114_pid.b_2014_pn_gns (1) Wira.docx

  • Uploaded by: wira dika pratama
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 114_pid.b_2014_pn_gns (1) Wira.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 18,919
  • Pages: 67
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN Nomor 380 /Pid.Sus/2015/PN Kpg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Negeri Kupang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut di bawah ini, dalam perkara terdakwa yang identitasnya sebagai berikut : Nama lengkap

: ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE;

Tempat lahir

: Palembang ;

Umur/Tanggal Lahir

: 33 tahun / 17 Juni 1982;

Jenis Kelamin

: Laki-Laki;

Kebangsaan

: Indonesia;

Tempat tinggal

: Kompleks Oebufu Permai blok B nomor

5

RT.021/RW.005

Kel.Tuak

Daun Merah Kecamatan Oebobo Kota Kupang ; Agama

: Kristen Protestan;

Pekerjaan

: Wiraswasta;

Pendidikan

: D3 Elektro.

Terdakwa tersebut telah ditahan di Rutan oleh : •

Penyidik dari tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 9 September 2015 ;.



Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum dari tanggal 9 September 2015 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2015 ;.



Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang dari tanggal 19 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 17 Nopember 2015 ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id • Penuntut Umum dari tanggal 17 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 6 Desember 2015 ;. •

Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang dari tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan tanggal 5 Januari 2016



Majelis Hakim dari tanggal 16 Desember 2015 sampai dengan tanggal 14 Januari 2016.



Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang sejak tanggal 15 Januari 2016 sampai dengan 14 Maret 2016.



Perpanjangan Penahanan pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang sejak tanggal 15 Maret 2016 sampai dengan tanggal 13 April 2016 ;



Perpanjangan Penahanan Kedua oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang sejak tanggal 14 April 2016 sampai dengan tanggal 13 Mei 2016 ;

Pengadilan Negeri tersebut setelah : • Membaca Penetapan Ketua Pengadilan tentang penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini. • •

Membaca Penetapan Hakim tentang penetapan hari sidang. Membaca berkas perkara tersebut dengan seksama.



Mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa di persidangan.



Memeriksa barang bukti yang diajukan.

Menimbang, bahwa dalam persidangan ini Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum DUIN PALUNGKUN,SH., ERRYC SAVE OKA MAMOH,SH., WILLEM ERENS M KAUSE,SH., SAMUEL DAVID ADOE,SH. Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 Januari 2016 ; Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan pidana tertanggal 26 Februari 2016, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA Alias Andre tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id “permufakatan membeli narkotika golongan I jenis shabu sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 132 jo Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Primair kami ; 2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Primair tersebut ; 3. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA Alias Andre tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana “membeli narkotika golongan I jenis shabu sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Subsidair tersebut ; 4. Membebaskan terdakwa dari

dakwaan

Subsidair

tersebut ; 5. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE terbukti bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana memiliki Narkotika Golongan I jenis Shabu sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 112 Ayat (1)

UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

sebagaimana dalam dakwaan lebih subsidair kami ; 6. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara

selama

5

(lima)

tahun

dan

denda

Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsidair 4 (empat) bulan kurungan dikurangi sepenuhnya selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan. •

7. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet warna coklat ;

• •

1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ; 1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan

secara

laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram ; •

1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ; Masing-masing dirampas untuk dimusnahkan ;

4. Menghukum terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana dari Penuntut Umum tersebut di atas Penasihat Hukum terdakwa mengajukan pembelaan (Pledooi) secara tertulis , dan memohon kepada Mejelis Hakim agar dijatuhkan hukuman kepada terdakwa untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui Rehabilitasi . Menimbang bahwa terhadap Pembelaan yang dilakukan oleh Penasihat hukum terdakwa, Penuntut umum telah mengajukan Replik secara lisan yang isinya tetap pada Tuntutan, demikian pula Penasihat hukum Terdakwa telah mengajukan duplik secara lisan yang tetap pada pembelaanya ; Menimbang, bahwa terdakwa di hadapkan ke depan persidangan oleh Penuntut Umum dengan Surat Dakwaan Nomor Reg. Perk : 87/KPANG/ Euh.2/11/2015, tanggal 14 Desember 2015 yang telah dibacakan di persidangan yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : DAKWAAN PRIMAIR :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id -------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE dengan ADI WINARNO alias Pak WINDU (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) pada hari Jumat, tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidaktidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015, bertempat di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013 RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kupang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Melakukan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) yakni : Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I berupa 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram,” perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : ⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA alias BERO (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) yang berada di Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui oleh LIBERO MAKNA alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI : 028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA alias BERO), dengan perincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung; ⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket narkotika

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah), setelah itu LIBERO MAKNA membungkus 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung. Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi : 030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015 terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut kepada MUHAMAD SADI alias Pak SADI (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) untuk mengambil paketan Narkotika jenis shabu tersebut dari Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang; ⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika

jenis

shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang saat itu sudah menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam perjalanan setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id MUHAMAD SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi kotak/dos tersebut MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa kotak/dos tersebut berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa, kemudian dengan pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, MUHAMAD SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita MUHAMAD SADI alias SADI tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/ RW.006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang lalu menyerahkan sebuah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU menyerahkan kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa yang saat itu sedang berada diatas tempat tidur; ⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi Lampung dengan tanpa mempunyai izin dari pejabat yang berwenang sehingga terdakwa dan ADI WINARNO alias Pak WINDU ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat

1,4114

(satu

koma

empat

satu

satu

empat)

gram

dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I Undang-Undang

Nomor

35

tahun

2009

tentang

Narkotika,

Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada Nomor urut 61 (enam puluh satu); ---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 132 ayat (1) Jo. Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika; SUBSIDIAIR : -------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015, bertempat di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya disuatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kupang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I berupa 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram,” perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA alias BERO (dilakukan penuntutan secara terpisah) yang berada di Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui oleh LIBERO MAKNA alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI : 028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA alias BERO), dengan rincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung; ⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah), setelah itu LIBERO MAKNA membungkus 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung. Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi : 030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015 terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut kepada MUHAMAD SADI alias Pak SADI (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) untuk mengambil paketan narkotika jenis shabu tersebut dari Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang; ⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika

jenis

shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang sudah menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam perjalanan setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang MUHAMAD SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi kotak/dos tersebut MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa kotak/dos tersebut berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa, kemudian dengan pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, MUHAMAD SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita MUHAMAD SADI alias SADI tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang lalu menyerahkan sebuah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU menyerahkan kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa yang saat itu sedang berada diatas tempat tidur;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi Lampung; ⇒ Bahwa Terdakwa menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika jenis shabu tersebut tidak mempunyai izin dari pejabat yang berwenang sehingga Terdakwa diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya; ⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat

1,4114

(satu

koma

empat

satu

satu

empat)

gram

dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I Undang-Undang

Nomor

35

tahun

2009

tentang

Narkotika,

Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada Nomor urut 61 (enam puluh satu);

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika; LEBIH SUBSIDIAIR : -------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015, bertempat di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya disuatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kupang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman berupa : 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram,” perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : ⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA alias BERO (dilakukan penuntutan secara terpisah) yang berada di Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui oleh LIBERO MAKNA alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI : 028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA alias BERO ), dengan rincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung; ⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah), setelah itu LIBERO MAKNA alias BERO membungkus 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung. Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi : 030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015 terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU (dilakukan penuntutan secara terpisah) dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut kepada MUHAMAD SADI alias Pak SADI (dilakukan penuntutan secara terpisah) untuk mengambil paketan Narkotika jenis shabu tersebut dari Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang; ⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika

jenis

shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang sudah menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013 RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam perjalanan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang MUHAMAD SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi kotak/dos tersebut MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa kotak/dos tersebut berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa, kemudian dengan pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, MUHAMAD SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita MUHAMAD SADI alias Pak SADI tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang lalu menyerahkan sebuah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU menyerahkan kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa yang saat itu sedang berada diatas tempat tidur; ⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi Lampung;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ⇒

Bahwa

Terdakwa

memiliki,

menyimpan,

menguasai,

atau

menyediakan Narkotika jenis shabu tersebut tidak mempunyai izin dari pejabat

yang

berwenang

sehingga

Terdakwa

diproses

untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya; ⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat

1,4114

(satu

koma

empat

satu

satu

empat)

gram

dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I Undang-Undang

Nomor

35

tahun

2009

tentang

Narkotika,

Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada Nomor urut 61 (enam puluh satu); -------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum tersebut Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan telah mengerti dan akan mengajukan tanggapan atau eksepsi. Menimbang bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya meminta 1. Menerima Eksepsi yang diajukan oleh Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE untuk seluruhnya ; --------------------------------2. Menyatakan menurut Hukum bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Batal Demi Hukum karena bertentangan dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) ke-2 dan Ayat (3) KUHAP ; ---------------------------------

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 3. Melepaskan Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE dari segala tuntutan Hukum yang di Dakwakan kepadanya ; ------------------4. Membebaskan seluruh Biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara Republik Indonesia ; ----------------------------------------------------5. Atau memohon Putusan yang seadil - adilnya. ------------------------------Menimbang bahwa terhadap eksepsi dari Penasihat Hukum terdakwa, Penuntut Umum telah mengajukan tanggapan terhadap eksepsi tersebut dan meminta kepada Majelis hakim untuk ; 1. Menyatakan

surat

dakwaan

No.Reg.Perkara

:PDM-87/KPANG/

Euh.2/11/2015 atas nama terdakwa Adriant Intan Perkasa alias Andre telah disusun sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan oleh karenanya surat dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini ; 2. Menyatakan keberatan (eksepsi) dari sdr.Penasihat Hukum terdakwa Adriant Intan Perkasa alias Andre yang disampaikan dalam sidang Pengadilan Negeri Kupang pada hari Senin tanggal 18 Januari 2016 tidak dapat diterima/ditolak dan menyatakan pemeriksaan dalam persidangan ini tetap dilanjutkan ; Menimbang bahwa terhadap eksepsi Penasihat Hukum terdakwa tersebut Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela tertanggal 15 Februari 2016 yang pada pokoknya ; •

Menyatakan keberatan dari Terdakwa Adrian Intan Perkasa alias Andre tersebut tidak diterima ;



Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor 380/Pid.Sus/2015/PN kpg atas nama terdakwa Adriant Intan Perkasa alias Andre tersebut diatas ;



Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut Penuntut Umum telah mengajukan saksi- saksi yang telah memberikan keterangan dibawah

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id sumpah menurut cara agamanya masing-masing, keterangan saksi tersebut selengkapnya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi

Edi

Sulistiyono

:

bersumpah

dipersidangan

pada

pokoknya

menerangkan sebagai berikut : •

Bahwa

saksi

mengerti

hadir

dipersidangan

untuk

memberikan

keterangan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi terdakwa bersama temannya-temannya ; •

Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;



Bahwa awalnya pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 2015 saksi dan tim mendapat informasi bahwa Muhamad Sadi alias Sadi, terdakwa dan Adi Winarno alias Windu sering mengkonsumsi narkotika jenis shabu di kamar pribadi saudara Windu yang terletak di bekas gudang Gajah, Jalan Karya Kencana Rt.13 Rw.006 Kel. Kelapa Lima Kec. Kelapa Lima-Kota

Kupang

sehingga

saksi

bersama

tim

melakukan

penyelidikan dan tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 18.30 wita dan kami mendapat informasi bahwa terdakwa bersama teman-temannya akan mengkonsumsi narkotika jenis shabu di kamarnya Windu, untuk itu saksi bersama tim dari Polda memantau Muhamad Sadi yang saat itu sedang mengendarai sebuah mobil Pick Up warna hitam miliknya. Dalam pantauan kami gerak gerik sangat mencurigakan sehingga kami langsung mencegat mobil yang dikendarai Muhamad Sadi dan setelah mobil berhenti kami melihat ada sebuah kotak/dos yang menggunakan lakban coklat ada di kursi mobil tepatnya disamping Muhamad Sadi, setelah kami tanyakan mengenai kotak itu Muhamad Sadi katakan kotak itu berisikan narkotika jenis shabu yang akan diantar ke terdakwa dan Adi Winarno alias Windu di Kel.Kelapa Lima, sehingga kami menyuruh Muhamad Sadi mengantar kotak berisi shabu itu dan sesampainya di kamar adi winarno alias Windu, Muhamad Sadi

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id serahkan kotak itu kepada Adi Winarno alias Windu kemudian selanjutnya kotak itu diserahkan oleh adi winarno alias Windu kepada terdakwa sehingga saksi bersama tim dari Polda NTT langsung melakukan

penangkapan

dan

penggeledahan

badan

terhadap

terdakwa dan teman-temannya akan tetapi kami tidak temukan apaapa, kemudian kami melakukan penggeledahan barang/kotak yang bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Ki Maja No. 75 b – Wayhalim Bandar-Lampung, Telp 0821557782, Kepada : Marten, Alamat : Jl. Herewila No, 26 Naikoten 2, Kupang-NTT Telp 0811580321; •

Bahwa setelah penggeledahan terhadap bungkusan tersebut dimana didalamnya berisi 3 (tiga) buah plastik klip bening diduga berisikan Narkotika jenis shabu dan 2 (dua) plastik klip kosong dan didalam kamar disamping kasur kami temukan 1 (satu) buah alat

hisap shabu/bong yang terbuat dari botol aqua sedang yang terdapat satu buah pipet kaca dan satu buah pipet plastik yang dibagian tutupnya dan satu buah korak api gas yang terdapat satu buah pipet kaca diatasnya ; •

Bahwa setelah diiterogasi terdakwa bilang ia memperoleh 3 (tiga) paket shabu itu dari Libero Makna yang berada di Lampung, kemudian tim dari Polda NTT memanfaatkan terdakwa untuk memesan 3 (tiga) paket shabu lagi dari Libero Makna dengan harga Rp.4.500.000,- dan tanggal 17 Agustus 2015 tim yang dipimpin langsung

oleh

Direktur

Resnarkoba

Polda

NTT

melakukan

pengembangan penyelidikan ke Propinsi Lampung sehingga tanggal 17 Agustus 2015 sekitar pukul 20.00 wita tim melakukan penangkapan terhadap Libero Makna di kamar No. 309 Hotel Astoria di Jl Raden Intan Bandar Lampung. Dan dari tangananya tim menyita 3 (tiga) buah plastik klip kecil yang berisikan narkotika jenis shabu dan kemudian tanggal 20 Agustus 2015 tim membawa Libero Makna dan barang bukti ke Polda NTT ; •

Bahwa terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id shabu yang akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan saksi Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ; •

Bahwa benar terdakwa, saksi Adi WInarno Alias Windu, saksi Libero Makna dan saksi Muhamad Sadi tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang ;



Bahwa saksi Adi WInarno Alias Windu, terdakwa dan Muhamad Sadi adalah pemakai/pengguna narkotika jenis shabu-shabu dan mereka sering memakai bersama-sama ;



Bahwa benar barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan adalah barang bukti milik terdakwa yang dipesan dari saksi Libero Makna ;

• Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya. 2. Saksi Faizal Kasman : bersumpah dipersidangan pada

pokoknya

menerangkan sebagai berikut : •

Bahwa

saksi

mengerti

hadir

dipersidangan

untuk

memberikan

keterangan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi terdakwa bersama temannya-temannya ; •

Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;



Bahwa awalnya pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 2015 saksi dan tim mendapat informasi bahwa Muhamad Sadi alias Sadi, terdakwa dan Adi Winarno alias Windu sering mengkonsumsi narkotika jenis shabu di kamar pribadi saksi adi winarno alias Windu yang terletak di bekas gudang Gajah, Jalan Karya Kencana Rt.13 Rw.006 Kel. Kelapa Lima Kec.

Kelapa

Lima-Kota

Kupang

sehingga

saksi

bersama

tim

melakukan penyelidikan dan tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 18.30 wita dan kami mendapat informasi bahwa terdakwa bersama teman-temannya akan mengkonsumsi narkotika jenis shabu di kamarnya saksi Adi Winarno alias Windu, untuk itu saksi bersama tim dari

Polda

memantau

Muhamad

Sadi

yang

saat

itu

sedang

mengendarai sebuah mobil Pick Up warna hitam miliknya. Dalam

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id pantauan kami gerak gerik sangat mencurigakan sehingga kami langsung mencegat mobil yang dikendarai Muhamad Sadi dan setelah mobil berhenti kami melihat ada sebuah kotak/dos yang menggunakan lakban coklat ada di kursi mobil tepatnya disamping Muhamad Sadi, setelah kami tanyakan mengenai kotak itu Muhamad Sadi katakan kotak itu berisikan narkotika jenis shabu yang akan diantar ke terdakwa dan adi winarno alias Windu di Kel.Kelapa Lima, sehingga kami menyuruh Muhamad Sadi mengantar kotak berisi shabu itu dan sesampainya di kamar adi winarno alias Windu, Muhamad Sadi serahkan kotak itu kepada adi winarno alias Windu kemudian selanjutnya kotak itu diserahkan oleh adi winarno alias Windu kepada terdakwa sehingga saksi bersama tim dari Polda NTT langsung melakukan penangkapan dan penggeledahan badan terhadap terdakwa dan teman-temannya akan tetapi kami tidak temukan apa-apa, kemudian kami melakukan penggeledahan barang/kotak yang bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Ki Maja No. 75 b – Wayhalim Bandar-Lampung, Telp 0821557782, Kepada : Marten, Alamat : Jl. Herewila No, 26 Naikoten 2, Kupang-NTT Telp 0811580321; •

Bahwa setelah penggeledahan terhadap bungkusan tersebut dimana didalamnya berisi 3 (tiga) buah plastik klip bening diduga berisikan Narkotika jenis shabu dan 2 (dua) plastik klip kosong dan didalam kamar disamping kasur kami temukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol aqua sedang yang terdapat satu buah pipet kaca dan satu buah pipet plastik yang dibagian tutupnya dan satu buah korak api gas yang terdapat satu buah pipet kaca diatasnya ;



Bahwa setelah diiterogasi terdakwa bilang ia membeli 3 (tiga) paket shabu itu dari Libero Makna yang berada di Lampung, kemudian tim dari Polda NTT memanfaatkan terdakwa untuk memesan 3 (tiga) paket shabu lagi dari Libero Makna dengan harga Rp.4.500.000,dan tanggal 17 Agustus 2015 tim yang dipimpin langsung oleh Direktur

Resnarkoba

Polda

NTT

melakukan

pengembangan

penyelidikan ke Propinsi Lampung sehingga tanggal 17 Agustus 2015 sekitar pukul 20.00 wita tim melakukan penangkapan terhadap

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Libero Makna di kamar No. 309 Hotel Astoria di Jl Raden Intan Bandar Lampung. Dan dari tangananya tim menyita 3 (tiga) buah plastik klip kecil yang berisikan narkotika jenis shabu dan kemudian tanggal 20 Agustus 2015 tim membawa Libero Makna dan barang bukti ke Polda NTT ; •

Bahwa terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabushabu yang akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;



Bahwa benar terdakwa, saksi Adi WInarno Alias Windu, saksi Libero Makna dan Muhamad Sadi tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang ;



Bahwa saksi Adi WInarno Alias Windu, terdakwa dan Muhamad Sadi adalah pemakai/pengguna narkotika jenis shabu-shabu dan mereka sering memakai bersama-sama ;



Bahwa benar barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan adalah barang bukti milik terdakwa yang dipesan dari saksi Libero Makna ;

3.

• Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya. Saksi Libero Makna : berjanji dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :



Bahwa saksi mengerti memberikan keterangan di persidangan sehubungan dengan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi terdakwa ;



Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-shabu kepada saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,(empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) ke Rekening BRI atas nama Ahmad Yani, kemudian saksi Libero Makna mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama Ilman (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id rupiah), setelah itu saksi Libero Makna membungkus 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B Wayhalim Bandar Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 WIB saksi Libero Makna mengirim 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre melalui Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung ; •

Bahwa kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut saksi mengirim Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada saksi Adriant Intan Perkasa Alias Andre dengan Nomor Resi : 030017883266 ;



Bahwa benar saksi mendapatkan narkotika jenis shabu-shabu tersebut dari Bandar yang bernama Ilman ; •

Bahwa saksi dan terdakwa bukan bandar maupun pengedar, kami hanya pemakai narkotika saja dimana saksi pakai narkotika sejak tahun 2010 ;



Bahwa saksi tidak mengambil keuntungan, saksi hanya membantu terdakwa sebab terdakwa pernah membantu saksi membayar uang wisuda isteri saksi sebesar Rp.10.000.000,- ;



Bahwa benar selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre memesan kembali narkotika jenis shabu-shabu kepada saksi Libero Makna dengan harga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan mengatakan bahwa hari Senin tanggal 17 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre akan datang Lampung dalam rangka kerja sekaligus mengambil shabu-shabu tersebut, sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirim uang ke Rekening BCA saksi ;



Bahwa benar selanjutnya terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menghubungi saksi Libero Makna ketika tiba di Bandar Lampung dan menyampaikan kepada saksi Libero Makna supaya datang membawa narkotika jenis shabu tersebut ke Kamar 309 Hotel Astora, Jalan Raden Intan Nomor 110 B Bandar Lampung Provinsi Lampung, kemudian sekitar pukul 20.00 Wib saksi Libero makna datang ke Hotel Astora dengan membawa 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu, akan tetapi setelah tiba di Hotel Astora Kamar Nomor 309 saksi

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Libero makna langsung ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT dan setelah dilakukan penggeledahan terhadap saksi Libero makna ditemukan ditangannya berupa 1 (satu) bungkus plastik bertuliskan Grand natural spring water yang didalamnya terdapat 3 (tiga) paket plastik bening berisi narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,9197 (satu koma sembilan satu sembilan tujuh) gram lalu Polisi melakukan interogasi terhadap saksi libero makna kemudian saksi libero makna menjelaskan bahwa narkotika jenis shabushabu tersebut dibeli dari Bandar bernama Ilman ; •

Bahwa benar Terdakwa sudah 3 (tiga) kali menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu untuk dipergunakan sendiri ;



Bahwa terdakwa bersama-sama dengan saksi Libero Makna sering memakai shabu-shabu ;



Bahwa saksi Libero Makna hanya disuruh untuk dicarikan shabu-shabu yang akan dipergunakan oleh terdakwa bersama dengan teman-temannya ; • Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya. 4. Saksi Adi Winarno : bersumpah dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : •

Bahwa saksi dipersidangan memberikan keterangan sehubungan dengan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi terdakwa, saksi dan Muhamad Sadi alias Sadi.



Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;



Bahwa hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015 sekitar pukul 11.25 wita terdakwa kirim No. Resi pengiriman pada saksi via BBM dan sorenya saksi kirim No. Resi itu kepada Muhamad Sadi dan selanjutnya Muhamad Sadi mengambil paketan itu dan membawanya di kamar saksi, namun belum sempat kami mengkonsumsi shabu tersebut, tibatiba Polisi datang menggerebek kami dan membawa kami beserta barang bukti di Polda NTT

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, bahwa terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan dipergunakan secara bersama-sama dengan saksi dan Muhamad Saidi ;



Bahwa terdakwa Adrian Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram untuk dipergunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;



Bahwa satu bungkus kami pakai sebanyak dua kali sehingga 3 bungkus kami pakai sebanyak enam kali ;

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : •

Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;



Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki •

Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ;



Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ;



Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ;



Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ; •

Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, dan terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu)

buah

dos

bertuliskan

parfum

dispenser

dan

dilakban

menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan temantemannya ; •

Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;



Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-sama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan bersama-sama dengan temannya ;



Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya ; Menimbang Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika –

Psikotropika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI) No. PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 disimpulkan bahwa Kristal putih bening seberat 0,1500 gram nomor kode contoh 31.05.KH.15 sebagai sampel adalah Positif Methamfetamina ; Menimbang

Bahwa

berdasarkan

pemeriksaan

darah

berdasarkan

pemeriksaan darah pada Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI Cabang Denpasar tanggal 08 Oktober 2015 pada sampel darah milik terdakwa tidak mengandung sediaan narkotika dan/atau psikotropika ; Menimbang bahwa berdasarkan pemeriksaan urine atas nama terdakwa pada RS Bhayangkara bidang kedokteran dan kesehatan Polda NTT tanggal 15 agustus 2015 yang ditanda tangani oleh dokter pemeriksa dr.D.A.M Dwi Suswati,W.P hasilnya negatif morfin, ampetamin, metampetamin, cocain, ganja dan Bzo ; Menimbang bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 11 Maret 2016 dengan hasil “agar klient yang bersangkutan untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap mengingat kecanduan terhadap zat narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas ; Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti, berupa ; •

1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet warna coklat ;



1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram ;

• 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ; Menimbang bahwa terhadap barang bukti tersebut telah dibenarkan oleh para saksi dan oleh terdakwa sendiri sehingga dapat dipergunakan oleh Penuntut Umum untuk memperkuat pembuktian dakwaannya tersebut di atas. Menimbang, bahwa dari uraian keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa serta dihubungkan dengan adanya barang bukti dalam perkara ini diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : •

Bahwa benar kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;



Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki •

Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ;



Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ;



Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di

Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

Bahwa benar saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ;



Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu)

buah

dos

bertuliskan

parfum

dispenser

dan

dilakban

menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan temantemannya ; •

Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id • Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-sama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; •

Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan bersama-sama dengan temannya ;

• •

Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya ; Bahwa benar berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotropika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI) No. PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 disimpulkan bahwa Kristal putih bening seberat 0,1500 gram nomor kode contoh 31.05.KH.15 sebagai sampel adalah Positif Methamfetamina ;



Bahwa benar berdasarkan pemeriksaan darah berdasarkan pemeriksaan darah pada Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI Cabang Denpasar tanggal 08 Oktober 2015 pada sampel darah milik Libero Makna tidak mengandung sediaan narkotika dan/atau psikotropika.



bahwa berdasarkan pemeriksaan urine atas nama terdakwa pada RS Bhayangkara bidang kedokteran dan kesehatan Polda NTT tanggal 15 agustus 2015 yang ditanda tangani oleh dokter pemeriksa dr.D.A.M Dwi Suswati,W.P hasilnya negatif morfin, ampetamin, metampetamin, cocain, ganja dan Bzo ;



Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 11 Maret 2016 dengan hasil “agar klient yang bersangkutan untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap mengingat kecanduan terhadap zat narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

apakah perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwa tersebut memenuhi unsur dari pasal yang didakwakan kepada terdakwa tersebut atau tidak ?. Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa didakwa dengan dakwaan subsidaritas oleh Penuntut Umum Primair melanggar pasal 132 ayat (1) Jo pasal

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , Subsidair melanggar Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , Lebih Subsidair melanggar Pasal 112 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Subsidaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan Primair sebagaimana diatur dalam pasal 132 jo Pasal 114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: • •

Unsur Setiap Orang ; Unsur percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum menawarkan

untuk

dijual, menjual,

membeli,

menerima,

menjadi

perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I ad. 1. Unsur setiap orang. Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang ialah menunjuk kepada subyek hukum, sebagai pendukung hak dan kewajiban, dan dalam hukum pidana

subyek

hukum

tersebut

adalah

manusia

pribadi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya menurut hukum, dan ternyata selain terdakwa telah membenarkan identitasnya yang tercantum dalam surat dakwaan dan juga menurut pengamatan Majelis Hakim , terdakwa adalah orang yang sehat baik jasmani maupun rohani, sehingga terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas unsur “setiap orang” telah terpenuhi menurut hukum . ad. 2. Unsur percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya barang bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di Bidang Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu. Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ; Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabushabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM,

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/ paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ; Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ; Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B

-

Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ; Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ; Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersamasama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan bersama-sama dengan temannya ; Menimbang Bahwa terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan shabu-shabu dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh terdakwa bersama-sama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabushabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa ,

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dan begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke kupang dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ; Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tiga paketnya mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu Narkotika dengan kriteria sebagai berikut : a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam kondisi tertangkap tangan; b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut : 1. Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram; 2. Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir; 3. Kelompok Heroin seberat 1,8 gram; 4. Kelompok Kokain seberat 1,8 gram; 5. Kelompok Ganja seberat 5 gram; 6. Daun Koka seberat 5 gram; 7. Meskalin seberat 5 gram; 8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram; 9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram; 10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram; 11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram; 12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram; 13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram; 14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram; 15. Kelompok Kodein seberat 72 gram; 16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram; c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik; d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ditunjuk oleh Hakim; e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika; Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotika tapi membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi winarno dan Muhammad saidi ; Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur dengan hasil “ agar klient yang bersangkutan kecanduan terhadap zat Narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ; Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan; Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut, tetapi kepemilikan dan

penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk

digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ; Menimbang bahwa Bahwa Pasal 114 ayat (1) UU Narkotika seharusnya ditujukan kepada pengedar ataupun produsen Narkotika, hal tersebut sebagaimana pendapat AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika halaman 225 yang menyebutkan “Pemberantasan peredaran narkotika ditemukan antara lain dalam ketentuan Pasal 111 sampai dengan Pasal 126, sedangkan berkaitan dengan penyalah gunaan narkotika antara lain : ditemukan dalam Pasal 127 dan Pasal 128”, ”Oleh karena itu perlu mendapat perhatian, bahwa ketentuan seperti Pasal 111 sampai dengan 126

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id UU No 35 Tahun 2009, hanya dapat dikenakan kepada seorang dalam kerangka “peredaran” baik dalam perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah tanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Pasal 35), sehingga tidak boleh begitu saja secara serampangan misalnya seorang penyalah guna narkotika diajukan kepersidangan dan dikenakan ketentuan-ketentuan tersebut” Menimbang bahwa dalam pembelaan Penasihat Hukum terdakwa juga menyatakan bahwa terdakwa adalah seorang Pecandu dimana terdakwa sudah sering memesan shabu-shabu dan mengkomsumsinya secara bersama-sama , bahwa seorang penyalahguna narkotika sangat jelas sebelum menkomsumsi narkotika pasti narkotika tersebut harus dia beli dan dikuasai atau dimiliki ; Menimbang bahwa Penasihat Hukum terdakwa juga dalam pledoinya telah melampirkan hasil pemeriksaan dari dokter Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 11 maret 2016 dimana dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil “agar klient dalam hal ini terdakwa

untuk

dilakukan rehabilitasi Rawat inap , mengingat kecanduan terhadap zat narkotika jenis sabu, ekstasi, dan ganja serta penggunaan zat Benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis Hakim unsur ““percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I “tidak terpenuhi menurut hukum. Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 132 ayat (1) jo Pasal 114 ayat (1) tidak terpenuhi maka terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan primer Penuntut Umum tersebut ; Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsider yaitu melanggar Pasal 114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut ; •

Unsur Setiap Orang ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id •

Unsur tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I ;

Ad.1 Unsur setiap Orang Menimbang bahwa terhadap unsur setiap orang ini telah dipertimbangkan pada dakwaan Primair, maka Majelis dengan mengambil alih pertimbangan unsur barang siapa dalam dakwaan primer Penuntut Umum, maka menurut majelis unsur setiap orang ini sudah terbukti menurut hukum ; ad. 2. Unsur tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I” . Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya barang bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di Bidang Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu. Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ; Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabushabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/ paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ; Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ; Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B

-

Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ; Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ; Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersamasama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabu-

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id shabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa , dan begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke kupang dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ; Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu Narkotika dengan kriteria sebagai berikut : a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam kondisi tertangkap tangan; b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut : 1. Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram; 2. Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir; 3. Kelompok Heroin seberat 1,8 gram; 4. Kelompok Kokain seberat 1,8 gram; 5. Kelompok Ganja seberat 5 gram; 6. Daun Koka seberat 5 gram; 7. Meskalin seberat 5 gram; 8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram; 9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram; 10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram; 11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram; 12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram; 13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram; 14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram; 15. Kelompok Kodein seberat 72 gram; 16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram; c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk oleh Hakim; e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika; Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotikan tapi membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi winarno dan Muhammad saidi ; Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 11 maret 2016 dengan hasil “ agar klient yang bersangkutan untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap, mengingat kecanduan terhadap zat Narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ; Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan; Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut, tetapi kepemilikan dan

penguasaan narkotika tersebut

semata-mata untuk

digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ; Menimbang bahwa Dalam hal ini Unsur membeli berkaitan erat dengan perbuatan seorang penyalahguna Narkotika. AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan UU Narkotika halaman 225 sampai dengan halaman 226 berpendapat : “Seorang penyalah guna narkotika dalam rangka mendapatkan narkotika tentulah dilakukan dengan cara membeli, menerima atau memperoleh dari orang lain dan untuk itu narkotika yang ada dalam tangannya jelas

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id merupakan miliknya atau setidak-tidaknya dalam kekuasaannya, sehingga tentulah tidak tepat apabila dikenakan Pasal 111, Pasal 112, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 117, Pasal 119, Pasal 122, Pasal 124, dan Pasal 125 Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan anggapan pasal-pasal tersebut mencantumkan larangan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli,menerima, dan membawa. Oleh karena itu, meskipun Penyalahguna kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli, menerima, dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika untuk dirinya sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah Pasal 127” ; Menimbang bahwa Bahwa Pasal 114 ayat (1) UU Narkotika seharusnya ditujukan kepada pengedar ataupun produsen Narkotika, hal tersebut sebagaimana pendapat AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika halaman 225 yang menyebutkan “Pemberantasan peredaran narkotika ditemukan antara lain dalam ketentuan Pasal 111 sampai dengan Pasal 126, sedangkan berkaitan dengan penyalah guna narkotika antara lain ditemukan dalam Pasal 127 dan Pasal 128”, ”Oleh karena itu perlu mendapat perhatian, bahwa ketentuan seperti Pasal 111 sampai dengan 126 UU No 35 Tahun 2009, hanya dapat dikenakan kepada seorang dalam kerangka “peredaran” baik dalam perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah tanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Pasal 35), sehingga tidak boleh begitu saja secara serampangan misalnya seorang penyalah guna narkotika diajukan kepersidangan dan dikenakan ketentuan-ketentuan tersebut” ; Menimbang bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan terungkap bahwa benar terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan shabu-shabu dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh terdakwa bersamasama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa terdakwa sudah 3 (tiga) kali memesan kepada saksi Libero Makna untuk dicarikan shabu-shabu, bahwa terdakwa bukanlah pengedar karena shabu-shabu yang dipesan untuk dikomsumsi bersama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan bersama-sama dengan temannya ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis Hakim unsur ““tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I” tidak terpenuhi menurut hukum. Menimbang bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan subsidair Penuntut Umum tidak terbukti, maka terdakwa haruslah dibebaskan dalam dakwaan subsidair Penuntut Umum tersebut ;

Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Lebih Subsidair Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut ; •

Unsur Setiap Orang ;



Unsur tanpa hak atau melawan hukum memiliki , menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ;

Ad.1 Unsur setiap Orang Menimbang bahwa terhadap unsur setiap orang ini telah dipertimbangkan pada dakwaan Primair, maka Majelis dengan mengambil alih pertimbangan unsur barang siapa dalam dakwaan primer Penuntut Umum, maka menurut majelis unsur setiap orang ini sudah terbukti menurut hukum ; ad. 2. Unsur tanpa hak atau melawan hukum memiliki , menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya barang bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di Bidang Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu. Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ; Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabushabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ; Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/ paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ; Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ; Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ; Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ; Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersamasama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan bersama-sama dengan temannya ; Menimbang Bahwa terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan shabu-shabu dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh terdakwa bersama-sama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabushabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa , dan terdakwa begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke kupang dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ; Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan atau dikomsumsi bersama dengan saksi Adi Winarno dan saksi Adriant Intan Perkasa ; Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut, tetapi kepemilikan dan penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ; Menimbang bahwa Dalam hal ini Unsur membeli berkaitan erat dengan perbuatan seorang penyalahguna Narkotika. AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan UU Narkotika halaman 225 sampai dengan halaman 226 berpendapat : “Seorang penyalah guna narkotika dalam rangka mendapatkan narkotika tentulah dilakukan dengan cara membeli, menerima atau memperoleh dari orang lain dan untuk itu narkotika yang ada dalam tangannya jelas merupakan miliknya atau setidak-tidaknya dalam kekuasaannya, sehingga tentulah tidak tepat apabila dikenakan Pasal 111, Pasal 112, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 117, Pasal 119, Pasal 122, Pasal 124, dan Pasal 125 Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan anggapan pasal-pasal tersebut mencantumkan larangan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli,menerima, dan membawa. Oleh karena itu, meskipun Penyalahguna kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli, menerima, dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika untuk dirinya sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah Pasal 127” ; Menimbang bahwa sesuai yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1071K/Pid.Sus/2012, dalam pertimbangannya : ”Bahwa ketentuan Pasal 112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 merupakan ketentuan keranjang sampah atau pasal karet. Perbuatan para pengguna atau pecandu yang menguasai atau memiliki narkotika untuk tujuan dikonsumsi atau dipakai sendiri tidak akan terlepas dari jeratan Pasal 112 tersebut, padahal pemikiran semacam ini adalah keliru dalam menerapkan hukum sebab tidak mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang mendasar Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud Terdakwa” ”Memang benar para pengguna sebelum menggunakan harus terlebih dahulu membeli kemudian menyimpan atau menguasai, memiliki, membawa narkotika tersebut sehingga tidak selamanya harus diterapkan ketentuan Pasal 112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, melainkan harus dipertimbangkan apa yang menjadi niat atau tujuan Terdakwa memiliki atau menguasai narkotika tersebut”;

m

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang bahwa ”Bahwa niat atau maksud seseorang adalah merupakan bagian dari ajaran tentang kesalahan yang menyatakan bahwa ”tiada pidana tanpa kesalahan”. Seseorang tidak dapat dihukum tanpa dibuktikan adanya kesalahan, sehingga menghukum seseorang yang tidak mempunyai niat untuk suatu kejahatan dimaksud, merupakan pelanggaran hukum yang sangat serius” ; Menimbang bahwa dalam yurisprudensi Mahkamah Agung yang lain yakni Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1174K/Pid.Sus/2012, yang pada pokoknya yaitu : “Mahkamah Agung membebaskan Syafrizal karena dianggap tidak memenuhi unsur Pasal 111 ayat (1) (in casu Pasal 112 ayat (1)) UU Narkotika dengan alasan bahwa Syafrizal merupakan pengguna dan pecandu narkotika yang dibuktikan dengan keterangan dokter, tes urine dan fakta bahwa dirinya sudah sering kali menggunakan narkotika jenis ganja. Dan lagi menurut Hakim Mahkamah Agung, Syafrizal membeli narkotika untuk tujuan tertentu yaitu menggunakannya untuk kepentingan pribadi, dengan begitu Syafrizal memenuhi unsur Pasal 127 ayat (1) UU Narkotika yang mengatur mengenai penyalahgunaan narkotika golongan I bukannya Pasal 111 ayat (1) (in casu Pasal 112 ayat (1)) UU Narkotika”; Menimbang bahwa Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 telah melakukan Penggolongan Pelaku Tindak Pidana Narkotika sebagai berikut ; a. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,

menguasai,

atau

menyediakan

narkotika, atau

prekusor

narkotika, sebagaimana diatur dalam Pasal 111, 112, 117, 122 dan Pasal 129; b. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi/mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal 113, 118, 123 dan 129; c. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual-beli, menukar atau menyerahkan atau menerima narkotika sebagaimana diatur dalam pasal 114, 119, 124 dan Pasal 129;

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id d. d. Perbuatan tanpa hak atau hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentrasito narkotika, sebagaimana diatur dalam Pasal 115, 120, 125 dan Pasal 129; e. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menggunakan narkotika kepada orang lain atau memberikan narkotika untuk digunakan orang lain, sebagaimana diatur dalam Pasal 116, 121 dan Pasal 126; f.

Perbuatan penyalahgunaan Narkotika bagi diri sendiri, sebagaimana diatur dalam Pasal 127, yaitu orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum (Pasal 1 angka 15), sedangkan pecandu narkotika, sebagaimana diatur dalam Pasal 128 dan Pasal 134, yaitu orang yang menggunakan atau menyalah gunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis (Pasal 1angka

13) ; g. Percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekusor narkotika dalam Pasal 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126 dan Pasal 129, sebagaimana diatur dalam Pasal 132; Menimbang Bahwa penggolongan pelaku tindak pidana narkotika tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tiap kedudukan dan perbuatan pelaku tindak pidana narkotika memiliki sanksi yang berbeda, karena alangkah tidak adilnya seorang korban atau penyalahguna narkotika untuk diri sendiri in casu Terdakwa harus dihukum sama beratnya dengan seorang pengedar narkotika ; Menimbang bahwa Jadi berdasarkan penggolongan pelaku tindak pidana narkotika tersebut, seharusnya para penegak hukum dalam hal ini Penyidik, Penuntut Umum, dan Hakim dalam penanganan sebuah kasus narkotika tidak semata-mata hanya melihat bahwa setiap penyalahguna yang kedapatan membawa atau memiliki narkotika tersebut harus dikenakan Pasal 112, namun sebagai seorang penegak hukum harus bersikap secara jujur dan adil, menggali fakta yang sebenarnya, apa tujuan seorang penyalahguna yang kedapatan memiliki, menguasai dan membawa narkotika tersebut, apakah untuk diperdagangkan ataukah untuk digunakan bagi dirinya sendiri, Mahkamah Agung dalam sebuah Yurisprudensi Putusan kasasi perkara Nomor : 1071/K/Pid.Sus/2012 menyatakan dalam

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id pertimbangannya yang berbunyi “Bahwa ketentuan Pasal 112 adalah merupakan ketentuan keranjang sampah atau pasal karet. Perbuatan para pengguna atau pecandu yang menguasai atau memiliki narkotika untuk tujuan dikonsumsi atau dipakai sendiri tidak akan terlepas dari jeratan Pasal 112 tersebut, padahal pemikiran semacam

ini

adalah

keliru

dalam

menerapkan

hukum,

sebab

tidak

mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang mendasari Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud Terdakwa” ; Menimbang

bahwa

Berdasarkan

fakta-fakta

yang

terungkap

dalam

persidangan pada saat Terdakwa ditangkap oleh Anggota Sat. Resnarkoba Polda NTT , Terdakwa kedapatan sedang menunggu kiriman dari saksi Libero Makna berupa shabu-shabu yang akan dikomsumsi bersama-sama dengan Muhamad Saidi dan Saksi Adi Winarno, dimana saksi Adi Winarno telah mempersiapkan dan merakit bong dan cangklongnya sebagai alat yang akan digunakan untuk menghisap sabusabu tersebut, dengan fakta tersebut maka arti menguasai dalam unsur Pasal 112 Ayat (1) ini harus diartikan secara luas sebagai menguasai untuk digunakan dan termasuk pula menguasai pada saat ia menghisap/menggunakannya, karena jika hanya melihat fakta secara tekstualnya saja bahwa Terdakwa telah kedapatan menguasai dan memiliki narkotika tersebut maka sudah pasti perbuatan Terdakwa tersebut cocok dengan unsur-unsur Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, namun jika dilihat dari segi kontekstualnya dengan melihat maksud dan tujuan Terdakwa dan teman-teman terdakwa yaitu saksi Adi Winarno yang telah mempersiapkan alat hisap berupa bong, pipet dan cangklong sebagai sarana untuk menghisap sabu-sabu, maka sudah jelas bahwa kepemilikan sabu-sabu oleh tersebut adalah untuk digunakan sendiri, oleh karenanya Mahkamah Agung telah memberikan Yurisprudensi dalam sebuah putusan perkara Pidana Narkotika Nomor : 1386/K/Pid.Sus/2011, memberikan kaidah hukum yang berbunyi sebagai berikut “bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam undang-undang tersebut”; Menimbang bahwa Berdasarkan Yurisprudensi MA tersebut jika dihubungkan dengan fakta yang terungkap dalam persidangan, maka sudah jelas perbuatan

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Terdakwa dengan menyatakan bahwa kualifikasi perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang 35 Tahun 2009, dimana seharusnya perbuatan Terdakwa tersebut adalah melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yakni sebagai Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri ; Menimbang bahwa demikian pula dalam beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung, salah satunya putusan Mahkamah Agung yakni Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1386 K/Pid.Sus/2011 tanggal 03 Agustus 2011 yang amar putusannya Menolak Kasasi dari Jaksa/Penuntut Umum dan menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi

Semarang

Nomor :

119/Pid/2011/PT.

Smg. tanggal 28 April

2011

membebaskan Terdakwa Sidiq Yudhi Ardianto, S.E. alias Didik dalam dakwaan Primair melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, dan menghukum Terdakwa dengan dakwaan Subsidair melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Adapun pertimbangan Majelis Hakim dari putusan tersebut adalah sebagai beriku t: a. Jumlah jenis narkotika yang ditemukan pada diri Terdakwa hanya seberat 0.2 gram yang dibeli Terdakwa dari seseorang bernama Ganjar Raharjo; b. Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan, melainkan untuk digunakan; c. Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut tetapi kepemilikan dan penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya

atau

kontekstualnya

dan

bukan

hanya

tekstualnya

dengan

menghubungkan kalimat dalam undang-undang tersebut; d. Dalam proses hukum penyidikan, polisi sering kali menghindari untuk dilakukan pemeriksaan urine Terdakwa, sebab ada ketidakjujuran dalam penegakan hukum untuk menghindari penerapan ketentuan tentang Penyalahgunaan Narkotika, meskipun sesungguhnya Terdakwa melanggar Pasal 127 Ayat (1) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 ;

Menimbang bahwa pertimbangan yang dilakukan oleh Penutut Umum

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Dalam pertimbangannya khususnya dalam hal pembuktian unsur pokok (bestandeel delict) Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 karena hanya terpaku pada fakta bahwasanya Terdakwa telah terbukti memiliki atau menguasai Narkotika jenis sabu-sabu yang kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan unsur pokok (bestandeel delict) dalam kalimat pada Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009, dengan tidak mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang mendasari Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud Terdakwa menguasai narkotika jenis sabu-sabu tersebut, demikian pula kekeliruan dimana seharusnya berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan yang dihubungkan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 1386 K/Pid.Sus/2011 tanggal 03 Agustus 2011 serta Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 seharusnya perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009, bukan menghukum Terdakwa dengan ketentuan Pasal 112 Ayat (1) UndangUndang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; Menimbang Bahwa berdasarkan hal tersebut seharusnya terhadap Terdakwa bukan dikenakan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, sementara perbuatan Terdakwa yang terbukti di persidangan adalah Pasal 127 Ayat (1) Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 ; Menimbang bahwa Sebagaimana dalil-dalil hukum berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, dimana sudah jelas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah terbukti melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang 35 tahun 2009, maka seharusnya Terdakwa dibebaskan dari dakwaan lebih Subsidair, dan dijatuhi hukuman dengan Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009, namun oleh karena Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tidak didakwakan kepada Terdakwa dalam perkara ini, maka dengan demikian Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan (vrijsprak) ; Menimbang bahwa Mahkamah Agung dalam beberapa Yurisprudensinya telah membebaskan Terdakwa karena tidak Jaksa/Penuntut Umum tidak mendakwakan Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 sementara yang terbukti dalam persidangan adalah Pasal 127 Ayat (1) tersebut, adapun putusan-putusan Mahkamah Agung Tersebut adalah sebagai berikut :

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 1. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2089 K/Pid.Sus/2011 Atas nama Terdakwa Widya Wati, yang amar putusannya Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Pontianak Nomor : 177/Pid.Sus/2011/PT.PTK., tanggal 16 September 2011., yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ketapang Nomor : 151/Pid.B/2011/ PN.KTP., tanggal 23 Agustus 2011. Dengan pertimbangan hukumnya sebagai berikut : Bahwa terlepas dari alasan-alasan kasasi tersebut, Judex Facti telah salah menerapkan hukum, oleh karena telah menyatakan Terdakwa bersalah dan menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa didasarkan pada ketentuan pidana Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 yang tidak didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum, lagi pula fakta di persidangan membuktikan bahwa Terdakwa hanya menghisap shabu-shabu, dengan demikian Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan Primair dan Subsidair, dan harus dibebaskan dari segala dakwaan Jaksa/Penuntut Umum; 2. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1540 K/Pid.Sus/2011 atas nama Terdakwa Jonaidi (Terdakwa I) dan Mulyadi (Terdakwa II), yang amar putusannya menolak kasasi Jaksa/Penuntut Umum, dan menguatkan utusan pengadilan Tinggi Padang Nomor : 62/PID/2010/PT.PADANG. yang pertimbangannya berbunyi sebagai berikut : •

Bahwa alasan kasasi Jaksa/Penuntut Umum terhadap Terdakwa II tidak dapat dibenarkan, sebab putusan Judex Facti terhadap Terdakwa II, bukan bebas tidak murni melainkan bebas murni sebab Terdakwa dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Menurut Judex Facti Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana namun tidak didakwakan;



bahwa dengan demikian dihubungkan dengan surat dakwaan, maka yang harus dipandang terbukti secara sah di persidangan adalah dakwaan Primair terhadap Terdakwa I, yaitu “Secara Melawan Hukum Menjual Narkotika Golongan I” sedang terhadap Terdakawa II hanya

terbukti

sebagai

“Pemakai” (Penyalahguna), dan karena dalam surat dakwaan tidak ada dakwaan melanggar Pasal 127 Ayat (1) (“Penyalahguna” Narkotika) dan hanya dakwaan melanggar Pasal 114 Ayat (1) (dakwaan Primair), Pasal 116 Ayat (1) (dakwaan Subsidair), dan Pasal 112 Ayat (1) (dakwaan Lebih Subsidair), maka Terdakwa II harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dakwaan Primair, Subsidair dan Lebih Subsidair. Dan oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan “Vrijspraak”).; Menimbang bahwa alangkah tidak adilnya bagi Terdakwa yang merupakan pecandu Narkotika harus menjalani hukuman selama 5 tahun penjara berdasarkan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, sementara perbuatan Terdakwa melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, apalagi undang-undang telah menyatakan bahwa setiap Pecandu Narkotika berhak mendapatkan Penyembuhan dengan Rehabilitasi, dalam kasus ini Terdakwa benarbenar merasa sangat terdzolimi oleh para penegak hukum, terutama di Penyidikan, hak-hak Terdakwa diabaikan seperti Hak Terdakwa pada saat ditangkap untuk menjalani Assesment di Tim Assesment Terpadu untuk menentukan kualifikasi perbuatan Terdakwa apakah Terdakwa ini selaku pengguna/penyalahguna/pecandu Narkotika ataukah terlibat dalam peredaran gelap narkotika ; Menimbang bahwa dalam fakta yang terungkap di persidangan memang benar dalam tahap penyidikan terdakwa yang sebenarnya adalah pecandu atau penyalahguna nakotika tidak mendapatkan atau pemeriksaan assesment, sehingga terdakwa dianggap bukan pecandu atau penyalah guna narkotika ; Menimbang bahwa dalam persidangan didapat fakta terdakwa adalah sering menggunakan sabu-sabu bersama-sama dengan saksi adi winarno dan Muhammad Saidi sehingga terhadap hal tersebut memohon kepada Majelis hakim untuk meminta agar terhadap terdakwa dapat diberikan ijin untuk diperiksa atau memperoleh assesment dan dari hasil yang diperoleh dari dokter didapat hasil bahwa terdakwa memang mempunyai ketergantungan terhadap zat-zat narkotika sehingga perlu direhabitiltasi rawat inap “ ; Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan saksi Muhamad Saidi ;

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu Narkotika dengan kriteria sebagai berikut : a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam kondisi tertangkap tangan; b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.

Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram; Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir; Kelompok Heroin seberat 1,8 gram; Kelompok Kokain seberat 1,8 gram; Kelompok Ganja seberat 5 gram;

6. Daun Koka seberat 5 gram; 7. Meskalin seberat 5 gram; 8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram; 9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram; 10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram; 11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram; 12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram; 13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram; 14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram; 15. Kelompok Kodein seberat 72 gram; 16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram; c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik; d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk oleh Hakim; e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap Narkotika; Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotikan

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id tapi membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi winarno dan Muhammad saidi ; Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur dengan hasil “ agar klient yang bersangkutan untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap, mengingat kecanduan terhadap zat Narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ; Menimbang bahwa dalam sebuah Yurisprudensi Mahkamah Agung nomor : 1628/K/PID.SUS/2012 yang diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Jum’at tanggal 14 September 2012 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H., L.LM. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Sri Murwahyuni, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., HakimHakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 18 September 2012 oleh Ketua Majelis beserta Dr. Drs Dudu D. Machmudin, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan dibantu oleh Tuty Haryati, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum, dalam perkara pidana atas nama Terdakwa Agus Setiadi alias Agus bin H. Sumardi, Majelis Hakim Agung tersebut dalam pertimbangan hukumnya menyatakan sebagai berikut : Bahwa walaupun Pasal 127 (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tidak didakwakan, namun sesuai Yurisprudensi MA Nomor : 675 K/Pid/1987 Jo. putusan-putusan MA Nomor : 1671 K/Pid/1996 tanggal 18 Maret 1996 Jo. putusan MA Nomor : 1872 K/Pid/2011 yang pada pokoknya menyatakan : apabila delik yang terbukti di persidangan adalah delik yang sejenis yang lebih ringan sifatnya dari delik yang didakwakan yang lebih berat sifatnya, maka walaupun delik yang lebih ringan tidak didakwakan, Terdakwa tetap dipersalahkan atas delik tersebut dan di pidana atas dasar melakukan delik yang lebih ringan; Menimbang Bahwa sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dimuka sidang tersebut di atas, ternyata Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 127 Ayat (1)

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Akan tetapi dilain pihak dalam perkara a quo Jaksa/Penuntut Umum tidak mengajukan dakwaan penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri kepada Terdakwa. Maka demi penegakan hukum yang bermanfaat dan berkeadilan, Terdakwa dapat dipersalahkan dan dijatuhi pidana atas tindak pidana yang lebih ringan sifatnya yang tidak didakwakan Jaksa/ Penuntut Umum kepadanya, untuk itu Terdakwa beralasan hukum dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya sebagaimana jelasnya termuat dalam amar putusan di bawah ini; Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas dimana terdakwa benar sering mengkomsusmsi narkoba bersama dengan saksi Adi Winarno dan Muhammad Saidi ; Menimbang bahwa sabu-sabu yang dikomsumsi oleh terdakwa yang beratnya total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan saksi Muhamad Saidi ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis Hakim unsur ““tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I” tidak terpenuhi menurut hukum. Menimbang bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan lebih subsidair Penuntut Umum tidak terbukti maka terdakwa haruslah dibebaskan dalam dakwaan lebih subsidair Penuntut Umum tersebut ; Menimbang bahwa meskipun seluruh dakwaan Penuntut Umum tidak terbukti akan tetapi berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan apa yang dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 127 ayat (1) undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Menimbang bahwa pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Mengandung unsur-unsur sebagai berikut ; •

setiap penyalah guna ;



narkotika golongan I bagi diri sendiri ;

m

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang bahwa kalau kita hubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan seperti yang sudah diuraikan diatas maka menurut Majelis Hakim , semua unsur di dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi secara sah menurut hukum ; Menimbang bahwa walaupun dalam fakta sebagaimana tersebut diatas terdakwa adalah seorang penyalahguna narkotika sebagaimana diatur dalam pasal 127 ayat (1) undang-undang narkotika nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika tapi tidak didakwakan oleh Penuntut Umum sehingga menurut Majelis hakim tidak akan adil atau memberi manfaat bagi terdakwa apabila dijatuhi hukuman selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum karena terdakwa adalah seorang pecandu/penyalah guna narkotika sehingga menurut Majelis Hakim tuntutan 5 (lima) tahun oleh Penuntut Umum tidak sependapat dan majelis Hakim akan menjatuhkan hukuman yang menurut Majelis hakim sesuai dengan fakta dan perbuatan terdakwa ; Menimbang bahwa dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 tahun 2015 tanggal 29 desember 2015 tentang pemberlakuan rumusan hasil rapat pleno kamar mahkamah agung tahun 2015 sebagai pedoman pelaksanaan tugas bagi pengadilan , dimana dalam rumusan Kamar Pidana tentang Narkotika disebutkan “hakim memeriksa dan memutus perkara harus didasarkan kepada dakwaan jaksa Penuntut Umum (Pasal 182 ayat 3 dan 4 KUHAP) . Jaksa mendakwa Pasal 111 atau Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang

Narkotika

namun

berdasarkan

fakta

hukum

yang

terungkap

dipersidangan terbukti Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang mana Pasal ini tidak didakwakan , Terdakwa terbukti sebagai pemakai dan jumlahnya relatif kecil (SEMA Nomor 4 Tahun

2010),

maka hakim memutus sesuai surat dakwaan tetapi dapat menyimpangi ketentuan pidana minimum khusus dengan membuat pertimbangan yang cukup” ; Menimbang bahwa dalam sebuah Yurisprudensi Mahkamah Agung nomor : 1628/K/PID.SUS/2012 yang diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Jum’at tanggal 14 September 2012 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id L.LM. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Sri Murwahyuni, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., HakimHakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 18 September 2012 oleh Ketua Majelis beserta Dr. Drs Dudu D. Machmudin, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan dibantu oleh Tuty Haryati, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum, dalam perkara pidana atas nama Terdakwa Agus Setiadi alias Agus bin H. Sumardi, Majelis Hakim Agung tersebut dalam pertimbangan hukumnya menyatakan sebagai berikut : Bahwa walaupun Pasal 127 (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tidak didakwakan, namun sesuai Yurisprudensi MA Nomor : 675 K/Pid/1987 Jo. putusan-putusan MA Nomor : 1671 K/Pid/1996 tanggal 18 Maret 1996 Jo. putusan MA Nomor : 1872 K/Pid/2011 yang pada pokoknya menyatakan : apabila delik yang terbukti di persidangan adalah delik yang sejenis yang lebih ringan sifatnya dari delik yang didakwakan yang lebih berat sifatnya, maka walaupun delik yang lebih ringan tidak didakwakan, Terdakwa tetap dipersalahkan atas delik tersebut dan di pidana atas dasar melakukan delik yang lebih ringan; Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotikan telah terpenuhi maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika ; Menimbang bahwa terhadap pledoi Penasihat Hukum terdakwa yang meminta agar terdakwa dibebaskan dari seluruh dakwaan Penuntut Umum dan meminta agar terdakwa terbukti melanggar Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan menyatakan agar terdakwa dapat menjalani pengobatan dan/ atau perawatan melalui Rehabilitasi sebagaimana yang terdapat pada Pasal 54 dan Pasal 103 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika ; Menimbang bahwa terkait pembelaan Penasihat Hukum terdakwa tersebut, Majelis Hakim telah mempertimbangkan secara jelas sebagaimana pertimbangan

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id tersebut diatas sehingga terhadap Pledoi Penasihat Hukum terdakwa tersebut menurut Majelis hakim dapatlah dipertimbangkan dan sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan ; Menimbang bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika terbukti seluruhnya, Maka majelis menyatakan bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka terdakwa haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya ; Menimbang, bahwa menurut pengamatan Majelis dalam persidangan ternyata tidak

menemukan adanya

alasan pemaaf maupun pembenar

yang dapat

menghilangkan atau menghapuskan pertanggungan jawab pidana terhadap diri terdakwa sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang, maka terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika . Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah, maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan harus dijatuhi pidana yang sesuai dan setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan terhadap terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan Menimbang, bahwa sebelum menentukan takaran hukuman yang akan dijatuhan kepada terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id yang memberatkan dan yang meringankan yang ada pada diri terdakwa sebagai berikut : 0 •

HAL YANG MEMBERATKAN : Perbuatan Terdakwa dilakukan saat Pemerintah sedang giat melakukan pemberantasan Narkotika.

1 •

HAL YANG MERINGANKAN : Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan.



Terdakwa bersikap sopan selama persidangan.



Terdakwa belum pernah dihukum.



Terdakwa adalah seorang Penyalahguna Narkotika sehingga perlu perawatan medis ;

Oleh karena itu hukuman yang akan disebutkan dibawah ini, kiranya sesuai dengan perbuatan terdakwa, dan sesuai dengan rasa keadilan hukum dan keadilan masyarakat. Menimbang bahwa terhadap amar putusan yang akan ditentukan maka Majelis hakim tidak sependapat dengan amar putusan yang diminta oleh Penuntut Umum, Majelis Hakim akan memutus sesuai dengan pertimbangan hukum sebagaimana tersebut diatas dan akan menjatuhkan putusan sesuai dengan perbuatan dan fakta hukum yang terungkap sesuai dengan rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum bagi terdakwa ; Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa ; •

1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet warna coklat ;



1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;



1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram ; • 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ; yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnakan ; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah dan harus dihukum, maka kepada terdakwa tersebut supaya dibebani untuk membayar biaya perkara yang akan ditetapkan dalam amar putusan. Memperhatikan segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan perkara ini, khususnya Pasal 127 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP. MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Primer Penuntut Umum ; 2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan primer Penuntut Umum tersebut ; 3. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Subsider Penuntut Umum ; 4. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Subsider Penuntut Umum tersebut ; 5. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan lebih Subsider Penuntut Umum ;

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 6. Membebaskan terdakwa dari dakwaan lebih Subsider Penuntut Umum tersebut ; 7. Menyatakan Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ‘"PENYALAHGUNA NARKOTIKA GOLONGAN I BAGI DIRI SENDIRI" ; 8. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun ; 9. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 10. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan 11. Menetapkan barang bukti berupa : •

1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet warna coklat ;



1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;



1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;



1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram ;



1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ; Dirampas untuk dimusnahkan ;

m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 12. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000.- (lima ribu rupiah)). Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Hari Jumat tanggal 15 April 2016 oleh kami SUMANTONO, SH.MH sebagai Hakim Ketua Majelis, HERBERT HAREFA, SH. dan ANDI EDDY VIYATA,SH masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada Hari Senin tanggal 18 April 2016 oleh kami Ketua majelis Hakim tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh JOHANES J. AMBI,SH. Panitera Pengganti, pada Pengadilan Negeri Kupang , serta dihadiri oleh LASMARIA F SIREGAR, SH. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kupang dan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya.

HAKIM ANGGOTA, ttd./ 1. HERBERT HAREFA, SH.

HAKIM KETUA MAJELIS, ttd./ SUMANTONO, SH.MH

ttd./ 2. ANDI EDDY VIYATA, SH. PANITERA PENGGANTI, ttd./ JOHANES J. AMBI,SH.

UNTUK TURUNAN RESMI PANITERA PENGADILAN NEGERI KUPANG,01

SULAIMAN MUSU, SH NIP. 19580808 198103 1 003

Related Documents


More Documents from ""