KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR) KEGIATAN PELATIHAN KARYAWAN/I RUMAH SAKIT UMUM (RSU) MUTIA SARI TAHUN 2019
Lembaga
: Rumah Sakit Umum (RSU) Mutia Sari
Program
: Pelatihan Karyawan/i
Hasil (Income)
: Peningkatan pemahaman Karyawan/i RSU Mutia Sari tentang pelayanan kefarmasian yang terstandarisasi.
Kegiatan
: Pelaksanaan Diklat.
Indikator Kinerja Kegiatan
: Peserta mengetahui dan memahami tentang penyusunan rencana kebutuhan obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan Tk. Provinsi.
Keluaran (Output)
: Terealisasinya optimalisasi tenaga Apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Umum (RSU) Mutia Sari.
Volume
: 1 Orang
Satuan Ukur
: Orang
A. Latar Belakang : 1. Dasar Hukum :
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
PMK No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan kesehatan.
PMK No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
PMK No. 1691 tentang Keselamatan Pasien rumah sakit.
2. Gambaran Umum : Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi mencakup
pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan (selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine). Pengetahuan kefarmasian mencakup pula
penyaluran dan
penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep dokter berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah, misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada pemakai. Keberadaaan apoteker di apotek tidak hanya terkait dengan permasalahan obat, namun apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat menjalankan profesi secara professional dan berinteraksi langsung dengan pasien, termasuk untuk pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien yang membutuhkan.Apoteker harus juga memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error), mengidentifikasi, mencegah,
mengatasi
masalah
farmakoekonomi,
dan
farmasi
sosial
(sociopharmacoeconomy). Standar pelayanan kefarmasian menurut Permenkes RI nomor 35 tahun 2014 adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian (apoteker, sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/ asisten apoteker) dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan 2 bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada pasienyang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (Permenkes RI, 2014).
B. Penerima Manfaat : Yoshika Syafitri, S.Si, Apt
C. Strategi Pencapaian Keluaran : Tempat pelaksanaan kegiatan
: Hotel Prime Park, Jl. Sudirman - Pekanbaru.
Waktu pelaksanaan kegiatan
: 18 - 20 Maret 2019.
D. Biaya yang Diperlukan : Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini sebanyak Rp. 1.000.100, -
RINCIAN KERJA ANGGARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN RSU MUTIA SARI PROGRAM : PENDIDIKAN & PELATIHAN (DIKLAT) KEGIATAN : PELATIHAN KEFARMASIAN WAKTU PELAKSANAAN : 18 - 20 MARET 2019 LOKASI KEGIATAN : PEKANBARU-RIAU SUMBER DANA : RBA RSU MUTIA SARI Indikator & Tolak Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Capaian program Masukan Keluaran
Tolak Ukur Kinerja Persentase sumber daya aparatur yang meningkat
Target Kinerja V
Jumlah dana Peningkatan kompetensi karyawan sesuai standar Pelayanan minimal RS yaitu minimal perkaryawan 20 jam per tahun 2018 Hasil Terpenuhinya peningkatan kompetensi karyawan sesuai standar pelayanan minimal RS yaitu minimal perkaryawan 20 jam per tahun 2018 Kelompok Sasaran Kegiatan : KARYAWAN RSU MUTIA SARI
V V
V
2
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Unit Kerja Rincian Perhitungan Uraian Jumlah (Rp) Volume Satuan Harga Satuan 1 Orang/PP Rp. 100.000,- Rp. 200.000,Transportasi 1 Orang Rp. 30.000,- Rp. 60.000,Konsumsi
3
Paket Data Internet
1
Orang
Rp. 100.000,- Rp.
100.000,-
4
Biaya Tak Terduga
1
Orang/H
Rp. 100.000,- Rp.
300.000,-
5
Lembur
1
Orang/H
Rp. 146.700,- Rp.
440.100,-
No 1
TOTAL
Rp. 1.000.100,-
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini dibebankan pada RBA RSU Mutia Sari tahun 2019. Duri, 15 Maret 2019 Mengetahui, Kepala Bidang Pelayanan RSU Mutia Sari
Ketua Diklat RSU Mutia Sari
dr. M. Yusuf NIK. 19871025115
Adi Aprian, S.Kep