Wawancara Budaya Lingkungan Sekitarnya.docx

  • Uploaded by: Altifa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wawancara Budaya Lingkungan Sekitarnya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 639
  • Pages: 2
WAWANCARA TUGAS SENI BUDAYA Nama : Dikah Altifa Udampo Kelas : XI ips2 Guru

: ibu Sasiang S.pd

syalom.

Nama saya Dikah Altifa Udampo. Tetapi orang-orang dilingkungan saya sering memanggil saya dengan nama”Tifa”. Dan saat ini saya diberi kesempatan untuk mewawancara salah seorang tua adat yang tinggal di kampung talengen. Pewawancara : “selamat siang pak”. Narasumber : “selamat siang” Pewawancara : “Kalau boleh tau bapak sudah berapa lama tinggal disini?” Narasumber : “Wah sudah lama. Pokoknya sejak saya masih kecil saya sudah tinggal di sini.” Pewawancara : “Nah bapak kan sudah lama tinggal disini. Menurut bapak budaya di lingkungan ini seperti apa sih?” Narasumber : “Sudah banyak suku yang masuk kesini. Jadi mungkin sudah hilang budaya aslinya. Disini juga sudah jarang ada acara-acara budaya. Paling tari-tarian 17an sama acara turude yang biasanya masih terdapat nilai budayanya.” Pewawancara : “Menurut bapak, apa alasan-alasan budaya aslinya sudah mulai hilang?” Narasumber : “Seperti yang saya bilang tadi, karna banyak suku yang masuk kesini dan suku aslinya juga ada yang pindah dari sekitar sini. Mungkin juga orang-orang sudah sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga sudah tidak peduli lagi dengan budaya sekitar. Bahkan mungkin orang yang sudah berusaha melestarikan tidak dihargai.” Pewawancara : “lalu menurut bapak, apa solusi yang tepat agar budaya di sekitar ini tidak hilang?” Narasumber : “Semua harus bisa diajak berkerja sama. Contoh paling kecilnya kumpulkumpul dulu sajalah, jangan suku A maunya gabung suku A saja. Ya semua harus berkumpul bersama-sama. Setelah itu buat pentas seni kecil-kecilan sepertinya tarian khas daerah maupun turude.” Pewawancara : “menurut bapa apa arti dari semboyan dari Somahe kai kehage”? Narasumber : “menurut saya itu artinya adalah walaupun banyak hambatan atau tantangan kita sebagai masyarakat harus tetap satu dan kita yakin kita pasti bisa melewatinya bersama sama”. Pewawancara : “ tari gunde dilambangkan sebagai apa dan apa tujuannya”? Narasumber : “tari gunde itu sebagai penghibur raja dan tujuannya mempertahankan daerah ini dari penjajah”. Pewawancara : “asal mula sampai tari itu ada”? Narasumber : “sejak adanya kampung atau daerah sudah ada itu tari” Pewawancara :“Oke. Terima kasih atas waktunya ya pak.”

Nah itu adalah hasil wawancara saya dengan salah seorang penduduk. Jadi dapat disimpulkan bahwa kita harus saling menghargai satu sama lain walaupun berbeda suku, agama dll. Serta kita tidak boleh melupakan dan harus melestarikan budaya sekitar kita.

Syalom..

Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah orang-orang yang berada di salam suatu wilayah yang terikata oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara kontinu. Dan masyarakat adalah sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Sedangkan kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal".Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan Salah satu persyaratan diterimanya status seseorang di dalam sebuah negara adalah adanya unsur warganegara yang diatur menurut ketentuan hukum tertentu, sehingga warga negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari warga negara lain. Pengaturan mengenai kewarganegaraan ini biasanya ditentukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip, yaitu prinsip ‘ius soli’ atau prinsip ‘ius sanguinis’. Yang dimaksud dengan ‘ius soli’ adalah prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hukum mengenai tanah kelahiran, sedangkan ‘ius sanguinis’ mendasarkan diri pada prinsip hubungan darah. Berdasarkan prinsip ‘ius soli’, seseorang yang dilahirkan di dalam wilayah hukum suatu negara, secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari negara tempat kelahirannya itu. Negara Amerika Serikat dan kebanyakan negara di Eropah termasuk menganut prinsip kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ini, sehingga siapa sajayang dilahirkan di negara-negara tersebut, secara otomatis diakui sebagai warga negara.

Related Documents

Wawancara
May 2020 39
Wawancara
November 2019 56
Wawancara
October 2019 65

More Documents from "tenty dara"