TUGAS SEJARAH BIOGRAFI DAN PERAN TOKOH PAHLAWAN DAERAH DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD BINTANG LUTHFIL AZIZ XI – 4/17
SMA TARUNA NUSANTARA
SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH Sultan Mahmud Riayat Syah dilahirkan di Dalam Besar Kesultanan Riau Lingga pada tahun 1760. Ia telah diangkat menjadi sultan menggantikan ayahnya sejak usia 2 tahun. Ayahnya wafat ketika ia masih kecil. Sultan Mahmud Riayat Syah mendapat pendidikan di bawah bimbingan paman pamannya antara lain Daing Kamboja dan Raja Haji. Sejak muda Sultan Mahmud Riayat Syah sudah ikut berperang melawan Belanda yang ingin menanamkan pengaruhnya di Riau Lingga. Perlawanan melawan Belanda mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784. Sultan Mahmud Riayat Syah dan pasukannya berhasil mengalahkan Belanda. Perang ini dikenal juga dengan nama Perang Riau I. Perang Riau II terjadi pada tahun 1787. Saat itu pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah bergabung dengan pejuang dari daerah lain. Sultan Mahmud Riayat Syah secara rahasia meminta bantuan kepada Raja Tempasuk di Kalimantan yang memiliki pasukan laut yang kuat. Bantuan itu terdiri dari 90 kapal perang dengan kekuatan 7000 prajurit. Pasukan yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah berhasil mengalahkan Belanda. Perlawanan melawan Belanda mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784. Sultan Mahmud Riayat Syah dan pasukannya berhasil mengalahkan Belanda. Perang ini dikenal juga dengan nama Perang Riau I. Perang Riau II terjadi pada tahun 1787. Saat itu pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah bergabung dengan pejuang dari daerah lain. Sultan Mahmud Riayat Syah secara rahasia meminta bantuan kepada Raja Tempasuk di Kalimantan yang memiliki pasukan laut yang kuat. Bantuan itu terdiri dari 90 kapal perang dengan kekuatan 7000 prajurit. Pasukan yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah berhasil mengalahkan Belanda.
BIOGRAFI SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH
Paduka Sri al-Wakil al-Imam Sultan Mahmud Riayat Syah Zilullah fil-Alam Khalifat ul-Muminin ibni al-Marhum Sultan Abdul Jalil Syah atau lebih dikenal dengan Sultan Mahmud Syah III adalah Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Johor-Pahang-RiauLingga ke-15 yang memerintah dari tahun 1770 sampai 1811. Wikipedia Lahir
: 24 Maret 1756, Kota Tanjungpinang
Meninggal
: 12 Januari 1812, Daik, Lingga
Orang Tua
: Abdul Jalil Muazzam Shah of Johor
Rumah
: Bendahara dynasty
Anak
: Hussain Syah dari Johor, Abdul Rahman Muazzam Syah dari Lingga
Saudara
: Ahmad Riayat Shah of Johor
FILM SANG PENCERAH Judul film
: Sang Pencerah.
Sutradara
: Hanung Bramantyo.
Penulis
: Hanung Bramantyo.
Pemeran Ikhsan
: Lukman Sardi, Zaskia A. Mecca, Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Idol, Ikranegara,Sudjiwo Tedjo.
Produksi
: MVP Pictures.
Jenis Film
: Drama Islami.
Durasi
: 112 menit.
SINOPSIS FILM Sang Pencerah adalah sebuah film Indonesia tahun 2010 yang mengangkat kisah nyata pendiri Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan. Film ini bergenre Drama islami. Versi novel film ini, juga berjudul Sang Pencerah, ditulis oleh Akmal Nasery Basral, novelis yang juga wartawan majalah tempo.Film yang diproduksi atas kerja sama PT Wanna B Pictures dengan PT MVP Pictures.yang didedikasikan kepada KH. Ahmad Dahlan dan perjuangannya dalam mendirikan Muhammadiyah. Film berlatar belakang sejarah di akhir abad ke-19 yang menceritakan sepak terjang Muhammad Darwis, atau yang kemudian dikenal sebagai KH Ahmad Dahlan. Tahun 1868 kauman merupakan kampong islami terbesar di Yogyakarta dengan masjid besar sebagai pusat kegiatan agama dipimpin seorang penghulu kamaludiningrat.saat itu islam terpengaruh ajaran syeh siti jenar yang meletakan raja sebagai perwujudan tuhan masyarakat meyakini titihan raja adalah sabda tuhan syariat islam bergeser kearah tahayul atau mistik.sementara itu kemiskinan dan kebodohan merajalela akibat politik tanam paksa pemerintah belanda.agama tidak bias mengatasi keadaan terlalu sibuk dengan takhayul yang bertentangan dengan al-quran dan sunnah rasul Muhammad saw. Film ini melakukan syuting di kota Yogyakarta, Ambarawa Semarang, Jakarta dan Bogor Sebenarnya hanya digunakan sebgai setting utama dalam film ini. Lebih tepat nya ada di Yogyakarta dan lebih sempit lagi di Kauman, di sekitar keraton Yogya. Tempat ini dipilih untuk melakukan syuting karena menurutnya sudah sangat sulit menampilkan kembali suasana kota Yogyakarta khususnya Kauman di tahun 1800. Alur cerita berkisah tentang K.H. Ahmad Dahlan yang di dalamnya berisi tentang semangat anak muda, patriotisme anak muda dalam merepresentasikan pemikiranpemikirannya. Muhammad Darwis (Ikhsan Idol) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan setelah pulang dari Mekkah. Ahmad Dahlan kemudian diperankan oleh Lukman Sardi. Di usianya yang masih cukup muda (awal 20-an), Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesat. Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya
Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman. Film Sang Pencerah ini merupakan salah satu film yang layak untuk ditonton. Hal ini berkaitan dengan tema film yang menonjolkan nasionalisme terhadap agama Islam Muhamadiyah. Hadirnya film ini diharapkan pula menggugah para penonton untuk saling mengerti antara perbedaan agama islam yang biasa dengan yang muhamadiyah dan agama muhamadiyah itu merupakan agama yang diturunkan oleh Allah,serta agama yang baik dan patut dihormati.film ini memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positif nya orang akan saling menghormati antara sesame, orang akan merasa takut akan datangnya hari kiamat, dan mereka akan berusaha berbuat baik setelah nonton film itu. Dampak negatif nya adalah kekhawatiran terjadinya salah paham antara sesame, cerita ini bertentangan dengan syariat Islam juga merusak aqidah umat Islam. sebab, sudah menjadi keyakinan umat Islam bahwa kiamat akan datang tapi kan datangnya, tak ada satupun makhluk yang tahu hanya Allah SWT yang tahu. Selain itu film juga memberikan hiburan tersendiri bagi penikmatnya karena mengandung unsur islam.