Tugas Sejarah Maritim Meriview Jurnal (1).docx

  • Uploaded by: Aik Rasyid
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Sejarah Maritim Meriview Jurnal (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,017
  • Pages: 4
TUGAS SEJARAH MARITIM Meriview Jurnal Dampak modernisasi terhadap ekonomi di Makassar

DISUSUN OLEH: MOH AINUN ROSIDI NIM 1762041019 PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1. Dampak modernisasi terhadap ekonomi di Makassar Dalam Jurnal Yang Di Tulis Oleh P Rifal dan L susanti tentang Dampak modernisasi terhadap ekonomi di Makassar menjelaskan bahwa Nelayan di Makassar itu merupakan pekerjaan dengan penghasilan yang cukup tinggi. Hal itu karena para nelayan di Makassar cenderung mengadops ekonomi pasar seperti yang ada di Singapura. Orientasi ekonomi ini mulai muncul setelah mereka mulai menggunakan teknologi modern dalam memancing. Pada tingkat makro, pada tahun 1973 mereka punya surplus 2.000-3.000 ton tangkapan. Bekerja sama dengan Jepang, perusahaan seperti Sendid dan Bonecom berhasil mengekspor 400 ton hasil tangkapan (Pedoman Rakyat, edisi XXVII No. 1. Sabtu, 5 Mei 1973, dan Pedoman Rakyat, edisi XXVII No. 77, Jumat, 1 Juni 1973). Pada tingkat mikro, sebagian besar rumah tangga nelayan di Makassar akan memiliki beberapa rumah tangga “Golden ringgits,” yang melambangkan kesuksesan dalam tradisi orang Bugis-Makassar. Bahkan pendapatan tahunan per kapita adalah Rp.69.800.000, dengan pendapatan bulanan Rp5.816.000, Bahkan Penghasilan mereka lebih tinggi daripada pekerja di sektor lain Contohnya pendapatan pekerja pabrik gula dan mereka yang bekerja di pabrik beras Gilligan adalah Rp2.179.000 / bulan, sedangkan gaji tertinggi diterima oleh pekerja profesional dan teknis di sektor swasta adalah sebesar Rp4.479,00 / bulan. Karena itu, penghasilan nelayan dua kali lebih banyak dari pekerja pabrik gula, dan bahkan itu bahkan lebih tinggi dari itu pekerja di bidang teknik Bahkan Setelah modernisasi area tangkapan nelayan meluas ke area lepas pantai. Dengan miliki perahu dengan mesin berteknologi tinggi, mereka bisa mengatasi ombak besar saat memancing. Karena itu, nelayan sekarang bisa memancing di daerah yang lebih jauh yang dulunya tidak terjangkau ketika menggunakan tradisional kapal. Perahu-perahu modern ini memungkinkan para nelayan untuk menangkap lebih banyak ikan ketika mereka memperluas ikan mereka. Bukan hanya itu saja dalam segi pengawetan ikan juga sangat berubah dulu nelayan mengunakan garam sebagai pengawetan ikan sekarang mereka mengunakan Cold Storage ( perangkat pendingin) sebagai alat pengawetan ikan. Sedangkan dalam mengantisipasi cuaca buruk, para nelayan dapat membandingkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan pengetahuan baru yang mereka pelajari dari kursus. Misalnya, mereka dapat menggabungkan keterampilan mereka ramalan cuaca menggunakan astrologi dengan mesin ramalan cuaca. Dengan lebih maju pengetahuan dan teknologi, mereka bisa mengatasi segala macam kendala.

2. Antitesis Salah satu Dampak Modernisasi bagi nelayan adalah salah satunya berdampak pada perubahan interaksi social terhadap nelayan .Dalam Jurnal yang di tulis oleh Syahyuti dan Andin H. Taryoto tentang pengaruh perkembangan teknologi dan perubahan interaksi social masyarakat nelayan mengungkapkan bahwa Interaksi sosial diantara pelaku-pelaku perikanan tangkap yang semakin modem telah mengalami perubahan kepada bentuk yang semakin bersifat impersonal, birokratis, lebih renggang, serta dilandasi semangat ekonomi belaka. Dampak dari permasalahan ini dapat ditelusuri pada aspek-aspek psikologis, yang dapat dipisahkan menjadi dua bentuk, yaitu yang datang dari perubahan hubungan sosial diantara sesama manusia dengan yang timbul dari hubungan pekerja dengan benda-benda yang terlibat dalam pekerjaarmya tersebut. Dalam hal hubungan sesama manusia, yaitu gejala-gejala perubahan interaksi sosial itu sendiri. Buruh merasa semakin kehilangan keeratan ikatan kebersamaan yang tampak dengan tingginya terjadi perpindahan unit kerja. Sementara itu aspek psikologis hubungan pekerja dengan benda-benda, ditunjukkan dengan kurangnya rasa tanggung jawab memelihara keawetan jaring, karena persoalan ini ditanggung sepenuhnya oleh pemilik (kasus purse seine). Kedua aspek ini menimbulkan suatu bentuk gambaran psikologis buruh yang semakin individual, kurang perlu bertanggung jawab, serta alienasi (keterasingan). Selain itu Penggunaan teknologi tampaknya hanya memiliki korelasi positif dengan pendapatan yang diterima pemilik, tetapi tidak demikian halnya dengan pendapatan buruh nelayan. Tingkat pendapatan buruh adalah angka agregat, yaitu untuk seluruh tingkatan buruh, dimana pendapatan yang diterima oleh buruh non ahli akan lebih rendah lagi, karena ketimpangan pendapatan antar buruh juga terjadi berdasarkan keterampilannya. Pada masyarakat nelayan selalu dijumpai hubungan yang saling tergantung antara pemilik yang menguasai modal sepenuhnya, berhadapan dengan pars buruh peketja yang hanya mengandalkan tenaga dan keterampilan. Pemilik menyerahkan pengelolaan modalnya kepada sekelompok buruh melalui hubungan,saling percaya. Hal ini dikekalkan melalui penerapan manajemen yang terbuka, sehingga dengan demikian sistem bagi hasil adalah pilihan yang lebih sesuai dibandinglcan sistem gaji tetap, karena di dalamnya juga terdapat mekanisme pembagian beban tanggungan dan resiko secara lebih adil. Dengan penggunaan teknologi yang lebih baik, tingkat risiko lebih kecil atau kepastian hasil usaha lebih besar, bersamaan dengan itu jumlah manusia yang terlibat di dalam satu unit penangkapan semakin banyak. Dalam kondisi ini sistem bagi basil masih dipertahankan, meskipun keterbukaan tidak lagi bisa dijamin. saling tergantung sesama buruh mungkin menjadi lemah, karena risiko keselamatan di laut akan lebih kecil, namun saling tergantung antara pemilik dan buruh malah semakin besar, karena pelibatan modalnya yang juga lebih besar. Dengan semakin besamya anggota kelompok buruh, maka bentuk-bentuk ikatan saling tergantung tersebut tidak lagi mengikuti pola-pola tradisional, namun melalui hubungan ekonomi dan lebih birokratis. "Masyarakat nelayan", untuk menyebut sekelompok orang yang melakukan usaha penangkapan ikan di laut yang telah membentuk sebuah sistem sosial tersendiri, cenderung menjadib sebuah masyarakat tertutup (closed community) (Librero,

1985). Hal ini menggambarkan suatu kelompok masyarakat yang memiliki intensitas komunikasi yang lemah dengan kelompok lain, sehingga mengakibatkan timbulnya nilai-nilai budaya yang ekslusif atau terasing secara sosial. Penerimaan terhadap konsep ini akan menjelaskan, mengapa nelayan merasa bahwa; "pemimpinnya (juragan darat) dianggap sebagai orang yang suka menolong dan suka mengasihi, berbeda dengan persepsi seorang buruh perkebunan terhadap mandomya" (Pollnack, 1988). Hal ini sejalan dengan penelitian Mintoro (1989), dimana "nelayan - terutama di daerah terpencil - tidak merasa 'diperas' oleh 'toke' meskipun kenyataannya umumnya 'toke' selalu lebih kaya dari nelayan. Kesimpulan Pengaruh teknologi sangat berpengaruh dalam kehidupam Nelayan , Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh modernisasi bagi nelayan merupakan sebuah keuntungan yang besar jika dilihat dari perspektif ekonomi karena dengan adanya pengunaan teknologi oleh nelayan akan memudahkan mereka dalam mencari ikan. Dan hal itu juga menyebabkan pendapatan nelayan sangat meningkat begitu drastic bahkan pendapatan mereka melebihi buruh pabrik. Akan tetapi pengaruh perkembangan teknologi berampak pada Interaksi sosial diantara pelaku-pelaku perikanan tangkap yang semakin modem telah mengalami perubahan kepada bentuk yang semakin bersifat impersonal, birokratis, lebih renggang, serta dilandasi semangat ekonomi belaka. Selain itu Penggunaan teknologi tampaknya hanya memiliki korelasi positif dengan pendapatan yang diterima pemilik, tetapi tidak demikian halnya dengan pendapatan buruh nelayan

Related Documents

Tugas Sejarah
May 2020 22
Tugas Sejarah
November 2019 30
Tugas Sejarah
May 2020 22
Tugas Sejarah
June 2020 22

More Documents from ""

Celinedion_fallingintoyou
December 2019 48
Komonikasi Pidato
April 2020 31
Bethoven Primo
December 2019 38
Rapsodia 1
December 2019 36
Graf.docx
December 2019 42