Uts Ppi Pak Prihandoko - Aliefya.pdf

  • Uploaded by: aliefya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uts Ppi Pak Prihandoko - Aliefya.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,746
  • Pages: 13
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT Aliefya Arshy Nabila Syaharani Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia [email protected]

Abstrak Perkembangan teknologi informasi berjalan begitu cepat, apalagi di era globalisasi ini yang menghilangkan batas-batas antarwilayah negara. Teknologi informasi menjadi semakin maju dan semakin memudahkan segala pekerjaan dan aktivitas manusia. Padahal pada zaman dahulu manusia masih menggambarkan dinding-dinding gua untuk menggambarkan informasi yang, diperoleh. Teknologi informasi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia dalam mengalirkan informasi atau pesan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia agar tercapai tujuan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi berawal dari kemajuan di bidang komputerisasi. Pengguanaan komputer pada masa awal untuk sekedar menulis, membuat grafik dan gambar serta alat menyimpan data yang luar biasa telah berubah menjadi alat komunikasi dengan jaringan yang lunak dan bisa mencakup seluruh dunia. Teknologi canggih pada dasarnya tidak hanya bisa menjadi pintu untuk mengetahui bagaimana budaya yang ada pada masyarakat di daerah tertentu, melainkan menjadi perangkat dalam ekspresi budaya itu sendiri. Karena begitu cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mangakibatkan dampak dan pengaruh terhadap budaya pada masyarakat, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu aspek kehidupan yang paling terpengaruh dengan perkembangan ini adalah aspek kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat yang sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Kata kunci: Teknologi informasi, komunikasi, dampak, sosial budaya

Abstract The development of information technology goes so fast, especially in this era of globalization that removes boundaries between regions of the country. Information technology is becoming more advanced and increasingly facilitating all work and human activities. Even though in ancient times, humans still depicted the walls of the cave to describe the information that they were obtained. Communication and Information Technology is the application of knowledge and skills used by humans in streaming information or messages with the aim to help solve human problems in order to achieve communication objectives. The development of information technology originated from the progress in the field of computerization. Early computer use to simply write, graphics and images and powerful data storage tools have been transformed into a soft-tissue communication tool that can cover the whole world. Advanced technology basically can not only be a door to know how the culture that exists in society in a particulararea, but rather be a device in the expression of culture. Information and 1

Communication Technology causes impact and influence on culture in society, either in the form of positive impact and negative impact. One aspect of life that is most affected by this development is the aspect of community social and culture that gradually shifts. Keywords: Information technology, communication, impact, social culture

Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring berjalannya perkembangan zaman. Situasi dunia menjadi transparan memungkinkan arus teknologi dan informasi di seluruh dunia dapat diakses lebih mudah dan lebih cepat. Apa yang terjadi di salah satu sudut bumi dalam waktu singkat dapat diketahui oleh penjuru dunia. Era globalisasi membuat hilangnya sekat batas antardunia, dimana budaya menjadi melebur, menjadi satu, dan saling mempengaruhi. Inilah yang disebut John Naisbitt sebagai “gaya hidup global” yang ditandai dengan terpuruknya dan tersingkirnya budaya lokal. Kecanggihan teknologi informasi yang berkembang saat ini telah menggeser sistem budaya pola hidup masyarakat. Dalam perkembangannya teknologi informasi mampu memicu gejala-gejala sosial yang dapat dikatakan baru. Gejala tersebut antara lain, jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama, munculnya sistem pembelian dengan cara on-line, dan gejala yang sering terjadi adalah perubahan dalam bidang hukum, perundangan dan nilai-nilai budaya. Hakikatnya, teknologi informasi bersifat netral. Baik-buruk atau positif-negatifnya tergantung bagaimana cara pemakaiannya dan digunakan untuk apa informasi tersebut. Informasi dapat bersifat benar jika digunakan untuk kegiatan yang positif, informasi juga dapat bersifat salah jika dipakai untuk kegiatan yang negatif. Saat ini sumber informasi sangat banyak dan beragam bertebaran di masyarakat. Sangat sulit untuk membatasi atau membentengi suatu informasi untuk tidak sampai pada seseorang, masyarakat, atau negara tertentu. Langkah yang bijak adalah tidak serta merta menerima informasi yang masuk, tetapi juga memahami, menganalisis, menilai, memutuskan, dan memilih informasi bagi diri mereka sendiri. Serta, meningkatkan pengelolaan informasi dan mengetahui mana informasi yang benar dan tidak benar sebelum disebarkan bagi masyarakat.

2

Definisi Teknologi Informasi Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi. Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,

mengolah,

menafsirkan,

menyimpan,

mengorganisasikan,

dan

menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi Konsep teknologi informasi merupakan diskursus publik yang paling penting dari masyarakat dunia di abad ke 21. Mengapa? Karena diduga pelbagai perubahanperubahan berskala dunia dipacau oleh kehadiran teknologi informasi yang praksinya didukung oleh teknologi telekomunikasi dan teknologi media dalam kesatuan sistem 3

teknologi komunikasi. dalam dunia bisnis dan industri, istilah teknologi informasi kadang-kadang dipahami sebagai sinonim dari “teknologi komputer”, oleh karena itu ada kalangan yang memakai istilah yang lebih lengkap seperti Teknologi Komunikasi dan Informasi. Dengan menggunakan istilah tersebut maka kita mudah memahami tentang apa yang sedang dibicarakan, apakah tentang faksmile, telepon, video, dan computer (Liliweri, 2011: 858). Ditemukan perbedaan mendasar antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi, sedangkan teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh komputer dan telekomunikasi. Ini berarti tekonologi komunikasi memiliki perbedaan dalam titik berat perhatian. Kenyataan inilah yang mendorong seorang ahli komunikasi, Andrea Hardjana, menggunakan istilah tekonologi informasi dan komunikasi (Abrar, 2003: 4). Tabel Empat Era Perkembangan Komputerisasi NO 1

PERIODE ERA

TAHUN

ARAH MANFAAT

Era komputerisasi

1960-an

Pemakaian

komputer

untuk

peningkatan efisiensi 2

Era teknologi informasi

1970-an

Kegunaan komputer bukan hanya untuk

meningkatkan

tetapi juga

efisiensi

untuk mendukung

terjadinya proses kerja yang lebih efektif 3

Era globalisasi informasi

1980-an

Komputer sebagai media informasi

4

Era sistem informasi

1990-an

Komputer

digunakan

untuk

melakukan manajemen perubahan (management change) Sumber: Kholil, Syukur (Ed), Teori Komunikasi Massa. 2011. Contoh dari Teknologi Informasi bukanhanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.

4

Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada ditangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat memahami informasi yang ingindisampaikan pembuatnya. Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatugambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalampenulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio,televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luasdan lebih lama tersimpan

Pemanfaatan Teknologi Informasi di Berbagai Bidang 1. Bidang Pendidikan Kemajuan teknologi informasi kini telah menggeser pendidikan tatap muka menjadi pendidikan era digital. Dalam artian, dengan adanya teknologi informasi ini siswa dapat mendapat ilmu tidak hanya dengan cara bertatap muka dengan gurunya. Namun bisa mengakses internet untuk mendapat materi – materi yang akan dipelajari. Contoh saja beberapa bimbingan belajar online seperti zenius, quipper, ruangguru, dll. Peran teknologi informasi apabila diterapkan untuk pembelajaran dirasa cukup efektif membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan dengan baik. Itu juga mempengaruhi bagaiamana wujud generasi muda di masa depan. Berikut manfaat teknologi informasi terhadap kegiatan belajar mengajar : a. Kemudahan mengakses informasi secara cepat b. Dapat menghemat waktu dan biaya (seperi perpustakaan online, jadi siswa tidak harus membeli buku) 5

c. Pembelajaran lebih dinamis dan fleksibel d. Siswa tetap dapat melakukan pembelajaran meskipun jaraknya jauh 2. Bidang Pemerintahan Penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah, seperti menggunakan internet untuk menghubungkan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan baru seperti : G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government) Manfaat teknologi informasi pada bidang pemerintahan antara lain : a. Pemberdayaan pada masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh b. Informasi yang disediakan 24 jam per hari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu kantor dibuka ataupun harus mencari alamat kantor tsb c. Pelaksanaan pemerintah yang lebih efisien dan baik. Tuntutan publik saat ini mendesak pemerintah untuk terus mengembangakan sistem informasi demi keterbukaan dan informasi yang valid. Untuk mengatasi paradigma baru, pemerintah harus mengikuti perkembangan zaman saat ini. 3. Bidang Ekonomi Pertumbuhan ekonomi seiring dengan perkembangan teknologi dianggap memacu kemampuan produktivitas dunia industri, baik dari aspek teknologi industry maupun investasi. Hal tersebut sebagai pemacu dikembangkannya E-Commerce yang memungkinkan konsumen berkontak langsung dengan produsen yang menjadi owner suatu produk dan memungkinkan seseorang untuk tidak ke toko secara langsung melainkan memesan pesanannya di via online. Saat ini, banyak pelaku ekonomi yang tidak lagi menggunakan tunai sebagai alat bukti pembayaran, melainkan memilih untuk menggunakan kartu kredit yang lebih efisien dan praktis. Hal ini mendorong diadakannya layanan perbankan modern yang dapat diakses orang banyak. Berikut manfaat yang dapat dirasakan dalam kemajuan teknologi informasi saat ini 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya perusahaan besar menggunakan perangkat dan sistem yang berbasis Teknologi Informasi.

6

2. Tingkat produktivitas semakin tinggi, dalam hal ini di dunia industrialisasi dikarenakannya adanya otomatisasi dalam bidang perkantoran. 3. Terjadinya industrialisasi di berbagai daerah, hal ini ditunjukan semakin banyak kota yang berkembang untuk maju dan tidak hanya terjadi di kota- kota besar saja. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. 4. Bidang Medis Pemanfaatan teknonogi informasi kini juga dapat di rasakan di bidang medis, sebut saja pada bagian administrasi dan rekam medisnya.dengan adanya teknologi informasi yang telah berkembang ini, mengelompokan, penyimpanan, serta pengolahan data menjadi lebih mudah seperti saat hendak memeriksa data pasien dalam jumlah besar, maupun dapat mengecek stok obat yang ada di rumah sakit. Bisa dibayangkan betapa sulitnya melakukan hal diatas dengan cara manual. Belum lagi dengan sistem manual akan lebih rentan akan kesalahan yang dilakukan petugas. Berikut manfaat yang dapat dirasakan akan perkembangan TI di bidang kesehatan 1. Memudahkan sistem pengadministrasian data pasien 2. Memudahkan perekam medis utuk mengakses rekam medis elekronik pasien. 3. Memudahkan petugas farmasi dalam pengelompokan jenis, harga, dan dosis obat 4. Memudahkan dokter dalam pendiagnosisan pasien secara elektronik Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah studi literatur. Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasikan, e-book, dan konten di internet. Kebanyakan jurnal yang diakses adalah jurnal yang berformat pdf di universitasuniversitas di Indonesia. Sumber yang diambil adalah sumber yang berkaitan dengan teknologi, informasi, dan pengaruhnya terhadap gaya hidup dan sosial budaya masyarakat. 7

Teknologi Informasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Menurut Alvin Toffler, saat ini kita sedang menghadapi dunia gelombang ketiga atau third wave. First wave atau gelombang pertama adalah masyarakat agraris (pertanian) yang berlangsung pada tahun 1650 – 1750. Pada first wave atau gelombang pertama dikenal sebagai masa bercocok tanam. Pada gelombang ini semua aktivitas manusia dilakukan secara manual. Manusia masih menggunakan tenaga dan otot untuk melekukan pekerjaan. Seperti mencangkul, berburu, dan menanam dilakukan secara manual dan oleh tenaga yang cukup banyak. Second wave atau gelombang kedua masyarakat industri dimulai pada abad ke-18 yang dinamakan sebagai masa industrialisasi yang mana tenaga dan otot mulai digantikan oleh mesin. Industri–industri mulai mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin. Produksi menggunakan mesin atau produksi masal itu menyebabkan ekonomi negara tersebut berubah. Di gelombang ketiga. mesin tidak sepenuhnya tergantikan. Namun mesin tersebut ditambah dengan adanya pengetahuan. Masa ini dinamakan abad informasi. Pada abad informasi muncul de-massifications, de-centralization, dan consumerism. Demassified atau demasifikasi adalah sebuah penggunaan secara masal (massification) teknologi menjadi pengguna secara individu. Demasidikasi bisa juga diartikan sebagai sebuah era yang ditandai oleh semakin aktifnya user/komunikan/khalayak/konsumen dalam menggunakan teknologi. Namun dengan teori yang terus berkembang saat ini peradaban manusia dengan kompetisi yang ganas dan globalisasi, masuklah manusia generasi ke-4 dinamakan dengan abad knowledge-based economy atau ada yang menyebut berorientasi pada kreativitas. (kompasiana.com, 2012) Banyak di antara masyarakat yang menerima perubahan peradaban itu sebagai sesuatu yang lumrah sebagai sebuah proses yang harus dijalani, dimaklumi dan kehadirannya senantiasa menimbulkan berbagai perubahan dalam praktiknya. Sehingga memaksa masyarakat budaya, mau tak mau atau sadar atau tidak sadar diperhadapkan pada situasi yang sulit antara menerima perubahan perdaban itu karena tidak ingin dianggap kolot atau menolak perubahan itu kendatipun dianggap primitif, konvensional dan ortodoks. Perselisihan atau tepatnya perbedaan pemikiran seperti itu dapat muncul sebagai reaksi terhadap berbagai tindakan yang bagi sebagian orang bergerak seolaholah meninggalkan kebudayaannya sedang sebagia orang ingin mempertahankannya sebagai 8

sebuah warisan leluhur bersama (common heritage) yang wajib dijaga dan dilestarikan. Fenomena berikutnya adalah diakibatkan oleh mobilitas tanpa limit, dimana manusia tidak lagi dapat begitu saja dihempang dalam mobilitasnya. Katakan saja, andai seseorang ingin bepergian ke tempat lain (negara lain) maka tak seorangpun yang dapat menghempangnya apabila ia telah menetapkan bahwa ia harus berangkat. Keadaan ini juga mengakibatkan adanya perpaduan (assimilation) di tempat baru dimana ia berpijak, sehingga melahirkan penilaian apa yang diperoleh, diidolakan sebelumnya dengan dimana ia tinggal dan lihat. Informasi juga sudah tidak dapat dibatasi lagi dengan batasanbatasan territorial, ras, agama, negara dan budaya yang ada. Dengan kemajuan teknologi informasi, maka informasi dapat diperoleh secara real time, kapanpun, dimanapun. Sebagaimana dikemukakan oleh Hirschman, ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial, yaitu: (1) tekanan kerja dalam masyarakat; (2) keefektifan komunikasi; dan (3) perubahan lingkungan alam. Dari ketiga faktor tersebut, maka terdoronglah akal manusia untuk menciptakan sesuatu yang memudahkan mereka dalam memecahkan persoalan. Dampak dari perkembangan teknologi informasi yang dapat dirasakan adalah perubahan sistem nilai dan norma. Perubahan ini dapat bersifat konstruktif dan destruktif. Perubahan konstruktif terjadi apabila pemanfaatan teknologi digunakan untuk hal baik, bersifat profesional dan berintegritas. Artinya, bahwa penggunaan teknologi telah membawa kehidupan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik dan membangun. Namun cukup disayangkan bahwa kondisi seperti ini sebagian besar hanya terjadi di negara maju dengan tingkat pemahaman dan pendidikan yang cukup tinggi. Perubahan destruktif terjadi apabila pemanfaatan teknologi yang memberikan segala kemudahan telah sampai pada penyalahgunaannya. Hal ini sering terjadi di negara berkembang dengan tingkat pemahaman dan pendidikan masyarakat yang rendah pula. Misal, akses internet yang kian menjamur pada masyarakat Indonesia, belum cukup membawa sebagian besar masyarakatnya pada kecerdasan intelektual. Malah, yang kerap terjadi adalah penyalahgunaan fasilitas tersebut seperti, pengaksesan situs yang berbau pornografi, atau pemakaian situs permainan judi seperti poker, dan yang lainnya..Dampak destruktif lainnya adalah semakin cepatnya arus informasi yang tidak semuanya layak didengar ataupun diketahui. Namun, seperti teori jarum suntik, media dapat dengan mudah menimbulkan kepercayaan dan pemahaman bagi audiennya, sehingga mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak benar mengenai apapun yang tidak mendidik.

9

Beberapa dampak nyata dari keberadaan serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selain perubahan nilai dan norma antara lain: Pertama, menciptakan kolonialisme. Kesenjangan akan selalu ada dimuka bumi dan begitupun kesenjangan arus informasi yang ada. Munculnya teknologi komunikasi menyebabkan arus informasi dari negara maju ke negara berkembang adalah tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini menyebabkan masyarakat negara tertentu lebih banyak mengonsumsi informasi dari negara yang maju. Sehingga memungkinkan munculnya kolonialisasi. Bukan taktik imperialisme dalam penaklukan negara lain melalui akuisisi tanah dan wilayah, melainkan berupa penjajahan melalui arus informasi dan komunikasi. Kedua, menciptakan ketergantungan. Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh teknologi informasi dan komunikasi, maka masyarakat seolah dimanjakan oleh ketersediaan segala kebutuhanya. Sebagian besar masyarakat pengguna teknologi informasi dan komunikasi saat ini kian enggan untuk menggunakan alat-alat manual dan mulai meninggalkan pola-pola komunikasi interpersonal untuk alasan efektivitas dan efisiensi. Masyarakat semakin sulitmelepaskan diri dari serba kecanggihan teknologi dan hal ini akan terus berlangsung dalam waktu lama dan kian membawa masyarakat ketergantungan pada pemanfaatan teknologi. Sesuatu yang berlangsung lama inilah yang menyebabkan perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat. Misalnya adalah penggunaan jejaring sosial ataupun situs pertemanan melalui media internet yang sering dijadikan tolak ukur eksistensi seseorang. Adapun dampak positif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek sosial budaya adalah sebagai berikut: a) Meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh; b) Tekanan, kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi,akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras; c) Keefektifan biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi pembelajaran secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang ke sekolah atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet kepada anak muridnya; d) Masyarakat tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi mengenai berita, cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca berita melalui media online, dan tidak mengeluarkan biaya; e) Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya; f) Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk 10

bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat danakurat melalui media berbasis teknologi. Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek sosial budaya adalah sebagai berikut: a) Kenakalan dan tindak penyimpangan. Di kalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll, b) Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong menolongyang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, c) Manusia menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita idak perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat bertatapmuka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut; d) Berkurangnya sosialisasi karena kurang proses tatap muka atau face to face karena pesatnya perkembangan alat komunikasi, hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa; e) Perubahan peran pria dan wanita. Banyak pakaryang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis; f) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris artinya semakin mudahnya tindak kejahatan dalammelakukan tindak kriminalitas; g) Seseorangyang terus menerus bergaul dengan komputerakan cenderung menjadi seseorang yang individualis; h) Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya, sehingga menyebabkan timbulnya rasa takut yang berlebih pada sikap serta mentalnya; i) Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang)menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial. Alo Liliweri juga mengemukakan terkait dampak penggunaan teknologi ini. Beliau mengemukakan bahwa dalam banyak hal dan cara teknologi dapat menyederhanakan kehidupan manusia, namun teknologi juga dapat menumbuhkan kelas sosial (orang kaya) baru, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Suatu masyarakat yang lebih informed yang dapat membuat respons manusia terhadap peristiwa dan kecenderungan; b) Susunlah tahapan itu lebih konkret dari yang sangat kompleks ke yang sangat sederhana; c) Meningkatnya multitugas; d) Jaringan global; e) Menciptakan lingkaran sosial; f) Harganya murah; g) Memperbesar spesialisasi dalam pekerjaan. Dengan kata lain, teknologi membuat hidup manusia juga kian rumit, misalnya: a) Polusi merupakan suatu masalah yang serius ketika kita harus berhadapan dengan tekonologi maju; b) Meningkatnya teknologi trasnportasi membawa timbulnya perlbagai dampak; c) Demam teknisisme membuat hidup kita tidak lengkap; d) Bentuk-bentuk baru 11

membahayakan keadaan kita, sama juga dengan memiliki teknologi baru, sama dengan ada generasi reactor nuklir pertama; e) Bentuk baru hiburan misalnya video games dan akses internet dapat memungkinkan peluang efek sosial, misalnya pada tampilan akademik; f) Peningkatan peluang beberapa penyakit dan ketidakaturan, kegemukan; g) Pemisahan sosial, interaksi tatap muka berkurang, teknologi meningkatkan untuk bicara dengan orang lain serba cepat; h) Pengangguran terstruktur; i) Perubahan iklim antroprosentrik. (Liliweri, 2011: 851-852) Dari beberapa pemaparan di atas, maka penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berdampak dan berpengaruh pada perubahan pada kehidupan sosial dan budaya manusia.

Kesimpulan Era globalisasi yang sudah ada semakin berkembang, membuat peran teknologi informasi menjadi sangat penting dalam membantu kehidupan manusia sehari-hari, yang menjadi tidak terpisahkan. Tanpa inisiatif yang tinggi menyambut datangnya era informasi ini, kita hanya akan menjadi penonton, atau bahkan jadi korban (sitting duck). Namun jika kita mampu berada dan ikut menjadi pelaku di dalamnya, kita akan dapat menikmati dan merasakan sisi positif dari era informasi ini. Memang teknologi itu digunakan untuk membantu manusia, tapi jangan sampai kita tergantung oleh teknologi. Atas sebab itu kita harus menggunakan teknologi sebagaimana mestinya, jangan sampai kita tergantung olehnya, dan jangan sampai dengan adanya teknologi menyebabkan kita menjadi manusia yang egois, yang memiliki sifat individualisne yang tinggi, dan rasa sosial yang rendah. Karena bila itu terjadi kita akan menjadi manusia yang sangat dirugikan oleh teknologi. Bukan menjadi korban dari teknologi tapi jadilah yang menciptakan teknologi. Jangan menjadi masyarakat yang tidak siap dengan perkembangan teknologi, yang harus dilakukan adalah meningkatkan keahlian dalam menggunakan teknologi dengan sungguh–sungguh tanpa paksaan dari pihak manapun.

12

Daftar Pustaka Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Cetakan II. Yogyakarta : Andi Ofset. Daryanto, Setiawan. 2018. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya. Deli Serdang: SIMBOLIKA. Vol. 4 Zamroni, Muhammad. 2009. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Yogyakarta: Jurnal Dakwah, Vol. X No. 2. Zulfah, Siti. Tanpa Tahun. Pengaruh Perkembangan Teknologi informasi Lingkungan (Studi Kasus Kelurahan Sitirejo Imedan). Medan. Kompasiana. (2012). “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi” diunduh dari (http://m.kompasiana.com/post/read/488600/1/dampak-perkembangan-teknologiinformasi), pada 19 Oktober 2018. Kompasiana. (2012) “Gelombang Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi Komunikasi (Alvin Toffler)” diunduh dari (http://m.kompasiana.com/post/read/409024/3/gelombang-peradaban-manusia-danperkembangan-teknologi-komunikasi-alvin-toffler), pada 19 Oktober 2018.

13

Related Documents

Uts Pak Sirna.docx
June 2020 9
Ppi
May 2020 35
Ppi
May 2020 39
Home Care Uts Pak Gama.docx
December 2019 16
Ppi
May 2020 43

More Documents from ""