Vertikal Drain

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Vertikal Drain as PDF for free.

More details

  • Words: 1,139
  • Pages: 4
Jurnal Natur Indonesia 4 (1) ISSN 1410-9379

ANALISA DRAINASE VERTIKAL UNTUK MEMPERCEPAT KONSOLIDASI PADA TANAH LUNAK Joleha Fakultas Teknik Universitas Riau Diterima: 19-8-2001

Disetujui: 24-9-2001

ABSTRACT The purpose of this research was to analyse a soft ground improvement method for foundation base in Dumai’s beach. Some samples were taken from the field. Then some tests were carried out to obtain some parameters regarding consolidation test method, such as compression index (Cc), consolidation coefficient (Ch). The parameters were used to calculate column dimension. Finally, the ground stability and discharged were analysed to determine the safety factor. Result shows that soft ground improvement in Dumai’s beach need approximately 3,5 years from 80% consolidation time. Key words:

vertical drain, consolidation, soft ground

PENDAHULUAN Pertambahan daya dukung tanah dapat dicapai dengan mengubah sifat-sifat tanah dari sudut geser tanah (φ), kohesi (c) dan berat satuannya (γ). Penurunan dapat direduksi dengan menambahkan kerapatan rongga dari pemampatan partikel tanah (Wesley, 1977). Pemeliharaan dan penggunaan suatu jenis pondasi dapat juga dianggap sebagai suatu tindakan dalam mengatasi lapisan tanah pondasi yang lunak. Namun lain halnya de-

ngan konstruksi dari tanah seperti tanggul sungai atau badan-badan jalan serta konstruksi yang dapat memikul deformasi sangat kecil akibat penurunan (Sosrodarsono, 1984). Umumnya lapisan lunak terdiri dari tanah yang sebagian besar adalah butir-butir sangat kecil serta memiliki kemampatan besar dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga jika pembebanan konstruksi melampui daya dukung kritis, maka kerusakan tanah pondasi akan terjadi.

Jurnal Natur Indonesia 4 (1) ISSN 1410-9379

Meskipun intensitas beban tersebut kurang dari daya dukung kritis, dalam jangka waktu yang lama besarnya penurunan akan terus meningkat, sehingga akan mengakibatkan permukaan tanah di sekeliling konstruksi naik atau turun, atau terjadi penurunan muka air tanah atau pengeringan air di tengah konstruksi. Pada akhirnya mengakibatkan kerusakan di sekitar konstruksi. Berdasarkan hal tersebut diatas perlu diadakan perbaikan pada kondisi tanah pondasi tersebut. Banyak modifikasi yang dapat dilakukan dalam perbaikan lapisan tanah dasar yang lunak diantaranya dengan cara; Prakompresi, Metode getar, pengadukan encer dan drainase vertikal (Bowless, 1981). Ditinjau dari hasil yang diperoleh dari masing-masing metode, cara drainase vertikal menghasilkan perbaikan kondisi tanah pondasi dan tidak ada dampak yang ditimbulkan oleh metode tersebut. Dampak yang dimaksudkan adalah terjadinya kenaikan permukaan tanah dan liquefaction (Sosrodarsono, 1984). METODE PENELITIAN Hasil akhir dari penelitian ini adalah salah satu metode perancangan drainase vertikal yang dapat digunakan pada lokasi tinjauan,

yaitu pantai daerah Kota Administratif Dumai. Hal-hal yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah 1) uji laboratorium; pengujian di laboratorium diawali dengan pengambilan sampel di lapangan dengan menggunakan alat sondir hingga pada kedalaman 60 m pada tiga titik pengamatan. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan diuji sesuai dengan prosedur ASTM D-2435-70. Dari pengujian tersebut diperoleh parameter-parameter yang diperlukan sebagai berikut; indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi (Ch). 2) perencanaan drainase vertikal; data yang diperoleh dari uji di laboratorium selanjutnya digunakan pada perencanaan drainase vertikal menggunakan kolom-kolom pasir (sand column) yang merupakan salah satu metode perencanaan drainase vertikal (Sosrodarsono, 1984). Kemudian diameter dan jarak kolom ditetapkan antara 25-50 cm dan 1,53,0 m (Edward D. William dan Kolf Peter Brenner, 1981). 3) analisa stabilitas dan penurunan; analisa stabilitas dan penurunan pada tanah perlu dilakukan dalam perencanaan suatu bangunan terutama pekerjaan konstruksi, dengan tujuan untuk mengetahui keamanan dari hasil yang direncanakan.

Jurnal Natur Indonesia 4 (1) ISSN 1410-9379

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh adalah hasil uji konsolidasi di laboratorium yaitu faktor konsolidasi (Cc) = 0,61dan koefisien konsolidasi vertikal (Ch) = 1,5x10-3 cm3/det. Data-data lain yang diperlukan adalah kerapatan tanah timbunan (γt) = 1,70 t/m3 dan tanah dasar (γd) = 1,55 t/m dengan muka air 3

tanah (ha) = 2,40 m. Hasil diatas merupakan parameter-parameter untuk perencanaan drainase vertikal. Hasil akhir pembahasan ini adalah hasil analisa yang telah dilakukan berulang-ulang guna memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu derajat konsolidasi yang diperlukan harus sama dengan derajat konsolidasi dihitung. Perhitungan dibawah adalah hasil akhir dari beberapa kali perhitungan (coba-coba). Hitungan dilakukan hingga mendekati angka persyaratan yang telah ditentukan. Tahap I, menghitung panjang efektif kolom. Ditetapkan ruang antar kolom adalah sebesar 1,5-3,0 m (Edward, 1981) dengan d = 1,5 m, de = 1,05 x d ... susunan antar kolom berbentuk segitiga (Edward, 1981) = 1,575 m ≈ 1,60 m

Selanjutnya waktu konsolidasi dihitung (Sosrodarsono, 1984); Untuk Uh = 80 % t

=

th .de 2 Ch

=

0,567 .1,60 2 1,5.10 − 4

= 3,068 tahun Untuk Uh = 90 % t

=

th 0,848 .de 2 = .1,60 2 1,5.10 − 4 Ch

= 4,589 tahun Tahap II, perkiraan peningkatan kekuatan geser untuk Uh = 80 % yaitu:  Cu    = 0,25 – 0,35  P   Cu   = 0,35 diambil   P 

Hitung tinggi timbunan: (h)

h

qul − ha ( γt − 1,0 ) sf + ha = γt

didapat: h1 = 2,70 m h2 = 1,50 m h3 = 1,145 m sehingga jumlah beban timbunan: W

= ha (γt – 1) + (h1 – ha) γt

W1 = 2,19 t/m2 W2 = 2,302 t/m2 W3 = 1,967 t/m2

Jurnal Natur Indonesia 4 (1) ISSN 1410-9379

Hitung derajat konsolidasi: U = 1 – [(1 – Uh) (1 – Uv)]  − 8.th 

Uh = 1 – exp    F (n)  dimana:

Uraian

Hasil

Diameter kolom pasir (m)

0,25

Panjang efektif (m)

1,60

Jarak antar kolom (m)

1,50

Tinggi total timbunan (m)

5,345

2

 n   3 n − 1 F(n) =  2  ln .n −   2 n − 1   4n 

Berat total timbunan (t/m )

6.459

Jumlah total penurunan (m)

1,636

apabila dw = 25-50 cm diambil dw = 25 cm

Lama konsolidasi 80% (th)

3,068

2

2

n

=

de 1,60 = dw 0,25

= 6,4

sehingga:  6,42 

 3. 6,42 −1 

F(n) =    ln 6,4 −   6,4 − 1   4 ( 6,4)  2

2

= 1,159 Hitung:  − 8. 0,567  Uh = 1 – exp   = 0,013  1,159 

Sehingga: U = 1– [(1– 0,87) (1 – 0,8)] = 0,83 Tahap III, hitung penurunan yang terjadi akibat beban timbunan: S=

 p − Ap  Cc H . log  0  1 + eo  p0 

S1 = 0,548 m S2 = 0,50 m S3 = 0,588 m Hasil perhitungan diatas dapat ditabelkan sebagai berikut:

KESIMPULAN Disimpulkan bahwa perbaikan tanah lunak pada lokasi pantai Kota Administrasi Dumai memerlukan kira-kira 3,5 tahun untuk jangka waktu sekitar 80 % dari konsolidasi yang diperlukan. DAFTAR PUSTAKA Bowles, J.E., 1981. Analisa dan Desain Pondasi, jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Edward, D.,William and Brenner, Kolf Peter. 1981. Soft Clay Engineering, Elsvier Scientific Publishing Company, Amsterdam, Oxford, New York. Suyono Sosrodarsono dan Kazoto Nakazawa. 1984. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Pradnya Paramita, Jakarta. Wesley, LD. 1977. Mekanika Tanah, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Related Documents

Vertikal Drain
April 2020 15
Brain Drain
October 2019 12
Brain Drain
December 2019 18
Vertikal Garden
October 2019 27
Brain Drain
November 2019 14
Brain Drain
November 2019 11