1. Program Management Resiko Tahun 2019.docx

  • Uploaded by: Dhesy Keswary Bangun
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1. Program Management Resiko Tahun 2019.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 998
  • Pages: 5
PROGRAM MANAGEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN TAHUN 2019

RSU. ARTHA MEDICA JL. SAMANHUDI NO.22 BINJAI

1

PROGRAM MANAGEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN RSU. ARTHA MEDICA 2019 I.

PENDAHULUAN Salah satu tujuan RSU. Artha Medica yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat.Untuk dapat memberikan pelayanan yang efektif, efisien serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya maka diperlukan beberapa komponen pendukung salah satunya managemen resiko yang tepat. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang luas, seluruh pekerjaan di dunia ini pasti menerapkan manegemen resiko sebagai sesuatu yang sangat penting, sebut saja misalnya perminyakan, perbankang, penenerbangan, IT, dan bahkan ekspedisi luar angkasa, dll. Makin besar resiko suatu pekerjaan maka makin besar perhatian perusahaan tersebut dalam aspek managemen resiko ini. Pengertian dari resiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada tercapainya tujuan, sedangan menagemen resiko adalah budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang-peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan, atau kegiatan terkoordinasi untuk menarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan resiko berdasarkan ISO 31000 – 2009 Referensi utama managemen adalah standar Australia dan new zealand AS/NZS 4360-2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan standar ISO 31000-2009, dan sudah barang tentu, seluruh aktivitas manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut. Manajemen resiko bertujuan untuk meminisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang, bila diliat terjadinya kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka managemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi, pada dasarnya managemen resiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun kecelakaan. II. LATAR BELAKANG Sarana pelayaan di rumah sakit termasuk kedalam kreteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para karyawan langsung yang bekerja di RSU artha medica. Tetapi juga terhadap pasien, pengunjung 2

bahkan warga setempat di sekitar area RSU. Artha Medica, sehingga sudah menjadi keharusan pihak RSU artha medica menerapkan upaya-upaya managemen resiko. Sistem manajemen resiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat diberikan batasan sebagai berikut: managemen resiko merupakan bagian dari sistem managemen secara keseluruhan meliputi: struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang di butuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman,efisien dan produktif. Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan fasilitas, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan ke warga sekitar. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di rumah sakit. Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalkan pemakaian tegel licin untuk lantai yang berada diruang terbuka sehingga bila terkena air atau hujan akan licin sehingga menimbulkan kecelakaanpada penggunanya, pemeriksaan kabel listrik yang kurang sehingga terjadi kegagalan fungsi yang menyebabkan terganggunya pelayanan yang diberikan ke pasien, dan masih banyak kejadian yang berhubungan dengan fasilitas / lingkungan rumah sakit. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu manajemen resiko di tempat pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih efektif, efesien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen resiko di rumah sakit baik bagi pengelola maupun karyawan rumah sakit.

III. TUJUAN a. Tujuan Umum, Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi bahaya yang ada di RSU. Artha Medica. b.Tujuan Khusus, 1. Mengurangi risiko kegagalan fasilitas yang ada di rumah sakit. 2. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas dan lingkungan di RSU. Artha Medica

3

3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasiltas yang ada di RSU. Artha Medica bagi karyawan, pasien, pengunjung dan warga sekitar . IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN Pengawasan / Monitoring risiko keamanan fasilitas / lingkungan. a. Penunjukan petugas pengawas / pelaksana program b. Pembuatan program / rencana kerja pengawasan, c. Mendidik staf, d. Uji coba program, e. Monitoring dan pencacatan pemeriksaan fasilitas, f. Pembuatan laporan kegiatan program, g. Evaluasi program,

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Pengawasan risiko keamanan fasilitas / lingkungan, Penunjukan petugas yang berwenang melakukan pengawasan dengan kompetensi yaitu mengetahui semua kondisi dan potensi bahaya dari semua fasilitas yang ada di Rumah Sakit RSU. Artha medica serta mempunyai kemampuan untuk memimpin. Petugas pengawas yang ditunjuk disini adalah Kepala Unit Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan peralatan rumah sakit (PSP2RS) karena ruang lingkup kerjanya sama dengan lingkup kerja pengawas. Petugas pengawas akan melakukan rincian kegiatan yang ada pada kegiatan pokok baik pengawasan dan monitoring. 2. Monitoring risiko keamanan fasilitas / lingkungan, Petugas pengawas bisa bekerjasama dengan unti Satuan Pengaman dalam kegiatan monitoring / pemeriksaan fungsi fasilitas baik gedung, utilitas maupun peralatan serta keamanan lingkungan secara harian / mingguan.

VI. SASARAN 1. Keamanan Gedung perawatn, kantor dan penunjang medik 2. Keamaan Utilitas penunjang gedung ( listrik dan air ) 3. Keamanan peralatan yang di gunakan untuk melayanan maupun kegiatan administrasi 4. Keamaman limbah B3 baik pemesanan sampai pengolahan / penyimpanan sementara

4

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN. Bulan No

Kegiatan 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12



1

Membuat program kerja

2

Mendidik Staf

3

Uji Coba program









4

Laporan









5

Kegiatan Pemeriksaan









6

Laporan Pemeriksaan













VIII. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN & PELAPORAN Evaluasi/Bulan No

Kegiatan 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

Program Kerja



2

Mendidik Staf



3

Uji Coba Program

4

Laporan





5

Kegiatan Pemeriksaan





6

Laporan Pemeriksaan





 

IX. PENCATATAN & PELAPORAN KEGIATAN a. Pencatatan kegiatan akan dilakukan pada check sheet yang dibuat oleh petugas pengawas. b. Laporan pelaksanaan kegiatan akan dibuat setiap bulan oleh petugas pengawas dan dilaporkan kepada Tim K3 RS dan Direktur

5

Related Documents


More Documents from "dadien"