122997_swamedikasi Mata Telinga.pptx

  • Uploaded by: Eviana
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 122997_swamedikasi Mata Telinga.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,976
  • Pages: 42
Swamedikasi mata dan telinga

Mata merupakan organ yang sangat halus dan mudah dirusak  Keluhan mata sebaiknya dikonsulkan dokter.  Hanya keluhan ringan seperti kelilipan, iritasi dengan kemerah-merahan, gatal-gatal dapat diobati dengan obat tetes mata atau cuci mata yang tersedia bebas.  Tidak ada OWA untuk keluhan mata. 

Struktur Mata Mata seperti alat pemotret, mempunyai :

◦ lensa obyektif : cornea, cairan mata dan lensa mata ◦ diafragma : pupil , yang berada dibagian tengah iris ◦ film : retina, bag tengah dapat melihat paling tajam disebut bintik kuning

 Conjunctiva

adalah selaput lendir bening yang melapisi permukaan dalam dari kelopak mata dan melalui lipatan menutupi sebagian besar bola mata.  Bola mata dilindungi oleh sclera , warna putih, bagian paling luar dari mata .  Bagian mata depan yang bening disebut cornea

Gangguan pada mata : - Penglihatan kurang tajam - Komplikasi penyakit - Peningkatan tekanan pada bola mata (glaukoma) - Radang conjunctivitis - Reaksi alergi - Infeksi bakteri, virus - Timbil, infeksi bakteri kel sebum pada pinggir kelopak mata

Yang bisa diobati dengan swamedikasi : 1. Mata merah kebanyakan disebabkan karena conjungtivitis 2. Mata lelah dapat disebabkan terlalu banyak membaca, bekerja pada monitor komputer, pada ruang pencahayaan kurang, Obat yang digunakan: dalam bentuk - tetes mata (gutae opthalmic) atau - cuci mata (collyria)

Konjungtivitis : Adalah peradangan pada konjungtiva . Bervariasi mulai dari hiperemi ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.

Etiologi : Bakteri klamidia Jamur ricketsia Virus parasit Alergi kimia Iritatif Tdk diketahui

Patofisiologi  Konjungtiva berhub dengan udara luar, kemungkinan infeksi besar  Pertahanan konjungtiva karena adanya tear film, yang melarutkan kotoran dan bahan2 toksik kemudian mengalirkan melali saluran lakrimalis .  Tear film mengandung beta lisin, lisosim, Ig A, ig G yang berfungsi menghambat pertumbuhan kuman. Apabila kuman pathogen menembus pertahanan tersebut terjadi infeksi di konjungtiva yang di sebut konjungtivitis.





Faktor etiologi, menyebabkan kelopak mata tidak dapat menutup dan membuka dengan sempurna, akibatnya mata menjadi kering, terjadi iritasi, menyebabkan konjungtivitis. Pelebaran pembuluh darah disebabkan peradangan ditandai dengan konjungtiva dan sclera yang merah , edema, rasa nyeri dan sekret mukopurulen. (NOTE , swamed :Obat vasokonstriktor)





Apabila kronis, menginfeksi kelenjar air mata, fungsi sekresi terganggu,, menyebabkan hipersekresi, meningkatkan tekanan intra okuler, saluran air mata tersumbat. Aliran terganggu terjadi iskemi syaraf optik, ulkus cornea menyebabkan kebutaan. Kelainan lapangan pandang karena kurangnya aliran air mata, pandangan kabur dan pusing, muncul glaukoma

Tanda 2 konjungtivitis :  Konjungtiva merah (hiperemi) dan membengkak  Produksi air mata berlebihan  Kelopak mata atas nampak menggelantung psudotopsis) seolah akan menutup akibat pembengkakan konungtiva  Pembesaran pembuluh darah di konjungtiva  Pembengkakan kelenjar di konjungtiva  Terbentuk nya membran oleh proses koagulasi fibrin  Sekret dengan berbagai bentuk

Gejala konjungtivitis :  Mata berair  Mata terasa nyeri  Mata terasa gatal  Pandangan kabur  Peka terhadap cahaya  Terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari

Kelopak mata  Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam pendistribusian dan eliminasi air mata. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada kelopak mata adalah hordeolum.  Di kelopak mata ada kelenjar Meibom (kelenjar besar) dan kelenjar Zeis dan Moll (kelenjar kecil, ) 

Hordeolum (“ timbil, bintit”) :  Adalah infeksi pada kelenjar palpebra . Penyebabnya bakteri di kulit mis .staphylococus Kel Meibom yng terinfeksi , timbul pembengkakan besar disebut hordeolum interna , dapat pecah ke arah kulit atau permukaan konjungtiva  Kelenjar Zeis, Moll yng terinfeksi, timbul bengkak kecil dan superfisial disebut hordeolum eksterna selalu pecah ke arah kulit. 

Etiologi :  Infeksi pada kelenjar minyak di kelopak mata.  Bakteri dari kulit.  Identik dengan jerawat pada kulit

Patofisiologi :  Infeksi staphylococcos aureus pada kelenjar minyak. Awalnya pengecilan lumen dan hasil kelenjar statis.  Statis menyebabkan infeksi, terbentuk pus dalam lumen kelenjar, abses, nyeri, hiperemis dan edema palpebral. Apabila menunduk, rasa sakit bertambah.  Terlihat benjolan setempat, warna kemerahan, mengkilat, nyeri tekan, dapat disertai bintik kuning atau putih yang merupakan akumulasi nanah

Tanda klinis :  Benjolan keras, kemerahan, lokal, edema.  Pus berupa bintik kuning atau putih pada silia yang terinfeksi  Umumnya tunggal , bisa juga multipel.  Pseudoptosis akibat kelopak mata tambah berat  Rasa mengganjal  Abses dapat pecah dengan mengeluarkan nanah Gejala klinik : Adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, kemerahan, nyeri.

1. Vasokonstriktor (zat penyempit pembuluh darah) Untuk keluhan gatal, merah tetrahidrozolin : Visine fenilefrin : Indofrin, Fitto nafazolin : Optune 2. adstringens (zat pengerut) untuk mata lelah dan mata merah - sengsulfat : Optrex 3. antiseptik ; benzalkonium kloride dalam cucI mata contoh y-rins 0,005 %

4. Polivinil alkohol ( Optifresh) Melembabkan mata kering 5. Kombinasi natrium kloride, kalium kloride (Cendolyters ) Pengganti air mata 6. Ekstrak bilbery – Bery Vision, Bioretin, Eyevit, Matovit

Lensa kontak dan cairan lensa kontak Macam-macam lensa : 1. Lensa keras Terbuat dari polimetilmethacrylat (PMMA) Tidak dapat ditembus oksigen Sifatnya hidrofob, lensa mengambang di cairan mata Cairan baru selalu mengalir ke bawah lensa akibat kedipan mata Mata yang diberi lensa ini seperti kemasukan debu

2. Lensa setengah lembut Terbuat dari selulosa-asetobutirat (CAB) Dapat ditembus oksigen Dapat menyebabkan iritasi Bertahan 3-5 tahun 3. Lensa tipis Terbuat dari hidroksietilmethacrylat (HEMC) Lebih tipis dan langsung pada cornea Mudah diterima oleh mata, tidak iritasi, diganti setiap 0,5-1 tahun

Cairan lensa , harus steril dan memenuhi persyaratan obat tetes mata. - untuk memasuki lensa - untuk membersihkan dan mendesinfektir - untuk menyimpan Cairan untuk memasuki lensa, dibutuhkan oleh lensa keras. Isinya natrium klorida dan antiseptik, juga zat yang membasahkan seperti hidroksietilselulosa sehingga lensa dapat dibasahkan dengan pelan-pelan.

Cairan pembersih/penyimpan Selama dipakai lensa kotor, setiap hari harus dibersihkan, digosok, dibilas Zat pembersih yang ditambahkan natrium –edetat. Untuk lensa lembut : cairan pembersih hidrogenperoksida. Lensa disimpan lebih kurang 8 jam untuk dibersihkan dan didisinfeksi Masukkan cairan netralisasi yang mengandung enzim katalase lebih kurang 8 menit untuk menguraikan sisa peroksidase. Lensa tidak usah digosok

Telinga Telinga dibagi tiga bagian : - telinga luar ( liang telinga) - telinga tengah (rongga yang berisi udara) - telinga dalam • antara telinga luar dan telinga tengah dipisahkan oleh membran thympani • telinga tengah dengan rongga hidungtenggorok dihubungkan dengan saluran kecil tuba eustachius





bunyi menggetarkan membran tymphani, getaran diseleksi tulang pendengaran telinga tengah, lalu diteruskan ke telinga dalam . getaran dirubah menjadi aliran listrik dan rangsangan saraf diteruskan ke otak, bunyi terdengar pada saat menelan atau menguap tabung eustachius terbuka, udara dari luar dapat masuk ke rongga telinga tengah, dengan demikian tekanan pada membran tymphani dapat ditiadakan

Gangguan telinga sering terkait dengan - tersumbatnya tabung eustachius - palit kuping yang mengeras - infeksi bakteri atau jamur Penyebab nyeri telinga 1. radang telinga tengah Sering disebabkan pembengkakan selaput lendir atau tersumbatnya tabung eustachius. Pembengkakan adakalanya akibat alergi makanan. Gejala utamanya pada anak sangat nyeri di telinga dalam dan bisa keluar cairan Pada dewasa pendengaran berkurang dan telinga berdengung

Pengobatan : - obat anti nyeri seperti parasetamol, asam mefenamat - obat anestesi lokal : lidokain tetes telinga - tetes hidung yang berisi vasokonstriktor • bila ada cairan yang keluar dari telinga, (membran tymphany pecah, dan umumnya terjadi perbaikan dalam waktu 4-5 hari) , perlu konsultasi dokter. • Radang telinga tengah yang kronis, sering kambuh, perlu konsultasi dokter.

2. nyeri liang telinga Palit atau serumen terdiri dari zat-zat lemak menyerupai lilin Setiap 2 -3 minggu harus dikeluarkan  Lilin ini dapat mengeras, menyumbat liang telinga , memperburuk pendengaran bahkan dapat terinfeksi bakteri.  Lilin yang mengeras menekan saraf menimbulkan nyeri

Pengobatan ; Mengeluarkan serumen yang mengeras ; - minyak kacang diteteskan 2-3 kali 2 tts - Hidrogen peroksida (H2O2 3%) atau yang disebut juga cairan perhidrol, - Natrium dokusat (Forumen) - fenol gliserin Cara melunakkan : - obat pelunak diteteskan - kapas dibasahi obat, dimasukkan liang telinga dikompres, kalau kapas kering diganti kapas basah, - kalau sudah lunak diambil dengan cutton bud



Cara penggunaan fenol gliserin ataupun natrium dokusat sama sepert penggunaan cairan perhidrol yaitu dengan mencampur larutan fenolgliserin ataupun natrium dokusat dengan air hangat lalu menggunakan coton bud yang telah dimasukkan kedalam campuran larutan tersebut untuk membersihkan serumen di dalam saluran telinga.

3. Nyeri telinga di pesawat Terbang pada ketinggian 10 000 m, tekanan udara dalam kabin disesuaikan dengan nilai yang sama dengan tekanan 2000 m. • Saat naik tekanan agak menurun dirasakan membran tymphani , udara keluar dari ruang telinga tengah, sehingga tekanan di sisi membran tymphani tetap sama • Saat turun, tekanan dalam kabin diturunkan sampai normal 1 atm, udara dari luar masuk ke rongga telinga tengah. Hal ini dihindari karena lubang tabung eustachius tertutup oleh tekanan dari luar yang tinggi. Dengan demikian diruang telinga tengah terjadi tekanan rendah , membran tymphani tertarik kedalam , sehingga terasa nyeri.

Pengobatan : - Menguap atau menelan (ludah) berkali-kali akibatnya tuba eustachius tidak menutup. Udara luar dapat masuk ke rongga telinga tengah Tekanan di rongga telinga tengah dan diluar sama, maka rasa sakit hilang • Tetes hidung penciut pembuluh (xylometazolin) dapat membuka tuba eustachius

Kasus Bapak Budi datang ke Apotik Setia Budi untuk membelikan obat Anaknya berusia 8 tahun, anaknya bernama Udin mengeluhkan mata merah karena berenang, Bapak Budi mengaku anaknya sangat suka berenang biasanya dalam 1 minggu Udin bisa berenang 4 kali, tetapi akhir-akhir ini berdasarkan pernyataan Pak Budi, Udin berenang tidak menggunakan kacamata renang dengan alasan lupa membawa karena terburu-buru. Pak Budi juga menyatakan bahwa Udin merasakan perih, gatal, sedikit bengka dan matanya merah. Udin tidak memiliki riwayat alergi, penyakit dan pengobatan  Pertanyaan : Sebagai ttk yang melakukan swamedikasi, obat apa yang diberikan kepada bapak Budi untuk Anak Udin yang tepat ? 

 Diduga penyebab mata merah Udin termasuk Konjungtivitis Kimia atau Iritatif yaitu konjungtivitis yang terjadi akibat masuknya substansi iritan yang ke sakus konjungtivalis. Substansi-substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis dan dapat menyebabakan kongjungtivitis. Substansi yang dapat bersifat iritatif seperti asam, alkali, asap dan angin. Gejala yang dapat timbul dapat berupa nyeri, pelebaran pembuluh darah. Berkaitan dengan mata merah yang disebabkan berenang terlalu sering dan lama serta tidak menggunakan kacamata renang adalah air di kolam renang biasanya ada kandungan kaporit atau Kalsium hipoklorit yang bersifat basa, ketika bereaksi dengan zat-zat organik seperti urin dan keringat para perenang, klorin akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida. Senyawa nitrogen triklorida dapat menyebabkan iritasi pada membran-membran mucus (lendir), sehingga memicu iritasi mata.

 Obat yang diberikan :

Kandungan : Naphazoline HCl 0,012% Indikasi : Meredakan kemerahan, bengkak, dan gatal/mata berair karena pilek, alergi, atau iritasi mata (karena asap, berenang, atau memakai lensa kontak). Penggunaan : Sebelum meneteskannya pada mata, cuci tangan terlebih dahulu. Untuk menghindari kontaminasi, jangan sentuh ujung pipet atau membiarkan pipet menyentuh mata atau permukaan lainnya. Cara Penyimpanan : Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Dosis Pemakaian : Anak-anak usia 8 tahun = 1-2 tetes setiap hari. Efek Samping : Mata tersengat atau terasa terbakar, penglihatan kabur, mata berair. Mekanisme kerja : Bertindak pada reseptor alfaadrenergik di arteriol konjungtiva untuk menghasilkan vasokonstriksi, mengakibatkan kongesti pada konjungtiva berkurang. Hal ini juga mengurangi gatal dan iritasi pada mata. Hal tersebut dikaitkan dengan patofisiologis dari mata merah, dikarenakan pelebaran pembuluh darah konjungtiva yang terjadi akibat peradangan akut, apabila adanya pelebaran pembuluh darah seperti arteri konjungtiva posterior yang memperdarahi konjungtiva, arteri siliaris anterior dan arteri perkornea maka akan terjadi mata merah. Sehingga obat Naphazoline HCl 0,012% dapat direkomendasikan untuk pasien Udin.

 Diberikan saran dan masukan kepada Bapak Budi:  a. Mengingatkan anaknya apabila berenang harus menggunakan kaca mata renang agar tidak terjadi mata merah berulang. Untuk sementara waktu anak Udin tidak boleh berenang terlebih dahulu sampai mata merah benar-benar sembuh.  b. Bapak Budi mengawasi anak agar tidak mengucek mata sampai mata merah anak sembuh.  c. Apabila mata merah anak sudah sembuh pemakaian obat tetes mata dapat dihentikan.  d. Menjaga kebersihan tangan anak, sebaiknya tidak terlalu sering terpapar debu atau angin.

-SEKIAN-

Related Documents

Mata
April 2020 43
Mata
November 2019 49
Mata Air Dan Mata Air
November 2019 52
Mata Kuliah
October 2019 51
Mata Kucing
May 2020 23

More Documents from "Hannifah Fitriani"

Handout Olahrag1.docx
November 2019 17
Gangguan Brain Injury.docx
December 2019 4
Bisnis Bakpia.docx
November 2019 16
Isi Laporan.docx
November 2019 16