Wong Edan

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wong Edan as PDF for free.

More details

  • Words: 807
  • Pages: 3
Buktikan, bahwa kita bukan orang gila ! Disajikan oleh Kendra Hartaya 021-70895998

Mulailah hari ini Pak kromo menghidupkan mesin diesel yang dimiliki dengan bahan bakar solar. Satu jam, dua jam diesel berputar tidak ada persoalan, tetapi setelah seharian, mulai ada yang menanyakan, kok dieselnya tidak dimatikan dari pagi tadi, kenapa ? dan untuk apa pak kromo? bukankan diesel ini hanya berputar saja ?. Satu tank bahan bakar solar mungkin hanya akan tahan sampai 10 jam. Setiap habis solar, pak kromo selalu mengisinya kembali tank diesel. Terus saja diisi solar jika tank sudah kelihatan mulai kosong. Setelah beberapa hari diesel tetap saja berputar dan berbunyi keras sehingga suaranya membuat bising lingkungan masyarakat. Tidak aneh jika banyak orang berdatangan dengan nada complain sembari bertanya untuk apa menghidupkan diesel sekian lama bukankah itu pemborosan bahan bakar solar dan pemborosan keuangan anda pak kromo ?. tidak ada jawaban yang logis dari mulut pak kromo. Dari banyak pertanyaan masyarakat, tidak ada jawaban yang masuk akal dari pak kromo, sehingga warga masyarakat lama kelamaan emosi kepada pak kromo. Nada nada emosi masyarakat ini disampaikan dengan nada yang merendahkan pak kromo. Ada yang memaki-maki pak kromo, ada yang menyebut pak kromo orang gila, tidak waras, sedang stress, kesurupan, egois dan lain sebagianya. Masyarakat memandang demikian karena mesin diesel itu hanya hidupa saja dan berputar tetapi perputaran rodanya tidak dimanfaatkan. Lain masalahnya jika perputaran roda diesel itu digunakan untuk memutar roda tractor agar bida digunakan untuk membabajak sawah. Atau perputaran roda dieselnya digunakan untuk memutar roda mesin giling padi (rice mill), tetapi perputaran diesel itu tidak digunakannya untuk apapun sehingga sia-sia menurut masyarakat. Benar memang anggapan masyarakat itu dan salah memang atau sia-sia apa yang dilakukan oleh pak kromo itu. Saya sangat setuju, dan tidak banyak komentar yang membela pak kromo, jika pak kromo dianggap masyarakat sebagai orang tidak waras. Dalam aktifitas keseharian, diantara kita ada yang bekerja sebagai petani, pegawai swasta maupun negeri, wiraswasta, berdagang, makelar, jasa, menjadi anak buah (staf kantoran), menjadi bos, pejabat rendah maupun tinggi. Semua itu akan menghasilkan uang bagi kita yang bisa digunakan untuk menghidupi diri kita sendiri, istri, anak dan cucu kita serta, mungkin keluarga besar kita. Hasil yang kita lakukan itu besar sedikitnya akan dipengaruhi oleh kemampuan kita yang mana kemampuan bisa kita peroleh melalui belajar baik secara resmi (sekolah) atau tidak resmi (kursus). Luasnya pergaulan kita juga akan menjadi sebab besarnya pendapatan kita yang diperoleh melalui pekerjaan. Tetapi adanya kemampuan yang kita

miliki, keluasan pergaulan kita akan membuat pendapat kita jauh lebih besar. Kata pak Plato seorang filosof, bahwa setiap yang kita inginkan akan tercapai, setelah itu membosankan. Kata saya bahwa irama hidup di dunia itu monoton (akan berulang) yang mana jika kita merasakan sekali dua kali perulangan itu akan terasa mulai bosan. Coba saja orang didewasakan dengan pendidikan agar punya kemampuan untuk mandiri, memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk kebutuhan hidup keluarganya (anak dan istri). Setelah punya kemampuan dia lalu bekerja untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan yang diinginkan termasuk kebutuhan makan dan minum, kesehatan. Di malam hari istirahat (tidur). Bangun tidur bekerja lagi untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup makan minum. Di malam hari istirahat lagi (tidur), setelah bangun bekerja lagi, lagi, .....lagi..... terus seperti itu irama hidup itu. Akhirnya kalau kita renungkan, seluruh aktifitas hidup kok hanya memenuhi kebutuhan hidup seperti makan dan minum, paling jauh kebutuhan rumah dan kendaraan. Kalau pendapatan kita melimpah, toh larinya untuk memenuhi peningkatkan kualitas kebutuhan (rumah atau kendaraan tambah bagus, dll). Kalau kita renungkan hidup kita hanya berkutat pada hal-hal yang demikian, pemenuhan kebutuhan diri dan keluarganya, tidak ada yang diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan orang lain, padahal ini bernilai ibadah. Begitulah agama mengajarkan, bahkan diutusnya Nabi dan Rasul itu untuk rahmatan lil ’alamin (pemenuhan bagi kebutuhan orang lain yang membutuhkan). Dan itulah tujuan hidup yang sebenarnya, yang seharusnya dimiliki setiap orang yang masih hidup. Dan tujuan hidup itu mestinya menjadi bagian dari gaya hidup kita. Justru adanya tujuan hidup kita itu kita punya semangat melaksanakan kehidupan secara berkualitas. Mencari kebutuhan hidup dengan cara benar dan baik, makan dengan rizeki yang halal, menjauhi yang haram, membayar zakat sedekah infaq secara taat, peduli pada orang lain, tidak meninggalkan anak istri dan keluarga, dll. Lha kalau hidup kita tidak berorientasi pada pemenuhan kebutuhan orang lain yang membutuhkan itu berarti tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pak kromo, yaitu menghidupkan mesin diesel terus menerus dan mengisi solar ketika habis agar diesel tetap hidup, tetapi perputaran roda diesel tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain. Bukankah kita itu tidak berbeda dengan pak kromo, yaitu orang yang stress, tidak waras. Nah elu gimana. Makanya mari kita luruskan hidup kita dengan menerapkan tujuan hidup kita, hidup yang lebih bermanfaat bagi diri keluarga dan orang lain. Mari kita teladani Allah dan mengikuti utusanNya, mari....... mari ...... mari.....mari kita ajak teman-teman kita sahabat kita, hadai taulan kita, masyarakat kita, dan kita-kita sendiri terutama. wassalam

Nov 2008 *****

Related Documents

Wong Edan
June 2020 24
Wong
May 2020 28
Mister Wong
June 2020 40
Complaint Wong
November 2019 33
Mister Wong
June 2020 36
Wong 200905
May 2020 27