SUARA MERDEKA CETAK - Media Cetak Terancam Era Digital
Page 1 of 1
Ekonomi & Bisnis 02 Juli 2009
Media Cetak Terancam Era Digital SEMARANG-Media konvensional seperti media cetak harus berbenah diri bersinergi dengan marketer dan advertising-nya menyusul ancaman era media digital. Menurut Master Trainee Unlimited Media Training, Indra Jaya Sihombing, untuk menghadapi pasar yang berubah diperlukan terobosan supaya media cetak tetap relevan di tengah kemerebakan bisnis media digital. ’’Pasar sekarang hidup dalam era lingkungan yang saling berinteraksi dan sudah terjadi pergeseran psikografis. Masyarakat, khususnya generasi muda enggan membaca koran dan cenderung mencari media digital,’’ jelas Indra dalam diskusi Indonesia Marketing Association (IMA) Jateng bertema ‘Kiat Jitu Membangun Sinergi Media-Marketing-Advertising untuk Menggapai Sukses’ di Hotel Novotel Semarang, kemarin. Menurut Indra, agar tetap bisa eksis dari sisi advertising (agensi) media cetak harus lebih lebih kreatif strategis baik dalam hal kinerja maupun efektivitasnya. Beriklan lewat media digital lebih murah dibandingkan dengan media cetak. Inovasi Dampak lainnya, penggunaan jasa agensi pun berkurang jika iklan digital lebih banyak dipilih. Untuk itu Indra berpendapat advertising agency harus melakukan inovasi dalam pemasaran dan memperluas pengetahuan soal digital advertising serta implementasinya. ’’Para marketer pun harus terus mengevaluasi media masing-masing serta mengukur perilaku konsumen dengan lebih fokus untuk tahu kebutuhan dan keinginan masyarakat,’’ paparnya. Managing Director Suara Medeka Group, Kukrit Suryo Wicaksono, menilai ke depan media cetak tetap dibutuhkan. Agar tetap eksis, media konvensional tidak hanya berkutat pada satu bisnis konvensional tetapi ikut mengembangkan media digital. Dia mencontohkan dominasi media digital di AS. Sedikitnya ada 15 perusahaan surat kabar yang gulung tikar meskipun usianya sudah lebih dari 100 tahun. Saat ini sekitar 40% media di AS mulai berpindah ke media digital atau tutup dengan menjual aset karena tak mampu bersaing. Meskipun sudah berpindah ke media digital, tetap saja mereka mengalami penurunan keuntungan karena perolehan iklan tak sebanyak media cetak. “Kalau tidak bisa mengalahkan, ya bergabunglah,” ujar Kukrit yang juga Presiden IMA Jateng tersebut. (K7,J14-27)
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/07/02/70656/Media.Cetak.Terancam.E ... 7/14/2009