TUGAS ETIKA REKAYASA Dosen : Rani Bastari Alkam, S.T., M.T.
Disusun oleh : Nama
: Fadli Fahriansah
Stambuk : 031 2016 0041 Kelas
: C6
PROGRAM STUDI SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2019
2
3
4
Pada kasus ini, organisasi profesi tidak terlibat langsung pada pelanggaran etika yang terjadi, tetapi disebabkan oleh seorang bupati non-aktif yaitu Mohammad Yahya Fuad. Fuad menerima vonis dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 22 Oktober 2018. Menurut artikel yang memuat berita tersebut, Terdakwa divonis akibat kasus suap dari berbagai macam proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen pada tahun 2016. Berdasarkan penyebab tersangka divonis, penulis berpedapat bahwa tersangka menggunakan jabatannya sebagai saranan untuk memperkaya diri sendiri dari suap. Tentunya kasus suap merupakan hal yang sering sekali dijumpai dalam dunia konstruksi, dimana ketika terdapat suatu proyek pemerintah yang akan di kerjakan, tentunya sebelumnya akan dilakukan tender dari pihak owner yang tentunya dalam kasus ini Pemerintah Kabupaten Kebumen yang dipimpin langsung oleh tersangka pada waktu itu. Akibat keinginan untuk memperkaya diri, tersangka dengan mudahnya menerima suap dari para kontraktor agar mereka dapat 5
memenangkan tender ataupun ditunjuk langsung untuk mengerjakan beberapa proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Tentunya ini sangat mencoreng nama baik profesi dari tersangka yang notabenenya adalah alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung hingga memperoleh gelar insinyur seperti dijelakan pada artikel diatas. Untuk itu penulis ingin membahas hal-hal apa saja yang dilanggar tersangka dalam standar kode etik seorang insinyur Indonesia yaitu “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”. Pelanggaran dalam Catur Karsa: 1. Mengutamakan keluhuran budi, menurut penulis tersangka menghilangkan nilai-nilai keluhuran seorang manusia yaitu sifat syukur dan merasa cukup atas apa yang telah didapatkan, tersangka rupanya tak puas akan berbagai macam kekayaan harta yang telah dimilikinya sehingga membuat tersangka ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia, menurut penulis tersangka menyalahgunakan kewenangannya sebagai bupati yang seharusnya mementingkan rakyat yang dipimpinnya daripada harus memperkaya diri sendiri. 3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, menurut penulis tersangka tidak memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang bupati dan seorang insinyur yang harus berkerja sungguh-sungguh untuk masyarakat. Pelanggaran dalam Sapta Dharma: 1. Insinyur indonesai senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya, sesuai dengan bidang ilmu tersangka yaitu keinsinyuran, pastinya tersangka mengetahui bahwa segala macam pertengangan dalam hal ini adalah kasus suap seharusnya dapat dihindari. 2. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan matabat profesi, tersangka menodai nama baik insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung dimana mereka merupakan lulusan dari salah satu kampus terbaik yang ada di Indonesia.
6
Pada akhirnya sangsi yang diberikan kepada tersangka adalah kurungan empat tahun penjara dan dicabut hak untuk berpolitiknya. Sedangkan untuk sangsi pada bidang keteknikan tidak dijelakan dalam artikel.
7