Titipan Eyent

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Titipan Eyent as PDF for free.

More details

  • Words: 478
  • Pages: 2
Seperti telah dijelaskan di atas, kampanye iklan sangat mempengaruhi sales rokok A Mild. Sampoerna mencanangkan beberapa tema kampenya, diantaranya “Taste of the future”, “How low can you go?”, “Bukan basa-basi”, “Others can only follow”, dan “Go with the real low”. Iklan-iklan A Mild dikenal unik dengan bahasa yang membunyi, gampang dimengerti, dan bisa membuat konsumen berpikir ulang terhadap produk-produk rokok sejenis lainnya yang selama ini mereka kenal dan gunakan. Positioning statement “taste of the future” bertujuan untuk memperkenalkan rokok jenis baru, yakni LTLN (Low Tar Low Nicotine) kepada masyarakat. Sebuah pesan sederhana yang menggambarkan seperti apa rasa rokok dimasa yang akan datang. Kebutuhan untuk membentuk suatu citra akan rokok yang lebih dapat menjaga tingkat kesehatan mereka mendorong Sampoerna untuk meluncurkan positioning statement baru “How low can you go?”, Tema kampenya “How low can you go?” menunjukan bagaimna A MILD mencoba untuk mengajak konsumen melakukan re-evaluasi terhadap keberadaan berbagai merk rokok yang ada saat itu. Konsumen diajak berpikir ulang berbagai kebiasaan dan persepsi mereka selama ini mengenai sebuah rokok. Simbol re-evaluasi inilah yang akhirnya membuat penjualan MILD ditahun 1994 meningkat 3 kali lipat, dari 18 juta perbulan menjadi 54 juta batang per bulan. Disadari atau tidak, A MILD membentuk brand yang kreatif, trend setter, cerdas dan tidak mudah diterka. Itu bereti A MILD mensejajarkan diri sebagai representasi pribadi-pribadi perokok dengan personality demikian. Setelah berhasil selama dua tahun dengan kampenya “How low can you go?” A MILD meluncurkan tema baru “Bukan basa-basi” (3B). Peluncuran 3B ini diawali dengan menampilkan visualisasi iklan dalam bentuk animasi gigi-gigi yang menggerutu. Animasi tersebut tentunya cukup mudah dicerna sebagai wujud representasi dari “Bukan basa-basi”.

Keberhasilan versi ini dilanjutkan dengan versi yang cukup unik dengan memanfaatkan momen pemilu sebagai jembatan. Tentu para konsumen akan berpikir, apa gunanya A MILD memanfaatkan tema pemilu yang secara gabling memiliki muatan politis, yang jelas tidak ada hubunganya dengan produk rokok. Sekali lagi disini, Sampoerna berusaha untuk mempresentasikan citra konsumen yang kreatif, trend setter, cerdas, dan tidak mudah diterka. Keberhasilan A MILD dikategori LTLN memancing masuknya pemain-pemain baru dikategori ini. Akhirnya, bebrpa pemain masuk dan mencoba mnggoyahkan kedudukan A MILD. Untuk mensiasati kondisi ini, A MILD kembali meluncurkan satu tema kampanye, yaitu “Orthers can only follow”. Melalui tema ini A MILD berusaha menyatakan bahwa pihaknya tidak terpancing akan adanya pesaing baru, melainkan justru melakukan manuver dan menyatakan bahwa pesaing tersebut hanyalah sebagai “follower”. Setelah memborbardir pasar dengan 3B, A MILD kemudian melakukan kampanye tematik “Go with the real low”. Kampanye ini berusaha menampilkan ide bahwa A MILD merupakan market leader di industri rokok LTLN. A MILD juga mengukuhkan diri bahwa iklan-iklannya dapat menjadi word of mouth, yakni selalu menjadi pembicaraan dan bahan diskusi banyak orang. Manuver dan inovasi kata-kata iklan A MILD tidak berhenti sampai disitu saja, tahun 2006 kampenya tematik A MILD memperkenalkan tag line baru “Tanya kenapa”, dengan iklan A MILD salah satunya adalah yang terbaru “GO A HEAD”.

Related Documents

Titipan Eyent
July 2020 2
Titipan Bu Teti.xlsx
April 2020 4