05 62 65_hasanatin_f20.0.docx

  • Uploaded by: hadi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 05 62 65_hasanatin_f20.0.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,222
  • Pages: 18
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa RSJ Dr. Soeparto Hardjohusodo Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo

Kasus Besar Juni 2017

SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)

Oleh : Muhammad Afdhal Ruslan K1A1 13 035

Pembimbing : dr. Junuda RAF, M. Kes, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RSJ DR. SOEPARTO HARDJOHUSODO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 1

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

Khusus Kepaniteraan Klinik

FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA

JUNI 2017

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

STATUS PASIEN KASUS BESAR

NAMA DOKTER MUDA

: Muhammad Afdhal Ruslan,S.Ked

NAMA PASIEN

: Ny. Hasanatin ( Tn. Umar Baco Kadir)

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 2

No. Status

: 05.62.65

Masuk RS

: 15 Mei 2017

Nama

: Hasanatin

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat/Tanggal lahir

: Toronipa, 03 – 09 - 1980

Status Perkawinan

: Menikah

Warga Negara

: Indonesia

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Bugis

Pekerjaan

: Penjahit

Alamat

: Desa Toronipa Kec. Soropia

Dikirim Oleh

: Suami Pasien

Dokter yang menangani

: dr. Junuda RAF, M.Kes., Sp. KJ

Diagnosa Sementara

: Skizofrenia Paranoid F20.0

Gejala Utama

: Mengamuk, Bicara Sendiri dan Gelisah

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 3

LAPORAN PSIKIATRIK I. Riwayat Penyakit 1. Keluhan utama dan alasan MRSJ

:

Pasien Mengamuk, Bicara Sendiri dan Gelisah. 2. Riwayat gangguan sekarang 

Keluhan dan gejala Pasien datang ke POLI RS Jiwa diantar oleh Suaminya (Tn La gunu) dengan keluhan mengamuk, bicara sendiri, dan gelisah sewaktuwaktu, keluhan tersebut sudah dialami sekitar 3 minggu yang lalu. Ketika diajak berkomunikasi pasien sering menggunakan kata-kata kasar pada pemeriksa, bahkan saat pasien telah dipindahkan ke IGD RSJ untuk rawat inap, pasien sempat mengancam akan menginjak jas milik pemeriksa dikarenakan dia merasa semua pakaian yang dia lihat adalah hasil jahitannya, bahkan pasien mengaku sebagai dokter dan pasien hampir melempari pemeriksa dengan sandal miliknya. Menurut suami pasien, istrinya adalah sosok yang ceria dan mudah bergaul namun juga sosok yang malas pusing dan suka lari dari masalah. Sehingga membuat pasien sering menginap dirumah kerabatnya sewaktu muda. Sebelum menikah dan dikaruniahi seorang anak perempun pasien memiliki banyak mantan kekasih dan pada akhirnya bertemu dengan suaminya dan menikah pada tahun 2013. Pada saat acara pernikahan tepatnya saat suami pasien mengucapkan ijab kabul pasien tiba-tiba berteriak tidak jelas dan mengamuk dan ini menjadi awal mula keluhan pasien muncul hingga saat ini. Pekerjaan pasien sehari-hari adalah seorang penjahit, namun pasien sering mendapat musibah dalam karirnya, yang pertama pada tahun 2012 terjadi kebakaran di pasar kota yang melenyapkan tempat usaha pasien dan setelah itu kembali terjadi lagi kebakaran di Mall Kota pada tahun 2014 yang menjadi tempat usaha pasien setelah

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 4

kebakaran di pasar kota sebelumnya, pada saat itu juga pasien sedang mengandung dan beberapa bulan kemudian pasien melahirkan sectio caesaria dikarenakan janin pasien meninggal didalam rahim. Semenjak itu pasien sering kambuh dan berbicara sendiri dan membicarakan tentang masa lalunya, hak-haknya, dan juga kadang menyebutkan nama-nama mantan kekasihnya. Bahkan suami pasien pernah mendapatkan istrinya tertidur dirumah kosong yang tak berpenghuni karena pasien ketakutan karena merasa diikuti. Setelah berselang 3 tahun pasien kembali hamil dan melahirkan pada 26 Februari 2017, putri kedua pasien lahir normal dengan sehat. Dalam merawat anaknya pasien tidak pernah memberika ASI dikarenakan ASI milik pasien tidak bisa keluar. Berselang 2 bulan setelah melahirkan pasien kembali kambuh. Menurut suami pasien, istrinya tampak ketakutan seperti ada yang menghantuiya dan pasien mengabaikan anaknya jika dia sudah kambuh, pasien juga sering mengurung diri didalam kamar mandi karena mengaku badannya terasa panas. Suami Pasien sudah berupaya menyembuhkan pasien dengan membawa istrinya ke tempat dukun bahkan sempat di ”rukiyah” namun juga tak membuahkan hasil dan hal inilah yang membuat suami pasien membawa istrinya ke Poli RSJ. 

Hendaya/disfungsi -

Hendaya sosial

:

Ada, sejak sakit pasien menjadi tidak memperdulikan dan tida merawat anaknya -

Hendaya pekerjaan

:

Ada, sejak sakit pasien tidak dapat melakukan pekerjaanya seharihari sebagai penjahit -

Hendaya waku senggang

:

Ada, waktu senggang pasien hanya diisi dengan mengurung diri dalam kamar mandi dan tidur di rumah kosong.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 5



Faktor stressor psikososial

:

Ada, selama dirawat di IGD RSJ pasien sering memikirkan anaknya karena pasien belum menyusuinya. Dan Pasien sering mengungkit masa lalunya tentang mantan-mantan kekasihnya. 

Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya: Tidak ada

3. Riwayat gangguan sebelumnya 1. Riwayat penyakit fisik

: Tidak ada

2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif

: Tidak ada

3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : Tidak ada 4. Riwayat kehidupan pribadi: 1. Riwayat prenatal dan perinatal

:

Pasien lahir normal, cukup bulan dan ditolong oleh dukun beranak di Desa Toronipa. Selama kehamilan kesehatan ibu pasien baik, tidak menggunakan alkohol, tidak mengonsumsi obat-obatan atau merokok. Ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga. 2. Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun) Pasien memiliki perkembangan yang sama dengan anak seusianya. 3. Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun) Pasien masuk sekolah dasar pada Usia 6 tahun. Tidak ada masalah dengan guru ataupun teman-teman sebayanya. 4. Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun) Setelah tamat SD pasien melanjutkan pendidikannya di jenjang SMP dan tidak ada masalah dengan guru ataupun teman-teman sebayanya. 5. Riwayat masa dewasa: a. Riwayat pendidikan

:

SD 3 Toronipa SMP 1 Toronipa Pendidikan terakhir pasien yaitu SMIK b. Riwayat pekerjaan

:

Pasien

menghabiskan

waktu

sebagai penjahit sejak tahun 2012 dan mengurus rumah tangga Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 6

tetapi akhir-akhir ini tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan menghabiskan waktunya di rumah. c. Riwayat pernikahan

: pasien menikah dengan suaminya

pada tahun 2013 dan memiliki seorang anak perempuan. d. Riwayat kehidupan sosial

:

Sejak muda pasien aktif bersosialisasi dengan tetangga dan kerabat yang lain dan berinteraksi baik dengan tetangga. Namun pasien sering menginap dibeberapa rumah keluarganya jika pasien tidak nyaman dirumah. e. Riwayat kehidupan spiritual : Pasien rutin melaksanakan ibadah shalat namun semenjak kambuh pasien tidak pernah beribadah lagi. f. Riwayat forensik

:

Pasien tidak pernah terlibat dengan kasus hukum ataupun kriminal. 6. Riwayat kehidupan keluarga

:

Pada saat ini pasien tinggal dengan suami, dan anak perempuannya.

Ket.

= laki-laki

= Meninggal

= perempuan = pasien

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 7

7. Riwayat kehidupan sekarang

:

Pasien tinggal di Desa Toronipa sejak kecil memiliki seorang anak perempuan. Saat ini pasien tinggal bersama suami dan anak perempuannya, namun semenjak sakit anak pasien dirawat oleh tantenya. 8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Pasien terkadang mengatakan bahwa ia tidak sakit jiwa. II. Pemeriksaan status mental (15 Mei 2017 pukul 17.32 wita) A. Deskripsi umum: 1. Penampilan umum: Pasien datang ke poli RSJ mengenakan baju berlengan pendek berwarna putih dan mengenakan celana legging berwarna merah. Saat dianamnesis pasien menjawab dengan kasar namun mudah diajak komunikasi. 2. Kesadaran : Composmentis, berubah. 3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : Baik 4. Pembicaraan : pasien merespon dengan kurang baik lawan bicaranya. Pasien aktif berbicara. 5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif karena pasien bisa diwawancarai. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati: 1. Mood

: Labil

2. Ekspresi afektif

: Labil

3. Keserasian

: serasi

4. Empati

: dapat dirabarasakan

B. Fungsi intelektual (kognitif): 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : pasien memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang cukup baik.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 8

2. Orientasi a. Waktu

: Baik

b. Tempat

: Baik

c. Orang

: Baik

3. Daya ingat a. Panjang

: Baik

b. Sedang

: Baik

c. Pendek

: Baik

4. Daya konsentrasi dan perhatian

: Kurang baik

5. Pikiran abstrak

: Baik

6. Bakat kreatif

: menjahit

7. Kemampuan menolong sendiri

: Baik

C. Gangguan persepsi 1. Halusinansi

: Riwayat halusinasi (+) Sekarang (-)

2. Ilusi

: Tidak ada.

3. Depersonalisasi

: Tidak ada.

4. Derealisasi

: Tidak ada.

D. Proses berfikir: 1. Arus berfikir a. Produktivitas

: terganggu

b. Kontinuitas

: terganggu

c. Hendaya berbahasa

: tidak ada

2. Isi pikiran a. Preokupasi

: Ingin menyusui anaknya

b. Gangguan isi pikiran

: kebesaran

E. Pengendalian impuls

: terganggu

F. Daya nilai dan tilikan 1. Norma sosial

: terganggu

2. Uji daya nilai

: terganggu

3. Penilaian realitas

: terganggu

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 9

4. Tilikan

:

Derajat 2 : Pasien terkadang berpikir bahwa dirinya tidak sakit dan tidak membutuhkan pengobatan. G. Taraf yang dapat dipercaya

: dapat dipercaya

III. Pemeriksaan fisik neurologi A. Status internus o TD

: 110/70 mmHg

o N

: 80 kali/menit

o P

: 20 kali/menit

o BB

: 55 kg

o TB

: 148 cm

B. Status neurologis -

GCS

: E4M6V5

IV. Ikhtisar penemuan bermakna: Pasien Ny. H, 37 tahun, Islam, suku bugis, penjahit, diantar suaminya ke poli psikiatrik dengan keluhan mengamuk, bicara sendiri, dan gelisah sewaktuwaktu, keluhan dialami sekitar 3 minggu yang lalu. Ketika diajak berkomunikasi pasien sering menggunakan kata-kata kasar, pasien sempat mengancam akan menginjak jas milik pemeriksa dikarenakan dia merasa semua pakaian yang dia lihat adalah hasil jahitannya, pasien mengaku sebagai dokter dan pasien hampir melempari pemeriksa dengan sandal miliknya. Menurut suami pasien, istrinya sosok yang ceria dan mudah bergaul namun juga sosok yang malas pusing dan suka lari dari masalah. Sehingga pasien sering menginap dirumah kerabatnya. Sebelum menikah pasien memiliki banyak mantan kekasih dan bertemu dengan suaminya tahun 2012 dan pacaran selama setahun lalu menikah pada tahun 2013. Diacara pernikahan saat suami pasien mengucapkan ijab kabul pasien tiba-tiba berteriak tidak jelas dan mengamuk yang menjadi awal mula keluhan muncul hingga saat ini.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 10

Pasien mendapat musibah dalam karirnya, yang pertama pada tahun 2012 terjadi kebakaran di pasar kota yang melenyapkan tempat usaha pasien dan setelah itu kembali terjadi lagi kebakaran di Mall Kota pada tahun 2014 yang menjadi tempat usaha pasien setelah kebakaran di pasar kota sebelumnya, pada saat itu pasien sedang mengandung dan beberapa bulan kemudian pasien melahirkan sectio caesaria dikarenakan janin pasien meninggal didalam rahim, dan pasien serta suaminya cukup menghabiskan uang sekitar 10jt saat itu. Semenjak itu pasien sering kambuh dan berbicara sendiri dan membicarakan tentang masa lalunya dan juga kadang menyebutkan nama-nama mantan kekasihnya. Bahkan suami pasien pernah mendapatkan istrinya tertidur dirumah kosong yang tak berpenghuni karena pasien ketakutan karena merasa diikuti. Berselang 3 tahun pasien hamil dan melahirkan pada 26 Februari 2017, putri kedua pasien lahir normal dengan sehat. Pasien tidak pernah menyusui anaknya dikarenakan ASI milik pasien tidak bisa keluar. Berselang 2 bulan setelah melahirkan pasien kembali kambuh. Menurut suami pasien, istrinya tampak ketakutan seperti ada yang menghantuiya dan pasien mengabaikan anaknya jika dia sudah kambuh, pasien juga sering mengurung diri didalam kamar mandi karena mengaku badannya terasa panas. Suami pasien sudah berupaya menyembuhkan pasien ke dukun namun juga tak membuahkan hasil dan hal inilah yang membuat suami pasien membawa istrinya ke Poli psikiatri RSJ. Keluarga pasien yakni kakak pertama dan kakak ketiga pasien sebelumnya pernah dirawat inap di RSJ karena gangguan jiwa. Terdapat hendaya sosial, pekerjaan dan waktu senggang. Terdapat faktor stress psikososial. Pada pemeriksaan status mental didapatkan; kesadaran compos mentis, psikomotor normal, pembicaraan koheren, kooperatif, mood labil, afek labil, serasi, dapat dirabarasakan, konsentrasi dan perhatian terganggu, uji daya nilai norma sosial terganggu dengan derajat tilikan “2”

dimana pasien

ambivalensi terhadap penyakitnya.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 11

V. Evaluasi multiaksial Aksis I Bersadarkan hasil anamnesis, ditemukan adanya pola perilaku yang secara klinis bermakna yang menimbulkan distress dan terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan dan hendaya waktu luang, sehingga kasus ini memenuhi pedoman diagnostik dan digolongkan dalam Gangguan Jiwa. Dari

anamnesis

dan

pemeriksaan

fisik

tidak

ditemukan

penyakit/gangguan sistemik atau otak yang dapat menyebabkan disfungsi otak sehingga dapat digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non-Organik. Dari hasil anamnesis, ditemukan adanya gangguan persepsi berupa halusinasi visual dan gangguan isi pikir berupa waham kebesaran dan riwayat halusinasi yang menakuti pasien

sehingga kasus ini

digolongkan dalam Gangguan Jiwa Psikotik. Dari anamnesis, ditemukan gangguan persepsi seperti halusinasi, mood, afek yang tidak wajar dan adanya gangguan isi pikiran berupa waham dan halusinasi, gejala khas tersebut telah berlangsung selama kurun waktu 2 bulan sehingga memenuhi kriteria diagnostik dan kasus ini digolongkan ke dalam Skizofrenia (F.20). Dari anamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan waham kebesaran dan halusinasi yang menakuti pasien. Gejala positif pasien sangat menonjol dibanding gejala negatifnya atau katatoniknya sehingga dapat disimpulkan bahwa kasus ini telah memenuhi kriteria pedoman diagnostik dan dapat digolongkan ke dalam Skizofrenia Paranoid (F20.0). Diagnosis banding : Depresi berat dengan gejala psikotik F32.3 Skizofrenia Residual F20.5 Aksis II Tidak didapatkan ciri kepribadian yang khas

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 12

Aksis III Tidak ada Aksis IV Memikirkan bayinya yang belum disusui Aksis V GAF Scale 60-51 gejala sedang (moderate) disabilitas ringan. VI. Daftar problem 

Organobiologik

:

Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan psikofarmaka 

Psikologik

:

Terdapat gangguan dengan suasana perasaan

sehingga membutuhkan

psikoterapi 

Sosiologik

:

Terdapat hendaya sosial, pekerjaan, dan waktu senggang sehingga membutuhkan sosioterapi. VII. Prognosis : 1. Faktor pendukung : - Adanya dukungan dari keluarga dan kerabat dekat. 2. Faktor penghambat : - Pasien kesulitan dalam mengkonsumsi obat-obat karena pasien butuh “doping” atau “reward” jika minum obat. Prognosis dari kasus ini adalah dubia ad bonam VIII. Rencana terapi a.

Psikofarmaka : Rispiridon 2 mg 0-1-1 THP 2 mg 0-1-1 CPZ 100 mg 2x1

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 13

b.

Psikoterapi : Terapi suportif, pasien diberi pengertian tentang penyakitnya bahwa pasien harus berobat hingga tuntas agar biasa sembuh dan mengajak pasien untuk selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Pasien juga diarahkan untuk beribadah secara rutin dan berolahraga agar pikirannya bisa berangsur membaik.

c.

Sosioterapi : terapi kelompok sosial Memberi penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang keadaan pasien dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan pasien.

IX. Pemeriksaan penunjang a. Fisik-biologis

: Tidak ada

b. Psikometri

: Tidak ada

X. Diskusi dan pembahasan Pedoman diagnostik -

Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia.

-

Sebagai tambahan: Halusinasi dan/atau waham harus menonjol a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi peritah atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi luit, mendengung, dan tawa. b. Halusinasi pembauan (pengecap rasa atau bersifat seksual, atau lain-lain, perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol) c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan dan keyakinan dikejar-kejar yang paling khas.

-

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/menonjol.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 14

Anamnesis dan Follow up 1. 15 Mei 2017: Keadaan umum pasien baik. Pasien marah-marah ingin pulang kerumah, pasien diberi obat injeksi dan pasien lansung mengantuk. Halusinasi (-), Waham (+). TD

: 110/70 mmHg

N

: 80 x/menit

P

: 20x/menit

S

: 36,5 oC

2. 16 Mei 2017: Keadaan umum baik. Pasien ingin pulang karena mengaku belum menyusui anaknya. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat. Gejala Halusinasi (-), Waham (+). TD

: 110/70 mmHg

3. 17 Mei 2017: Keadaan umum baik. Pasien merasa pemeriksa sebagai seorang yang menginterogasi dirinya dan keluarganya. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. Gejala Halusinasi (-), Waham (+). TD

: 100/60 mmHg

4. 18 Mei 2017: Keadaan umum baik. Status internus baik dan gejala Halusinasi (-), Waham (+), pasien sudah tidak marah-marah kepada pemeriksa. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. TD

: 110/70 mmHg

5. 19 Mei 2017: Keadaan umum baik. Pasien dalam keadaan tidur status internus baik. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet.

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 15

6. 20 Mei 2017: Keadaan umum baik. status internus baik dan gejala Halusinasi (-), Waham (+), Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. TD

: 110/70 mmHg

7. 21 Mei 2017: Keadaan umum baik. Pasien dalam keadaan tidur status internus baik. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. 8. 22 Mei 2017: Keadaan umum baik. Pasien dalam keadaan tidur status internus baik. Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. 9. 23 Mei 2017: Keadaan umum baik. Status internus baik dan gejala Halusinasi (-), Waham (-). Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. TD

: 110/70 mmHg

10. 24 Mei 2017: Keadaan umum baik. Status internus dan Halusinasi (-), Waham (-). Pasien perlu dipaksa perawat untuk minum obat, pasien masih kesulitan dalam meminum obat tablet. TD

: 110/70 mmHg

XI.

Dialog

DM

:Halo Assalamualaikum, Tn Gente :Waalaikumsalam dek. Oh, siapa lagi namanya? : Perkenalkan saya dokter muda Afdhal Pak.. Mohon maaf mengganggu saya akan Tanya-tanya sedikit mengenai

KP DM

KP:

DM KP

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

ksehatannya Ibu Rupsian pak tidak apa-apa pak? : Tidak apa-apa. Waktu itu saya lupa hubungi lagi. Untung kamu SMS lagi. Silakan duduk. : Iye, terimakasih. Tidak sedang sibuk ki ini, pak? : Tidak, sudah selesai beresberes ini. Barusan juga saya Page 16

ini punya kasempatan lihatlihat. Percakapan di Flamboyan KP : Salah saya tidak kabari lagi di nomornya adek. Jadi apa yang bisa saya bantu ini? DM: Iya, Pak. Saya mau tanya Ibu kalau dirumah bgmn pak? KP : Istri saya adalah sosok yang ceria dan mudah bergaul namun juga sosok yang malas pusing dan suka lari dari masalah DM : Ooo...bgtu, Pak.awal mulanya kenapa ibu bisa begini pak? KP : Istri saya pernah mendapat musibah, yang pertama pada tahun 2012 terjadi kebakaran di pasar kota yang melenyapkan usaha istri saya dan setelah itu kembali terjadi lagi kebakaran di Mall Kota pada tahun 2014. DM :jadi itu mulanya ya pak ? sampai ibu bicara sendiri dan mengamuk seperti sekarang KP : Iya, pada saat itu juga istri saya sedang mengandung dan beberapa bulan kemudian melahirkan sectio caesaria karena janinnya meninggal didalam rahim kata dokter, dan kemarin cukup menghabiskan uang banyak sekitar 10jt saat itu tapi istri saya mulai mengamuk waktu saya sedang baca ijab Kabul diacara pernikahan kami.

DM

KP

DM KP

DM KP

DM KP

DM

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

: Ooh, jadi begitu pak ya.bisa ceritakan bagaimana bapak bisa sampai menikah dengan ibu? : istri saya dulu punya banyak pacar, saya bisa kenal dia dari sepupunya jadi saya dekati dan pacaran sampai setahun dan tahun 2013 saya melamar dia. : Kalau anak bapak berapa pak? : jadi Setelah berselang 3 tahun istri saya kembali hamil dan melahirkan pada 26 Februari 2017, putri kedua kami lahir normal dengan sehat. Dalam merawat anak istri saya tidak pernah memberika ASI dikarenakan ASI miliknya tidak bisa keluar. Kata dokter pun katanya usahakan keluar menggunakan pompa ASI. Yah setelah 2 bulan melahirkan istri saya jadi kambuh lagi. : begitu yah pak. : Iya dek istri saya suka bicara tentang masa lalunya dan tentang mantan pacarnya : Kalau dikeluraga ibu ada yang pernah begini juga pak ? : kakak pertama dan kakak ketiganya memang pernah dirawat dirumah sakit jiwa jadi mungkin memang penyakit turunan yah : iya pak memang bisa menurun kalau dikeluarga

Page 17

KP

DM KP DM

KP DM

KP

ada yang punya riwayat sama. :baru istri saya manja kalau minum obat nanti dikasi uang atau dikasi pelicin baru mau minum obat. : hahaha susah juga yah pak. : iya dek, jadi bagaimana istri saya dek ? :yang penting kita rajin-rajin control ibu ta terus minum obatnya jaga pola makannya juga pak. :Iye dok :terimakasih, ini pak. Sudah membantu saya pak wassalamualikum : Waalaikumsalaam.

Ket : DM : Dokter muda KP : Keluarga Pasien

Laporan Kasus Besar. Kepaniteraan Klinik Psikiatri

Page 18

Related Documents

62
November 2019 69
62
April 2020 53
62
May 2020 49
62
November 2019 65

More Documents from ""

Gyro.2
December 2019 56
1 (7).pdf
December 2019 55
1 (6).pdf
December 2019 52
Gyro Compass Service Manual
December 2019 50