09 Kim Teng 2312

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 09 Kim Teng 2312 as PDF for free.

More details

  • Words: 443
  • Pages: 1
///kim teng 2312 pin-pin bo terrano kingsroad baru saja meninggalkan halaman parkir hotel, membawa wan bakhil dan zulfikar pulang. mereka baru saja menghadiri seminar manajemen dengan pembicara dari jakarta. "hebat nian pembicaranye zul, masih muda, pandai, berpengalaman internasional pulak. layaklah die tu jadi narasumber. tadinye saye mengira sulit memahami soal manajemen pemasaran terkini. tapi banyak tamsil dan perumpamaan die bikin, jadi ringan buat saye materinye. saye tadi nampak mike duduk di dalam, menarik tak ?" ujar wan bakhil pada sopir pribadinya. "ondee, rancak bana pak. manajer bumd kito paralu mandanganya. kalau aden indak salah menyimpulkan ko, tentang positioning yo pak?" jawab zulfikar sok tahu. "betul, itu hanya salah satu saje zul. mike kan masuk saat sesi kedua kan. tak dengar soal branding di sesi awal tu. intinye, perusahaan kalau nak mau maju harus paham dua hal tu. bagaimana menciptakan citra merek atau brand image dan cam mane pulak memposisikan produk atau layanan kite di tengah persaingan pasar,"jelas wan bakhil semangat. "bisa diterapkan jo bisnis bumd-bumd dibawah holding company kito pak?" tanya zul ingin tahu. "itulah zul. perusahaaan daerah kite ni terbiase kerja di pasar terbatas, tak jarang pulak hidup hanya dari orderan proyek kan. mane berani masuk pasar bebas, bersaing dengan perusahaaan-perusahaan lain. tau sendiri kan cam mane nasib tender-tender proyek tu. banyak yang dah diatur, siape pemenangnye. cara bumd berbisnis tu masih sering mengandalkan bantuan pemerintah, surat sakti, rekomendasi atau sejenis tu,"tutur wan bakhil bak seorang komentator bola. "apak ni banyak tahu soal bisnis bumd yo?" kata zulfikar tanpa mengharap jawaban. "para direktur dan manajer kite ni masih banyak yang jago kandang zul. kalau tak main di kandang sendiri, biasanya kalah terus. mereka sebaiknye tu ambil lagi kursus manajemen di jakarta atau sekalian saje ke negara jiran kite. biar makin apa kan," ujar wan bakhil menyarankan, maksudnya biar makin pintar, tapi yang bunyi hanya 'biar makin apa' saja. tapi zulfikar sudah mengerti, hebat kan? "baa kalau aden melamar jadi manajer di bumd tu pak. aden raso, aden mampu memajukan bisnis bumd kito ko," kembali zul melontarkan ide liarnya. "mane bisa mike. mike kan pin-pin bo," kata wan bakhil sambil tertawa. "apo ko pin-pin bo pak?" zul cemas dengan singkatan itu. "pin-pin bo tu artinye pintar-pintar bodoh zul. manajer cam mike tu, pintar kalau dapat pitih melimpah, tapi jadi bodoh kalau sedang tak ade modal. padahal bisnis tu dibangun berdasarkan ide, kreativitas, dan konsistensi. bukan cuma asal ada uang, paham tak?" jelas wan bakhil lagi. "terserah apaklah, labiah baik pin-pin bo dari pada bo-bo pin ko," balas zul membingungkan. "ape tu bo-bo pin?" tanya bossnya. "bodoh-bodoh pintar pak. aslinya memang bodoh, lagaknyo sajo cam urang pintar. makin payah ko..." katanya tertawa. (wak met)

Related Documents

09 Kim Teng 2312
November 2019 18
09 Kim Teng 2412
November 2019 19
09 Kim Teng 1412
November 2019 25
09 Kim Teng 2912
November 2019 25
09 Kim Teng 0812
November 2019 11
09 Kim Teng 2012
November 2019 15