ZAKAT DAN TULANG IKAN (oleh : Syamsi Sarman) Siapa yang tidak tahu lezatnya ikan kakap merah, ikan bawal atau ikan putih. Apalagi kalau dibakar dan dimakan dengan sambal dan lalapan. Tapi siapapun orangnya juga pasti mengerti, selezat-lezatnya ikan-ikan itu tidak mungkin dimakan dengan tulangtulangnya. Tentu akan sakit luar biasa jika tulang-tulang ikan itu sampai tertelan. Bukankah yang kita makan hanya dagingnya saja, sedangkan tulangnya kita keluarkan sebagai haknya kucing yang sudah menunggu bagianya di bawah meja makan. Begitulah ilustrasi sederhana tentang zakat. Sebanyak apapun harta yang kita miliki, Beraneka macam bentuk kekayaan yang kita punya, baik yang berbentuk uang tunai, deposito, saham, harta benda, dll bukanlah untuk kita nikmati sendiri. Bukan untuk kita habiskan sendiri, dimakan untuk kesenangan diri sendiri dengan keluarga saja. Di dalamnya terdapat bagian-bagian yang harus dikeluarkan berupa zakat 2,5 % yang menjadi haknya fakir miskin. Kalau saja itu ikut termakan, akibatnya sama halnya dengan orang yang termakan tulang ikan. Bagian haram yang belum dikeluarkan itu akan menjadi penyakit dalam dirinya. Bisa berupa penyakit hati seperti rakus, serakah, kikir, iri dengki, dendam, hasud, dll. Penyakit hati itu bisa berdampak kepada penyakit jasmani. Sebagai suatu cara Allah saat ingin mengambil harta itu secara paksa. Tanpa terasa jutaan uang kita ludes untuk membiayai penyakit yang tak kunjung sembuh. Zakat yang termakan itu menjadi virus yang tak tersembuhkan walau dengan uang puluhan bahkan ratusan juta berobat ke luar negeri. Penyakit itu juga mengenai harta kita secara keseluruhan. Allah bisa saja berkehendak menimpakan musibah kebakaran, kemalingan, dirampok, bangkrut usahanya, tertipu, modalnya dibawa lari orang, tambaknya kena penyakit, dll. Kalau dilustrasikan kembali kepada ikan-ikan tadi, maka kelezatan ikan itu seketika hilang karena kita makan bersama dengan tulang-tulangnya. Tidaklah sampai semua tulang ikan itu yang tertelan, satu tulang saja menyangkut di kerongkongan, aduh sakitnya luar biasa sampai mengganggu berhari-hari. Hilang rasa enaknya ikan bakar tadi hanya gara-gara satu tulang. Harta yang banyak berlimpah yang kita punya itu akhirnya tidak menjadi berkah dan tidak terasa nikmatnya atau bahkan membawa petaka karena sebagian kecil 2,5 % nya tidak dikeluarkan sebagai haknya fakir miskin. Untuk itu, jangan meremehkan soal zakat. Walaupun dengan sholat kita bisa masuk syurga. Dengan puasa kita bisa masuk syurga. Dengan haji kita juga bisa masuk syurga. Tapi ingat, enggan membayar zakat justru membuat kita masuk neraka. Nabi saw bersabda, ”barang siapa yang enggan membayar zakat, maka tempatnya di neraka jahannam” naudzubillah.