Tutorial Step by step setting mikrotik MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot. Ada pun fitur2 nya sbb: * Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more... * Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4 * Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation * HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plugand-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support * Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand * Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP) * IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5 * Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support * DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support * VRRP - VRRP protocol for high availability * UPnP - Universal Plug-and-Play support * NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system
* Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP * SNMP - read-only access * M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet * MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP) * Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool Layer 2 connectivity * Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging * Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC * VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging * Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types * Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand * ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand * SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes Instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. berikut spec minimal nya : * CPU and motherboard - bisa pake P1 ampe P4, AMD, cyrix asal yang bukan multiprosesor * RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB... perbandingannya, 15MB di memori ada
1GB di proxy.. * HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA *NIC 10/100 atau 100/1000 Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com. Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja. Kita bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC kita. Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai gateway server. 1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM. 2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console : MikroTik v2.9.7 Login: admin <enter> Password: (kosongkan) <enter> Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter. 3. Untuk keamanan ganti password default [admin@Mikrotik] > password old password: ***** new password: ***** retype new password: ***** [admin@ Mikrotik]] > 4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “Andre-Network” (nama ini sih bebas2 aja mo diganti) [admin@Mikrotik] > system identity set name=Andre-Network [admin@Andre-Network] > 5. Melihat interface pada Mikrotik Router [admin@Andre-Network] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500 [admin@Andre-Network] > 6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1 [admin@Andre-Network] > ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether1 [admin@Andre-Network] > ip address add address=172.16.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2 7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan [admin@Andre-Network] >ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1 1 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2 [admin@Andre-Network] > 8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254 [admin@Andre-Network] > /ip route add gateway=192.168.0.254 9. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers [admin@Andre-Network] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2 1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1 [admin@Andre-Network] > 10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar [admin@Andre-Network] > ping 192.168.0.254 192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms [admin@Andre-Network] > 11. Setup DNS pada Mikrotik Routers [admin@Andre-Network] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 allowremoterequests=no [admin@Andre-Network] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 allowremoterequests=no 12. Melihat konfigurasi DNS [admin@Andre-Network] > ip dns print
primary-dns: 192.168.0.10 secondary-dns: 192.168.0.11 allow-remote-requests: no cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 16KiB [admin@Andre-Network] > 13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain [admin@Andre-Network] > ping yahoo.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms [admin@Andre-Network] > Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar. 14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading. [admin@Andre-Network]> ip firewall nat add action=masquerade outinterface= ether1 chain:srcnat [admin@Andre-Network] > 15. Melihat konfigurasi Masquerading [admin@Andre-Network]ip firewall nat print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade [admin@Andre-Network] > Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ. Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya : 1.Buat IP address pool /ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20 2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1 /ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 ) /ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
4. Lihat status DHCP server [admin@Andre-Network]> ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0 X dhcp1 ether2 Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5. 5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya /ip dhcp-server enable 0 kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif. 6. Tes Dari client c:\>ping www.yahoo.com untuk bandwith controller, bisa dengan sistem simple queue ataupun bisa dengan mangle [admin@Andre-Network] queue simple> add name=Komputer01 interface=ether2 target-address=172.16.0.1/24 max-limit=65536/131072 [admin@Andre-Network] queue simple> add name=Komputer02 interface=ether2 target-address=172.16.0.2/24 max-limit=65536/131072 dan seterusnya... lengkap nya ada disini http://www.mikrotik.com/docs/ros/2.9/root/queue http://linux-ip.net/articles/Traffic.../overview.html http://luxik.cdi.cz/~devik/qos/htb/ http://www.docum.org/docum.org/docs/
2 ISP IN 1 ROUTER WITH LOADBALANCING / ip address add address=192.168.0.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=Local comment="" \ disabled=no add address=10.111.0.2/24 network=10.111.0.0 broadcast=10.111.0.255 interface=wlan2 \ comment="" disabled=no add address=10.112.0.2/24 network=10.112.0.0 broadcast=10.112.0.255 interface=wlan1 \ comment="" disabled=no / ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=Local connection-state=new nth=1,1,0 \ action=mark-connection new-connection-mark=odd passthrough=yes comment="" \ disabled=no add chain=prerouting in-interface=Local connection-mark=odd action=mark-routing \ new-routing-mark=odd passthrough=no comment="" disabled=no
add chain=prerouting in-interface=Local connection-state=new nth=1,1,1 \ action=mark-connection new-connection-mark=even passthrough=yes comment="" \ disabled=no add chain=prerouting in-interface=Local connection-mark=even action=mark-routing \ new-routing-mark=even passthrough=no comment="" disabled=no / ip firewall nat add chain=srcnat connection-mark=odd action=src-nat to-addresses=10.111.0.2 \ to-ports=0-65535 comment="" disabled=no add chain=srcnat connection-mark=even action=src-nat to-addresses=10.112.0.2 \ to-ports=0-65535 comment="" disabled=no / ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.111.0.1 scope=255 target-scope=10 routingmark=odd \ comment="" disabled=no add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.112.0.1 scope=255 target-scope=10 routingmark=even \ comment="" disabled=no add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.112.0.1 scope=255 target-scope=10 comment="" \ disabled=no Mangle / ip address add address=192.168.0.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=Local comment="" \ disabled=no add address=10.111.0.2/24 network=10.111.0.0 broadcast=10.111.0.255 interface=wlan2 \ comment="" disabled=no add address=10.112.0.2/24 network=10.112.0.0 broadcast=10.112.0.255 interface=wlan1 \ comment="" disabled=no router punya 2 upstream (WAN) interfaces dengan ip address 10.111.0.2/24 and 10.112.0.2/24. dan interface LAN dengan nama interface "Local" dan ip address 192.168.0.1/24. / ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=Local connection-state=new nth=1,1,0 \ action=mark-connection new-connection-mark=odd passthrough=yes comment="" \ disabled=no add chain=prerouting in-interface=Local connection-mark=odd action=mark-routing \ new-routing-mark=odd passthrough=no comment="" disabled=no add chain=prerouting in-interface=Local connection-state=new nth=1,1,1 \ action=mark-connection new-connection-mark=even passthrough=yes comment="" \ disabled=no add chain=prerouting in-interface=Local connection-mark=even action=mark-routing \ new-routing-mark=even passthrough=no comment="" disabled=no NAT
/ ip firewall nat add chain=srcnat connection-mark=odd action=src-nat to-addresses=10.111.0.2 \ to-ports=0-65535 comment="" disabled=no add chain=srcnat connection-mark=even action=src-nat to-addresses=10.112.0.2 \ to-ports=0-65535 comment="" disabled=no Routing / ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.111.0.1 scope=255 target-scope=10 routingmark=odd \ comment="" disabled=no add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.112.0.1 scope=255 target-scope=10 routingmark=even \ comment="" disabled=no add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.112.0.1 scope=255 target-scope=10 comment="" \ disabled=no comment="gateway for the router itself 1. instal pake cd mikrotik a. boot dg cd mikrotik b. setelah bisa boot pake iso linux, pilih beberapa paket yang dibutuhkan. (kalo bingung centang aja semua) c ikuti aja langkahnya tekan (Yes) (Yes) setelah restart, login : admin pass : (kosong) trus copy paste aja tulisan berikut ; DASAR_______________ system identity set name=warnet.beenet user set admin password=sukasukalu ethernet____________________ interface ethernet enable ether1 interface ethernet enable ether2 interface Ethernet set ether1 name=intranet interface Ethernet set ether2 name=internet IP ADDRESS_______________ ip address add interface=internet address=XXXXX (dari ISP) ip address add interface=intranet address=192.168.0.1/24 route_______________ ip route add gateway=XXXXX (dari ISP) dns___________ ip dns set primary-dns=XXXXX (dari ISP) 2 secondary-dns=XXXXX (dari ISP)
nat & filter firewall standar_______________ ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat ip firewall filter add chain=input connection-state=invalid action=drop ip firewall filter add chain=input protocol=udp action=accept ip firewall filter add chain=input protocol=icmp action=accept ip firewall filter add chain=input in-interface=intranet action=accept ip firewall filter add chain=input in-interface=internet action=accept dhcp server______________________________________ ip dhcp-server setup dhcp server interface: intranet dhcp address space: 192.168.0.0/24 gateway for dhcp network: 192.168.0.1 addresses to give out: 192.168.0.2-192.168.0.254 dns servers: XXXXX (dari ISP),XXXXX (dari ISP) lease time: 3d web proxy_________________________ ip web-proxy set enabled=yes set src-address=0.0.0.0 set port=8080 set hostname=”proxy-apaaja” set transparent-proxy=yes set parent-proxy=0.0.0.0:0 set cache-administrator=”silahkan.pannggil.operator” set max-object-size=4096KiB set cache-drive=system set max-cache-size=unlimited set max-ram-cache-size=unlimited bikinredirect port ke transparant proxy__________________________ /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect toports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8080 action=redirect toports=8080 PCQ ________________________ /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.169.0/28 action=markconnection new-connection-mark=client1-cm /ip firewall mangle add connection-mark=client1-cm action=mark-packet new-packetmark=client1-pm chain=forward /queue type add name=downsteam-pcq kind=pcq pcq-classifier=dst-address /queue type add name=upstream-pcq kind=pcq pcq-classifier=src-address /queue tree add parent=intranet queue=downsteam-pcq packet-mark=client1-pm /queue tree add parent=internet queue=upstream-pcq packet-mark=client1-pm simpel queue______________________________ queue simple add name=kbu-01 target-addresses=192.168.0.11 queue simple add name=kbu-02 target-addresses=192.168.0.12
queue simple add name=kbu-03 target-addresses=192.168.0.13 queue simple add name=kbu-04 target-addresses=192.168.0.14 queue simple add name=kbu-05 target-addresses=192.168.0.15 queue simple add name=kbu-06 target-addresses=192.168.0.16 queue simple add name=kbu-07 target-addresses=192.168.0.17 queue simple add name=kbu-08 target-addresses=192.168.0.18 queue simple add name=kbu-09 target-addresses=192.168.0.19 queue simple add name=kbu-10 target-addresses=192.168.0.20 queue simple add name=xbilling target-addresses=192.168.0.2 BLOX SPAM____________________________ /ip firewall filter add chain=forward dst-port=135-139 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=135-139 protocol=udp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=445 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=445 protocol=udp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=593 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=4444 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=5554 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=9996 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=995-999 protocol=udp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=53 protocol=tcp action=drop /ip firewall filter add chain=forward dst-port=55 protocol=tcp action=drop the best anti-ddos rule /ip firewall filter add action=add-src-to-address-list address-list=black_list \ address-list-timeout=1d chain=input comment="Add ddos to adress list" \ connection-limit=10,32 disabled=no protocol=tcp add action=log chain=input comment="Log ddos" connection-limit=3,32 disabled=\ no log-prefix="FILTER, DDOS DROPPED:" protocol=tcp src-address-list=\ black_list add action=tarpit chain=input comment="Tarpit ddos" connection-limit=3,32 \ disabled=no protocol=tcp src-address-list=black_list [toor@extreme] /ip firewall connection tracking> export # mar/13/2009 17:42:47 by RouterOS 3.20 # software id = 4H1M-LTT # /ip firewall connection tracking set enabled=yes generic-timeout=10m icmp-timeout=10s tcp-close-timeout=10s \ tcp-close-wait-timeout=10s tcp-established-timeout=1d \ tcp-fin-wait-timeout=10s tcp-last-ack-timeout=10s \ tcp-syn-received-timeout=5s tcp-syn-sent-timeout=5s tcp-syncookie=yes \ tcp-time-wait-timeout=10s udp-stream-timeout=3m udp-timeout=10s [toor@extreme] /ip firewall connection tracking> chain=forward protocol=tcp tcp-flags=syn,!fin,!rst,!psh,!ack,!urg,!ece,!cwr connection-limit=20,32
limit=25,10 src-address-list=!Safe-List action=add-src-to-address-list address-list=tcp-syn-violators address-list-timeout=3h
Anti DDoS di Mikrotik •
Memang mencegah adalah lebih baik dari pada tidak sama sekali. begitu juga dengan dijaringan asal-asalan di tempat saya mencari makan , dengan bandwith yang sangat terbatas adalah sasaran empuk bagi para penjahat dan orang yang suka isegin di dunia cyber, bandwith yang saadanya ini jika di serang dengan DDos (bagi yang tidak mengerti DDos cari aja sendiri digoogle ya….. ). Apalagi yang nyerang mempunyai bandwith yang melimpah bisa dikatan jaringan di tempat saya ini akan mati total. Makanya kalau kamu tidak mempunyai bandwith sebesar punya mbah google, trus tiba-tiba akses internet kamu jadi lelet, lemot ping ke dns time out jangan langsung salahkan ISP dimana kamu berlangganan, silahkan di chek dulu di jaringan lokal kamu !!!!!, ehm Tips cara mencegah bagaimana menghindari serangan DDos attach, di pasang di Mikrotik router. biarpun tidak menjamin 100% tapi mencegah adalah jalan terbaik dari pada tidak sama sekali… kopi paste script dibawah ini: ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=1337 action= add-src-toaddress-list address-list=DDOS address-list-timeout=15s comment=”" disabled=no ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=7331 src-addresslist=knock action= add-src-to-address-list address-list=DDOS address-listtimeout=15m comment=”" disabled=no ip firewall filter add chain=input connection-state=established action=accept comment=”accept established connection packets” disabled=no ip firewall filter add chain=input connection-state=related action=accept comment=”accept related connection packets” disabled=no ip firewall filter add chain=input connection-state=invalid action=drop comment=”drop Paket Invalid” disabled=no ip firewall filter add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=drop comment=”Mendetek serangan Port Scaner” disabled=no ip firewall filter add chain=input protocol=tcp connection-limit=3,32 src-addresslist=black_list action=tarpit comment=”Bikin kejutan ke ip penyerang” disabled=no ip firewall filter add chain=input protocol=tcp connection-limit=10,32 action=addsrc-to-address-list address-list=black_list address-list-timeout=1d comment=”Masukin ke karung Ip penyerang” disabled=no ip firewall filter add chain=input protocol=icmp action=jump jump-target=ICMP comment=”jump chain ICMP” disabled=no ip firewall filter add chain=input action=jump jump-target=services comment=”jump chain service” disabled=no
ip firewall filter add chain=input dst-address-type=broadcast action=accept comment=”Allow Broadcast Traffic” disabled=no ip firewall filter add chain=input action=log log-prefix=”Filter:” comment=”Catat kegiatan penyerang” disabled=no ip firewall filter add chain=input src-address=Subnet WAN action=accept comment=”List Ip yang boleh akses ke router” ip firewall filter add chain=input src-address=Subnet Lan action=accept ip firewall filter add chain=input src-address=Subnet DMZ action=accept ip firewall filter add chain=input action=drop comment=”Blok Semua yang aneh2″ disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=0:0-255 limit=5,5 action=accept comment=”0:0 dan limit utk 5pac/s” disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=3:3 limit=5,5 action=accept comment=”3:3 dan limit utk 5pac/s” disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=3:4 limit=5,5 action=accept comment=”3:4 dan limit for 5pac/s” disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=8:0-255 limit=5,5 action=accept comment=”8:0 and limit utk 5pac/s” disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=11:0-255 limit=5,5 action=accept comment=”11:0 and limit utk 5pac/s” disabled=no ip firewall filter add chain=ICMP protocol=icmp action=drop comment=”Blok semua yang aneh2″ disabled=no ip firewall filter add chain=forward protocol=icmp comment=”Perbolehkan ping” ip firewall filter add chain=forward protocol=udp comment=”Perbolehkan ke udp” ip firewall filter add chain=forward src-address=Subnet WAN action=accept comment=”Akses hanya dari ip terdaftar” ip firewall filter add chain=forward src-address=Subnet LAN action=accept ip firewall filter add chain=forward src-address=Subnet DMZ action=accept ip firewall filter add chain=forward action=drop comment=”blok semua yang aneh2″ Semoga bermanfaat, jika anda mengalami hal seperti saya diatas jangan langsung salahkan ISP tempat anda berlangganan …..
1. bersihin dulu isi route nya , dari winbox pilih ip route, trus di delete deh tuh gateway/route disitu, semuanya 2. bersihin juga manglenya, caranya ip firewal mangle print, kalo dari winbox pilih ip > firewall >mangle, abis itu delete2 semuanya tuh 3. bersihin juga nat nya, dari winbox, ip > firewall > nat , trus delete tuh isinya 4. selanjutnya ikutin langkah2 berikut ini ya slow down aja jangan sampe salah ketik, sebaiknya pake tab biar auto completing penjelasan singkat ada 3 interface 1.lokal=192.168.100.254/24 2.isp=202.182.54.74/30 3.fastnet=118.137.79.0/24 (nah nilai ini yang selalu di ubah2, hanya yg ini, yg lain kaga usah, ubahnya pake winbox aja) /ip address (enter) add address=192.168.100.254/24 interface=lokal comment=”ip trafik lan” disabled=no add address=202.182.54.74/30 interface=isp comment=”ip trafik indonesia” disabled=no add address=118.137.79.0/24 interface=fastnet comment=”ip trafik luar” disabled=no /ip firewall (enter) add chain=src-nat src-address=192.168.100.0/24 action=masquerade /ip firewall mangle (enter) add action=mark-connection chain=prerouting comment=”" connection-state=new \ disabled=no in-interface=Lokal new-connection-mark=fastnet \ dst-address-list=!nice passthrough=yes add action=mark-routing chain=prerouting comment=”" connection-mark=fastnet \ disabled=no in-interface=Lokal new-routing-mark=fastnet passthrough=no \ dst-address-list=!nice add action=mark-connection chain=prerouting comment=”" connection-state=new \ disabled=no in-interface=Lokal new-connection-mark=isp \ passthrough=yes add action=mark-routing chain=prerouting comment=”" connection-mark=isp \ disabled=no in-interface=Lokal new-routing-mark=isp passthrough=no /ip route (enter) add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=118.137.79.1 scope=255 target-scope=10 comment=”gateway traffic internasional” disabled=no add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.182.54.73 scope=255 target-scope=10 comment=”gateway traffic IIX” mark=nice2 disabled=no untuk simple queue nya ga usah diapa2in ya..awas loh..
jangan lupa nyobainnya ntar malam aja, sambil ngopi n ngudut djarum super ya
Memisahkan bandwith lokal dan internasional menggunakan Mikrotik Mei 16, 2008 Versi 3 Perubahan dari versi sebelumnya 1. Proses mangle berdasarkan address-list 2. Pemisahan traffic Indonesia dan overseas lebih akurat Berikut adalah skenario jaringan dengan Mikrotik sebagai router
Gambar 1. skenario jaringan Penjelasan : 1. Mikrotik router dengan 2 network interface card (NIC) ether1 dan ether3, dimana ether1 adalah ethernet yang terhubung langsugn ke ISP dan ether3 adalah ethernet yang terhubung langsung dengan jaringan 192.168.2.0/24 2. Bandwith dari ISP misalnya 256 Kbps internasional dan 1024 Kbps lokal IIX. 3. Kompuer 192.168.2.4 akan diberi alokasi bandwith 128 Kbps internasional dan 256 Kbps lokal IIX. Pengaturan IP address list Mulai Mikrotik RouterOs versi 2.9, dikenal dengan vitur yang disebut IP address list. Fitur ini adalah pengelompokan IP address tertentu dan setiap IP address tersebut bisa
kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, NAT, maupun queue. Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP address yang diavertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL : http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap pagi sekitar pukul 05.30, dan meruapakan data yang telah dioptimasi untuk menghilangkan duplikat entry dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah pada baris pada script tersebut berkisar 430 baris. Contoh # Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id # Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines /ip firewall address-list add list=nice address="1.2.3.4" rem [find list=nice] add list=nice address="125.162.0.0/16" add list=nice address="125.163.0.0/16" add list=nice address="152.118.0.0/16" add list=nice address="125.160.0.0/16" add list=nice address="125.161.0.0/16" add list=nice address="125.164.0.0/16" . . dst...
Simpanlah file tersebut ke komputer anda dengan nama nice.rsc, lalu lakukan FTP ke router Mikrotik, dan uploadlah file tersebut di router. Contoh di bawah ini adalah proses upload MS DOS-Promt. C:\>dir nice.*ftp 192.168.0.1admin********asciiput nice.rscbye Volume in drive C has no label. Volume Serial Number is 5418-6EEF Directory of C:\ 04/26/2007 06:42p 17,523 nice.rsc 1 File(s) 17,523 bytes 0 Dir(s) 47,038,779,392 bytes free C:\> Connected to 192.168.0.1. 220 R&D FTP server (MikroTik 2.9.39) ready User (192.168.0.1:(none)): 331 Password required for admin Password: 230 User admin logged in ftp> 200 Type set to A ftp> 200 PORT command successful
150 Opening ASCII mode data connection for '/nice.rsc' 226 ASCII transfer complete ftp: 17523 bytes sent in 0.00Seconds 17523000.00Kbytes/sec. ftp> 221 Closing C:\>
Setelah file di upload, import-lah file tersebut. [admin@MikroTik] > import nice.rsc Opening script file nice.rsc Script file loaded and executed successfully
Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada menu IP – Firewall.
Pengaturan Mangle Berikut adalah perintah untuk melakukan konfigurasi mangle yang bisa dilakukan lewat tampilan text pada MikrotikOs atau terminal pada Winbox. /ip firewall mangle
add chain=forward src-address-list=nice action=mark-connection new-connectionmark=mark-con-indonesia passtrough=yes comment=”mark all indonesia source connection traffic” disabled=no add chain=forward src-address-list=nice action=mark-connection new-connectionmark=mark-con-indonesia passtrough=yes comment=”mark all indonesia destination connection traffic” disabled=no add chain=forward src-address-list=!nice action=mark-connection new-connectionmark=mark-con-overseas passtrough=yes comment=”mark all overseas source connection traffic” disabled=no add chain=forward src-address-list=!nice action=mark-connection new-connectionmark=mark-con-overseas passtrough=yes comment=”mark all overseas destination connection traffic” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=mark-con-indonesia action=mark-packet newpacket-mark=indonesia passtrough=yes comment=”mark all indonesia traffic” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=mark-con-overseas action=mark-packet newpacket-mark=overseas passtrough=yes comment=”mark all overseas traffic” disabled=no Membuat simple queue Langkah selanjutnya adalah mengatur bandwith melalui simple queue, untuk mengatur bandwith internasional 128 Kbps dan bandwith lokal IIX 256 Kbps pada komputer dengan IP 192.168.2.4 dapat dilakukan dengan perintah sebagai berikut. queue simple add name=kom1-indonesia target-address=192.168.2.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=indonesia direction=both priority=8 queue=default/default limit-at=0/0 max-limit=256000/256000 total-queue=default disabled=no add name=kom1-overeas target-address=192.168.2.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=overseas direction=both priority=8 queue=default/default limit-at=0/0 max-limit=128000/128000 total-queue=default disabled=no] Script di atas berarti hanya komputer dengan IP 192.168.2.4 saja yang dibatasi bandwithnya 128 Kbps internasional (overseas) dan 256 Kbps lokal IIX (Indonesia), sedangkan yang lainnya tidak dibatasi. Pengecekan akhir Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara merata. Selamat mencoba, semoga membantu yach…???
Memblokir Situs dengan MikrotikRouterOS Untuk memblokir suatu situs dengan MikrotikRouterOS maka langkahnya adalah: 1. Aktifkan webproxynya [gungun@smanelaeuy] > ip web-proxy [enter] [gungun@smanelaeuy] ip web-proxy> set enabled=yes max-ram-cache-size=none max-cache-size=1GB transparent-proxy=yes [enter] * sesuaikan dengan Hardware Anda! 2. Setelah aktif kemudian lakukan perintah [gungun@smanelaeuy] ip web-proxy > acc [enter] [gungun@smanelaeuy] ip web-proxy access> add action=deny comment=”porn situs” url=”*sex*” [enter] *untuk yang berbau sex ato klo tau alamatnya [gungun@smanelaeuy] ip web-proxy access> add action=deny comment=”porn situs” url=”www.17tahun.com” [enter]
Memanipulasi ToS ICMP & DNS di MikroTik Tujuan : o Memperkecil delay ping dari sisi klien ke arah Internet. o Mempercepat resolving hostname ke ip address. Asumsi : Klien-klien berada pada subnet 10.10.10.0/28 1. Memanipulasi Type of Service untuk ICMP Packet : > ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=icmp action=mark-connection new-connection-mark=ICMP-CM passthrough=yes > ip firewall mangle add chain=prerouting connection-mark=ICMP-CM action=markpacket new-packet-mark=ICMP-PM passthrough=yes > ip firewall mangle add chain=prerouting packet-mark=ICMP-PM action=change-tos new-tos=min-delay 2. Memanipulasi Type of Service untuk DNS Resolving : > ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=tcp dstport=53 action=mark-connection new-connection-mark=DNS-CM passthrough=yes > ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/28 protocol=udp dstport=53 action=mark-connection new-connection-mark=DNS-CM passthrough=yes > ip firewall mangle add chain=prerouting connection-mark=DNS-CM action=markpacket new-packet-mark=DNS-PM passthrough=yes > ip firewall mangle add chain=prerouting packet-mark=DNS-PM action=change-tos new-tos=min-delay 3. Menambahkan Queue Type : > queue type add name=”PFIFO-64″ kind=pfifo pfifo-limit=64 4. Mengalokasikan Bandwidth untuk ICMP Packet :
> queue tree add name=ICMP parent=INTERNET packet-mark=ICMP-PM priority=1 limit-at=8000 max-limit=16000 queue=PFIFO-64 5. Mengalokasikan Bandwidth untuk DNS Resolving : > queue tree add name=DNS parent=INTERNET packet-mark=DNS-PM priority=1 limitat=8000 max-limit=16000 queue=PFIFO-64 6. Selamat Mencoba n Good Luck!!!
Queue dengan SRC-NAT dan WEB-PROXY Pada penggunaan queue (bandwidth limiter), penentuan CHAIN pada MENGLE sangat menentukan jalannya sebuah rule. Jika kita memasang SRC-NAT dan WEB-PROXY pada mesin yang sama, sering kali agak sulit untuk membuat rule QUEUE yang sempurna. Penjelasan detail mengenai pemilihan CHAIN, dapat dilihat pada manual Mikrotik di sini. Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah PC dengan Mikrotik RouterOS versi 2.9.28. Pada mesin tersebut, digunakan 2 buah interface, satu untuk gateway yang dinamai PUBLIC dan satu lagi untuk jaringan lokal yang dinamai LAN. [admin@instaler] > in pr Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R public ether 0 0 1500 1 R lan wlan 0 0 1500 Dan berikut ini adalah IP Address yang digunakan. Subnet 192.168.0.0/24 adalah subnet gateway untuk mesin ini. [admin@instaler] > ip ad pr Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 192.168.0.217/24 192.168.0.0 192.168.0.255 public 1 172.21.1.1/24 172.21.1.0 172.21.1.255 lan Fitur web-proxy dengan transparan juga diaktifkan. [admin@instaler] > ip web-proxy pr enabled: yes src-address: 0.0.0.0 port: 3128 hostname: “proxy” transparent-proxy: yes parent-proxy: 0.0.0.0:0 cache-administrator: “webmaster” max-object-size: 4096KiB cache-drive: system max-cache-size: none max-ram-cache-size: unlimited status: running reserved-for-cache: 0KiB reserved-for-ram-cache: 154624KiB Fungsi MASQUERADE diaktifkan, juga satu buah rule REDIRECTING untuk membelokkan traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY
[admin@instaler] ip firewall nat> pr Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat out-interface=public src-address=172.21.1.0/24 action=masquerade 1 chain=dstnat in-interface=lan src-address=172.21.1.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128 Berikut ini adalah langkah terpenting dalam proses ini, yaitu pembuatan MANGLE. Kita akan membutuhkan 2 buah PACKET-MARK. Satu untuk paket data upstream, yang pada contoh ini kita sebut test-up. Dan satu lagi untuk paket data downstream, yang pada contoh ini kita sebut test-down. Untuk paket data upstream, proses pembuatan manglenya cukup sederhana. Kita bisa langsung melakukannya dengan 1 buah rule, cukup dengan menggunakan parameter SRC-ADDRESS dan IN-INTERFACE. Di sini kita menggunakan chain prerouting. Paket data untuk upstream ini kita namai test-up. Namun, untuk paket data downstream, kita membutuhkan beberapa buah rule. Karena kita menggunakan translasi IP/masquerade, kita membutuhkan Connection Mark. Pada contoh ini, kita namai test-conn. Kemudian, kita harus membuat juga 2 buah rule. Rule yang pertama, untuk paket data downstream non HTTP yang langsung dari internet (tidak melewati proxy). Kita menggunakan chain forward, karena data mengalir melalui router. Rule yang kedua, untuk paket data yang berasal dari WEB-PROXY. Kita menggunakan chain output, karena arus data berasal dari aplikasi internal di dalam router ke mesin di luar router. Paket data untuk downstream pada kedua rule ini kita namai test-down. Jangan lupa, parameter passthrough hanya diaktifkan untuk connection mark saja. [admin@instaler] > ip firewall mangle print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 ;;; UP TRAFFIC chain=prerouting in-interface=lan src-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet new-packet-mark=test-up passthrough=no 1 ;;; CONN-MARK chain=forward src-address=172.21.1.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=test-conn passthrough=yes 2 ;;; DOWN-DIRECT CONNECTION chain=forward in-interface=public connection-mark=test-conn action=mark-packet new-packet-mark=test-down passthrough=no 3 ;;; DOWN-VIA PROXY chain=output out-interface=lan
dst-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet new-packet-mark=test-down passthrough=no Untuk tahap terakhir, tinggal mengkonfigurasi queue. Di sini kita menggunakan queue tree. Satu buah rule untuk data dowstream, dan satu lagi untuk upstream. Yang penting di sini, adalah pemilihan parent. Untuk downstream, kita menggunakan parent lan, sesuai dengan interface yang mengarah ke jaringan lokal, dan untuk upstream, kita menggunakan parent global-in. [admin@instaler] > queue tree pr Flags: X - disabled, I - invalid 0 name=”downstream” parent=lan packet-mark=test-down limit-at=32000 queue=default priority=8 max-limit=32000 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name=”upstream” parent=global-in packet-mark=test-up limit-at=32000 queue=default priority=8 max-limit=32000 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s Variasi lainnya, untuk bandwidth management, dimungkinkan juga kita menggunakan tipe queue PCQ, yang bisa secara otomatis membagi trafik per client.
Blocking Virus di Firewall Mikrotik 1;;; BLOCK SPAMMERS OR INFECTED USERS / ip firewall filter chain=forward protocol=tcp dst-port=25 src-address-list=spammer action=drop 2;;; Detect and add-list SMTP virus or spammers chain=forward protocol=tcp dst-port=25 connection-limit=30,32 limit=50,5 src-addresslist=!spammer action=add-src-to-address-list address-list=spammer address-list-timeout=1d /ip firewall nat chain=srcnat out-interface=”your interface which provides internet” srcaddress=”network 1? action=masquerade you need to add chains for each subnet you have ,for the head office subnet you need to add this /ip firewall nat chain=srcnat out-interface=”your interface which provides internet” action=masquerade / ip firewall mangle add chain=prerouting dst-address=202.168.47.17 protocol=udp dst-port=5060-5080 \ action=mark-connection new-connection-mark=voip-con passthrough=yes \ comment=”” disabled=no add chain=prerouting dst-address=202.168.47.17 protocol=udp \
dst-port=19000-20000 action=mark-connection new-connection-mark=voip-con \ passthrough=yes comment=”” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=voip-con action=mark-packet \ new-packet-mark=voip passthrough=no comment=”” disabled=no add chain=prerouting protocol=tcp dst-port=22-23 action=mark-connection \ new-connection-mark=sshtelnet-con passthrough=yes comment=”” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=sshtelnet-con action=mark-packet \ new-packet-mark=sshtelnet passthrough=no comment=”” disabled=no add chain=prerouting p2p=all-p2p action=mark-connection \ new-connection-mark=p2p-con passthrough=yes comment=”” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=p2p-con action=mark-packet \ new-packet-mark=p2p passthrough=no comment=”” disabled=no add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-mark=everything-con \ passthrough=yes comment=”” disabled=no add chain=prerouting connection-mark=everything-con action=mark-packet \ new-packet-mark=everything passthrough=yes comment=”” disabled=no
Setting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Internet Gateway Telkom Speedy Kmareen nyoba - nyoba gimana seeh dial speedy melalui mikrotik dan apa keuntungannya dibandingkan dengan dial melalui modem adsl nya, kalo mencoba sesuatu harus ada keuntungannya donk, masa kita mencoba sesuatu dengan sia sia, maka waktu dan tenaga kita akan terbuang dengan sia - sia juga, betul tidak..? Langkah pertama sebelum langkah kedua kita jalankan alangkah baiknya langkah pertama kita lakuin dulu, khan gak mungkin langkah ketiga dulu baru ke dua :D. untuk modem ADSL yang saya gunakan JK Network, dan mikrotiknya saya gunakan versi 2.9.xx (belakangnya diumpetin). topology yang digunakan sbb : (INTERNET) — [Modem adsl] —- [Mikrotik] —-[Client] diasumsikan client dapat berkomunikasi dengan radio tanpa halangan atau settingan IP address dan Nat nya sudah jalan..! pertama - tama kita fungsikan modem sebagai bridge bukan sebagai router sebab fungsi router akan di handle oleh mikrotik. pilih menu WAN kemudian klik tombol add
(Klik Untuk memperbesar) kemudian isi VPI dan VCI dengan 8 dan 81
setelah itu pilih menu bridging dan masukkan nama service nya setelah semua dilakuakan klik tombol save
reboot modem maka modem saat ini sudah berfungsi sebagai bridge. Langkah kedua Langkah yang kedua baru kita konfigurasi / setting mikrotiknya sebagai modemnya . masuk sebagai admin ke winbox mikrotik lalu pilih menu PPP. setelah itu akan keluar window PPP klik gambar + di window tersebut dan pilih PPPoE client
Isikan nama service lalu pilih interface yang terhubung langsung ke modem.
setelah itu pilih tab Dial Out isikan username yang diberikan telkom beseta passwordnya, biarkan field yang lainnya bernilai default
lalu tahap akhir klik tombol OK maka secara otomatis mikrotik akan DIAL ke telkom. – END SETTING —-
keunggulannya menggunakan mikrotik sebagai modem ketimbang modem ADSL biasa : •
•
•
•
Proses dial nya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan modem adsl biasa, biasanya mikrotik mendapatkan status connected dalam waktu kurang dari 15 detik, jika modem biasanya membutuhkan waktu relatif lama sekitar 2 - 4 menit. Modem akan lebih stabil karena yang bertindak sebagai modem adalah PC yang mempunyai resource cukup tinggi dan kemampuan yang handal untuk bekerja 24 jam sehari. Administrator dapat meremote mikrotiknya dan mengkonfigurasi firewal, simple queque, load balancing, dll dari jaringan external tanpa harus melakukan port forwarding. Modem akan lebih awet karena tidak bekerja terlalu berat, ditandainya tidak terlalu panas nya modem ketika jaringan internet dalam keadaan UP.
Setting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Internet Gateway Telkom Speedy Kita mulai setup dari modem adsl nya sebagai brigding protocol mode. Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem. Contoh setting bridging protocol pada modem TECOM AR1031 pada menu Advance setup > WAN. Ikuti petunjuk gambar dibawah ini kemudian lakukan save/reboot.
Selesai setting modem sebagai bridging yang tidak menyimpan password dan user ID anda di modem, bagi anda yang ingin mencoba mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui PC client. Caranya : kita ubah terlebih dahulu IP modem pada Advance Setup > LAN IP Address contoh 192.168.100.1 lakukan save/reboot. Kemudian lakukan pengubahan selanjutnya di IP client PC ke 192.168.100.2 selesai. Silahkan anda coba ketik di web browser anda IP modem (192.168.100.1). Berhasil? Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda, misal LAN connector dari modem 202.202.202.202 (public), dan 192.168.100.1 ke jaringan lokal anda (lokal). Lakukan perintah ini terlebih dahulu jika anda ingin menspesifikasikan nama ethernet card anda. /interface ethernet set ether1 name=public /interface ethernet set ether2 name=lokal Pastikan kembali dalam menentukan nama dan alur kabel tersebut, kemudian kita lanjut ke setting IP Address. /ip address add address=202.x.x.x/24 interface=public /ip address add address=192.168.100.1/24 interface=lokal /ip address> print Pastikan LAN card anda tidak dalam posisi disabled. Selanjutnya anda bisa memasukkan entry PPPoE Client. /interface pppoe-client add name=pppoe-user-mike user=mike password=123 interface=public service-name=internet disabled=no
Sebetulnya perintah diatas dapat anda lakukan di winbox, jika ingin lebih mudah sambil cek koneksi jaringan anda ke mikrotik. Menentukan Gateway dan Routingnya dilanjutkan ke masquerading /ip route add gateway=125.168.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda) /ip route print IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip PPPoE client anda. Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas. Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda. Ok? Selanjutnya masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke nat firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade Selesai.. tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya. Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network Connection (windows) sesuai dengan IP lokal pada mikrotik anda. Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber. Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik. Setting DNS dan Web Proxy Transparant Input DNS dan web-proxy pun terasa lebih mudah di winbox mode, masukkan primary, secondary dan allow remote request nya, atau dengan perintah di terminal winbox. /ip dns set primary-dns=203.130.206.250 /ip dns set primary-dns=202.134.2.5 /ip dns allow-remote-request=yes /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=proxy.koe transparent-proxy=yes /ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect toports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.100.1/24
Setting MIKROTIK SDSL SPEEDY – BANDWITH MANAGEMENT Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya: LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24. Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/” Set IP untuk masing²ethernet card ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2 Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: ip address print Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar ping 192.168.1.1 ping 192.168.0.10 Menambahkan Routing ip route add gateway=192.168.1.1 Setting DNS ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik. ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1 Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar DHCP (DynamicHost Configuration Protocol) Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. Membuat IP Address Pool ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 Menambahkan DHCP Network ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dnsserver=202.134.1.10,202.134.0.155 Menambahkan Server DHCP ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 addresspool=dhcp-pool Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener Bandwidth Control Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik Kondisinya seperti ini: Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya: Tandai semua paket yg asalnya dari LAN ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection newconnection-mark=Clients-con chain=prerouting ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packetmark=Clients chain=prerouting Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limitat=30720 max-limit=38912 queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144 Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. Graphing Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. tool graphing set store-every=5min Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2. tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: http://192.168.0.1/graphs/
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut. Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee… ok semoga berguna semuanya.
Membatasi inetan di kantor........dengan mikrotik.. Lanjut ah, sharing cara membatasi inetan dikantor....lagi-lagi dengan mikrotik. Kantor saya gak terlalu gede sih, denga jumlah PC dalam jaringan LAN ada sekitar 65 buah. Saya memakai ip range 192.168.0.1/24, dengan gateway saya taruh di 192.168.0.1 ya itu mikrotik sebagai gatewayya. Dari range IP tersebut ternyata sama boss tidak diijinkan semuanya dapat mengakses inet....hehe...hehe...dan agak parahnya IP yang boleh inetan itu acak alias tidak berurutan, sebagai tambahan saya memakai DHCP untuk pengaturan IP (biar gak pusing nyatetin IP klo ada perubahan cpu atau ada tambahan cpu). Kayaknya cukup untuk alasan pembatasan inetnya, kita lanjut ke settingnya... Oh....ya semua setting dilakukan menggunakan winbox.exe soalnya bisa-nya itu je... 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
9.
Login ke mikrotik menggunakan winbox. masuk ke menu /ip firewall address-list klik add (tanda plus) isikan name dengan yg unik, misalkan INET lalu isikan ip dengan ip yang punya akses inetan. ulangi langkah 4 sehingga semua ip yang punya akses inetan tercatat dengan nama address-list yang sama. selanjutnya kita mengubah setting masquerade kita, yang awalnya src-address diisi dengan full range ip client. Diganti dengan cara mengosongkan src-address di tab general dan pindah ke tab advanced kemudian mengisikan src-address list dengan list ip yang baru kita buat. langkah 6 akan mengakibatkan ip-ip diluar ip adress-list tidak akan dimasquerade dan sudah tentu tidak akan bisa inetan....sesuai dengan kemauan kita khan ??? untuk lebih memastikan lagi, sebaiknya dibuatkan rule difilter rule dengan chain forward, lalu in-interface=interface yang mengarah ke client, kemudian ke tab advanced pada bagian src-address list= ip list yang baru dibuat, kemudian beri tanda seru (pentung) disamping kirinya dan untuk action=drop. rule ini ditaruh dipaling atas. langkah ke 8 akan berakibat semua ip diluar list tidak akan diforward/diteruskan permintaannya.
Lock IP dan MAC address client di Mikrotik.... Mungkin anda pernah mengalami, ada client nakal yang coba-coba memakai ip komputer admin untuk mendapatkan akses inet tanpa batas........wuih suuuuuebelnya....bukan apa-apa sich, tapi yang kena marah oleh atasan tentu yang mengatur akses inetnya (baca: saya). Bagi anda yang menggunakan Mikrotik sebagai pengatur (gateway/router/web-proxy) akses ditempat anda, mungkin ini ada sedikit cara untuk mengatasi agar ip-ip yang mempunyai akses inet tidak bisa saling dipertukarkan... Kita langsung ke TKP aja, yuk..... 1. Login ke Mikrotik menggunakan winbox (maaf bagi CLI mania....saya bisanya GUI..hehehehe). 2. Pastikan semua client sudah ON semua, karena kita akan merekam macaddress menggunakan IP SCAN yang ada diwinbox. 3. Masuk ke menu IP-->Firewall kebagian tab address-list
4. 5. Isikan nama sesuai keinginan anda asal mudah diingat, kemudian IP client. Prosedur ini dilakukan untuk semua client dengan nama address-list yang sama. Jika semua client sudah dimasukan ke dalam address-list selanjutnya menuju tab: NAT
6. 7. Gambar diatas adalah merubah rule/script dari nat-masquerade yang sudah ada, dimana biasanya di bagian general untuk src-address diisikan range ip client. Untuk kali ini dirubah, sehingga hanya client yang ada di address-list saja yang akan dimasquerade. 8. Langkah selanjutnya adalah merekam mac-address dari client kita, untuk itu kita menggunakan tools ip-scan. menuju menu tools dan pilih ip-scan
9. 10. Interface dipilih interface yang ada dimikrotik yang mengarah ke LAN, untuk address range silahkan disesuaikan dengan ip-range client anda. Setelah itu silahkan klik start, dan tunggu beberapa saat. Setelah semua ip berhasil ditampilkan, biarkan tool ip-scan (tidak usah di close), kemudian menuju menu IP-->ARP
11. 12. Maka didalam ARP list akan muncul ip dan mac-address dari client. Selanjutnya adalah membuat agar arp-list menjadi static dengan cara meng-klik kanan setiap pasangan ip dan mac-address tersebut dan pilih option make statik. Ini dilakukan untuk semua ip yang muncul. Setelah semua menjadi statik selanjutnya menuju menu INTERFACES
13. 14. Pilih interface yang menuju klien, klik kiri dua kali sehingga muncul gambar seperti diatas. Kemudian pada option ARP dipilih reply-only 15. Selesai
Mengamankan web-proxy kita..... Setelah kita berhasil menggabungkan smoothwall dengan mikrotik. Apabila koneksi kita menggunakan speedy yang memiliki bandwidth uploadnya yang kecil, sudah selayaknya agar kita mengamankan web-proxy ini supaya hanya client lokal kita saja yang menggunakannya. Apabila ada client dari luar (dari WAN) ikut juga menikmati web-proxy ini maka dijamin koneksi inet kita akan loyo dikarenakan Bandwidth upload kita habis terpakai oleh client luar ini....jadi berhati-hati lah!!! Langkah pengamanan ini sebenarnya tidak hanya diperuntukan bagi pemakai yang menggunakan koneksi speedy (dengan mengeset modem sebagai bridge modem), tetapi juga koneksi yang lainnya, dengan menyesuaikan parameter "in-interface" disesuaikan dengan jenis koneksi WAN-nya. Kita lanjut ke tujuan utama kita: 1. Login ke Winbox kemudian masuk ke menu IP-->Firewall-->Filter
2. 3. Ikuti option-option diatas,untuk jenis koneksi selain speedy tinggal menyesuaikan "in-interface", dimana interface yang digunakan adalah interface mikrotik yang mengarah ke WAN/internet, kemudian pindah ke tab action, diisikan drop. 4. Langkah ke-2 diulang untuk port-port:3128,808 5. Selesai
Setting VPN di mikrotik memakai PPtP... Pengantar.. Sebenernya agak males untuk menulis masalah setting VPN ini, dikarenakan banyak yang sudah mengulasnya secara mendalam. Kemudian atas permintaan seorang teman dan adanya ketersediaan waktu akhirnya saya tulis juga. Namun VPN yang akan saya setting hanya menggunakan satu jenis yaitu PPtP (Point to Point tuneling protocol) Asumsi.. 1. Jaringan inet anda dengan menggunakan gateway/router mikrotik sudah berjalan dengan baik dan juga memiliki ip public. 2. IP pool untuk VPN : 192.168.15.1-192.168.15.50 3. IP Mikrotik yang mengarah ke LAN :192.168.0.245 Action... 1. silahkan login ke mikrotik anda dengan menggunakan winbox... 2. kemudian kita masuk ke modul Ip-->Pool
3. 4. untuk nama bisa diberikan sesuai dengan keinginan anda, yang penting mudah diingat 5. untuk address dimasukan : 192.168.15.1-192.168.15.50 dan next pool=none lalu klik OK 6. Selanjutnya kita masuk ke modul PPP ke tab profiles, lalu klik tanda plus..
7. Untuk nama silahkan cari yang unik, kemudian local address diisikan dengan ip mikrotik yang mengarah ke LAN dan DNS server diberi ip yang sama (dengan catatan pada setting DNS di mikrotik pada option allow remote request di ceklist) lalu klik OK 8. Selanjutnya kita pindah ke tab secrets masih pada modul PPP, kemudian diklik tanda plus-nya
9. 10. Pada bagian ini untuk memberikan akses/username untuk menggunakan atau login ke VPN kita, silahkan berikan username dan password yang unik. Untuk service silahkan klik pptp dan profile diisi dengan profile yang sudah dibuat tadi..lalu diklik OK 11. Setelah bagian ini selesai kemudian kita masuk ke TAB interface dan klik pada bagian PPTP Server
12. 13. Silahkan diikuti semua option diatas kemudian klik OK, maka telah selesai setting VPN kita Tes koneksi dengan menggunakan windows XP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Selesai.... Selamat mencoba
Setting Linksys AG241 dan Mikrotik untuk akses speedy Pengantar... Kenapa yang digunakan adalah Linksys AG241 tidak yang lain? jawabnya simpel, dikantor saya pakenya ini. Kenapa harus ada mikrotik juga, pake linksys AG 241 juga sudah cukup klo cuma mau share internet? jawabnya simpel juga, karena pengaturan yang "agak" ruwet untuk kebutuhan share internet dikantor dan hal ini tidak dapat dipenuhi oleh sebuah linksys AG241. Untuk kali ini linksys AG241 difungsikan sebagai bridge, sedangkan dial dilakukan oleh mikrotik. Beberapa hal yang menguntungkan jika dial dengan mikrotik : 1. Kita dapat memanage mikrotiknya secara langsung. Jika yang dial modem maka kita harus mengeset modem agar memforward ip dari speedy ke ip mikrotik. 2. Kerja modem tidak terlalu berat sehingga akan berdampak pada penurunan suhu modem (pernah mengalami modem panas ??) dan secara tidak langsung akan berdampak pada umur pemakaian dari modem itu sendiri. 3. konfigurasi filter yang lebih banyak jika menggunakan mikrotik disamping keuntungan, juga ada beberepa kerugiannya: 1. dibutuhkan biaya tambahan untuk pc yang akan diinstall mikrotik. 2. dibutuhkan keahlian tambahan dalam mengkonfigurasi mikrotik. 3. dengan ada adanya tambahan device tentunya akan bertambah konsumsi listriknya, dengan kata lain ...tambahan biaya lagi :D Kebutuhan.... 1. account speedy yang masih aktif.... 2. modem linksys AG241
3. Pc yang sudah terinstall dengan mikrotik dan modul ppp juga sudah terinstall... 4. kabel utp yang sudah dipatch straight untuk koneksi dari modem ke mikrotik. 5. Sebuah PC untuk mengkonfigure modem linksys AG241 Asumsi.. Topologi jaringan : |Inet|----|Modem|----|Mikrotik|----|switch|----|Client| 1. 2. 3. 4.
Ip modem (standar) :192.168.1.1/255.255.255.0 Ip mikrotik yang mengarah ke modem :192.168.1.2/255.255.255.0 Ip mikrotik yang mengarah ke switch :192.168.0.1/255.255.255.0 Dimikrotik ada minimal 2 buah Lancard, 1 yang mengarah ke modem kita namakan WAN dan 1 lagi yang mengarah ke switch kita namakan LAN
action.. modem AG241. 1. Modem AG241 dihubungkan dengan PC menggunakan kabel UTP yang sudah disiapkan 2. IP PC dirubah disesuaikan dengan IP modem, misalkan menjadi :192.168.1.3/255.255.255.0 3. Modem dihidupkan dengan memasang adaptor ke sumber listrik, dan keluaran adaptor disambungkan ke modem. 4. Silahkan buka browser kesayangan anda, kemudian isikan 192.168.1.1 di url browser anda, maka akan muncul dialog untuk memasukan username dan password untuk masuk ke dalam menu configurasi modem. Pada keadaan standar isikan username dan password dengan admin 5. masuk ke tab setup
6.
7. 8. Setting gambar diatas untuk daerah jakarta tepatnya daerah bekasi, untuk daerah lainnya tinggal menyesuaikan VPI dan VCI saja Mikrotik 1. PC dihubungkan ke switch yang terhubung dengan mikrotik (lihat topologi diatas) dan rubah kembali ip PC disesuaikan dengan IP yang ada, misalkan :192.168.0.3/255.255.255.0 2. Login kedalam mikrotik menggunakan winbox 3. klik menu ppp, klik tanda plus pilih pppoe client
4. Pada tab general ini yang diisi hanya bagian interface, dipilih WAN 5. pindah ke tab dial out
6. Pada tab dial out, yang diisi hanyalah username dan password saja. isikan username dan password dari account speedy anda. 7. Dial on demand, jika anda menginginkan mikrotik untuk dial ke speedy jika ada permintaan dari client untuk akses ke internet (cocok untuk account non unlimited) silahkan untuk diceklist. jika menginginkan agar mikrotik selalul terhubung dengan internet silahkan jangan diceklist bagian ini. 8. add default route, pada mikrotik akan ditambahkan default route yang telah disetting oleh speedy 9. Untuk Use peer DNS saya tidak begitu mengetahui jadi biarkan tidak diceklist 10. untuk bagian allow silahkan di checklist semuanya lalu klik OK 11. Klik menu IP-->firewall pilih tab NAT
12. Pilih chain :srcnat, src.address:192.168.0.0/24, out.interface=pppoe-out2, kemudian pindah ke tab action
13. untuk action silahkan pilih: masquerade
Remote Mikrotik bagi pengguna ip public dynamis.... Pengantar... Bagi anda sekalian pengguna ISP Tel**m aka Speeda, yang berlangganan paket opis atau paket lainnya yang diberikan IP dinamis dan menggunakan Mikrotik sebagai routernya ( jadi modem ADSL diconfigure sebagai "Bridge Mode only" dan dial dilakukan oleh mikrotik) dan berhasrat untuk meremote mikrotiknya dari jaringan internet, tentunya akan kesulitan. Dikarenakan IP yang berubah jika modem/mikrotiknya direstart. Dengan bantuan sebuah website (disini websitenya) kita dapat meremote mikrotik kita tanpa perlu memikirkan berapa ip account speda kita..... Action... Sebelum action dilakukan diasumsikan bahwa tidak ada masalah dalam hal koneksi internetnya dimana yang dial adalah mikrotik.. Selanjutnya silahkan buat account di website tadi, buat sebuah subdomain yang ditawarkan diwebsite tersebut dan aktifkan service dns-nya. Untuk mengetesnya silahkan ping subdomain yang baru anda buat tadi...klo berhasil akan ada reply dari ip account speda anda Setelah account dibuat (berarti anda telah memiliki username dan password untuk website tersebut) kita beralih ke mikrotik.... Mikrotik... Login ke Mikrotik anda melalui winbox... Masuk kemenu /System/Scripts... Klik add....dan masukan script ini : Untuk mikrotik v2.9.xx
:log info "DDNS: Begin" :global ddns-user "YOURUSERID" :global ddns-pass "YOURPASSWORD" :global ddns-host "*1" :global ddns-interface "EXACTINTERFACENAME" :global ddns-ip [ /ip address get [/ip address find interface=$ddns-interface] address ] :if ([ :typeof $ddns-lastip ] = nil ) do={ :global ddns-lastip 0.0.0.0/0 } :if ([ :typeof $ddns-ip ] = nil ) do={ :log info ("DDNS: No ip address present on " . $ddns-interface . ", please check.") } else={ :if ($ddns-ip != $ddns-lastip) do={ :log info "DDNS: Sending UPDATE!" :log info [ /tool dns-update name=$ddns-host address=[:pick $ddns-ip 0 [:find $ddns-ip "/"] ] keyname=$ddns-user key=$ddns-pass ] :global ddns-lastip $ddns-ip } else={ :log info "DDNS: No change" } } :log info "DDNS: End"
Untuk Mikrotik v3.x.x # Define User Variables :global ddnsuser "CHANGEIPUSERID" :global ddnspass "CHANGEIPPASSWORD" :global ddnshost "FREEHOSTNAME.TOUPDATE.TLD" # Define Global Variables :global ddnsip :global ddnslastip :if ([ :typeof $ddnslastip ] = nil ) do={ :global ddnslastip "0" } :global ddnsinterface :global ddnssystem ("mt-" . [/system package get system version] ) # Define Local Variables :local int # Loop thru interfaces and look for ones containing # default gateways without routing-marks :foreach int in=[/ip route find dst-address=0.0.0.0/0 active=yes ] do={ :if ([:typeof [/ip route get $int routing-mark ]] != str ) do={ :global ddnsinterface [/ip route get $int interface] } } # Grab the current IP address on that interface. :global ddnsip [ /ip address get [/ip address find interface=$ddnsinterface ] address ] # Did we get an IP address to compare?
:if ([ :typeof $ddnsip ] = nil ) do={ :log info ("DDNS: No ip address present on " . $ddnsinterface . ", please check.") } else={ :if ($ddnsip != $ddnslastip) do={ :log info "DDNS: Sending UPDATE!" :log info [ :put [/tool dns-update name=$ddnshost address=[:pick $ddnsip 0 [:find $ddnsip "/"] ] keyname=$ddnsuser key=$ddnspass ] ] :global ddnslastip $ddnsip } else={ :log info "DDNS: No update required." } } # End of script Kemudian beri nama script sesuai dengan keinginan anda, lalu klik OK Setelah script dibuat selanjutnya kita membuat scheduller, agar secara periodik mikrotik kita mengupdate subdomain yang dibuat di website "tersebut". Masih di winbox, masuk ke menu /system/scheduler : Klik add... beri nama schedulernya.... atur tanggal dimulainya scheduler.... atur jamnya.... atur periodenya...mau setiap menit..setiap jam atau setiap hari....
Pada bagian On Event, tuliskan nama script yang anda buat tadi. Selesai, selamat mencoba.
Menggabungkan Smoothwall dgn Mikrotik Pengantar Tidak bisa dipungkiri jika keberadaan webproxy (jika diconfigure dengan baik, dan ini bagi beberapa orang merupakan keasikan tersendiri atau juga merupakan beban tersendiri dikarenakan banyaknya parameter yang terdapat didalam squid webproxy yang dapat diconfigure. Perbedaan configure ini akan memberikan efek yang berbeda pula.) Untuk rekan-rekan yang tidak ingin ambil pusing dengan configure-configure tersebut, kecuali anda ingin "bermain-main" dengan parameter yang ada disquid, anda dapat menggunakan smoothwall atau ipcop. Memang Smoothwall atau IPCOP sesungguhnya merupakan operating sistem berbasis linux yang dikhususkan sebagai Gateway internet. Gateway ini menjembatani antara LAN dengan Internet. Namun kali ini saya akan menggabungkan kemampuan dari Mikrotik dengan kemampuan webproxy dari smoothwall. Smoothwall yang saya gunakan merupakan versi freeware atau versi community. Satu hal kenapa saya lebih memilih Smoothwall dibandingkan IPCOP adalah Dikarenakan hardware ditempat saya rata-rata sudah pakai P4, maka kernel 2.6 menjadi pilihan saya. Hal ini hanya dipenuhi oleh smoothwall sedangkan IPCOP masih berkutat pada kernel 2.4. Mikrotik digunakan sebagai gateway dan bandwidth management dikarenakan dihal tersebut mikrotik mempunyai nilai lebihnya. Skema Jaringan | Inet Cloud |-------| Modem |-----| Mikrotik |------| Switch |-------| LAN | -----------------------------------------| -----------------------------------------| -----------------------------------------| -----------------------------------| Smoothwall | Asumsi 1. 2. 3. 4.
Mikrotik telah terinstall dan berjalan dengan baik. Client LAN telah sukses berinternetan. Mikrotik dan Smoothwall terletak di mesin yang berbeda. Untuk kasus saya,menggunakan koneksi speda (koneksi yang lain juga gpp, sama saja pada intinya). 5. Smoothwall diletakan sejajar mikrotik dikarenakan dari uji coba saya dengan skema yang diatas lebih cocok buat saya, dibandingkan dengan skema dimana smoothwall berada sejajar client. 6. Ada baiknya untuk komputer yang akan digunakan sebagai webproxy memiliki spesifikasi, memory minimum 256 MB lebih dari itu lebih baik dianjurkan untuk memakai 1 GB. untuk Processor tidak terlalu signifikan. Untuk hardisk sebaiknya memakai SATA atau SCSI, dikarenakan untuk squid webproxy kekuatan dan kecepatan dari hardisk sangat menentukan "efek speed" dari browsing client. jikalau tidak ada SATA atau SCSI maka apa boleh buat memakai hardisk PATA.
7. Topologi pada smoothwall adalah green + red, jadi diperlukan 2 buah lancard di dalam mesin yang akan diinstall smoothwall Peralatan Tempur 1. Smoothwall CD, dapat didonlot disini 2. 3. 4. 5. 6. 7.
putty, dapat didonlot disini Winscp, dapat didonlot disini advproxy, dapat didonlot disini urlfilter, dapat didonlot disini calamaris webproxy report, dapat didonlot disini Kopi/teh dan cemilan, silahkan cari ditoko terdekat :D
Action Setelah ISO smoothwall didonlot kemudian di burning ke cd dengan program burning kesayangan anda. Untuk putty, winscp, advproxy, urlfilter dan calamaris dapat disimpan dikomputer lain yang nantinya meremote smoothwall. Karena paket-paket ini akan diinstall melalui komputer remote. Atur Bios Komputer yang akan diinstall Smoothwall agar dapat booting awal langsung dari CDROM, kemudian masukan cd Smoothwallnya. Tampilan awal Installasi Smoothwall :
Setelah di ENTER maka akan muncul :
Lalu
Tekan OK, lalu tekan enter dua kali sehingga akan muncul...
Jika anda sebelumnya pernah menginstall smoothwall dan menyimpan backup confignya kedalam floopydisk, maka ketika tampilan dibawah ini muncul masukan floopy disk backup dan tekan yes.
Jika untuk pertama kali menginstall smoothwall maka cukup tekan tombol No. kemudian pilih keyboard mapping dan isikan nama dari smoothwall anda (hostname). Tahap selanjutnya adalah memilih "security policy" dikarenakan smoothwall kita nantinya berada didalam "zona aman" mikrotik maka kita biarkan security policy berada di open
kemudian masuk ke pemilihan topologi smoothwall
pilih green + red
Kemudian muncul tampilan konfirmasi untuk mengubah config network
klik OK, lakukan probe untuk mendeteksi secara otomatis kartu jaringan anda
Setelah semua kartu jaringan terdeteksi, kemudian kita berikan IP-nya
Untuk kasus saya ini IP untuk GREEN dan RED diisikan IP dalam satu subnet, jadi misalkan untuk GREEN diberikan 192.168.10.2/255.255.255.0 (dengan asumsi untuk kartu jaringan dimikrotik yang mengarah ke smoothwall diberikan ip 192.168.10.1) maka untuk RED diberikan IP 192.168.10.3/255.255.255.0 dengan pilihan secara statik. Kemudian ....
Isikan DNS dan default gatewaynya, untuk default gateway isikan ip mikrotik yang mengarah ke smoothwall (dalam kasus saya adalah 192.168.10.1). Untuk DNS bisa memakai IP mikrotik dengan catatan option "allow remote request"-nya di checklist/dipilih atau bisa memakai DNS yang diberikan oleh ISP. Untuk selanjutnya akan muncul screen...
Dikarenakan akan menggunakan addons advproxy dkk, maka untuk section ini langsung saja klik finished.
Isikan password yang anda inginkan untuk mengakses smoothwall melalui web browser (user: admin)
Isikan password yang anda inginkan untuk mengakses smoothwall melalui terminal (user: root).
Installasi telah selesai, Klik OK untuk reboot. silahkan antara mikrotik dan smoothwall saling dihubungkan dengan kabel jaringan secara cross, untuk mengetesnya silahkan saling ping dari kedua sisi, apakah sudah ada reply atau belum. Setelah semua saling reply, saatnya..... Configuring Smoothwall..... Untuk selanjutnya kita dapat mengconfigure smoothwall melalui web browser, dengan mengetik ip_smoothwall:81 di browser, sehingga akan muncul dibrowser anda seperti ini.
Setelah masuk ke configure smoothwall, langsung aja masuk ke tab service-->remote access..
ceklist bagian ssh, kemudian save... Kemudian masuk ke tab maintenance --> updates untuk mengupdates smoothwall agar segala bugs yang ada dapat ditambal melalui updates ini..
Jika koneksi keinternet anda tidak bermasalah maka akan terdapat updates-updates yang berasal dari websitenya smoothwall. Yang perlu diingat adalah setiap kali melakukan updates maka Mods-mods atau addons yang telah kita pasang wajib di uninstall dan install lagi, jika tidak dilakukan maka addons tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Setelah semua updates didonlot kemudian diinstall dan kemudian smoothwall akan meminta reboot.. untuk mengetahui apakah updates-updates tadi telah terinstall dapat dilihat di tab yang sama, maka akan muncul selain updates terbaru dari website smootwall (jika ada yang baru dan kita belum menginstallnya..) juga updates-updates yang telah terinstall oleh kita. Installing Addons... untuk menginstall addons (setelah kita donlot semua addons yang diperlukan) kita memerlukan peralatan tempur putty untuk menjalankan terminal smoothwall secara remote dari komputer lainnya dan juga winscp untuk memindahkan file-file addons dari komputer remote ke komputer smoothwall. Install advproxy Gunakan winscp untuk memindahkan file advproxy ke smoothwall (biasanya ditaruh difolder /tmp). login melalui ssh dengan user root, untuk windows bisa menggunakan putty dengan port ssh 222 uncompress advproxy tar –xzf swe3-nn-advproxy-version.tar.gz masuk ke direktory hasil uncompress tadi dan jalankan:
./install setelah selesai install, melalui browser masuk ke smoothwall dan di tab service sudah web-proxy.
untuk option yang diceklist silahkan melihat gambar diatas, untuk proxyport bisa memakai 8080 atau 3128 (port standar untuk webproxy, walaupun memakai yang lainnya juga gpp. Akan tetapi demi kelancaran dan keamanan lebih baik memakai satu diantara dua port tadi) memory cache size (MB) = 8 Minimal object size (KB) = 0 Hardisk cache size (MB) = 10000 ( hardisk yang saya pake 80 GB SATA) Maximum object size (KB) = 128000 memory replacement policy = heap GDSF cache replacement policy = heap LFUDA untuk option yang lain dibiarkan standard bawaan smoothwall aja buat file di /var/smoothwall/proxy/store_url_rewrite.pl dan isikan dengan : #!/usr/bin/perl $|=1; while (<>) { @X = split;
$url = $X[0]; $url =~s@^http://(.*?)/get_video\?(.*)video_id=(.*?)&.*@squid://videos.youtube.INTERNAL/I D=$3@; $url =~s@^http://(.*?)/get_video\?(.*)video_id=(.*?)$@squid://videos.youtube.INTERNAL/ID =$3@; $url =~s@^http://(.*?)/videodownload\?(.*)docid=(.*?)$@squid://videos.google.INTERNAL/I D=$3@; $url =~s@^http://(.*?)/videodownload\?(.*)docid=(.*?)&.*@squid://videos.google.INTERNAL/ ID=$3@; $url =~s@^http://(.*?)/albums\?&.*@squid://images.photobucket.INTERNAL/ID=$3@; #print "$url\n"; } $url =~s@^http://(.*?)/albums\?$@squid://images.photobucket.INTERNAL/ID=$3@; $url =~s@^http://(.*?)/albums\?&.*@squid://videos.photobucket.INTERNAL/ID=$3@; $url =~s@^http://(.*?)/albums\?$@squid://videos.photobucket.INTERNAL/ID=$3@; print "$url\n"; } ubah kepemilikan file ke 755 edit file /var/smoothwall/proxy/advanced/acls/include.acl dan tambahkan ini acl store_rewrite_list url_regex ^http://(.*?)/get_video\? acl store_rewrite_list url_regex ^http://(.*?)/videodownload\? acl store_rewrite_list url_regex ^http://i(.*?).photobucket.com/albums/(.*?)/(.*?)/(.*?)\? acl store_rewrite_list url_regex ^http://vid(.*?).photobucket.com/albums/(.*?)/(.*?)\? # The keyword for all youtube video files are "get_video?", "videodownload?" and "videoplaybeck?id" # The "\.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?|bmp|ico|flv)\?" is only for pictures and other videos #acl store_rewrite_list urlpath_regex \/(get_video\?|videodownload\?|videoplayback\?id) \.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?|bmp|ico|flv)\? \/ads\? #acl store_rewrite_list_web url_regex ^http:\/\/([A-Za-z-]+[0-9]+)*\.[A-Za-z]*\.[A-Za-z]* #acl store_rewrite_list_path urlpath_regex \.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?|bmp|ico|flv)$ #acl store_rewrite_list_web_CDN url_regex ^http:\/\/[a-z]+[0-9]\.google\.com doubleclick\.net #add this line before cache deny #acl QUERY2 urlpath_regex get_video\? videoplayback\? \.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?| bmp|ico|flv)\? #cache allow QUERY2 #cache allow store_rewrite_list_web_CDN #cache deny url that has cgi-bin and ? this is the default for below squid 2.7 version #acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \? #cache deny QUERY #storeurl_access allow store_rewrite_list #this is not related to youtube video its only for CDN pictures #storeurl_access allow store_rewrite_list_web_CDN #storeurl_access allow store_rewrite_list_web store_rewrite_list_path
#storeurl_access deny all #rewrite_program path is base on windows so use use your own path #storeurl_rewrite_program /var/smoothwall/proxy/google_cache.pl #storeurl_rewrite_children 1 #storeurl_rewrite_concurrency 10 #http_access allow manager localhost cache allow store_rewrite_list cache allow all storeurl_access allow store_rewrite_list storeurl_access deny all storeurl_rewrite_program /var/smoothwall/proxy/store_url_rewrite.pl storeurl_rewrite_children 1 storeurl_rewrite_concurrency 10 acl file_terlarang url_regex -i hot_indonesia.exe acl file_terlarang url_regex -i hotsurprise_id.exe acl file_terlarang url_regex -i best-mp3-download.exe acl file_terlarang url_regex -i R32.exe acl file_terlarang url_regex -i rb32.exe acl file_terlarang url_regex -i mp3.exe acl file_terlarang url_regex -i HOTSEX.exe acl file_terlarang url_regex -i Browser_Plugin.exe acl file_terlarang url_regex -i DDialer.exe acl file_terlarang url_regex -i od-teen acl file_terlarang url_regex -i URLDownload.exe acl file_terlarang url_regex -i od-stnd67.exe acl file_terlarang url_regex -i Download_Plugin.exe acl file_terlarang url_regex -i od-teen52.exe acl file_terlarang url_regex -i malaysex acl file_terlarang url_regex -i edita.html acl file_terlarang url_regex -i info.exe acl file_terlarang url_regex -i run.exe acl file_terlarang url_regex -i Lovers2Go acl file_terlarang url_regex -i GlobalDialer acl file_terlarang url_regex -i WebDialer acl file_terlarang url_regex -i britneynude acl file_terlarang url_regex -i download.exe acl file_terlarang url_regex -i backup.exe acl file_terlarang url_regex -i GnoOS2003 acl file_terlarang url_regex -i wintrim.exe acl file_terlarang url_regex -i MPREXE.EXE acl file_terlarang url_regex -i exengd.EXE acl file_terlarang url_regex -i xxxvideo.exe acl file_terlarang url_regex -i Save.exe acl file_terlarang url_regex -i ATLBROWSER.DLL acl file_terlarang url_regex -i NawaL_rm acl file_terlarang url_regex -i Socks32.dll acl file_terlarang url_regex -i Sc32Lnch.exe acl file_terlarang url_regex -i dat0.exe http_access deny file_terlarang
#youtube's videos refresh_pattern -i (get_video\?|videodownload\?|videoplayback\?) 161280 50000% 525948 override-expire ignore-reload #and for pictures refresh_pattern -i \.(jp(e?g|e|2)|gif|png|tiff?|bmp|ico|flv)(\?|$) 161280 3000% 525948 override-expire reload-into-ims refresh_pattern ^http://(.*?)/get_video\? 10080 90% 999999 override-expire ignore-nocache ignore-private refresh_pattern ^http://(.*?)/videodownload\? 10080 90% 999999 override-expire ignore-no-cache ignore-private refresh_pattern ^http://i(.*?).photobucket.com/albums/(.*?)/(.*?)/(.*?)\? 43200 90% 999999 override-expire ignore-no-cache ignore-private refresh_pattern ^http://vid(.*?).photobucket.com/albums/(.*?)/(.*?)\? 43200 90% 999999 override-expire ignore-no-cache ignore-private refresh_pattern -i (/cgi-bin/|\?) 0 0% 0 refresh_pattern -i \.(swf|png|jpg|jpeg|bmp|tiff|png|gif) 43200 90% 129600 reload-intoims override-lastmod refresh_pattern -i \.(mov|mpg|mpeg|flv|avi|mp3|3gp|sis|wma) 43200 90% 129600 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern -i \.(zip|rar|tgz|bin|ace|bz|bz2|tar|gz|exe) 43200 90% 129600 reloadinto-ims override-lastmod refresh_pattern -i (.*html$|.*htm|.*shtml|.*aspx|.*asp) 43200 90% 1440 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern -i \.(class|css|js|gif|jpg)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(jpe|tif)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(mpe|wmv|wav|au|mid)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(arj|lha|lzh)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(hqx|pdf|rtf|doc|swf)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(inc|cab|ad|txt|dll)$ 10080 90% 43200 override-expire refresh_pattern -i \.(asp|acgi|pl|shtml|php3|php)$ 2 20% 4320 reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.google.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern ^http://*korea.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern ^http://*.akamai.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern ^http://*.windowsmedia.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims overridelastmod refresh_pattern ^http://*.googlesyndication.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims overridelastmod refresh_pattern ^http://*.plasa.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern ^http://*.telkom.*/.* 720 90% 4320 reload-into-ims override-lastmod refresh_pattern ^http://*.friendster.com/.* 720 90% 10080 reload-into-ims overridelastmod refresh_pattern ^http://*.facebook.com/.* 720 90% 10080 reload-into-ims overridelastmod refresh_pattern ^http://*.blogspot.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.wikipedia.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.wordpress.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.bhinneka.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.okezone.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.multiplay.*/.* 720 90% 10080 refresh_pattern ^http://*.blogger.*/.* 720 90% 10080
refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440 refresh_pattern ^ftp: 43200 90% 129600 reload-into-ims override-expire refresh_pattern ^http://www.detiksport.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.kompas.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.detiknews.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.photobucket.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.detikhot.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.kapanlagi.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.okezone.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.indowebster.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.telkomspeedy.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.imagevenue.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.flickr.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.imageshack.us/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.usercash.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.googlesyndication.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.co.cc/.* 180 35% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.21cineplex.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.saatchi-gallery.co.uk/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.onemanga.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.jobsdb.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.imeem.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.download.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.amazon.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.friendster-layouts.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.geocities.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.redtube.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-
lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.files.wordpress.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://indonetwork.co.id/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://gudanglagu.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://megaupload.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.karir.com/.* 180 35% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.myspace.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.multiply.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.rapidshare.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.4shared.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.ziddu.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.kaskus.com/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.kaskus.us/.* 180 35% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://www.friendster.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://mail.yahoo.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://login.yahoo.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://mail.yahoo.co.id/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://mail.google.com/.* 180 100% 4320 override-expire overridelastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.yahoo.*/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.yahoo.com/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.yahoo.co.id/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.akamai.net/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.yimg.*/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.gmail.*/.* 180 100% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern ^http://*.detik.*/.* 180 35% 4320 override-expire override-lastmod ignore-reload reload-into-ims refresh_pattern . 0 20% 4320
#opsi zph zph_mode tos zph_local 0x30 zph_parent 0 zph_option 136 #opsi yg lain quick_abort_min 0 quick_abort_max 0 quick_abort_pct 100 ie_refresh off client_lifetime 2 hours #ipcache_size 4096 #ipcache_low 90 #ipcache_high 95 maximum_object_size_in_memory 64 KB dari browser masuk ke tab web proxy lalu klik save and restart Install Urlfilter Dengan cara yang sama, pindahkan file urlfilter hasil donlot ke folder /tmp dengan menggunakan winscp, lalu uncompress login melalui ssh dengan user root, untuk windows bisa menggunakan putty dengan port ssh 222 uncompress urlfilter tar -xzf sw3-nn-urlfilter-version.tar.gz masuk kedirektory hasil uncompress dan jalankan ./install setelah selesai install, melalui browser masuk ke smoothwall dan di tab service dibagian service sudah terdapat option url filter.
Untuk update blacklist-nya bisa disini setelah semua option yang diinginkan untuk difilter kemudian di save. untuk menggabungkan dengan advproxy (dibagian paling bawah tab web-proxy terdapat option url filter) silahkan diceklist dan klik save and restart web-proxy nya. Install calamaris webproxy reporting Dengan cara yang sama, pindahkan file urlfilter hasil donlot ke folder /tmp dengan menggunakan winscp, lalu uncompress login melalui ssh dengan user root, untuk windows bisa menggunakan putty dengan port ssh 222 uncompress urlfilter tar -xzf sw3-nn-calamaris-version.tar.gz masuk kedirektory hasil uncompress dan jalankan ./install Setelah berhasil install maka di tab logs (dilihat melalui browser) akan terdapat tab proxy report. sedikit tuning...... edit file /etc/rc.d/rc.firewall.up dengan... # set network tweaks echo 49152 > /proc/sys/fs/file-max echo 262144 > /proc/sys/net/core/rmem_default echo 262144 > /proc/sys/net/core/rmem_max echo 262144 > /proc/sys/net/core/wmem_default echo 262144 > /proc/sys/net/core/wmem_max echo 4096 87380 8388608 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_rmem echo 4096 65536 8388608 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_wmem echo 4096 4096 4096 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_mem echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_low_latency
echo 4000 > /proc/sys/net/core/netdev_max_backlog echo 1024 65000 > /proc/sys/net/ipv4/ip_local_port_range echo 16384 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_max_syn_backlog lalu reboot smoothwall-nya.. Untuk mengetest silahkan di browser client di isikan proxy secara manual dan dicoba untuk browsing.. Transparent proxy.... Masukan rule ini melalui terminal mikrotik : /ip firewall nat add action=dst-nat chain=dstnat comment="" disabled=no dst-port=80 \ in-interface=LAN protocol=tcp src-address-list=LAN to-addresses=\ 192.168.10.2 to-ports=8080 ini untuk membuat agar client tidak perlu memasukan secara manual setting port proxy kedalam browsernya (transparent) dan memaksa semua trafik http (port 80) untuk di dst-nat ke ip smoothwall (192.168.10.2 itu ip smoothwall, silahkan sesuaikan dengan jaringan anda)
Load Balancing Dual DSL Speedy di Satu Router Jumat, 7 September 2007M 24 Syaban 1428H • • • • •
data recovery Dating Laura Ashley HP Compaq RAM Memory Upgrade Psychic
Banyak pertanyaan dari teman-teman, terutama para operator warnet, admin jaringan sekolah/kampus dan korporasi tentang load balancing dua atau lebih koneksi internet. Cara praktikal sebenarnya banyak dijumpai jika kita cari di internet, namun banyak yang merasa kesulitan pada saat diintegrasikan. Penyebab utamanya adalah karena kurang mengerti konsep jaringan, baik di layer 2 atau di layer 3 protokol TCP/IP. Dan umumnya dual koneksi, atau multihome lebih banyak diimplementasikan dalam protokol BGP. Protokol routing kelas ISP ke atas, bukan protokol yang dioprekoprek di warnet atau jaringan kecil. Berikut beberapa konsep dasar yang sering memusingkan: 1. Unicast Protokol dalam trafik internet yang terbanyak adalah TCP, sebuah komunikasi antar host di internet (praktiknya adalah client-server, misal browser anda adalah client maka google adalah server). Trafik ini bersifat dua arah, client melakukan inisiasi koneksi dan server akan membalas inisiasi koneksi tersebut, dan terjadilah TCP session (SYN dan ACK).
2. Destination-address Dalam jaringan IP kita mengenal router, sebuah persimpangan antara network address dengan network address yang lainnya. Makin menjauh dari pengguna persimpangan itu sangat banyak, router-lah yang mengatur semua trafik tersebut. Jika dianalogikan dengan persimpangan di jalan, maka rambu penunjuk jalan adalah routing table. Penunjuk jalan atau routing table mengabaikan “anda datang dari mana”, cukup dengan “anda mau ke mana” dan anda akan diarahkan ke jalan tepat. Karena konsep inilah saat kita memasang table routing cukup dengan dua parameter, yaitu network address dan gateway saja. 3. Source-address Source-address adalah alamat IP kita saat melakukan koneksi, saat paket menuju ke internet paket akan melewati router-router ISP, upstream provider, backbone internet dst hingga sampai ke tujuan (SYN). Selanjutnya server akan membalas koneksi (ACK) sebaliknya hingga kembali ke komputer kita. Saat server membalas koneksi namun ada gangguan saat menuju network kita (atau ISPnya) maka komputer kita sama sekali tidak akan mendeteksi adanya koneksi. Seolah-olah putus total, walaupun kemungkinan besar putusnya koneksi hanya satu arah. 4. Default gateway Saat sebuah router mempunyai beberapa interface (seperti persimpangan, ada simpang tiga, simpang empat dan simpang lima) maka tabel routing otomatis akan bertambah, namun default router atau default gateway hanya bisa satu. Fungsinya adalah mengarahkan paket ke network address yang tidak ada dalam tabel routing (network address 0.0.0.0/0). 5. Dua koneksi Permasalahan umumnya muncul di sini, saat sebuah router mempunyai dua koneksi ke internet (sama atau berbeda ISP-nya). Default gateway di router tetap hanya bisa satu, ditambah pun yang bekerja tetap hanya satu. Jadi misal router NAT anda terhubung ke ISP A melalui interface A dan gateway A dan ke ISP B melalui interface B dan gateway B, dan default gateway ke ISP A, maka trafik downlink hanya akan datang dari ISP A saja. Begitu juga sebaliknya jika dipasang default gateway ke ISP B. Bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut? Konsep utamanya adalah source-address routing. Source-address routing ibaratnya anda dicegat di persimpangan oleh polisi dan polisi menanyakan “anda dari mana?” dan anda akan ditunjukkan ke jalur yang tepat. Pada router NAT (atau router pada umumnya), source-address secara default tidak dibaca, tidak dipertimbangkan. Jadi pada kasus di atas karena default gateway ke ISP A maka NAT akan meneruskan paket sebagai paket yang pergi dari IP address interface A (yang otomatis akan mendapat downlink dari ISP A ke interface A dan diteruskan ke jaringan dalam). Dalam jaringan yang lebih besar (bukan NAT), source-address yang melewati network lain disebut sebagai transit (di-handle dengan protokol BGP oleh ISP). Contoh praktis misalnya anda membeli bandwidth yang turun dari satelit melalui DVB, namun koneksi uplink menggunakan jalur terestrial (dial-up, leased-line atau fixed-wireless). Dalam kasus ini paket inisiasi koneksi harus menjadi source-address network downlink DVB, agar bandwidth downlink dari internet mengarah DVB receiver, bukan ke jalur terestrial.
Di lingkungan Linux, pengaturan source-address bisa dilakukan oleh iproute2. Iproute2 akan bekerja sebelum diteruskan ke table routing. Misal kita mengatur dua segmen LAN internal agar satu segmen menjadi source-address A dan satu segmen lainnya menjadi source-address B, agar kedua koneksi ke ISP terutilisasi bersamaan. Penerapan utilisasi dua koneksi tersebut bisa mengambil tiga konsep, yaitu round-robin, loadbalance atau failover. 6. Round-robin Misalkan anda mempunyai tiga koneksi internet di satu router NAT, koneksi pertama di sebut Batman, koneksi kedua disebut Baskin dan koneksi ketiga disebut Williams, maka konsep round-robin adalah sang Robin akan selalu berpindah-pindah secara berurutan mengambil source-address (bukan random). Misal ada satu TCP session dari komputer di jaringan internal, maka koneksi TCP tersebut tetap di source-address pertama hingga sesi TCP selesai (menjadi Batman & Robin). Saat TCP session Batman & Robin tersebut belum selesai, ada ada request koneksi baru dari jaringan, maka sang Robin akan mengambil source-address koneksi berikutnya, menjadi Baskin & Robin. Dan seterusnya sang Robin akan me-round-round setiap koneksi tanpa memperhatikan penuh atau tidaknya salah satu koneksi. Pasti anda sedang pusing membaca kalimat di atas, atau sedang tertawa terbahakbahak. 7. Loadbalance Konsep loadbalance mirip dengan konsep round-robin di atas, hanya saja sang Robin dipaksa melihat utilisasi ketiga koneksi tersebut di atas. Misalkan koneksi Batman & Robin serta Baskin & Robin sudah penuh, maka koneksi yang dipilih yang lebih kosong, dan koneksi yang diambil menjadi Robin Williams. Request koneksi berikutnya kembali sang Robin harus melihat dulu utilisasi koneksi yang ada, apakah ia harus menjadi Batman & Robin, Baskin & Robin atau Robin Williams, agar semua utilisasi koneksi seimbang, balance. 8. Failover Konsep fail-over bisa disebut sebagai backup otomatis. Misalkan kapasitas link terbesar adalah link Batman, dan link Baskin lebih kecil. Kedua koneksi tersebut terpasang online, namun koneksi tetap di satu link Batman & Robin, sehingga pada saat link Batman jatuh koneksi akan berpindah otomatis ke link Baskin, menjadi Baskin & Robin hingga link Batman up kembali. *makan es krim Haagendaz dulu* Tools NAT yang mempunyai ketiga fitur di atas adalah Packet Firewall (PF) di lingkungan BSD, disebut dengan nat pool. Saya belum menemukan implementasi yang bagus (dan cukup mudah) di Linux dengan iproute2. *Uraian panjang di atas hanyalah kata sambutan sodara-sodara…* Berikut contoh implementasi load balance dua koneksi sesuai judul di atas. Dijalankan di mesin OpenBSD sebagai NAT router dengan dua koneksi DSL Telkom, interface ethernet sk0 dan sk1.
1. Aktifkan forwarding di /etc/sysctl.conf net.inet.ip.forwarding=1
2. Pastikan konfigurasi interface dan default routing kosong, hanya filename saja # /etc/hosts.sk0 # /etc/hosts.sk1 # /etc/hostname.sk0 # /etc/hostname.sk1 # /etc/mygate
Script koneksi DSL Speedy, pppoe0 untuk koneksi pertama dan pppoe1 untuk koneksi kedua. Sesuaikan interface, username dan passwordnya. Jangan lupa, gunakan indent tab. # /etc/ppp/ppp.conf default: set log Phase Chat LCP IPCP CCP tun command set redial 15 0 set reconnect 15 10000 pppoe0: set device "!/usr/sbin/pppoe -i sk0" disable acfcomp protocomp deny acfcomp set mtu max 1492 set mru max 1492 set crtscts off set speed sync enable lqr set lqrperiod 5 set cd 5 set dial set login set timeout 0 set authname
[email protected] set authkey asaljangandejek add! default HISADDR enable dns enable mssfixup pppoe1: set device "!/usr/sbin/pppoe -i sk1" disable acfcomp protocomp deny acfcomp set mtu max 1492 set mru max 1492 set crtscts off set speed sync enable lqr set lqrperiod 5 set cd 5 set dial set login set timeout 0 set authname
[email protected] set authkey vikingboneksamasaja add! default HISADDR enable dns enable mssfixup
3. Aktifkan interface sk0 dan sk1 # ifconfig sk0 up # ifconfig sk1 up
4. Jalankan PPPoE, Point to Point Protocol over Ethernet. # ppp -ddial pppoe0 # ppp -ddial pppoe1
5. Jika koneksi Speedy berhasil, IP address dari Speedy akan di-binding di interface tunneling tun0 dan tun1 # ifconfig tun0: flags=8051 mtu 1492 groups: tun egress inet 125.xxx.xxx.113 --> 125.163.72.1 netmask 0xffffffff tun1: flags=8051 mtu 1492 groups: tun inet 125.xxx.xxx.114 --> 125.163.72.1 netmask 0xffffffff
6. Dan default gateway akan aktif # netstat -nr |more Routing tables Internet: Destination Gateway default 125.163.72.1
Flags UGS
Refs Use 7 17529
Mtu Interface - tun0
7. Serta konfigurasi resolver DNS pun akan terisi # cat /etc/resolv.conf lookup file bind nameserver 202.134.2.5 nameserver 203.130.196.5
8. Aktifkan Packet Firewall pf # /etc/rc.conf pf=”YES”
9. Script Packet Firewall NAT dan balancing dengan round-robin (ganti round-robin dengan loadbalance jika lebih sesuai dengan kebutuhan anda). Baris yang di-indent masih termasuk baris di atasnya. Entah kenapa tag <pre> malah menghilangkan karakter backslash (\). # /etc/pf.conf lan_net = "10.0.0.0/8" int_if = "vr0" ext_if1 = "tun0" ext_if2 = "tun1" ext_gw1 = "125.163.72.1" ext_gw2 = "125.163.72.1" # scrub all scrub in all # nat outgoing connections on each internet interface nat on $ext_if1 from $lan_net to any -> ($ext_if1)
nat on $ext_if2 from $lan_net to any -> ($ext_if2) # pass all outgoing packets on internal interface pass out on $int_if from any to $lan_net # pass in quick any packets destined for the gateway itself pass in quick on $int_if from $lan_net to $int_if # load balance outgoing tcp traffic from internal network. pass in on $int_if route-to \ { ($ext_if1 $ext_gw1), ($ext_if2 $ext_gw2) } round-robin \ proto tcp from $lan_net to any flags S/SA modulate state # load balance outgoing udp and icmp traffic from internal network pass in on $int_if route-to \ { ($ext_if1 $ext_gw1), ($ext_if2 $ext_gw2) } round-robin \ proto { udp, icmp } from $lan_net to any keep state # general "pass out" rules for external interfaces pass out on $ext_if1 proto tcp from any to any flags S/SA modulate state pass out on $ext_if1 proto { udp, icmp } from any to any keep state pass out on $ext_if2 proto tcp from any to any flags S/SA modulate state pass out on $ext_if2 proto { udp, icmp } from any to any keep state
10. Aktifkan script yang diperlukan di /etc/rc.local agar setiap reboot langsung bekerja. ifconfig sk0 up ifconfig sk1 up # aktifkan speedy ppp -ddial pppoe0 ppp -ddial pppoe1
PF akan langsung bekerja membaca /etc/pf.conf. Jika harus me-restart koneksi DSL Speedy, pastikan pppoe dimatikan dulu # pkill ppp
Jika tidak, maka ppp akan membuat tunneling baru menjadi tun2, tun3 dan seterusnya. 11. Untuk memantau fungsi nat pool round-robin di atas bekerja atau tidak, bisa menggunakan tools pftop yang bisa diambil di http://www.eee.metu.edu.tr/~canacar/pftop/ Jika anda mengoptimasikan koneksi jaringan juga dengan menggunakan proxy, misalnya Squid, maka proxy Squid jangan dipasang juga di mesin router NAT tersebut, sebab saat Squid mengakses halaman web ke internet; oleh PF dianggap bukan sebagai koneksi NAT, jadi tidak akan di-balance, dan akan stay mengambil interface utama dan default gateway pertama. Simpanlah mesin proxy/squid di belakang router NAT, agar koneksi proxy ke internet menjadi trafik NAT yang akan di-balance oleh script PF di atas.
Memisahkan Bandwidth Lokal dan International menggunakan Mikrotik From SpeedyWiki Jump to: navigation, search Written by
[email protected] http://www.datautama.net.id Wednesday, 08 November 2006
Versi 3 Perubahan dari versi sebelumnya: 1. Proses mangle berdasarkan address-list 2. Pemisahan traffic Indonesia dan overseas lebih akurat Semakin berkembangnya konten Internet lokal di Indonesia telah memberikan peluang bisnis baru dalam industri Internet di Indonesia. Saat ini banyak Internet Service Provider (ISP) yang menawarkan paket bandwidth lokal atau IIX yang lebih besar dibandingkan bandwidth Internet Internasional, hal ini seiring dengan semakin banyaknya pengelola RT/RW-net yang mampu menyediakan layanan koneksi Internet yang lebih terjangkau bagi lingkungan sekitarnya. Permasalahan umum yang terjadi pada jaringan RT/RW-net adalah masalah pengaturan bandwidth. Pada umumnya pengelola RT/RW-net akan kesulitan pada saat ingin memisahkan antara traffic lokal dengan traffic internasional karena umumnya jaringan RT/RW-net hanya menggunakan static routing, berbeda dengan ISP yang mampu membangun jaringan yang lebih komplek menggunakan protocol routing BGP sehingga ISP dapat dengan mudah memisahkan antara traffic local dan internasional. Untuk memisahkan traffic lokal dengan traffic internasional tersebut RT/RW-net dapat dengan mudah menggunakan PC Router + Sistem Operasi Mikrotik, Mikrotik sebenarnya adalah linux yang sudah di buat sedemikian rupa oleh pengembangnya sehingga sangat mudah diinstall dan di konfigur dengan banyak sekali fitur dan fungsi. Untuk lebih lanjut mengenai mikrotik dapat dilihat pada situs webnya http://www.mikrotik.com atau http://www.mikrotik.co.id Berikut adalah sekenario jaringan dengan Mikrotik sebagai router
Gambar 1. Skenario Jaringan Penjelasan: 1. Mikrotik Router dengan 2 Network Interface Card (NIC) Ether1 dan Ether3, dimana Ether1 adalah Ethernet yang terhubung langsung ke ISP dan Ether3 adalah Ethernet yang terhubung langsung dengan jaringan 192.168.2.0/24 2. Bandwidth dari ISP misalnya 256Kbps internasional dan 1024Kbps lokal IIX 3. Komputer 192.168.2.4 akan diberi alokasi bandwidth 128Kbps internasional dan 256Kbps lokal IIX
Untuk memisahkan antara traffic lokal IIX dengan traffic internasional caranya adalah dengan menandai paket data yang menuju atau berasal dari jaringan lokal IIX menggunakan mangle. Pertanyaannya bagaimana caranya Mikrotik bisa mengetahui paket tersebut menuju atau berasal dari jairngan lokal IIX? Jawabannya adalah dengan mengambil data dari http://lg.mohonmaaf.com karena http://lg.mohonmaaf.com sudah tidak aktif maka data dapat diambil dari: http://203.89.24.3/cgi-bin/lg.cgi
Pilih Query dengan men-cek-list BGP dan klik Submit
Gambar 2. Hasil Query http://lg.mohonmaaf.com untuk perintah “show ip bgp” Fungsi dari http://lg.mohonmaaf.com adalah sebagai fasilitas looking glass jaringan lokal yang dikelola oleh PT. IDC , terima kasih kepada Bapak Johar Alam yang telah menyediakan layanan tersebut. Dari hasil query tersebut selanjutnya simpan sebagai text files untuk selanjutnya dapat diolah dengan menggunakan spreadsheet contohnya Ms. Excel untuk mendapatkan semua alamat Network yang diadvertise oleh router-router BGP ISP lokal Indonesia pada BGP router IDC atau National Inter Connection Exchange (NICE). Pada penjelasan versi-2 dokumen ini saya menggunakan teknik langsung memasukkan daftar ip blok ke /ip firewall mangle, dengan teknik ini saya harus memasukkan dua kali daftar ip yang didapat dari router NICE ke /ip firewall mangle. Cara lain yang lebih baik adalah dengan memasukkan daftar ip blok dari router NICE ke /ip firewall address-list dengan demikian maka pada /ip firewall mangle hanya terdapat beberapa baris saja dan pemisahan traffic Indonesia dan overseas dapat lebih akurat karena mangle dapat dilakukan berdasarkan address-list saja. Lebih jelasnya adalah sbb: Selanjutnya buat script berikut untuk dapat diimport oleh router Mikrotik / ip firewall address-list add list=nice address=58.65.240.0/23 comment="" disabled=no add list=nice address=58.65.242.0/23 comment="" disabled=no add list=nice address=58.65.244.0/23 comment="" disabled=no add list=nice address=58.65.246.0/23 comment="" disabled=no add list=nice address=58.145.174.0/24 comment="" disabled=no add list=nice address=58.147.184.0/24 comment="" disabled=no
add list=nice address=58.147.185.0/24 comment="" disabled=no dst…
untuk mendapatkan script diatas dapat melalui URL berikut: http://www.datautama.net.id/harijanto/mikrotik/datautama-nice.php
URL diatas secara online akan melakukan query ke router NICE dari http://lg.mohonmaaf.com CATATAN: Karena lg.mohonmaaf.com tidak dapat diakses maka utk daftar ip local dapat di ambil dari http://ixp.mikrotik.co.id/download/nice.rsc
atau dari http://www.datautama.net.id/harijanto/mikrotik/datautama-nice.php
yang datanya dari looking glass DatautamaNet dari hasil URL diatas copy lalu paste ke mikrotik dengan menggunakan aplikasi putty.exe ssh ke ipmikrotik tersebut, caranya setelah di copy teks hasil proses URL diatas lalu klik kanan mouse pada jendela ssh putty yang sedang meremote mikrotik tersebut. Cara ini agak kurang praktis tetapi karena jika script diatas dijadikan .rsc ternyata akan bermasalah karena ada beberapa baris ip blok yang saling overlap sebagai contoh: \... add address=222.124.64.0/23 list="nice" [datautama@router-01-jkt] > /ip firewall address-list \ \... add address=222.124.64.0/21 list="nice" address ranges may not overlap
dimana 222.124.64.0/21 adalah supernet dari 222.124.64.0/23 artinya diantara dua blok ip tersebut saling overlap, sehingga pada saat proses import menggunakan file .rsc akan selalu berhenti pada saat menemui situasi seperti ini. Sampai saat ini saya belum menemukan cara yang praktis utk mengatasi hal tersebut diatas. Kalau saja kita bisa membuat address-list dari table prefix BGP yang dijalankan di mikrotik maka kita bisa mendapatkan address-list dengan lebih sempurna.
Selanjutnya pada /ip firewall mangle perlu dilakukan konfigurasi sbb: / ip firewall mangle add chain=forward src-address-list=nice action=mark-connection \ new-connection-mark=mark-con-indonesia passthrough=yes comment="mark all \ indonesia source connection traffic" disabled=no add chain=forward dst-address-list=nice action=mark-connection \ new-connection-mark=mark-con-indonesia passthrough=yes comment="mark all \ indonesia destination connection traffic" disabled=no
add chain=forward src-address-list=!nice action=mark-connection \ new-connection-mark=mark-con-overseas passthrough=yes comment="mark all \ overseas source connection traffic" disabled=no add chain=forward dst-address-list=!nice action=mark-connection \ new-connection-mark=mark-con-overseas passthrough=yes comment="mark all \ overseas destination connection traffic" disabled=no add chain=prerouting connection-mark=mark-con-indonesia action=mark-packet \ new-packet-mark=indonesia passthrough=yes comment="mark all indonesia \ traffic" disabled=no add chain=prerouting connection-mark=mark-con-overseas action=mark-packet \ new-packet-mark=overseas passthrough=yes comment="mark all overseas \ traffic" disabled=no
Langkah selanjutnya adalah mengatur bandwidth melalui queue simple, untuk mengatur bandwidth internasional 128Kbps dan bandwidth lokal IIX 256Kbps pada komputer dengan IP 192.168.2.4 dapat dilakukan dengan contoh script sbb: / queue simple add name="harijant-indonesia" target-addresses=192.168.2.4/32 \ dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=indonesia \ direction=both priority=8 queue=default/default limit-at=0/0 \ max-limit=256000/256000 total-queue=default disabled=no add name="harijanto-overseas" target-addresses=192.168.2.4/32 \ dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=overseas \ direction=both priority=8 queue=default/default limit-at=0/0 \ max-limit=128000/128000 total-queue=default disabled=no
Script diatas berarti hanya komputer dengan IP 192.168.2.4 saja yang di batasi bandwidthnya 128Kbps internasional (overseas) dan 256Kbps lokal IIX (indonesia) sedangkan yang lainnya tidak dibatasi. Hasil dari script tersebut adalah sbb:
Gambar 3. simple queue untuk komputer 192.168.2.4 Dengan demikian maka komputer 192.168.2.4 hanya dapat mendownload atau mengupload sebesar 128Kbps untuk internasional dan 256Kbps untuk lokal IIX. Untuk mengujinya dapat menggunakan bandwidthmeter sbb:
Gambar 4. Hasil bandwidth meter komputer 192.168.2.4 ke lokal ISP
Gambar 5. Hasil bandwidth meter ke ISP internasional Dengan demikian berarti Mikrotik telah berhasil mengatur pemakaian bandwidth internasional dan lokal IIX sesuai dengan yang diharapkan pada komputer 192.168.2.4. Pada penjelasan versi-3 ini proses mangle terhadap traffic “overseas” dapat lebih akurat karena menggunakan address-list dimana arti dari src-address=!nice adalah source address “bukan nice” dan dst-address=!nice adalah destination address “bukan nice”. Sehingga demikian traffic “overseas” tidak akan salah identifikasi, sebelumnya pada penjelasan versi-2 traffic “overseas” bisa salah indentifikasi karena traffic “overseas” di definisikan sbb add connection-mark=mark-con-indonesia action=mark-packet new-packetmark=indonesia chain=prerouting comment="mark indonesia" add packetmark=!indonesia action=mark-packet new-packet-mark=overseas chain=prerouting comment="mark all overseas traffic" packet-mark=!indonesia artinya “packet-mark=bukan paket Indonesia”, padahal “bukan paket Indonesia” bisa saja paket lainnya yang telah didefinisikan sebelumnya sehingga dapat menimbulkan salah identifikasi. Adapun teknik diatas telah di test pada router mikrotik yang menjalankan NAT , jika router mikrotik tidak menjalankan NAT coba rubah chain=prerouting menjadi chain=forward. Untuk lebih lanjut mengenai pengaturan bandwidth pada Mikrotik dapat dilihat pada manual mikrotik yang dapat didownload pada http://www.mikrotik.com/docs/ros/2.9/RouterOS_Reference_Manual_v2.9.pdf
Script diatas dapat diimplementasikan pada Mikrotik Versi 2.9.27 , untuk versi mikrotik sebelumnya kemungkinan ada perbedaan perintah.
Load Balancing Sederhana Pakai Mikrotik From SpeedyWiki Jump to: navigation, search
Sumber abdi_wae http://opensource.telkomspeedy.com/forum/viewtopic.php?pid=17386 mungkin bisa di load balancing aja pak - biar gampang : modem1 --+--- eth0 mikrotik --- eth2 LAN +--- eth1 modem2 ---
manualnya ada disini : http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/route.php
Load Balancing over Multiple Gateways From MikroTik Wiki Jump to: navigation, search The typical situation where you got one router and want to connect to two ISPs:
Of course, you want to do load balancing! There are several ways how to do it. Depending on the particular situation, you may find one best suited for you.
Policy Routing based on Client IP Address If you have a number of hosts, you may group them by IP addresses. Then, depending on the source IP address, send the traffic out through Gateway #1 or #2. This is not really the best approach, giving you perfect load balancing, but it's easy to implement, and gives you some control too. Let us assume we use for our workstations IP addresses from network 192.168.100.0/24. The IP addresses are assigned as follows: • • •
192.168.100.1-127 are used for Group A workstations 192.168.100.128-253 are used for Group B workstations 192.168.100.254 is used for the router.
All workstations have IP configuration with the IP address from the relevant group, they all have network mask 255.255.255.0, and 192.168.100.254 is the default gateway for them. We will talk about DNS servers later. Now, when we have workstations divided into groups, we can refer to them using subnet addressing: • •
Group A is 192.168.100.0/25, i.e., addresses 192.168.100.0-127 Group B is 192.168.100.128/25, i.e., addresses 192.168.100.128-255
If you do not understand this, take the TCP/IP Basics course, or, look for some resources about subnetting on the Internet!
We need to add two IP Firewall Mangle rules to mark the packets originated from Group A or Group B workstations. For Group A, specify • •
Chain prerouting and Src. Address 192.168.100.0/25 Action mark routing and New Routing Mark GroupA.
It is a good practice to add a comment as well. Your mangle rules might be interesting for someone else and for yourself as well after some time. For Group B, specify • •
Chain prerouting and Src. Address 192.168.100.128/25 Action mark routing and New Routing Mark GroupB
All IP traffic coming from workstations is marked with the routing marks GroupA or GroupB. We can use these marks in the routing table. Next, we should specify two default routes (destination 0.0.0.0/0) with appropriate routing marks and gateways:
This thing is not going to work, unless you do masquerading for your LAN! The simplest way to do it is by adding one NAT rule for Src. Address 192.168.100.0/24 and Action masquerade:
Test the setup by tracing the route to some IP address on the Internet! From a workstation of Group A, it should go like this: C:\>tracert -d 8.8.8.8
Tracing route to 8.8.8.8 over a maximum of 30 hops 1 2 ms 2 10 ms ...
2 ms 4 ms
2 ms 192.168.100.254 3 ms 10.1.0.1
From a workstation of Group B, it should go like this: C:\>tracert -d 8.8.8.8 Tracing route to 8.8.8.8 over a maximum of 30 hops 1 2 ms 2 10 ms ...
2 ms 4 ms
2 ms 192.168.100.254 3 ms 10.5.8.1
You can specify the DNS server for workstations quite freely, j Articles
Load Balancing dan Fail Over [Group] pada Mikrotik Pending Written on Aug-19-08 3:08pm/19/2008 8:08 GMT - Not yet published to a wikizine From:
mellasaeblog.blogspot.com
Load Balancing dan Fail Over [Group] pada Mikrotik April 27th, 2008 by admin
Load Balancing dan Fail Over [Group] 2 Speedy [atau lebih ] dibawah ini akan di bahas tekhnik load balance dan tekhnik fail over pada mikrotik router
Tutorial bisa di Download Disini Seumpama kita mempunyai address seperti ini :
IP Modem satu adalah 192.168.110.1 dengan interface ”Wanatas” dan IP Modem yang satunya adalah 192.168.120.1 dengan interface ”Wantengah” sedangkan IP dari ”LAN” 172.10.12.1 Sebelum kita menuju pengkonfigurasian Load Balancing kita susun dulu blok2 IP yang akan digroup
Masuk ke IP >> Firewall Dan pilih tab Addess Lists dan Add
Seperti contoh diatas saya bikin Group A dan B dan dibawah adalah tampilan ketika tombol add di klik, dan isikan Name dengan nama group anda yang pertama, dan seterusnya.
Jika sudah menentuka blok IP berdasarkan group maka kita lanjut ke sesi berikutnya yaitu : Konfigurasi Mangle Tetap pada Window Firewall tapi pindah ke Tab Mangel yang seperti saya lingkari berwarna merah tersebut, setelah itu klik tombol Add yang saya lingkari dengan warna biru.
Maka akan muncul Window seperti dibawah ini :
Chain pilih prerouting kemudian pilih tab Advance Jika sudah pilih Src Address List , jika kombo box belum muncul maka klik tombol panah yang sejajar dengan text box dar src Address List hingga menjadi menghadap ke bawah Jika sudah maka pilih group A, dan begitu nanti untuk yang B. jika sudah di pilih group
maka pindah ke tab Action
Jika sudah pilih Tab Action maka akan muncul Window seperti di bawah ini :
Pilih action menjadi mark routing dan isikan New Routing Mark sesuai nama dari Group IP , seperti diatas kami memberi nama mrA. CTT : untuk Mangle yang group B ulangi intruksi diatas lagi dengan nama yang berbeda dan pilih group yang berbeda juga ^^ OK Sudah selesai …… Lanjut ke bagian Routing , Masuk ke menu
IP >> Route : maka akan muncul Window Route List
pilih Add dan akan muncul Window dibawah ini :
isikan gatheway dengan IP modem pertama , yaitu 192.168.110.1 kemudian agar Fail Over maka Chek Gateway pilih ping dan Mark pilih mrA untuk Group A, begitupun nanti untuk menambahkan gatheway untuk group B dan ketika menekan tombol Apply, pastikan interface benar tertuju ke WANatas yaitu modem Pertama, dan begitupun untuk group B. Nah agar kedua gatheway ini berjalan lancar , maka perlu ditambahkan gatheway priority. Caranya : sama seperti add gatheway seperti diatas, tetapi kita akan mengisikan lebih dari satu gatheway pada satu list. Seperti gambar di bawah ini :
agar dapat menambahkan lebih dari satu gatheway, klik panah yang mengarah kebawah yang sejajar dengan text box dari Gathway. Jika sudah Setelah tekan Tombol Apply pastikan Interfacenya benar seperti urutan dari pengisian Gatheway. Jika sudah tekan OK Setelah kembali ke Route List periksa, jika salah satu List berwarna Biru, maka Link dari modem tersebut sedang bermasalah atau tidak terkoneksi dengan Internet. Periksa kembali jalur Internet dari jalur ke modem tersebut. Ok Segini ajah untuk LoadBalance mikrotik dari saya Semoga Berhasil Syamsy (Samson RtRwNet)[Jaylangkung.com]
[email protected]
Setting MIKROTIK SDSL SPEEDY – BANDWITH MANAGEMENT Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya: LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/” Set IP untuk masing²ethernet card ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2 Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: ip address print Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar ping 192.168.1.1 ping 192.168.0.10 Menambahkan Routing ip route add gateway=192.168.1.1 Setting DNS ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik. ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1 Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar
DHCP (DynamicHost Configuration Protocol) Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. Membuat IP Address Pool ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 Menambahkan DHCP Network ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dnsserver=202.134.1.10,202.134.0.155 Menambahkan Server DHCP ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener Bandwidth Control Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik Kondisinya seperti ini: Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps. Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connectionmark=Clients-con chain=prerouting ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packetmark=Clients chain=prerouting Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=38912 queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 maxlimit=6144 Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. Graphing Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. tool graphing set store-every=5min Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2. tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: http://192.168.0.1/graphs/ Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut. Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee… ok semoga berguna semuanya. cara nge-remote dari IP publik tersebut ke mikrotik serper kita menggunakan winbox dari jaringan luar. Langkah awal nya adalah dengan tersenyum, bercanda dulu dengan rekan-rekan, berguyon ria sampe ketawa keras hingga akhirnya teriak dengan kencang sebanyak 100 kali “INI SANGAT MUDAHHHHHHHHHH” hehehehe
Sekarang kita akan menuliskan cara remote serper mikrotik dari luar, caranya cukup mudah, karena konsepnya adalah meneruskan dari IP publik ke server mikrotik kita di rumah, maka yang harus di setting adalah modemnya. Internet -> Modem -> Mikrotik -> HUB/swicth -> Client Disini kita akan membahas dengan menggunakan modem sanex, karena udah di coba pada 3buah modem yang berbeda, dan semuanya sukses abis.. hehehhe, 1. Buka browse pada modemnya,
2. Buka pada device info -> WAN
Disini kita akan mengetahuin IP publik yang kita dapetkan dari speedy, catet pada notepad, ato cukup di inget2 aja.
3. Setelah itu pilih menu Advance Setup -> NAT -> Virtual server -> add
4. Isikan pada modem
custom server : miketek (atau terserah nama kesukaan anda) Server IP Address : ini isikan IP address di LAN card pc yang di install mikrotik yang mengarah ke modem Isikan External port start : 80 dan pada external port end : 8291 dan pada protokol : TCP/UDP (kedua-duanya) kmudian save/apply
5. usahakan me-reboot modem anda.. Selesai dehh… Mudah bukan???…. hehehehhehehee….
Sekarang coba anda bawa winbox andalan ke luar jaringan anda, login dengan menggunakan IP publik yang telah kita ingat tadi. taraaaaaaaaaaaaa……… bisa masuk khan??? Bisa kita remote dari jauhh.. ditinggal kemana2 serper masih aman dehh.. hehehheheh
Port Forward pake Modem Sanex logo Speedy (Remote Mikrotik di Belakang Modem) hmmm…. sebenernya ini bukan niat gw jadiin nih topik jadi postingan pertama temen gw ada yang minta and di tagih malem ini…. mesti deh jadinya.
. berhubung
Ok kita langsung ke permasalahan…. Pada topik ini kita akan meremote Mikrotik yang berada di belakang Modem (Mode Routing). Untuk kasus ini kita gunain Modem Sanex logo Speedy.
modem sanex logo speedy Kalo kita mo pake modem sanex pertama kali harus di aktifin dulu kompi yang kita pake akses ke mode “obtain an IP address automatically”
nah nanti tinggal akses deh ke modemnya…. disini sy anggap kita telah bisa mengakses modem… untuk mengganti ip supaya statik tinggal masuk ke menu LAN => masukkan IP dan Netmask yang di inginkan (misalkan 192.168.1.1/24) => klik “Apply Changes” => klik “Commit/Reboot”
Tunggu beberapa saat untuk dapat mengakses modem kembali… dan sebagai catatan… jangan lupa mengganti IP Address komputer anda karena tadinya modem secara default di setting DHCP !!! Ok sekarang langsung masuk ke menu Advance => Virtual Serve. Untuk menambah server yang akan di forward klik add
di atas gw udah confirm kalo kita mo remote mikrotik yang berada di belakang modem (mode routing) tadi sudah di perintahin klik add kan??? nah sekarang tinggal diisi, Misalkan : Custom Service : Mikrotik Protocol : TCP/UDP WAN Port : 8291 (Port Modem yang dibuka untuk koneksi dari luar/Internet) Server Host Port : 8291 (Port Mikrotik yang akan kita remote, note : port 8291 di pakai untuk winbox) Server IP Address : 192.168.1.2 (IP yang dimiliki Mikrotik untuk koneksi ke Modem) Klik “OK”
Klik “Commit/Reboot” untuk menyelesaikan settingan….
Klik Reboot untuk merestart modem.
Selesai . Nah tahap selanjutnya kita menguji hasil setting dengan meremote mikrotik dari luar jaringan. Jalankan winbox… kalo belum punya donlot dari router anda atau dari sini Masukkan IP Publik dari modem, Isi username dengan user yang terdapat pada mikrotik dan password.
Klik connect…… tara….. Sukses bozzz….
Setting Firewall Mikrotik Untuk mengamankan router mikrotik dari traffic virus dan excess ping dapat digunakan skrip firewall berikut. Pertama buat address-list "network anda" yang berisi alamat IP radio, IP LAN dan IP WAN atau IP lainnya yang dapat dipercaya Dalam contoh berikut alamat IP Wireless anda adalah = 10.17.17.0/16, IP LAN = 192.168.17.0/24 dan IP WAN = 202.159.155.0/24 dan IP trusted zone lainnya jika anda sedang meremote dari network luar = 202.154.42.10/24 Untuk membuat address-list dapat menggunakan contoh skrip seperti berikut ini tinggal disesuaikan dengan konfigurasi jaringan Anda. Buat skrip berikut menggunakan notepad kemudian copy-paste ke mikrotik teminal anda / ip firewall address-list add list=ournetwork address=202.159.48.155.0/21 comment="CentroTECH Network" \ disabled=no add list=ournetwork address=10.17.17.0/16 comment="IP Wireless" disabled=no add list=ournetwork address=192.168.17.0/24 comment="LAN Network" disabled=no Selanjutnya copy-paste skrip berikut pada mikrotik terminal anda / ip firewall filter add chain=forward connection-state=established action=accept comment="allow
\ established connections" disabled=no add chain=forward connection-state=related action=accept comment="allow \ related connections" disabled=no add chain=virus protocol=udp dst-port=135-139 action=drop comment="Drop \ Messenger Worm" disabled=no add chain=forward connection-state=invalid action=drop comment="drop invalid \ connections" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=135-139 action=drop comment="Drop \ Blaster Worm" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1433-1434 action=drop comment="Worm" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=445 action=drop comment="Drop Blaster \ Worm" disabled=no add chain=virus protocol=udp dst-port=445 action=drop comment="Drop Blaster \ Worm" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=593 action=drop comment="________" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1024-1030 action=drop comment="________" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1080 action=drop comment="Drop MyDoom" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1214 action=drop comment="________" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1363 action=drop comment="ndm requester" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1364 action=drop comment="ndm server" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1368 action=drop comment="screen cast" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1373 action=drop comment="hromgrafx" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=1377 action=drop comment="cichlid" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745 action=drop comment="Bagle Virus" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=2283 action=drop comment="Drop Dumaru.Y" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=2535 action=drop comment="Drop Beagle" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745 action=drop comment="Drop \ Beagle.C-K" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=3127 action=drop comment="Drop MyDoom" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=3410 action=drop comment="Drop Backdoor \ OptixPro" disabled=no
add chain=virus protocol=tcp dst-port=4444 action=drop comment="Worm" \ disabled=no add chain=virus protocol=udp dst-port=4444 action=drop comment="Worm" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=5554 action=drop comment="Drop Sasser" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=8866 action=drop comment="Drop Beagle.B" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=9898 action=drop comment="Drop \ Dabber.A-B" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=10000 action=drop comment="Drop \ Dumaru.Y, sebaiknya di didisable karena juga sering digunakan utk vpn atau \ webmin" disabled=yes add chain=virus protocol=tcp dst-port=10080 action=drop comment="Drop \ MyDoom.B" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=12345 action=drop comment="Drop NetBus" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=17300 action=drop comment="Drop Kuang2" \ disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=27374 action=drop comment="Drop \ SubSeven" disabled=no add chain=virus protocol=tcp dst-port=65506 action=drop comment="Drop PhatBot, \ Agobot, Gaobot" disabled=no add chain=forward action=jump jump-target=virus comment="jump to the virus \ chain" disabled=no add chain=input connection-state=established action=accept comment="Accept \ established connections" disabled=no add chain=input connection-state=related action=accept comment="Accept related \ connections" disabled=no add chain=input connection-state=invalid action=drop comment="Drop invalid \ connections" disabled=no add chain=input protocol=udp action=accept comment="UDP" disabled=no add chain=input protocol=icmp limit=50/5s,2 action=accept comment="Allow \ limited pings" disabled=no add chain=input protocol=icmp action=drop comment="Drop excess pings" \ disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-address-list=network anda \ action=accept comment="FTP" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=network anda \ action=accept comment="SSH for secure shell" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=23 src-address-list=network anda \ action=accept comment="Telnet" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=80 src-address-list=network anda \ action=accept comment="Web" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=8291 src-address-list=network anda \ action=accept comment="winbox" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=1723 action=accept comment="pptpserver" \ disabled=no add chain=input src-address-list=ournetwork action=accept comment="From \ Datautama network" disabled=no
add chain=input action=log log-prefix="DROP INPUT" comment="Log everything \ else" disabled=no add chain=input action=drop comment="Drop everything else" disabled=no add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=54283 comment="SubSeven, SubSeven 2.1 Gold" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=54320 comment="Back Orifice 2000" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=54321 comment="Back Orifice 2000, School Bus" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=55165 comment="File Manager trojan, File Manager trojan, WM Trojan Generator" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=55166 comment="WM Trojan Generator" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=57341 comment="NetRaider" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=58339 comment="Butt Funnel" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=60000 comment="Deep Throat, Foreplay, Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=60001 comment="Trinity" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=60068 comment="Xzip 6000068" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=60411 comment="Connection" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=61348 comment="BunkerHill" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=61466 comment="TeleCommando" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=61603 comment="BunkerHill" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=63485 comment="BunkerHill" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=64101 comment="Taskman" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65000 comment="Devil, Sockets des Troie, Stacheldraht" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65390 comment="Eclypse" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65421 comment="Jade" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65432 comment="The Traitor th3tr41t0r" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=65432 comment="The Traitor th3tr41t0r" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65534 comment="sbin initd" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=65535 comment="RC1 trojan" add chain=forward action=jump jump-target=virus comment="jump to the virus chain" virus protocol=tcp action=drop dst-port=6400 comment="The Thing" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6661 comment="TEMan, Weia-Meia" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6666 comment="Dark Connection Inside, NetBus worm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6667 comment="Dark FTP, ScheduleAgent, SubSeven, Subseven 2.1.4 DefCon 8, Trinity, WinSatan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6669 comment="Host Control, Vampire" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6670 comment="BackWeb Server, Deep Throat, Foreplay, WinNuke eXtreame" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6711 comment="BackDoor-G, SubSeven, VP Killer"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6712 comment="Funny trojan, SubSeven" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6713 comment="SubSeven" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6723 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6771 comment="Deep Throat, Foreplay" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6776 comment="2000 Cracks, BackDoor-G, SubSeven, VP Killer" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=6838 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6883 comment="Delta Source DarkStar" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6912 comment="Shit Heep" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6939 comment="Indoctrination" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6969-6970 comment="GateCrasher, IRC 3, Net Controller, Priority" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7000 comment="Exploit Translation Server, Kazimas, Remote Grab, SubSeven, SubSeven 2.1 Gold" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7001 comment="Freak88, Freak2k" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7215 comment="SubSeven, SubSeven 2.1 Gold" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7300-7308 comment="NetMonitor" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7424 comment="Host Control" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=7424 comment="Host Control" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7597 comment="Qaz" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7626 comment="Glacier" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7777 comment="God Message, Tini" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7789 comment="Back Door Setup, ICKiller" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7891 comment="The ReVeNgEr" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=7983 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=8787 comment="Back Orifice 2000" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=8988 comment="BacHack" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=8989 comment="Rcon, Recon, Xcon" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9000 comment="Netministrator" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=9325 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9400 comment="InCommand" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9872-9875 comment="Portal of Doom" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9876 comment="Cyber Attacker, Rux" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9878 comment="TransScout" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9989 comment="Ini-Killer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=9999 comment="The Prayer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10000-10005 comment="OpwinTRojan" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=10067 comment="Portal of Doom" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10085-10086 comment="Syphillis" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10100 comment="Control Total, Gift trojan"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10101 comment="BrainSpy, Silencer" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=10167 comment="Portal of Doom" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10520 comment="Acid Shivers" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10528 comment="Host Control" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=10607 comment="Coma" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=10666 comment="Ambush" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=11000 comment="Senna Spy Trojan Generator" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=11050-11051 comment="Host Control" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=11223 comment="Progenic trojan, Secret Agent" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12076 comment="Gjamer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12223 comment="Hack´99 KeyLogger" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12345 comment="Ashley, cron crontab, Fat Bitch trojan, GabanBus, icmp_client.c, icmp_pipe.c, Mypic, NetBus, NetBus Toy, NetBus worm, Pie Bill Gates, Whack Job, X-bill" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12346 comment="Fat Bitch trojan, GabanBus, NetBus, X-bill" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12349 comment="BioNet" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12361-12363 comment="Whack-a-mole" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=12623 comment="DUN Control" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12624 comment="ButtMan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12631 comment="Whack Job" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=12754 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=13000 comment="Senna Spy Trojan Generator, Senna Spy Trojan Generator" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=13010 comment="Hacker Brasil HBR" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=13013-13014 comment="PsychWard" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=13223 comment="Hack´99 KeyLogger" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=13473 comment="Chupacabra" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=14500-14503 comment="PC Invader" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=15000 comment="NetDemon" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=15092 comment="Host Control" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=15104 comment="Mstream" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=15382 comment="SubZero" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=15858 comment="CDK" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=16484 comment="Mosucker" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=16660 comment="Stacheldraht" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=16772 comment="ICQ Revenge" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=16959 comment="SubSeven, Subseven 2.1.4 DefCon 8" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=16969 comment="Priority" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17166 comment="Mosaic" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17300 comment="Kuang2 the virus"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17449 comment="Kid Terror" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17499-17500 comment="CrazzyNet" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17569 comment="Infector" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17593 comment="Audiodoor" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=17777 comment="Nephron" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=18753 comment="Shaft" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=19864 comment="ICQ Revenge" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20000 comment="Millenium" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20001 comment="Millenium, Millenium Lm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20002 comment="AcidkoR" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20005 comment="Mosucker" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20023 comment="VP Killer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20034 comment="NetBus 2.0 Pro, NetBus 2.0 Pro Hidden, NetRex, Whack Job" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20203 comment="Chupacabra" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20331 comment="BLA trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20432 comment="Shaft" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=20433 comment="Shaft" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=21544 comment="GirlFriend, Kid Terror" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=21554 comment="Exploiter, Kid Terror, Schwindler, Winsp00fer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=22222 comment="Donald Dick, Prosiak, Ruler, RUX The TIc.K" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23005-23006 comment="NetTrash" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23023 comment="Logged" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23032 comment="Amanda" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23432 comment="Asylum" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23456 comment="Evil FTP, Ugly FTP, Whack Job" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23476 comment="Donald Dick" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=23476 comment="Donald Dick" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23477 comment="Donald Dick" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23777 comment="InetSpy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=24000 comment="Infector" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=25685-25982 comment="Moonpie" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=26274 comment="Delta Source" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=26681 comment="Voice Spy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=27374 comment="Bad Blood, Ramen, Seeker, SubSeven, SubSeven 2.1 Gold, Subseven 2.1.4 DefCon 8, SubSeven Muie, Ttfloader" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=27444 comment="Trinoo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=27573 comment="SubSeven" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=27665 comment="Trinoo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=28678 comment="Exploit"er add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=29104 comment="NetTrojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=29369 comment="ovasOn" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=29891 comment="The Unexplained"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30000 comment="Infector" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30001 comment="ErrOr32" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30003 comment="Lamers Death" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30029 comment="AOL trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30100-30133 comment="NetSphere" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=30103 comment="NetSphere" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30303 comment="Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30947 comment="Intruse" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30999 comment="Kuang2" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31335 comment="Trinoo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31336 comment="Bo Whack, Butt Funnel" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31337 comment="Back Fire, Back Orifice 1.20 patches, Back Orifice Lm, Back Orifice russian, Baron Night, Beeone, BO client, BO Facil, BO spy, BO2, cron crontab, Freak88, Freak2k, icmp_pipe.c, Sockdmini" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=31337 comment="Back Orifice, Deep BO" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31338 comment="Back Orifice, Butt Funnel, NetSpy DK" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=31338 comment="Deep BO" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31339 comment="NetSpy DK" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31666 comment="BOWhack" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31785-31792 comment="Hack a Tack" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=31791-31792 comment="Hack a Tack" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=32001 comment="Donald Dick" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=32100 comment="Peanut Brittle, Project nEXT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=32418 comment="Acid Battery" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=33270 comment="Trinity" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=33333 comment="Blakharaz, Prosiak" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=33577-33777 comment="Son of PsychWard" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=33911 comment="Spirit 2000, Spirit 2001" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=34324 comment="Big Gluck, TN" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=34444 comment="Donald Dick" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=34555-35555 comment="Trinoo for Windows" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=37237 comment="Mantis" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=37651 comment="Yet Another Trojan YAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=40412 comment="The Spy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=40421 comment="Agent 40421, Masters Paradise" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=40422-40426 comment="Masters Paradise" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=41337 comment="Storm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=41666 comment="Remote Boot Tool RBT, Remote Boot Tool RBT"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=44444 comment="Prosiak" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=44575 comment="Exploiter" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=47262 comment="Delta Source" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=49301 comment="OnLine KeyLogger" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=50130 comment="Enterprise" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=50505 comment="Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=50766 comment="Fore, Schwindler" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=51966 comment="Cafeini" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=52317 comment="Acid Battery 2000" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=53001 comment="Remote Windows Shutdown RWS" /ip firewall filter add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=1 comment="Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=2 comment="Death" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=20 comment="Senna Spy FTP server" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=21 comment="Back Construction, Blade Runner, Cattivik FTP Server, CC Invader, Dark FTP, Doly Trojan, Fore, Invisible FTP, Juggernaut 42, Larva, MotIv FTP, Net Administrator, Ramen, Senna Spy FTP server, The Flu, Traitor 21, WebEx, WinCrash" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=22 comment="Shaft" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=23 comment="Fire HacKer, Tiny Telnet Server TTS, Truva Atl" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=25 comment="Ajan, Antigen, Barok, Email Password Sender EPS, EPS II, Gip, Gris, Happy99, Hpteam mail, Hybris, I love you, Kuang2, Magic Horse, MBT Mail Bombing Trojan, Moscow Email trojan, Naebi, NewApt worm, ProMail trojan, Shtirlitz, Stealth, Tapiras, Terminator, WinPC, WinSpy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=30 comment="Agent 40421" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=31 comment="Agent 31, Hackers Paradise, Masters Paradise" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=41 comment="Deep Throat, Foreplay" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=48 comment="DRAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=50 comment="DRAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=58 comment="DMSetup" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=59 comment="DMSetup" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=79 comment="CDK, Firehotcker" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=80 comment="711 trojan, Seven Eleven, AckCmd, Back End, Back Orifice 2000 Plug-Ins, Cafeini, CGI Backdoor, Executor, God Message, God Message Creator, Hooker, IISworm, MTX, NCX, Reverse WWW Tunnel Backdoor, RingZero, Seeker, WAN Remote, Web Server CT, WebDownloader" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=81 comment="RemoConChubo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=99 comment="Hidden Port, NCX" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=110 comment="ProMail trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=113 comment="Invisible Identd Deamon, Kazimas" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=119 comment="Happy99" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=121 comment="Attack Bot, God Message, JammerKillah"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=123 comment="Net Controller" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=133 comment="Farnaz" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=135-139 comment="Blaster worm" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=135-139 comment="messenger worm add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=142 comment="NetTaxi" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=146 comment="Infector" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=146 comment="Infector" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=170 comment="A-trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=334 comment="Backage" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=411 comment="Backage" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=420 comment="Breach, Incognito" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=421 comment="TCP Wrappers trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=445 comment="Blaster worm add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=445 comment="Blaster worm add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=455 comment="Fatal Connections" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=456 comment="Hackers Paradise" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=513 comment="Grlogin" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=514 comment="RPC Backdoor" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=531 comment="Net666, Rasmin" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=555 comment="711 trojan, Seven Eleven, Ini-Killer, Net Administrator, Phase Zero, Phase-0, Stealth Spy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=605 comment="Secret Service" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=666 comment="Attack FTP, Back Construction, BLA trojan, Cain & Abel, NokNok, Satans Back Door SBD, ServU, Shadow Phyre, th3r1pp3rz Therippers" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=667 comment="SniperNet" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=669 comment="DP trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=692 comment="GayOL" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=777 comment="AimSpy, Undetected" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=808 comment="WinHole" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=911 comment="Dark Shadow" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=999 comment="Deep Throat, Foreplay, WinSatan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1000 comment="Der Spaeher, Direct Connection" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1001 comment="Der Spaeher, Le Guardien, Silencer, WebEx" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1010-1016 comment="Doly Trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1020 comment="Vampire" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1024 comment="Jade, Latinus, NetSpy" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1025 comment="Remote Storm" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=1025 comment="Remote Storm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1035 comment="Multidropper" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1042 comment="BLA trojan"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1045 comment="Rasmin" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1049 comment="sbin initd" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1050 comment="MiniCommand" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1053 comment="The Thief" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1054 comment="AckCmd" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1080-1083 comment="WinHole" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1090 comment="Xtreme" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1095-1098 comment="Remote Administration Tool RAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1099 comment="Blood Fest Evolution, Remote Administration Tool RAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1150-1151 comment="Orion" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1170 comment="Psyber Stream Server PSS, Streaming Audio Server, Voice" add chain=virus protocol=udp action=drop dst-port=1200-1201 comment="NoBackO" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1207 comment="SoftWAR" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1208 comment="Infector" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1212 comment="Kaos" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1234 comment="SubSeven Java client, Ultors Trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1243 comment="BackDoor-G, SubSeven, SubSeven Apocalypse, Tiles" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1245 comment="VooDoo Doll" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1255 comment="Scarab" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1256 comment="Project nEXT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1269 comment="Matrix" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1272 comment="The Matrix" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1313 comment="NETrojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1338 comment="Millenium Worm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1349 comment="Bo dll" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1394 comment="GoFriller, Backdoor G-1" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1441 comment="Remote Storm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1492 comment="FTP99CMP" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1524 comment="Trinoo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1568 comment="Remote Hack" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1600 comment="Direct Connection, Shivka-Burka" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1703 comment="Exploiter" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1777 comment="Scarab" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1807 comment="SpySender" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1966 comment="Fake FTP" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1967 comment="WM FTP Server" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1969 comment="OpC BO" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1981 comment="Bowl, Shockrave" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=1999 comment="Back Door, SubSeven, TransScout" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=2000 comment="Der Spaeher, Insane Network, Last 2000, Remote Explorer 2000, Senna Spy Trojan Generator"
add chain=virus protocol=tcp action=drop her, Trojan Cow" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=udp action=drop lash" add chain=virus protocol=tcp action=drop or" add chain=virus protocol=udp action=drop Throat, Foreplay" add chain=virus protocol=tcp action=drop Mailer" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop tact" add chain=virus protocol=udp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop jan" add chain=virus protocol=tcp action=drop trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop RootBeer" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop Seven, SubSeven 2.1 Gold" add chain=virus protocol=tcp action=drop Phucker" add chain=virus protocol=udp action=drop ministration Tool RAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop Shut" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop Tunnel Backdoor, RingZero" add chain=virus protocol=tcp action=drop Paradise" add chain=virus protocol=tcp action=drop or" add chain=virus protocol=udp action=drop Throat, Foreplay, Mini Backlash" add chain=virus protocol=tcp action=drop jan" add chain=virus protocol=tcp action=drop 2000, Sanctuary" add chain=virus protocol=tcp action=drop Doom" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop Solar Eclypse" add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop add chain=virus protocol=tcp action=drop Hacking Machine VHM" add chain=virus protocol=tcp action=drop
dst-port=2001 comment="Der Spaedst-port=2023 dst-port=2080 dst-port=2115 dst-port=2130
comment="Ripper Pro" comment="WinHole" comment="Bugs" comment="Mini Back-
dst-port=2140 comment="The Invasdst-port=2140 comment="Deep dst-port=2155 comment="Illusion dst-port=2255 comment="Nirvana" dst-port=2283 comment="Hvl RAT" dst-port=2300 comment="Xplorer" dst-port=2311 comment="Studio 54" dst-port=2330-2339 comment="Condst-port=2339 comment="Voice Spy" dst-port=2345 comment="Doly Trodst-port=2565 comment="Striker dst-port=2583 comment="WinCrash" dst-port=2600 comment="Digital dst-port=2716 comment="The Prayer" dst-port=2773-2774 comment="Subdst-port=2801 comment="Phineas dst-port=2989 comment="Remote Addst-port=3000 comment="Remote dst-port=3024 comment="WinCrash" dst-port=3031 comment="Microspy" dst-port=3128 comment="Reverse WWW dst-port=3129 comment="Masters dst-port=3150 comment="The Invasdst-port=3150 comment="Deep dst-port=3456 comment="Terror trodst-port=3459 comment="Eclipse dst-port=3700 comment="Portal of dst-port=3777 comment="PsychWard" dst-port=3791-3801 comment="Total dst-port=4000 comment="SkyDance" dst-port=4092 comment="WinCrash" dst-port=4242 comment="Virtual dst-port=4321 comment="BoBo"
add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=4444 comment="Prosiak, Swift Remote" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=4567 comment="File Nail" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=4590 comment="ICQ Trojan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=4950 comment="ICQ Trogen Lm" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5000 comment="Back Door Setup, Blazer5, Bubbel, ICKiller, Ra1d, Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5001 comment="Back Door Setup, Sockets des Troie" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5002 comment="cd00r, Shaft" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5010 comment="Solo" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5011 comment="One of the Last Trojans OOTLT, One of the Last Trojans OOTLT, modified" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5025 comment="WM Remote KeyLogger" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5031-5032 comment="Net Metropolitan" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5321 comment="Firehotcker" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5333 comment="Backage, NetDemon" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5343 comment="wCrat WC Remote Administration Tool" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5400-5402 comment="Back Construction, Blade Runner" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5512 comment="Illusion Mailer" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5534 comment="The Flu" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5550 comment="Xtcp" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5555 comment="ServeMe" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5556-5557 comment="BO Facil" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5569 comment="Robo-Hack" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5637-5638 comment="PC Crasher" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5742 comment="WinCrash" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5760 comment="Portmap Remote Root Linux Exploit" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=5880-5889 comment="Y3K RAT" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6000 comment="The Thing" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6006 comment="Bad Blood" add chain=virus protocol=tcp action=drop dst-port=6272 comment="Secret Service"
dengan firewall list diatas anda dapat membatasi port2 yg sering digunakan oleh virus tetapi perlu diperhatikan banyak juga aplikasi2 atau service yg menggunakan port tersebut..dan server anda hanya bisa diremote dari allow list address dan network anda sendiri untuk menghindari adanya deface pada router mikrotik anda
Drop virus conficker pake firewall mikrotik
buat mangle yang menuju ke situs2 yg dituju conficker.. in interface adalah yang menghadap ke jaringan kita admin@mikrotik> ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=ether-download dstaddress-list=jaringan-kita content=loadadv.-exe action=add-dst-to-address-list addresslist=worm-dst time=02-00,00 dst-address-list kasih tanda seru>>>maksudnya agar content tsb hanya di cek kalau destinationnya bukan address-list ournetwork buat firewall rule admin@mikrotik> ip firewall filter add chain=forward dst-address-list=worm-dst action=drop setelah rule ini diterapkan maka di tab address-list akan tercapture address untuk download worm ini.
contoh
Membuat DHCP & Internet Gateway Server di Mikrotik Posted by antoni as Mikrotik Untuk membuat DHCP Server diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat address pool dan menentukan IP Range 2. Mengaktifkan DHCP server. Sedangkan untuk membuat Internet Gateway Server, inti langkahnya adalah melakukan masquerading yang akan melewatkan paket-paket data ke user. Berikut ini adalah gambaran dari network dan servernya : 1. Mikrotik di install pada CPU dengan 2 ethernet card, 1 interface utk koneksi ke internet, 1 interface utk konek ke lokal. 2. IP address : - gateway (mis: ADSL modem) : 192.168.100.100 - DNS : 192.168.100.110 - interface utk internet : 192.168.100.1 - interface utk lokal : 192.168.0.1 Untuk memulainya, kita lihat interface yang ada pada Mikrotik Router [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500 1 R ether2 ether 0 0 1500[admin@Mikrotik] > kemudian set IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.100.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 192.168.0.1 [admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.100.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether1 [admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2 [admin@mikrotik] >ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 192.168.100.1/24 192.168.100.0 192.168.100.255 ether1 1 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ether2 [admin@mikrotik] > Setelah selesai Barulah kita bisa melakukan setup DHCP server pada Mikrotik. 1. Membuat address pool /ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.100 /ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 2. Tentukan interface yang dipergunakan dan aktifkan DHCP Server. /ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool enable 0 [admin@mikrotik] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0 dhcp1 ether2 sampai tahap ini, DHCP server telah selesai untuk dipergunakan dan sudah bisa di test dari user. Langkah Selanjutnya adalah membuat internet gateway, Misalnya IP ADSL Modem sebagai gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.100.100 dan DNS Servernya 192.168.100.110, maka lakukan setting default gateway dengan perintah berikut : [admin@mikrotik] > /ip route add gateway=192.168.100.100 3. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers [admin@mikrotik] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 ether2 1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.100.100 ether1 [admin@mikrotik] > Lanjutkan dengan Setup DNS [admin@mikrotik] > ip dns set primary-dns=192.168.100.110 allow-remoterequests=no [admin@mikrotik] > ip dns print primary-dns: 192.168.100.110 secondary-dns: 0.0.0.0 allow-remote-requests: no cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 16KiB [admin@mikrotik] > 4. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain [admin@mikrotik] > ping yahoo.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms [admin@mikrotik] > Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar. 5. Setup Masquerading, ini adalah langkah utama untuk menjadikan Mikrotik sebagai gateway server [admin@mikrotik] > ip firewall nat add action=masquerade outinterface=ether1chain: srcnat [admin@mikrotik] > [admin@mikrotik] ip firewall nat print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade [admin@mikrotik] > Selesai, tinggal test koneksi dari user. seharusnya dengan cara ini user sudah bisa terhubung ke internet. Cara ini memang cara yang paling mudah untuk membuat user dapat terhubung ke internet, namun tingkat keamanannya masih rendah dan diperlukan pengaturan firewall. Mudah-mudahan saya bisa membahasnya dilain waktu. Source from http://www.vavai.com
Yoyok Riawan *Seorang Pemulung/[copy & paste] yang Berusaha Memanfaatkan Limbah* Nb: Tulislah pada Nisanmu,.. Sebelum kau mati… « Create Dota dimesin Mikrotik Tutorial Step By Step Seting MikroTik »
Instalasi, Konfigurasi dan Optimasi MikrotikRouter OS #################################################################### TOKET - Terbitan Online Kecoak Elektronik Defending the classical hackers mind since 1995 Publisher : http://www.kecoak-elektronik.net Contact :
[email protected] #################################################################### Subject Writer Contact Style
: : : :
Instalasi, Konfigurasi dan Optimasi MikrotikRouter OS r0t0r of Kecoak Elektronik
[email protected] Unicode Transformation Format (UTF-8)
–[1]– Kecoak Elektronik License Kecoak Elektronik secara aktif mendukung Blue Ribbon Campaign. Kami akan berusaha untuk menerbitkan semua informasi yang kami anggap patut diketahui, baik dokumen teks, artikel majalah, atau surat kabar. Seluruh kredit akan diberikan kepada sang pengarang. Kecoak Elektronik tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain. Informasi yang disajikan di situs ini adalah untuk tujuan pendidikan dan informasionil belaka. Jika Anda memutuskan untuk mengejawantahkan dalam bentuk apapun informasi yang tersimpan di situs ini, Anda melakukan atas keputusan sendiri, dan tidak seorangpun selain Anda bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Dipersilahkan untuk mengambil sebagian atau seluruh dari isi artikel yang kami terbitkan dengan tetap mencantumkan kredit atas pengarang dan Kecoak Elektronik sebagai penerbit online. Artikel yang dikutip atau diambil tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan komersil. –[2]– Intro MikroTik RouterOS™, merupakan system operasi Linux base yang diperuntuk kan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Webbrowser serta via Remote Shell (telnet dan SSH). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan dijadi kan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut : - Protokoll routing RIP, OSPF, BGP. - Statefull firewall - HotSpot for Plug-and-Play access - remote winbox GUI admin Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com.
Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja. Kita bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC kita. Instalasi Mikrotik ada beberapa cara : 1. Instalasi melalui NetInstall via jaringan 2. Instalasi melalui Floppy disk 3. Instalasi melalui CD-ROM. Kali ini kita akan membahasnya instalasi melalui CD-ROM. Untuk percobaan ini silahkan download ISOnya di http://adminpreman.web.id/download Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai PC Router/Gateway, Web Proxy, DNS Server, DHCP, Firewall serta Bandwidth Management. Konfigurasi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan pada Internet Cafe atau untuk Testing pada Laboratorium Pribadi. –[2.1]– Topologi Jaringan Topologi jaringan ini di anggap koneksi Internetnya melalui MODEM xDSL (ADSL atau SDSL). Dengan catatan konfigurasi IP Publiknya ditanam didalam MODEM, artinya perlu pula dipilih MODEM yang memiliki fasilitas seperti Routing, Firewall, dan lain-lain. Semakin lengkap semakin bagus, namun biasanya harga semakin mahal, yang patut dipertimbangkan pilihlah MODEM yang memiliki fasilitas Firewall yang bagus. Untuk MODEM SDSL, biasanya, IP dibawah NAT, artinya IP nya bukan IP Publik langsung. Dan umumnya untuk MODEM ADSL, IP Publiknya langsung ditanam di MODEM itu sendiri. Saat ini kita anggap IP Publiknya di tanam di MODEM, dimana Interface PPPoE nya sudah di konfigurasikan dan sudah bisa DIAL ke server RASnya. Agar memudahkan konfigurasi, perlu dirancang topologi jaringan yang dikonfigurasi. Sebagai contoh, skema dibawah ini: (a) Skema Jaringan _( ____| | / | Telpon | _/ -( +–[_] Splitter | | +—-+ +—| | Modem xDSL +–*-+ (1)| | | | +—–+ | | a| | +—|=====| | | | | |—+ | |b
o–+
+—+ | | (3) | +|———+ |. . . . . | | +–|-|-|-|-+ | | | | | | | | | +-|-|-|–[client 1] +-|-|————[client 2]
| | L—–J (2)
+-|———————-[client 3] +——–[client n]
Keterangan skema (1) = Modem xDSL (Ip Address : 192.168.1.1/24) (2) = Mikrotik Box dengan 2 ethernet card yaitu a (publik) dan b (local) (3) = Switch Untuk sambungan ke Client. Asumsi Client Jumlahnya 20 Client Range Ip Address : 192.168.0.0/27 Alokasi Ip Client = 192.168.0.1-192.168.0.30 Ip Net ID : 192.168.0.0/27 Ip Broadcast : 192.168.0.31/27 (b) Alokasi IP Address [*] Mikrotik Box Keterangan Skema a = ethernet card 1 (Publik) -> Ip Address : 192.168.1.2/24 b = ethernet card 2 (Local) -> Ip Address : 192.168.0.30/27 Gateway
: 192.168.1.1 (ke Modem)
[*] Client Client 1 - Client n, Ip Address : 192.168.0.n …. n (1-30) Contoh: Client 6 Ip Address : 192.168.0.6/27 Gateway : 192.168.0.30 (ke Mikrotik Box) CATATAN : Angka dibelakang Ip address ( /27) sama dengan nilai netmasknya untuk angka (/27) nilainya sama dengan 255.255.255.224. Untuk Sub Netmask blok ip address Local kelas C, dapat diuraikan sebagai berikut : Subnetmask kelas C ——————255.255.255.0 = 24 .. .128 = 25 .. .192 = 26 .. .224 = 27 .. .240 = 28 .. .248 = 29 .. .252 = 30 .. .254 = 31 .. .255 = 32
-> 254 mesin -> 128 mesin -> 64 mesin -> 32 mesin -> 16 mesin -> 8 mesin -> 4 mesin -> 2 mesin -> 1 mesin
–[2.2]– Persiapan - Untuk PC Router Siapkan PC, minimal Pentium I, RAM 64, HD 500M atau pake flash memory 64 - Sebagai Web proxy, Siapkan PC, minimal Pentium III 450Mhz, RAM 256 Mb, HD 20 Gb. Melihat berapa minimum RAM dan HD yang dibutuhkan untuk Cache Silahkan lihat http://adminpreman.web.id/download/Rumus%20Web%20Proxy%20Mikrotik.xls - Siapkan minimal 2 ethernet card, 1 ke arah luar/Internet dan 1 lagi ke Network local – Burn Source CD Mikrotik OS masukan ke CDROM.
- Versi mikrotik yang digunakan adalah Mikrotik RouterOS versi 2.9.27 –[3]– Installasi Mikrotik Router Setelah desain skema jaringan serta perangkat yang dibutuhkan telah disiapkan, sekarang saatnya kita mulai proses instalasi ini. –[3.1]– Booting melalui CD-ROM Atur di BIOS agar, supaya boot lewat CD-ROM, kemudian tunggu beberapa saat di monitor akan muncul proses Instalasi. ————————————————————————ISOLINUX 2.08 2003-12-12 Copyrigth (C) 1994-2003 H. Peter Anvin Loading linux……………… Loading initrd.rgz…………. Ready Uncompressing Linux… Ok, booting the kernel ———————————————————————— –[3.2]– Memilih paket software Setelah proses booting akan muncul menu pilihan software yang mau di install, pilih sesuai kebutuhan yang akan direncanakan. Paket yang tersedia di Mikrotik advanced-tools-2.9.27.npk arlan-2.9.27.npk dhcp-2.9.27.npk gps-2.9.27.npk hotspot-2.9.27.npk hotspot-fix-2.9.27.npk isdn-2.9.27.npk lcd-2.9.27.npk ntp-2.9.27.npk ppp-2.9.27.npk radiolan-2.9.27.npk routerboard-2.9.27.npk routing-2.9.27.npk routing-test-2.9.27.npk rstp-bridge-test-2.9.27.npk security-2.9.27.npk synchronous-2.9.27.npk system-2.9.27.npk telephony-2.9.27.npk ups-2.9.27.npk user-manager-2.9.27.npk web-proxy-2.9.27.npk webproxy-test-2.9.27.npk wireless-2.9.27.npk wireless-legacy-2.9.27.npk ————————————————————————– Welcome to Mikrotik Router Software Installation Move around menu using ‘p’ and ‘n’ or arrow keys, select with ’spacebar’. Select all with ‘a’, minimum with ‘m’. Press ‘i’ to install locally or ‘r’ to install remote router or ‘q’ to cancel and reboot.
[X] [ ] [ ] [X] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
system ppp dhcp andvanced-tools arlan gps hotspot hotspot isdn
[ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [X] [ ]
lcd ntp radiolan routerboard routing routing-test rstp-bridge-test security synchronous
[ ] [ ] [ ] [X] [ ] [ ] [ ]
telephony ups user-manager web-proxy webproxy-test wireless wireless-legacy
————————————————————————– Umumnya Paket Mikrotik untuk Warnet, Kantor atau SOHO adalah : a. SYSTEM
: Paket ini merupakan paket dasar, berisi Kernel dari Mikrotik
b. DHCP
: Paket yang berisi fasilitas sebagai DHCP Server, DHCP client, pastikan memilih paket ini jika Anda
menginginkan
agar Client diberikan IP address otomatis dari DHCP
Server c. SECURITY Keamanan
: Paket ini berisikan fasilitas yang mengutamakan jaringan, seperti Remote Mesin dengan SSH, Remote via
MAC
Address d. WEB-PROXY telah menyimpan browsing
: Jika Anda memilih paket ini, maka Mikrotik Box anda dapat menjalan service sebagai Web proxy yang akan cache agar traffik ke Internet dapat di reduksi serta untuk Web dapat dipercepat.
e. ADVANCED TOOLS jaringan, sebagainya.
: Paket yang berisi Tool didalam melakukan Admnistrasi seperti Bandwidth meter, Scanning, Nslookup, dan lain
–[3.3]– Instalasi Paket ketik “i” setelah selesai memilih software, lalu akan muncul menu pilihan seperti ini : - Do you want to keep old configuration ? [y/n] ketik Y - continue ? [y/n] ketik Y Setelah itu proses installasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi hardsik karena secara otomatis mikrotik akan membuat partisi sendiri. —————————————————————————wireless-legacy (depens on system): Provides support for Cisco Aironet cards and for PrismlI and Atheros wireless station and AP. Do you want to keep old configuraion? [y/n]:y
Warning: all data on the disk will be erased! Continue? [y/n]:y Creating partition………. Formatting disk………………………………… Installing system-2.9.27 [##################
]
————————————————————————— Proses installasi ————————————————————————— Continue? [y/n]:y Creating partition………………….. Formatting disk………………………. Installed Installed Installed Installed installed
system-2.9.27 advanced-tools-2.9.27 dhcp-2.9.27 security-2.9.27 web-proxy-2.9.27
Software installed. Press ENTER to reboot —————————————————————————— CATATAN : Proses Installasi normalnya tidak sampai 15 menit, jika lebih berarti gagal,ulangi ke step awal. Setelah proses installasi selesai maka kita akan diminta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system. –[3.5]– Proses Check system disk Setelah komputer booting kembali ke system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “y”. —————————————————————————Loading system with initrd Uncompressing Linux… Ok, booting the kernel. Starting. It is recomended to check your disk drive for error, but it may take while (~1min for 1Gb). It can be done later with “/system check-disk”. Do you want to do it now? [y/n] —————————————————————————– –[3.6]– Proses Instalasi Selesai Setelah proses instalasi selesai, maka akan muncul menu login dalam modus terminal, kondisi sistem saat ini dalam keadaan default. Mikrotik login = admin Password = (kosong, enter saja) —————————————————————————
Mikrotik 2.9.27 Mikrotik Login: MMM MMM MMMM MMMM MMM MMMM MMM MMM MM MMM MMM MMM MMM MMM
III III III III
KKK KKK KKK KKK KKKKK KKK KKK KKK KKK
RRRRRR RRR RRR RRRRRR RRR RRR
TTTTTTTTTTT TTTTTTTTTTT OOOOOO TTT OOO OOO TTT OOO OOO TTT OOOOOO TTT
MikroTik RouterOS 2.9.27 (c) 1999-2005
III III III III
KKK KKK KKK KKK KKKKK KKK KKK KKK KKK
http://www.mikrotik.com/
Terminal vt102 detected, using multiline input mode [admin@Mikrotikl] > —————————————————————————CATATAN : Konfigurasi Standar untuk mikrotik ada 2 modus, yaitu modus teks dan modus GUI. Modus Gui ada 2 juga, yaitu Via Browser serta Via Winbox. Untuk sekarang saya akan bahas via Teks. Karena cepat serta lebih memahami terhadap sistem operasi ini. –[4]– Perintah Dasar Perintah mikrotik sebenarnya hampir sama dengan perintah yang ada dilinux, sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel Linux, hasil pengolahan kembali Linux dari Distribusi Debian. Pemakaian perintah shellnya sama, seperti penghematan perintah, cukup menggunakan tombol TAB di keyboard maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan, hanya ketikkan awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell akan menampilkan sendiri perintah yang berkenaan. Misalnya perintah IP ADDRESS di mikrotik. Cukup hanya mengetikkan IP ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell akan mengenali dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS. Baiklah kita lanjutkan pengenalan perintah ini. Setelah login, cek kondisi interface atau ethernet card. –[4.1]– Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE 0 R ether1 ether 1500 1 R ether2 ether 1500
RX-RATE 0
TX-RATE 0
0
0
[admin@Mikrotik]>
MTU
Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagi etherned cardnya, seharusnya R (running). a. Mengganti nama interface [admin@Mikrotik] > interface(enter) b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka [admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka [admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip [admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti. [admin@Mikrotik] > /interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE
RX-RATE
TX-RATE
MTU
0 1500 1 1500
R Local
ether
0
0
R Public
ether
0
0
–[4.2]– Mengganti password default Untuk keamanan ganti password default [admin@Mikrotik] > password old password: ***** new password: ***** retype new password: ***** [admin@ Mikrotik]]> –[4.3]– Mengganti nama hostname Mengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “routerku” [admin@Mikrotik] > system identity set name=routerku [admin@routerku]> –[5]– Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server –[5.1]– IP Address Bentuk Perintah konfigurasi ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface} a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LAN kita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi) [admin@routerku] > ip address add address=192.168.1.2 netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet” [admin@routerku] > ip address add address=192.168.0.30 netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN” b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan [admin@routerku] >ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST 0 ;;; IP Address ke Internet 192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 1 ;;; IP Address ke LAN 192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255
INTERFACE Local Public
[admin@routerku]> –[5.2]– Gateway Bentuk Perintah Konfigurasi ip route add gateway={ip gateway} a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.1.1 [admin@routerku] > /ip route add gateway=192.168.1.1 b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers [admin@routerku] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY 0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 [admin@routerku]>
DISTANCE
INTERFACE Local Public Public
c. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar [admin@routerku] > ping 192.168.1.1 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms [admin@routerku]> –[5.3]– NAT (Network Address Translation) Bentuk Perintah Konfigurasi ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-inteface={ethernet yang langsung terhubung ke Internet atau Public} a. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading. [admin@routerku] > ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=Public action=masquerade [admin@routerku]> b. Melihat konfigurasi Masquerading [admin@routerku] ip firewall nat print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade [admin@routerku]> –[5.4] Name server Bentuk Perintah Konfigurasi
ip dns set primary-dns={dns utama} secondary-dns={dns ke dua} a. Setup DNS pada Mikrotik Routers, misalkan DNS dengan Ip Addressnya Primary = 202.134.0.155, Secondary = 202.134.2.5 [admin@routerku] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allowremoterequests=no [admin@routerku] > ip dns set secondary-dns=202.134.2.5 allowremoterequests=no b. Melihat konfigurasi DNS [admin@routerku] > ip dns print primary-dns: 202.134.0.155 secondary-dns: 202.134.2.5 allow-remote-requests: no cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 16KiB [admin@routerku]> c. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain [admin@routerku] > ping yahoo.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms [admin@routerku]> Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar. Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.30, via browser buka http://192.168.0.30. Di Browser akan ditampilkan dalam bentuk web dengan beberapa menu, cari tulisan Download dan download WinBox dari situ. Simpan di local harddisk. Jalankan Winbox, masukkan Ip address, username dan password. –[7]– DHCP Server DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client. Bentuk perintah konfigurasi ip dhcp-server setup dhcp server interface = { interface yang digunakan } dhcp server space = { network yang akan di dhcp }
gateway for dhcp network = { ip gateway } address to give out = { range ip address } dns servers = { name server } lease time = { waktu sewa yang diberikan } Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya : a. Tambahkan IP address pool /ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.30 b. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client. Pada contoh ini networknya adalah 192.168.0.0/27 dan gatewaynya 122.168.0.30 /ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/27 gateway=192.168.0.30 dns-server=192.168.0.30 comment=”" c. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface Local ) /ip dhcp-server add interface=local address-pool=dhcp-pool d. Lihat status DHCP server [admin@routerku] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0dhcp1 Local Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah e. e. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya /ip dhcp-server enable 0 kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif f. Tes Dari client Misalnya : D:>ping www.yahoo.com –[8]– Transparent Proxy Server Proxy server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah diakses oleh komputer lain, karena sudah di simpan didalam caching server.Transparent proxy menguntungkan dalam management client, karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy di setiap browser komputer client karena redirection dilakukan otomatis di sisi server.
Bentuk perintah konfigurasi : a. Setting web proxy : - ip proxy set enable=yes port={ port yang mau digunakan } maximal-client-connections=1000 maximal-server-connections=1000 - ip proxy direct add src-address={ network yang akan di NAT} action=allow - ip web-proxy set parent-proxy={proxy parent/optional} hostname={ nama host untuk proxy/optional} port={port yang mau digunakan} src-address={ address yang akan digunakan untuk koneksi ke parent proxy/default 0.0.0.0} transparent-proxy=yes max-object-size={ ukuran maximal file yang akan disimpan sebagai cache/default 4096 in Kilobytes} max-cache-size= { ukuran maximal hardisk yang akan dipakai sebagai penyimpan file cache/unlimited | none | 12 in megabytes} cache-administrator={ email administrator yang akan digunakan apabila proxy error, status akan dikirim ke email tersebut} enable==yes Contoh konfigurasi ——————a. Web proxy setting / ip web-proxy set enabled=yes src-address=0.0.0.0 port=8080 hostname=”proxy.routerku.co.id” transparent-proxy=yes parent-proxy=0.0.0.0:0 cache-administrator=”
[email protected]” max-object-size=131072KiB cache-drive=system max-cache-size=unlimited max-ram-cache-size=unlimited Nat Redirect, perlu ditambahkan yaitu rule REDIRECTING untuk membelokkan traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY. b. Setting firewall untuk Transparant Proxy Bentuk perintah konfigurasi : ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports={ port proxy } Perintahnya: ——————————————————————————– / ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 comment=”" disabled=no add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 comment=”" disabled=no add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8000 action=redirect to-ports=8080 ——————————————————————————–
perintah diatas dimaksudkan, agar semua trafik yang menuju Port 80,3128,8000 dibelokkan menuju port 8080 yaitu portnya Web-Proxy. CATATAN: Perintah /ip web-proxy print { untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy} /ip web-proxy monitor { untuk monitoring kerja web-proxy} –[9]– Bandwidth Management QoS memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan pelayanan yang baik pada client. Untuk itu kita memerlukan bandwidth management untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth menjadi adil. Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan packet software untuk memanagement bandwidth. Bentuk perintah konfigurasi: queue simple add name={ nama } target-addresses={ ip address yang dituju } interface={ interface yang digunakan untuk melewati data } max-limit={ out/in } Dibawah ini terdapat konfigurasi Trafik shaping atau bandwidth management dengan metode Simple Queue, sesuai namanya, Jenis Queue ini memang sederhana, namun memiliki kelemahan, kadangkala terjadi kebocoran bandwidth atau bandwidthnya tidak secara real di monitor. Pemakaian untuk 10 Client, Queue jenis ini tidak masalah. Diasumsikan Client ada sebanyak 15 client, dan masing-masing client diberi jatah bandwidth minimum sebanyak 8kbps, dan maksimum 48kbps. Sedangkan Bandwidth totalnya sebanyak 192kbps. Untuk upstream tidak diberi rule, berarti masing-masing client dapat menggunakan bandwidth uptream secara maksimum. Perhatikan perintah priority, range priority di Mikrotik sebanyak delapan. Berarti dari 1 sampai 8, priority 1 adalah priority tertinggi, sedangkan priority 8 merupakan priority terendah. Berikut Contoh kongirufasinya. ——————————————————————————– / queue simple add name=”trafikshaping” target-addresses=192.168.0.0/27 dstaddress=0.0.0.0/0 interface=all parent=none priority=1 queue=default/default limit-at=0/64000 max-limit=0/192000 total-queue=default disabled=no add name=”01″ target-addresses=192.168.0.1/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no add name=”02″ target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no add name=”03″ target-addresses=192.168.0.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no add name=”04″ target-addresses=192.168.0.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no add name=”10″ target-addresses=192.168.0.25/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no add name=”05″ target-addresses=192.168.0.5/32 dst-address=0.0.0.0/0
add add add add add add add add add add
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”06″ target-addresses=192.168.0.6/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”07″ target-addresses=192.168.0.7/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”08″ target-addresses=192.168.0.8/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”09″ target-addresses=192.168.0.9/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”10″ target-addresses=192.168.0.10/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”11″ target-addresses=192.168.0.11/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”12″ target-addresses=192.168.0.12/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”13″ target-addresses=192.168.0.13/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”14″ target-addresses=192.168.0.14/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no name=”15″ target-addresses=192.168.0.15/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
Perintah diatas karena dalam bentuk command line, bisa juga di copy paste, selanjutnya di paste saja ke consol mikrotiknya. ingat lihat dulu path atau direktory aktif. Silahkan dipaste saja, kalau posisi direktorynya di Root. ——————————————————————Terminal vt102 detected, using multiline input mode [admin@mikrotik] > —————————————————————— Pilihan lain metode bandwidth manajemen ini, kalau seandainya ingin bandwidth tersebut dibagi sama rata oleh Mikrotik, seperti bandwidth 256kbps downstream dan 256kbps upstream. Sedangkan client yang akan mengakses sebanyak 10 client, maka otomatis masing-masing client mendapat jatah bandwidth upstream dan downstream sebanyak 256kbps dibagi 10. Jadi masing-masing dapat 25,6kbps. Andaikata hanya 2 Client yang mengakses maka masing-masing dapat 128kbps. Untuk itu dipakai type PCQ (Per Connection Queue), yang bisa secara otomatis membagi trafik per client. Tentang jenis queue di mikrotik ini dapat dibaca pada manualnya di http://www.mikrotik.com/testdocs/ ros/2.9/root/queue.php. Sebelumnya perlu dibuat aturan di bagian MANGLE. Seperti : ——————————————————————– /ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.0.0/27 action=mark-connection new-connection-mark=users-con /ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet
new-packet-mark=users chain=forward ———————————————————————Karena type PCQ belum ada, maka perlu ditambah, ada 2 type PCQ ini. Pertama diberi nama pcq-download, yang akan mengatur semua trafik melalui alamat tujuan/destination address. Trafik ini melewati interface Local. Sehingga semua traffik download/downstream yang datang dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis. Tipe PCQ kedua, dinamakan pcq-upload, untuk mengatur semua trafik upstream yang berasal dari alamat asal/source address. Trafik ini melewati interface public. Sehingga semua traffik upload/upstream yang berasal dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis. Perintah: ————————————————————————/queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address /queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address ————————————————————————Setelah aturan untuk PCQ dan Mangle ditambahkan, sekarang untuk aturan pembagian trafiknya. Queue yang dipakai adalah Queue Tree, Yaitu: ————————————————————————/queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users /queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users ————————————————————————Perintah diatas mengasumsikan, kalau bandwidth yang diterima dari provider Internet berflukstuasi atau berubah-rubah. Jika kita yakin bahwa bandwidth yang diterima, misalkan dapat 256kbs downstream, dan 256kbps upstream, maka ada lagi aturannya, seperti : Untuk trafik downstreamnya : ———————————————————————— /queue tree add name=Download parent=Local max-limit=256k /queue tree add parent=Download queue=pcq-download packet-mark=users ————————————————————————Dan trafik upstreamnya : ————————————————————————— /queue tree add name=Upload parent=Public max-limit=256k /queue tree add parent=Upload queue=pcq-upload packet-mark=users ————————————————————————— –[10]– Monitor MRTG via Web Fasilitas ini diperlukan untuk monitoring trafik dalam bentuk grafik, dapat dilihat dengan menggunakan browser. MRTG (The Multi Router Traffic Grapher) telah dibuild sedemikian rupa, sehingga memudahkan kita memakainya. Telah tersedia dipaket dasarnya. Contoh konfigurasinya ————————————————————————/ tool graphing set store-every=5min / tool graphing interface add interface=all allow-address=0.0.0.0/0 store-on-disk=yes disabled=no ————————————————————————— Perintah diatas akan menampilkan grafik dari trafik yang melewati interface
jaringan baik berupa Interface Public dan Interface Local, yang dirender setiap 5 menit sekali. Juga dapat diatur Alamat apa saja yang dapat mengakses MRTG ini, pada parameter allow-address. –[11]– Keamanan di Mikrotik Setelah beberapa Konfigurasi diatas telah disiapkan, tentu tidak lupa kita perhatikan keamanan dari Mesin gateway Mikrotik ini, ada beberapa fasilitas yang dipergunakan. Dalam hal ini akan dibahas tentang Firewallnya. Fasilitas Firewall ini secara pringsip serupa dengan IP TABLES di Gnu/Linux hanya saja beberapa perintah telah di sederhanakan namun berdaya guna. Di Mikrotik perintah firewall ini terdapat dalam modus IP, yaitu [admin@routerku] > /ip firewall Terdapat beberapa packet filter seperti mangle, nat, dan filter. ————————————————————————[admin@routerku] ip firewall> ? Firewall allows IP packet filtering on per packet basis. .. — go up to ip mangle/ — The packet marking management nat/ — Network Address Translation connection/ — Active connections filter/ — Firewall filters address-list/ – service-port/ — Service port management export – ————————————————————————– Untuk kali ini kita akan lihat konfigurasi pada ip firewall filternya. Karena Luasnya parameter dari firewall filter ini untuk pembahasan Firewall Filter selengkapnya dapat dilihat pada manual mikrotik, di http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/filter.php Konfigurasi dibawah ini dapat memblokir beberapa Trojan, Virus, Backdoor yang telah dikenali sebelumnya baik Nomor Port yang dipakai serta Protokolnya. Juga telah di konfigurasikan untuk menahan Flooding dari Jaringan Publik dan jaringan Lokal. Serta pemberian rule untuk Access control agar, Rentang jaringan tertentu saja yang bisa melakukan Remote atau mengakses service tertentu terhadap Mesin Mikrotik kita. Contoh Aplikasi Filternya —————————————————————————– / ip firewall filter add chain=input connection-state=invalid action=drop comment=”Drop Invalid connections” disabled=no add chain=input src-address=!192.168.0.0/27 protocol=tcp src-port=1024-65535 dst-port=8080 action=drop comment=”Block to Proxy” disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=12667 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=31846 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no add chain=input connection-state=established action=accept comment=”Allow Established connections” disabled=no add chain=input protocol=udp action=accept comment=”Allow UDP” disabled=no add chain=input protocol=icmp action=accept comment=”Allow ICMP” disabled=no add chain=input src-address=192.168.0.0/27 action=accept comment=”Allow access to router from known network” disabled=no add chain=input action=drop comment=”Drop anything else” disabled=no add chain=forward protocol=tcp connection-state=invalid action=drop comment=”drop invalid connections” disabled=no add chain=forward connection-state=established action=accept comment=”allow already established connections” disabled=no add chain=forward connection-state=related action=accept comment=”allow related connections” disabled=no add chain=forward src-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward dst-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward src-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward dst-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward src-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward dst-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”" disabled=no add chain=forward protocol=tcp action=jump jump-target=tcp comment=”" disabled=no add chain=forward protocol=udp action=jump jump-target=udp comment=”" disabled=no add chain=forward protocol=icmp action=jump jump-target=icmp comment=”" disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=111 action=drop comment=”deny RPC portmapper” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=135 action=drop comment=”deny RPC portmapper” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=445 action=drop comment=”deny cifs” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=12345-12346 action=drop comment=”deny NetBus” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=20034 action=drop comment=”deny NetBus” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=3133 action=drop comment=”deny BackOriffice” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=67-68 action=drop comment=”deny DHCP” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” disabled=no add chain=udp protocol=udp dst-port=111 action=drop comment=”deny PRC portmapper” disabled=no add chain=udp protocol=udp dst-port=135 action=drop comment=”deny PRC portmapper” disabled=no add chain=udp protocol=udp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” disabled=no add chain=udp protocol=udp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” disabled=no add chain=udp protocol=udp dst-port=3133 action=drop comment=”deny BackOriffice” disabled=no add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”Port scanners to list ” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”NMAP FIN Stealth scan” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/FIN scan” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=syn,rst action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/RST scan” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”FIN/PSH/URG scan” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”ALL/ALL scan” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”NMAP NULL scan” disabled=no add chain=input src-address-list=”port scanners” action=drop comment=”dropping port scanners” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=0:0 action=accept comment=”drop invalid connections” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:0 action=accept comment=”allow established connections” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:1 action=accept comment=”allow already established connections” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=4:0 action=accept comment=”allow source quench” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=8:0 action=accept comment=”allow echo request” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=11:0 action=accept comment=”allow time exceed” disabled=no add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=12:0 action=accept comment=”allow parameter bad” disabled=no add chain=icmp action=drop comment=”deny all other types” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=25 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no add chain=tcp protocol=udp dst-port=25 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no add chain=tcp protocol=tcp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no —————————————————————————–
–[11.1]– Service dan Melihat Service yang Aktif dengan PortScanner Untuk memastikan Service apa saja yang aktif di Mesin mikrotik, perlu kita pindai terhadap port tertentu, seandainya ada service yang tidak dibutuhkan, sebaiknya dimatikan saja. Untuk menonaktifkan dan mengaktifkan servise, perintah adalah : Kita periksa dahulu service apa saja yang aktif ———————————————————————————[admin@routerku] > ip service [admin@routerku] ip service> print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME CERTIFICATE 0 X telnet 1 ftp 2 www 3 ssh 4 www-ssl [admin@routerku] ip service> ———————————————————————————-
PORT
ADDRESS
23 21 80 22 443
0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0
none
Misalkan service FTP akan dinonaktifkan, yaitu di daftar diatas terletak pada nomor 1 (lihat bagian Flags) maka : ——————————————————————————— [admin@routerku] ip service> set 1 disabled=yes ——————————————————————————— Perlu kita periksa lagi, ——————————————————————————— [admin@routerku] ip service> print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME CERTIFICATE 0 X telnet 1 X ftp 2 www 3 ssh 4 www-ssl [
[email protected]] ip service> ———————————————————————————
PORT
ADDRESS
23 21 80 22 443
0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0
none
Sekarang service FTP telah dinonaktifkan. Dengan memakai tool nmap kita dapat mencek port apa saja yang aktif pada mesin gateway yang telah dikonfigurasikan. Perintah : nmap -vv -sS -sV -P0 192.168.0.30 Hasil : ————————————————————————————Starting Nmap 4.20 ( http://insecure.org ) at 2007-04-04 19:55 SE Asia Standard Time Initiating ARP Ping Scan at 19:55 Scanning 192.168.0.30 [1 port]
Completed ARP Ping Scan at 19:55, 0.31s elapsed (1 total hosts) Initiating Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55 Completed Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55, 0.05s elapsed Initiating SYN Stealth Scan at 19:55 Scanning 192.168.0.30 [1697 ports] Discovered open port 22/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 53/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 80/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 21/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 3986/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 2000/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 8080/tcp on 192.168.0.30 Discovered open port 3128/tcp on 192.168.0.30 Completed SYN Stealth Scan at 19:55, 7.42s elapsed (1697 total ports) Initiating Service scan at 19:55 Scanning 8 services on 192.168.0.30 Completed Service scan at 19:57, 113.80s elapsed (8 services on 1 host) Host 192.168.0.30 appears to be up … good. Interesting ports on 192.168.0.30: Not shown: 1689 closed ports PORT STATE SERVICE VERSION 21/tcp open ftp MikroTik router ftpd 2.9.27 22/tcp open ssh OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99) 53/tcp open domain? 80/tcp open http MikroTik router http config 2000/tcp open callbook? 3128/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11 3986/tcp open mapper-ws_ethd? 8080/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11 2 services unrecognized despite returning data. If you know the service/version, please submit the following fingerprints at http://www.insecure.org/cgi-bin/servicefp-submit.cgi : ==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)============== SF-Port53-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A03C%P=i686-pc-windows-windows%r(D SF:NSVersionBindReq,E,”x0cx06×81x84″)%r(DNSStatusR SF:equest,E,”x0cx90×84″); ==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)============== SF-Port2000-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A037%P=i686-pc-windows-windows%r SF:(NULL,4,”x01″)%r(GenericLines,4,”x01″)%r(GetRequest,18,” SF:x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r( SF:HTTPOptions,18,”x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vx SF:b2Fxff9xb0″)%r(RTSPRequest,18,”x01×02d?xe4{x9dx02x SF:1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(RPCCheck,18,”x01×02d? SF:xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(DNSVersionBindReq,18,” SF:x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r( SF:DNSStatusRequest,4,”x01″)%r(Help,4,”x01″)%r(X11Probe,4,” SF:x01″)%r(FourOhFourRequest,18,”x01×02xb9×15&xf1A SF:]+x11nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(LPDString,4,”x01″)%r(LDAP SF:BindReq,4,”x01″)%r(LANDesk-RC,18,”x01×02xb9×15& SF:xf1A]+x11nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(TerminalServer,4,”x01 SF:0″)%r(NCP,18,”x01×02xb9×15&xf1A]+x11nxf6×9bxa0, SF:xb0xe1xa5″)%r(NotesRPC,18,”x01×02xb9×15&xf1A]+x1 SF:1nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(NessusTPv10,4,”x01″); MAC Address: 00:90:4C:91:77:02 (Epigram) Service Info: Host: routerku; Device: router Service detection performed. Please report any incorrect results at http://insecure.org/nmap/submit/ . Nmap finished: 1 IP address (1 host up) scanned in 123.031 seconds
Raw packets sent: 1706 (75.062KB) | Rcvd: 1722 (79.450KB) ————————————————————————— Dari hasil scanning tersebut dapat kita ambil kesimpulan, bahwa service dan port yang aktif adalah FTP dalam versi MikroTik router ftpd 2.9.27. Untuk SSH dengan versi OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99). Serta Web proxy memakai Squid dalam versi Squid webproxy 2.5.STABLE11. Tentu saja pihak vendor mikrotik telah melakukan patch terhadap Hole atau Vulnerabilities dari Versi Protocol diatas. –[11.2]– Tool administrasi Jaringan Secara praktis terdapat beberapa tool yang dapat dimanfaatkan dalam mela kukan troubleshooting jaringan, seperti tool ping, traceroute, SSH, dll. Beberapa tool yang sering digunakan nantinya dalam administrasi sehari-hari adalah : o o o o
Telnet SSH Traceroute Sniffer
a. Telnet Perintah remote mesin ini hampir sama penggunaan dengan telnet yang ada di Linux atau Windows. [admin@routerku] > system telnet ? Perintah diatas untuk melihat sekilias paramater apa saja yang ada. Misalnya mesin remote dengan ip address 192.168.0.21 dan port 23. Maka [admin@routerku] > system telnet 192.168.0.21 Penggunaan telnet sebaiknya dibatasi untuk kondisi tertentu dengan alasan keamanan, seperti kita ketahui, packet data yang dikirim melalui telnet belum di enskripsi. Agar lebih amannya kita pergunakan SSH. b. SSH Sama dengan telnet perintah ini juga diperlukan dalam remote mesin, serta pringsipnya sama juga parameternya dengan perintah di Linux dan Windows. [admin@routerku] > system ssh 192.168.0.21 Parameter SSH diatas, sedikit perbedaan dengan telnet. Jika lihat helpnya memiliki parameter tambahan yaitu user. —————————————————————————— [admin@routerku] > system ssh ? The SSH feature can be used with various SSH Telnet clients to securely connect to and administrate the router
– user — User name port — Port number [admin@routerku] > —————————————————————————— Misalkan kita akan melakukan remote pada suatu mesin dengan sistem
operasinya Linux, yang memiliki Account, username Root dan Password 123456 pada Address 66.213.7.30. Maka perintahnya, —————————————————————————– [admin@routerku] > system ssh 66.213.7.30 user=root [email protected]’s password: —————————————————————————c. Traceroute Mengetahui hops atau router apa saja yang dilewati suatu packet sampai packet itu terkirim ke tujuan, lazimnya kita menggunakan traceroute. Dengan tool ini dapat di analisa kemana saja route dari jalannya packet. Misalkan ingin mengetahui jalannya packet yang menuju server yahoo, maka: —————————————————————————[admin@routerku] > tool traceroute yahoo.com ADDRESS 1 63.219.6.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00 2 222.124.4.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00 3 192.168.34.41 00:00:00 00:00:00 00:00:00 4 61.94.1.253 00:00:00 00:00:00 00:00:00 5 203.208.143.173 00:00:00 00:00:00 00:00:00 6 203.208.182.5 00:00:00 00:00:00 00:00:00 7 203.208.182.114 00:00:00 00:00:00 00:00:00 8 203.208.168.118 00:00:00 00:00:00 00:00:00 9 203.208.168.134 timeout 00:00:00 00:00:00 10 216.115.101.34 00:00:00 timeout timeout 11 216.115.101.129 timeout timeout 00:00:00 12 216.115.108.1 timeout timeout 00:00:00 13 216.109.120.249 00:00:00 00:00:00 00:00:00 14 216.109.112.135 00:00:00 timeout timeout ——————————————————————————
STATUS
d. Sniffer Kita dapat menangkap dan menyadap packet-packet yang berjalan di jaringan kita, tool ini telah disediakan oleh Mikrotik yang berguna dalam menganalisa trafik. —————————————————————————[admin@routerku] > tool sniffer Packet sniffering .. — go up to tool start — Start/reset sniffering stop — Stop sniffering save — Save currently sniffed packets packet/ — Sniffed packets management protocol/ — Protocol management host/ — Host management connection/ — Connection management print – get — get value of property set – edit — edit value of property export – —————————————————————————Untuk memulai proses sniffing dapat menggunakan perintah Start, sedangkan menghentikannya dapat menggunaka perintah Stop.
[admin@routerku] > tool sniffer start Proses sniffing sedang dikerjakan, tunggu saja beberapa lama, kemudian ketikkan perintah stop jika ingin menghentikannya. Melihat hasil packet yang ditangkap dapat menggunakan perintah print, untuk mengeksportnya dalam bentuk file dapat digunakan perintah export. –[12]– Kesimpulan Untuk pemakaian jaringan berskala Kecil-menengah produk dari Latvia ini, dapat menjadi pilihan, saya disini bukan untuk mempromosikan Produk ini. Namun sebagai gambaran, bagaimana memanfaatkan produk ini untuk berbagai keperluan, lagipula sebagai alternatif dari produk sejenis yang harganya cenderung mahal. Dengan Mikrotik yang saat ini sedang populernya diterapkan pada berbagai ISP Wireless, Warnet-warnet serta beberapa Perusahaan. Maka Administrasi Sistem Jaringan dapat lebih mudah dan sederhana. Yang jelas untuk sekedar memanfaatkan fasilitas Routing saja, PC TUA anda dapat digunakan. Mudah-mudahan paparan diatas dapat membantu pembaca dalam memahami, apa dan bagaimana mikrotik ini. –[13]– Referensi Artikel ini merupakan kompilasi dari berbagai sumber 1. Web Blog - http://dhanis.web.id - http://okawardhana.web.id - http://harrychanputra.web.id 2. Website - http://www.cgd.co.id - http://www.ilmukomputer.org - http://www.mikrotik.com - http://www.mikrotik.co.id - http://forum.mikrotik.com oO Using no way as a way, Using no limitations as a limitation Oo Salam dan terimakasih, r0t0r ———————————————————————– Copyleft Unreserved by Law 1995 - 2007 Kecoak Elektronik Indonesia http://www.kecoak-elektronik.net .L.A.M.P.I.R.A.N. Daftar Port dan Protocol berbagai jenis Trojan, Backdoor, Virus. daftar ini dapat saja tidak berlaku, atau dapat pula perlu ditambah seiring perkembangan Malware tersebut. Update terus Filter Rule mesin mikrotik anda. 2000 Cracks 6776 TCP Acid Battery 32418 TCP Acid Battery 2000 52317 TCP Acid Shivers 10520 TCP Agent 31 31 TCP Agent 40421 40421 TCP Aim Spy 777 TCP Ajan 25 TCP
Ambush 10666 UDP AntiGen 25 TCP AOL Trojan 30029 TCP Attack FTP 666 TCP Back Construction 666/5400/5401 TCP Back Door Setup 5000/5001/7789 TCP Back Orifice 31337/31338 UDP Back Orifice 2000 8787/54320/54321 TCP Back Orifice DLL 1349 UDP BackDoor 1999 TCP BackDoor-G 1243/6776 TCP BackDoor-QE 10452 TCP BackDoor-QO 3332 TCP BackDoor-QR 12973/12975 TCP BackFire 31337 UDP Baron Night 31337 TCP Big Gluck (TN) 34324 TCP BioNet 12349 TCP Bla 1042/20331 TCP Black Construction 21 TCP Blade Runner 21/5400-5402 TCP BO client 31337 TCP BO Facil 5556/5557/31337 TCP Bo Wack 31336 TCP BoBo 4321 TCP BOWhack 31666 TCP BrainSpy 10101 TCP Bubbel 5000 TCP BugBear 36794 TCP Bugs 2115 TCP Bunker-Hill 61348/61603/63485 TCP Cain e Abel 666 TCP Chargen 9 UDP Chupacabra 20203 TCP Coma 10607 TCP Cyber Attacker 9876 TCP Dark Shadow 911 TCP Death 2 TCP Deep Back Orifice 31338 UDP Deep Throat 41/2140/3150/6771 TCP Deep Throat v2 2140/3150/6670/6711/60000 TCP Deep Throat v3 6674 TCP DeepBO 31337 UDP DeepThroat 999 TCP Delta Source 26274 UDP Delta Source 47262 UDP Der Spacher 3 1000/1001/2000/2001 TCP Devil 65000 TCP Digital RootBeer 2600 TCP DMsetup 58/59 TCP DNS 53 TCP Doly Trojan 21/1010-1012/1015 TCP Donald Dick 23476/23477 TCP DRAT 48/50 TCP DUN Control 12623 UDP Eclipse 2000 3459 TCP Eclypse 3801 UDP Email Password Sender 25 TCP Evil FTP 23456 TCP Executer 80 TCP File Nail 4567 TCP Firehotcker 79/5321 TCP
Fore 21/50766 TCP FTP - Trojan 21 TCP FTP99cmp 1492 TCP Gaban Bus 12345/12346 TCP Gate Crasher 6969/6970 TCP GirlFriend 21554 TCP Gjamer 12076 TCP Hack ‘99 KeyLogger 12223 TCP Hack ‘a’ Tack 31780/31785/31787-31789 TCP Hack ‘a’ Tack 31791/31792 UDP HackCity Ripper Pro 2023 TCP Hackers Paradise 31/456 TCP HackOffice 8897 TCP Haebu Coceda 25 TCP Happy 99 25/119 TCP Hidden Port 99 TCP Hooker 80 TCP Host Control 6669/11050 TCP HVL Rat5 2283 TCP icKiller 7789 TCP ICQ (ICQ.com - community, people search and messaging service!) 1027/1029/1032 TCP ICQ Revenge 16772/19864 TCP ICQ Trojan 4590 TCP Illusion Mailer 2155/5512 TCP InCommand 9400 TCP Indoctrination 6939 TCP Infector 146 TCP Infector 146 UDP iNi-Killer 555/9989 TCP Insane Network 2000 TCP Invisible FTP 21 TCP IRC-3 6969 TCP JammerKillah 121 TCP Kazimas 113/7000 TCP Kuang2 25/17300/30999 TCP Larva 21 TCP Logged 20203 TCP Masters’ Paradise 31/3129/40421-40423/40425-40426 TCP Mavericks Matrix 1269 TCP Millenium 20000-20001 TCP MiniCommand 1050 TCP Mosucker 16484 TCP Nephron 17777 TCP Net Administrator 21/555 TCP Net Controller 123 TCP Netbios datagram (DoS Attack) 138 TCP Netbios name (DoS Attack) 137 TCP Netbios session (DoS Attack) 139 TCP NetBus 12345-12346 TCP NetBus Pro 20034 TCP NetMetropolitan 5031 TCP NetMonitor 7300-7301/7306-7308 TCP NetRaider 57341 TCP NETrojan 1313 TCP NetSphere 30100-30103 TCP NetSpy 1024/1033/31338-31339 TCP NewApt 25 TCP NoBackO 1200-1201 UDP One of the Last Trojan (OOTLT) 5011 TCP OpC BO 1969 TCP PC Crasher 5637-5638 TCP
Phase Zero 555 TCP Phineas Phucker 2801 TCP Pie Bill Gates 12345 TCP Portal of Doom 3700/9872-9875 TCP Portal of Doom 10067/10167 UDP Priority 6969/16969 TCP Progenic 11223 TCP ProMail Trojan 25/110 TCP Prosiak 22222/33333 TCP Psyber Stream Server 1024/1170/1509/4000 TCP Rasmin 531/1045 TCP RAT 1095/1097-1099/2989 TCP RC 65535 TCP Rcon 8989 TCP Remote Grab 7000 TCP Remote Windows Shutdown 53001 TCP RingZero 80/3128/8080 TCP Robo-Hack 5569 TCP Satanz backDoor 666 TCP ScheduleAgent 6667 TCP School Bus 54321 TCP Schwindler 21554/50766 TCP Secret Agent 11223 TCP Secret Service 605/6272 TCP Senna Spy FTP Server 21/11000/13000 TCP ServeMe 5555 TCP ServeU 666 TCP Shadow Phyre 666 TCP Shit Heep 6912 TCP ShockRave 1981 TCP Shtirlitz 25 TCP Sivka-Burka 1600 TCP SK Silencer 1001 TCP Socket25 30303 TCP Sockets de Troie 5000-5001/30303/50505 TCP SoftWAR 1207 TCP Spirit 2001a 33911 TCP SpySender 1807 TCP Stealth 25 TCP Stealth Spy 555 TCP Streaming Audio trojan 1170 TCP Striker 2565 TCP SubSeven 1243/2773/6711-6713/6776/7000/7215 /27374/27573/54283 TCP SubSeven Apocalypse 1243 TCP Syphillis 10086 TCP Tapiras 25 TCP TCP Wrappers 421 TCP TeleCommando 61466 TCP Terminator 25 TCP Terror Trojan 3456 TCP The Invasor 2140/3150 TCP The Prayer 2716/9999 TCP The Spy 40412 TCP The Thing 6000/6400 TCP The Traitor 65432 TCP The Traitor 65432 UDP The Trojan Cow 2001 TCP The Unexplained 29891 UDP Tiny Telnet Server 23/34324 TCP TransScout 1999-2005/9878 TCP Trinoo 34555/35555 UDP
Truva Atl 23 TCP Ugly FTP 23456 TCP Ultor’s Trojan 1234 TCP Vampire 1020 TCP Vampyre 6669 TCP Virtual Hacking Machine 4242 TCP Voice 1024/1170/4000 TCP Voodoo Doll 1245 TCP Wack-a-mole 12361-12362 TCP Web Ex 21/1001 TCP WhackJob 12631/23456 TCP WinCrash 21/2583/3024/4092/5714/5741-5742 TCP WinGate (socks-proxy) 1080 TCP WinHole 1080/1082 TCP WinNuke 135/139 TCP WinPC 25 TCP WinSatan 999 TCP WinSpy 25 TCP X-bill 12345-12346 TCP Xplorer 2300 TCP Xtcp 5550 TCP Xtreme 1090 TCP YAT 37651 ########## Pembatasan Brute Force ################################# / ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-limit=1,32 action=add-src-to-address-list address-list=ssh_logins address-list-timeout=2m comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=!ssh_logins action=accept comment=”" disabled=no add chain=forward src-address=192.168.1.10 protocol=tcp src-port=21 content=”password incorrect” action=add-dst-to-address-list address-list=ftp_logins address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no add chain=forward src-address-list=ftp_logins action=drop comment=”" disabled=no ######################################################################## Pemblokiran beberapa URL tertentu dapat dilakukan pada mikrotik. Jika paket web-proxy telah terinstall dan web-proxynya juga telah dikonfigurasi, maka perintah dibawah ini dapat disertakan. Update terus URL dibawah ini, sesuai dengan kebutuhan Anda. ### Blok URL Tertentu untuk Web Proxy Access list. Cari Sendiri URL yang akan diblok ###### /ip add add add add add add add add add add add add add add
web-proxy access url=”ds.eyeblaster.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”duolaimi.net” action=deny comment=”" disabled=no url=”dutch-sex.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”dvdbank.org” action=deny comment=”" disabled=no url=”eager-sex.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”eases.net” action=deny comment=”" disabled=no url=”easyantispy.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”easycategories.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”easy-search.net” action=deny comment=”" disabled=no url=”ecosrioplatenses.org” action=deny comment=”" disabled=no url=”ecstasyporn.net” action=deny comment=”" disabled=no url=”ehg-bestbuy.hitbox.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”ehg-dig.hitbox.com” action=deny comment=”" disabled=no url=”ehg-espn.hitbox.com” action=deny comment=”" disabled=no
add url=”ehg-intel.hitbox.com” action=deny comment=”" disabled=no add url=”ehg-macromedia.hitbox.com” action=deny comment=”" disabled=no ################################################################
Entri ini ditulis oleh Yoyok Riawan dan dikirimkan oleh Juni 2, 2007 at 11:53 pm dan disimpan di bawah Mikrotik, Networking, Security. Tandai permalink. Telusuri setiap komentar di sini dengan RSS feed kiriman ini. Tulis komen atau tinggalkan trackback: URL Trackback. « Create Dota dimesin Mikrotik Tutorial Step By Step Seting MikroTik »
Tulisan Terakhir o o o o o o o o o o o o o o o •
Integrasi driver SATA windows 2000/XP/2003 Prosedur Instalasi Wireless LAN 5 Cara Melatih Berpikir Kreatif Free CCNA tutorials: Interactive CCNA course. Free training courses Compensation & Benefits – Strategi, kiat praktis negosiasi gaji, remunerasi & kompensasi lainnya Resume Center – Cara terbaik membuat resume Work Life – Referensi tentang dunia kerja pada umumnya Job Interviews – Kiat dan strategi menghadapi wawancara kerja Penghitungan Subneting Setup file server dengan SAMBA Instalasi Webmin SUSE 10.1 Mempercantik Font di Fedora Core 6 CentOS 5.0 live CD Mac OS Microsoft Windows
Tulisan Teratas o o o o o o o o o o o o
Tutorial Step By Step Seting MikroTik Mikrotik crack download Tutorial Mikrotik VPN : Point to Point Tunnel Protocol (PPTP) Mikrotik Web Proxy Setting for Transparant proxy Hotspot Mikrotik Download manual mikrotik - ebook lengkap Resume Center - Cara terbaik membuat resume Mikrotik DHCP Server Perintah Dasar Linux dan sering dipergunakan SETTING MICROTIK Contoh Desain Jaringan Internet untuk Pelanggan ISP Penghitungan Subneting
Blog pada WordPress.com. | Sandbox
Tutorial Setting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy Sebetulnya saya sendiri masih kurang begitu menguasai mikrotik, disini saya mencoba untuk berbagi pengalaman aja. Semoga bermanfaat.
Kita mulai setup dari modem adsl nya sebagai brigding protocol mode. Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem. Contoh setting bridging protocol pada modem TECOM AR1031 pada menu Advance setup > WAN. Ikuti petunjuk gambar dibawah ini kemudian lakukan save/reboot.
Selesai setting modem sebagai bridging yang tidak menyimpan password dan user ID anda di modem, bagi anda yang ingin mencoba mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui PC client. Caranya : kita ubah terlebih dahulu IP modem pada Advance Setup > LAN IP Address contoh 10.10.10.1 lakukan save/reboot. Kemudian lakukan pengubahan selanjutnya di IP client PC ke 10.10.10.2 selesai. Silahkan anda coba ketik di web browser anda IP modem (10.10.10.1). Berhasil? Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda, misal LAN connector dari modem 10.10.10.2 (public), dan 192.168.1.1 ke jaringan lokal anda (lokal). Lakukan perintah ini terlebih dahulu jika anda ingin menspesifikasikan nama ethernet card anda. interface ethernet set ether1 name=public interface ethernet set ether2 name=lokal Pastikan kembali dalam menentukan nama dan alur kabel tersebut, kemudian kita lanjut ke setting IP Address. /ip address add address=10.10.10.2/24 interface=public /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=lokal /ip address> print Pastikan LAN card anda tidak dalam posisi disabled. Selanjutnya anda bisa memasukkan entry PPPoE Client. /interface pppoe-client add name=pppoe-user-mike user=mike password=123 interface=public service-name=internet disabled=no Sebetulnya perintah diatas dapat anda lakukan di winbox, jika ingin lebih mudah sambil cek koneksi jaringan anda ke mikrotik. Menentukan Gateway dan Routingnya dilanjutkan ke masquerading /ip route add gateway=125.168.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda) /ip route print
IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda. Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas. Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda. Ok? Selanjutnya masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke nat firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade Selesai.. tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya. Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network Connection (windows) sesuai dengan IP lokal pada mikrotik anda. Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber. Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik. Setting DNS dan Web Proxy Transparant Input DNS dan web-proxy pun terasa lebih mudah di winbox mode, masukkan primary, secondary dan allow remote request nya, atau dengan perintah di terminal winbox. /ip dns set primary-dns=203.130.206.250 /ip dns set primary-dns=202.134.2.5 /ip dns allow-remote-request=yes /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=proxy.koe transpa rent-proxy=yes /ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.1.1/24 Link-link firewall pada mikrotik http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/filter.php http://wiki.mikrotik.com/wiki/Firewall Semoga membantu. Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.1.1 agar terkoneksi ke server mikrotik anda dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk “kadhol” yang dahulu berkenan memberikan tutor step by step setup mikrotik router newbie buat saya. Kita mulai setup dari modem adsl nya sebagai brigding protocol mode. Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem. Contoh setting bridging protocol pada modem TECOM AR1031 pada menu Advance setup > WAN. Ikuti petunjuk gambar dibawah ini kemudian lakukan save/reboot. (http://jagsblog.files.wordpress.com/2007/05/bridge.jpg) Selesai setting modem sebagai bridging yang tidak menyimpan password dan user ID anda di modem, bagi anda yang ingin mencoba mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui PC client. Caranya : kita ubah terlebih dahulu IP modem pada Advance
Setup > LAN IP Address contoh 10.10.10.1 lakukan save/reboot. Kemudian lakukan pengubahan selanjutnya di IP client PC ke 10.10.10.2 selesai. Silahkan anda coba ketik di web browser anda IP modem (10.10.10.1). Berhasil? Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda, misal LAN connector dari modem 10.10.10.2 (public), dan 192.168.1.1 ke jaringan lokal anda (lokal). Lakukan perintah ini terlebih dahulu jika anda ingin menspesifikasikan nama ethernet card anda. interface ethernet set ether1 name=public interface ethernet set ether2 name=lokal Pastikan kembali dalam menentukan nama dan alur kabel tersebut, kemudian kita lanjut ke setting IP Address. /ip address add address=10.10.10.2/24 interface=public /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=lokal /ip address> print Pastikan LAN card anda tidak dalam posisi disabled. Selanjutnya anda bisa memasukkan entry PPPoE Client. /interface pppoe-client add name=pppoe-user-mike user=mike password=123 interface=public service-name=internet disabled=no Sebetulnya perintah diatas dapat anda lakukan di winbox, jika ingin lebih mudah sambil cek koneksi jaringan anda ke mikrotik. Menentukan Gateway dan Routingnya dilanjutkan ke masquerading /ip route add gateway=125.168.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda) /ip route print IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda. Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas. Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda. Ok? Selanjutnya masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke nat firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade Selesai.. tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya. Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network Connection (windows) sesuai dengan IP lokal pada mikrotik anda. Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber. Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik.
Setting DNS dan Web Proxy Transparant Input DNS dan web-proxy pun terasa lebih mudah di winbox mode, masukkan primary, secondary dan allow remote request nya, atau dengan perintah di terminal winbox. /ip dns set primary-dns=203.130.206.250 /ip dns set primary-dns=202.134.2.5 /ip dns allow-remote-request=yes /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=proxy.koe transpa rent-proxy=yes /ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.1.1/24 Ada beberapa macam modem speedy yang sering saya temui antara lain Sanex dan Aztech. Untuk setting kedua modem ini ternyata nggak susah susah amat, cukup dengan ketelitian dan sharing tentunya. langkah-langkah untuk setting modem speedy Sanex antara lain : 1. Setelah anda mmemasang splitter dengan baik dan benar , satu keluaran splitter untuk line telpon, satu lagi untuk ke modem speedy. 2. Pastikan Line telpon anda sudah di aktifkan oleh pihak speedy /Telkom. hal ini ditandai dengan hidupnya lampu link di modem anda. 3. Colokan kabel Straight dari modem ke port lan pc anda. lalu atur alamat komputer /IP address dengan cara klik start menu, control panel -> klik network connection lalu klik 2x pada gambar komputer. pilih Properties lalu klik pada Internet Protocol/TCP IP lalu pilih properties yang ada dibawanya. Pilih use the following IP address dan masukkan alamat ini 192.168.1.5dan subnet mask akan terisi sendiri secara otomatis ketika anda mengklik default gateway, masukkan alamat default gateway menjadi 192.168.1.1 dan Preffered DNS 192.168.1.1 lalu alternative DNS 202.134.0.155 setelah itu klik Ok dan ok. Setelah itu kita masuk ke setting modem adsl nya: buka internet explorer atau browser lainnya, ketikkan alamat 192.168.1.1 karena biasanya itu adalah IP default untuk modem Sanex atau kamu bisa melihat di buku panduannya. Masukkan username dengan admin lalu password admin, atau lihat lagi buku panduaanya. setelah itu, kamu akan dibawa menuju halaman setting modem. Pilih menu WAN, klik pada kolom select yang ada di Current ATM VC Table. isi VPI=8 VCI =81 dan di channel mode terdapat beberapa pilihan: • •
1483 Bridge : pilih ini jika kamu ingin dial up speedy melalui komputer kamu, yang bearti kamu menjadikan modem adsl sebagai jembatan. PPoE : Jika kamu memilih ini kamu akan di minta untuk memasukkan username dan password speedy, berarti kamu harus dial up melalui modem. di Connections type terdapat pilihan antara lain : Continues : yang artinya modem akan melakukan dial up secara otomatis ketika dihidupkan. Connect On Demand : modem akan melakukan dial hanya jika diperlukan. Manual : kamu harus mendial up modem melalui menu Status -> WAN klik connect.
Untuk sekedar saran, jika kamu berlangganan speedy paket personal sebaiknya pilih channel mode 1483 Bridge, atau bisa juga PPoE dengan Connection type Manual agar speedy kamu nggak meledak bayarnya hee....
setelah selesai pilih tombol modify yang ada dibawah dan klik Commit/Reboot dan modem speedy akan merestart sendiri. kalo modemnya tidak kamu Restart, biasanya modem akan kembali ke setting default (setting awal) ketika kamu mematikan dan mmenghidupkan modem. Sampai disini, setting nya udah selesai jika kamu memilih channel mode PPoE tinggal mengkoneksikannya dengan internet. Untuk mengkoneksikannya dengan Channel mode PPoE, silahkan klik menu Status lalu Connect. Jika kamu memilih channel mode 1483 Bridge maka kamu harus membuat dial up speedy dikomputer kamu dan caranya : Masuk ke Control Panel, lalu Network Connection, disamping window terdapat Create a New Connection, klik next dan pilih connect to the internet lalu pilih Setup My Connection a Manually lalu pilih opsi yang di tengah yang artinya koneksi yang selalu meminta username dan password. lalu buat Nama koneksi seperti Speedy, klik next dan masukkan Username dan Password speedy kamu, masukkan password yang sama pada Confirmasi Password, klik next dan beri check pada Add Shortcut untuk membuat shortcut speedy di desktop komputer kamu. lalu Finish dan selesai. kamu bisa mendial up speedy kamu sekarang. Untuk modem merk lainnya saya rasa settingnya tidak jauh beda, selamat mencoba... selamat berinternet ria...
Block ip yg mencoba login mikrotik Kesel juga klo ada yg coba2 login di router, apalagi dengan menggunakan BRUTE FORCE. Saya sendiri pernah mengalami hal ini, di router mikrotik OS yg pernah saya setting tercatat 300an kali user mencoba coba login via ftp :P Trus karena jengkel, akirnya saya mencoba untuk memblock ip yg coba coba login tersebut. CODE / ip firewall filter add chain=input in-interface=ether1 protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=ftp_blacklist action=drop # accept 10 incorrect logins per minute / ip firewall filter add chain=output action=accept protocol=tcp content="530 Login incorrect" dstlimit=1/1m,9,dst-address/1m #add to blacklist add chain=output action=add-dst-to-address-list protocol=tcp content="530 Login incorrect" address-list=blacklist address-list-timeout=23h Maksud dari kode diatas adalah jika dalam 1 menit berusaha 10 kali login ( dst-limit=1/1m,9 di login nya yg kesepuluh masuk daftar hitam dan dibanned selama 23jam, address-list=blacklist
address-list-timeout=23h). untuk memberi range port edit bagian
CODE / ip firewall filter add chain=input in-interface=ether1 protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=ftp_blacklist action=drop menjadi CODE / ip firewall filter add chain=input in-interface=ether1 protocol=tcp dst-port=21-23 src-address-list=ftp_blacklist action=drop isi sesuai port yang anda aplikasikan pada settingan router anda, port di atas berlaku untuk settingan standart ftp, ssh dan telnet.
Save file web proxy cache mikrotik Tips untuk mempercepat browsing dan access download video pada komputer client menggunakan web-proxy server mikrotik. Salah satu fungsi dari webproxy adalah untuk menyimpan pages beserta content dari hasil browsing pada memory cache web proxy, sehingga saat client melakukan request >1 pada halaman yang sama, request tersebut akan diambilkan dari memory cache oleh server tanpa harus meload dari network luar (internet) sehingga access internet terasa lebih cepat. Untuk menyimpan file-file seperti video, gambar, dan file lain yang diinginkan seperti *.exe *.zip dll kita bisa menggunakan script dibawah ini pada server mikrotik. / ip web-proxy cache add url=":\\.flv\$.zip\$.exe\$ .jpg\$ .gif\$ .bmp\$ .tiff\$.png\$" action=allow comment="Simpan Cache File" disabled=no add url="http*youtube*get_video*" action=allow comment="Simpan Cache Pages" disabled=no
Block ip dan port camfrog messenger
Untuk blocking software ini anda bisa block ip dan domain berikut menggunakan squid maupun iptables: - login.camfrog.com - 66.77.107.71
- 63.236.61.148 - 74.55.217.80 Untuk port yang di block adalah port 2778, 6005 dan 2112. Berikut adalah contoh blocking paket out/floward menggunakan server mikrotik dan linux. MIKROTIK /ip firewall filter add chain=forward dst-address=66.77.107.71 action=drop disable=no /ip firewall filter add chain=forward dst-address=63.236.61.148 action=drop disable=no /ip firewall filter add chain=forward dst-address=74.55.217.80 action=drop disable=no LINUX /sbin/iptables -A OUTGOING -d 66.77.107.71 -j DROP /sbin/iptables -A OUTGOING -d 63.236.61.148 -j DROP /sbin/iptables -A OUTGOING -d 74.55.217.80 -j DROP
FTP Brute Force di Mikrotik [xco@rouTer] ip firewall filter> add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-address-list=ftp_blacklist action=drop [xco@rouTer] ip firewall filter> add chain=output protocol=tcp content="530 Login Incorrect" dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept [xco@rouTer] ip firewall filter> add chain=output protocol=tcp content="530 Login Incorrect" address-list=ftp_blacklist address-list-timeout=3h action=add-dst-to-address-list /ip firewall filter add chain=output protocol=tcp content="530 Login Incorrect" address-list=ftp_blacklist address-list-timeout=3h action=add-dst-toaddress-list /ip firewall filter add chain=output protocol=tcp content="530 Login Incorrect" dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept /ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-addresslist=ftp_blacklist action=drop
preventing SSH brute force /ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-addresslist=ssh_blacklist action=drop \ comment="drop ssh brute forcers" disabled=no /ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connectionstate=new \ src-address-list=ssh_stage3 action=add-src-to-address-list addresslist=ssh_blacklist \ address-list-timeout=10d comment="" disabled=no /ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connectionstate=new \ src-address-list=ssh_stage2 action=add-src-to-address-list addresslist=ssh_stage3 \ address-list-timeout=1m comment="" disabled=no /ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connectionstate=new src-address-list=ssh_stage1 \ action=add-src-to-address-list address-list=ssh_stage2 address-listtimeout=1m comment="" disabled=no
/ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connectionstate=new action=add-src-to-address-list \ address-list=ssh_stage1 address-list-timeout=1m comment="" disabled=no
membangun web server di jaringan speedy dibelakang mikrotik rule jaringan saya untuk web server ialah Modem Linksys AG241 -> Mikrotik -> Web Server (windows[WAMP]). dengan konfigurasi IP ialah. 1.0.0.1 [modem] -> 1.0.0.2 [ether1] – [mikrotik] – 192.168.1.200 [ether2] -> 192.168.1.200 [webserver] 1. pertama kita set Port Forwarding di Modem LinkSys untuk semua port 0 – 65535. a. masuk ke ip setup modem (1.0.0.1) b. masuk ke Applications and Gaming kemudian pilih tab Port Range Forwarding. c. isi nama aplikasi dalam contoh ini saya kasih nama ‘All Ports’ kemudian masukkan Range 0 – 65535. d. masukan ip router mikrotik di box sebelah dalam contoh ini ip mikrotik saya yaitu 1.0.0.2 e. enable kan rule ini.
2. setting src-nat dan dst-nat mikrotik. a. rule NAT mikrotik 0 ;;; WEBSERVER chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.1.200 to-ports=80 protocol=tcp dst-address=1.0.0.2 dst-port=12 1 chain=srcnat action=src-nat to-addresses=192.168.1.1 to-ports=0-65535 protocol=tcp dst-address=192.168.1.200 dst-port=80 b. dalam contoh diatas saya sett untuk membuka jalur web server pada port 12 silahkan ganti dst-port di rule no 0 jika anda menginginkan membuka web server pada port 2711 misalnya.
c. di rule no 0 to-address silahkan anda isi dengan ip lokal webserver anda, dalam contoh yaitu 192.168.1.200. d. dst-address di rule no 0 itu anda isi dengan ip lokal mikrotik anda [pada Lan Card 1] e. pada rule no 1 to -addresses anda isi dengan ip lokal mikrotik anda [pada Lan Card 2] dan dstaddress di rule no 1 isi dengan ip lokal web server anda.
wokeh jika anda mengikuti settingan diatas sama persis silahkan kunjungi http://ip-publicspeedy-anda/ pada port 12 atau http://ip-public-speedy-anda:12/ dengan cara ini anda bisa mempunyai webserver dalam jumlah yang banyak sesuai port aja dalam 1 ip public. *info jika anda ingin membuka port 80 untuk webserver harap ganti port services www mikrotik di IP > Services ke port lain selain 80. *ps sebagai info keamanan agaknya anda lebih bijaksana membuka port apakah memang diperlukan pembukaan port dari range 0 – 65535 atau tidak karena saya baru buka port 15 menit eh udah di bruteforce SSH mikrotik saya. entah darimana :p.
mikrotik script dan scheduler disable user siang enable user malam di warnet saya ada operator yang kalo malem suka download dan dia minta akses exclusive ke mikrotik warnet sayaberikan akses hanya untuk tertentu saja. yaitu akses untuk membuka bandwith (simple queue) untuk beberapa client biasanya untuk download dan main game DoTA. untuk groups dan policy nya ialah dengan user “budi” dan groups “budi”:
view source print?
1.[ray16@deenet] > user print 2.Flags: X - disabled 3.# NAME GROUP 4.0 ;;; system default user 5.ray16 full 6.1 X budi budi
ADDRESS 0.0.0.0/0 0.0.0.0/0
yang saya sett adalah scheduler agar a. pagi hari jam 8 user budi di nonaktifkan agar tidak ada interepsi dari pihak luar atau agar budi hanya bisa akses winbox pada malam hari aja. b. jam 11 malam user budi akan aktif. 1. script untuk disable dan enable view source print?
1.[ray16@deenet] /system script add name=budi-siang source=/user disable 1; 2.[ray16@deenet] /system script add name=budi-malem source=/user enable 1;
2. buat scheduler view source print?
1.[ray16@deenet] /system scheduler> add name=budi-siang on-event=budi_siang start-date=aug/17/2009 start-time=06:00:00 interval=1d 2.[ray16@deenet] /system scheduler> add name=budi-malem on-event=budi_malem start-date=aug/17/2009 start-time=23:00:00 interval=1d
Good Luck!
ip and mac filtering di mikrotik kemarin saya setting mikrotik untuk 30 pintu kost an di daerah depok, mereka minta install mikrotik + speedy 3Mbps, karena tidak puas dengan ISP yang sudah ada, katanya lemot…
untuk install mereka minta agar kost an yang tidak patungan gak dapet internet tapi masih bisa konek ke jaringan dan satu subnet dengan mereka. kalo gini mikrotik nya saya set agar hanya reply ke IP / Pintu yang sudah terautentikasi bayar di server setiap pintu mempunyai 1 komputer dan 1 ip, jadi berurutan mulai dari ip 172.16.0.2 – 172.16.0.255 (mereka random ip) pada subnet mask 255.255.255.0 ip mikrotik di 172.16.0.7 (interface ether1 atau LAN) subnet mask 255.255.255.0. Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave # NAME TYPE MTU 0 R SPEEDY ether 1500 1 R LAN ether 1500 2 X OnBoard ether 1500 3 X Speedy pppoe-out sebenernya untuk menfilter ip sangat simple hanya mengaktifkan arp-reply only di interface, dan kita add ip dan mac address yang diperbolehkan untuk connect di IP > ARP. 1. aktifkan arp-reply only [admin@mikrotik] interface ethernet set LAN arp=reply-only atau rubah lewat winbox di Interface.
setelah itu arp akan aktif dan semua koneksi yang menuju LAN akan di deny / drop terkecuali kita add IP yang kita perbolehkan 2. add IP address dan MAC address yang diperbolehkan [admin@mikrotik] ip arp add address=172.16.0.8 interface=LAN macaddress:00:00:00:00:00:00 atau via winbox di IP > ARP
done, sampe sini untuk ip 172.16.0.8 dan MAC address bla bla bla bisa terkoneksi ke mikrotik dan mendapat reply koneksi namun jika IP tersebut Mac Address nya diganti in case pake laptop maka koneksi tidak akan terbentuk alias untuk MAC address itu aja. karena waktu itu ada 30 komputer maka saya secara massal ngeliat MAC address mereka lewat NetScan, dengan Scan Range 172.16.0.1 – 172.16.0.255 dan meng enable kan Mac Address scan . contoh:
MAC Address nya dari dash (-) di convert ke titik dua (:). *ps: Jika Anda setting seperti ini dari winbox atau remote comp maka Langkah awalnya yaitu nge Add komputer Anda dulu ke dalam Arp, baru mengaktifkan Arpreply only, Agar comp anda tidak terkena filter
Securing New RouterOs Router (MIKROTIK) by White_Heaven_Angels Dokumen ini dirancang untuk perangkat RouterOs tapi yang tidak mempunyai konfigurasi, konfigurasi yang dijelaskan dalam tutorial ini dapat bekerja untuk router sudah dikonfigurasi tetapi harus hati-hati semoga yang diambil konfigurasi ini tidak mempengaruhi perangkat. Harap membaca dan memahami seluruh dokumen sebelum mendaftar ke perangkat ini, kegagalan untuk melakukan hal ini dapat menyebabkan Anda tidak dapat mengakses perangkat. Maksud dari dokumen ini untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan akses ke perangkat RouterOs sambil mempertahankan kemampuan untuk perangkat lain untuk berkomunikasi dan menggunakan layanan tertentu. Tutorial ini bekerja pada konsep ‘hanya cukup-akses, yaitu layanan atau orang yang membutuhkan akses ke router ada’ hanya-cukup ‘istimewa pada router untuk melakukan pekerjaan mereka – dan tidak ada lagi. Tidak ada alasan lain bahwa hanya akses router dari BGP pada perangkat untuk memiliki akses penuh dan juga pengguna yang masuk ke dalam memantau sambungan nirkabel harus mempunyai akses tulis atau kemampuan untuk reboot / shutdown etc etc Dengan ini dalam pikiran Anda harus melihat area lain pada jaringan Anda dan bagaimana mereka asses setup / dikonfigurasi – mereka mungkin memerlukan perhatian untuk sepenuhnya aman jaringan anda secara keseluruhan. The user’s going to pick dancing pigs over security every time. — Bruce Schneier 1. Configuring Packages & Hardening Services Selalu gunakan installasi minimal : • • • •
Advanced-Tools Ntp Security System
Ini adalah paket untuk menginstal sistem dasar di mana Anda dapat menyimpan jam dalam sinkro dengan sumber eksternal, sebuah suite alat canggih yang memungkinkan pemantauan, pelaporan dan memungkinkan Anda untuk berbicara dengan router aman. Anda harus berpikir tentang peranan yang tepat akan memiliki router sebelum anda mulai mengaktifkan lagi paket pada router, “it’s a simple” nirkabel pemancar maka mengapa perlu diaktifkan DHCP atau tidak? Jika router adalah menjadi Ethernet berbasis firewall maka
mengapa tidak perlu nirkabel diaktifkan. Hanya memungkinkan paket router perlu untuk melakukan pekerjaannya, jadi yang kita fikirkan adalah keadaan cukup aman pada router kita. Secara default router bisa diakses mengguanakan : • • • • • •
Telnet SSH HTTP Winbox FTP Mac-Telnet
Untuk itu maka gunakanlah 1 cara dengan cara menonaktifkan semuanya dan gunakan salah satu cara saja untuk masuk ke sebuah router, itu adalah cara yang aman. /ip services print maka akan memunculkan Flags: X – disabled, I – invalid # NAME PORT ADDRESS CERTIFICATE 0 telnet 23 0.0.0.0/0 1 ftp 21 0.0.0.0/0 2 www 80 0.0.0.0/0 3 ssh 22 0.0.0.0/0 4 X www-ssl 443 0.0.0.0/0 none untuk menonaktifkan gunakan perintah /ip service disable Anda telah mengkonfigurasi layanan yang Anda sukai sekarang saatnya untuk melihat cara lain untuk antarmuka dengan router, pertama adalah atas SNMP yang digunakan oleh banyak program untuk memonitor perangkat (Ie The Dude). SNMP dimatikan secara default dan jika anda memiliki cara lain monitoring perangkat ini aman untuk meninggalkan dinonaktifkan. Saya lebih suka menggunakan The Dude untuk memonitor jaringan, jadi saya akan pergi ke depan dan memungkinkan akses dan membantu mengatur beberapa bidang. /snmp set enabled=yes location=”The Matrix” [email protected] SNMP di RouterOs 2,9 adalah membaca saja, sehingga hanya bahaya yang memungkinkan akses ke sana adalah bahwa tanpa firewall untuk menghentikan akses ada pada jaringan atau jika router memiliki alamat IP publik akan dapat melihat sinyal nirkabel, tingkat jaringan, dll.
Sekarang bahwa Anda memiliki dasar keamanan router keamanan dan sekarang adalah waktu untuk melihat pengguna yang mengakses router dan bahwa mereka memiliki hak istimewa atau tidak. 2. Users & Passwords Secara default mikrotik akan mempunyai user akses adalah admin maka gunakanlah kebijakan di kantor anda untuk mengetahui user mana yang harus memiliki privilage : /user set admin password=putpasshere gunakalah hanya satu jalur masuk, contohnya gunakan winbox, dan matikan semua layanan yang berjalan diatas, ini berguna untuk melindungi diri dari attacker yang menggunakan ssh brute force, maupun telnet, dan ftp begitu juga menggunakan browser untuk masuk ke router anda. yang berikutnya adalah gunakan 1 komputer di jaringan lokal anda yang hanya bisa masuk router. ini mencegah dari banyak client yang ingin menggunakan router anda dari client menggunakan winbox, jadi meskipun client menginstall winbox dan mengetahui user dan password admin maka tidak akan bisa diijinkan masuk karena hanya IP anda yang bisa anda gunakan untuk masuk. /user add name=badmin password=putpasshere group=full address=192.168.12.3/32 Setelah itu gunakan winbox untuk menyimpan user dan password anda.
3. Port Knocking Di firewall kita akan meload ke router nanti kita bahas dibagi menjadi 2 bagian : 1. daftar alamat device yang bisa diakses router. 2. semua device yang lain punya batas waktu untuk akses ke router. Satu hal bahwa semua perangkat lain yang hanya terbatas bagi mereka yang tidak memiliki Winbox / SSH / telnet akses ke router, yang kadang-kadang berarti Anda tidak bisa memasukinya. Salah satu cara untuk sementara membolehkan akses penuh ke router adalah port ketukan. port knocking RouterOs adalah salah satu cara untuk menambahkan alamat IP dinamis ke dalam daftar alamat untuk jumlah waktu yang ditentukan. Cara kerjanya adalah seperti ini. 1. client mengirim paket ke router dengan port 1337 2. router menambah ip client ke address list “temp” misalkan dengan waktu 15 menit. 3. client mengirim paket ke router degnen port 7331 4. router mengecek untuk melihat apakah IP client ada di address list “temp”.
5. jika demikian maka router menambah IP address ke address list “safe” dengan waktu 15 menit. 6. client akan mengakses router selama 15 menit. Jadi dengan ini client dibatasi waktu aksesnya ke router. ini membuat router lebih aman. bagi yang belum punya softwarenya silahkan didownload di http://www.zeroflux.org/proj/knock/files/knock-cygwin.zip Knock.exe port:protocol port:protocol port:protocol… Knock.exe 192.168.0.2 1337:tcp 7331:tcp Meskipun fitur ini berguna namun dalam keamanan, dalam aturan firewall saya akan menunjukkan aturan yang digunakan untuk membuat sebuah port knocking, jika Anda keluar dari aturan ini maka tidak ada port knocking di router anda. 4. Loading A Firewall Yups sekarang saatnya kita membahas tentang firewall, sekarang router Anda sudah aman dari akses oleh password, tetapi password merupakan salah satu lapisan keamanan – bukan hanya lapisan. Script ini berdasarkan firewall digunakan pada router MT demo tetapi memiliki beberapa perubahan disana, hanya melindungi router dan tidak ‘foward’ dalam aturan firewall. / ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=1337 action=add-src-to-address-list address-list=knock \ address-list-timeout=15s comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=7331 src-address-list=knock action= add-src-to-address-list \ address-list=safe address-list-timeout=15m comment=”" disabled=no Pada peraturan setup port knocking, setup diatas digunakan pada contoh kami akan gunakan untuk menambahkan alamat IP agar ‘aman’-daftar alamat ini adalah alamat yang digunakan dalam daftar ini firewall untuk mengizinkan penuh akses ke router. add chain=input connection-state=established action=accept comment="accept established connection packets" disabled=no add chain=input connection-state=related action=accept comment="accept related connection packets" disabled=no add chain=input connection-state=invalid action=drop comment="drop invalid packets" disabled=no
Aturan ini hanya berlaku pastikan sambungan pergi ke router dan akan mematikan apapun yang tidak sah. add chain=input src-address-list=safe action=accept comment=”Allow access to router from known network” disabled=no
Aturan ini merupakan aturan yang memungkinkan akses penuh ke router untuk alamat IP tertentu, ini berisi daftar IP statis untuk masukan dari Anda akan selalu memiliki akses dan juga berisi IP dinamis dari orang-orang ditambah port knocking jika digunakan. add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=drop comment=”detect and drop port scan connections” disabled=no add chain=input protocol=tcp connection-limit=3,32 src-address-list=black_list action=tarpit \ comment=”suppress DoS attack” disabled=no add chain=input protocol=tcp connection-limit=10,32 action= add-src-to-address-list \ addresslist=black_list address-list-timeout=1d comment=”detect DoS attack” disabled=no Ini adalah aturan dari sedikit reaktif ke DoS dan yang mencoba untuk menggunakan port scanner, port scan adalah menurun tetapi serangan DoS adalah ‘tarpitted’ dalam bahwa semua koneksi yang diperlambat bawah untuk meningkatkan penggunaan sumber daya pada perangkat penyerang. add chain=input protocol=icmp action=jump jump-target=ICMP comment=”jump to chain ICMP” disabled=no add chain=input action=jump jump-target=services comment=”jump to chain services” disabled=no 2 peraturan ini beralih ke rantai kita akan membuat, jumping adalah berguna karena memungkinkan Anda untuk kembali aturan yang sama di berbagai rantai (Ie Input dan Forward dapat beralih ke rantai yang sama dan menjalankan peraturan yang sama) add chain=input dst-address-type=broadcast action=accept comment=”Allow Broadcast Traffic” disabled=no Broadcast membolehkan lalu lintas ke router, hal ini kadang-kadang diperlukan oleh hal-hal seperti NTP add chain=input action=log log-prefix=”Filter:” comment=”" disabled=no add chain=input action=drop comment=”drop everything else” disabled=no Dan ini merupakan aturan yang menolak semua akses ke router, lalu lintas jika belum diterima oleh aturan-aturan di atas maka akan drop. add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=0:0-255 limit=5,5 action=accept comment="0:0 and limit for 5pac/s" disabled=no add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=3:3 limit=5,5 action=accept comment="3:3 and limit for 5pac/s" disabled=no add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=3:4 limit=5,5 action=accept comment="3:4 and limit for 5pac/s" disabled=no add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=8:0-255 limit=5,5 action=accept comment="8:0 and limit for 5pac/s" disabled=no add chain=ICMP protocol=icmp icmp-options=11:0-255 limit=5,5 action=accept comment="11:0 and limit for 5pac/s" disabled=no add chain=ICMP protocol=icmp action=drop comment="Drop everything else" disabled=no
Aturan-aturan ini membentuk ‘ICMP’ rantai yang kami melompat dari prediksi, ia terbatas berbagai paket ICMP untuk menghentikan orang-orang yang ping flooding oleh attacker. add chain=services src-address-list=127.0.0.1 dst-address=127.0.0.1 action=accept comment="accept localhost" disabled=no add chain=services protocol=udp dst-port=20561 action=accept comment="allow MACwinbox " disabled=no add chain=services protocol=tcp dst-port=2000 action=accept comment="Bandwidth server" disabled=no add chain=services protocol=udp dst-port=5678 action=accept comment=" MT Discovery Protocol" disabled=no add chain=services protocol=tcp dst-port=161 action=accept comment="allow SNMP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=179 action=accept comment="Allow BGP" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=5000-5100 action=accept comment="allow BGP" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=123 action=accept comment="Allow NTP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=1723 action=accept comment="Allow PPTP" disabled=yes add chain=services protocol=gre action=accept comment="allow PPTP and EoIP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=53 action=accept comment="allow DNS request" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=53 action=accept comment="Allow DNS request" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=1900 action=accept comment="UPnP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=2828 action=accept comment="UPnP" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=67-68 action=accept comment="allow DHCP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=8080 action=accept comment="allow Web Proxy" disabled=yes add chain=services protocol=ipencap action=accept comment="allow IPIP" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=443 action=accept comment="allow https for Hotspot" disabled=yes add chain=services protocol=tcp dst-port=1080 action=accept comment="allow Socks for Hotspot" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=500 action=accept comment="allow IPSec connections" disabled=yes add chain=services protocol=ipsec-esp action=accept comment="allow IPSec" disabled=yes add chain=services protocol=ipsec-ah action=accept comment="allow IPSec" disabled=yes add chain=services protocol=udp dst-port=520-521 action=accept comment="allow RIP" disabled=yes add chain=services protocol=ospf action=accept comment="allow OSPF" disabled=yes add chain=services action=return comment="" disabled=no
Ini adalah layanan yang kami Izinkan setiap mengakses, karena Anda dapat melihat kebanyakan mereka dinonaktifkan secara default. Satu-satunya adalah layanan yang memungkinkan pribadi saya merasa harus selalu dapat diakses. • • •
Mac-Telnet Bandwidth Test Server MT Discovery
Semua layanan lainnya hanya boleh diaktifkan bila mereka merasa diperlukan, menjalankan script ini pada produksi router yang sudah dikonfigurasi akan menyebabkan ia terjatuh ke IPSec, BGP, dan EOIP a bunch dari layanan lainnya, jadi harus diperiksa aturan2 tersebut, jangan asal copy paste. Sekali lagi baca dengan teliti, dan seksama untuk menerapkan aturan ini. 5. Logging & Syslog Nah penyimpanan yang melebihi 100 baris akan hilang di router. maka log sangat diperlukan untuk memantau semua jaringan. berikut ini setting default log. /system logging print Flags: X – disabled, I – invalid # TOPICS ACTION PREFIX 0 info memory 1 error memory 2 warning memory 3 critical echo jadi yang terlihat adalah ketika terjadi booting ulang maka kita akan kehilangan semua log kita. oleh sebab itu kita harus menanamnya di hardisk. /system logging print /system logging remove 0 /system logging remove 1 /system logging remove 2 /system logging remove 3 sekarang kita setup log beberapa ke disk. /system logging add topics=critical action=disk /system logging add topics=critical action=echo /system logging add topics=error action=disk /system logging add topics=warning action=disk /system logging add topics=info action=memory
sekarang tinggal mau diset berapa, klo saya 300 baris log untuk memori tapi klo hardisk saya kasih 1000 baris log. /system logging action print /system logging action set 0 disk-lines=XXX /system logging action set 1 disk-lines=XXX atau sekarang bisa juga kita buat aturan bahwa log tidak di memori namun langsung tersimpan di hardisk, caranya adalah seperti dibawah ini : /system logging action add target=disk disk-lines=XXX name=FirewallHits Kemudian kita mengubah logging tindakan untuk menghentikan firewall clogging up log /system logging print /system logging set 0 topics=info,!firewall Dan sekarang kita atur agar semua firewall hits mendapatkan dikirim ke sasaran baru. /system logging add topics=firewall action=FirewallHits sekarang tinggal ditentukan alamat IP mana file ini akan disimpan : /system logging action print /system logging action set 3 remote=192.168.0.3:514 Jangan lupa untuk menambahkan ‘: 514′ di bagian akhir alamat IP seperti ini menentukan port yang digunakan. Setelah kami telah mengatur IP kita dapat maju dan menambahkan sebuah aturan untuk masuk ke semua daemon /system logging add action=remote topics=info,warning,critical,firewall,error prefix=”RouterId” setelah itu periksalah tiap hari log tersebut, jangan hanya akan menjadi file sampah ya… Under *nix-like OS kamu dapat melakukan (FreeBSD): 1. vi /etc/rc.conf syslogd_enable=”YES” # Run syslog daemon (or NO). syslogd_program=”/usr/sbin/syslogd” # path to syslogd, if you want a different o syslogd_flags=”" # Flags to syslogd (if enabled). (By default into “syslogd_flags” set “-s” option. Don’t forget remove it. The “-a” options are ignored if the “-s” option is also specified. See man syslogd. ) 2. vi /etc/syslog.conf
+@ # syslog settings of current system +* # + *.* /var/log/mikrotik.log +* 3. /etc/rc.d/syslogd restart
6. NTP Sync & Misc. Waktu itu harus disetting jangan lupa.. jangan2 belum diset time di compynya.. /system clock set time-zone=+12 kita juga harus mensetup NTP Client /system ntp client set enabled=yes primary-ntp=192.168.0.2 secondary-ntp=192.168.0.3 mode=unicast Thanks to : jasakom, echo, jatimcrew, and all security forum indonesia
Pentest Lab with Mikrotik from primadonal.wordpress.com Lebih lengkap silahkan dilihat di SINI xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Pentest Lab xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Secara default untuk mengakses RouterOS dapat melalui: o Telnet o SSH o HTTP o Winbox o FTP o Mac-Telnet ### Minimal Firewall Configuration Fig. Topologi Target Attacker [ vmWare ] ;——–x x———; [ Notebook ] 192.168.0.1/24 192.168.0.2/24 RouterOS winXP Alatbantu: - PortScanner . Nmap v4.2 - HTTP BruteForce . FScan v0.6 - SSH BruteForce
- FTP BruteForce - Portknock ;;;;;;;;;;;; Ada lima Rule ;;;;;;;;;; o1. Drop Port Scanner o2. Drop SSH BruteForce o3. Drop FTP BruteForce o4. Drop HTTP/HTTPS BruteForce o5. PortKnocking Rule o1. Drop Port Scanner ———————————————————————————– D:\>nmap -vv -sX -sV -p U:53,111,137,500,T:21-25,80,139,179,8080 192.168.0.1 Starting Nmap 4.22SOC8 ( http://insecure.org ) at 2008-07-19 17:12 SE Asia Stand ard Time Initiating ARP Ping Scan at 17:12 Scanning 192.168.0.1 [1 port] Completed ARP Ping Scan at 17:12, 0.11s elapsed (1 total hosts) Initiating Parallel DNS resolution of 1 host. at 17:12 Completed Parallel DNS resolution of 1 host. at 17:12, 16.50s elapsed Initiating XMAS Scan at 17:12 Scanning 192.168.0.1 [9 ports] Completed XMAS Scan at 17:12, 1.27s elapsed (9 total ports) Initiating Service scan at 17:12 Scanning 4 services on 192.168.0.1 Discovered open port 80/tcp on 192.168.0.1 Discovered open|filtered port 80/tcp on 192.168.0.1 is actually open Discovered open port 23/tcp on 192.168.0.1 Discovered open|filtered port 23/tcp on 192.168.0.1 is actually open Discovered open port 22/tcp on 192.168.0.1 Discovered open|filtered port 22/tcp on 192.168.0.1 is actually open Discovered open port 21/tcp on 192.168.0.1 Discovered open|filtered port 21/tcp on 192.168.0.1 is actually open Completed Service scan at 17:12, 6.09s elapsed (4 services on 1 host) SCRIPT ENGINE: Initiating script scanning. Host 192.168.0.1 appears to be up … good. Interesting ports on 192.168.0.1: PORT STATE SERVICE VERSION 21/tcp open ftp MikroTik router ftpd 2.9.27 22/tcp open ssh OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9 (protocol 1.99) 23/tcp open telnet Linux telnetd 24/tcp closed priv-mail 25/tcp closed smtp 80/tcp open http MikroTik router http config 139/tcp closed netbios-ssn 179/tcp closed bgp 8080/tcp closed http-proxy
MAC Address: 00:0C:29:D1:59:AB (VMware) Service Info: Host: MikroTik; OS: Linux; Device: router Read data files from: C:\Program Files\Nmap Service detection performed. Please report any incorrect results at http://insec ure.org/nmap/submit/ . Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in 24.203 seconds Raw packets sent: 14 (562B) | Rcvd: 7 (302B) D:\> ———————————————————————————– Tambahkan rule; ———————————————————————————– | add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=add-src-to-address-list \ | address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”Drop Port \ | Scanners” disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \ | action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ | address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn action=add-src-to-address-list \ | address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”" \ | disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=syn,rst action=add-src-to-address-list \ | address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”" \ | disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack \ | action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ | address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg \ | action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ | address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no | add chain=input protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \ | action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ | address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no | add chain=input src-address-list=”port scanners” action=drop comment=”" \ | disabled=no ———————————————————————————– IP address Attacker akan dimasukkan kedalam ip firewall address-list, Maka; ———————————————————————————– D:\>nmap -vv -sX -sV -p U:53,111,137,500,T:21-25,80,139,179,8080 192.168.0.1 Starting Nmap 4.22SOC8 ( http://insecure.org ) at 2008-07-19 17:16 SE Asia Stand ard Time Initiating ARP Ping Scan at 17:16 Scanning 192.168.0.1 [1 port] Completed ARP Ping Scan at 17:16, 0.11s elapsed (1 total hosts) Initiating Parallel DNS resolution of 1 host. at 17:16 Completed Parallel DNS resolution of 1 host. at 17:17, 16.50s elapsed Initiating XMAS Scan at 17:17
Scanning 192.168.0.1 [9 ports] Completed XMAS Scan at 17:17, 1.26s elapsed (9 total ports) Initiating Service scan at 17:17 Scanning 9 services on 192.168.0.1 Completed Service scan at 17:17, 5.00s elapsed (9 services on 1 host) SCRIPT ENGINE: Initiating script scanning. Host 192.168.0.1 appears to be up … good. Interesting ports on 192.168.0.1: PORT STATE SERVICE VERSION 21/tcp open|filtered ftp 22/tcp open|filtered ssh 23/tcp open|filtered telnet 24/tcp open|filtered priv-mail 25/tcp open|filtered smtp 80/tcp open|filtered http 139/tcp open|filtered netbios-ssn 179/tcp open|filtered bgp 8080/tcp open|filtered http-proxy MAC Address: 00:0C:29:D1:59:AB (VMware) Read data files from: C:\Program Files\Nmap Service detection performed. Please report any incorrect results at http://insec ure.org/nmap/submit/ . Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in 23.094 seconds Raw packets sent: 19 (762B) | Rcvd: 1 (42B) D:\> [admin@MikroTik] ip firewall address-list> print Flags: X - disabled, D - dynamic # LIST ADDRESS 0 Save Haven 192.168.0.3-192.168.0.5 1 D Save Haven 192.168.0.2 2 D port scanners 192.168.0.2 [admin@MikroTik] ip firewall address-list> C:\Documents and Settings\adminz>ping 192.168.0.1 -t Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Request timed out. Request timed out. Request timed out.
Request timed out. Request timed out. Ping statistics for 192.168.0.1: Packets: Sent = 24, Received = 19, Lost = 5 (20% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms Control-C ^C C:\Documents and Settings\adminz> ———————————————————————————– o2. Drop SSH BruteForces ———————————————————————————– | add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=ssh_blacklist \ | action=drop comment=”Drop SSH brute forcers” disabled=no | add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ | src-address-list=ssh_stage3 action=add-src-to-address-list \ | address-list=ssh_blacklist address-list-timeout=1w3d comment=”" \ | disabled=no | add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ | src-address-list=ssh_stage2 action=add-src-to-address-list \ | address-list=ssh_stage3 address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no | add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ | src-address-list=ssh_stage1 action=add-src-to-address-list \ | address-list=ssh_stage2 address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no | add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ | action=add-src-to-address-list address-list=ssh_stage1 \ | address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no ———————————————————————————– o3. Drop FTP BruteForce ———————————————————————————– | add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-address-list=ftp_blacklist \ | action=drop comment=”Drop FTP brute forcers” disabled=no | add chain=output protocol=tcp content=”530 Login incorrect” \ | dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept comment=”" disabled=no | add chain=output protocol=tcp content=”530 Login incorrect” \ | action=add-dst-to-address-list address-list=ftp_blacklist \ | address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no ———————————————————————————– o4. Drop HTTP/HTTPS BruteForce Meminimalkan attacking terhadap port http/https ke RouterOS dengan BruteForce Seperti: ———————————————————————————— D:\fscan>fscan.exe –ports 80 –hosts 192.168.0.1 –threads 200
Fast HTTP Auth Scanner v0.6 (c) Andres Tarasco - http://www.514.es [+] Loaded 26 user/pass combinations [+] Loaded 42 ignored webservers [+] Loaded 41 Router authentication schemes [+] Loaded 51 webform authentication schemes [+] Loaded 13 Single Users [+] Scanning 1 hosts (192.168.0.1 - (null)) [+] Scanning 1 ports - bruteforce is active Server Port status password 192.168.0.1 80 200 not:found scan Finished
banner (mikrotik routeros)
D:\fscan> ———————————————————————————— Jika dilihat pada log RouterOS : ———————————————————————————— [admin@MikroTik] > log print 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user Admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user admin from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user cisco from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user 1234 from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user operator from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user user from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user root from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user root from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user root from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user root from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user super from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user test from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user Cisco from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user smc from 192.168.0.2 via web 16:49:45 system,error,critical login failure for user support from 192.168.0.2 via web 16:52:17 system,error,critical login failure for user admin via local ———————————————————————————— Tambahkan Rule di firewall RouterOS ———————————————————————————–
| add chain=input protocol=tcp dst-port=80 src-address-list=web_blacklist \ | action=drop comment=”Drop Web brute forcers” disabled=no | add chain=input protocol=tcp dst-port=443 src-address-list=web_blacklist \ | action=drop comment=”" disabled=no | add chain=output protocol=tcp content=”invalid user name or password” \ | dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept comment=”" disabled=no | add chain=output protocol=tcp content=”invalid user name or password” \ | action=add-dst-to-address-list address-list=web_blacklist \ | address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no ———————————————————————————– Dilakukan Bruteforce lagi, maka: ———————————————————————————– [admin@MikroTik] ip firewall address-list> pr Flags: X - disabled, D - dynamic # LIST ADDRESS 0 Save Haven 192.168.0.3-192.168.0.5 1 D Save Haven 192.168.0.2 2 D web_blacklist 192.168.0.2 [admin@MikroTik] ip firewall address-list> D:\fscan>fscan.exe –ports 80 –hosts 192.168.0.1 –threads 200 Fast HTTP Auth Scanner v0.6 (c) Andres Tarasco - http://www.514.es [+] Loaded 26 user/pass combinations [+] Loaded 42 ignored webservers [+] Loaded 41 Router authentication schemes [+] Loaded 51 webform authentication schemes [+] Loaded 13 Single Users [+] Scanning 1 hosts (192.168.0.1 - (null)) [+] Scanning 1 ports - bruteforce is active Server Port status password scan Finished
banner
D:\fscan> ———————————————————————————– o5. PortKnocking Rule Tambahkan Rule pada Firewall filter: ———————————————————————————– | add chain=input protocol=tcp dst-port=1337 action=add-src-to-address-list \ | address-list=knock-knock address-list-timeout=15s comment=”Port Knocking” \ | disabled=no | add chain=input protocol=udp dst-port=17954 src-address-list=knock-knock \ | action=add-src-to-address-list address-list=”Save Haven” \ | address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no | add chain=input src-address-list=”Save Haven” action=accept comment=”" \ | disabled=no
| add chain=input action=drop comment=”" disabled=no ———————————————————————————– ———————————————————————————– # Download tool portknocking D:\>wget http://www.zeroflux.org/proj/knock/files/knock-cygwin.zip # Ekstrak file D:\knock>dir Volume in drive D is —data. Volume Serial Number is 20B3-1A4D Directory of D:\knock 19/07/2008 15:24 . 19/07/2008 15:24 .. 03/07/2005 02:30 1.295.582 cygwin1.dll 10/08/2005 14:52 15.238 knock.exe 2 File(s) 1.310.820 bytes 2 Dir(s) 714.395.648 bytes free D:\knock> C:\Documents and Settings\adminz>ping 192.168.0.1 -t Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data: Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Ping statistics for 192.168.0.1: Packets: Sent = 6, Received = 0, Lost = 6 (100% loss), Control-C ^C C:\Documents and Settings\adminz> D:\>telnet 192.168.0.1 22 Connecting To 192.168.0.1…Could not open connection to the host, on port 22: C onnect failed D:\>putty -ssh -l admin 192.168.0.1 D:\>
——————————————— |PuTTY Fatal Error [x]| |——————————————-| | | | (X) Network error: Connection timed out | | | | +———–+ | | | OK | | | +———–+ | | | ——————————————— D:\knock>knock.exe usage: knock [options] <port[:proto]> [port[:proto]] … options: -u, –udp make all ports hits use UDP (default is TCP) -v, –verbose be verbose -V, –version display version -h, –help this help example: knock myserver.example.com 123:tcp 456:udp 789:tcp D:\knock>knock 192.168.0.1 1337:tcp 17954:udp D:\knock> C:\Documents and Settings\adminz>ping 192.168.0.1 -t Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data: Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Request timed out. Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 Ping statistics for 192.168.0.1: Packets: Sent = 18, Received = 11, Lost = 7 (38% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms Control-C ^C C:\Documents and Settings\adminz> D:\>putty -ssh -l admin 192.168.0.1 D:\> ===================================================================== ================== | 192.168.0.1 - PuTTY [_][O][X]| |————————————————————————————-+ |Using username “admin”. [^]| |[email protected]’s password: | || | | || | MMM MMM KKK TTTTTTTTTTT KKK | || | MMMM MMMM KKK TTTTTTTTTTT KKK | || | MMM MMMM MMM III KKK KKK RRRRRR OOOOOO TTT III KKK KKK | || | MMM MM MMM III KKKKK RRR RRR OOO OOO TTT III KKKKK | || | MMM MMM III KKK KKK RRRRRR OOO OOO TTT III KKK KKK | || | MMM MMM III KKK KKK RRR RRR OOOOOO TTT III KKK KKK | || | | || | MikroTik RouterOS 2.9.27 (c) 1999-2006 http://www.mikrotik.com/ | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || | | || |Terminal xterm detected, using multiline input mode | || |[admin@MikroTik] > log print | || |17:38:31 system,info,account user admin logged in from 192.168.0.2 via ssh [v]| ===================================================================== ================== Export file configuration ————————-; / ip firewall filter add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=add-src-to-address-list \ address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”Drop Port \ Scanners” disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \ action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \
address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn action=add-src-to-address-list \ address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”" \ disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=syn,rst action=add-src-to-address-list \ address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”" \ disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack \ action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg \ action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \ action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \ address-list-timeout=2w comment=”" disabled=no add chain=input src-address-list=”port scanners” action=drop comment=”" \ disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=ssh_blacklist \ action=drop comment=”Drop SSH brute forcers” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ src-address-list=ssh_stage3 action=add-src-to-address-list \ address-list=ssh_blacklist address-list-timeout=1w3d comment=”" \ disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ src-address-list=ssh_stage2 action=add-src-to-address-list \ address-list=ssh_stage3 address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ src-address-list=ssh_stage1 action=add-src-to-address-list \ address-list=ssh_stage2 address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-state=new \ action=add-src-to-address-list address-list=ssh_stage1 \ address-list-timeout=1m comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-address-list=ftp_blacklist \ action=drop comment=”Drop FTP brute forcers” disabled=no add chain=output protocol=tcp content=”530 Login incorrect” \ dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept comment=”" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=”530 Login incorrect” \ action=add-dst-to-address-list address-list=ftp_blacklist \ address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=80 src-address-list=web_blacklist \ action=drop comment=”Drop Web brute forcers” disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=443 src-address-list=web_blacklist \ action=drop comment=”" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=”invalid user name or password” \ dst-limit=1/1m,9,dst-address/1m action=accept comment=”" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=”invalid user name or password” \ action=add-dst-to-address-list address-list=web_blacklist \ address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no add chain=input protocol=tcp dst-port=1337 action=add-src-to-address-list \ address-list=knock-knock address-list-timeout=15s comment=”Port Knocking” \
disabled=no add chain=input protocol=udp dst-port=17954 src-address-list=knock-knock \ action=add-src-to-address-list address-list=”Save Haven” \ address-list-timeout=3h comment=”" disabled=no add chain=input src-address-list=”Save Haven” action=accept comment=”" \ disabled=no add chain=input action=drop comment=”" disabled=no ### Other Security o SSH Preshated Key authentication Generate Publik dan private key Menggunakan ssh keygen pada *NIX sh$ ssh-keygen -t dsa -f ./id_dsa Generating public/private dsa key pair. Enter passphrase (empty for no passphrase): Enter same passphrase again: Your identification has been saved in ./id_dsa. Your public key has been saved in ./id_dsa.pub. The key fingerprint is: 91:d7:08:be:b6:a1:67:5e:81:02:cb:4d:47:d6:a0:3b admin-ssh@beka Menggunakan PuTTYGen Pada Windows Upload file publik key ke RouterOS gunakan Scp, selanjutnya import file, [admin@MikroTik] user ssh-keys> import file=id_dsa.pub user=admin-ssh [admin@MikroTik] user ssh-keys> print # USER KEY-OWNER 0 admin-ssh admin-ssh@beka [admin@MikroTik] user ssh-keys> o Firewall - http://wiki.mikrotik.com/wiki/Dmitry_on_firewalling o Syslog Daemon
Repost:Mendalami HTB pada QoS RouterOS Mikrotik Implementasi QoS (Quality of Services) di Mikrotik banyak bergantung pada sistem HTB (Hierarchical Token Bucket). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupun Queue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang kita inginkan.Beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation (CIR / MIR). Pada pembahasan artikel ini, kita akan mengambil contoh sebuah sistem QoS sederhana, di mana kita ingin mengalokasikan bandwidth sebesar 400kbps untuk 3 client, di mana masing-masing
client bisa mendapatkan maksimal 200kbps. Di antara ketiga client tersebut, memiliki prioritas yang berbeda, yaitu: 1,2, dan 3. Untuk mempermudah pemantauan dan pembuktian, kita akan menggunakan queue tree. Cara paling mudah untuk melakukan queue dengan queue tree, adalah dengan menentukan parameter : • • •
parent (yang harus diisi dengan outgoing-interface), packet-mark (harus dibuat terlebih dahulu di ip-firewall-mangle), max-limit (yang merupakan batas kecepatan maksimum), atau dikenal juga dengan MIR (Maximum Information Rate)
Untuk percobaan awal, semua priority diisi angka yang sama: 8, dan parameter limit-at tidak kita isi. Gambar berikut ini adalah ilustrasi apa yang akan terjadi dengan konfigurasi di atas.
Karena alokasi bandwidth yang tersedia hanya 400kbps, sedangkan total akumulasi ketiga client melebihinya (600 kbps), maka ketiga client akan saling berebut, dan tidak bisa diprediksikan siapa yang akan menang (menggunakan bandwidth secara penuh) dan siapa yang akan kalah (tidak mendapatkan bandwidth yang sesuai). Misalkan q1 adalah client dengan prioritas tertinggi, dan q3 adalah client dengan prioritas terbawah. Kita akan mencoba memasukkan nilai prioritas untuk masing-masing client sesuai dengan prioritasnya.
Tampak pada gambar di atas, meskipun sekarang q1 sudah memiliki prioritas tertinggi, namun ketiga client masih berebutan bandwidth dan tidak terkontrol. Gambar berikut akan mencoba mengimplementasikan nilai limit-at. Seharusnya, limit-at adalah CIR (Committed Information Rate), merupakan parameter di mana suatu client akan mendapatkan bandwidthnya, apapun kondisi lainnya, selama bandwidthnya memang tersedia.
Ternyata q1 masih tidak mendapatkan bandwidth sesuai dengan limit-at (CIR) nya. Padahal, karena bandwidth yang tersedia adalah 400kbps, seharusnya mencukupi untuk mensuplai masing-masing client sesuai dengan limit-at nya. Berikutnya, kita akan menggunakan parent queue, dan menempatkan ketiga queue client tadi sebagai child queue dari parent queue yang akan kita buat. Pada parent queue, kita cukup memasukkan outgoing-interface pada parameter parent, dan untuk ketiga child, kita mengubah parameter parent menjadi nama parent queue. Pertama-tama, kita belum akan memasukkan nilai max-limit pada parent-queue, dan menghapus semua parameter limit-at pada semua client.
Tampak pada contoh di atas, karena kita tidak memasukkan nilai max-limit pada parent, maka priority pada child pun belum bisa terjaga. Setelah kita memasang parameter max-limit pada parent queue, barulah prioritas pada client akan berjalan.
Tampak pada contoh di atas, q1 dan q2 mendapatkan bandwidth hampir sebesar max-limitnya, sedangkan q3 hampir tidak kebagian bandwidth. Prioritas telah berjalan dengan baik. Namun, pada kondisi sebenarnya, tentu kita tidak ingin ada client yang sama sekali tidak mendapatkan bandwidth. Untuk itu, kita perlu memasang nilai limit-at pada masing-masing client. Nilai limit-at ini adalah kecepatan minimal yang akan di dapatkan oleh client, dan tidak akan terganggu oleh client lainnya, seberapa besarpun client lainnya ‘menyedot’ bandwidth, ataupun berapapun prioritasnya. Kita memasang nilai 75kbps sebagai limit-at di semua client.
Tampak bahwa q3, yang memiliki prioritas paling bawah, mendapatkan bandwidth sebesar limitat nya. q1 yang memiliki prioritas tertinggi, bisa mendapatkan bandwidth sebesar max-limitnya, sedangkan q2 yang prioritasnya di antara q1 dan q3, bisa mendapatkan bandwidth di atas limitat, tapi tidak mencapai max-limit. Pada contoh di atas, semua client akan terjamin mendapatkan bandwidth sebesar limit-at, dan jika ada sisa, akan dibagikan hingga jumlah totalnya mencapai max-limit parent, sesuai dengan prioritas masing-masing client. Jumlah akumulatif dari limit-at tidaklah boleh melebihi max-limit parent. Jika hal itu terjadi, seperti contoh di bawah ini, jumlah limit-at ketiga client adalah 600kbps, sedangkan nilai maxlimit parent hanyalah 400kbps, maka max-limit parent akan bocor. Contoh di bawah ini mengasumsikan bahwa kapasitas keseluruhan memang bisa mencapai nilai total limit-at. Namun, apabila bandwidth yang tersedia tidak mencapai total limit-at, maka client akan kembali berebutan dan sistem prioritas menjadi tidak bekerja.
Sedangkan, mengenai max-limit, max-limit sebuah client tidak boleh melebihi max-limit parent. Jika hal ini terjadi, maka client tidak akan pernah mencapai max-limit, dan hanya akan mendapatkan kecepatan maksimum sebesar max-limit parent (lebih kecil dari max-limit client).
Jika semua client memiliki prioritas yang sama, maka client akan berbagi bandwidth sisa. Tampak pada contoh di bawah ini, semua client mendapatkan bandwidth yang sama, sekitar 130kbps (total 400kbps dibagi 3).
Yang perlu diingat mengenai HTB:
1. HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1 level parent, setiap queue client memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan parent queue harus memiliki besaran max-limit. 2. Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent. 3. Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent. 4. Untuk parent dengan level tertinggi, hanya membutuhkan max-limit (tidak membutuhkan parameter limit-at). 5. Untuk semua parent, maupun sub parent, parameter priority tidak diperhitungkan. Priority hanya diperhitungkan pada child queue. 6. Perhitungan priority baru akan dilakukan setelah semua limit-at (baik pada child queue maupun sub parent) telah terpenuhi. Panduan praktis cara perhitungan limit-at dan max-limit Di asumsikan bandwidth yang tersedia sebesar 1000kbps. Dan jumlah seluruh client adalah 70. Yang perlu diketahui adalah : 1. Berapa jumlah maksimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah komputer yang ada, apabila semua client tidak pernah terkoneksi secara bersamaan. Sebagai contoh, untuk kasus ini kita asumsikan adalah 50. 2. Berapa jumlah minimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh, untuk kasus ini kita asumsikan adalah 10 Maka, untuk setiap client (1 client dibuatkan 1 rule queue), limit-at nya adalah 1000 / 50 = 20kbps, dan max-limit nya adalah 1000 / 10 = 100 kbps. Jangan lupa untuk menambahkan parent dengan max-limit sebesar 1000kbps (tidak perlu limitat), dan memasukkan semua queue client di bawah parent queue. Jika untuk terminal tertentu membutuhkan priority lebih besar, maka kita bisa menggunakan priority yang berbeda-beda, tergantung dengan urutan prioritasnya.
Load Balancing 3 Line Speedy Load Balancing 3 Line Speedy Mencoba berbagi pengalaman karena baru saja disuruh load balancing 3 line speedy dengan mikrotik. Walaupun mungkin bisa dikatakan belum sempurna, tapi tidak ada salahnya tho bagiilmu?? Load balancing yang coba aku bahas saat ini dilakukan pada mikrotik 2.9 (Jadul euy) yang diinstall pada PC pentium 3 dengan ethernet card sebanyak 4 buah yang diinstal di slot PCI. Gambaran topologi yang aku tulis seperti ini :
Langkah-langkah load balancing :
1. Ubah IP dan Nama interface ethernet tiap port ehternet seperti contoh gambar di atas. Ex : Ether1 -> Nama interface diganti menjadi “local” dan IP di set 192.168.10.1/24 2. Mulai dengan menambah gateway di mikrotik
3. ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway 192.168.1.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=satu comment="" disabled=no 4. 5. ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway 192.168.2.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=dua comment="" disabled=no 6. ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway 192.168.3.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=tiga comment="" disabled=no
7. Dilanjutkan dengan menggunakan ip firewall mangle
8. ip firewall mangle 9. 10.add chain=prerouting in-interface=local connection-state=new nth=2,3,0 action=mark-connection new-connection-mark=satu passtrough=yes comment="load balancing" disabled=no 11. 12.add chain=prerouting in-interface=local connection-mark=satu action=mark-routing new-routing-mark=satu passthrough=no comment="" disabled=no 13. 14.add chain=prerouting in-interface=local connection-state=new nth=2,3,1 action=mark-connection new-connection-mark=dua passtrough=yes comment="" disabled=no 15. 16.add chain=prerouting in-interface=local connection-mark=dua action=mark-routing new-routing-mark=dua passthrough=no comment="" disabled=no 17. 18.add chain=prerouting in-interface=local connection-state=new nth=2,3,2 action=mark-connection new-connection-mark=tiga passtrough=yes comment="" disabled=no 19. add chain=prerouting in-interface=local connection-mark=tiga action=mark-routing new-routing-mark=tiga passthrough=no comment="" disabled=no
20. dan yan terakhir dengan proses NAT 21.ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=speedy1 action=masquerade 22. 23.ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=speedy2 action=masquerade 24. ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=speedy3 action=masquerade
Selamat mencoba… Sumber : http://infonesia.info Tags: