Ukuran-pemusatan-data.docx

  • Uploaded by: Hyuga Tiger Hm
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ukuran-pemusatan-data.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,739
  • Pages: 13
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua. Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada Ibu Rani Febriyanni M. Pd. pada mata kuliah Statistik Pendidikan yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Mean dan Median data tunggal dan data kelompok ” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui. Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis. Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Medan, …………….2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1 DAFTAR ISI............................................................................................................ 2 BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ....................................... Error! Bookmark not defined. A. Mean ........................................................... Error! Bookmark not defined. 1.

Pengertian Mean ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.

Mean Data Tunggal ................................. Error! Bookmark not defined.

3.

Mean Data Berkelompok ........................ Error! Bookmark not defined.

B. Median ........................................................ Error! Bookmark not defined. 1.

Pengertian Median................................... Error! Bookmark not defined.

2.

Median data tunggal: ............................... Error! Bookmark not defined.

3.

Median Data Berkelompok ..................... Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined. PENUTUP.............................................................. Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistic untuk mendapatkan informasi deskriptif mengenai banyak hal, misalnya pajak, perang, hasil pertanian, dan bahkan pertandingan atletik. Pada masa kini, dengan berkembangnya teori peluang, kita dapat menggunakan berbagai metode statistic yang memungkinkan kita meneropong jauh di luar data yang kita kumpulkan dan masuk ke dalam wilayah pengambilan keputusan melalui generalisasi dan peramalan. Sering kali kita menghadapi masalah menyajikan sejumlah besar data statistic dalam bentuk yang ringkas dan kompak. Ukuran-ukuran tersebut tidak dapat mengidentifikasi semua ciri yang penting. Sejumlah informasi dapat diperoleh kembali bila data asal yang banyak tersebut diringkaskan dan disajikan delam bentuk tabel, diagram, dan grafik yang layak. C. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Mean dan Median? 2. Bagaimana penyelasain mean data tunggal dan data kelompok? 3. Bagaimana penyelasain median data tunggal dan data kelompok? D. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui pengertian Mean dan Median. 2. Untuk mengetahui penyelasain mean data tunggal dan data kelompok. 3. Untuk mengetahui penyelasain median data tunggal dan data kelompok.

BAB II LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN UKURAN PEMUSATAN DATA Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Salah satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan. B. 1.

MACAM-MACAM UKURAN PEMUSATAN DATA Mean Mean (Rata-rata) adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.  Mean Data Tunggal Dapat dicari dengan menggunakan rumus :  RUMUS BIASA 𝑛

x = 1/𝑛 ∑ 𝑥𝑖 𝑙−0

x n xi

= simbol rata-rata (mean) = banyaknya observasi = nilai observasi ke-i sampai ke- n

 RUMUS ‘GUESS MEAN” 1 + ∑d 𝑔 𝑛 d= beda x 𝑔 dengan x 𝑖 (mean dugaan atau guess mean dengan nilai observasi ke-i) contoh dengan menggunakan data yang sama seperti pada contoh diatas . Dalam mencari mean dengan rumus guess mean harus dibuat tabel data sebagai berikut. Contoh soal mencari nilai mean dengan rumus guess mean d (selisih xi dan x 𝒈) Berat Badan (kg) Guess Mean 65 4 61 61 0 54 -7 53 -8 53 -8 62 1 40 -20 54 -7 63 2 60 -1 ∑ -45 x = x

Pada contoh soal di atas digunakan guess mean pada nilai observasi berat badan 61 kg. Nilai Mean adalah : 1 + ∑d 𝑛 = 61+1/10(-45) =56,5 kg

x = x

𝑔

 Mean Data Berkelompok Cara menghitung nilai mean untuk data berkelompok dapat menggunakan rumus metode biasa (cara panjang) dan metode sederhana (cara pendek) : 1. Cara Panjang x =

1 ∑ 𝑓𝑚𝑝 𝑛

x Fmp n

= mean =frekuensi x mid point (nilai tengah) = jumlah observasi

2. Cara Pendek Mencari nilai mean data berkelompok dengan cara pendek. Cara ini terbagi dalam dua rumus, yaitu rumus guess mean dan guess mean dengan working unit. 2. Median Median adalah ukuran nilai tengah dari sejumlah nilai-nilai pengamatan yang diatur dan disusun berdasarkan urutan data.  Median data tunggal : Urutkan data, tentukan titik tengahnya ( jika data ganjil maka median tepat pada satu data, jika data genap maka median terletak antara dua data dan untuk menentukannya jumlahkan kedua data tersebut dan bagi dua) Contoh: Diketahui data sbb: 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11 ( n= 14) Titik tengah terletak antara data ke7 dan data ke 8 (angka 6 dan 7) maka: 6+7 Me = 2 = 6.5 Data : 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9,11, 12 ( n = 15) median terletak pada data ke 8 sehingga Me = 7 

Median data berkelompok: ½ n−F Me = b + p ( f ) b = batas bawah kelas median p = panjang kelas median n = banyaknya data F = jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas median f = frekuensi kelas median

Contoh tabel distribusi ( n = 40) Nilai Fi 31 – 40 2 41 – 50 4 51 – 60 10 61 – 70 15 71 – 80 6 81 – 90 3 Karena n = 40 maka kelas median terletak antara data ke 20 dan data ke 21 atau terletak pada kelas dengan interval 61 – 70, sehingga diperoleh komponen-komponen: b = 60.5; p = 10; n = 40; F = 16 dan f = 15 ( ½.40) −16 Me = 60.5 + 10 ( ) = 63.2 15 3.

Modus Modus merupakan nilai yang memiliki frekuensi terbesar dari suatu himpunan data dan juga merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling sering muncul. a. Modus data tunggal Untuk data kualitatif (data dengan tingkat pengukuran sekurang-kurangnya nominal) modus sering dipakai sebagai pengganti rata-rata. Sedangkan untuk data kuantitatif, modus diperoleh dengan jalan menentukan frekuensi terbesar di antara serangkaian data. Serangkaian data mungkin memiliki satu modus (unimodal), dua modus (bimodal) atau lebih dari dua (multimodal). - Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (optional) - Tentukan nilai yang paling banyak muncul - Nilai modus mungkin lebih dari satu. Contoh : Berapa modus dari data berikut : 2,3,5,3,6,9,3,9,5,6,5,1,5 ? Jawab : ☺ Modus dari data tersebut adalah 3 dan 5 b. Modus data berkelompok: 𝑏1 ) 𝑏1 + 𝑏2 b = batas bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar) p = panjang kelas interval b1= frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval sebelum kelas modus b2= frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval setelah kelas modus Mo = b + p(

Contoh tabel distribusi sbb: Nilai

Fi

31 – 40

2

41 – 50

4

51 – 60

10

61 – 70

15

71 – 80

6

81 - 90

3

b = 60.5; p = 10; b1= 15 – 10 = 5 dan b2 = 15 – 6 = 9 maka 5 mo = 60.5 + 10(5+9)= 61,6 C. HUBUNGAN MEAN, MEDIAN DAN MODUS Nilai rata-rata, modus, dan median memiliki hubungan keterkaitan erat dari suatu distribusi frekuensi data. Ketiga nilai ini dapat membantu menafsirkan kesimetrisan data dan kemencengan data. Hubungan mean, median, dan modus adalah sebagai berikut :  Pada distribusi simetris, ketiga nilai(mean, median, dan modus)  Nilai median selalu terletak antara mean dan modus pada distribusi yang menceng  Jika nilai mean lebih besar daripada nilai median dan modus, maka dikatakan distribusi menceng kanan.  Bila nilai mean lebih kecil daripada nilai median dan modus, maka distribusi menceng ke kiri. Adapun ukuran penyebaran data yang biasa dihitung adalah range (rentang), standar deviasi (simpangan baku), kurtosis (keruncingan), skewness (kemiringan). 1. Rentang data menunjukkan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil dalam suatu himpunan data. 2. Simpangan baku adalah jumlah mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap nilai rata-rata dibagi dengan banyaknya pengamatan. 3. Kurtosis merupakan ukuran untuk menentukan bentuk distribusi yang biasanya dibandingan dengan kurva distribusi normal. Bentuk kurtosis bisa berupa leptokurtik (berpuncak tinggi dan ekor landai), platikurtik (berpuncak rendah dan berekor pendek), dan mesokurtik (disebut juga distribusi normal, berpuncak tidak begitu tinggi dan tidak terlalu landai). 4. Skewness adalah ukuran untuk menentukan kemiringan dari suatu kurva distribusi. Penafsiran skewness dapat dilakukan secara visual, melalui koefisien kemencengan, atau koefisien moment ketiga. D. NILAI PEMUSATAN DATA YANG SERING DIGUNAKAN 1. Mean (Rataan) Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rataan merupakan wakil dari sekumpulan data atau dianggap suatu nilai yang paling dekat dengan hasil pengukuran yang sebenarnya. Jenis rataan antara lain:

a. Rataan hitung Tunggal Jika nilai n banyak data yang terdiri dari x1, x2, x3, … xn, rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut : n = banyak data xᵢ = nilai data ke-i ∑n = jumlah data (jumlah data ke-1 sampai dengan data ke-n) · Kelompok Berikut ini adalah rumus-rumus untuk menentukan Rata-rata hitung data berkelompok. 1. Ket. , xi = Titik tengah = ½ . (batas bawah + batas atas) ci = Kode titik tengah I = Interval kelas = Panjang kelas = x0 = Titik tengah pada frekuensi terbesar di = xi – x0 b. Rataan ukur Misalkan diberikan sekumpulan data x1, x2, x3, …, xn. Rataan ukur yang disimbolkan dengan U didefinisikan dengan: Dengan, U = rataan ukur n = banyaknya data x1 = data ke-i c. Rataan harmonis Misalkan diberikan sekumpulan data X1, X2, X3, …, Xn. Rataan harmonis yang disimbolkan dengan H didefinisikan dengan: Dengan: H = rataan harmonis n = banyaknya data x1 = data ke-i 2. Median Median adalah salah satu ukuran pemusatan data, yaitu, jika segugus data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya, nilai pengamatan yang tepat di tengah-tengah bila jumlah datanya ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan yang di tengah bila datanya genap. Rumus Median: a) Data yang belum dikelompokkan Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar. Contoh 1: Nilai Tengah Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92, dan 79. Tentukan median populasi ini. Jawab:

Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh 79 82 86 92 93 Oleh karena itu mediannya adalah 86 b) Rumus Data yang Dikelompokkan Ket.: = Kuartil ke-j j = 1, 2, 3 i = Interval kelas = Tepi bawah kelas fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas f = Frekuensi kelas n = Banyak data 3. Modus Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal. Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan. Misalnya, Kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, Dengan pilihan jawaban: a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang e. Tidak pernah Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan, menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Rumus Modus: 1. Data yang belum dikelompokkan Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan Contoh: Sumbangan dari warga Weleri pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Berapakah nilai Modusnya? Jawab: Modus yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling sering muncul, adalah Rp 9.000. 2. Data yang telah dikelompokkan Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus: Ket. : = Modus L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.

Contoh: Nilai

Titik tengah xi

Frekuensi fi

55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84

57 62 67 72 77 82

6 8 16 10 6 4

Dari Tabel diatas, tentukan nilai Modusnya. Jawab: Dari Tabel diatas dapat ditetapkan: · Kelas modusnya 65 – 69 (karena memiliki frekuensi terbesar, yaitu 16), tepi bawahnya L = 64,5 dan tepi atasnya U =69,5 sehingga panjang kelas, i=U–L i = 69,5 – 64,5 i=5 · Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya, b1 = 16 – 8 b1 = 8 · Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya, b2 = 16 – 10 b2 = 6 Jadi modusnya adalah = 64,5 + 5 ( ) =67,35 (teliti sampai dua tempat desimal). E. RUMUS 1. Rumus Modus a. Rumus Modus Untuk Data Tunggal Rumus statistika modus. untuk mencari modus dari data tunggal cukup dengan mencari nilai yang banyak keluar. Contoh: Ada sebuah data tunggal sebagai berikut 2,3,5,7,3,4,7,8,4,6,4,5,4 dari data tunggal di atas maka modusnya adalah 4 (keluar 4 kali) b. Rumus Modus Untuk data Kelompok

keterangan Mo = modus c = panjang kelas (interval kelas) Lo = batas bawah dari kelas modus, fo = frekuensi kelas modus,

f1 f2

= frekuensi dari kelas sebelum kelas modus, = frekuensi dari kelas setelah kelas modus

contoh sederhana Berapa modus dari data kelompok berikut dan bagaimana cara menghitung modusnya? Batas Kelas Frekuensi 19,5-24,5 100 24,5-30,5 120 30,5-35,5 70 35,5-40,5 150 40,5-45,5 90 45,5-50,5 80 50,5-55,5 30 Interval Kelas (c) = 5 Batas Bawah Kelas modus = 35,5 fo = 150 f1 = 70 f2 = 90 jadi modusnya = 35,5 + 5 (80/(80+60)) = 35,5 + 5 (80/140) = 35,5 + 2,86 = 38,36 2. Rumus Rata-rata/Rataan/Mean a. Rumus Rataan Data Tunggal

contoh sederhana : kita punya data tunggal 4,5,6 maka ratanya = (4+5+6)/3 =5, b. Rumus Rata-rata/Rataan/Mead Data Kelompok

fi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian xi = rata-rata kelas 3. Rumus Median /Nilai Tengah a. Rumus Median Data Tunggal

b. Rumus Median Data Kelompok

Lo = tepi bawah dari kelas limit yang mengandung median Me = nilai median n = banyaknya data Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas yang memuat median f0 = frekuensi kelas yang memuat median c = panjang intreval kelas F. PENGGUNAAN UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan digunakan untuk memudahkan penyajian atau penjelasan data. Data yang terdiri dari banyak observasi dapat dinyatakan dengan satu nilai. Data berat badan dari ratusan orang bahkan ribuan orang dapat dinyatakan dengan satuan nilai saja yaitu nilai rata-rata. Kadar gula darah pasien di suatu rumah sakit yang jumlahnya ratusan dapat dikemukakan dengan satu nilai rata-rata hitung atau mean. Ketika melakukan observasi kepada seseorang kepala puskesmas dan ditanyakan rata-rata jumlah kunjungan dalam satu hari, jika ia dapat menjawab segera tanpa melihat catatan jumlah kunjungan, maka ada dua kemungkinan dari jawaban itu. Pertama, ia akan mengemukakan rata-rata tengah, dan kedua, mungkin juga ia akan mengemukakan jumlah kunjungan yang sering terjadi. Nilai yang terakhir ini disebut dengan rata-rata terbanyak atau modus. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar orang mengatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia beragama Islam, artinya paling banyak penduduk Indonesia beragama Islam.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN a. Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data pengamatan. b. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu: · Mean (Rata-rata hitung/rata-rata aritmetika) · Median · Modus c. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data. d. Median dari n pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,…, xn adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan. e. Modus adalah data yang paling sering muncul/terjadi.

More Documents from "Hyuga Tiger Hm"