Tibakah Saatnya

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tibakah Saatnya as PDF for free.

More details

  • Words: 263
  • Pages: 2
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com

Tibakah saatnya? Sumber : Berbagai Sumber



!

"

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com Siang ketika kutulis surat ini, di jendela menjuntai bayang-bayang awan kelabu berarak, bergelung di sekitar matahari. Dan siang pun tak lagi menyengat kemudian. Dari lubang-lubang angin di dinding mengalir hawa segar, serasa kucium bau parfummu, sayang. Apa yang terjadi hari ini padamu? Adakah kamu sehat dan gembira selalu? Ah, pasti kamu tahu ternyata aku tak pernah siap untuk ini. Aku belum mampu merenggangkan tangan dan pikiran darimu, sayang. Meski kamu tak pernah percaya juga, jika kubilang rasa sayang itu sudah tumbuh menjadi cinta yang mengakar jauh ke palung hati. Dekat denganmu, adalah rasa istimewa ketika kugenggam erat tanganmu. Adalah pesona tak henti saat tersentuh kelembutanmu. Tapi ah apalah jadinya kita ini? Berlari dari satu pertanyaan ke pertanyaan berikut hanya untuk mendapat jawaban yang tak pasti. Barangkali kita juga sama tahu bahwa kita bahkan tak punya kepastian seperti itu. Tak sebanding rasanya rasa gembira yang kudapat mesti kamu bayar dengan rasa cemasmu. Barangkali benar seperti yang kamu bilang, bahwa aku bisa lebih mudah menghambur ke jalanan, sementara kamu tidak punya kemampuan buat itu. Kamu adalah bunga taman yang tak bisa terbang. Jika kucabut, maka tak lama akan layulah seluruh keindahan yang terpancar darimu. Sayangku, aku bahkan tak tahu apalagi yang hendak kutuliskan buatmu. Semua terasa begitu cepat menderas, "lalu jatuh daun murbei, dan engkau pun terlepas, lalu jatuh air mata panas, dan engkau pun terlepas..." .

Jakarta, Juli 2001 Semoga bahagia selalu menyelimuti senyum indahmu salam -

Related Documents