Prof. Dr. Moh. Sholeh, Drs., M.Pd.,PNI
Hakikat Psikoneuroimunologi 1. Psikoneuroimunologi dari segi filed study
Psikologi
Neurologi
Imunologi
2. Psikoneuroimunologi dari segi sains
Psikologi
Imunologi
Neurologi
Modulasi sistem imun pada saat stres
Man/animal yang stres
Sel imunokompeten yang stres
Mekanisme Sekresi Kortisol STRESOR
STRES
SUSUNAN SYARAF PUSAT
(-)
(-) HIPOTALAMUS
(-) PITUTARY ANTERIOR
KORTEKS ADRENAL
Glomerulusa
ALDOSTERON
Fasciculata
Retikularis
ANDROGEN
KORTISOL
Siklus Sekresi Kortisol dalam 24 Jam K o n s
20
e n t r
15
a s i K
10
o r t i
5
s o l 22 g/dl
0 12.00
4.00
AM
8.00 12.00 4.00 8.00 12.00
NOON
AM
Pengaturan Mekanisme Sintesis Hormon Steroid ACETATE CHOLESTEROL
PREGNENOLONE
PROGESTERONE
17-OH-PREGNENOLON
17-OH-PROGESTERON
(M) Aldosterone
(G) Cortiscol
(A) Androgen
Hakikat Stres 1. Stres sebagai stimulus
Stres
Stres
R Stres
Stres
Stres
2. Stres sebagai respons
Enviroment
Person Psychological
Stressor Agents
Stress Response
Psychological Behavioral
Stimulus
Response
3. Stres sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan
Faktor Utama Timbulnya Penyakit 1.
Host atau penjamu, yakni suatu hal yang terdapat pada diri individu yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu penyakit. Yang termasuk faktor ini adalah keturunan (gen), sistem imun, usia, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pola hidup dan sebagainya.
2.
Agent (bibit penyakit), suatu substansi yang kehadiran dan ketidakhadirannya bisa menimbulkan suatu penyakit. Ada dua jenis substansi ini, yaitu biotik (makhluk hidup) dan abiotik (benda mati), misalnya: debu, udara dan zat kimia.
3.
Lingkungan, yakni seluruh kondisi di luar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme baik lingkungan fisik maupun non-fisik seperti sosial budaya.
Pola Sehat dan Sakit 1.
B
P L
Individu sehat karena penjamu dan bibit penyakit dalam keadaan seimbang 2.
P L
Individu jatuh sakit karena bibit penyakit meningkat
B
P = Penjamu B = Bibit penyakit L = Lingkungan
B 3. P
L
Individu jatuh sakit, karena daya tahan tubuh menurun B 4.
P
L
Individu jatuh sakit, karena lingkungannya berubah
Alur Kerja Psikoneuroimunologi Shalat Tahajjud SHALAT TAHAJJUD MEMPERBAIKI PERSEPSI DAN MOTIVASI POSITIF SERTA EFEKTIFITAS COPING
ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN IRAMA SIRKADIAN
SISTEM LIMBIK DAN KORTEKS SEREBERAL HIPOKAMPUS
PREFRONTAL TALAMUS
NEUROTRANSMITER GABA (J) (+) ANT. GABA (E) (-) AMIGDALA
(PVN) HIPOTALAMUS
NEUROTRANSMITER
-Asetilkolin (E) (-)
Depermin (I/E) (+)
-Endorfin (E) (-)
Nenepinefrin (E) (-)
-Enkapalin (I) (+) PREFRONTAL
(Pusat Emosi) CRF (-) HPA ACTH (-) LOCUS COERULEUS KORTEKS ADRENAL SYARAF SIMPATIS
Kanan Manaj Emosi
Kortisol (-) Adrenalin-Noradrenalin (-) -Reseptor alfa (E)(-) Reseptor beta (I) (+)
SISTEM IMUNOLOGIK (+)
Kiri Manaj Emosi Positif
AKTIVITAS IBADAHSHALAT TAHAJJUD
Iman Tenang Respons Emosional Positif dan coping efektif
HYPOTALAMIC PITUITARY ADRENAL AXIS
RESPONS KORTISOL MENURUN
PENINGKATAN RESPONS KETAHANAN TUBUH IMUNOLOGIK
RESPONS NON SPESIFIK 1. 2. 3. 4.
Neutrofil Basofil Eosinofil monosit
RESPONS SPESIFIK 1. 2. 3. 4.
Total Limfosit IgM IgG IgA
GRAFIK RERATA PERUBAHAN (4 Minggu & 8 Minggu) 400
300
200
100
0
-100
-200 KORT
LIMP
EOS
BASO
POST 1-PRE
NEUT
MONO
IgM
POST 2-PRE
IgG
IgA
Grafik Perubahan Perlakuan Tahajjud (4 Minggu & 8 Minggu) 25 20 15
10 5 0 -5 POS 2-PRE
1.000
4.823
-0.760
0.363
22.067
0
POS 1-PRE
0.001
0.18
1.317
0.261
-0.06
0.162
POST 2-PRE
POST 1-PRE