Tugas Tp Makanan Kemasan Dan Diagram Alir

1. Dasar Teori Bihun atau mihun merupakan nama salah satu jenis makanan dari Tiongkok, bentuknya seperti mie namun lebih tipis. Dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Bi”

Dasar dari pembuatan bihun instant ini adalah untuk membuat makanan yang mudah dibuat dan cepat disajikan bagi semua kalangan. Dengan bihun instant ini kita semua dapat dengan mudah memasak makanan tanpa harus memasak dengan lama, cukup dengan memasak air dan tinggal celupkan bihun ke dalam air panas

2. Tujuan • Untuk mengetahui apa saja bahan-bahan yang digunakan dan apa saja proses-proses yang dilakukan selama pembuatan bihun instant • Untuk mengetahui kerusakan yang dapat terjadi pada bihun instant • Dapat mempelajari cara-cara penyimpanan dan mengetahui

3.Diagram Alir Tepung Beras mengandung

minyak palm dgn Antioksidan, Zat tepung tapioka, garam mineral, serat sayuran, dan pewarna

Diaduk dengan air (sekitar 28%-38%) selama 15-20 menit dengan suhu adonan antara 24˚-40 ˚C

Di roll press dengan suhu kurang dari 25˚C hingga tebalnya 1.2-2mm

lembaran Hingga menjadi

Dipotong memanjang selebar 28 mm

Dikukus

Digoreng pd 140-150˚C selama 1-2 menit hingga kadar airnya menjadi 3-5%

Ditiriskan dengan cepat menggunakan kipas angin pd ban berjalan hingga suhunya menjadi 40 ˚ C dan dikeringkan dengan oven bersuhu 60 ˚C

Bumbu Perasa mengandung

Garam, gula, penguat rasa bubuk bawang putih dan bawang biasa, ekstrak ragi, perasa, merica, dan agen anti pengembang.

Setelah itu pada proses

DIKEMAS

4. Kerusakan yg sering terjadi • Bihun dapat hancur • Bihun dapat menjadi tidak renyah • Dapat kadaluwarsa • Bumbu bihun menjadi kering

5. Solusi • Ketika akan didistribusikan, diberi kardus agar bihun tidak hancur • Memberi bahan pengawet yang aman untuk di konsumsi • Tidak membanting atau menjatuhkan kardus • Ketika dibeli, harus segera di makan agar tidak kadaluwarsa

6. Kesimpulan • Semua makanan yang diproduksi pasti dapat rusak pada akhirnya walaupun diberi bahan pengawet pun, paling lama mungkin dapat bertahan selama kurang lebih sekitar 1-2 tahunan