Tugas Idl Kelompok Cairan Otak.pptx

  • Uploaded by: gunani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Idl Kelompok Cairan Otak.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,054
  • Pages: 18
Pemeriksaan cairan otak Disusun oleh:        

Fatimah 1843700236 Febrianti Arista 184370009 Maryati 1843700152 Ersa 1843700071 Jimmi 1843700135 Resty Prehati 1843700023 Gunani Hetik R 1843700175 Sepriyanti 1843700140

Otak adalah organ yang luar biasa, bekerja mengkoordinasikan seluruh yang terjadi di dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme, tekanan darah, emosi, hormon, ingatan. Kelainan kecil pada otak akan mempengaruhi aktifitas tubuh, .

karenanya kita harus selalu menjaga nutrisinya dan menjaga kesehatannya dan mengembangkannya. Cairan otak ialah cairan jernih, tak berwarna yang 70 % dibuat oleh plexus choroideus di dalam ruang atau ventrikel otak melalui transport akitf dan ultrafiltrasi, sedangkan 30% dibentuk pada tempat lain, termasuk pada ventrikel dan rongga subarachnoid. Pada orang dewasa volume intrakranial kurang lebih 1700 ml, volume otak sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal 52-162 ml (ratarata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml. 80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekst ra sel maupun intra sel.

FUNGSI CAIRAN OTAK:  Pelindung otak dari guncangan  Mengatur volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak  Sebagai alat transport zat-zat makan dan sisi metaboli Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit-penyakit neurologi. Selain itu juga untuk evaluasi pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang aman, tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidentifikasi organism pnyebab serta dapat untuk melakukan test sensitivitas antibiotika

 Jenis-jenis Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Makroskopik a. Pemeriksaan tentang Kekeruhan

Untuk melihat adanya kekeruhan maka cairan oatak dibandingkan dengan yang berisi aquadest, dalam keadaan normal cairan otak jernih. Keadaan patologis dapat terjadi sebagai berikut:  Opalescent : seperti kabut halus, gris hitam pada dasar tabung masih dapat dilihat.  Keruh

: garis hitam pada dasar tabung tidak tampak lagi. Pada keadaan ini

jumlah sel umumnya lebih besar 500 sel/mm3. Keadaan ini bisa disbabkan oleh perdarahan, sel-sel radang, dan kuman, leukositosis tidak selalu disertai kekeruhan

misalnya pada meningitis tuberculosa, meningitis syphili catabes dorsalis dan polio myelitis pada keadaan ini cairan otak masih jernih.

b.

Pemeriksaan pH Cairan otak dalam keadaan normal pH bereaksi sedikit alkalis.

c.

Pemeriksaan Berat Jenis Dalam keadaan normal Berat Jenis cairan otak sekitar 1.003-1.008.

d. Pemeriksaan warna

Dalam keadaan normal cairan otak tidak berwarna, dalam keadaan patologis cairan otak berwarna:

Pemeriksaan makroskopis warna meliputi: 1) Kekuning-kuningan Pelepasan hemoglobin dari eritrosit yang lisis (perdarahan intraserebral / subcrhanoid ) juga disebabkan oleh kadar protein tinggi (>200 mg/dl) 2) Merah Warna merah disebakan oleh karena: a. Pendarahan artifisial yang merupakan komplikasi dari punksi. b. Pendarahan sub arachnoidal. 3)

Coklat Warna coklat disebabkan perdarahan yang lama disertai dengan adanya hemolisis

4) Keabu-abuan Warna keabu-abuan ini disebabkan oleh adanya leukosit dalam jumlah besar.

e.

Pemeriksaan tentang Pellicle ( Bekuan Halus) Pada cairan otak yang normal pellicle / bekuan halus dapat diperlihatkan. Bila cairan otak dibiarkan pada suhu kamar pada 24 jam. Pada meningitis purulenta, pellicle akan cepat terbentuk besar dan kasar dalam waktu beberapa menit sampai 1 menit - 1 jam.

2. Pemeriksaan Mikroskopik a. Menghitung Jumlah Sel Pemeriksaan ini di lakukan sebaik-baiknya setengah jam setelah mendapat liquor karna leukosit sangat cepat rusak.

Tujuan : untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan LCS Interprestasi : jumlah sel normal = 0-5 sel/mm LCS

b. Menghitung Jenis Sel Tujuan : Untuk membedakan jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam cairan LCS Interpretasi : Normal MN 100% dan PMN 0% c. Bakterioskopi Diantara kuman yang paling sering didapat dalam LCS ialah Mcobacterium. Tuberculosis, neisseria meningitidis, streptococcus pnemoniae dan Haemophillus. Influenzae.

Pemeriksaan kimia a. Protein kualitatif Protein pada cairan serebrospinal normal mengandung 18-58 mg/dL protein.

Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi, perdarahan, multiple sclerosis, dan meningitis berat. Sedangkan protein yang rendah mungkin ditemukan pada bayi atau anak berusia di bawah 2 tahun dan pada intoksikasi air. Hipoproteinemia atau hipoalbuminemia tidak menyebabkan protein cairan serebrospinal menurun. Beberapa macam test cairan otak:

1) Test Busa 2) Test Pandy

3) Test Nonne 4) Penetapan protein kunatitatif

b. Glukosa Indikasi terutama pada penetapan glukosa dalam cairan otak ialah persangkaan meningitis. Penurunan kadar glukosa disebabkan oleh : fungi, protozoa, bakteri tuberkulosis dan bakteri pirogen.. Pada meningitis purulenta kadar glukosa turun, hingga menjadi nol.

Nilai nomalnya : 50-80 mg/dl c. Chlorida Dalam keadaan normal terdapat 720-750 mg chorida per dl ( disebut sebagai NaCL ) dalam cairan otak. Penetapan kadar chlorida berguna dalam diagnosa meningitis : pada meningitis acut kadar itu akan merendah hingga kurang dari 680 mg/dl. Pada meningitis cubertulosa didapat penyusutan yang sangat besar, biasanya sampai kurang dari 600 mg/dl

C. Interprestasi Hasil Pemeriksaan Cairan Otak (Liquor Cerebro Spinalis) 1. Ensefalitis Tekanan

:

Meningkat

Protein

:

Agak meningkat

Gambaran Makroskopis

:

Jernih

Glukosa

:

Normal

Sel

:

Limfosit atau normal

Pewarnaan Gram

:

Negatif

Pewarnaan tahan asam

:

Negatif

Kultur bakteri

:

Negatif

Kultur mikrobakteri

:

Negatif

Kultur virus

:

pada 30% atau kurang

Klorida

:

Normal

2. Meningitis Bakterialis Tekanan

:

Meningkat

Protein

:

Tinggi

Gambaran Makroskopis

:

Keruh

Glukosa

:

Sangat rendah

Sel

:

Neutrofil

Pewarnaan Gram

:

Positif pada 90%

Pewarnaan tahan asam

:

Negatif

Kultur bakteri

:

Positif pada 90%

Kultur mikrobakteri

:

Negatif

Kultur virus

:

Negatif

Klorida

:

Rendah

3. Meningitis Virus Tekanan

:

Meningkat

Protein

:

Agak menigkat

Gambaran Makroskopis

:

Jernih

Glukosa

:

Normal

Sel

:

Limfosit

Pewarnaan Gram

:

Negatif

Pewarnaan tahan asam

:

Negatif

Kultur bakteri

:

Negatif

Kultur mikrobakteri

:

Negatif

Kultur virus

:

Positif pada 70 %

Klorida

:

Normal

4. Meningitis TB Tekanan

:

Meningkat

Protein

:

Sangat tinggi

Gambaran Makroskopis

:

Jernih

Glukosa

:

Rendah

Sel

:

Pleositosis

Pewarnaan Gram

:

Negatif

Pewarnaan tahan asam

:

Jarang positif

Kultur bakteri

:

Negatif

Kultur mikrobakteri

:

Positif

Kultur virus

:

Negatif

Klorida

:

Sangat rendah

5. Abses Otak Tekanan

:

Dapat sangat tinggi

Protein

:

Meningkat

Gambaran Makroskopis

:

Jernih

Glukosa

:

Normal

Sel

:

Pleositosis

Pewarnaan Gram

:

Kadang-kadang positif

Pewarnaan tahan asam

:

Negatif

Kultur bakteri

:

Kadang-kadang positif

Kultur mikrobakteri

:

Negatif

Kultur virus

:

Negatif

Klorida

:

Normal / rendah

6. Uji Pandy (pemeriksaan protein) Negatif

: Tidak ada kekeruhan (15-45mg%

[+] 1

: Terjadi opalescent (50-100mg%)

[+] 2

: Cairan keruh (100-300mg%)

[+] 3

: Keruh (300-500mg%)

[+] 4

: Keruh seperti susu (>500mg%)

7. Uji None (Pemeriksaan Protein) Negatif

: Tidak terbentuk cincin diantara 2 lapisan

Positif

: Terbentuk cincin diantara 2 lapisan

8. Test busa (Pemeriksaan Protein) Normal

: Hilang dalam 1-2 menit

Abnormal

: Hilang > 5 menit

Related Documents

Idl
November 2019 7
Idl
November 2019 8
Idl Outline.docx
August 2019 12

More Documents from "Anonymous 4bKp4C1"

Tgs Kinetik.docx
April 2020 0
Tugas Kie.docx
October 2019 1