistem informasi perpustakaan yang berjalan saat ini. Pada hakikatnya seperti yang kita ketahui bahwa dalam menggunakan suatu sistem hendaklah pertama sekali kita melihat kualitas dari suatu sistem tersebut. Ada beberapa hal yang dapat dilihat untuk dapat menilai kualitas sistem tersebut yaitu : 1. Kemudahan pengguna kualitas sistem Yaitu pengguna menilai kualitas sistem yang sedang berjalan saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan informan sebagai berikut : I 1 : sangat mudah, karena pustakawan nya juga ikut serta dalam membimbing pengguna yang bingung terhadap sistem informasi. I 2 : sangat mudah, pengguna juga mengerti cara mempergunakannya. I 3 : pengguna mudah dalam memakai sistem informasi di perpustakaan. I 4 : sangat mudah dalam menjalankan sistem informasi I 5 : sangat mudah, karena ketika pengguna tidak mengerti pustakawan membantu pennguna dalam mencari suati informasi yang di butuhkan..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : kalau masalah mudah dalam menggunakan sistem, pengguna sangat mudah, dan tidak ada kendala bagi pengguna terhadap sistem informasi I 7 : pengguna sangat mudah dalam menjalankan sistem informasi, dan tidak ada masalah terhadap sistem di perpustakaan.. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kualitas dari suatu sistem tersebut sangat mudah dan membantu menyebabkan kemudahan dalam penggunaannya. Dapat kita ketahui bahwa dalam menggunakan suatu sistem pengguna hendaknya memperhatikan apakah sistem tersebut memudahkan atau menyulitkan. Maka yang akan dibahas disini adalah sistem yang sedang berjalan saat ini membantu pustakawan dalam mengelolah data. Sistem yang digunakan juga sangat memudahkan untuk user (pustakawan). 2. Waktu dan Respon Maksudnya disini adalah menilai kualitas sistem dari segi waktu dan respon dalam penggunaanya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan dari hasil wawancara sebagai berikut: I 1 : respon bagus dan mengenai waktu cepat dalam memunuhi kebutuhan informasi. I 2 : responnya bagus dan pengguna menerima dengan adanya sistem di perpustakaan, waktunya cepat dan tidak lama. I 3 : respon pengguna sangat baik dalam sistem di perpustakaan, kalau mengenai waktu, bisa dikatakan cepat. I 4 : respon pengguna baik, dan kecepatan dalam mengakses juga waktunya cepat. I 5 : Respon nya bagus, dan waktu dalam pencarian suatu informasi cepat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : respon pengguna sangat baik dan masalah waktu, sistem informasi cepat dan tidak menuggu lama dalam mengakses informasi I 7 : respon pengguna sangat bagus, mereka menerima dengan adanya sistem informasi di perpustakaan. Karena kalau di bilang waktu, tidak menunggu berjam-jam dalam penelusuran informasi. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa sistem yang digunakan masih memiliki respon time (waktu respon) yang cukup bagus dan cepat. Maka yang akan dibahas adalah sistem informasi perpustakaan sudah cukup bagus oleh karena itu dalam penggunaan sistemnya sudah pasti tidak ada kendala. Sistem yang digunakan sudah cukup bagus hanya saja dalam prosesnya belum begitu sempurna sehingga user (pustakawan) sedikit kewalahan. 3. Kegunaan Disini maksudnya kegunaan dari suatu sistem informasi yang telah diterapkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan melalui wawancara sebagai berikut : I 1 : mempermudah, apalagi dalam memenuhi suatu kebutuhan informasi. I 2 : sangat mempermudah dalam kinerja perpustakaan. I 3 : sangat mempermudah untuk pengguna I 4 : sangat mempermudah dalam kebutuhan informasi I 5 : Mempermudah dalam kinerja perpustakaaan I 6 : sangat mempermudah dalam kinerja perpustakaan. I 7 : mempermudah dalam suatu tugas atau kebutuhan informasinya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari penjelasan di atas maka dapat diketahui yaitu kegunaan sistem untuk kualitas mempermudah kinerja perpustakaan dalam melayani. Dalam pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa sistem informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan dapat mempermudah ketujuh user (pustakawan) dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Maka, yang akan dibahas disini adalah kegunaan sistem tersebut mempermudah kinerja ketujuh user (pustakawan). Sistem yang dipakai adalah sistem yang sedang berjalan saat ini dan mampu digunakan oleh pustakawan dan sangat berguna demi memenuhi kebutuhan informasi. 4. Fleksibilits Yaitu sistem sesuai dengan kebutuhan yang digunakan oleh pengguna. Hal tersebut dapat dilihat dari Flexibilitas dari kualitas sistem. pernyataan ketujuh informana sebagai berikut : I 1 : Mudah dan cepat dalam menggunakan waktu. I 2 : Menghemat waktu dan cepat. I 3 : mudah dan waktunya juga cepat. I 4 : flexible, karena menghemat waktu yang di butuhkan. I 5 : dapat mempermudah pengguna dalam menelusur informasi, menghemat waktu. I 6 : flexibellah kalau sistem informasi nya. I 7 : flexible lah kalau kualitas sistem informasi. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem sudah fleksibel dan Menghemat waktu dengan kebutuhan pengguna. Dapat dilihat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahwa dalam pemenuhan informasinya ketujuh pustakawan sangat mempermudah dalam kebutuhan informasi. 5. Sekuritas Maksudnya disini adalah pengamanan yang dilakukan terhadap sistem yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan ketujuh informan sebagai berikut : I 1 : kalau mengenai sekuritas, hanya pegawainya saja yang mengetahuinya I 2 : ada, hanya saja yang mengetahui nya hanya pihak yang bernaung di perpustakaan. I 3 : yang hanya mengetahuinya hanya pegawai di perpustakaan I 4 : yang mengetahuinya hanya pihak bernaung di perpustakaan I 5 : iya memiliki pengaman, tetapi hanya pustakawan dan staf pustaka yang mengetahui password dari sistem informasi. I 6 : kalau di bilang pengamanan tidak ada, tetapi yang mengetahui data, maupun password di perpustakaan hanya pihak pegawai saja yang mengetahuinya. I 7 : pengamanan nya tidak ada, tetapi yang menyangkut dengan privasi perpustakaan hanya yang mengetahuinya pihak bernaung saja. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa demi menjaga keamanan maka sebaiknya sistem tersebut diberi password untuk bisa login untuk pustakawan saja.. Disini akan dibahas mengenai penggunaan password yang digunakan oleh pustakawan dalam menggunakan sistem tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.5 Kualitas Informasi Kualitas informasi disini maksudnya adalah hasil dari sistem yang digunakan selama ini.Hendaklah sebuah sistem informasi yang digunakan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Hal tersebut dapat dikaji dengan hal-hal berikut ini : 1. Kelengkapan dalam kualitas informasi Maksudnya disini adalah informasi yang dihasilkan sudah memenuhi keinginan pengguna/user atau tidak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan ketujuh informan berikut ini : I 1 : lengkap, tapi kalau di bilang sangat membantu dari kualitas sistem informasi, sangat membantu sekali I 2 : agar kualiatas sistem menjadi baik harus di lengkapin yang ada pada aplikasi senayan, tetapi sudah lengkap dan sistem sudah menghasilkan hasil baik I 3 : sudah lengkap, dan menghasilkan suatu informasi yang baik. I 4 : lengkap, tapi kurang banyak memadai dan penelusuran opac pun sering pengguna mengantri dalam mencari suatu buku. I 5 : Sudah lengkap dan sistem sudah menghasilkan hasil yang baik bagi pustakawan I 6 : lengkap, masih memiliki kekurangan tapi dengan adanya sistem informasi di perpustakaan sangat membantu dalam kinerja. I 7 : kalau kelengkapan nya sudah lengkap dalam sistem informasi di perpustakaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kelengkapan kualitasnya sudah lengkap dan memberikan hasil yang baik. Dapat kita ketahui bahwa dalam sebuah sitem hendaklah memiliki sistem yang menghasilkan kualitas informasi yang baik. Maka yang akan dibahas disini adalah ketujuh informan menyatakan sudah lengkap dalam menilai kualitas sitem tersebut. Informasi yang dihasilkan dapat berupa hal-hal yang berhubungan dengan perpustakaan. 2. Keakuratan Data Yaitu hasil informasi yang didapat dinilai oleh pengguna dalam penggunaan sistem tersebut. Sesuatu yang dapat dinilai dari sini adalah data yang akurat dapat membantu kinerja dalam proses kegiatan perpustakaan serta menghasilkan informasi yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan informan sebagai berikut : I 1 : sangat akurat dalam penggunaan sistem informasi di perpustakaan I 2 : sangat akurat hasil dari informasi I 3 : sangat akurat dalam kebutuhan informasi. I 4 : sangat akurat sekali. I 5 : Sangat berakurat hasil dari sistem informasi I 6 : hasil informasi sangat akurat I 7 : hasil dari informasinya berakurat. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa informasi yang dihasilkan sudah cukup cepat dan akurat dalam menghsilkan suatu
informasi yang
dibutuhkan oleh pustakawan. Dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa dalam sebuah sistem terdapat sebuah data yang dapat menghasilkan informasi. Maka,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang akan dibahas disini adalah ketujuh pustakawan menyatakan data yang diterima sudah cukup cepat dan akurat dalam menerima informasi. 3. Relevansi Yaitu kesesuaian dari kualitas sistem dengan pengguna. Kesesuaian disini adalah pengguna pada dasarnya sudah mengenal suatu sistem yang digunakan tersebut dan bisa digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan informan sebagai berikut: I 1 : Sudah relevan. I 2 : Sudah relevan. I 3 : Sangat relevan dan berbobot I 4 : Sudah relevan pada sistem informasi di perpustakaan. I 5 : iya, relevan. Karna dapat menghemat waktu. I 6 : Sangat relevan dari sistem informasi di perpustakaan. I 7 : iya, sangat relevan dalam sistem informasi. Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan sudah relevan dan berbobot.Dapat kita ketahui bahwa kesesuaian sistem dengan pengguna sudah relevan. Maka, yang akan dibahas adalah sistem dengan pengguna sudah relevan, oleh sebab itu pengguna sudah dapat mengetahui bahwa dalam penggunaan sistem tersebut sudah dimengerti dan dapat digunakan. 4.2.6 Kualitas Layanan Kualitas layanan disini yaitu suatu sistem yang berjalan dalam hal penggunaanya setiap hari dalam melayani pengguna/user. Pada bagian ini menjelaskan bahwa kemampuan suatu sistem dalam melayani pengguna sudah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
cukup baik atau tidak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai sistem dari segi layanan yaitu sebagai berikut : 1. Kecepatan respon melayani. Yaitu bagaimana sistem yang berjalan dapat melayani pengguna dan mendapatkan hasilnya. Dapat kita ketahui bahwa kecepatan respon dalam melayani pengguna sangat penting karena akan memberikan kualitas bagi sistem. Hal tersebut dapat kita lihat dari pernyataan informan sebagai berikut : I 1 : respon pengguna baik, mereka menerima dengan adanya sistem informasi. Karena sangat membantu sekali dalam kebutuhan informasi I 2 : responya baik dan apabila pengguna mencari suatu informasi dari sistem cepat dan tidak ada kendala nya. I 3 : sangat cepat dan sangat merespon dari sistem informasi I 4 : respon pengguna bagus tentang sistem informasi. Dan cepat dalam mengakses suatu kebutuhan informasi I 5 : Respon nya sangat baik, kalau mengenai kecepatan ya bisa dibilang cepat. I 6 : pengguna respon nya sangat baik terhadap sistem informasi. I 7 : pengguna sangat merespon baik tentang sistem informasi di perpustakaan. Dari penjelasan di atas dapat diketahi bahwa kecepatan responya cukup cepat dan mudah ditangani.Dan dapat kita ketahui bahwa kecepatan adalah salah satu hal yang biasa kita dengar agar pelayanan dapat berjalan lancar. Dari pernyataan ketujuh informan di atas maka dapat kita bahas bahwa kecepatan respon dari suatu sistem sudah baik dan cepat. Itu membuktikan bahwa dalam penggunaan sistem pasti cepat dan mudah menangani dari kebutuhan pengguna.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Jaminan Maksudnya adalah jaminan dari suatu sistem dalam penggunaannya. Seperti kita ketahui bahwa setiap sistem yang digunakan memiliki jaminan apakah sistem tersebut sudah pernah mengalami kendala sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan informan sebagai berikut : I 1 : jaminan tidak ada, karena sistem informasi nya berjalan dengan sesuai kebutuhan informasi. I 2 : tidak ada jaminan, sistem informasi berjalan dengan lancar dan tidak mengalami suatau kendala. I 3 : tidak ada jaminan ataupun kendala, sistemnya berjalan dengan baik. I 4 : Jaminannya tidak ada, tetapi sistem informasinya berjalan dengan baik. I 5 : Tidak ada jaminan, tetapi sistem ini tidak ada mengalami kendala. Karena berjalan dengan baik. I 6 : jaminan tidak ada, tetapi sampe sekarang ini sistem nya berjalan dengan lancar. Dan pengguna juga tidak ada ngeluh terhadap sistem informasi. I 7 : tidak ada jaminan, sistem informasi berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang berhubungan dengan sistem informasi. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaminan tidak ada tetapi sistem informasi tidak ada mengalami suatu kendala . Dapat diketahui bahwa sistem yang sedang berjalan hendaknya memiliki jaminan agar dalam penggunaannya dapat lebih jelas diketahui. Dan apabila terjadi kerusakan pihak bernaung mau menggantinya agar tidak terhambat dalam penggunaan suatu sistem.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Tindak lanjut layanan Yaitu kelanjutan dari pelayanan penggunaan sistem yang digunakan untuk kemajuan atau usaha suatu perpustakaan dalam hal melayani penggunanya. I 1 : Usahanya adalah apabila ada yang baru, maka disesuaikan dengan sistem. I 2 : secara pribadi agar memajukan sistem agar menjadi lebih baik di lihat dari sarana dan prasarana. jaringannya di tambah lagi, supaya mahasiswa leluasa dalam mencari suatu kebutuhan informasi. I 3 : Di adakan pelatihan bagi petugas untuk menambah ilmu mendalam untuk program sistem tsb. I 4 : Usaha nya adalah dilihat dulu sarana dan prasarana, dan mengadakan pelatihan bagi pustakawan I5 :
harus lebih baik lagi dari sebelumnya. Harus di usahakan menjadi lebih baik.
I 6 : usahanya adalah terus di kembangkan, dilihat disisi mana letak kurangnya, maka dengan itu di kembangkan. Agar ini kedepannya, tetap bagus dan selalu berkembang. I 7 : usahanya terus lah di kembangkan agar terus meningkat perpustakaannya Dari penjelasan ketujuh informan di atas dapat diketahui bahwa tindak lanjut sistem dalam melayani sudah lebih baik. dari pernyataan ketujuh informan yang menyatakan bahwa kualitas dari tindak lanjut layanan mempunyai mutu yang baik dan mampu melayani pengguna/user dengan cepat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.7 Rangkuman Hasil Penelitian Rangkuman penelitian disini mencakup data yang diperoleh kemudian lalu dikumpulkan kemudian diolah menjadi informasi. rangkuman penelitian dapat dilihat dari gambar di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Rangkuman Penelitian NO 1.
INDIKATOR Human
2
Organization
3
Teknology
KATEGORI - Penggunaan Sistem Frekuensi Luas fungsi sistem Penyelidikan Pengetahuan penggunaan sistem Harapan Sikap menerima dan menolak sistem -Kepuasan Pengguna Persepsi pengguna Manfaat pengguna - Struktur Organisasi Perencanaan atau tujuan Standart pengendalian (controlling) Manajemen Komunikasi atau kerjasama sistem - Kualitas Sistem Kemudahan pengguna kualitas sistem Waktu dan respon Kegunaan Fleksibilitas Sekuritas - Kualitas Informasi Kelengkapan dalam kualitas informasi Keakuratan data Relevansi - Kualitas Layanan Kecepatan respon melayani Jaminan Tindak lanjut layanan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara kepada informan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan sistem Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan masih bisa digunakan sebagaimana mestinya. Dan penggunaan sistem memang masih ada kekurangan tetapi pihak perpustakaan akan terus mengembangkan sistem informasi menjadi baik kedepannya. 2. Kepuasan pengguna Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan pengguna khususnya pustakawan sudah merasa cukup puas dalam menggunakan sistem yang ada pada saat ini. Dalam penggunaanya pustakawan disini masih mampu mengelolanya dengan baik. 3. Struktur Organisasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan peneliti mengatakan bahwa pengguna dalam struktur organisasi sudah cukup baik sehingga mereka dapat atau mampu menjalaninya sebaik-baiknya. Susunan organisasinya tersusun secara terstruktur atau hirarki. 4. Lingkungan Organisasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan peneliti mengungkapkan bahwa lingkungan organisasinya yaitu pustakawan yang terdapat
di
dalamnya
sudah
mampu
menguasai
suasana
dan
mengendalikan suatu sistem.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Kualitas Sistem Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan masih memadai dan bisa digunakan secara lancar. Namun, masih memiliki hambatan dalam proses penggunaan sistem khususnya dalam proses transaksi. 6. Kualitas Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan setelah ditelusur menghasilkan informasi yang dapat diterima dan masuk akal sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. 7. Kualitas Layanan Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan pada dasarnya memiliki layanan yang sudah baik dalam hal lingkup perpustakaan dan sudah bisa diterima dari pihak terkait. 5.2 Saran Berdasarkan di atas, maka yang menjadi pertimbangan bagi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan adalah : 1. Adanya perubahan yang mendasar terutama bagi sistem yang sudah berjalan agar diperbaiki atau diperbaharui agar dapat hasil yang baik sesuai dengan standar peprustakaan. 2. Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan mengembangkan lagi tentang penggunaan sistem secara menyeluruh. 3. Bagi pihak Pustakawan Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan mendukung lebih baik lagi dalam penggunaan sistem.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Andika Bayu, 2013. Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit di PKU Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-Fit (SNIMed) IV, p. 78, 2013. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Budiyanto, 2010, Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan C. Laudon, Kenneth & P. Laudon, Jane. 2005. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital. Edisi 8. Andi Offset. Yogyakarta. Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly, pp. 983-1003. Falahah dan Iwan Rijayana, 2011, Evaluasi implementasi sistem dengan pendekatan Utility system ( studi kasus sistem e-campus universitas widyatama) Jurnal Kursor Vol.6 No.2 Juli 2011. Hadi,2001. Metode Research. Jilid 1. Yogyakarta : ANDI http://www.lutfian.com/sistem-informasi-perpustakaan.htm diakses pada April 2017 https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=oHi8C1W4N7wC&oi=fnd& pg=PA3&dq=pengertian+analisis++sistem+informasi+&ots=3MUnzBa2Kl& sig=krym7XHU7WZ68wVt0m3w3uibcE&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20analisis%20 %20sistem%20informasi&f=false (e-book/ diakses pada April 2016) Ishak. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2 Jeperson Hutahaean, Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta: Deepublish, 2014. Kodarisma, Raden, Eko Nugroho, "Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintahan Kota Bogor", JNTETI, Vol 2, No.2, Mai 2013 Krisbiantoro, Dwi.dkk. 2015. Evaluasi Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Dengan Pendekatan Hot Fit Model (Studi Kasus : Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto): Konferensi Nasional Sistem & Informatika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015 STMIK STIKOM Bali, 9 – 10 Oktober 2015 evaluasi%20keberhasilah%20sistem%20hot%20model.pdf ; ()di akses pada tanggal april 2017 Lutfian. 2009. Software Informasi Perpustakaan Maryono, Y, B. Patmi Istiyana, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: Yudhistira, 2008 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara , 2013 Model Delone dan Mclean (Studi kasus Implementasi Billing System Di RSUD Kabupaten Sragen) Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Novriando, 2012, Analisis Implementasi Paperless Office (PLO) di Lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Studi Kasus di Tiga Fakultas) JNTETI, Vol. 1 No. 2, Agustus 2012 P.Begona. 2010. “Validity of Delone & Mclean’s Model of Information System Success at the Web Site Level of Analysis” A Disertation The E.J Ourso College of Business Information System and Decision Science. Lousiana State University. Pamuntjak, Sjahrial. 2000: 97. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. di akses pada april 2017 pada http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127118RB13H134p-Pemanfaatan%20jasa-Bibliografi.pdf RIDHO, M. Rasyid, "Panduan Penggunaan Aplikasi Software SENAYAN" dalam http://perpustakaan.kemendiknas.go.id/rido_files/penggunaan_slims_perpu s.pdf Rowley, Jennifer. 1998. The electronical library. London: Library Association Publishing. Di akses pada april 2017 pada http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127107RB13A400t-Tanggapan%20masyarakat-Bibliografi.pdf Sejarah Pengembangan, dalam http://slims.web.id/web Sudarianto, 2010, Evaluasi penerapan sistem informasi transaksi puskemas di Kabupaten Bantaeng Propinsi Sulawesi Selatan, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol 13 No. 01 Maret 2010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sugiyono, 2002. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013 Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta Suyanto, 2009. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Thenu Jeniver, 2014, Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) untuk Mendukung Penerapan SIKDA Generik Menggunakan Metode HOT (fit) di Kabupaten Purworejo. Tesis. Magister Ilmu Kesehatan Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen, UNDIP, Semarang Thenu Jeniver, 2014, Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) untuk Mendukung Penerapan SIKDA Generik Menggunakan Metode HOT (fit) di Kabupaten Purworejo. Tesis. Magister Ilmu Kesehatan Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen, UNDIP, Semarang. Umar Husein, 2009, Evaluasi Kinerja Perpustakaan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yusof.et al. (2006). Towards a Framework for Health Information System Evaluation, Proceeding of the 39th Hawaii International Conference on System Science, UK. Yusup, PM dan Surbekti P.2010. Teori dan Praktek Penelususran Informasi (Information Retrieval). Jakarta : Kencana Yusup, Taslimah. 2009. Ilmu Informasi, komunikasi dan kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA Indikator dan Item pertanyaan: A. Human 1. Pengalaman saudara dalam menggunakan suatu sistem yang ada di perpustakaan, 2. Pengetahuan saudara dalam menggunakan sistem informasi di perpustakaan. 3. Kompetensi saudara dalam menggunakan sistem informasi di perpustakaan. B. Organisasi 1. Mengapa sistem informasi perlu diterapkan di perpustakaan. 2. Tujuan dari di terapkan sistem informasi di perpustakaan. 3. Bagaimana penerapan sistem informasi di perpustakaan. C. Teknologi 1. Kecepatan dalam mengakses suatu informasi yang di hasilkan dari teknologi informasi. 2. Kemudahan saudara dalam memenuhi informasi yang di butuhkan yang di hasilkan dari teknologi informasi. 3. Kenyamanan saudara terhadap teknologi informasi. 4. Keakuratan dari suatu informasi yang di hasilkan dari teknologi informasi. 5. Pemenuhan suatu kebutuhan informasi bagi saudara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN TRANSKIP WAWANCARA
1. Transkip wawancara informan I
Hari/ tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017 Waktu
: 08.40 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
Keterangan : P : Penulis I 1 : Informan
P : Assalamualaikum pak, kedatangan saya kesini ingin mewawancari bapak tentang sistem informasi di perpustakaan ini. I 1 : wa’alaikumsalam, silahkan.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 1 : Senayan nya kan memakai Slims 7 cendana, jadi sangat mempermudah bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 1 : Sudah, karena juga ada mengadakan workshop, atau seminar-seminar, makanya sudah ada pelatihan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 1 : Harapannya, fitur-fitur terus di kembangkan, di upgrate, agar menjadi lebih baik lagi. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 1 : Sangat memperlancar P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan? I 1 : tidak, tapi tinggal menggunakan sesuai dengan kebutuhannya. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 1 : Mudah sekali P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 1 : Usahanya adalah apabila ada yang baru, maka disesuaikan dengan sistem tsb. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 1 : Kalau di bilang kemampuan, masing-masing pengguna memiliki kompetensi nya tersendiri. Tapi pengguna sudah memiliki pengetahuan tentang sistem tsb. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 1 : Tujuannya, untuk mempermudah kinerja,efisien, menghindari pengulangan, mudah mencari data. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 1 : Karena kurangnya tenaga IT di perpustakaan, makanya manajemen nya di handel sendiri oleh pihak perpustakaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 1 : Tidak ada menggunakan standart, karena sudah memenuhi syarat dalam sistem informasi. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 1 : Sudah relevan. P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 1 : Mudah dan cepat dalam menggunakan waktu. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 1 : Ya, sangat mempermudah kinerja bagi pengguna. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 1 : Lengkap, tapi kalau di bilang sangat membantu dari kualitas sistem informasi, sangat membantu sekali. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala? I 1 : Jaminan tidak ada, karena sistem informasinya berjalan sesuai kebutuhan informasi. P : Bagaimana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 1 : Respon pengguna baik, mereka menerima dengan adanya sistem informasi. Karena sangat membantu sekali dalam kebutuhan informasi. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 1 : Dalam pencarian sistem informasi memiliki waktu yang tepat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dan keakuratan data? I 1 : Sangat akurat dalam penggunaan sistem informasi di perpustakaan. P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi? I 1 : Kalau mengenai sekuritas, hanya pegawainya saja yang mengetahuinya. P : Apakah
kegunaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 1 : Mempermudah, apalagi dalam memenuhi suatu kebutuhan informasi. P : Bagaiamana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi? I 1 : Respon bagus dan mengenai waktu cepat dalam memunuhi kebutuhan informasi. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 1 : Sangat mudah, karena pustakawan nya juga ikut serta dalam membimbing pengguna yang bingung terhadap sistem informasi. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 1 : Tidak ada kendala. Sistem informasi berjalan dengan baik. P : Apakah sistem informasi memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 1 : Sangat bermanfaat lah buat pengguna dan pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. P : Terimah kasih atas waktu wawancara nya pak.. I1:
Iya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Transkip wawancara Informan II
Hari/ tanggal : Kamis, 20 Juli 2017 Waktu
: 09.15 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
P : Permisi pak, saya ingin mewawancarai bapak tentang sistem informasi yang ada di perpustakaan ini. I 2 : Silahkan.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 2 : Sudah bagus. Karena daerah tapanuli bagian selatan, perpustakaan IAIN Padangsidimpuan sudah bagus antara perpustakaan yang ada. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 2 : Sudah. Dan juga di gelar suatu pengetahuan tentang perpustakaan. P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 2 : Harapan nya adalah kalau ada yang lebih bagus di tingkatkan lagi. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 2 : Memperlancar.. P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 2 : Tidak, karena belum ada pegawai yang tamatan dari IT dalam merancang sistem informasi di perpustakaan. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 2 : Sudah mengerti. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 2 : Secara pribadi agar memajukan sistem agar menjadi lebih baik di lihat dari sarana dan prasarana. jaringannya di tambah lagi, supaya mahasiswa leluasa dalam mencari suatu kebutuhan informasi. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 2 : Kemampuan dalam sistem yaitu di lihat dari waktu peminjaman dan pengembalian yang di bagian sirkulasi. Sebelum automasi waktunya 5 menit, automasi 2 menit. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 2 : Membantu pengguna dalam mencari suatu informasi dan perencanaannya staf yang basic nya IT di adakan, karena sangat mendukung sekali dari sistem informasi tsb. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 2 : Kalau di bilang manajemen nya, artinya terdiri dari fitur-fitur di perpustakaan. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 2 : Di bilang standart sistem informasi ada, karena tidak semuanya di kendalikan. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 2 : Sudah relevan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 2 : Menghemat waktu dan cepat. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 2 : Iya, mempermudah.. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 2 : Agar kualiatas sistem menjadi baik harus di lengkapin yang ada pada aplikasi senayan, tetapi sudah lengkap dan sistem sudah menghasilkan hasil baik. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala? I 2 : Tidak ada jaminan, sistem informasi berjalan dengan lancar dan tidak mengalami suatau kendala. P : Bagaimana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 2 : Responya baik dan apabila pengguna mencari suatu informasi dari sistem cepat dan tidak ada kendala nya. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 2 : Iya, sangat tepat waktu P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dari keakuratan data? I 2 : Sangat akurat hasil dari informasi. P : Apakah sistem informasi, memiliki sekuritas maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 2 : Ada, hanya saja yang mengetahui nya hanya pihak yang bernaung diperpustakaan. P : Apakah
kegunnaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 2 : Sangat mempermudah dalam kinerja perpustakaan. P : Bagaimana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi? I 2 : Responnya bagus dan pengguna menerima dengan adanya sistem diperpustakaan, waktunya cepat dan tidak lama. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 2 : Sangat mudah, pengguna juga mengerti cara mempergunakannya. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 2 : Tidak ada kendala saat ini, karena sistem nya berjalan dengan baik. P : Apakah sistem informasi memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 2 : Bermanfaat sekali. Karena membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. P : Baik lah, terimah kasih atas waktunya pak.. I 2 : Iya, sama-sama.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Transkip wawancara informan III
Hari/ tanggal : Kamis, 20 Juli 2017 Waktu
: 10.40 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan.
P : Assalamualaikum bu, saya ingin wawancarai ibu mengenai sistem informasi diperpustakaan ini. I 3 : Yauda, silahkan.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 3 : Mempermudah dalam menelusur buku dan administrasinya. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 3 : Sudah, karena sebelumnya di terapkan ke pengguna dan kami mengadakan pelatihan bagi petugas di perpustakaan kota padangsidimpuan. P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 3 : Mempermudah pekerjaan dalam mencari suatu kebutuhan informasi. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 3 : Iya. Karna bisa searching lebih cepat.Dan menghemat waktu untuk pekerjaan. P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 3 : tidak. Karena aplikasi sudah tinggal di gunakan.Kecuali sipus baru di rancang sendiri. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 3 : Mudah dalam menelusrnya dan dapat di mengerti. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 3 : Di adakan pelatihan bagi petugas untuk menambah ilmu mendalam untuk program sistem tsb. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 3 : Masing- masing sudah memiliki kemampuannya tersendiri per bagian nya dalam sistem informasi. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 3 : Tujuan dan perencanaan informasi yaitu memperlancar, membantu dan ketersediaan informasi, buku, lebih akurat. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 3 : manajemen mempunyai per bagian dan mempunyai uraian tugas masingmasing dalam unit bagian di perpustakaan. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 3 : Ada, tapi server pertama dan server kedua belum bisa di koniktifkan. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 3 : Sangat relevan dan berbobot. P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 3 : Mudah dan waktunya juga cepat. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 3 : Sangat mempermudah. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 3 : Sudah lengkap, dan menghasilkan suatu informasi yang baik. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala? I 3 : Tidak ada jaminan ataupun kendala, sistemnya berjalan dengan baik. P : Bagaimana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 3 : Sangat cepat dan sangat merespon dari sistem informasi. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 3 : Sangat tepat waktu bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi. P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memi liki nilai dan keakuratan data? I 3 : Sangat akurat. P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi? I 3 : Yang hanya mengetahuinya hanya pegawai di perpustakaan. P : Apakah kegunaan sistem informasi mempermudah dalam kinerja perpustakaan? I 3 : Sangat mempermudah untuk pengguna. P : Bagaimana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 3 : Respon pengguna sangat baik dalam sistem di perpustakaan, kalau mengenai waktu, bisa dikatakan cepat. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 3 : Pengguna mudah dalam memakai sistem informasi di perpustakaan. Tetapi ada juga yang asing cara menggunakan sistem informasi, pustakawan lah yang memberi tau cara menggunakan sistem informasi, sehingga pengguna mengerti cara menggunakannya. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 3 : Kalau masalah kendala tidak ada. P : Apakah sistem informasi, memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 3 : Sangat bermanfaat bagi pengguna. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan informasi. P : Baik lah, terimah kasih atas waktunya bu.. I 3 : iya nak..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Transkip wawancara informan IV
Hari/ tanggal : Kamis, 20 Juli 2017 Waktu
: 12.30 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
P : Permisi pak, apakah bapak sibuk? I 4 : Oh..tidak, silahkan. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan diperpustakaan? I 4 : Sangat
memudahkan
dalam
penelusuran,
sangat
membantu
dalam
pengembalian buku dan peminjaman, artinya sudah automasi. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 4 : Dalam perpustakaan belum ada, tapi bagi pustakawan memberikan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan. P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 4 : Lebih ditingkatkan lagi. Karena setiap tahun ke tahun selalu ada perkembanganteknologi informasi, maka lebih di tingkatkan lagi. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 4 : Iya, memperlancar anatara pustakawan dengan pengguna dalam kebutuhan informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 4 : Tidak, tetapi kerja sama dengan pihak luar. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 4 : Mudah dan dapat di mengerti. Dan apabila pengguna tidak mengerti maka pustakawan membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasi. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 4 : Usaha nya adalah dilihat dulu sarana
dan prasarana, dan mengadakan
pelatihan bagi pustakawan. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 4 : Setelah pustakawan mendapatkan pelatihan
maka akan menambah
pengetahuan tentang sistem informasi tsb. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 4 : Perencanaan adalah mempermudah kebutuhan, setiap pengetahuan selalu ada perubahan. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 4 : Karena setiap bagian memiliki manajemen nya dalam sistem tsb. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 4 : Sistem ini memiliki keterbatasan dalam pengendaliannya. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 4 : Sudah relevan pada sistem informasi di perpustakaan. P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 4 : Flexible, karena menghemat waktu yang di butuhkan. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 4 : Mempermudah pekerja bagi pustakawan dan pengguna.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 4 : Lengkap, tapi kurang banyak memadai dan penelusuran opac pun sering pengguna mengantri dalam mencari suatu buku. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami
suatu
kendala? I 4 : Jaminan nya tidak ada, tetapi sistem informasinya berjalan dengan baik. P : Bagaiamana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 4 : Respon pengguna bagus tentang sistem informasi. Dan cepat dalam mengaksessuatu kebutuhan informasi. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 4 : Iya, memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya. P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dan keakuratan data? I 4 : Sangat akurat sekali. P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi? I 4 : Yang mengetahuinya hanya pihak bernaung di perpustakaan. P : Apakah
kegunaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 4 : Sangat mempermudah dalam kebutuhan informasi. P : Bagaiamana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 4 : Respon pengguna baik, dan kecepatan dalam mengakses juga waktunya cepat. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 4 : Sangat mudah dalam menjalankan sistem informasi. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 4 : Saat ini tidak ada mengalami kendala, sistem informasinya berjalan dengan lancar. P : Apakah sistem informasi, memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 4 : Sangat bermanfaat bagi pengguna yang membutuhkan suatu informasi. P : Terimah kasih pak atas waktunya.. I 4 : Iya..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Transkip wawancara Informan V Hari/ tanggal : Kamis, 20 Juli 2017 Waktu
: 09.15 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
P : Permisi bu, ibu ada waktu untuk di wawancarai? I 5 : Tidak ada, ya silahkan.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 5 : Semakin bagus, tapi yang kurang bagi saya karena tenaga nya kurang. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 5 : Sudah ada latihan, karena saya pun basic nya ilmu perpustakaan. P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 5 : Harapan nya harus lebih bagus. Contohnya : - Mahasiswa nya lebih aktif berkunjung ke perpustakaan. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 5 : Memperlancar dan sangat membantu. P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan? I 5 : tidak. Karena bisa dari pengetahuan diluar dan bisa dari ilmu sendiri. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 5 : Ada juga yang bingung dengan sistem tsb. Tapi karna adanya pustakawan akan membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasi. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 5 : Ya, harus lebih baik lagi dari sebelumnya. Harus di usahakan menjadi lebih baik. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 5 : Bisa masuk kemana aja, yang di maksud disini karna saya basic ilmu perpustakaan,
saya
bisa
saja
masuk
ke
bagian-bagian
yang
ada
diperpustakaan. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 5 : Tujuannya: -
Dapat di ketahui oleh pihak lain tentang sistem yang sudah di terapkan di perpustakaan.
-
Di harapkan mahasiswa berkunjung di perpustakaan.
-
Dan di harapkan mahasiswa luar pun bisa berkunjung ke perpustakaan.
P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 5 : Di lihat dari manajemen nya sistem informasi memiliki fitur-fitur diperpustakaan. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 5 : Kalau di bilang standart dalam sistem informasi sebenarnya ada tapi di batasin. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 5 : Iya, relevan. Karna dapat menghemat waktu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 5 : Dapat mempermudah pengguna dalam menelusur informasi, menghemat waktu. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 5 : Ya mempermudah. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 5 : Sudah lengkap dan sistem sudah menghasilkan hasil yang baik bagi pustakawan. P : Apakah sistem informasi memiiki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala ? I 5 : Tidak ada jaminan, tetapi sistem ini tidak ada mengalami kendala. Karena berjalan dengan baik. P : Bagaimana respon saudara tentang melayani pengguna, terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 5 : Respon nya sangat baik, kalau mengenai kecepatan ya bisa dibilang cepat. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 5 : Ya, memiliki ketepatan waktu dalam mencari suatu informasi. P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dan keakuratan data? I 5 : Sangat berakurat hasil dari sistem informasi. P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksud nya adalah pengaman dari sistem informasi?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 5 : Iya memiliki pengaman, tetapi hanya pustakawan dan staf pustaka yang mengetahui password dari sistem informasi. P : Bagaimana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi? I 5 : Respon nya bagus, dan waktu dalam pencarian suatu informasi cepat. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 5 : Sangat mudah, karena ketika pengguna tidak mengerti pustakawan membantu pennguna dalam mencari suati informasi yang di butuhkan. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 5 : Tidak ada kendala. P : Apakah sistem informasi memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 5 : Iya
bermanfaat,
membantu
pengguna
dalam
memenuhi
kebutuhan
informasinya. P : Apakah
kegunaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 5 : Mempermudah dalam kinerja perpustakaaan. P : Baik lah, terimah kasih atas waktunya bu.. I 5 : Iya, sama-sama nak..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Transkip wawancara informan VI Hari/ tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017 Waktu
: 10.45 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
P : Assalamualaikum..Permisi pak, ada waktu bapak untuk di wawancarai? I 6 : Ya, silahkan. Tentang apa yang ingin di wawancarai? P : Tentang sistem informasi di perpustakaan pak. I 6 : Oh..yauda silahkan.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 6 : Sangat bagus, karena membantu pengguna dalam mencari suatu kebutuhan informasinya. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 6 : Sudah, tapi kan yang pustakawan ada beberapa orang, jadi ketika mereka ada pelatihan, maka mereka berbagi pengetahuan mereka kepada petugas lainnya agar menambah wawasan tentang ilmu perpustakaan. P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 6 : Harapannya sih, semakin berkembang. Terus di kembangkan sistem informasi. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : Ya memperlancar lah. Namanya sudah memakai senayan. Yah tentunya sangat membantu pengguna dalam kinerja nya lah. P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan? I 6 : Tidak, tapi tinggal memakainya. Lihat-lihat dari kebutuhan perpustakaanya. Contohnya: penambahan fitur. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 6 : Sangat mudah dan di mengerti. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 6 : Usahanya adalah terus di kembangkan, dilihat disisi mana letak kurangnya, maka dengan itu di kembangkan. Agar ini kedepannya, tetap bagus dan selalu berkembang. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 6 : Kalau mengenai kemampuan, per bidang nya masing-masing memiliki kompetensinya. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 6 : Tujuannya dalam sistem informasi itu terus berkembang lah, dan memperlancar pengguna ataupun pustakawan dalam kinerja atau tugas mereka. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 6 : Kalau mengenai manajemen nya lebih jelas, di tanyak aja sama kepala perpustakaannya. Karena manajemen nya sesuai dengan fitur yang tersedia di sistem informasi. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I 6 : Standart tidak ada, karena sistem informasinya sudah memenuhi syarat. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 6 : Sangat relevan dari sistem informasi di perpustakaan. P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 6 : Flexibel lah kalau sistem informasi nya. P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 6 : Mempermudah sekali lah bagi kinerja. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 6: Lengkap, masih memiliki kekurangan tapi dengan adanya sistem informasi di perpustakaan sangat membantu dalam kinerja. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala? I 6 : Jaminan tidak ada, tetapi sampe sekarang ini sistem nya berjalan dengan lancar. Dan pengguna juga tidak ada ngeluh terhadap sistem informasi. P : Bagaimana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 6 : Pengguna respon nya sangat baik terhadap sistem informasi. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 6 : Sangat tepat waktu sekali dalam memenuhi kebutuhan informasi. P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dan keakuratan data? I 6 : Hasil informasi sangat akurat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi? I 6 : Kalau di bilang pengamanan tidak ada, tetapi yang mengetahui data, maupun password di perpustakaan hanya pihak pegawai saja yang mengetahuinya. P : Apakah
kegunaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 6 : Sangat mempermudah dalam kinerja perpustakaan. P : Bagaimana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi? I 6 : Respon pengguna sangat baik dan masalah waktu, sistem informasi cepat dan tidak menuggu lama dalam mengakses informasi. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 6 : Kalau masalah mudah dalam menggunakan sistem, pengguna sangat mudah, dan tidak ada kendala bagi pengguna terhadap sistem informasi. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 6 : Tidak ada kendala. P : Apakah sistem informasi memilki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 6 : Sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. P : Baik lah, terimah kasih atas waktunya pak.. I 6 : Iya..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Transkip wawancara informan VII
Hari/ tanggal : Jum’at, 21 Juli 2017 Waktu
: 11.20 wib
Lokasi
: Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
P : Permisi bu, kedatangan saya kesini ingin mewawancarai ibu tentang sistem informasi di perpustakaan. I 7 : Sitem informasi di perpustakaan ini?, oh..apalah pertanyaan nya nak.. P : Bagaimana pendapat saudara terhadap sistem informasi yang sudah di terapkan di perpustakaan? I 7 : Bagus.
Karena
mahasiswa
yang
saya
lihat
mereka
sudah
ngerti
menjalankan.Misalnya mereka ingin mencari buku, mereka menggunakan OPAC. P : Apakah sudah ada pelatihan tentang sistem informasi bagi saudara? I 7 : Pelatihan? Ya..sudah ada P : Bagaimana harapan dari saudara terhadap sistem informasi yang sudah berjalan di perpustakaan? I 7 : Harapannya, yah semakin bagus, jadi mahasiswa sering dating ke perpustakaan. P : Apakah sistem informasi memperlancar saudara dalam memenuhi kebutuhan informasi? I 7 : Ya, memperlancar lah. Namanya sudah automasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Apakah program sistem informasi,dirancang sendiri oleh pihak perpustakaan? I 7 : Tidak, tapi kalau ada yang kurang yah, di olah lagi. Lihat-lihat kebutuhannya. P : Apakah sistem informasi mudah dan dapat di mengerti bagi saudara? I 7 : Mudah dan mengerti. P : Bagaimana usaha dalam memajukan agar sistem menjadi lebih baik? I 7 : Usahanya terus lah di kembangkan agar terus meningkat perpustakaannya. P : Bagaimana dengan kompetensi atau kemampuan dalam sistem informasi? I 7 : Kalau kompetensi nya yah di lihat dari skill masing-masing. Tpai terkadang ada pelatihan, mau ikut juga pustakawan. Agar .menambah pengetahuan. P : Bagaimana dengan perencanaan atau tujuan dari sistem informasi? I 7 : Perencanaaan ataupun tujuannya, di kembangkan. Karena ada yang kurang. Tetapi terus dikembangkan oleh pihak perpustakaan. P : Bagaimana dengan manajemen sistem informasi di perpustakaan? I 7 : Kalau manajemen nya sesuai dengan fitur-fitur yang ada di sistem diperpustakaan. P : Bagaimana standart dalam pengendalian sistem informasi di perpustakaan? I 7 : Standart dalam sistem informasi tidak ada. Karena sudah memenuhi syarat dalam sistem informasi. P : Apakah relevansi dari kualitas sistem informasi di perpustakaan? I 7 : Iya, sangat relevan dalam sistem informasi. P : Bagaimana flexibiltas dari kualitas sistem informasi? I 7 : Flexible lah kalau kualitas sistem informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Apakah kualitas sistem informasi mempermudah kinerja perpustakaan? I 7 : Sangat mempermudah lah dalam kinerja. P : Bagaimana kelengkapan dalam kualitas sistem informasi? I 7 : Kalau
kelengkapan
nya
sudah
lengkap
dalam
sistem
informasi
diperpustakaan. P : Apakah sistem informasi memiliki jaminan agar tidak mengalami suatu kendala? I 7 : Tidak ada jaminan, sistem informasi berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang berhubungan dengan sistem informasi. P : Bagaiamana respon saudara tentang melayani pengguna terhadap kecepatan atau merespon dari sistem informasi? I 7 : Pengguna sangat merespon baik tentang sistem informasi di perpustakaan. P : Apakah dalam pencarian suatu informasi memiliki ketepatan waktu dalam menggunakannya? I 7 : Ya,
pengguna menggunkannya tepat waktunya dalam pencarian suatu
informasi. P : Dalam penggunaan sistem, apakah hasil informasi memiliki nilai dan keakuratan data? I 7 : Hasil dari informasinya berakurat. P : Apakah sistem informasi memiliki sekuritas, maksudnya adalah pengamanan dari sistem informasi? I 7 : Pengamanan nya tidak ada, tetapi yang menyangkut dengan privasi perpustakaan hanya yang mengetahuinya pihak bernaung saja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
P : Apakah
kegunaan
sistem
informasi
mempermudah
dalam
kinerja
perpustakaan? I 7 : Mempermudah dalam suatu tugas atau kebutuhan informasinya. P : Bagaiamana respon dan waktu pengguna terhadap sistem informasi? I 7 : Respon pengguna sangat bagus, mereka menerima dengan adanya sistem informasi di perpustakaan. Karena kalau di bilang waktu, tidak menunggu berjam-jam dalam penelusuran informasi. P : Bagaimana kemudahan pengguna dalam kualitas sistem informasi? I 7 : Pengguna sangat mudah dalam menjalankan sistem informasi, dan tidak ada masalah terhadap sistem di perpustakaan. P : Apakah ada kendala dari segi komunikasi dari sistem informasi? I 7 : Tidak ada, karena sistem nya berjalan dengan lancar. P : Apakah sistem informasi memiliki manfaat bagi pengguna dalam pencarian suatu informasi? I 7 : Sangat bermanfaat bagi pengguna. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan informasi maupun pekerjaan. P : Terimah kasih bu, atas waktu wawancaranya.. I 7 : Sama-sama..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN Sistem Informasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Urutan Daftar Eksemplar Buku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.Untuk Memasukkan Data Entri Buku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Data untuk Transaksi Peminjaman
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Data Mahasiswa yang tidak ada pinjaman
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Transaksi Mahasiswa yang ada pinjaman
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN Struktur Organisasi Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan Rektor IAIN Padangsidimpuan
Wakil Rektor I IAINPadangsidimpuan
Fakultas
Biro Administrasi
PPSB (Pusat Pengembangan Sumber Belajar)
P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat)
Kepala Unit Perpustakaan
Tata Usaha / Bendahara
Pembinaan Koleksi Pustaka Pemilihan Bahan Pustaka Pengadaan Bahan Pustaka Penerimaan Bahan Pustaka
Pelayanan Pengguna
Pelayanan Sirkulasi Pelayanan Referensi Pelayanan Informasi
Pengolahan Bahan Pustaka Pemeliharaan Bahan Pustaka
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA