OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data
Pengertian dan Penggunaan Statistika
Jenis-jenis Statistika
Ukuran Pemusatan
Jenis-jenis Variabel
Ukuran Penyebaran
Sumber Data Statistika
Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Skala Pengukuran Beberapa Alat Bantu Belajar Alat Bantu Program Statistika dengan Komputer 1
DEFINISI • Statistika
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.
• Statistik
Suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka.
2
Biostatistika yaitu penerapan metode statistika dalam memecahkan permasalahan dalam bidang biologi Mencari deskripsi suatu variable Mencari hubungan antar variable Menentukan perbedaan respon akibat perlakuan yang diberikan Statistik diperlukan sbg alat utk membantu memecahkan berbagai masalah melalui penelitian Penelitian = penyelidikan/pencarian yg sistematik thd kebenaran yg blm terungkap (Leedy, 1974)
3
Ciri-ciri penelitian : dimulai dg adanya pertanyaan membutuhkan pernyataan yg jelas membutuhkan perencanaan dilakukan secara bertahap mengajukan hipotesis mengemukaan fakta dan makna dg benar bersifat sirkuler
4
Dalam melakukan suatu penelitian harus dilandasi dengan penggunaan metode ilmiah Syarat metode ilmiah: Dasar : - fakta/data yg reliable, valid, ternilai - teori yg relevan Sifat : universal, obyektif. Jujur dan terbuka. Logis, kritis, analistis, dinamis dan inovatif
5
Data kasar (raw data) diperoleh dari hasil pengukuran suatu variable pada sample yg diambil dari suatu populasi menggunakan teknik pengambilan sample tertentu Langkah-langkah kegiatan statistika utk menangani data kasar : 1. Pengumpulan data 2. Pengolahan data (diurutkan atau digolongkan) 3. Penyajian data dalam tabel atau grafik 4. Penafsiran sajian data 5. Analisa data 6. Penafsiran dan pengambilan kesimpulan 7. Pemanfaat penafsiran dan kesimpulan utk penentuan kegiatan penelitian lbih lanjut
Poin 1,2,3,4,7 disebut statistik deskriptif (tanpa analisis, tanpa generalisasi, tanpa pengujian hipotesis, dan hanya melakukan perhitunganperhitungan saja) Disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (mean, modus, median), bardiagram, histogram, polygon, dll Poin 1,2,3,4,5,6,7 disebut statistik inferensial (dg analisis, generalisasi, pengujian hipotesis) Uji t,z, F 7
JENIS-JENIS STATISTIKA
Statistika Deskriptif
STATISTIKA
1. 2. 3. 4. 5.
1.
Statistika Induktif
2. 3. 4. 5. 6.
Materi: Penyajian data Ukuran pemusatan Ukuran penyebaran Angka indeks Deret berkala dan peramalan Materi: Probabilitas dan teori keputusan Metode sampling Teori pendugaan Pengujian hipotesa Regresi dan korelasi Statistika nonparametrik 8
DATA Himpunan nilai/variate/datum atau informasi lain yg diperoleh dari observasi, pengukuran dan penilaian) thd suatu obyek atau lebih
Obyek
pengamatan
variable
variate/nilai
Data kualitatif = diperoleh dari hasil pengamatan Data kuantitatif = diperoleh dari kegiatan pengukuran atau penilaian
9
POPULASI DAN SAMPEL POPULASI
Sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian.
SAMPEL
Suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.
10
JENIS-JENIS DATA 1. Jenis kelamin 2. Warna bunga 3. Habitat, dll
Data Kualitatif
DATA
Data Diskret
Data Kuantitatif
Data Kontinu
1. Jumlah kloroplas 2. Jumlah trombosit 3. Jumlah sel, dll 1. Berat badan 2. Jarak kota 3. Luas tanah, dll 11
Penggolongan data statistik Berdasarkan sifat angka : Data kontinyu, yaitu data statistic yg angkaangkanya mrpk deretan angka yg sambungmenyambung, ex; data BB (kg): 40.3, 40.9, 50 dst Data diskrit, yaitu data statistic yg tidak mgk berbentuk pecahan, ex; data jml buku perpust (buah): 50,125,350, 275 dst
12
Berdasarkan cara menyusun angkanya : Data nominal, yaitu data statistic yg cara menyusunnya didasarkan pada klasifikasi tertentu, ex; Jml mahasiswa PBiologi 2009/2010 menurut tingkat dan jenis kelaminnya Data ordinal/urutan, yaitu data statistic yg cara menyusun angkanya didasarkan pada urutan/ranking, Ex: Hasil nilai statistik berdasarkan ranking Data interval, yaitu data statistic dimana terdapat jarak yg sama di antara hal-hal yg sdg diteliti
13
Berdasarkan bentuk angkanya : Data tunggal, yaitu data statistic yg angka-angkanya mrpk satu unit atau satu kesatuan, tdk dikelompokkan Data kelompok, yaitu data statistic tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka, ex; 80 – 84, 75 – 79 Berdasarkan waktu pengumpulannya : Data seketika, yaitu data statistic yg mencerminkan keadaan pada suatu waktu saja, ex : pada semester gasal 2009/2010 Data urutan waktu, yaitu data statistic yg mencerminkan keadaan dari waktu ke waktu secara berurutan, ex jumlah mahasiswa yg lulus dari tahun 1996 - 2006 14
SUMBER DATA STATISTIKA
Data Primer
1. Wawancara langsung 2. Wawancara tidak langsung 3. Pengisian kuisioner
DATA
Data Sekunder
Data dari pihak lain: 1. BPS 2. Bank Indonesia 3. World Bank, IMF 4. FAO dll 15
Istilah dalam statistika
Obyek = benda hidup atau mati yg diuji unsur-unsur, sifat dan kelakuannya melalui pengamatan, pengukuran dan penilaian guna mendpt info atau nilai-nilai yg berguna mengenai benda tsb VARIABEL Suatu sifat dari obyek atau unsur dari obyek yg dpt diamati atau diukur shg menghasilkan nilai, ukuran atau criteria lain yg dpt bervariasi VARIATE Angka/nilai ukuran/criteria lain yg dicapai suatu variabel pada suatu individu atau unit statistic 16
VARIASI Adanya perbedaan antar nilai/variate/ukuran dll dari suatu variabel pada populasi atau sampel VARIABILITAS Kemungkinan utk bervariasi dr nilai suatu variable pd suatu populasi atau sample PARAMETER suatu variabel terukur yg digunakan sbg criteria utk mengevaluasi suatu populasi atau sistem 17
NILAI PARAMETRIK suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari perhitungan atau data sensus, masih harus di analisis. NILAI STATISTIK suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari perhitungan atau data sensus.
18
Statistika Parametrik: • Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan data interval atau rasio • mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. • Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.
Statistika Nonparametrik Membutuhkan data dengan data ordinal dan nominal Merupakan statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.
20
DISTRIBUSI FREKUENSI
DEFINISI
Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan Dapat mengetahui gambaran secara menyeluruh Kekurangan Rincian atau informasi awal menjadi hilang
CONTOH
Distribusi Frekuensi Tinggi Badan 100 Mahasiswa UNS Tinggi Badan
Frekuensi
151-153 154-156 157-159 160-162 163-165 166-168 169-171 172-174
3 7 12 18 27 17 11 5
Sumber: Data buatan
LIMIT, BATAS, NILAI TENGAH, DAN LEBAR KELAS
Limit Kelas/Tepi Kelas Nilai terkecil/terbesar pada setiap kelas Batas Kelas Nilai yang besarnya satu desimal lebih sedikit dari data aslinya Nilai Tengah Kelas Nilai tengah antara batas bawah kelas dengan batas atas kelas Lebar Kelas Selisih antara batas bawah kelas dengan batas atas kelas
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI 1) 2)
3)
Tentukan Range atau jangkauan data (r) Tentukan banyak kelas (k) Rumus Sturgess : k=1+3,3 log n Tentukan lebar kelas (c) c=r/k
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI (lanjutan) 4)
5)
6)
7) 8)
Tentukan limit bawah kelas pertama dan kemudian batas bawah kelasnya Tambah batas bawah kelas pertama dengan lebar kelas untuk memperoleh batas atas kelas Tentukan limit atas kelas Tentukan nilai tengah kelas Tentukan frekuensi
CONTOH
Data hasil ujian akhir Mata Kuliah Statistika dari 60 orang mahasiswa 23
60
79
32
57
74
52
70
82
36
80
77
81
95
41
65
92
85
55
76
52
10
64
75
78
25
80
98
81
67
41
71
83
54
64
72
88
62
74
43
60
78
89
76
84
48
84
90
15
79
34
67
17
82
69
74
63
80
85
61
JAWAB
1.
2.
3. 4.
Data terkecil = 10 dan Data terbesar = 98 r = 98 – 10 = 88 Jadi jangkauannya adalah sebesar 88 Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log 60 = 6,8 Jadi banyak kelas adalah sebanyak 7 kelas Lebar kelas (c) = 88 / 7 = 12,5 mendekati 13 Limit bawah kelas pertama adalah 10, dibuat beberapa alternatif limit bawah kelas yaitu 10, 9, dan 8 Maka batas bawah kelas-nya adalah 9,5 ; 8,5 ; dan 7,5
JAWAB (lanjutan) 5.
6.
Batas atas kelas pertama adalah batas bawah kelas ditambah lebar kelas, yaitu sebesar - 9,5 + 13 = 22,5 - 8,5 + 13 = 21,5 - 7,5 + 13 = 20,5 Limit atas kelas pertama adalah sebesar - 22,5 - 0,5 = 22 - 21,5 - 0,5 = 21 - 20,5 – 0,5 = 20
JAWAB (lanjutan) Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
8-20 21-33 34-46 47-59 60-72 73-85 86-98
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
10-22 23-35 36-48 49-61 62-74 75-87 88-100
Misal dipilih Alternatif 2
JAWAB (lanjutan) 7.
Nilai tengah kelas adalah batas bawah kelas batas atas kelas 2 8,5 21,5 15 2
8.
Frekuensi kelas pertama adalah 3
JAWAB (lanjutan)
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistik Interval Kelas
Batas Kelas
Nilai Tengah
Frekuensi
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
8,5-21,5 21,5-34,5 34,5-47,5 47,5-60,5 60,5-73,5 73,5-86,5 86,5-99,5
15 28 41 54 67 80 93
3 4 4 8 12 23 6 Jumlah
60
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF DAN KUMULATIF
Distribusi frekuensi relatif Membandingkan frekuensi masing-masing kelas dengan jumlah frekuensi total dikalikan 100 % Distribusi frekuensi kumulatif ada 2, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika Interval Kelas
Batas Kelas
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
8,5-21,5 21,5-34,5 34,5-47,5 47,5-60,5 60,5-73,5 73,5-86,5 86,5-99,5
Nilai Tengah Frekuensi 15 28 41 54 67 80 93 Jumlah
Frekuensi Relatif (%)
3 4 4 8 12 23 6
5 6,67 6,67 13,33 20 38,33 10
60
100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
Interval Kelas 9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
Batas Kelas
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Persen Kumulatif
kurang dari 8,5 kurang dari 21,5 kurang dari 34,5 kurang dari 47,5 kurang dari 60,5 kurang dari 73,5 kurang dari 86,5 kurang dari 99,5
0 3 7 11 19 31 54 60
0 5 11,67 18,34 31,67 51,67 90 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika Interval Kelas
Batas Kelas
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Persen Kumulatif
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
lebih dari 8,5 lebih dari 21,5 lebih dari 34,5 lebih dari 47,5 lebih dari 60,5 lebih dari 73,5 lebih dari 86,5 lebih dari 99,5
60 57 53 49 41 29 6 0
100 95 88,33 81,66 68,33 48,33 10 0
HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI
Frekuensi
Histogram dan Poligon Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kulia 23
25
Histogram Poligon Frekuen
20
12
15
8
10 5
0
3 8,5
4
4
6
34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF Frekuensi Kumulatif
Ogif Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mat 60 60 54 50 40
31
30
20 10
0
3 8,5
7
11
19
6
34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan) Frekuensi Kumulatif
Ogif Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata 60 60 57 53 49 50 41 40 29 30
20 10
0
6
8,5
34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan) Frekuensi Kumulatif
Ogif Frekuensi Kumulatif Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah kurva ogif lebih dari 60 kurva ogif kurang dari 50 40 30
20 10
0
8,5
34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK DATA
UKURAN PEMUSATAN Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data atau kumpulan pengamatan dimana nilai tersebut menunjukkan pusat data. Yang termasuk ukuran pemusatan : 1. Rata-rata hitung 2. Median 3. Modus 4. Rata-rata ukur 5. Rata-rata harmonis
1. RATA-RATA HITUNG Rumus umumnya : Jumlah semua nilai data Rata - rata hitung Banyaknya nilai data 1.
Untuk data yang tidak mengulang X1 X 2 ... X n X X n n
2.
Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu X
f1X1 f 2 X 2 ... f n X n fX f1 f 2 ... f n f
RATA-RATA HITUNG (lanjutan) 1. Dalam Tabel Distribusi Frekuensi Interval Kelas
Nilai Tengah (X)
Frekuensi
fX
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
15 28 41 54 67 80 93
3 4 4 8 12 23 6
45 112 164 432 804 1840 558
Σf = 60
ΣfX = 3955
fX 3955 X 65,92 f 60
RATA-RATA HITUNG (lanjutan) 2. Dengan Memakai Kode (U) Interval Kelas
Nilai Tengah (X)
U
Frekuensi
fU
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
15 28 41 54 67 80 93
-3 -2 -1 0 1 2 3
3 4 4 8 12 23 6
-9 -8 -4 0 12 46 18
Σf = 60
ΣfU = 55
fU 55 X X0 c 54 13 65,92 f 60
RATA-RATA HITUNG (lanjutan) 3. Dengan pembobotan Masing-masing data diberi bobot. Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid dan 70 untuk ujian akhir. Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4, maka rata-rata hitungnya adalah :
(2)65 (3)76 (4)70 X 70,89 23 4
2. MEDIAN Untuk data berkelompok n -F Med L 0 c 2 f L 0 batas bawah kelas median F jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung median f frekuensi kelas median
MEDIAN (lanjutan) Contoh : Interval Kelas
Frekuensi
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
3 4 4 8 12 23 6 Σf = 60
Letak median ada pada data ke 30, yaitu pada interval 61-73, sehingga : L0 = 60,5 F = 19 f = 12
60 - 19 72,42 Med 60,5 13 2 12
3. MODUS Untuk data berkelompok b1 Mod L 0 c b1 b 2 L 0 batas bawah kelas modus b1 selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus b 2 selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
MODUS (lanjutan) Contoh : Interval Kelas
Frekuensi
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
3 4 4 8 12 23 6 Σf = 60
Data yang paling sering muncul adalah pada interval 74-86, sehingga : L0 = 73,5 b1 = 23-12 = 11 b2 = 23-6 =17 11 Mod 73,5 13 78,61 11 17
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS
1)
2)
3)
Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data : Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri. Jika Mod<Med
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS (lanjutan)
Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan : Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)
X - Mod 3 X Med
4. RATA-RATA UKUR Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain berkelipatan. n
G X1.X2 ....Xn
Untuk data tidak berkelompok log X G antilog n
Untuk data berkelompok f log X G antilog f
RATA-RATA UKUR (lanjutan) Contoh : Interval Kelas
Nilai Tengah (X)
Frekuensi
log X
f log X
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
15 28 41 54 67 80 93
3 4 4 8 12 23 6
1,18 1,45 1,61 1,73 1,83 1,90 1,97
3,54 5,8 6,44 13,84 21,96 43,7 11,82
Σf = 60
107,1 G antilog 60,95 60
Σf log X = 107,1
5. RATA-RATA HARMONIS Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk pecahan atau desimal. Untuk data tidak berkelompok RH n 1 X
Untuk data berkelompok
f RH f X
RATA-RATA HARMONIS (lanjutan) Contoh : Interval Kelas 9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
Nilai Tengah Frekuensi (X) 15 28 41 54 67 80 93
60 RH 53,52 1,121
f/X
3 4 4 8 12 23 6
0,2 0,143 0,098 0,148 0,179 0,288 0,065
Σf = 60
Σf / X = 1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL 1. Kuartil Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi empat bagian yang sama besar. Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau kuartil bawah, kuartil kedua (Q2) atau kuartil tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil atas.
KUARTIL (lanjutan) Untuk data tidak berkelompok Q i nilai ke -
in 1 , i 1,2,3 4
Untuk data berkelompok in F , i 1,2,3 Qi L 0 c 4 f
L0 = batas bawah kelas kuartil F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil Qi f = frekuensi kelas kuartil Qi
KUARTIL (lanjutan) Contoh : Interval Kelas
Nilai Tengah (X)
Frekuensi
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
15 28 41 54 67 80 93
3 4 4 8 12 23 6 Σf = 60
Q1 membagi data menjadi 25 % Q2 membagi data menjadi 50 % Q3 membagi data menjadi 75 % Sehingga : Q1 terletak pada 48-60 Q2 terletak pada 61-73 Q3 terletak pada 74-86
KUARTIL (lanjutan) 1.60
Untuk Q1, maka :
- 11 54 Q1 47,5 13 4 8
Untuk Q2, maka :
2.60 - 19 72,42 Q 2 60,5 13 4 12
Untuk Q3, maka :
3.60 31 4 81,41 Q3 73,5 13 23
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan) 2. Desil Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi sepuluh bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan) Untuk data tidak in 1 berkelompok D nilai ke , i 1,2,3,...,9 i
10
Untuk data berkelompok in
-F Di L 0 c 10 , i 1,2,3,...,9 f
L0 = batas bawah kelas desil Di F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas desil Di f = frekuensi kelas desil Di
DESIL (lanjutan) Contoh : Interval Kelas
Nilai Tengah (X)
Frekuensi
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
15 28 41 54 67 80 93
3 4 4 8 12 23 6 Σf = 60
D3 membagi data 30% D7 membagi data 70% Sehingga :
D3 berada pada 48-60 D7 berada pada 74-86
DESIL (lanjutan) 3.60 - 11 58,875 D3 47,5 13 10 8 7.60 31 79,72 D7 73,5 13 10 23
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan) 3. Persentil in 1tidak berkelompok Untuk data Pi nilai ke , i 1,2,3,...,99 100
Untuk data berkelompok in
-F Pi L 0 c 100 , i 1,2,3,...,99 f