Ulama Syari'at Islam Vs Ulama Pinggiran

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ulama Syari'at Islam Vs Ulama Pinggiran as PDF for free.

More details

  • Words: 530
  • Pages: 3
Ulama Syari’at Islam Vs Ulama Pinggiran

Ulama Pinggiran Pemilu.”

: “Di zaman Rasulullah tidak ada

Ulama Syari’at Islam: “Di zaman Rasulullah memang tidak ada Golput, karena mereka mempraktekkan Syari’at Islam.” Ulama Pinggiran ada Pemilu. “

: “Golput haram. Di zaman batu tidak

Ulama Syari’at Islam: “Di zaman Rasulullah ‘alaihi Shalawatullah wa Salaam tidak ada melempar “batu,” justru batu dilempar kepada Muslim. Banyak diantara Muslim yang di Hudud itu justru bertaubat. Ulama Pinggiran

: “Golput bukan pilihan yang pandai.”

Ulama Syari’at Islam: “Golput ialah pilihan yang bukan dosa, lain dengan orang yang mengambil yang teringan dari yang dosa.” Ulama Pinggiran Amerika.”

: “Mazhab kalian ialah Mazhab antek

Ulama Syari’at Islam: “Sedangkan kalian tidak sedikit pun menginginkan Syari’at Islam, dan kalian malahan lebih antek kepada para Thaghut sedang kalian tidak menyadarinya. Bertaubatlah, karena hari dimana Khilafah yang berdasarkan Sunnah Rasulullah akan lahir, dan sebelum itu terjadi tentunya akan ada Daulah Islamiyyah. Kami mengharamkan diri kami dari memberikan posisi Parlemen kepada orang-orang yang masih membolehkan berdirinya tempat pelacuran, penyamaan status Kafir dan Muslim sebagai warga negara, hukuman yang terlalu ringan

untuk para Pemerkosa dan Homosexual, pembuatan film Porno (rekaman orang ber Jima’) dll. Kami memang menyengaja untuk Golput, karena rupanya bangsa ini hanya asyik masyuk dengan hukum - hukum Thaghut saja. Tidak peduli dengan penderitaan rakyat lemah, pada orang-orang yang benar dan baik, malahan cenderung memperkosa hak-hak mereka, tidak lain hanya meminta mereka untuk memenuhi kewajiban bernegara mereka saja. Kami Golput bukan untuk kepentingan duniawi. Semua Ulama menginginkan Syari’at Islam.

Al Baqarah (2):204. Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Al Kahfi (18):103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" 104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Al Baqarah (2):170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Al Maidah (5):104. Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apaapa dan tidak (pula) mendapat petunjuk? Berandalan pendukung Syari’at Islam: “Kami baru tuh ada orang bilang bahwa Sekulerisasi itu bukan Kufur ni’mat. Malah bahwa itu ialah pilihan cerdas, pilihan yang terbaik dari yang terjelek dsb. Kalo kata kite sih, elu elu pade punya masalah ama Allahu Ta’ala aje, jangan bawa bawa kite. Sorry ye. Merasa tidak salah ama sesama manusia dengan milih Demokrasi Liberal?”

Berandalan jongos sekularisme: “Kita punya Jimat, kalo lu macam – macam, lu bisa coba kehebatannya.

Berandalan pendukung Syari’at Islam: “Kite baru tahu bahwa Jimat bukan Syirik ya dari elo elo pade. What we see is that you’re that snobb in using the Kafir’s system but you’re so katrok in using English as language which we could use.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Related Documents