PEMBERDAYAANMASYARAKAT (EMPOWERMENT) Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat Untuk itu maka pemberdayaan masyarakat dapat dilakasanakan dengan mengikuti langkah-langkah: 1.
Merancang keseluruhan program, termaksud didalamnya kerangka waktu kegiatan,
ukuran program, serta memberikan perhatian kepada kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Perancangan program dilakukan menggunakan pendekatan partisipatoris, dimana antara agen perubahan (pemerintah dan LSM) dan masyarakat bersama-sama menyusun perencanaan. Perencanaan partisipatoris (participatory planning) ini dapat mengurangi terjadinya konflik yang muncul antara dua pihak tersebut selama program berlangsung dan setelah program dievaluasi.Sering terjadi apabila sutu kegiatan berhasil, banyak pihak bahkan termaksud yang tidak berpartisipasi, berebut saling claim tentang peran diri maupun kelompoknya. Sebaliknya jika program tidak berhasil, individu maupun kelompok bahkan yang sebenarnya berkontribusi atas kegagalan tersebut, saling menyalahkan.Perencanaan program pemberdayaan masyarakat harus memperhatikan adanya kelompok masyarakat yang terpinggirkan (termarginalisasi). Marginalisasi adalah sutu proses sejarah masyrakat yang kompleks,yang membuat mereka tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, tidak mempunyai akses yang memadai terhadap sumber daya. Oleh karenanya, untuk menghindari agar ini tidak semakin terpinggirkan, diperlukan perencanaan yang lebih komprehensif. 2.
Menetapkan tujuan. Tujuan promosi kesehatan biasanya dikembangkan pada tahap
perencanaan dan bisanya berpusat pada mencegah penyakit,mengurangi kesakitan dan kematian dan manajemen gaya hidup melalui upaya perubahan perilaku yang secara spesifik berkaitan dengan kesehatan. Adapun tujuan pemberdayaan biasanya berpusat bagaimana masyarakat dapat mengontrol keputusannya yang berpengaruh pada kesehatan dan kehidupan masyarakatnya. 3.
Memilih strategi pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang
terdiri dari lima pendekatan, yaitu: pemberdayaan, pengembangan kelompok kecil, pengembangan dan penguatan pengorganisasian mayrakat, pengembangan dan penguatan jaringan antarorganisasi, dan tindakan politik. Strategi pemberdayaan meliputi: pendidikan masyarakat, mendorong tumbuhnya swadaya masyarakat sebagai pra-syarat pokok tumbuhnya tanggung jawab sebagai anggota masyarakat (community responsibility),
fasilitasi upaya mengembangkan jejaring antar masyarakat, serta advokasi kepada pengambil keputusan (decision maker). 4. Implementasi strategi dan manajemen.Implementasi strategi serta manajemen program pemberdayaan dilakukan dengan cara:
a.meningkatkan peran serta pemercaya (stakeholder) b.menumbuhkan kemampuan pengenalan masalah, c. mengembangkan kepemimpinan local, d.membangun keberdayaan struktur organisasi, e. meningkatkan mobilisasi sumber daya, f. memperkuat kemampuan stakeholder untuk “bertanya mengapa?”, g. meningkatkan control stakeholder atas manajemen program, dan h. membuat hubungan yang sepadan dengan pihak luar. 5.
Evaluasi program.Pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung lambat dan lama,
bahkan boleh dikatakan tidak pernah berhenti dengan sempurna. Sering terjadi, hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari pemberdayaan baru tercapai beberapa tahun sesudah kegiatan selesai.Oleh karenanya, akan lebih tepat jika dievaluasi diarahkan pada proses pemberdayaannya daripada hasilnya.
Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Masyarakat 1. Tokoh atau pimpinan masyarakat Pada tahap awal pemberdayaan masyarakat, maka petugas atau provider kesehatan terlebih dahulu melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh masyarakat 2. Organisasi masyarakat Dasal suatu masyarakat selalu ada organisasi-organisasi kemasyarakatan baik formal maupun informal, misalnya PKK, karang taruna, majelis taklim, koprasikoprasi dan sebagainya 3. Pendanaan masyarakat Dapat dilihat padaprogram JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 4. Material masyarakat Masing-masing daerah mempunyai sumber daya alam yang berbeda yang dapat dimanfaatkan untu pembangunan
5. Pengetahuan masyarakat Semua bentuk penyuluhan kepada masyarakat adalah contoh pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan komponen pengetahuan masyarakat
6. Teknologi masyarakat Di beberapa komunitas telah tersedia teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program kesehatan. Misalnya penyaring air bersih menggunaan pasir atau arang, untuk pencahayaan rumah sehat menggunakan genteng dari tanah yang ditengahnya ditaru kaca Tujuan Pemberdayaan Masyarakat 1. Tubuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat. Pengetahuan tentang cara-cara memelihara dan meningkatkan kesehatan adalah awal dari keberdayaan kesehatan. Kesadaran dan pengetahuan merupakan tahap awal timbulnya kemampuan, karena kemampuan merupakan hasil proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses yang di mulai dengan adanya alih pengetahuan dari sumber belajar kepada subyek belajar. Oleh sebab itu masyarakat yang mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan juga melalui proses kesehatan yang dimulai dengan diperolehnya informasi kesehatan. Dengan informasi kesehatan menimbulkan kesadaran akan kesehatan dan hasilnya adalah pengetahuan kesehatan. 2. Timbulnya kemauan atau kehendak ialah sebaga bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman terhadap obyek, dalam hal ini kesehatan. Kemauan atau kehendak merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan. Oleh sebab itu, teori lain kondisi semacam ini disebut sikap atau niat sebagai indikasi akan timbulnya suatu tindakan. Kemauan ini kemungkkinan dapat dilanjutkan ke tindakan tetapi mungkin juga tidak atau berhenti pada kemauan saja. Berlanjut aau tidaknya kemauan menjadi tindakan sangat tergantung dari berbagai factor. Factor yang paling utama yang mendukung berlanjutnya kemauan adalah sarana atau prasarana untuk mendukung tindakan tersebut
3. Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat , baik secara individu maupun kelompok, tekah mampu mewujudkan kemauan atau niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan atau prilaku sehat. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat Sasaran pemberdayaan masyarakat tentunya adalah masyarakat sebagai sasaran
primer
promosi
kesehatan
dan
juga
berbagai
komunitas-
komunitas,kelompok-kelompok atau organisasi yang ada di masyarakat. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat di wujudkan dengan, penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pembangunan masyarakat dalam bentuk, misalnya, koprasi dan pelatihan keterampilan dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga. Oleh karena bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan, misalnya adanya dana sehat, adanya pos obat desa, adanya gotong royong kesehatan, dan sebagainya, maka kegiatan ini sering disebut “gerakan masyarakat” untuk kesehatan. Hasil Pemberdayaan Masyarakat Beberapa contoh indicator output pemberdayaan masyarakat adalah: 1. Jumlah dan jenis UKBM(upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat) misalnya: posyandu, polindes, pos obat desa,dana sehat, dan sebagainya. 2. Jumlah orang atau anggota masyarakat yang telah meningkat pengetahuan dan prilakunya tentang kesehatan. 3. Jumlah anggota keluarga yang mempunyai usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga 4. Meningkatnya fasilitas-asilitas umum di masyarakat, dan sebagainya.
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektorterkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit
(kuratif),
dan
pemulihan
kesehatan
(rehabilitatif)
yang
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan kami membuat makalah ini dengan judul strategi promosi kesehatan untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan masyarakat.
. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah apa pengertian strategi promosi kesehatan, bagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO dan menurut Piagam Ottawa. Dan bagaimana strategi promosi kesehatan penggabungan antara menurut WHO dan piagam Otawa.
C. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan.