1 Pedoman Upaya Kesehatan .docx

  • Uploaded by: Anonymous jatcZw
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1 Pedoman Upaya Kesehatan .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,700
  • Pages: 25
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya (Permenkes nomor 75 tahun 2014). Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehaan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 meliputi : 1.

Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Tingkat Pertama di wilayah kerja.

2.

Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Tingkat Pertama di wilayah kerja. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat

esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi : a.

Pelayanan promosi kesehatan (Promkes);

b.

Pelayanan kesehatan lingkungan (Kesling);

c.

Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB);

d.

Pelayanan gizi;

e.

Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (P2);

f.

Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas). Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan UPT Puskesmas Margajaya

meliputi : a. Usaha kesehatan sekolah (UKS) b. Kesehatan jiwa c. Kesehatan gigi masyarakat d. Kesehatan olahraga e. Kesehatan indra f. Kesehatan lansia 1

g. Kesehatan kerja h. Program kesehatan peduli remaja (PKPR) Upaya kesehatan masyarakat baik esensial dan pengembangan harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.

B. Tujuan Pedoman Pedoman Upaya kesehatanbertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Margajaya, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPT Puskesmas Margajaya meliputi 6 kegiatan esensial dan 6 kegiatan pengembangan : 1. Pelayanan promosi kesehatan; 2. Pelayanan kesehatan lingkungan; 3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA KB); 4. Pelayanan gizi; 5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (P2); 6. Upaya perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas); 7. Pelayanan usaha kesehatan sekolah (UKS); 8. Pelayanan kesehatan jiwa; 9. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat; 10. Pelayanan kesehatan olahraga; 11. Pelayanan kesehatan indra; 12. Pelayanan kesehatan lansia; 13. Pelayanan kesehatan kerja; 14. Program kesehatan peduli remaja (PKPR).

D. Batasan Operasional 1. Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat. 2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan

dengan

lingkungan

dan

menciptakan

lingkungan

yang

dapat

mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat. 3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang 2

berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas. 4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat. 5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi. 6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya puskesmas dalam melakukan perawatan bagi penderita yang dilakukan dirumah 7. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manuasia yang berkualitas. 8. Pelayanan kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional psikologis, dan sosiologi ang terlihat dari interpersonal yang memuaskan, prilaku dan koping yang efektif, kkonsep diri yang poositif dan kesetabilan emosional (WHO, Notosidirjo 2005) 9. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat adalah upaya yang bertujuan agar masyarakat mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut, masyarakat mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, dan masyarakat mengetahui kelainan dalam kesehatan gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. 10. Pelayanan kesehatan olahraga adalah ilmu yang mengolah segala aspek medis dari kegiatan olahraga yang merupakan aplikasi dari berbagai cabang ilmu kedokteran terutama fisiologi, kardiologi, orthopedi, ilmu gizi dan psikologi. Jadi kesehatan olahraga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu/pengetahuan fisik pada umumnya yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani olahragawan untuk mencapai prestasi maksimal pada khususnya. 11. Mata dan telinga adalah indera yang penting bagi manusia, melalui mata dan telinga manusia menyerap informasi untuk digunakan melaksanakan berbagai kegiatan, namun gangguan penglihatan dan pendengaran banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga berat. Maka kesehatan indera adalah upaya kesehatan yang menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan gangguan penglihatan dan pendengaran agar tidak terjadi hal yang sangat fatal.

3

12. Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut. 13. Pelayanan kesehatan kerja adalah sesuatu upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekrja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekelilingnya dan agar diperoleh yang optimal. 14. Program kesehatan peduli remaja (PKPR) adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan selera remaja.

E. Landasan Hukum 1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.

4

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Margajaya Kegiatan

B.

Kualifikasi SDM

Realisasi

Pelayanan Promkes

D3 Kesehatan Masyarakat

D3 Kesehatan lingkungan

Pelayanan UKS

S1 Kesehatan Masyarakat

S1 Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesling

D3 Kesehatan Lingkungan

D3 kesehatan lingkungan

Pelayanan KIA KB

D3 Kebidanan

D3 kebidanan

Pelayanan gizi

D3 Gizi

D3 Gizi

Pelayanan P2

D3 Keperawatan

S1 Kesehatan Masyarakat

Perkesmas

D3 Keperawatan

D3 Keperawatan

Kesehatan jiwa

D3 Keperawatan

D3 Keperawatan

Kesehatan gigi masyarakat

D3 Keperawatan Gigi

D3 Keperawatan Gigi

Kesehatan Olahraga

D3 Keperawatan

D3 Keperawatan

Kesehatan Indra

D3 Keperawatan

D3 Keperawatan

Kesehatan Lansia

D3 Keperawatan

SPK

Kesehatan kerja

D3 Keperawatan

D3 Keperawatan

PKPR

S1 Kesehatan Masyarakat

S1 Kesehatan Masyarakat

Distribusi Ketenagaan Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut : Kegiatan

Petugas

Profesi

Pelayanan Promkes

Diki Fajri,Amd,KL

Sanitarian

Pelayanan UKS

Evi Afifah,SKM

SKM

Pelayanan Kesling

Diki Fajri,Amd.KL

Sanitarian

Pelayanan KIA KB

Dedeh Faridah,SST

Bidan

Pelayanan gizi

Djadjat Priatna

Nutritionis

Pelayanan P2

Iwan Hermawan, SKM

Surveilan

Perkesmas Kesehatan jiwa Kesehatan gigi masyarakat Kesehatan Olahraga Kesehatan Indra Kesehatan Lansia Kesehatan kerja

Ripandi,AMK Teni Ekayantini,AmKep Evi Afifah Mardiyanti,SKM Ripandi,AmKep Turhayati,AMKep Dedeh Lismiani Teni Ekayantini,AmKep

Perawat Perawat SKM Perawat Perawat Perawat Perawat

PKPR

Evi Afifah,SKM

SKM

5

C. Jadual Kegiatan 1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas. 2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. 3. Jadual kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program maupun lintas sektor.

6

BAB III STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, UPT Puskesmas Margajaya memiliki : 1. Satu (1) unit mobil puskesmas keliling/ambulance 2. Tujuh (7) unit kendaraan roda dua 3. Seperangkat LCD Proyektor 4. Tujuh (7) unit laptop Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kegiatan

Sarana-prasarana

        Pelayanan kesehatan lingkungan       Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga  berencana         Pelayanan gizi      Pelayanan pencegahan dan pengendalian  penyakit        Pelayanan promosi kesehatan

7

Leaflet Alat peraga penyuluhan Kamera Jadwal kegiatan Buku Pamflet Form PHBS LCD dan laptop Senter Block Grill Kit Sampling air Alat pembasmi nyamuk Swim fog Leaflet Tensimeter Stetoskop Stetoskop laennec Termometer Doppler KB set Partus set Spuit Pita pengukur Leaflet Panduan Diet Food Model Timbangan badan dan Mikrotois Infantometri Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit Poster Blanko surveilans Pedoman KLB Swingfog Senter Alat-alat pelindung diri Alat kebersihan lingkungan

Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Usaha kesehatan sekolah Kesehatan gigi masyarakat Kesehatan Jiwa

Kesehatan Olahraga

Kesehatan Indra

Kesehatan Lansia

Kesehatan kerja

PKPR

 PHN kit (tensi meter, timbangan, stetoskop, senter, alat tulis, termometer)  Leaflets penyakit  Set perawatan luka  Leaflet  PHN kit  KMS lansia  Form laporan  LCD  Laptop  Banner  UKS kit  UKGS kit  Tensimeter  Stetoskop  Spuit 3 ml  Obat-obatan jiwa  Masker  Handschoon  Buku  Stetoskop  Tensimeter  Timbangan dewasa  Buku  Senter  Tensimeter  Stetoskop  Timbangan dewasa  Buku  Tensimeter  Stetoskop  Stetoskop laennec  Termometer  Buku  Tensimeter  Stetoskop  Timbangan dewasa  Termometer  Buku  Laptop  Infocus  Lembar balik  Buku saku  Leaflet  Kartu pemantauan tablet tambah darah  Obat tablet tambah darah

8

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan 1. Penanggung jawab : 

Petugas promkes

2. Perangkat Kerja  Leaflet  Alat peraga penyuluhan  Kamera  Jadwal kegiatan  Buku  Pamflet  Form PHBS 3. Tujuan Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 4. Kegiatan Kegiatan promosi kesehatan yaitu: a.

pemantauan PHBS Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:  pemantauan PHBS tatanan rumah tangga  pemantauan PHBS institusi pendidikan  pemantauan PHBS institusi perkantoran

b.

pembinaan posyandu

c.

Penyuluhan Untuk

meningkatkan

pengetahuan

secara

langsung,

baik

penyuluhan

kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:  kader posyandu  ibu hamil/ibumenyusui  calon pengantin  siswa sekolah  remaja d.

pembinaan desa siaga 9

e.

Advokasi program Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti Camat, Kepala Desa, Kepala Padukuhan. Kegiatan ini berupa kegiatan yang tergabung pada forum pokjanal DBD, kegiatan deklarasi Stop BABS (stop buang air besar sembarangan).

5. Tatalaksana : a.

Perencanaan (P1) Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b.

Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan

c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)  petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

B. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan 1. Penanggung jawab 

Sanitarian

2. Perangkat Kerja 

Senter



Block Grill



Kit Sampling air



Alat pembasmi nyamuk



Swingfog



Leaflet

3. Tujuan Umum Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Tujuan Khusus a.

Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal 10

b.

Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.

c.

Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.

d.

Terselenggaranya

pendidikan

kesehatan

guna

menunjang

kegiatan

dalam

peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman. e.

Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.

4. Kegiatan Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi: a.

Penyehatan air

b.

Penyehatan makanan dan minuman

c.

Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM

d.

Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah

e.

Penyehatan pemukiman

f.

Pengawasan sanitasi tempat umum

g.

Pengamanan polusi industri

h.

Pengamanan pestisida

i.

Klinik sanitasi

5. Tata Laksana a.

Perencanaan (P1) Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b.

Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan

c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)  petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

11

C. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB 1. Petugas Penanggung jawab a. Bidan 2. Perangkat kerja a. tensimeter b. stetoskop c. stetoskop laennec d. termometer e. doppler f. KB set g. Partus set h. Kulkas vaksin i. Spuit j. Pita pengukur 3. Tujuan Tujuan Umum Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik. Tujuan Khusus a.

Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.

b.

Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan

c.

Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan kedaruratan kebidanan neonatal

d.

Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan

e.

Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA

f.

Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi

g.

Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak

h.

Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya 12

Keluarga Berencana A. Pengertian Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta B.

jarak

antar

kehamilan

guna

menurunkan

angka

kelahiran

nasional

Tujuan

Tujuan Umum Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Tujuan Khusus a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganya b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya 4. Kegiatan Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari: 1. pelayanan kesehatan ibu hamil 2.

pelayanan kesehatan ibu bersalin

3.

pelayanan kesehatan ibu nifas

4.

Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah

5.

Pelayanan

keluarga

Tatalaksana 13

berencana

a.

Perencanaan (P1) Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b.

Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan

c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)  petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

D. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat 1.

Petugas penanggung jawab Nutrisionis

2.

3.

Peralatan kerja a.

Leaflet

b.

Panduan Diet

c.

PC/Komputer

d.

Food Model

e.

Timbangan badan dan Mikrotois

f.

Infantometri

Tujuan Tujuan Umum Menanggulangi

masalah

gizi

dan

meningkatkan

status

gizi

masyarakat

Tujuan Khusus a.

Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi seimbang

b.

Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta

c.

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas Puskesmas lainnya

dalam

merencanakan,

melaksanakan,

mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat

14

membina,

memantau

dan

d.

Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi

e.

Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

4. Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi : a.

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

b.

Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)

c.

Upaya

Penanggulangan

Kelainan

Gizi

Yang

Terdiri

Dari:

Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) 

Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)



Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)

d.



Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)



Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain



Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih

Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)

5. Tata laksana a.

Perencanaan (P1) Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b.

Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan : 

Membuat jadwal kegiatan



Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK



Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

 c.

Melaksanakan kegiatan

Pengawasan pengendalian penilaian (P3) 

petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan



petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan



petugas mengevaluasi kegiatan

E. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P3M) 1. Petugas Penanggung jawab a.

Dokter

b.

Bidan

c.

Perawat 15

2. Perangkat Kerja a.

Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit

b.

Vaksin

c.

Blanko surveilans

d.

Pedoman KLB

e.

Swingfog

f.

alat pelindung diri (APD)

g.

Alat kebersihan lingkungan

3. Tujuan Tujuan umum Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang Tujuan khusus a.

Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi dan ibu hamil melalui program imunisasi

b.

Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit potensial wabah

4. Kegiatan Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi: 1.

Penanggulangan

Kejadian

Luar

Biasa

Penyakit

Menular

(P2M)

Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya: a.

Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.

b.

Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.

c.

Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.

2.

Program Pencegahan Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.

3.

Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).

16

4.

Program Pemberantasan Penyakit Menular

a. Program imunisasi b.

Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC

c.

Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)

d.

Program

ISPA

dengan

frekuensi

penemuan

dan

penanggulangan

pneumonia e.

Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare

f.

Program rabies

g.

Program Surveilans

h.

Pemberantasan P2B2 demam berdarah

5. Tata laksana a.

Perencanaan (P1) Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.

b.

Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan

c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)  petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

F.

Tatalaksana Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) 1.

Penanggung jawab: 

2.

Petugas PHN

Perangkat Kerja 

Leaflet



Alat peraga penyuluhan



PHN kit



Jadwal kegiatan



Buku



Form 17

3.

Tujuan Tujuan umum Terpantaunya kondisi kesehatan penderita di masyarakat Tujuan khusus a. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan b. Meningkatkan pengetahuan pasien c. Terciptanya kondisi lingkungan perumahan yang sehat

4.

Kegiatan Kegiatan PHN diantaranya adalah yaitu: Kunjungan rumah

5.

Tatalaksana : a.

Perencanaan (P1)

Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN. b.

Penggerakan pelaksanaan (P2)

Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

G.

Tatalaksana Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 1. Penanggung jawab:  Petugas usila 2. Perangkat Kerja  KMS lansia  PHN kit  LCD Proyektor  Laptop  Leaflet  Alat peraga penyuluhan  Kamera  Jadwal kegiatan 18

 Buku  Form 3. Tujuan Tujuan umum Meningkatnya status kesehatan usia lanjut Tujuan khusus a. Meningkatnya pengetahuan kesehatan usia lanjut b. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan para usia lanjut c. Meningkatnya kemandirian usia lanjut dalam bidang kesehatan 4. Kegiatan a. Penyuluhan kesehatan b. Pembinaan posyandu usila c. Pembinaan kader usila 5. Tatalaksana : a. Perencanaan (P1) Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN. b. Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan c.

pengawasan pengendalian penilaian (P3)

 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan

H. Tatalaksana Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) 1.

Penanggung jawab: 

2.

Petugas PKPR

Perangkat Kerja       

Laptop Infocus Lembar balik Buku saku Leaflet Kartu pemantauan tablet tambah darah Obat tablet tambah darah 19

 Jadual kegiatan 3. Tujuan Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas. Membentuk Peer Konselor Sebaya 4. Kegiatan Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja,PenyakitIMS, Penyalahgunaan NAPZA, Gnder, Gizi Pada remaja, Pemberian TTD bagi Remaja Putri 5. Tatalaksana : a. Perencanaan (Plan) Petugas merencanakan kegiatan PKPR pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN. b. Penggerakan pelaksanaan (Do) Pada kegiatan ini petugas melakukan :  Membuat jadwal kegiatan  Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK  Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan  Melaksanakan kegiatan c. Monitoring dan Evaluasi (Check)  petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan  petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan  petugas mengevaluasi kegiatan d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action) program inovasi GEMBIRA merupakan program terintegrasi dari beberapa program Puskesmas antara lain : program KIA, remaja, P2M, gizi, kesling. Dimana konsentrasi kegiatan berfokus pada kelompok remaja didesa (karang taruna) yang mencakup semua desa di wilayah Puskesmas Margajaya. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader kesehatan remaja di setiap desa sebagai ujung tombak penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat pada umumnya, pada remaja khususnya. Jenis-jenis kegiatan 1. Sosialisasi lintas program dan lintas sektor 2. Pembentukan konselor sebaya disetiap desa 3. Kegiatan edukasi setiap desa 4. Pembelian TTD bagi remaja putri Mulai dilaksanakan bulan November 2017,yang sebelumnya direncanakan dan dianggarkan melalui dana APBD, alokasi non fisik (BOK) pada bulan Oktober 2017, sebagai tindak lanjut dari evaluasi program Puskesmas triwulan ke-3. 20

21

BAB V LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetaahuan atau seni serta proses mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik upaya kesehatan masyarakat UPT Puskesmas Margajaya adalah sebagai berikut : a.

Perencanaan Kebutuhan Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan kebutuhan media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster, spanduk, makalah penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan dokumentasi kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan pada periode waktu tertentu berorientasi kepada program pelayanan, pola penyakit dan target kinerja pelayanan.

Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan memperlihatkan

persediaan awal logistik yang sudah ada. b.

Pengangguran Fungsi beikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk menunjang kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga satuan berdasar indeks harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah kabupatn Sumedang sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik UPT Puskesmas Margajaya memanfaatkan dana JKN, BOK, dan APBD.

c.

Pengadaan Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur : 5.

Pembelian

6.

Produksi sendiri, maupun dengan

7.

Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat

Untuk pengadaan logistik di UPT Puskesmas Margajaya dilakukan dengan pembelian materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan perencanaan unit pelayanandan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. a.

Penyimpanan Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material, menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In First Out) diberlakukan di penyimpanan logistik UPT Puskesmas Margajaya. 22

b.

Pendistribusian Pendistribusian logistik di UPT Puskesmas Margajaya dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan penyediaan material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung jawab gudang alat kesehatan UPT Puskesmas Margajaya. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan, meliputi : 5.

Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan

6.

Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan UPT Puskesmas Margajaya.

c.

Penghapusan Penghapusan adalah proses penghapusan tanggung jawab pengurus barang atas bahan atau barang tertentu sekaligus mngeluarkan dari catatan/pembukuan yang berlaku, penghapusan barang diperlukan karena : 1.

Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali

2.

Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.

3.

Bahan/barang sudah melewati masa kadarluarsa(expiredate)

4.

Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain

Penghapusan logistik di UPT Puskesmas Margajaya dilakukan dengan pemusnahan yaitu dibakar atau dipendam/ditanam.

23

BAB VI PENUTUP

Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat). Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi: a. Pelayanan promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari : Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan Upaya Kesehatan Usia Lanjut.

24

25

Related Documents


More Documents from "Alberto Ozzy Sdbs"