Stay With Me

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Stay With Me as PDF for free.

More details

  • Words: 5,780
  • Pages: 17
STAY WITH ME Author e-mail pairing genre

: nade : [email protected] : ken x tetsu : shonen-ai, drama, just read it until end ^^;;

author’s note : ini sebenarnya janji nade buat seseorang yang sangat menyukai kentsu hehehe. Seperti yang nade ucapkan dalam genre, harap dibaca sampai akhir karena jika hanya setengah saja...maka pendapat pembaca akan berbeda dengan keinginan nade hehehe...... sebelum kelupaan, laruku bukan miliknya nade, laruku miliknya tetsu dan tetsu miliknya nade *ditempeleng*......ya begitulah, happy read ^_^ -----------------------------------------------------STAY WITH ME Ken berlari memasuki ruangan studio dengan cepat, nafasnya terengah-engah tetapi sebuah senyum lebar menghiasi bibirnya. Hyde dan yukki memandang heran kearah ken yang masih sibuk mengatur kembali nafasnya yang masih ngos-ngos an, sedangkan tetsu yang berdiri disudut ruangan hanya memandang datar kearah ken. “sudah selesai!!!” pekik ken sambil mengangkat beberapa lembar kertas putih yang tergenggam dijemari tangan kanannya “apanya? Konsep lagu ya?” tanya hyde yang masih heran “ya ampunnnn!!! Dengan susah payah aku membuatnya...bayangkan, 3 hari 3 malam aku tidak tidur hanya untuk ini semua.” Ucap ken sambil menyerahkan lembaran itu kepada hyde dan juga yukki yang duduk dihadapan ken. Hyde dan yukki menerima lembaran kertas putih itu dan langsung melihat seperti apa hasil kerja keras ken selama 3 hari 3 malam. “heeee???” pekik yukki dengan terkejut “hehehehe, gimana? Tidak perlu tergesa-gesa memberikan pendapatnya, aku akan memberi kesempatan pada kalian semua untuk menelaahnya terlebih dahulu.” Ucap ken dengan bangga “konsep macam apa yang kau banggakan,kenchan?” tanya tetsu yang berjalan mendekati ken dan mengambil satu lembar kertas dijemari ken. Secara perlahan tetsu melihat isi dari kertas lusuh yang tadi dibawa ken, tapi tak lama kemudian kedua matanya menyipit sangat tajam. “apa ini kenchan?” tanya tetsu datar “karya baruku,tetchan! Kau menyukainya?” ucap ken “tidak!!” seru tetsu singkat tapi membuat ken terhenyak “ta-tapi...kenapa?” tanya ken “kau masih tanya kenapa?.... ini buruk sekali!! Apa kau sia-siakan 3 hari 3 malam hanya untuk hal tolol seperti ini?” ucap tetsu dingin “te..tetchan...mungkin kita harus melihatnya lebih jauh lagi baru kita menilai khan?” ucap hyde lirih

“aku tidak ada waktu untuk ini!!” ucap tetsu yang kemudian membuang lembaran kertas ken diatas meja dan melangkah menuju pintu studio “tetchan kau mau kemana?” tanya ken “aku ada urusan yang lebih penting daripada melihat karya jelekmu itu,kenchan!” ucap tetsu “tetchan, kau tidak boleh pergi!! Dan ini tidak jelek sama sekali, malah ini masterpieceku!!” seru ken dengan nada sedikit jengkel “masterpiece? Kau pasti bercanda khan?.....yukki, apa menurutmu itu masterpiece?” ucap tetsu sambil menatap kearah yukki yang masih menatap kearah lembaran kertas ken, seluruh tatap mata langsung tertuju kearah yukki yang mulai berkeringat dingin. “........ aku.....akan memahaminya terlebih dahulu.” Ucap yukki dengan segan, ucapan yukki disambut dengusan oleh tetsu yang langsung memutar tubuhnya dan jemarinya mulai membuka knop pintu studio. “kalian semua sama bodohnya dengan kenchan!! Aku pergi!!” ucap tetsu yang melangkah keluar dari ruang studio “tetchan!!! Dengar aku dulu!! Tetchan!!” pekik ken yang langsung berlari mengejar tetsu keluar dari studio. Hyde dan juga yukki hanya bisa saling berpandangan untuk sesaat. “bagaimana menurutmu , haido-kun?” tanya yukki pelan “ini?” ucap hyde sambil sedikit mengangkat lebih tinggi kertas yang ada digenggamannya “ya” seru yukki “.....aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dipikirkan kenchan. Aku bahkan tidak percaya dia bisa membuat......eeeee......aku tidak berkata apa-apa lagi.” Ucap hyde “tetsu memang pantas marah....ken tidak membuatnya dengan benar sih.” Ucap yukki “apa dia sedang stress ya hingga jadi begini?” tanya hyde “entahlah......mungkin kita semua butuh libur.” Ucap yukki yang disambut anggukan kepala hyde,. Tak lama kemudian, mereka berdua kembali menatap lembaran kertas lusuh yang ada dijemari mereka masing-masing dan kembali mencoba memahami apa yang ingin disampaikan oleh ken dalam karyanya tersebut. ----------------------------------------------------------Tetsu melangkah keluar dari sebuah pintu berwarna putih bersih. Sesampainya didepan pintu, tetsu memutar badannya dan kemudian membungkukkan badannya sesaat. “terima kasih atas waktunya, dokter!!” ucap tetsu yang kemudian menutup pintu putih itu secara perlahan. Tetsu pun melangkahkan kakinya dilorong gedung rumah sakit yang panjang dan terang benderang. Kedua belah mata tetsu menatap beberapa pasien yang beristirahat disetiap kamar yang ada dilorong tersebut, kadang dia berpapasan dengan para perawat yang berjalan sambil membawa kereta dorong berisi obat-obat berbau tajam.

“check up sudah selesai!!....dokter bilang aku sehat-sehat saja, tidak ada kendala apapun, artinya aku sudah siap untuk menjalankan tur konser bulan depan.” Ucap tetsu dalam hatinya “hmm..sekarang sudah sore, aku akan kembali ke studio saja dan melihat apa yang lainnya masih disana. Jika aku melihat mereka disana hanya bermain-main saja, maka aku akan membuat mereka tahu betapa kejamnya diriku ini.” Seru tetsu dalam hatinya Saat tetsu memasuki tikungan lorong,, langkahnya terhenti saat matanya menabrak sosok pria yang sangat ia kenal. Pria itu berdiri termenung dengan bersandar disalah satu dinding lorong, matanya lurus menatap sebuah map coklat berukuran cukup besar. Orang-orang yang lalu lalang dihadapannya sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari pria tersebut. Ia hanya terus diam mematung – menatap map coklatnya. “kenchan?....apa yang dia lakukan disini?” tanya tetsu dalam hatinya “kenchan!!!” seru tetsu membuat ken terhentak kaget, tetsu semakin heran saat melihat ken menatapnya dengan wajah gugup dan ketakutan. Tetsu melangkah mendekati ken yang sudah berdiri tegak – bahkan terlihat sangat kaku. “apa yang kau lakukan disini?apa kau sakit?” tanya tetsu “tidak..hanya check up kesehatan biasa saja....kau juga,tetchan. Apa yang kau lakukan disini?” tanya ken sedikit gugup “sama seperti mu, aku baru saja check up kesehatanku...ini sudah jadi kebiasaanku sebelum laruku melakukan tur konser.” Ucap tetsu “ah...ya....baguslah...” ucap ken lirih sambil tersenyum getir “kau sungguh tidak apa-apa?....map apa itu?” tanya tetsu sambil jemarinya siap mengambil map coklat dari genggaman ken, tetapi secepat kilat ken menarik jemarinya dan menyembunyikan map itu dibalik punggung nya. “.....ken...chan??” ucap tetsu terheran-heran “bukan apa-apa, hanya sampah saja kok!! Ne,tetchan..kau pulang naik apa? Jika tidak ada kendaraan, kau bisa ikut bersamaku. Aku membawa mobil sendiri.” Ucap ken dengan cepat “kenchan...apa yang...’ ucap tetsu terputus saat sebuah seruan terdengar dari arah depan tetsu. “kitamura-san!! Untung kau belum pergi.” Ucap seorang pria setengah baya dengan mantel berwarna putih bersih – panjang hingga selutut “dokter....” ucap ken lirih tetapi terdengar bergetar. Tetsu menatap wajah ken yang kembali pucat pasi – kemudian pandangan tetsu berputar menatap dokter yang berjalan menghampiri mereka berdua. “dokumen mu ini ketinggalan diruanganku, dokumen ini juga penting jadi jangan sampai hilang.” Ucap pria tersebut sambil menyerahkan selembar kertas kearah ken “i-iya..terima kasih ,dok!! Aku tidak akan kelupaan lagi.” Ucap ken yang dengan cepat menerima dokumen itu dan memasukkan nya kedalam map coklat. “saya masih berharap kau mau mengikuti saran saya, kitamura-san!! Saya mohon secepatnya kau mengambil keputusan sebelum penyakit itu semakin menggerogoti tubuhmu.” Ucap pria itu yang kemudian melangkah pergi. “....tentang apa itu tadi?” tanya tetsu “bukan apa-apa, tetchan!! Jangan kuatir.” Ucap ken

“kenchan.....kau menyembunyikan sesuatu khan? Apa kau sakit , kenchan?” tanya tetsu sambil menatap tajam kearah ken “tidak,tetchan!! Aku tidak apa-apa!!” “kenchan!! Jika kau tidak mau mengatakan padaku maka aku akan terus memaksamu – walaupun aku sampai harus berteriak keras di rumah sakit ini dan membuat mereka mengusirku karena membuat keributan disini...aku akan tetap memaksamu mengatakan yang sebenarnya kepadaku!!!” seru tetsu tegas Ken menatap dengan terdiam beberapa saat, ia menatap tetsu yang berdiri dihadapannya – dengan tatapan serius dan sangat tajam. Lalu ken menghembuskan nafasnya dengan berat lalu kembali menatap kearah tetsu. ----------------------------------------------------------------“ini...ini candaan khan?” ucap tetsu “kenchan!!! Ini tidak serius khan?” seru tetsu yang langsung memandang kearah ken. Ken yang duduk di deretan sofa berwarna putih tepat dihadapan tetsu – hanya bisa menatap diam kearah tetsu yang memberikan tatapan tak percaya. “itu yang sebenarnya,tetchan!!” ucap ken sambil tersenyum pahit “......kanker paru-paru?....kenapa?” tanya tetsu “seharusnya kau sudah dapat menduganya khan?...karena kebiasaan burukku itu yang menyebabkan ini semua. “ ucap ken sambil jemarinya menggaruk-garuk kulit kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal “tapi-tapi masih bisa disembuhkan...iya khan? Iya khan?” seru tetsu yang hanya menerima tatapan dari ken dan juga senyum kecil ken “iya khan,kenchan?” seru tetsu yang merasa tidak puas hanya dengan tatapan ken saja “tetchan....aku tidak tahu!!” “pasti bisa sembuh!! Jika mulai sekarang kau menghentikan kebiasaan merokokmu itu, lalu..lalu kau juga menjauh dari semua asap rokok...ya, pasti bisa!!” ucap tetsu “tetchan...” “aku akan menyuruh semua staff untuk tidak merokok didekatmu!! Aku akan menyuruh hyde dan yukki untuk tidak merokok didepanmu!! Aku akan memasang peringatan keras di studio, aku juga akan membuat yukki dan hyde berhenti merokok.” “tetchan, kumohon....” Tetsu berdiri dari duduknya dan bergerak kesisi kanan ruangan – lalu memutar tubuhnya dan berjalan kesisi kiri ruangan – dan terus berbolak-balik. “aku akan menindak keras staff yang berani terlihat merokok didekatmu, aku juga akan memecat bagi siapapun yang tidak menuruti perintahku,” “....tetchan....aku mohon....tenanglah....” “lalu juga saat konser...aku juga akan memerintahkan siapapun untuk tidak merokok saat konser, aku akan melarang siapapun mencari kesempatan mengepulkan asap beracum itu di area gedung tempat konser kita..lalu aku..aku...aku...’

“tetchan, tenanglah!” ucapken yang berdiri dari duduknya dan berusaha menghentikan gerak mondar mandir tetsu. Tapi tiba-tiba tetsu menghentakkan kedua tangan ken yang sudah ada dibahunya. Ken yang terkejut memandang tetsu yang balik menatapnya dengan penuh kemarahan. “jangan pernah menyentuhku,kenchan!!” “tet...chan...??” “jangan pernah lagi kau menyentuhku! Aku membencimu!! Saat ini aku sangat membencimu!!” seru tetsu Ken terhenyak saat mendengar pernyataan tajam yang keluar dari mulut tetsu, tapi ken semakin sedih saat melihat kedua belah mata tetsu mulai mengeluarkan air mata “kenapa kau berbohong padaku? Kenapa kau tidak mengatakan semua ini padaku?” pekik tetsu “aku tidak ingin kau sedih.” “kau tidak ingin aku sedih? Kebohonganmu inilah yang membuatku sedih,kenchan!!” “tetchan, jangan seperti ini....” “SEPERTI APA?? Kau pikir aku harus seperti apa? Tersenyum dan mengatakan kau boleh mati kapan saja kau mau? Aku akan tertawa dan membuat pesta perpisahan untukmu? Aku akan mengajakmu ke restoran mahal untuk merayakan detik kematianmu? APA AKU HARUS SEPERTI ITU?? APA AKU HARUS SEPERTI ITU,KENCHAN!!??” teriak tetsu “tetchan....jangan menangis...jangan...” ucap ken lirih saat melihat tetsu semakin deras mengeluarkan titik air mata dikedua belah pipinya. Saat kedua jemari tangan ken kembali hendak menyentuh pundak tetsu, maka untuk kedua kalinya tetsu pun kembali menghentakkan kedua tangan ken dengan keras. “aku tidak menangis!! AKU-TIDAK-MENANGIS!! Aku tidak akan menangis untukmu....” ucap tetsu dibalik tangisnya yang kuat. Ken dengan cepat menghampiri tetsu dan memeluk tetsu dengan erat, tetsu dengan keras berusaha berontak dari pelukan ken – bahkan beberapa kali pukulan tetsu dengan keras menghantam dada dan wajah ken. “jangan sentuh aku!! Lepaskan aku!! Lepaskan!!” ucap tetsu Ken hanya menggelengkan kepalanya dan terus memeluk tetsu dengan erat. Semakin lama tetsu semakin lemah, pukulannya semakin tidak terasa sakit. “kau pembohong!! Aku membencimu...aku membencimu.....kenapa ini...kenapa~~~....kenapa.~~~~??” ucap tetsu diantara isak tangisnya

kau

melakukan

“maafkan aku.....” ucap ken Jemari tetsu dengan erat mengenggam kemeja ken dan membiarkan kepalanya bersandar didada ken yang tegap. “kau bohong,ken~~~,.....kau bohong.......kau bilang kau akan terus bersamaku~~~ kau tidak akan meninggalkanku.....tapi kenapa~~~..............” “aku tidak akan meninggalkanmu,tetchan!! Aku berjanji akan selalu bersamamu!! Itu janjiku dan aku akan menepatinya!!” ucap ken

Secara perlahan tetsu menengadahkan kepalanya, menatap dengan matanya yang merah dan juga lembab. “kau akan pergi dariku,ken.....kau....” ucap tetsu sambil jemari tangan kanannya menyentuh lembut pipi ken “apa...apa yang harus aku lakukan,kenchan?...... aku sudah tidak tahu lagi...” ucap tetsu lirih “tetchan.....dengarkan aku!!....aku tidak akan pergi dari sisimu, aku tak akan pergi tanpa seijinmu. Sampai kapanpun itu....... jika kau masih memintaku tetap disisimu, maka aku akan tetap disisimu!!!” ucap ken dengan tegas “jangan bohongi aku lagi...” “aku tidak berbohong!!....aku akan selalu bersamamu.” Ucap ken yang kembali semakin mempererat pelukannya. Tetsu yang berada didalam pelukan hangat ken hanya menatap hampa kearah dinding ruangan yang terhampar dihadapannya. Secara perlahan, jemarinya mulai bergerak dan membalas pelukan ken dengan melingkarkan kedua tangannya di punggung ken. “berjanjilah....jangan tinggalkan aku...kenchan...” ucap tetsu lirih -----------------------------------------------------------------Satu minggupun berlalu semenjak tetsu mengetahui rahasia ken, dan satu minggu pula lamanya tetsu memberikan perintah kepada staff laruku dan juga hyde dan yukki untuk tidak merokok didalam studio. Walaupun para staf, hyde, dan yukki merasa heran dengan aturan baru tetsu ini, tetapi tentu saja mereka tidak ada yang berani melawan tetsu. Atas keinginan ken sendiri, tetsu pun tidak akan mengatakan yang sebenarnya terjadi kepada hyde dan yukki. Awalnya tetsu tidak setuju tetapi ken yang memohon dengan sungguh-sungguh pun membuat tetsu mengiyakan persyaratan itu. Satu bulan pun berlalu dan mereka siap melaksanakan konser tur keliling jepang. Pertama mereka ke shibuya, dan kemudian berlanjut ke kota lainnya hingga akhir bulan akan berakhir di Tokyo. Selama tur, tetsu semakin melihat perubahan dalam diri ken. Setiap jam istirahat , ken selalu berlari kedalam ruangnya dan tergeletak lemah disalah satu sofa. Setiap itu pula tetsu akan berlari mengikuti ken dan menemani ken hingga nafasnya kembali normal. “kenchan....kumohon....kau harus kerumah sakit.” Ucap tetsu “sebentar lagi,tetchan!!....setelah konser ini.....” ucap ken dengan lembut, sambil jemarinya menggenggam erat jemari tetsu dan mengelus lembut punggung telapak tangan tetsu. “untuk saat ini...temani aku dulu ya...” ucap ken lirih dan lemah Tetsu semakin tidak tahan melihat ken yang menahan rasa sakit didadanya dan bagaimana ia kesusahan bernafas. Tetsu ingin segera mengakhiri konser ini dan segera membawa ken kerumah sakit untuk segera menerima perawatan. Tapi dia tahu, kalau ken pasti tidak akan mengijinkan itu – tidak selama mereka harus menjalankan kewajiban mereka – kewajiban untuk memberikan kebahagiaan untuk para fans mereka semua. Hingga akhirnya konser FINAL pun diadakan di Tokyo Dome. Saat lagu terakhir selesai dikumandangkan oleh hyde, dan sorak sorai penggemar langsung saling sambut memberikan tanda penghargaan tertinggi untuk band kesayangan mereka. Kedua mata tetsu melihat ken yang bergerak masuk terlebih dahulu tanpa menunggu temantemannya, dengan cepat pula tetsu melepas bassnya dan berjalan mencoba menyusul ken. Tetsu yang sudah berada dibelakang ken langsung menyentuh lengan atas ken dengan

jemari tangan kirinya. Dengan perlahan ken membalikkan badannya dan menatap tetsu dengan lembut, sebuah senyum juga masih menghias dibibirnya. Beberapa staff menghampiri mereka dan mengucapkan selamat atas keberhasilan konser kali ini,tetapi tetsu tidak memperdulikan itu semua, tetsu hanya ingin melihat ken baik-baik saja. “kenchan...” ucap tetsu lirih “tetchan, kita berhasil.” Ucap ken masih tersenyum “apa kau baik-ba........” ucap tetsu yang langsung terputus Bersamaan dengan pertanyaan tetsu, tubuh ken limbung kedepan dan jatuh tepat dalam pelukan tetsu. Tetapi karena tubuh ken yang berat, tetsu yang tidak kuat menahannya langsung jatuh terduduk dilantai. Untuk beberapa detik tetsu bagaikan tidak memahami apa yang sebenarnya telah terjadi. Tetsu hanya terdiam membisu menatap tubuh ken yang diam tidak bergerak. Suara panik dari staff yang ada disekeliling tetsu lah yang berhasil menyadarkan tetsu dari ketertegunannya. “.....ken~~~...??” “.......KENCHANNN!!!!!!” teriak tetsu histeris

--------------------------------------------------------------------Hyde dan yukki memasuki ruangan kamar yang berdinding putih dan penuh dengan bau obat. Mereka langsung tersenyum saat melihat ken yang menatap kehadiran mereka berdua dari atas ranjang nya, dan juga tetsu yang duduk dikursi yang ada disisi ranjang ken. “akhirnya kalian datang juga! Aku kira sudah melupakan aku!!” ucap ken sambil tertawa “bukan begitu, karena kau masuk rumah sakit dan tetsu terus menemanimu...kamilah yang harus membereskan semuanya dari wawancara sampai pemotretan untuk majalah.” Ucap yukki yang ikut tersenyum “kau sudah tidak apa-apa, kenchan?” tanya hyde “ya, hanya butuh istirahat beberapa hari saja disini.” Ucap ken sambil menatap tetsu yang hanya menundukkan kepalanya. “kau sih, terlalu banyak bekerja sampai kelelahan begini...makanya jaga stamina.” Ucap hyde “iya-iya, aku akan belajar dari kalian!!....aku tidak akan bekerja berlebihan lagi.” Ucap ken “ano,...alat-alat ini untuk apa ya?? Bukannya kamu hanya kelelahan saja, untuk apa alat-alat berat ini?” tanya yukki sambil menunjuk alat-alat medis berukuran besar yang ada disamping ranjang ken “ooo,ini ya? Ini bukan punyaku kok!! Sebenarnya ini punya pasien yang sebelumnya menempati kamar ini, besok katanya sudah mau dibereskan oleh perawat.” Ucap ken dengan cepat. Ken kembali melirik tetsu yang semakin menundukkan kepalanya – ken tidak dapat melihat bagaimana air muka tetsu saat ini. “ah, kalian jadi berangkat ke hongkong hari ini?” tanya ken mencoba merubah topik pembicaraan

“ya, kita khan sudah menjadwalkannya...kita akan melakukan promosi album ke hongkong setelah konser ini.” Ucap hyde “maaf ya...kalian berdua saja yang harus ke sana.” Ucap ken “tidak apa-apa,ken!! Setelah kau sudah sehat kembali, kau akan menyusul kami khan? Mungkin kau dan tetsu bisa sempat ikut promosi album kita yang di Thailand, Korea, dan Indonesia.” Ucap yukki “ya, kalau aku sudah sehat..aku akan menyusul kalian dengan tetchan.” Ucap ken “maaf ya, kenchan...kita tidak bisa lama-lama disini!! Pesawat kita berangkat 2 jam lagi.” Ucap hyde “hati-hati dijalan...oya, jangan lupa oleh-olehnya.” Ucap ken “aku akan menyisakan cewek cantik untukmu di Indonesia.” Ucap hyde sambil tersenyum lebar. Hyde dan yukki langsung melangkah keluar dari kamar inap ken setelah mengucapkan beberapa lelucon. Suasana kamar kembali sepi , tetsu masih menundukkan kepalanya dan ini membuat ken menjadi gelisah. “tetchan....” “aku akan membeli minuman.” Ucap tetsu yang langsung berdiri dan siap beranjak pergi, tapi tangan ken langsung menggenggam lengan tetsu dan menahan tetsu. “apa kau marah padaku?” tanya ken lirih “........tidak...” “aku tahu kau marah ,tetchan!!...maafkan aku!!” “kau membuatku takut,ken!! Aku pikir saat itu...saat itu aku akan...” “tetchan....bukankah aku sudah berjanji padamu?....jika kau masih menginginkanku disisimu, maka aku kan tetap disisimu.” “....... kau berjanji,kenchan?” “ya, aku berjanji padamu!” ucap ken sambil menarik tetsu untuk mendekat dan melingkarkan tangannya ketubuh tetsu. Tetsu pun menerima pelukan ken dan membiarkan dirinya jatuh dalam dekapan ken yang hangat. ----------------------------------------------------------Tirriiiiirriitt – tiriiirriiirrttt........klik! “halo, haido-kun?” “eh, tetchan? Ada apa?” “tidak, aku hanya ingin bertanya tentang hasil dari promosi album kita di Hongkong, kau sudah pergi selama seminggu tetapi sama sekali tidak memberi berita.” Ucap tetsu “hehehehe, maaf tetchan!! Aku kira kau masih sibuk mengurus kenchan, jadi aku tidak ingin menambah bebanmu.”

“tidak apa-apa!! Sekarang...bagaimana hasilnya?” “sangat bagus!! Fans laruku di hongkong dan Korea semakin meningkat!! Jika kau lihat bagaimana sambutan mereka di bandara saat kami datang. Mereka sempat kecewa karena kau dan kenchan tidak bisa ikut,tetapi....jangan kuatir, aku mampu merubah mood mereka menjadi lebih baik.” Ucap hyde dari balik teleponnya “aku tahu kau pasti bisa membuat mereka melupakan kami berdua.” Ucap tetsu sambil tersenyum kecil “apa maksud nya itu, tetchan?” seru hyde , tetsu semakin tertawa kecil karena dia bisa membayangkan wajah kesal hyde “itu pujian,bodoh!!” “sayangnya ditelinga tidak terasa seperti itu.” Balas hyde membuat tetsu kembali tertawa “jadi sekarang kau sudah di Indonesia?” tanya tetsu “ya, baru sampai sekitar 5 jam lalu. Sekarang kami masih di istirahat dikamar dan baru akan ada wawancara di TV nasional mereka nanti malam.” “lakukan yang terbaik,okey?” “pasti!! Oya....bagaimana kenchan? Masih disuruh tinggal di rumah sakit?” “....ya, dia masih harus istirahat. Dokter bilang, kalau dia diijinkan pulang takutnya...dia tidak mau istirahat.” “benar juga sih!! Tapi..apa artinya kau dan kenchan tidak bisa menyusul kesini ya? Lusa aku dan yukki akan diajak jalan-jalan ke pulau BALI, aku rasa kenchan bisa istirahat disana – dia pasti akan senang di sana.” “aku....aku akan menanyakan dulu ke dokter.” Ucap tetsu cepat “aku harap kalian bisa kemari, akan lebih menyenangkan kalau kita berempat bersama-sama disini.” Ucap hyde “ya...aku tahu itu,haido-kun. Aku tutup dulu ya....terima kasih kau dan yuki sudah mau menangani semuanya.” “hei, jangan formal seperti itu donk!! Kayak baru kenal saja....salam buat kenchan ya!! Bilang padanya kalau cewek indonesia udah nunggu kedatangannya hehehehehe...” “iya, nanti aku sampaikan!! Bye.” “bye” “klik!!!” Tetsu terdiam sesaat sambil matanya menatap ponsel yang tergenggam erat dijemarinya. Beberapa saat kemudian, tetsu memasukkan ponselnya di sakunya dan berjalan menelusuri lorong rumah sakit, jemari tangan kirinya membawa satu kantong berisi makanan dan minuman ringan. Saat tetsu berjalan menelusuri lorong dimana kamar ken berada, beberapa kali matanya melihat para perawat yang berlari kencang mencoba mendahului langkah tetsu, tetsu berusaha berjalan sedikit merapat di sisi dinding lorong agar ia tidak menghalangi para perawat yang sedang berlari dengan gelisah.

Satu detik kemudian, tubuh tetsu terasa kaku, ia bahkan menjadi susah untuk bernafas, kedua belah matanya menatap para perawat yang dari tadi berlari dilorong – semuanya bergerak masuk dan keluar dari dalam kamar ken. “ti-tidak...tidak...ini pasti salah...” ucap tetsu bergetar Dengan cepat tetsu langsung berlari menuju kamar inap ken. Saat tetsu sampai tepat didepan pintu ken, matanya terbelalak sangat lebar, bahkan jantungnya bagaikan berhenti berdetak. Barang belanjaan nya pun jatuh dan berceceran dilantai keramik rumah sakit. Dengan kedua belah matanya, tetsu melihat beberapa dokter dan perawat mengelilingi ranjang ken. Tetsu dapat melihat wajah ken dibalik masker oksigennya, begitu pucat, begitu dingin, begitu kaku. Mesin berat yang ada disisi ranjang ken menyuarakan suara lengkingan yang tinggi dan terus menerus. Dokter pun terus memberikan perintah kepada perawat untuk membantunya memberikan pertolongan dengan segera. “tidak...tidak, kenchan!!! Kenchan!!!” teriak tetsu yang langsung berjalan masuk kedalam ruangan penuh dengan perawat. “tolong bawa dia keluar dari sini!!” seru salah satu dokter Dua orang perawat menahan tubuh tetsu agar tetsu tidak mendekat kearah dimana ken berada saat ini. “ken!!!” teriak tetsu “kami mohon anda diluar sebentar!! Kami segera menolong teman anda!!” ucap salah satu perawat yang menahan tubuh tetsu “ken!! Bangun,kenchan!!! Bangun!!!” teriak tetsu yang tidak memperdulikan omongan perawat “kenchan bodoh!!! Ingat janjimu!! Ingat janjimu padaku,bodoh!!!” teriak tetsu yang berhasil melewati halangan kedua perawat dan mendekati tubuh kenyang tergeletak diam. Kedua jemari tetsu memegang kedua bahu ken dan menguncangnya dengan kuat “aku tidak mengijinkanmu!! Tidak!!! Aku tidak mengijinkanmu pergi!!!” teriak tetsu “bawa dia keluar,cepat!!!” seru dokter yang saat ini membuat 3 perawat langsung menarik tetsu agar menjauh dari tubuh ken “kau dengar aku,kenchan?? Aku tidak mengijinkanmu!!! Jadi buka matamu bodoh!! Buka matamu dan tatap aku!!! Ken!!!! Janjimu!! Penuhi janjimu padaku!!! KENNNNN!!!!!” seru tetsu yang berhasil ditarik para perawat itu keluar dari kamar. “tunggu disini sebentar,tuan!!” ucap para perawat itu yang kemudian meninggalkan tetsu berdiri didepan pintu kamar ken yang tertutup rapat Air mata langsung membasahi pipi tetsu, tubuh tetsu langsung bergetar hebat, kedua kakinya langsung terasa lemas dan membuatnya jatuh terduduk dilantai yang dingin. “kumohon....tepati janjimu,kenchan!!....jangan lakukan ini padaku....jangan...kenchan...” ucap tetsu diantara isak tangisnya “jangan tinggalkan aku,kenchan~~~~....” desah tetsu yang langsung menutup wajahnya dengan kedua jemarinya dan terus menderaikan air mata. --------------------------------------------------------------------

Tetsu memasuki kamar ken dengan perlahan dan tanpa suara. Matanya tidak pernah melepas sosok ken yang tergeletak diam diatas ranjangnya. Bibirnya masih tertutupi oleh masker oksigen yang tersambung dengan tabung oksigen berukuran besar. Mesin yang ada disisi ken tidak lagi mengeluarkan suara melengking yang memekakkan telinga tetapi suara berdenyut yang terdengar pendek-pendek. Tetsu juga dapat mendengar suara nafas ken yang terasa sesak . tetsu dapat merasakan saat ini ken pasti sangat kesusahan bernafas hingga menimbulkan suara nafas yang begitu serak, sesak, dan berat. Jemari tetsu secara perlahan menyentuh lembut jemari ken yang tergeletak tak berdaya disisi tubuhnya. Tanpa bisa ditahan, air mata kembali mengalir dan membentuk kristal-kristal yang jatuh di pipi dan leher tetsu. “ogawa-san...kitamura-san saat ini masih berusaha bertahan hidup. Saya tidak tahu kenapa tetapi......usaha nya hanya membuatnya merasakan penderitaan dan rasa sakit yang lebih dari sebelumnya.” Pernyataan dokter sesaat setelah menyelamatkan ken masih terngiang di pikiran tetsu. “kenchan ~~~~~~, apa yang harus kulakukan........” ucap tetsu sangat lirih – bagaikan bertanya pada dirinya sendiri Jemari ken tiba-tiba bergerak sesaat, tetsu langsung menatap wajah ken yang masih begitu pucat. Sedikit demi sedikit ken membuka kedua matanya, walau tidak bisa sepenuhnya tetapi ken dapat melihat tetsu yang berdiri dihadapannya dengan wajah penuh kesedihan. “kenapa.........me....nangis.....?” tanya ken diantara suara nafasnya yang berat dan juga serak “tadi kau....kau akan meninggalkanku,kenchan.” Ucap tetsu pelan “...a...ku.....kem...ba...li.....” ucap ken dengan nafas yang makin sesak Tetsu menganggukkan kepalanya pelan dan mempererat genggamannya pada jemari ken. Lalu tetsu kembali menatap kearah ken yang juga menatapnya. Tatapan yang masih penuh dengan kehangatan dan kelembutan kearah tetsu. “bolehkah aku naik keranjangmu dan tidur bersamamu?” tanya tetsu lirih “.....ya~~.......” ucap ken hampir tidak terdengar karena tertutupi oleh nafasnya yang berat Tetsu menaiki ranjang ken, tubuhnya merebah tepat disisi tubuh ken,tetapi tetsu merebahkan kepalanya tepat didada ken. Bagi tetsu dada ken masih terasa tegap dan gagah. Bahkan tetsu dapat mendengar detak jantung ken yang berdegup dan mengeluarkan irama indah ditelinga tetsu. “ne,kenchan....apa aku egois?” tanya tetsu “...ti...dak......” Untuk beberapa saat tetsu menutup kedua matanyanya, membiarkan suasana sepi menyapu ruangan tersebut, suara detak mesin pun semakin lama semakin tidak terdengar oleh tetsu, ia hanya memfokuskan diri pada suara detak jantung ken. “apa kau sudah melihatnya?.....melihat surga?” tanya tetsu masih terus memejamkan matanya DEGDEG...DEGDEG....DEGDEG.....DEGDEG .. DEGDEG...DEGDEG... “...yaa........” “apa benar kata orang...tempat itu sangat indah?”

“.....ya.....in-da..h.....” DEGDEG...DEGDEG... DEGDEG...DEGDEG... DEGDEG...DEGDEG... “sejukkah disana...disurga?” “.....ya......” “kau ..... pasti menyukai nya...iya khan...kenchan...?” tanya tetsu yang sebuah titik air mata sudah berada dikedua sudut matanya. “.....te....te...ch-an......” DEGDEG...........DEGDEG ...........DEGDEG...........DEGDEG........DEGDEG “ne kenchan....kau adalah pria terbaik yang pernah kutemui seumur hidupku, ........ kau adalah sosok yang dapat kuandalkan untuk selalu disisiku – .... kau adalah..... malaikat yang paling kusayangi.” Ucap tetsu sambil derai air mata sudah mulai mengalir dan membasahi pipinya DEGDEG..........DEGDEG............ DEGDEG..........DEGDEG............ “kau selalu membantu siapapun – tanpa memperdulikan siapa dia......kau selalu ingin membahagiakan orang – selalu ingin mereka bahagia.” “............kenchan, sekarang kaulah yang harus menerima kebahagiaan itu.” Ucap tetsu bergetar “ te...chan........” “hiduplah didunia yang indah itu,kenchan. Bahagialah disana!....berikan senyuman terindahmu dari dunia yang sejuk itu.” DEG...DEG.....DEG...DEG....... DEG...DEG...DEG........ “tapi jangan pernah melupakanku,kenchan. Tetaplah kau jaga aku ... tetaplah kau hanya memikirkan diriku.......tetaplah kau hanya mencintaiku...” ucap tetsu sambil terisak DEG.........DEG...DEG........DEG...DEG........ “kau tidak perlu kuatir....aku akan menjelaskan semuanya pada hyde dan yuki...aku juga lah yang akan menjaga mereka. Aku akan menjadi kuat...demi dirimu...” DEG...........DEG............DEG............. “istirahatlah dengan tenang,kenchan. Tidurah yang nyenyak.....aku tidak akan marah lagi padamu........aku..............” DEG...................DEG............. “aku mengijinkanmu untuk pergi....kenchan....” ucap tetsu yang langsung jemarinya menutup bibirnya agar tidak mengeluarkan suara tangisnya yang siapa keluar dengan keras. DEG.......................... “Aku selalu mencintaimu,kenchan!” TTIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTT..!!!!!!

Suara detak jantung ken pun akhirnya tidak lagi terdengar di telinga tetsu, akhirnya tetsu pun membiarkan tangisnya keluar dengan kuat. Tetsu membiarkan luapan kesedihannya keluar dari tubuhnya yang kecil itu. “Ya Tuhaaannnn~~~~~..........” seru tetsu sambil terisak dalam kesedihannya Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan dokter juga para perawat kembali memasuki ruangan dan mengelilingi sisi ranjang ken. Beberapa perawat menuntun tetsu agar bangun dari atas ranjang dan menjauhkan tetsu dari ken. Mereka kemudian langsung sibuk untuk melakukan pertolongan darurat kepada ken, tetapi alat itu terus melengking dan tidak muncul respon seperti sebelumnya. Tetsu terduduk lemas di sudut ruangan. Menatap tak berdaya kearah tubuh ken yang sudah kaku membujur diatas ranjang. “jangan pernah...lupakan aku....karena aku...juga mencintaimu...” ucap tetsu lemah -------------------------------------------------------------Diruang yang cukup besar, sebuah foto ken terpajang ditengah ruangan dengan pita hitam yang menghias di bingkai foto, bunga dan juga dupa mendampingi foto tersebut. Beberapa orang saling bergantian memasuki ruangan dan memberikan penghormatan terakhir danjuga kepada sanak keluarga ken yang duduk disalah satu sisi ruangan tersebut. Tetsu berdiri tidak jauh dari kediaman ken yang saat ini diliputi duka yang luar biasa. Tetsu hanya bisa memandang tiap orang yang keluar dan masuk dalam rumah tersebut – dengan air muka penuh kesedihan dan kehilangan yang sangat dalam. Tetsu tidak bisa melangkah memasuki kediaman ken, dia .... tidak ingin lepas kendali dan menangis dihadapan keluarga ken. “tetchan!!” seru hyde yang berjalan dengan cepat mendekati tetsu. Dibelakangnya terlihat yukki yang berusaha mengikuti laju jalan hyde yang cepat. “haido-kun.....” “BUGSS!!!” Sebuah pukulan mengenai wajah tetsu dan membuat tetsu jatuh terjerebab di tanah. Darah segar keluar dari sisi bibirnya dan pipinya terlihat mulai memerah dan semakin memerah. “haido-kun!! Hentikan!!” seru yukki yang mencoba menarik hyde menjauh dari tetsu “kenapa kau menyembunyikannya?/ kenapa kau tidak bilang kalau ken sakit keras??” seru hyde dengan marah “maafkan aku, haido-kun...” “tidak ada gunanya sekarang minta maaf!! Maafmu tidak akan bisa mengembalikan kenchan!!” pekik hyde “haido-kun....kita semua sedang sedih, tetsu juga sedih....jadi, kumohon...jangan berkelahi disini.” Ucap yukki “kau bukan temanku lagi, tetchan!! Kau bukan apa-apa lagi bagiku.” Ucap hyde yang langsung membalikkan badannya dan melangkah pergi “tetsu,jangan diambil hati ya.....jika dia sudah tenang, dia akan kembali seperti dulu.” Ucap yukki yang langsung menyusul hyde.

Tetsu berusaha berdiri dari atas tanah , jemarinya menghapus darah yang keluar dari sisi bibirnya. Sebuah angin sejuk berhembus menerpa wajah tetsu dan membuat tetsu langsung menengadahkan kepalanya keatas langit. “kau mengkuatirkan aku ya, kenchan?....jangan kuatir, aku tidak apa-apa!! Benar kata yukki, hyde akan kembali ceria setelah dia menjadi lebih tenang.” Ucap tetsu lirih “aku sudah berjanji padamu khan?..... selama kau menjagaku dari sana, aku akan menjadi kuat...untuk menjaga yang lainnya.” Ucap tetsu Matanya kembali menatap kearah kediaman ken yang masih ramai dikunjungi oleh orangorang dengan pakaian serba hitam. Lalu tetsu membalikkan badannya dan melangkah menjauhi tempat dimana dulu ken tinggal. Tetsu terus berjalan – tanpa melihat kembali kearah belakang. [*] ------------------------------------------------------------------Yukki menatap dengan tatapan sedih kearah hyde yang duduk di pojok ruangan. Hyde menangis – terdengar isak tangis yang sangat perih dan memilukan dari arah hyde. “haido-kun....sabar ya...” ucap yukki lirih “bagaimana aku bisa sabar?? AKU SANGAT MARAH!!!” teriak hyde membalikkan badannya dan menatap yukki dengan mata penuh air mata “tapi..kau tahu, ini bukan kesalahannya...” “bukan kesalahannya?? Ini memang kesalahannya!!!! Apa maksudnya melakukan ini semua?? Apa maksudnya membuat ku melakukan hal...hal sekeji itu??” “haido-kun........”ucap yukki sambil meringis “...tetchan!!!!!” teriak hyde yang langsung berlari dengan cepat kearah sudut ruangan yang tidak jauh dari mana hyde berada saat ini. “berhenti sampai disitu, haido-kun!!” Sebuah kaki langsung muncul dari balik meja yang ada ditengah ruangan dan berhasil menyegel kaki hyde sehingga tubuh hyde pun limbung kedepan dan jatuh kelantai dengan cukup keras. “ACCHHH!!..apa yang kau lakukan hah?” “aku tak akan membiarkan kau melakukan hal itu.” “hal apa? Dan siapa yang menyebabkan semua ini hah? Siapa?? KAMU KHAN, KENCHAN??” teriak hyde kearah ken yang duduk dengan santai di salah satu kursi. “aku tidak tahu maksudmu apa...” ucap ken dengan memasang wajah tak bersalahnya “KAU DENGAN ULAH MASTERPIECE MU ITU!!!....apa yang sebenarnya merasuki mu hingga kau membuat......membuat cerita aneh seperti ini.” Seru hyde sambil melempar lembaran kertas lusuh kemeja yang ada dihadapan ken “itu bukan cerita aneh... itu sangat terkenal dikalangan fans kita. Namanya FANFIC!!” ucap ken dengan tenang

“aku tidak perduli namanya apa!! Yang penting kau membuatku memukul tetsu dalam cerita tololmu itu!! Apa kau gila, kenchan? Aku tidak akan pernah mau memukul tetchan!! Aku tidak akan pernah punya niat menyakitinya!!!” “jangan diambil hati,haido-kun!! Ini kan Cuma cerita fiksi. Apalagi aku membuat seperti itu agar ceritanya terasa lebih keren, tidak ada maksud yang terselubung didalamnya.” “kenapa tiba-tiba kau membuat cerita...eee... fanfic ini, kenchan?” tanya yukki “kebetulan aku mampir di forum diskusi dan melihat ada bagian yang isinya cerita-cerita seperti ini. Karena kelihatan menarik, aku pun berusaha membuatnya....hehehehe, tapi bagus khan? Emosinya keluar semua!! Aku membuatnya dengan sepenuh hati lhooo.” Ucap ken dengan memasang wajah bangga “DUEENGGG!!!” “ACCHHH!!!” seru ken saat kepalanya terpukul oleh sesuatu yang keras. Ken , hyde, dan yukki menjadi melongo heran saat sebuah penggorengan sudah ada di atas meja. Mereka bertiga langsung menatap tetsu yang sudah berkacak pinggang dan berdiri tepat dibelakang ken. “sudah kukatakan!! Jangan terus bercanda!! Jika waktu nya kerja ya kerja!!! Dan kenchan, bukankah tadi sudah kubilang buang hasil karya bodohmu itu!!” seru tetsu dengan tegas membuat ketiga anak laruku langsung bergetar ketakutan. Tetsu membalikkan badannya dan kembali sibuk membongkar sesuatu dalam kardus disudut ruangan studio. Ken masih mengelus kepalanya yang terasa nyeri. “darimana penggorengan ini? Bagaimana bisa ada dalam studio sih?” sungut ken “he?..bukankah ini penggorenganmu,kenchan?” seru yukki “hah?” ucap ken bingung “hee..iya ya, betul juga!! Ini khan penggorengan yang kita pakai saat kita membuat acara barbeque di bukit waktu itu.” Ucap hyde “ah, aku ingat sekarang!! Karena waktu itu kita langsung balik ke stuido, aku juga jadi lupa membawa pulang seluruh alat masak kerumah, jadi aku simpan di studio ini ya.” “dasar, kenchan!! Dibawa tuh penggorengan...lihat sampai berlumut gitu.” Ucap hyde “woi, mana ada lumutnya? Oh ya...bukankah aku juga menyimpan alat masak lainnya disini ya?” ucap ken “ya, seingatku saat itu kau membawa panci, beberapa gelas wine, piring plastik, dan pisau.” Ucap yukki “okey....penggorengan, panci, gelas, piring, dan pisau.” Ucap ken sambil menganggukanggukkan kepalanya sebagai tanda dia sudah hafal. Sedetik kemudian, ketiga anak laruku ini langsung tertegun kaku dan saling berpandangan satu sama lainnya. Lalu secepat kilat mereka memutar kepala mereka dan menatap kearah tetsu yang ada di sudut ruangan. Bola mata mereka bagaikan siap menggelinding keluar saat melihat jemari tangan kanan tetsu sudah memegang sebuah pisau berukuran besar. Sinar lampu dari langit studio menerpa sisi perak pisau sehingga memperlihatkan kilatan ketajaman dari pisau itu. “HUWAA!!!”

Teriak mereka bertiga dan langsung berlari dengan cepat menuju pintu studio. “KENCHAN!!!” pekik tetsu membuat ken menghentikan larinya. Jemari ken menahan kedua temannya tetapi hyde dan yukki dengan mudah menghindar dan berdiri disisi luar pintu studio. “jangan mati, kenchan!!” seru hyde lirih “berjuanglah!!” ucap yukki yang akhirnya mereka berdua menghilang dibalik pintu studio. Dengan wajah pucat pasi ken memutar badannya dan menghadap kearah tetsu yang masih berdiri di sudut ruangan dengan memegang pisau perak yang tajam. “tetchan...aku minta maaf deh!! Sungguh aku minta maaf!! Aku kapok!! Aku gak akan buat yang beginian lagi!! Janji!!!” seru ken sambil keringat deras membasahi wajahnya Tetsu menatap datar kearah ken dan bergerak maju mendekati ken dengan masih membawa pisau perak dijemarinya. “tetchannnnn....aku belum mau matiiiiii!!!!!!” pekik ken keras “apa yang kau katakan, bodoh?” ucap tetsu yang menaruh pisau perak tepat disisi penggorengan “aku hanya mengumpulkan semua barangmu ini sehingga kau bisa membawanya pulang. Ini studio ,kenchan,.. Bukan dapur!!” seru tetsu yang kembali kesudut ruangan dan membongkar semua isi dari kardus. “oh?...i-iya...” ucap ken yang menghampiri meja dan mengangkat penggorengan dan juga pisau. Tetsu kemudian memberikan panci juga beberapa gelas agar juga dibawa oleh ken. “apa tidak ada kardus? Aku tidak bisa membawa semuanya.” Ucap ken “tidak ada!! Bawa saja seperti itu.” Ucap tetsu Ken hanya mendengus saat melihat kedua tangannya penuh dengan alat-alat masak yang dia telantarkan cukup lama didalam studio. “kalau begitu...aku pulang duluan ya?!” ucap ken sambil membalikkan badannya dan melangkah pergi Tetapi baru satu langkah, ken terpaksa menghentikan langkahnya saat ia merasakan sebuah pegangan kuat pada ujung kemejanya . ken menoleh kebelakang dan melihat jemari tetsu memegang erat ujung kemeja ken, lalu ken menatap tetsu yang membelakanginya. “asal kau tahu saja..... aku tidak akan mengampunimu jika kau meninggal terlebih dahulu dari aku!!” ucap tetsu tanpa menoleh kearah ken sama sekali Ken terdiam sesaat , menatap punggung tetsu yang gemetar halus, lalu matanya menatap jemari lentik tetsu yang menggenggam erat kemejanya. Sebuah senyum lembut langsung menghiasi bibir ken. “aku berjanji..... kau tidak akan melihatku meninggal , tetchan.” Ucap ken lembut “...... ya sudah, sana pergi!!” seru tetsu “ya, aku pergi....tapi lepasin dulu peganganmu ini donk!” ucap ken membuat tetsu melihat langsung kearah jemarinya yang masih menggenggam kemeja ken. Dengan wajah memerah tetsu melepaskan pegangannya dan kembali membelakangi ken yang makin mengembang senyumnya.

“tetchan!!” “apa lagi sih?’ seru tetsu sambil membalikkan badannya Tiba-tiba ken bergerak mendekati tetsu hingga wajah mereka saling berdekatan. Ken menyandarkan keningnya pada kening tetsu hingga hidung mereka hampir bertabrakan. Kedua mata mereka saling bertemu dan menatap penuh makna. “jika kau masih menginginkanku disisimu, maka aku akan tetap disisimu.....selamanya.” ucap ken dengan lembut. Kedua pipi tetsu yang putih tiba-tiba merona merah dan membuat tetsu semakin terlihat manis di mata ken. “aku pulang duluan yaaa...” seru ken yang langsung bergerak mundur dan melangkah lagi menuju pintu studio “kenchan....” seru tetsu yang langsung tertahan. Ken kembali menatap tetsu yang bingung dan tidak berani kembali menatap kearahnya. “aku akan kembali menjemputmu...tunggu aku ya?!” ucap ken lembut. Tetsu mengangkat wajahnya yang masih merona merah dan menatap ken yang tersenyum penuh kehangatan. “aku...akan menunggu.” Ucap tetsu pelan disambut senyum lebar oleh ken. Ken pun akhirnya melangkah keluar dari studio dan memasukkan semua barangnya kedalam mobilnya. Lalu sebelum ken menyalakan kendaraannya, ia menyempatkan diri untuk menatap kearah gedung studio yang terbentang di sisinya. Lalu sebuah senyum kembali mengembang dibibirnya. “mungkin aku harus membuat fanfic yang lainnya.” Ucap ken lirih sambil tersenyum kecil. ~~OWARI~~

Related Documents

Stay With Me
November 2019 10
_please Stay With Me-1.pdf
November 2019 5
Stay
April 2020 30
You Belong With Me
July 2020 8
Come Dine With Me
June 2020 10