Subkomite Dalin Komite Medik - 11a. Pengendalian Infeksi Tindakan Intravaskular

  • Uploaded by: Dody Firmanda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Subkomite Dalin Komite Medik - 11a. Pengendalian Infeksi Tindakan Intravaskular as PDF for free.

More details

  • Words: 527
  • Pages: 22
MATERI PELATIHAN (IN-HOUSE TRAINING)

PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (HOSPITAL ACQUIRED INFECTION CONTROL) SUBKOMITE PENGENDALIAN INFEKSI KOMITE MEDIK RSUP FATMAWATI, JAKARTA

PENGENDALIAN INFEKSI PADA TINDAKAN INTRA VASKULER

Dr.Sjafruddin SpTHT SubKomite Pengendalian Infeksi. Komite Medik RSUP Fatmawati.

PASIEN RAWAT ± 50 % TERAPI IV DIGUNAKAN UNTUK PEMBERIAN CAIRAN DAN OBAT2AN PEMANTAUAN SISTEM HEMODINAMIK. UJI DIAGNOSTIK PEMELIHARAAN FUNGSI JANTUNG DAN GINJAL

SISTIM KARDIOVASKULER NORMAL  STERIL ALAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTIM KARDIO VASKULER  HARUS STERIL. TINDAKAN TERHADAP SISTIM KARDIOVASKULER  STRATEGI PENGENDALIAN INFEKSI.

TRANSMISSION OF PATHOGENS VIA CONTAMINATED EQUIPMENT OR MEDICATIONS

SOURCE Infectious person, e.g. chronic, acute

CONTAMINATED EQUIPMENT OR MEDICATION

CASE Susceptible, non-immune person

Risiko infeksi Insersi alat ke sistem kardiovaskuler  pintu masuk mikroorganisme . Infeksi dapat terjadi pada tempat masuk, darah atau tempat yang dituju. Infeksi dapat terjadi karena alat yang terkontaminasi, lokasi insersi, lama pemakaian, Karena faktor intrinsik  dari pabrik, pada proses pencampuran.

POTENTIAL ROUTES OF INFECTION

From: Mermel L, Rhode Island Hospital

Source: www.southernnevadahealthdistrict.org

Kontak antar manusia PETUGAS DAN PASIEN SENDIRI DAPAT MENINGKATKAN RISIKO INFEKSI. KONTAMINASI SILANG DENGAN BAGIAN TUBUH LAIN YANG TERINFEKSI  OLEH PASIEN/PETUGAS. KONTAMINASI SILANG DARI PASIEN LAIN MELALUITANGAN PETUGAS. PENGGANTIAN PERBAN PADA TEMPAT INSERSI.

JENIS2 INFEKSI FLEBITIS SELULITIS INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER/IADP/SEPSIS.

Flebitis Kemerahan, bengkak, nyeri dan panas pada sekitar daerah insersi Ø <2 cm. Keluar pus dari sekitar tempat insersi  kultur. Dapat terjadi limfangitis, nyeri kemerahan dan bengkak paa saluran pembuluh vena.

IADP/BAKTEREMIA Infeksi aliran darah yang timbul tanpa ada organ atau jaringan lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi

Dewasa & Anak >12 bulan Salah satu dari: 1. Suhu> 38ºC, bertahan ≥24 jam. 2. Hipotensi, sistolik < 90 mmHg. 3. Oliguria, jumlah urine < 0,5 cc/ kgBB/jam. 4. Terdapat kontaminan kulit dari 2 biakan berturut2. 5. Telah diberi AB sesuai sepsis. Cat: Suhu diukur axiler tiap 3 jam, bila ada gejalarectal.

Bayi <12 bulan Demam > 38ºC. Hipotermi < 37ºC. Apnea. Bradikardi < 100x/menit. Terdapat kontaminan kulit dari 2 biakan berturut2. Telah diberikan AB sesuai sepsis.

RANTAI PENULARAN

Pasien dg tindakan IV: insersi iv, pungsi arteri, transfusi, terapi cairan, perawatan selang infuse PENULARAN INFEKSI DICEGAH

Strategi Pengendalian infeksi: Cuci tangan, teknik aseptic, sterilitas produk,integritas system, kewaspadaan standar

Cara penularan: Langsung: tangan ,luka. Tdk langsung: selang, perban, darah, pus, kanul,jarum. Perantara: darah, cairan/ aditif

Perubahan mekanisme pertahan Integritas kulit, Flora endogen Penyakit dasar Sistim imun

Agen infeksi Bakteri Virus jamur

Reservoir: SeKret tubuh. Cairan/additive Alat; selang,kanul,jarum,perban

Pencegahan infeksi Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Sarung tangan. Kewaspadaan Standar. Teliti semua cairan, obat dan alat iv. Pertahankan sterilisasi alat dan cairan.

Gunakan antiseptik(alkohol 70%, Povidone iodine) sebelum insersi, tunggu kering. Tempat insersi ditutup kassa steril. Dapat dipertahankan 72 jam asal kering. Tempat insersi diperiksa tiap hari apakah ada rasa nyeri. Seleksi tempat insersi, lengan & tangan lebih baik dari kaki/paha.

Rotasi tempat setiap 72-96 jam. Jarum infus teflon lebih baik dari logam. Ganti botol infus tiap 24 jam. Set infus diganti tiap 72 jam, bila rusak diganti. Tranfusi/cairan emulsi ganti tiap 24 jam.  Untuk pemberian obat iv, gunakan port khusus, jangan menusuk karet selang infus.

Rekomendasi Petugas yang terlatih. Melaksanakan surveilens. Hand hygiene. Teknik aseptik pada pemasangan infus. Lokasi insersi. Pergantian selang/jarum infus. Penggunaan obat suntik Single dose vial.

Related Documents


More Documents from "Dody Firmanda"