SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 1
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 4/17/2009, H
1DVLRQDO
Permohonan PK dikabulkan Majalah Time menang, Cendana batal terima Rp 1 triliun Jakarta (Espos) Mahkamah Agung (MA) akhirnya memutuskan perkara peninjauan kembali (PK) yang diajukan Majalah Time melawan Cendana. Hakim PK memenangkan Time dengan mengabulkan permohon PK. ”Mengabulkan permohonan PK, membatalkan putusan kasasi Mahkamah Agung,” kata Ketua Maj Hakim Harifin A Tumpa seperti dikutip dari situs MA, Kamis (16/4). Sidang digelar pada pukul 11.30 WIB. Susunan majelis hakim yakni ketua Harifin A Tumpa, dan hakim anggota Nyak Padan, Hatta Ali, serta panitera pengganti Bandung Suhermoyo. ”Berita yang dimuat oleh Majalah Time masih dalam batas kode etik Pers, sehingga tidak memenuhi perbuatan melawan hukum,” jelas Hakim Agung Hatta Ali. Perkara ini bernomor 273 PK/PDT/2008 dengan para pihak Time Inc Asia dkk melawan Muhamm Soeharto. PK diajukan Majalah Time, setelah sebelumnya pada 31 Agustus 2007 MA mengabulkan kasasi almarhum mantan Presiden Soeharto. Majalah Amerika itu diharuskan membayar kerugian imateriil sebesar Rp 1 triliun. Gugatan ini terjadi saat Time edisi 14 Mei 1999 menurukan laporan utama tentang kekayaan man Presiden Soeharto dengan judul Soeharto Inc. How Indonesia’s Longtime Boss Built a Family Fortune. Laporan ini dianggap memfitnah keluarga Cendana sehingga berlanjut ke pengadilan. Di tingkat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Soeharto kalah. Demikian juga di tingkat banding. Cendan lalu kasasi ke MA dan menang. Time diwajibkan membayar kerugian imateriil Rp 1 triliun dan meminta maaf ke sejumlah media. Kubu Time yang menggunakan jasa pengacara Todung Mulya Lubis pun mengajukan PK. Dikabulkannya peninjauan kembali ini disambut gembira pengacara Time Todung Mulya Lubis. ”Putusan ini menunjukkan MA menghormati kebebasan pers. Karena pemberitaan Majalah Time tidak melanggar hukum. Sekarang wartawan Indonesia bisa merasa nyaman dalam membuat ber kata Todung. Menurut Todung, selama ini pers Indonesia dihadapkan pada beberapa ancaman. Dan terakhir ka Upi Asmaradana yang digugat Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Makassar, Sulawesi Selatan. ”Yang penting saya akan menyampaikan berita ini pada Time dulu. Setelah itu saya akan menunggu jawaban dari mereka.” Pihak Time juga tidak berencana untuk menggugat balik Soeharto. ”Dari awal Time tidak berencan menggugat Soeharto,” imbuhnya. Soal PK yang dimenangkan Time ini, sebenarnya pihaknya tida memberikan bukti-bukti baru. ”Kami hanya menjelaskan beberapa kesalahan dalam manifes putus MA sebelumnya.” - dtc
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id:81/sp_search_detail_tamu.asp?id=268395
4/21/2009