Yy

  • Uploaded by: najwe
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Yy as PDF for free.

More details

  • Words: 755
  • Pages: 2
.

d. Bagian inti karya ilmiah 1) Bagian Pendahuluan. •Latar belakang dan masalah. •Tujuan pembahasan. •Ruang lingkup / pembatasan masalah. •Asumsi, hipotesis dan kerangka teori. •Sumber data. •Metode & Teknik 2) Bagian analisis atau pembahasan 3) Bagian Simpulan dan saran.

PENGERTIAN  Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu.  Format penulisannya juga harus memenuhi standar yang telah ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah.  Pada prinsipnya menggunakan metodologi tertentu dalam penyusunannya untuk menganalisis data-data hasil penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.  Termasuk kategori tulisan non fiksi.

FIKSI DAN NON FIKSI FIKSI •Lebih menonjolkan kekuatan imajinasi penulis. •Contoh : Cerpen, Novel, Puisi.

ASUMSI, HIPOTESIS & KERANGKA TEORI

NON FIKSI •Lebih menonjolkan pada fakta. •Contoh :  Esai, opini, kolom.  Hasil reportase & investigasi.  Laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah populer di media massa (koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah).  Laporan hasil penelitian siswa (KIR).  Laporan tugas akhir di kampus perguruan tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).  Makalah, kertas kerja, resensi buku.  Buku teks, ensiklopedi dll.

- Asumsi : isi pernyataan umum yang tidak diragukan lagi kebenarannya, memberikan arah kepada penulis dalam melakukan penelitiannya & mewarnai simpulan penelitian yang diambil. Isi pernyataan asumsi harus jelas dan relevan dengan masalah yang diteliti. -Hipotesis: isi pernyataan yang berupa generalisasi tentatif tentang suatu masalah yang belum tentu kebenarannya. Hipotesis diuji dalam penelitian, apakah diterima / ditolak. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana. -Kerangka teoriberisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan dan membantu penulis dalam membahas masalah yang diteliti.

SUMBER DATA   

TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1.

Tahap Persiapan a. Pemilihan masalah/ topik, mempertimbangkan: 1).Harus berada disekitar kita dan topik yang paling menarik perhatian. 2).Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas. 3).Memiliki data dan fakta yang obyektif. 4).Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit 5).Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.

   

Suatu penelitian ilmiah harus memaparkan sumber data. Penelitian bertolak dari sumber data. Jika sumber data banyak dan beragam, maka dapat digunakan istilah populasi dan sampel. Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data yang akan diteliti. Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, peneliti dapat mengambil hanya beberapa bagian saja sebagai sampel. Syarat sampel yang baik, sampel tersebut harus dapat mewakili seluruh populasi. Berdasarkan sampel yang diteliti, peneliti dapat membuat suatu generalisasi tentang populasi penelitian.

b.

METODE & TEKNIK DALAM PENELITIAN 1.Metode deskriptif: penelitian yang mendasarkan pada sumber data dan menganalisis data itu apa adanya. 2.Metode komparatif: peneliti membandingkan dua sumber data. 3.Metode eksperimen: penelitian menggunakan metode percobaan di laboratorium atau pengujian di lapangan. 4. Metode penelitian sosial : a) Metode penelitian lapangan seperti metode sensus, metode survey, metode studi kasus b) Metode bukan penelitian lapangan, misalnya penelitian kepustakaan dan metode analisis isi (content analysis method). c) Dalam praktek penelitian, terutama dalam penelitian sosial kadang-kadang digunakan kombinasi dua metode atau lebih dalam suatu penelitian. d) Teknik penelitian yang dapat digunakan adalah teknik wawancara, daftar kuesioner (daftar pertanyaan) dan observasi.

Pembatasan topik/penentuan judul. •Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah. •Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah/ setelah penulisan karya ilmiah selesai. •Penentuan judul karya ilmiah: pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana). c. Pembuatan kerangka karangan (outline). •Membimbing penyusun karya ilmiah. •Pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya. •Pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah. 2. Tahap Pengumpulan Data

a. b. c. d. 3.

Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

Tahap Pengorganisasian dan Pengonsepan a. Pengelompokan bahan, untuk memgorgani-sasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk. b. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan. 4. Tahap Pemeriksaan/ Pengoreksian Konsep • Melengkapi yang kurang. • Membuang yang kurang relevan. • Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping). • Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan 5. Penyajian Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan: a. Segi kerapian dan kebersihan. b. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain. c. Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.

Related Documents


More Documents from ""

Yy
August 2019 11
Tujuan Penelitian.docx
August 2019 29