MENGHENTIKAN PERDARAHAN
SOP
No
:
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit : Halaman PUBLIC SAFETY CENTER
: 1/2
TANDA TANGAN KASI YANKES RUJUKAN
HARIYONO SETYOWIDODO,M,Ked.Trop NIP.19560722 198802 1 001
1. Pengertian
Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah
2. Tujuan
Mencegah terjadinya syok
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
A. Persiapan Alat : Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah : 1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan) 2. Balut tekan 3. Kain kasa steril 4. Sarung tangan 5. Tourniquet 6. Plester 7. Set untuk menjahit luka 8. Obat desin fektan 9. Spuit 20 – 50 cc 10. Cairan Nacl B. Pelaksanaan tindakan 1. Memakai masker, sarung tangan 2. Perawat I a. Menekan pembuluh darah proximal dari luka , yang dekat dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan. b. Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka 3. Perawat II a. Mengatur posisi pasien b. Memakai sarung tangan kecil c. Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung - ujung jari d. Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih
berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada. 4. Menekan balutan a. Meletakkan kain kasa steril di atas luka b. Memasang perband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (perband atau kayu balut) di atas luka c. Membalut luka dengan menggunakan perband balut tekan. 5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasi a. Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa steril b. Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah dengan kuat. c. To u r n i q u e t h a r u s d i l o n g g a r k a n s e t i a p 1 5 m e n i t s e k a l i s e c a r a periodik 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete : a. Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live seving” b. Selama melakukan tindakan, perhatikan, kondisi pasien dan tanda-tanda vital, ekspresi wajah, perkembangan pasien
7. Unit Terkait
PUBLIC SAFETY CENTER 119
8. Rekaman historis.
No.
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan.