Tanur.docx

  • Uploaded by: anno sanan93
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tanur.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 586
  • Pages: 3
PENGELOLAAN LABORATORIUM TANUR

OLEH

NAMA

: YOVITA FRANSISKA NAIBANO

NIM

: 1601060002

SEMESTER

: 1V

KELAS

:A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2018

TANUR Tanur adalah alat yang digunakan sebagai pemanas. Dalam istilah inggris tanur digunakan secara ekskusif untuk industri, seperti ekstrasi logam dari bijih atau di kilang minyak dan bahan kimia lainnya, misalnya sebagai sumber pemanas untuk kolom distilasi fraksional. Istilah tanus juga disebut sebagai tempat pembakararan. Tanur pembakaran selalau memerlukan vented keluar. Secara tradisional yaitu melalui cerobong asap, yang cenderung untuk mengusir panas. Tanur juga biasanya digunakan untuk pembakaran sampah, kremasi jenazah ( ukuran besar ), mengabukan atau mengarangkan zat pada analisis gravimetri. Temperatur pada suhu tinggi dalam tanur ( mufffle furnace ) yaitu diatas 1000C. Ukuran tanur bervariasi diantaranya ada tanur yang berukuran besar dan ada juga yang berukuran kecil. Pada umumnya tanur yang berukuran besar digunakan untuk mengkremasi jenazah dan tanur yang berukuran kecil biasanya digunakan untuk mengarangkan zat padat analisis gravimetri. Pada bagian atas tanur dilengkapi dengan sebuah lubang yang berfungsi untuk keluarnya udara agar mempercepat merubah suhu ( keadadan panas ke keadaan dingin )didalam tanur setelah pemakaian dan juga digunakan untuk fermentasi dan menunbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi. CARA PENGGUNAAN TANUR Pada analisi gravimetrik, untuk menggabungkan zat yang dianalisis, terlebih dahulu crus harus ditimbang hingga bobobtnya tetap. Zat diekstraksikan hingga terbentuk endapan, lalu saring dengan kertas saring bebas abu, dan endapannya masukkan kedalam crus dibakar dengan api kecil kemudian gunakan api besar. Setelah sebagian besar kertas endapan telah menjadi abu yang berwarna putih, pindahkan panas kedalam tanur. Pada saat pemijatan kertas saring zat yang diuji, maka seluruh zat organik akan terbakar menjadi arang yang berwarna hitam. Jika pemanasan dilanjutkan seluruh zat organik ( arang) akan hilang terbakar dan akan diperoleh abu atau sisa yang terdiri atas anorganik yang berupa oksida logam yang berwarna putih atau berwarna lain tergantung dari jenis logamnya. Prinsip dari penentuan kadar abu dengan menggunakan tanur yaitu cara langsung dengan mengoksidasi semua zat organik pada suhu tinggi, yaitu sekitar 5000C-8000C dan kemudian melakuakan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. Pengabuan dilakuakan melalui dua tahap yaitu: 1. Pemanasan pada suhu 3000C yang dilakukan untuk dapat melindungi kandungan bahan yang bersifat volatil dan bahan berlemak hingga kandungan asam hilang. Pemanasan dilakukan sampai asap habis. 2. Pemanasan pada suhu 8000C yang dilakukan agar perubahan suhu pada bahan maupun porselin tidak secara tiba-tiba memecahkan krus yang mudah pecah pada perubahan suhu yang tiba-tiba.

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN TANUR  Keuntungan dari metode tanur adala: 1. Penggunaannya yang aman, 2. Hanya membutuhkan reagen dalam jumlah sedikit, 3. Beberapa sampel dapat dianalisis secra bersamaan, 4. Tidak memerlukan tenaga kerja yang intensif, 5. Abu yang dihasilkan dapat dianalisis untuk penentuan kadar mineral.  Kelemahan metode tanur adalah: 1. Memerlukan waktu lama, 2. Biaya listrik yang lebih tinggi untuk memanaskan tanur, 3. Kehilangan mineral yang dapat menguap pada suhu tinggi.

CARA PERAWATAN TANUR Setiap habis pemakaian tanur harus dibersihkan agar tanur tidak rusak dan bagianbagian dari tanur itu sendiri tidak berkarat. Membersihkannya dengan cara mengelap seluruh bagian tnur dengan alkohol. CONTOH MENENTUKAN KADAR ABU DALAM SAPEL KAPUR TULIS MENGGUNAKAN TANUR Penentuan Kadar Abu -

Panaskan cawan dalam tanur pada suhu 7500C dan didinginkan dalam desikator selama kurang lebih 10 menit, Lalu berat kosong cawan ditimbang, Timbang sapel kapur tulis bersama cawan, Kapur tulis dan cawan dimasukkan ke dalam tanur selama waktu dan suhu yang ditentukan, Setelah dikeluarkan dari tanur didinginkan dalam desikator, Timbang cawan yang berisi bahan kapur tulis tersebut tadi dan hitung kadar abunya.

More Documents from "anno sanan93"

Tanur.docx
April 2020 3
Lumionbrochure-v4
August 2019 11
Kependudukan
June 2020 9
Cpm Reading3
August 2019 12