Struktur Dasar Algoritma

  • Uploaded by: Pulung Surya Prayoga
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Struktur Dasar Algoritma as PDF for free.

More details

  • Words: 1,278
  • Pages: 31
STRUKTUR DASAR ALGORITMA By Pulung Surya Prayoga L2H008059 exit

Struktur Runtutan (Sequence Structure)

Struktur Percabangan (Selection Structure)

Struktur Perulangan (Repetition Structure)

exit

back

STRUKTUR RUNTUTAN 

Dengan Struktur runtunan, berarti : Setiap instruksi akan dikerjakan satu persatu  Setiap instruksi dilaksanakan tepat satu kali, tidak ada instruksi yang diulang maupun tidak dilaksanakan  Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan aksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritmanya  Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma  Bila runtunan instruksi dalam algoritma berturut-turut dilambangkan dengan A1, A2, A3, A4, dan A5, maka pelaksanaan instruksi tersebut adalah : A1→A2→A3→A4→A5 Contoh 

back

STRUKTUR PERCABANGAN 



Pernyataan percabangan memungkinkan suatu pernyataan dieksekusi hanya jika suatu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi Contoh :  Jika mau nonton film, maka belilah tiketnya  Jika suatu bilangan habis dibagi 2, maka bilangan itu adalah bilangan pastilah bilangan genap Bentuk instruksi percabangan  Instruksi IF  Pernyataan IF Sederhana  Pernyataan IF-ELSE  Pernyataan IF Bersarang  Instruksi CASE

back

STRUKTUR PERULANGAN Pemrograman untuk melakukan suatu proses yang berulang-ulang, jika suatu kondisi dipenuhi atau tidak  Proses ini biasanya digunakan, untuk : 

 Mengulang

proses pamasukan data  Mengulang proses perhitungan  Mengulang proses penampilan hasil pengolahan data back

next



Struktur perulangan terdiri dari 2 bagian :  Kodisi

pengulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pengulangan  Badan (body) pengulangan, yaitu satu atau lebih aksi yang akan diulang  Disamping itu biasanya disertai dengan : Inisialisasi, yaitu aksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali  Terminasi, yaitu aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dilaksanakan 

back

next



Bentuk instruksi perulangan :  Instruksi

FOR - NEXT

FOR-NEXT Tunggal  FOR-NEXT Tersarang 

 Instruksi

WHILE – WEND  Instruksi DO - LOOP DO WHILE - LOOP  DO UNTIL - LOOP  DO – LOOP WHILE  DO – LOOP UNTIL 

back

Contoh 1.

5.

9.

Algoritma untuk menghitung luas segitiga Input(alas,tinggi) Luas ? 1/2*alas*tinggi Output(Luas) Algoritma untuk menghitung sisi miring segitiga siku siku Input(alas,tinggi) Sisimiring? sqrt(alas^2 +tinggi^2) Output(Sisimiring) Algoritma untuk mengkonversi input Jam, Menit, dan Detik, ke total detik Input(Jam,Menit,Detik) TotalDetik ? Jam*3600 + Menit*60 + Detik Output(TotalDetik) back

Instruksi If 

Secara umum flow chartnya sebagai berikut : If condition

statement true

Statement false

statement

back

Pernyataan if sederhana 



Bentuk: IF THEN ENDIF Pernyataan IF dengan Syarat Tunggal Instruksi untuk memeriksa sebuah kondisi saja Contoh : IF komentar$=”coba” THEN Output(“Anda memasukan kata yang benar”) ENDIF back

next



Pernyataan IF dengan Syarat Majemuk Digunakan operator AND dan OR Contoh : IF nilai = “A” OR nilai = “B” THEN Output(“Anda dapat mengikuti tes asisten”) ENDIF atau IF nilai<=100 AND nilai>=80THEN Output(“Nilai mata kuliah Anda A”) ENDIF back

next



Pemeriksaan Data String Digunakan operator >, >=, <, <=, =, <> untuk mendeteksi nilai ASCII dari data tersebut Contoh : IF sandi$=”Hs” THEN Output(“Silahkan akses program ini”) ENDIF IF data$<”a” THEN Output(“Huruf kapital”) ENDIF back

Pernyataan if-else 

Bentuk: IF THEN ELSE ENDIF back

next



Contoh : IF x>0 THEN Output(“X adalah bilangan positif”) ELSE Output(“X adalah bilangan negatif”) ENDIF IF tahun mod 4=0 THEN Output(“Tahun tersebut tahun kabisat”) ELSE Output(“Bukan tahun kabisat”) ENDIF back

Pernyataan if bersarang 

Bentuk : IF THEN ELSE IF THEN ELSE IF THEN ... ELSE ENDIF ENDIF ENDIF back

next

Contoh : IF beli>=100000 THEN Output(“Diskon 10%”) ELSE IF beli>=500000 THEN Output(“Bonus piring”) ELSE IF beli>=100000 THEN Output(“Bonus gelas”) ELSE Output(“Tidak ada bonus”) ENDIF ENDIF ENDIF 

back

Instruksi case   

Alternatif dari pernyataan IF untuk masalah dengan pilihan ganda Semua masalah yang bisa CASE pasti bisa ditangani oleh IF, tetapi tidak sebaliknya Bentuk: SELECT CASE <ekspresi> CASE <ekspresi_1> [CASE <ekspresi_2> ... [CASE ELSE] END SELECT

back

Instruksi FOR NEXT  

  

Digunakan untuk mengeksekusi suatu baris/blok instruksi secara berulang-ulang selama kondisi terpenuhi Kondisi yang digunakan untuk menguji hanya sebatas perhitungan menambah/mengurangi isi variabel counter dengan STEP tertentu Jumlah perulangan diketahui secara pasti (n kali) Jumlah perulangan = nilai_akhir – nilai_awal + 1 Bentuk instruksi : FOR variable_counter = nilai_awal TO nilai_akhir [STEP nilai naik/turun] NEXT variable_counter back

Instruksi FOR-NEXT tunggal  

Instruksi untuk perulangan yang hanya menggunakan sebuah counter Contoh :  menampilkan

bilangan bulat 1 ..100  menampilkan “hallo” 10 kali  menampilkan angka 0 .. n  menjumlahkan deret 1+2+3+…+n  menghitung rata-rata bilangan  menghitung perpangkatan (an)  menghitung faktorial (n!) back

Instruksi FOR-NEXT bersarang Urutan instruksi dimulai dari kalang yang paling dalam  Syarat yang harus dipenuhi : 

 Setiap

kalang tidak boleh menggunakan variabel counter yang sama  Antara kalang-kalang tersebut tidak boleh saling berpotongan (overlapping) back

Kalang 

Kalang yang berpotongan, contohnya : FOR I = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 10 PRINT I,J NEXT I NEXT J



Kalang yang menggunakan variabel counter yang sama, contohnya: FOR J = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 10 PRINT J,J NEXT J NEXT J



Kalang yang tersarang, contohnya : FOR I = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 10 PRINT J,I NEXT J NEXT I

back

Instruksi WHILE-WEND 

INSTRUKSI  Proses

berulang selama sebuah kondisi terpenuhi  Proses berulang tidak diketahui jumlahnya 



Bentuk Instruksi : WHILE WEND Bentuk ini identik dengan DO WHILE – LOOP back

Instruksi DO-LOOP 

INSTRUKSI DO - LOOP Mempunyai fungsi yang sama dengan WHILE–WEND, yaitu melakukan operasi perulangan, tetapi untuk penulisan kondisinya dapat dilakukan secara fleksibel  Proses berulang tidak diketahui jumlahnya 



Bentuk Umum: DO [ WHILE / UNTIL kondisi ] LOOP  DO LOOP [ WHILE / UNTIL kondisi ] 



Perbedaannya : Kondisi diperiksa dulu, bila memenuhi syarat, maka instruksi akan dilaksanakan.  Minimal proses instruksi dilaksanakan sekali, baru pemeriksaan kondisi penulisan 

back

Instruksi DO WHILE-LOOP 

Instruksi DO WHILE – LOOP  Pengulangan

dilakukan selama kondisi bernilai benar  Pengujian dilakukan sebelum blok pernyataan dijalankan 

Bentuk Instruksi : DO WHILE LOOP back

next



Contoh: Algoritma untuk menjumlahkan deret 1 + 2 + 3 +….+ N Input (N) Jml ← 0 Angka ← 1 DO WHILE Angka <=N Jml ← Jml + Angka Angka ← Angka + 1 LOOP Output(Jml) END back

Instruksi DO UNTIL-LOOP 

Instruksi DO LOOP - UNTIL  Pengulangan

dilakukan selama kondisi bernilai salah  Pengujian dilakukan setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan akan dieksekusi 

Bentuk Instruksi : DO LOOP UNTIL back

next



Contoh : Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+2+3+….+N Input (N) Jml ← 0 Angka ← 1 DO UNTIL Angka >N Jml ← Jml + Angka Angka ← Angka + 1 LOOP Output(Jml) END back

Instruksi DO LOOP-WHILE  



Pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai benar Pengujian dilakukan setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan akan dieksekusi Bentuk Instruksi : DO LOOP WHILE back

next



Contoh : Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+3+5+….+Un Input(Un) Jml ← 0 Angka ← 1 DO Jml ← Jml + Angka Angka ← Angka + 2 LOOP WHILE Angka <=Un Output(Jml) END back

Instruksi DO LOOP-UNTIL  



Pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai salah Pengujian dilakukan setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan akan dieksekusi Bentuk Instruksi : DO LOOP UNTIL back

next



Contoh : Algoritma untuk mengakses, dengan password maksimal melakukan kesalahan 3 kali Password$ ← ”sP” DO IF N>3 THEN EXIT DO END IF Input(Pass$) N=N+1 LOOP UNTIL Pass$ = Password$ IF N>3 THEN Output(“Akses ditolak”) ELSE Output(“Selamat Bergabung”) END IF END

back

Related Documents

Struktur Dasar Algoritma-2
November 2019 15
Algoritma Dasar
May 2020 0
Algoritma
November 2019 46
Algoritma
November 2019 45

More Documents from ""