NO
JENIS TALAQ
KONDISI
MASA IDDAH
1
TALAQ 1 ATAU 2
WANITA YANG ADA HAID
MASA IDDAHNYA 3X HAID (BOLEH KEMBALI RUJUK SELAMA MASA IDDAH)
2
TALAQ 1 ATAU 2
WANITA YANG SEDANG HAMIL
MASA IDDAHNYA SAMPAI MELAHIRKAN (BOLEH RUJUK SELAMA MASA IDDAH)
TALAQ 1 ATAU 2
WANITA TIDAK ADA HAID (BELUM BALIGH ATAU MONOPOUSE : SUDAH TIDAK SUBUR)
MASA IDDAHNYA 3 BULAN (HITUNGAN KALENDER HIJRIYAH) : BOLEH RUJUK SELAMA MASA IDDAH
3
CATATAN STATUS SELAMA MASA IDDAH : - MASIH MENJADI ISTRI - SUAMI WAJIB MENAFKAHI ISTRI SELAMA MASA IDDAH - HARUS TINGGAL 1 RUMAH (TIDAK BOLEH KELUAR RUMAH) - MASIH JADI MAHROM - MASIH BERLAKU/BERHAK MENERIMA WARIS (JIKA SUAMI MENINGGAL) - TIDAK BOLEH BERSENTUHAN YANG MENGUNDANG SYAHWAT - JIKA TERJADI PERSETUBUHAN DENGAN NIAT DARI SUAMI UNTUK RUJUK, MAKA SUDAH SAH KEMBALI DINYATAKAN RUJUK (TANPA PERSETUJUAN ISTRI SEKALIPUN) - JIKA TERJADI PERSETUBUHAN, NAMUN SANG SUAMI TIDAK BERNIAT UNTUK RUJUK MAKA INI BERDOSA DAN TIDAK DI NILAI RUJUK
MASA IDDAH SAMA DENGAN TALAQ 1-2 (SAMA DENGAN NO. 1, 2 DAN 3) TALAQ 3 DAN/ATAU TALAQ 1-2 TAPI SUDAH KELUAR DARI MASA IDDAH
SEMUA KONDISI
5
KHULU’
SEMUA KONDISI
MASA IDDAH 1X HAID
6
TALAQ 1-2-3
BELUM DISENTUH
TIDAK ADA MASA IDDAH
4
7
WANITA DI TINGGAL SUAMI MENINGGAL
KETENTUAN RUJUK : - TALAQ 3 : HARUS MENIKAH DULU DENGAN LAKILAKI LAIN DAN KEMUDIAN CERAI KEMBALI - TALAQ 1-2 : UNTUK MENIKAH KEMBALI PROSESNYA SAMA SEPERTI SAAT PERTAMA PERNIKAHAN (MELAMAR, IJAB QOBUL, ADA MAHAR SEPERTI NIKAH BARU)
MASA IDDAH 4 BULAN 10 HARI
STATUS SUDAH BUKAN ISTRI : - MANTAN SUAMI TIDAK WAJIB MENAFKAHI - BOLEH KELUAR/BERPISAH DARI RUMAH SUAMI - TIDAK BERLAKU HUKUM WARIS (JIKA SUAMI MENINGGAL)
- TIDAK BOLEH BERHIAS/MENGGUNAKAN PARFUM - TINGGAL DI RUMAH SUAMI (KECUALI KONDISI SYAR’I/DARURAT) - TIDAK BOLEH KELUAR RUMAH (KECUALI KONDISI SYAR’I/DARURAT)
CATATAN TAMBAHAN : JENIS PERCERAIAN ADA 2 YAITU: 1. KHULU’ (PERCERAIAN YANG DIMINTA OLEH PIHAK WANITA) 2. TALAQ (PERCERAIAN YANG DIJATUHKAN OLEH PIHAK LAKI-LAKI/SUAMI) 1. KHULU’ KETENTUANNYA SEBAGAI BERIKUT : - Yang meminta perceraian pihak wanita/istri - Hukum asalnya haram (kecuali samapai pada kondisi yang di bolehkan secara syariat*) - Syaratnya wanita harus mengembalikan mahar kepada mantan suami - Khulu’ tidak dinilai TALAQ (pihak laki-laki masih memgang 3 jatah talaq) - Suami boleh mengajukan ganti rugi terhadap biaya yang sudah dikeluarkan untuk menafkahi istri dan juga biaya pernikahan - Yang berhak mengabulkan Khulu’ hanya hakim - Masa iddah khulu’ hanya 1x haid 2. TALAQ KETENTUANNYA SEBAGAI BERIKUT : - Yang menjatuhkan talaq/cerai adalah laki-laki/suami - Tidak boleh menjatuhkan talaq sembarang waktu : a. Tidak boleh men-Talaq istri saat sedang haid b. Tidak boleh men-Talaq istri setelah di gauli (harus menunggu sampai istri haid sebagai bukti tidak terjadi kehamilan) c. Tidak boleh men-Talaq langsung dengan talaq 3 - Setelah jatuh Talaq 1-2 (istri tidak boleh pisah dengan suami, harus tetap 1 rumah) - Untuk menjatuhkan Talaq harus dengan lafal, lafal talaq terbagi 2 yaitu : a. Lafal Shorih (Jelas) Contoh kalimat yang diucapkan : “mulai saat ini kamu saya TALAQ” b. Lafal Kinayah (mengatakan sesuatu dengan niat dan tujuan dalam hat) Contoh kalimat : - “Kamu saya pulangkan ke rumah orangtuamu” (jika diniatkan untuk cerai, maka jatuh Talaq-1) - “Kita sudah tidak bisa serumah lagi” (jika diniatkan untuk cerai, maka jatuh Talaq-1)