HIPERTENSI
Dokter Internsip Puskesmas Jenangan 2018
APA ITU HIPERTENSI??
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan sistem peredaran
darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu >140/90 mmHg..
Penyebab kematian terbesar kedua setelah stroke
Hipertensi
Merupakan penyakit yang akan diderita seumur hidup oleh pasien
Salah satu jenis penyakit “Sillent Killer” / tanpa tanda dan gejala yang khas
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Pada tahun 2013 sebanyak 10.271 , dengan kasus tertinggi di Wilayah Jenangan yaitu sebesar 1.631 kasus (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013)
Berdasarkan Penyebabnya Hipertensi dibagi dalam 2 Golongan yaitu :
• Hipertensi primer / essensial(90% kasus) – Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatic),
biasanya
berhubungan
dengan
faktor
keturunan, jenis kelamin,usia,diet,BB,gaya hidup.
• Hipertensi sekunder(10%) – Merupakan
hipertensi
yang
penyebabnya
dapat
diketahui secara pasti, seperti kondisi fisik yang ada sebelumnya, seperti gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
KLASIFIKASI
KRISIS HIPERTENSI Keadaan ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dan telah terjadi kelainan organ target.
URGENCY (Mendesak) Hypertension
• >180/110 mmHg • Gejala sakit kepala hebat , sesak nafas
EMERGENCY (Darurat) Hypertension
• > 220/140 mmHg • Gejala sesak, nyeri dada, gangguan kesadaran
FAKTOR PENCETUS Obesitas /
Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan
tinggi kolesterol
kegemukan Kebiasaan merokok
Minuman Kurang olah raga
beralkohol Penyakit
Stress
kencing manis dan jantung
gejala Tidak ada gejala Sakit kepala
Nyeri dada Sesak
Penglihatan kabur Berdebar-debar
Mengatasinya bagaimana?
MELAKUKAN POLA HIDUP SEHAT
JAUHI FAKTOR – FAKTOR YG BISA DIKENDALIKAN
HINDARI STRESS
OLAH RAGA TERATUR
MEMATUHI TERAPI YG DIBERIKAN
KONTROL KE DOKTER BILA GEJALA MULAI MENGGANGGU AKTIVITAS DAN KONTROL TEKANAN DARAH SECARA TERATUR
MAKANAN (DIIT)
Syarat-syarat Diit Hipertensi
• Cukup energi, protein mineral dan vitamin • Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit • Jumlah garam disesuaikan dengan berat tidaknya timbunan garam atau air Jumlah garam dibatasi (garam dapur tidak > 1/4 –1/2 sdt/hari
• Bahan makanan yang diperbolehkan : semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam, terigu,kacang-kacangan dan hasil olahannya, beras, ketan, ubi, mie tawar, margarin tanpa garam, buah- buahan segar seperti : semangka,melon, pepaya, pier dan lain-lain
Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah A. roti, cracker atau kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda B. jerohan, dendeng, abon, ikanasin, ikan pindang, ikan sarden,telur asin. C. Keju, Margarin, Mentega.
D. Terasi,Vetsin, Kecap, Petis. E. Coklat
Bahan makanan yang perlu dibatasi
daging atau ikan paling banyak 100 gram (2 potong sedang = 2 x6 x 4 cm untuk daging dan 2 x 6 x2 cm untuk ikan)
Telur ayam atau telur bebek maksimal 1 butir per hari
Susu maksimal 2 gelas perhari
Makanan Yang Harus Dihindari atau
Dibatasi Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
Cara memasak untuk mengeluarkan garam Natrium 1. pada ikan asin direndam dan dicuci terlebih dahulu
sebelum diolah 2. Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur margarine dengan air lalu masak sampai mendidih sehingga mencair dan garam natrium larut dalam air. Dinginkan kembali dengan memasukkannya ke dalam kulkas, buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan 2 kali.
WASPADA DENGAN HIPERTENSI YAA