Talk Less Do More

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Talk Less Do More as PDF for free.

More details

  • Words: 1,721
  • Pages: 5
Talk Less Do More BABAK I ( DISEBUAH KAMAR DENGAN SUASANA SEORANG IDEALIS YANG SANGATSANGAT NASIONALIS TERGAMBAR DENGAN ADANYA POSTER BUNG KARNO, BUKU CHE GUEVARA, BENDERA MERAH PUTIH DSB. DAN MENYALA SEBUAH TELEVISI DENGAN BERITA KLIM BUDAYA OLEH MALAYSIA, SEORANG TOKOH BERNAMA REZZA SEDANG MELIHAT TV TERSEBUT DAN IA TERLIHAT MARAH DENGAN APA YANG DILAKUKAN OLEH MALAYSIA, DAN IA MERASA HARUS BERTINDAK MELIHAT KONDISI TERSEBUT, DAN AKAN MENGAJAK TEMAN-TEMAN AKRABNYA UNTUK BERSAMA-SAMA BERDEMO KE KEDUTAAN MALAYSIA, NAMUN KETIKA IA AKAN MENELEPON TEMANNYA UNTUK DIAJAK DEMO, TERNYATA HP NYA BERDERING TERLEBIH DAHULU, TEMAN YANG SEBENARNYA AKAN DITELEPONNYA YANG BERNAMA HANIF MALAH MENELEPON DULUAN ) Hanif Reza Hanif Reza Hanif Reza Hanif Reza Hanif Reza Hanif Reza Hanif Reza

: Za, lagi apa ne? : Abis nonton berita ne shob, sialan shob, malaysia lagi-lagi bikin ulah ne shob, mereka mengklaim budaya kita lagi, kalau gini kita harus bertindak shob, nggak boleh diem aja. : waduw…. Ngomongin malaysianya nanti aja shob, ada info yang lebih penting dari malaysia ne. : wah kamu shob, urgent ne shob urgent, kalau didiemin gini aja, bakalan lebih banyak budaya indonesia yang di klaim shob. : iya deh shob, tapi itu kita bahas nanti ya, ne ada info yang lebih penting dari malaysia ne, kamu bakalan suka. : Memang apa? : aku tadi liat sebuah pamlef yang isinya tu mau ada turnamen basket 3 on 3 antar club, gimana menarik kan? : hehehehe, iya deh kamu tau aja kalau basket segalanya buatku, memang turnamennya dimulai kapan? : Seminggu lagi shob. : waduh, bentar lagi dong, padahal kita jarang latihan. : maka itu dari shob, aku nelpon kamu, mau ngajak buat latihan basket. : oke shob, tapi kapan? : nanti sore di SMA kita dulu. Bisa kan ? : oke shob, siapp !!!!

( TELEPON DITUTUP) Babak II ( ADEGAN BERMAIN BASKET, DIMULAI DENGAN MENSHOOTING GAMBAR

PARA PEMAIN BASKET SEDANG HOMPIMPA, LALU MEREKA MAIN, HANIF SATU TIM SAMA KIKI, FARIHIN SATU TIM SAMA REZA. SETELAH MERASA CUKUP BERMAIN BASKET, MEREKA BEREMPAT BERKUMPUL DIBAWAH RING BASKET NGOBROLIN SESUATU) seteleh ngobrol-ngobrol tentang basket lalu reza mengalihkan pembicaraan. Hanif Reza

Kikik Reza Farihin Reza

Farihin Reza Farihin Reza Farihin Reza Farihin Reza Farihin Reza Farihin Reza Farihin Kikik Reza

: za, tadi pas ditelepon kamu mau ngomong apa tho? : wah iya nip aku hampir lupa, gini loh temen-temen, aku tu geram liat ulah malaysia yang terus-terusan mengklaim budaya kita, dulu batik sekarang tari pendet di kalim juga ma mereka shob, kalau di diemin gini aja, bakalan banyak budaya indonesia yang diklim nantinya. : terus : Kita sebagai mahasiswa nggak boleh diem aja ngeliat situasi yang seperti ini, kita kudu turun ke jalan buat menggalang massa terus kita berdemo di kedutaan malaysia shob. : ( DENGAN NADA SINIS) alaaah sob,shob…ngurusin diri kamu aja belum becus, mau ngurusin negara. : karena aku peduli shob ma negeraku, peduli ma pak soekarno dan pahlawan-pahlawan lain yang telah membuat indonesia sampai sekarang ini dengan perjuangan mereka, terus sekarang kita liat, kita dijajah lagi dengan cara begini, diklaim satu persatu budaya kita, terus kita diem aja. : shob, aku bilangin ya, yang salah tu indonesia bukan malaysia. Punya budaya kok nggak dilestariin. : jelas malaysia lah shob, mereka tu nggak punya budaya, makanya mengaku akui budaya negara lain sebagai budaya. : kalau Indonesia ngelestariin budaya, malaysia nggak bakal mengkalim budaya kita. : (BERDIRI DAN MENGHAMPIRI FARIHIN ) eh, aku tanya, kamu orang mana? Orang malysia? Kamu orang indonesia malah bela-bela malysia ( MEMEBENTAK ) : eh shob, nada bicaranya biasa aja kali ( BERDIRI) : terserah aku, mulut-mulut aku. Emang kamu mau apa ? ( MENARIK KERAH BAJU FARIHIN) : apa-apain ni ( MELEPASKAN KERAH BAJUNYA YANG DIPEGANG REZA) : ( LANGSUNG MEMUKUL FARIHIN) : (TERJATUH) : ( MENGHAMPIRI FARIHIN YANG TERJATUH DAN INGIN MEMUKUL LAGI) : ( SEGERA BANGUN DAN MEMUKUL REZA ) sialan…. : (TERJATUH AGAK JAUH) : ( MAU MENGHAMPIRI REZA, TASPI DI TAHAN MA KIKIK) : shob, inget tu temen kamu. Udah : (BANGUN DAN AKAN MEMUKUL FARIHIN, TAPI DITAHAN HANIF )

hanif kikik reza farihin kikik Reza hanif Reza Farihin Rezza

: udah shob udah….. : ( MEMBAWA FARIHIN MENJAUHI REZA) : (MAU MENGEJAR FARIHIN YANG DIBAWA OLEH KIKIK) woe penghianat bangsa, mau kemana kamu ? takut !!!! ( HANIF LANGSUNG MENAHANNYA ) : ( MENDENGAR KATA-KATA REZA, IA AKAN BERBALIK LAGI KE ARAH REZA TAPI KIKIK SEGERA MENAHANNYA) : sudah lah hin, nggak usah dilayanin, inget dia teman kita, dia lagi emosi. : ( TIDAK BISA MENGEJAR FARIHIN KARENA IA DITAHAN HANIF) : za, kamu apa-apaan c, dia teman kita, teman satu tim basket kita. Dan kita bentar lagi mau ada turmnamen, : buylshit ma turnamen, gue nggak ikut, gue pulang ( REZA MELEPASKAN GENGGAMAN HANIF DAN IAPUN PULANG) : ( KETIKA REZA MAU PULANG DAN SEDANG KAN MENYETATER MOTOR) hee kamu idialis, tim basket kita nggak butuh orang kayak kamu, pergi sana jauh-jauh : ( PERGI MENINGGALKAN TEMAN-TEMANNYA)

Babak III Di sebuah tempat reza duduk sendiri dan tiba-tiba kikik datang menghampirinya. Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza Kikik Reza

: (DUDUK DISAMPING REZA) : kamu kok tau aku ada disini. : tau lah kalau kamu lagi ada maslah pasti larinya kesini, cari suasana baru katamu. : shob, kayaknya gue mau keluar aja dari tim kita. : kamu mau keluar ( HERAN), mau keluar dari tim gara-gara masalah sepele kayak gini. : bukan masalah sepele atau nggak shob, ini soal harga diri. : kamu terlalu gengsi shob, terlalu ngelebihin harga diri kamu. : (DIAM ) : shob, kalau gara-gara masalah kayak gini kamu mau keluar dari tim kita, itu keputusan yang terlalu cepat dan lucu, coba deh dipikirkan lagi. : nggak tau lah shob, aku bingung : kamu hanya mengikuti ego sesaatmu saja shob. : (DIAM) : shob kalau kamu tetap ma keputusanmu itu, berarti kamu melupakan perjuangan kita bikin komunitas ini shob. Kita ngelewatin susah seneng bareng, dan kamu ingat kapan kita semua bertemu? : ( MENGANGGUK ) saat ekstrakulikuler basket SMA kan shob. : iya, gara-gara kita ikut ekstra basket kita sering kumpul-kumpul, kadang kita nonton film bareng, ngeband bareng, dan dulu inget nggak shob, kita maen poker di sekolah terus ketahuan lalu dikejar-kejar ma bu aminah. : (MULAI TERSENYUM) iya aku inget, malu abis aku.

Kikik

Reza Kikik Reza kikik Reza

: terus temen kita lolik punya usulan kalau kita bikin komunitas aja, dan kita mensetujui, lalu kita sepakat menggunakan Pattimoera street soldier sebagai nama komunitas kita kita. Dari situ kita mulai berkaya, kita cobacoba belajar mendisegn foto, kita coba-coba bikin blog, kita coba-coba bikin film. Dari coba-coba itu kita memberanikan diri buat mengikuti lomba disegn.nggak disangka shob kita mendapat juara 2 dan 3 di lomba itu. : kita juga ikut lomba bikin blog, eh ternyata juara 1 malah shob. : itu karena kita punya prinsip walaupun kita nggak punya apa-apa, kita nggak boleh mengunci diri. : iya shob gara-gara prinsip itu, komunitas kita semakin maju. : terus, masih tetep kamu ma keputusanmu itu? : maafin aku shob, mungkin aku hanya mentingin emosi ku, mikirin ego sesaat ku aja.

BABAK IV Dirumah farihin FARIHIN SEDANG BERBARING KESAKITAN DITEMANI KIKIK Kikik Farihin Kikik Farihin Kikik

: hin, gimana kondisi mu ? udah baikan? : ya kayak ginilah shob lihat sendiri, ini gara-gara c idialis itu. : udah lah shob jangan dendam kayak gitu nggak baik. : aku sebenarnya biasa aja shob, tapi dianya itu lho, nyolot banget. : ya udah nggak uah di ungkit-ungkit, gini shob kalu dia mau minta maaf sama kamu, kamu mau maafin? Farihin : mana mau dia minta maaf? Dia itu idealis orangnya shob. Kalu dia berani minta maaf ya jelas gue maafin Tiba-tiba reza datang dari arah pintu kamar Reza : ( MENGHAMPIRI FARIHIN YANG BERBARING) Farihin : (HERAN DENGAN KEDATANGAN REZA) Farihin : mau apa kamu ke sini. Reza : aku mau minta maaf atas apa yang aku lakukan kemarin sore ma kamu, aku Cuma memikirkan ego sesaat ku hin. Farihin : (DIAM) Kikik : itu hin c reza sudah mengakui kesalahannya , katamu kalau dia minta maaf kamu mau memaafkan. Farihin : (DIAM) iya za, sorry aku juga kemaren ngomongnya ketus ma kamu, jadi emosimu kepancing ( MENGULURKAN TANGAN) aku memaafkanmu. Reza : ( MEMBALAS ULURAN TANGAN) Kkik : nah gitu dong, tu yang namanya temaan. Babak V Di rumah kikik,

KIKIK SEDANG MENULIS ARTIKEL DISEBUAH MAJALAH REMAJA TENTANG KLAIM BUDAYA MALAYSIA YANG DI HUBUNGKAN DENGAN KASUS YANG DIALAMIN TEMANNYA. Isi artikel yang ditulisnya Talk Less Do More Akhir-akhir ini hubungan indonesia dengan malaysia yang notabennya negara serumpun lagi memanas, dari perebutan wilayah, sampai klaim budaya oleh malaysia. Tapi yang lagi banyak dibicarakan yaitu klaim budaya, udah banyak klaim malaysia terhadap budaya indonesia, dari batik, Alat musik angklung, lagu rasa sayange, dan yang terakhir yang menjadikan hubungan kedua negara semakin tak harmonis ini ialah klim malaysia terhadap tari pendet. Klaim tersebut terdapat dalam iklan pariwisata malaysia yang disiarkan oleh discovery channel yang menampilkan tari pendet sebagai salah satu budayanya. Banyak reaksi yang ditimbulkan dari klaim-klaim Malaysia tersebut, tidak usah jauh-jauh cari contoh, lihat saja temanku. Gara-gara isu klaim tersebut kedua temanku yang memiliki pemikiran yang berbeda berkelahi, yang satu berpendapat kalau klaim budya tersebut salah malaysia yang menurutnya negara yang miskin budaya, makanya mengklaim budaya negara lain sebagai budayanya, temenku yang satunya lagi berpendapat kalau klaim budaya tersebut salah Indonesia, karena Indonesia punya budaya banyak tapi tidak dilestarikan. Saya rasa akuisisi budaya indonesia ke malaysia merupakan tindakan suatu oknum yang menginginkan keuntungan tertentu. efeknya akan menimbulkan sentimen nasional di kedua negara. dan jika berlanjut akan menimbulkan ketidakstabilan diplomat dan berujung kepada keamanan ekonomi negara. kita ini sepertinya hanya korban media. coba saja,apabila isu ini tidak dgembar-gemborkan di media apa kita juga masih tetep latah bilang "Dasar malingsia,ganyang malaysia, sampai ada yang bikin group anti malaisya -apa untungnya?"lagipula apa benar kita ini peduli dengan budaya sendiri? apakah jumlah baju di lemarimu lebih banyak batiknya ketimbang distronya? kita ini sedang dalam penjajahan media. pemuda ini lebih suka kredit blacberry dan menggunakan waktu senggangnya untk ngobrol,chat update status?apakah kamu tau, apa kata masyarakat internasional tentang kita?mereka mengatakan "pemuda bodoh,malas dan emosional.. Saran ku gampang, mulai sekarang “ Talk Less, Do More” aja, ngapain jika hanya berkomentar tetapi tidak mau bertindak. Muali sekarang saya mengejak kalian untuk meletarikan budaya kita. kalau bukan kita siapa lagi. Rizqy for Indonesia Unite

Related Documents