Wasir

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wasir as PDF for free.

More details

  • Words: 757
  • Pages: 3
MENYEMB UHKA N WASIR T ANPA OPERASI Ini kabar baik bagi para penderita wasir alias ambeien, atau hemoroid. Mereka yang dulu takut harus menjalani operasi pengangkatan wasir, kini bisa memilih cara penyembuhan non-operasi yang lebih ramah. Bila mendengar kata operasi (pembedahan), yang terlintas dalam pikiran penderita wasir adalah kilatan pisau yang menakutkan. Belum apa-apa sudah ngeri membayangkan peralatan tajam ini beraksi merobek dan mengaduk-aduk bagian tubuh. Bagi pasien, ini merupakan bagian dari perjuangannya dalam upaya menyingkirkan gumpalan di "kutub selatan"-nya. Itulah sebabnya, banyak penderita hemoroid segan menjalani pembedahan. Kalau masih memungkinkan, penderita wasir tentu akan memilih cara penanganan lain. Anus juga harus diperbaiki Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah di bawah selaput lendir anus (flexus hemorrhoidal) menjadi semacam benang kusut sehingga membentuk gumpalan atau benjolan. Kebanyakan hemoroid ini terjadi di dalam sehingga disebut haemorrhoid interna. Karena letaknya di dalam inilah yang sering merepotkan penderitanya. Sedangkan wasir yang terjadi di luar atau haemorrhoid externa jumlah kasusnya hanya sedikit, sekitar 5 -7%. Menurut konsep kedokteran Barat, terjadinya hemoroid disebabkan karena terhambatnya aliran mudik darah menuju jantung, sehingga pembuluh darahnya melebar. Sedikit berbeda dengan pengertian di atas, konsep kedokteran Timur menjelaskan bahwa terjadinya hemoroid bukan semata-mata ada hambatan backflow, tapi karena struktur anusnya juga salah. Ini didukung oleh penelitian, yang menyatakan 90% wasir disebabkan oleh faktor keturunan. Karena adanya faktor keturunan, berarti struktur anus itu yang salah. Pada anus terdapat otot lingkar yang mencengkeram terus selama 24 jam. Ia hanya berelaksasi ketika ada rombongan kotoran hendak berangkat ke "dunia" baru. Diduga, wasir terjadi karena ada bagian yang lemah dari struktur anus pencengkeram itu. "Karena itu, dalam mengobati wasir, tidak cukup dengan mengobati wasirnya, tapi kontraksi otot anusnya pun harus diperbaiki," ungkap dr. Niko M. Manaf, ahli bedah digestif RS. Kartika, Polumas, Jakarta. Kondisi hemoroid dibedakan atas 4 tingkat. Tingkat pertama, hanya terjadi perdarahan dengan rasa gatal. Tingkat kedua, terjadi perdarahan disertai rasa sakit dan munculnya benjolan kecil yang belum mengganggu proses buang air besar. Tingkat ketiga, adanya perdarahan dengan benjolan yang keluar sesudah buang air besar, tetapi dapat masuk sendiri. Tingkat keempat ditandai dengan benjolan yang nongol setelah buang hajat tidak dapat masuk sendiri, sehingga harus dibantu untuk memasukkannya kembali. Bahkan, dr. Niko M. Manaf menambahkan gradasi kelima, yakni ketika benjolan tidak dapat didorong

masuk kembali. Ini terjadi lantaran adanya proses fibrosis (pengerasan) atau pembentukan thrombosis (pembekuan darah). Pada tingkat ini penderita biasanya sangat kesakitan. Perbedaan tingkatan hemoroid inilah yang kemudian membedakan cara penanganannya. Untuk kasus ringan biasanya cukup dikendalikan dengan minum, makan menu tinggi serat, dan buang hajat secara rutin. Krim mengandung obat kortikosteroid dan bahan anestetik lokal dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri. Namun, kemungkinan munculnya kembali hemoroid masih terbuka lebar. Ambeien yang lebih berat bisa diatasi dengan cara pengikatan bagian yang bengkak dengan karet agar "mati" dan lepas dengan sendirinya. Namun, cara pengikatan pangkal hemoroid ini sudah sangat ketinggalan zaman dan hanya kalangan terbatas yang masih mempraktikkan. Keberhasilannya pun tidak bisa dijamin, bahkan seringkali menimbulkan infeksi yang menyiksa atau perdarahan yang luar biasa. Sampai saat ini, "Satu-satunya terapi terbaik adalah mengangkat benjolan itu," jelas dr. Niko. Teknik operasinya beragam. Bisa dengan cara konvensional, cryosurgery (operasi ekstradingin), atau bisa pula dengan operasi menggunakan sinar laser. Setelah operasi, "Pembuluh darah baru akan terbentuk. Tapi, yang baru pun kalau hambatannya masih ada, hemoroid akan muncul lagi," tambahnya. Menurut dia, dengan operasi angka kambuhnya mencapai 60% dalam tempo setahun dan 70 - 80% dalam waktu 2 tahun. Pengikatan arteri Kalau segan atau takut menjalani operasi, penderita bisa pula memilih tindakan nonoperasi. Di antaranya, yang cukup modern dan sudah diterima di dunia kedokteran adalah sclerotherapy (penyuntikan cairan iritan). Dengan cara ini pembuluh darah yang membengkak akan mengalami pengkerutan. Atau, dengan metode Transproctoscopie Doppler Ultrasound Haemorrhoidal Artery Ligation (TDUHAL) yang sudah banyak dikembangkan di Australia. Pelaksanaan metode ini cukup sederhana; pasien hanya menjalani tindakan pengikatan pembuluh darah arteri yang mengarah ke pembengkakan ambeien. Ciri khas metode TDUHAL adalah dipergunakannya alat bantu doppler ultrasound beserta perlengkapan pendukungnya. Pada peralatan canggih dan mahal ini terdapat doppler transducer, semacam sensor yang dilengkapi pengeras suara. Dengan bantuan alat ini, dokter bisa mendengarkan suara detak nadi sehingga bisa diketahui arteri mana yang bermasalah. Di depan doppler transducer, terdapat jendela kecil dan lampu. Dari lubang inilah dokter melakukan pengikatan pada arteri bermasalah tadi. Titik pengikatan kira-kira 10 cm dari anus. Dengan terapi pendahuluan berupa pemberian obat penenang agar tidak gelisah, tindakan ini hanya memerlukan waktu 15 menit ditambah untuk pemulihan akibat obat penenang selama sekitar 30 menit. "Pembiusan tidak diperlukan dan rasa nyeri relatif tidak terlalu mengganggu," jelas dr. Henry Santoso, ahli bedah Procto Center Indonesia (PCI) yang mempraktikkan metoda TDUHAL.

Related Documents