09kimteng 1912

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 09kimteng 1912 as PDF for free.

More details

  • Words: 366
  • Pages: 1
==========gambar mahasiswa sama zulfikar duduk minum kopi======= ///kim teng 1912 yang penting orangnya suatu ketika zulfikar ditanya oleh kawannya, "uda, awak lihat uda enjoy kali kerja sebagai sopir wan bakhil. tak bosan? tak ingin cari pekerjaan lain da?" pada waktu itu zulfikar hanya tersenyum, meskipun pertanyaan itu terus saja menggantung di otaknya. "apo aden nio jawab, aden maraso enjoy. sebab cocok jo sikap dan imbalan yang aden tarimo selamo iko. tigo tahun aden mengabdi, indak nio mancari pekerjaan lain,"katanya pada suprayitno, seorang mahasiswa di pekanbaru. meski namanya persis kebanyakan orang jawa, dan bisa 'mangecek jawo' tetapi mahasiswa semester akhir ini ternyata orang bengkalis asli. dia lahir dan besar di bengkalis. pertanyaan suprayitno sama persis dengan kawannya. "manuruik ang, apo paralunyo aden pindah-pindah tampek karajo? sado boss samo, bayie jo pitih rupiah. kalau ado nan bayie jo pitih dolar, haa..aden nio pindah ko,"ujarnya bergurau. yitno, panggilan mahasiswa tadi, tertawa,"enak saja. uda, menurut prinsip manajemen sumberdaya manusia yang aku pelajari. sukses tidaklah tergantung pada jenis pekerjaan. sukses dan masa depan uda, ada di tangan uda sendiri," kata yitno. "ooo, giko yo.." zul mencoba mengerti. "meski uda kerja sebagai sopir pribadi. masa depan uda tak ditentukan oleh pekerjaan itu. tapi uda bisa lebih sukses dari apak wan bakhil, boss uda sendiri. percaya ndak?" lanjut yitno melanjutkan. zul tertawa keras. "aden labiah sukses dari boss, dari apak? haa, bermimpi pun aden indak barani ko.."katanya menimpali. "kenapa tidak da? mimpi kan tak bayar. gratis. kalau yang gratis saja uda tak punya keberanian, apalagi kalau harus bayar. impian menimbulkan harapan. harapam menimbulkan ikhtiar. ikhtiar membuahkan hasil. hasil-hasil disatukan menciptakan sukses," kata yitno sambil bolak-balik buku kuliahnya. zulfikar tersenyum simpul. "kenapa kok senyum begitu da, ada yang lucu?" yitno bingung. "baa aden parcayo ang. waang masih sekolah, alun ngarati karajo bisa nasehati aden. kacau, ndak?" zul menjelaskan rasa gelinya. yitno kesal. "ya sudah uda. aku bilang kan itu dari buku manajemen. tak percaya ya udah. tapi dokter kandungan laki-laki bisa kasih nasehat sama pasiennya yang hamil kan juga tak perlu hamil dulu da. itulah perlunya kita baca buku. jangan seperti katak dalam tempurung da, hahahaha..." yitno melakukan 'skak mat' pada zul. "sialan yit, ang samokan aden jo ibu-ibu hamil.." katanya menggerutu. (wak met)

Related Documents

09kimteng 1912
November 2019 17
1912
April 2020 11
Notebook 1912
November 2019 7
(1912) Oahspe
June 2020 7
Slmr 1912 11 15
November 2019 20