Ssg Bandung (2006!08!27) - Seva Kelaparan

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ssg Bandung (2006!08!27) - Seva Kelaparan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,026
  • Pages: 4
Om Sairan Bandung

GRAMA SEVA DI KAMPUNG PALINTANG 27 Agustus 2006 Om Jay Sairam Seperti yang telah kami sheringkan pada kesempatan sebelumnya bahwa di di Kampung Palintang Desa Cipanjalu Kec. Cilengkrang Kab. Bandung sebagian warganya menderita kelaparan (bisa dilihat dilaporan sebelumnya dibawah*). Dua minggu setelah kami kesana ternyata sebagian warga dikampung ini masih mengalami hal yang sama seperti sejak ketika kali pertama kami kesana karena memang hasil nego dari aparat pemerintah belum membuahkan hasil bahkan keadaan penduduk disana terutama para lansia dan jompo-jompo tua sangat memperhatinkan. Menindak-lanjuti masalah tersebut SSG Bandung bekerjasama dengan Youth Vikas SSG Jakarta kembali melaksanakan Seva kekampung Palintang ini dengan mengunakan metode Grama Seva (Seva kedesa dengan menyerahkan langsung kewarga yang membutuhkan) pada hari minggu tanggal 27 Agustus 2006. dari kota bandung pukul 11.25 rombongan sebayak 40 Sai devotee berangkat menuju ke lokasi, jalan najak berbatuan yang terjal ditambah dengan udara panas dan hebusan debu jalanan ternyata tidak menyurutkan semangat para devotee untuk menuju kesasaran. Akhirnya sekitar pukul 14.15 Wib rombongan tiba dilokasi dengan disambut hangat oleh Bapak kepala desa beserta warga disana, setelah koordinasi degan warga disepakati membagi menjadi tiga grup untuk mengangkut dan menyalurkan paket sembako plus makanan (nasi) ke tiga RW dikampung itu yang menurut data yang kami terima memang berada dalam kondisi kritis. Setelah membagi sembako menjadi tiga mobil selanjutnya bantuan tersebut siap disalurkan, Sebanyak 60 paket sembako telah disalurkan, adapun paket sembako ini berisi beras 10 kg, mie instant, kecap, minyak goreng, susu, dan kebutuhan pangan lainya dasamping sejumlah nasi bukus/kotak. Ekspresi warga ketika menerima paket ini begitu tampak diraut wajah-wajah mereka membuat kami semua menjadi terenyuh dengan keadaan tersebut terutama lansia-lansia yang notabene sudah tidak biasa bekerja lagi, rumah berdidingkan kayu dibalut pakaian alakadarnya menambah suasana menjadi haru. Ada cerita lucu ketika kami menyalurkannya ke RW-5 ketika nasi bukus yang kami bawa ternyata sudah habis namun beberapa menit kemudian tanpa disadari oleh rekan kami ternyata nasi bungkus yang akan dibagikan tiba-tiba saja ada sehingga praktis tidak ada yang kekurangan lagi.”Ah mungkin ini kerjaan Swami” katanya. Pembagian paket sembako ke RW-RW ini dibantu oleh pemuda setempat, ketika kami selesai membagikan ternyata ada beberapa paket yang masih tersisa namun tidak lengkap, kami bermagsud memberikan sisa ini kepada dua orang pemuda yang membantu ini sebagai ungkapan rasa terimakasih kami, “ini ada sisa silakan kalian bagi berdua” kata rekan kami Kemudian pemuda lusuh ini menjawab “pak..kami bukanya menolak pemberian bapak dan tidak mau berterima kasih, namun disini masih bayak jompo-jompo yang masih membutuhkan, ada baiknya sisa ini kami berikan kepada mereka yang lebih memerlukan” Mendengar kalimat yang kami dengar itu, membuat kami bengong seakan-akan tidak percaya akan ketulusanya itu, dalam hati kami bertanya “dia yang Sai devotee apa saya ya???” Akhirnya kami mengucapkan terima-kasih kepada dua pemuda tadi dan warga desa disana khususnya kepada Sad Guru tercinta karena semuanya Beliau yang mengatur, dibalik kejadian apapun pasti ada hikmahnya. Sekitar pukul 15.30 Wib kami mengakhiri Grama Seva menuju ke kota sekaligus berpisah dengan rekan-rekan dari Jakarta. Semoga dilain kesempatan seva yang sama dapat kita laksanakan dan bisa bekerjasama lagi. Sebagai info bahwa dikampung Palintang ini kebutuhan pangan masih diperlukan. Om Sairam

“LOVE ALL SERVE ALL”

Om Sairan Bandung

SSG B ANDUNG SEV A U NTUK KORB AN KELAP AR AN 6 a gustus 2006 Om Sri Sairam!! Seperti yang kita ketahui dari media-media baik elektronik maupun surat kabar beberapa hari yang lalu bahwasanya di Kampung Palintang Desa Cipanjalu Kec. Cilengkrang Kab. Bandung menderita kelaparan, daerah ini berupa perbukitan dengan lahan yang terjal dan kondisi jalan yang rusak. Dari kota Bandung ditempuh dengan kendaraan bermotor lebih kurang satu setengah jam perjalanan. Hasil survey yang kami lakukan pada hari minggu 6 agustus kemarin dari 570 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 3 RW sedikitnya 60 KK menderita kelaparan 207 KK berada diambang kelaparan dan sisanya terancam mengalami hal yang sama, jika tidak ada perhatian dari pemerintah. Kelaparan mulai melanda kampung itu sejak turunnya Surat edaran gubernur tahun 2003 tentang Pelarangan Perambahan Hutan. Sejak saat itulah warga kampung Palintang kehilangan mata pencaharian dan daya belinya. Warga Palintang sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh tani. Lahan yang dipakai ialah areal hutan milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung selatan. Namun, setelah munculnya surat edaran gubernur, warga tidak bisa lagi menggarap lahan, sehingga praktis tak punya pemasukan. Satu per satu harta mereka dijual untuk membeli beras. Selama dua tahun mereka melakukan hal itu, hingga akhirnya tidak ada lagi barang berharga yang bisa mereka jual untuk membeli makanan. Beberapa warga yang memiliki warung, akhirnya memilih untuk menutup tempat usahanya, karena modalnya habis untuk beli beras. Roda ekonomi di kampung itu pun nyaris tidak berjalan karena warganya tidak punya daya beli. Dari perbincangan kami dengan warga disana sebenarnya yang mereka perlukan sekali adalah jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah kelaparan ini. Meraka sudah melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah mungkin sekitar beberapa minggu lagi akan ada keputusan begitu kata salah seorang warga. Beberapa bantuan sembako sudah diterima oleh masayarakat disana termasuk dari SSG Bandung disamping survey kami juga membawa sembako berupa; 300 kg beras dan 300 bungkus mie instant. Mereka msih memerlukan bantuan sembako paling tidak untuk satu bulan kedepan sambil menunggu hasil nego dengan pemerintah. Selain bantuan beras, mie, minyak goreng atau kebutuhan pangan lainya mereka juga memerlukan makanan untuk balita berupa susu dan bubur bayi kareana tercatat ada 6 balita menderita gizi buruk dan 20 balita rawan gizi buruk. Demikian yang bisa kami sheringkan semoga kita bisa berbuat lebih banyak lagi untuk mereka yang lagi membutuhkan dan semoga mereka (korban) cepat mendapatkan jalan keluar untuk menyambung hidup mereka. Jay Sairam!! Rgd, SSG BANDUNG,

“LOVE ALL SERVE ALL”

Om Sairan Bandung

[email protected]

*Untuk Foto-foto kegiatan bisa dilihat di bawah!!

FOTO SEVA SEMBAKO SSG BANDUNG & SSG JAKARTA DI DESA CIPANJALU TGL 27 AGUSTUS 2006

Bukit Lahan Pertanian

Doa & Koordinasi di Center

Nasi Juga Disiapkan

Penyaluran Paket Sebako

Warga Sedang Memasak

Sembako diturunkan

Makan Dengan Singkong

Sembako diankut ke RW-RW

Penyerahan Paket Sembako

Berfoto dengan warga

“LOVE ALL SERVE ALL”

Penyaluran Paket Sembako

Exsperesi Warga

Om Sairan Bandung

SrI Sathya Sai Baba Berkata;

“Bagi Mereka Yang Kelaparan Bawalah Tuhan Dalam Bentuk Makanan” “Diantara Tindakan Mulia Memberi Makan Kepada Yang Kelaparn Aalah Yang Paling Mulia”

“LOVE ALL SERVE ALL”

Related Documents