WEBCAM Author : nade e-mail :
[email protected] pairing : haitsu or kentsu hehehehe... genre : humour, shonen-ai, one-shot
Pada hari minggu yang cerah, hyde memutuskan untuk berkunjung ke kediaman tetsu yang baru. Selain ia ingin melihat rumah tetsu yang baru (membandingkan dengan rumahnya) , ia juga ingin menunjukkan sesuatu kepada tetsu. Inspeksi mendadak hyde membuat tetsu sempat terkejut , tetapi ia tetap mengijinkan hyde untuk masuk kedalam rumahnya. Saat memasuki rumah tetsu yang baru, hyde langsung merasa dongkol karena ternyata.....rumah tetsu lebih besar dan mewah dari rumahnya. Ia langsung menatap tajam kearah tetsu yang balik menatap hyde dengan heran. Hyde mungkin kalah dengan ukuran rumah mereka, tetapi tidak yang satu ini. “tetsu..aku akan menunjukkan kamu sesuatu.” Ucap hyde yang langsung duduk di sofa panjang tetsu dan mengeluarkan laptopnya dari dalam tas dan menaruhnya tepat didepan hyde. Tetsu yang masih kebingungan apa yang hendak ditunjukkan oleh hyde, ikut duduk disisi hyde dan menatap laptop hyde yang sudah mulai menyala. “situs pribadimu terlalu membosankan. Aku akan menunjukkan situs pribadiku – hydeist. Kau lihat khan? Banyak yang masuk karena menunya menarik selain itu....aku juga menyediakan sarana BBS dan kadang aku juga masuk untuk berbicara dengan mereka. Lihat ? ini webcam! Saat aku ingin ikutan chatting, aku akan menggunakan webcam ini sehingga mereka bisa melihat secara langsung apa yang sedang kulakukan saat itu. Fans akan senang dan puas.” Ucap hyde dengan bangganya tetsu yang mendengar omongan panjangnya hyde hanya menganggukanggukkan kepalanya dan mengambil majalah yang kemudian dibacanya. Sikap cuek bebek tetsu membuat hyde semakin dongkol. Hyde yakin bahwa dia bisa (walau hanya sekali saja) setingkat diatas tetsu, dan dia yakin dia menang dalam hal teknologi. “tetsu, sini kubuktikan!! Aku sekarang akan masuk untuk ikutan chatting, aku akan menyalakan webcamnya dan kau akan lihat komentar bahagia mereka.” Ucap hyde
hyde kemudian menyalakan webcam yang menempel diatas laptopnya tetapi ternyata webcam itu tidak mau menyala. Hyde yang kebingungan dengan ulah webcamnya langsung berdiri dan bergerak memeriksa webcamnya. Tetsu yang merasa tidak ada kerjaan langsung bergerak kearah depan laptop hyde. Matanya menatap kalimat-kalimat yang berjajar keluar dalam sebuah kotak menu – kalimat pujian yang ditulis oleh fans hyde. Mata tetsu kembali melirik kearah hdye yang masih sibuk mengutak-atik webcamnya, lalu sedetik kemudian jemarinya sudah bergerak menekan tuts-tuts laptop dan menuliskan kalimatkalimat balasan. Hyde yang menepuk-nepuk webcamnya (maksudnya agar mau menyala) langsung menatap tetsu yang asyik menulis sesuatu dalam laptopnya. Karena penasaran, hyde pun bergerak mendekati tetsu dan membaca apa yang ditulis oleh tetsu. Matanya langsung terbelalak saat melihat kalimat yang penuh dengan kata-kata semacam : “bodoh”, “sok ganteng” , “sok jenius” , “pendek”, “ngerepotin orang melulu”, “keras kepala”, “gak mau kalah” hyde segera berhenti membaca kelanjutan kalimat tetsu karena semakin lama semakin membuat hyde marah. “tetsu, apa yang kau lakukan?/ kenapa kau menulis itu di situsku?!?” pekik hyde hyde berusaha menarik tubuh tetsu agar menjauh dari laptopnya, tetapi tetsu yang lagi keasyikan tetap berusaha berada didepan laptop hyde dan menuliskan semua apa yang ada didalam pikirannya saat ini. Hyde memeluk tetsu dari arah punggung tetsu dan menarik tetsu kebelakang. “tetsu!! Berhenti menjelek-jelekkan ku di situsku sendiri!!” seru hyde yang masih sibuk menarik tubuh tetsu. “hyde..hyde...ada yang ingin kutanyakan.” Ucap tetsu tetapi hyde masih terus menarik tetsu dan tidak perduli dengan ucapan tetsu “hyde...in penting!! Aku mau tanya!” seru tetsu tegas membuat hyde berhenti menarik tetsu dan menatap tetsu “apa?” tanya hyde
jemari tetsu menunjuk kearah layar laptop dan ini membuat pandangan hyde ikut memandang kearah yang ditunjuk oleh tetsu. “apa ini artinya webcam mu menyala?” tanya tetsu mata hyde dapat melihat sosok dirinya sendiri dalam layar laptop, sosok hyde yang terlihat sedang memeluk tetsu dari arah belakang. Hyde pun langsung pucat pasi dan berteriak histeris. Dengan cepat jemarinya berusaha mematikan webcamnya. Gerakan gugup hyde ternyata berhasil menghilangkan gambar hyde dan tetsu yang ada didalam laptop. Hyde pun berjalan dari kanan ruangan ke kiri ruangan sambil berbicara sendiri, wajahnya masih menunjukkan rasa gugup yang luar biasa. “bagaimana ini? Image ku!! imageku!!” ucap hyde bingung tetsu hanya melihat dengan santai hyde yang masih seperti kucing kepanasan didalam ruangan keluarganya. Matanya pun akhirnya tertarik dengan kalimatkalimat yang tiba-tiba muncul dalam jumlah yang banyak. “hyde....sepertinya fans mu sedang histeris semua!! Mereka menanyakan apa yang barusan terjadi..dengan tulisan yang super besaaaaarrrrr.” Ucap tetsu mendengar kata-kata tetsu membuat hyde semakin cepat berkeliling diruangan tetsu, bibirnya semakin berkomat-kamit dan keringat dingin membasahi wajahnya yang pucat pasi. “apa yang harus kukatakan?? Kenapa jadi muncul masalah gini sih?” karena tetsu merasa pertanyaannya tidak dijawab, jemarinya secara perlahan mendekati tuts laptop dan mengetik kata-kalimat-paragraf. “apa yang kau lakukan,tetsu?” tanya hyde tegang “menjawab mereka!!” ujar tetsu santai “JANGAANNNN!!!” seru hyde hyde tahu kalau tetsu ikut campur dalam masalah ini, maka hyde takut masalahnya malah menjadi lebih rumit dari sebelumnya. Dengan cepat hyde melesat kearah tetsu dan mendorongnya agar menghentikan ketikannya. Dorongan hyde membuat tetsu jatuh tertidur diatas sofa. “tapi hyde...jika tidak dijawab, kasihan fans mu...” ucap tetsu yang siap berdiri dan mendekati laptop hyde. Tapi hyde dengan sigap kembali mendorong tetsu sehingga tetsu kembali jatuh diatas sofa. Dorongan kedua ini membuat laptop hyde tersenggol dan sempat
terguncang. Hyde tidak berhenti sampai disitu, ia segera naik keatas sofa – naik keatas tubuh tetsu dan mencoba mengunci gerakan tetsu agar tetsu tidak dapat berdiri dan mendekati laptopnya – agar tetsu tidak semakin menghancurkan image nya didepan para fansnya. “hyde !! aku tidak bisa bernafas nih!! Badanmu berat banget!!” “pokoknya aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau berjanji tidak akan menyentuh laptopku dan juga menulis hal bodoh lagi dalam situsku!!” “aku hanya ingin membantumu menjelaskan ini semua!!” “terima kasih atas usahamu,tetsu! Tapi aku bisa mengatasinya sendiri!” “sungguhkah? Caramu ini sama sekali tidak membantu,hyde!” “apa maksudmu? Cara apa yang kau maksud?” “hyde.....webcammu daritadi menyala.” Ucap tetsu pelan hyde terdiam untuk beberapa waktu , tapi kemudian dengan cepat menoleh kearah laptopnya. Sekali lagi – bahkan lebih parah, hyde dapat melihat wujudnya sendiri didalam layar laptopnya – dalam keadaan sedang menindih tubuh tetsu yang tertidur diatas sofa berwarna putih. “ti..ti...TIDAAAKKKKK!!!!!” seru hyde histeris dengan cepat hyde menutup laptopnya dan menyimpannya dalam tas kecil. Hyde langsung berdiri dan melangkah menuju pintu rumah tetsu. Tetsu hanya diam membisu saat pintu rumahnya tertutup dengan keras dan hyde menghilang dibalik pintu rumahnya yang kokoh. “ada apa dengan hyde? Datang-datang sendiri ...eee pulangnya malah ngambek.” Ucap tetsu tetsu memutuskan untuk mengambil majalah yang ada diatas meja dan kembali membaca apa yang tadi tertunda. Tetapi baru berjalan 3 menit saja, tetsu sudah menutup majalahnya dan memandang penuh kebosanan kesekeliling ruangannya. “booossaaaaannnnnn..!! tapi tadi bermain dengan webcam menarik juga ya.” Ucap tetsu lirih tiba-tiba sebuah senyum penuh rencana muncul dibibirnya yang merah. Jemarinya dengan cepat meraih ponselnya dan menekan nomor telepon seseorang.
“trrrttt-trrrrrttt!!klik!” “moshi-moshi...disini ken!” “ken, ini tetsu!! Tidak mengganggu khan?” “o,tetsu!! Tentu saja tidak!! Ada apa?” “aku dengar kamu punya situs pribadi baru ya?” “o,itu...ya, aku baru meng-up date isinya.” “sekarang kamu dimana? Dirumah? Aku kerumahmu ya? Aku ingin kamu memperlihatkan isi situs barumu itu padaku.” “hmm...boleh saja!! Kutunggu ya!!” “ne,ken.....situsmu itu....ada webcamnya gak?” tanya tetsu sambil tersenyum penuh arti. END