Laporan
Oleh :
SITTI NURHAERATY (60200105042)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2008
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kapita Selekta disusun oleh : Nama : Sitti Nurhaeraty NIM
: 60200105042
Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing. Disetujui oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal:
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan junjungan besar Nabi Muhammad
SAW, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Melalui makalah ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada
pembimbing
mata
kuliah
(Dosen)
dan
semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Juni 2008
Penulis
BAB I PENDAHULUAN XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System) open sources yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://moodle.org. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan sistem e-learning. Dengan Moodle portal elearning dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 18 ribu situs elearning tersebar di lebih dari 163 negara yang dikembangkan dengan Moodle.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Content Management System (CMS) 1. Pengertian Content Management System (CMS) Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster. Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan kefleksibelen dalam mengatur alur kerja atau ‘workflow’ dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat. 2. Manfaat CMS a. Manajemen data Semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, CMS juga
mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HMTL, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya pengetahuan tentang bahasa pemograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses ‘update’, dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan. b. Mengatur siklus hidup website Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di website. Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin kevaliditasannya. c. Mendukung web templating dan standarisasi Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya. Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian dari website. d. Personalisasi website Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah. e. Sindikasi Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup variatif, mulai dari rss, rdf, xml hingga ‘backend
scripting’. Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah. f. Akuntabilitas Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada
para
penggunanya,
data/informasi
yang
disampaikan
dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera. 3. Pemanfaatan CMS CMS pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, seperti untuk: a. Mengelola website pribadi. b. Mengelola website perusahaan/bisnis. c. Portal atau website komunitas. d. Galeri foto, dan lain sebagainya. e. Forum. f. Aplikasi E-Commerce. g. Dan lain-lain. 4. Jenis-Jenis CMS a. CMS Komersial. Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk mengelola website-nya haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya. Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang berharga
ratusan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan oleh pengguna. Sebagai layanan purna jual, biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara mengunjungi area anggota dari website penyedia CMS yang dimaksud. b. CMS Open Source. Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemograman, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang. Karena kode pemograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source ini. Walaupun gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang bisa memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Tentu saja bisa. Asalkan tidak mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada klien, tapi lebih kepada biaya pembuatan dan perawatan website. Saat ini sudah banyak pihak yang beralih ke CMS Open Source, setelah mengingat dan menimbang kemampuan yang ditawarkan CMS Open Source tidak berbeda jauh dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau.
B. Learning Management System (LMS) Pengembang Learning Management System (LMS) Learning Management System (LMS) berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan, ujian/test yang telah disiapkan. LMS dilengkapi dengan katalog on-line sehingga pembelajar dapat mengakses, memilih dan menjalankan berbagai materi pelatihan yang ada. LMS mampu mencatat log atau tracking aktivitas setiap pembelajar yang memanfaatkan e-learning. Beberapa pengembang LMS di dunia antara lain : Web-CT Web-CT merupakan salah satu leader di bidang e-learning software di dunia dengan spesialisasi untuk implementasi di institusi pendidikan. BlackBoard Dengan aplikasi Academic Suite, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi elearning untuk institusi pendidikan. Dan beberapa provider lain seperti; Plateau, Saba, SumTotal, Docent, Click2Learn, TEDS, RWD, dll. Beberapa contoh produk software di atas merupakan integrated package yang memang sudah didesain dan dikembangkan secara profesional dan siap diimplementasikan. Sebenarnya institusi penyelenggara elearning baik institusi pendidikan maupun korporat dapat mengembangkan aplikasi LMS dari awal (from zero). LMS dapat dikembangkan sendiri dengan: VBScript, ASP, SQL Server atau Javascript, PHP, MySQL. Tetapi tentunya konsekuensi waktu, sumber daya manusia dan biaya perlu dipertimbangkan.
BAB III INSTALASI A. Web Server (XAMPP) Berikut langkah-langkah proses installasi XAMPP: 1. Klik 2 kali pada file yang seperti dibawah ini :
2. Pertama saat file installasi dijalankan kita diminta untuk memilih bahasa yang ingin digunakan saat proses installasi, setelah selesai memilih bahasa yang akan digunakan tekan tombol Next.
3. Selanjutnya akan muncul welcome screen yang berisi informasi tentang versi yang akan kita install, disini kita diminta untuk menutup terlebih dahulu programprogram yang sedang aktif selama proses installasi, jika sudah tekan tombol Next.
4. Berikutnya kita diberikan kesempatan untuk memilih lokasi program akan diinstall, secara default XAMPP akan di install pada folder C:\xampp.
5. Selanjutnya akan ditampilan pilihan-pilihan fasiltias yang ada, disini terdapat pilihan untuk mengaktifkan Apache, MySQL dan Filezilla sebaga sebuat service, jika anda mengunakan sistem operasi windows NT/2000/XP/Vista kita dapat mengunakan ketiga fasilitas tersebut sebagai sebuah service, namun jika mengunakan windows 9x fasiltias ini tidak dapat digunakan karena windows 9x tidak mendukung fasilitas tersebut.
6. Berikutnya XAMPP akan melakukan installasi program pada komputer anda.
7. Setelah selesai melakukan installasi pada komputer anda akan muncul sebuah pesan yang memberitahukan proses berhasil dilakukan seperti gambar dibawah ini.
8. Selanjutnya XAMPP akan langsung mencoba menjalankan hasil installasi dan melakukan konfiguasi tambahan yang diperlukan, jika anda mengunakan windows XP SP2/Vista kemungkinan akan muncul form security report seperti gambar dibawah ini yang meminta konfirmasi apakah program benar akan dijalankan? Karena memang benar kita menjalankan program tersebut maka pilih tombol UNBLOCK pada form konfirmasi yang muncul tersebut.
9. Berikutnya akan muncul pesan jika konfigurasi installasi servcei selesai dilakukan.
10.Dan selanjutnya akan ditanyakan apakah kita ingin menbuka XAMPP Control Panel setelah selesai installasi ini.
11. Jika pada pilihan sebelumnya kita memilih untuk menjalankan XAMPP Control panel maka secara automatis XAMPP control panel akan ditampilkan, form control panel XAMPP seperti gambar dibawah ini, dari control panel ini kita dapat mematikan atau menjalankan service yang telah terinstall.
Sampai disini proses installasi Apache, PHP dan MySQL di komputer kita telah selesai dan siap untuk digunakan. Untuk mencoba hasil installasi bukalah browser yang ada di komputer anda kemudian pada address bar ketikan http://localhost atau http://127.0.0.1 kemudian tekan enter untuk membrowse dan mencoba apakah webserver telah bisa digunakan. Jika sukses maka akan muncul tampilan awal welcome screen XAMPP seperti gambar dibawah ini.
B. Moodle 1. Pastikan file file moodle-18-v_id telah ter-extract, jika belum klik 2 kali pada file yang tersebut seperti yang ada pada gambar dibawah.
2. Setelah itu akan muncul seperti yang ada pada gambar dibawah.
3. Klik 2 kali pada file moodle untuk meng-ekstrak sehingga muncul tampilan seperti gambar dibawah ini lalu pilih htdocs kemudian ok.
4. Berikutnya akan muncul tampilan seperti gambar dibawah.
5. Selanjutnya buat database pada command prompt, berikut tampilannya.
6. Bukalah browser yang ada di komputer anda kemudian pada address bar ketikan http://localhost/moodle/install.php maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini kemudian pilih bahasa yang akan digunakan lalu klik next.
7. Setelah itu didapat tampilan seperti gambar dibawah, kemudian next.
8. Selanjutnya akan terlihat tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian next.
9. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini, lalu ganti nama databasenya sesuai dengan nama database yang telah dibuat pada command prompt tadi, kemudian next.
10. Setelah itu muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian next.
11. Kemudian terdapat tampilan seperti yang ada pada gambar dibawah ini, kemudian next.
12. Setelah itu terdapat tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian continue.
13. Setelah itu didapatkan tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian klik yes.
14. Berikutnya terdapat tampilan seperti gambar dibawah, kemudian centang pada kotak, lalu continue.
15. Setelah itu secara otomatis akan melakukan setting database seperti gambar dibawah.
16. Setelah semua setting up database complete maka akan menampilkan set up administrator account seperti apda gambar dibawah ini, kemudian isi semua kolom yang penting, kemudian update profile.
17. Setelah update profile maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, isi pada kolom full site name dan short name for site dan pada kolom front page kemudian save changes.
18. Setelah semua lengkap maka secara otomatis akan muncul seperti gambar dibawah.
Sampai disini proses penginstalan moodle, selanjutnya sudah dapat diisi dengan materi pelatihan, ujian atau test.