Bab 8
Pendapatan
Bab 8
Pendapatan
06/22/09
Suwardjono
Transi 1
Bab 8
Pendapatan
Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: • • • •
Menyebut dan menggambarkan masalah teoretis pendapatan. Menjelaskan pengertian pendapatan. Menyebut dan menjelaskan karakteristik pendapatan. Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan pendapatan. • Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan pendapatan. • Menjelaskan pengakuan pendapatan jasa. • Menjelaskan prosedur pengakuan pendapatan secara teknis.
06/22/09
Suwardjono
Transi 2
Bab 8
Pendapatan
Masalah Teoretis tentang Pendapatan Pengertian
Apa karakteristiknya?
Pengakutan
Apa kriteria pengakuannya?
Saat Pengakuan
Prosedur Pengakuan
06/22/09
Kapan diakui?
Apa kegiatan yang memicu pencatatan?
Suwardjono
Transi 3
Bab 8
Pendapatan
Makna yang terkandung dalam berbagai definisi: • • • • • • • •
06/22/09
Aliran masuk aset Operasi utama atau sentral Penurunan kewajiban Entitas Produk perusahaan Pertukaran produk Berbagai nama Kenaikan ekuitas
Suwardjono
Transi 4
Bab 8
Pendapatan
Pendapatan versus Untung •
IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung (gains).
•
Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income).
•
FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri.
06/22/09
Suwardjono
Transi 5
Bab 8
Pendapatan
Makna yang terkandung dalam definisi Untung: 1. 2. 3. 4.
Kenaikan ekuitas bersih Periferal atau insidental Selain yang dicakupi pendapatan Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan operasi utama.
06/22/09
Suwardjono
Transi 6
Bab 8
Pendapatan
Karakteristik Sumber Untung: 1. 2. 3. 4.
Periferal atau insidental Transfer nontimbal-balik Penahanan aset Faktor lingkungan
Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna pendapatan dan untung.
06/22/09
Suwardjono
Transi 7
Bab 8
Pendapatan
Pengakuan Pendapatan Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting: • Pembentukan pendapatan (earning of revenue) • Realisasi pendapatan (realization of revenue)
06/22/09
Suwardjono
Transi 8
Bab 8
Pendapatan
Konsep Homogenitas Kos Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.
06/22/09
Suwardjono
Transi 9
Bab 8
Pendapatan
Implikasi Konsep Homogenitas Kos Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.
06/22/09
Suwardjono
Transi 10
Bab 8
Pendapatan
Asumsi di Balik Homogenitas Kos Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang. Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengena untuk expense. 06/22/09
Suwardjono
Transi 11
Bab 8
Pendapatan
Konsep Pembentukan Pendapatan Rupiah C*
D
F
H A
06/22/09
B*
S
W
E*
R
V
G*
Q
U
P
Suwardjono
T
C
E
G B
Waktu
Transi 12
Bab 8
Pendapatan
Konsep Realisasi Pendapatan Kesatuan Usaha Biaya Kos
Pendapatan
Pendapatan baru terbentuk setelah terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen.
Kos baru
06/22/09
Suwardjono
Transi 13
Bab 8
Pendapatan
Kriteria Pengakuan Pendapatan • Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable) • Telah cukup terbentuk/terhak (earned) Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan perioda. 06/22/09
Suwardjono
Transi 14
Bab 8
Pendapatan
Terrealisasi versus Cukup Pasti Terrealisasi Terrealisasi
Cukup Pasti Terrealisasi
Kesatuan Usaha
06/22/09
Kesatuan Usaha
Biaya
Biaya
Kos
Kos
Pendapatan
Pendapatan
Kos baru
Kos baru
Kas/aset baru
Mudah ditukarkan atau ditunaikan
Suwardjono
Mudah dikonversi
Transi 15
Bab 8
Pendapatan
Saat Pengakuan Pendapatan Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan: 1. 2. 3. 4. 5.
06/22/09
Saat kontrak penjualan disepakati Selama proses produksi secara bertahap Saat produksi selesai Saat penjualan Saat kas terkumpul
Suwardjono
Transi 16
Bab 8
Pendapatan
Masalah Pengakuan Selama Proses Produksi 1. Akresi 2. Apresiasi 3. Penghematan kos Apakah ketiganya memenuhi definisi pendapatan? Apakah ketiganya dapat diakui sebagai pendapatan?
06/22/09
Suwardjono
Transi 17
Bab 8
Pendapatan
Masalah Pengakuan Saat Penjualan 1. 2. 3. 4. 5.
Kembalian dan potongan tunai Hak pengembalian barang Kos purnajual Kerugian piutang Makna penjualan
Apakah hal-hal di atas harus menghalangi pengakuan pendapatan pada saat penjualan? Bagaimana cara mengatasinya? 06/22/09
Suwardjono
Transi 18
Bab 8
Pendapatan
Pengakuan Pada Saat Kas Terkumpul Pendapatan diakui untuk suatu perioda sebesar kas yang telah diterima dalam perioda tersebut. Pada umumnya barang atau jasa telah dilaksanakan. Ada keraguan yang besar akan kolektibilitas piutang. Untuk kontrak jangka panjang, terjadi salah-tanding (miss-match) karena biaya tidak harus diukur atas dasar tunai (basis kas). Penjualan dasar tunai, biasa dasar akrual. Konsep homogenitas kos dilanggar. 06/22/09
Suwardjono
Transi 19
Bab 8
Pendapatan
Pelanggaran Konsep Homogenitas Kos Pada Pengakuan Pendapatan Atas Dasar Kas Nilai kontrak
Kas
Kas
Kas
Kas
Kas
Kas
Biaya
Perioda 1
Perioda 2
Perioda 3
Perioda 4
Perioda 5
Agar tepat-tanding, perlu prosedur akuntansi dasar kas yang saksama. 06/22/09
Suwardjono
Transi 20
Bab 8
Pendapatan
Saat Pengakuan Penjualan Jasa Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau pemanufakturan. Pedoman umum: • Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi • Selama proses pelaksanaan secara bertahap • Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya • Saat kas terkumpul Lihat pedoman umum oleh FASB di halaman 390-391. 06/22/09
Suwardjono
Transi 21
Bab 8
Pendapatan
Prosedur Pengakuan Pendapatan Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual). Lihat Gambar 8.4
06/22/09
Suwardjono
Transi 22
Bab 8
Pendapatan
Maunya … Nyatanya?
06/22/09
Suwardjono
Transi 23