Varicella.docx

  • Uploaded by: Tutor A32018
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Varicella.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 574
  • Pages: 3
Varicella Definisi: Infeksi akut primer oleh virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa Etiologi:  Penyebab varisela adalah VZV yang materi genetik nya berupa DNA.  VZV merupakan anggota famili herpes virus. Epidemiologi:  Penyakit ini tersebat secara kosmopolit (terdistribusi luas ke seluruh penjuru dunia)  Terutama menyerang anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa  Transmisi penyakit ini secara aerogen  Masa penularannya kurang lebih 7 hari dihitung dari timbulnya lesi kulit. Patogenesis (proses perkembangan penyakit) :  VZV masuk ke tubuh melalui mukosa saluran napas atas (hidung, faring, laring) dan orofaring (bagian faring yang terletak di belakang rongga mulut).  Virus bermultiplikasi di tempat masuk (port d’entry)  menyebar melalui PD dan limfe  mengakibatkan viremia primer  Tubuh berusaha mengeliminasi virus melalui sistem imun non spesifik dan spesifik terhadap virus. Apabila gagal mengeliminasi virus, terjadi viremia sekunder kurang lebih 2 minggu setelah infeksi. Ditandai dengan erupsi pada kulit. Namun ternyata erupsi pada kulit sudah dapat terlihat sejak viremia primer.  Setelah menginfeksi kulit dan mukosa, virus masuk ke ujung saraf sensorik kemudian laten di ganglion dorsalis posterior.  Virus dapat teraktivasi dan menjadi manifestasi herpes zoster berdasarkan dermatom yang terkena. Gejala Klinis:  Masa inkubasi nya 14 sampai 21 hari  GK dimulai dengan gejala prodormal yaitu demam, malaise, nyeri kepala  Kemudia disusul dengan timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel.  Bentuk vesikel nya seperti tear drop di atas kulit yang kemerahan atau eritem.  Vesikel akan berubah menjadi keruh karena bercampur dengan sel darah putih menyerupai pustul dan kemudian menjadi krusta. 

Penyebaran utama nya di bagian sentral tubuh. Kemudian menyebar secara sentrifugal (menjauhi pusat) ke wajah dan ekstremitas. Serta selaput lendir mata, mulut dan saluran napas bagian atas.



Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.

Diagnosis:  Anamnesis: Berbicara dengan pasien tentang keluhan utama beserta keluhan penyertanya. Diikuti dengan riwayat-riwayat penyakit terdahulu pasien. Pada kasus ini pasien akan mengeluh munculnya ruam pada kulit disertai rasa gatal. Dan dapat disertai gejala prodormal seperti demam, malaise, dan nyeri kepala.  Pemeriksaan Fisik: setelah dilakukan anamnesis, dokter melakukan pemeriksaan fisik terdahap pasien untuk melihat ruam kulit yang dikeluhkannya. Melihat lokalisasi dari ruam. Pada kasus ini varisela terdapat pada bagian sentral tubuh yang dapat menyebar secara sentrifugal ke wajah dan ekstremitas serta mukosa. Melihat efloresensi dari lesi yaitu vesikel berukuran miliar sampai lentikular diatas kulit yang eritematosa. Dapat juga ditemukan pustul dan krusta.  Pemeriksaan Penunjang: Dilakukan pemeriksaan darah akan memiliki hasil normal kecuali pada leukosit mengalami penurunan jumlah. Kemudian dilakukan pemeriksaan tzanck smear didapatkan hasil positif yaitu ditemukannya sel datia berinti banyak. Kenapa penurunan leukosit? Kenapa sel datia berinti banyak? Diagnosis Banding: 1. Herpes Zoster (penyebaran unilateral, tergantung dermatom yang terkena) 2. Herpes Simpleks (predileksi tergantung tipe virus, tipe I dari pinggang ke atas terutama di mulut dan hidung kemudian tipe II dari pinggang ke bawah terutama daerah genital) Pencegahan: Sebenernya Vaksin varisela ini sudah diberikan sejak bayi umur 12 bulan. apabila diberikan pada anak yang berumur lebih dari 12 tahun atau pada orang dewasa makan pemberian 2x dengan selang 4-8 minggu. Tata Laksana: Pengobatan biasnya hanya simtomatik dengan analgetik, antipiretik seperti asetaminofen. Lokal dapat diberikan bedak yang mengandung salisil 2% atau mentol 2% agar mengurangi rasa gatal Jika terdapat infeksi sekunder diberikan salep antibiotik. Antiviral Anak-anak: asiklovir 20 mg/KgBB intravena selama 7 hari Dewasa: asiklovir 5x800 mg/hari selama 7 hari Prognosis: baik jika dilakukan perawatan yang ruitn dan teliti serta memperhatikan higiene.

More Documents from "Tutor A32018"

Basic Science Sendi.docx
December 2019 11
Varicella.docx
December 2019 9
May 2020 2
Entrepreneurship
August 2019 75
Examen2.docx
May 2020 8