SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
Rustiawan Anis
AmbikA
AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
RUSTIAWAN ANIS
e-mail:
[email protected];
[email protected]; Phone: +62 818720982
Research Consultants, Registered Environmental Auditor, IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001,
Asessor Kepala KAN Anggota Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan, KLHK RI Experts Member ISO/TC207 Working Groups on Environmental Management
AmbikA
AmbikA
AMAR BINAYA KARSA
Indonesian Institute for Environmental Management
INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN EMS ISO 14001 SMKP ISO 22000
QMS ISO 9001 SME ISO 50001
AmbikA
3
High Level Structure ISO MS Standard (ISO Directive Part-1, 2015, Annex SL)
Source: Sylvie Bleker and Dick Hortensius, Bussiness Compliance 02/2014, Baltzer Science Publishers
AmbikA
4 RENCANA:
tetapkan sasaran lingkungan dan proses yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi.
4.1
4.2
4.3 & 4.4
6
LAKUKAN:
terapkan proses yang telah direncanakan.
PERIKSA:
pantau dan ukur proses terhadap kebijakan lingkungan, termasuk komitmen, lingkungan dan kriteria operasi, serta laporkan hasil.
TINDAKI:
lakukan tindakan untuk perbaikan berkelanjutan
AmbikA
10
5
9
7&8
ISO 14001:2015 dipublikasikan pada 15.09.2015
Persyaratan dengan panduan penggunaan Dikonsensuskan menjadi SNI ISO14001:2015 oleh Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan, KLHK, pada 21.12.2015.
AmbikA
Annex A.1 sd A.3
Klausul 4,6,8,9 Klausul 5 Klausul 7, 10
ISO 14004:2016 dipublikasikan pada 01.03.2016
Panduan umum penerapan ISO 14001:2015 Dikonsensuskan menjadi SNI ISO14004:2016 oleh Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan, KLHK, pada 01.08.2016
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML) ISO 14001:2004
Bagian dari sistem manajemen organisasi keseluruhan yg digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan lingkungan dan mengelola aspek lingkungan organisasi
ISO 14001:2015
Bagian dari sistem manajemen yg digunakan untuk mengelola aspek lingkungan, memenuhi kewajiban penaatan, dan menangani risiko dan peluang
AmbikA
4 4.1
4.2
4.3 & 4.4
6
10
AmbikA
5
7&8
4. KONTEKS
4.1
• Memahami organisasi & konteks-nya
4.2
• Memahami kebutuhan & harapan pihak berkepentingan
4.3
• Menentukan lingkup SML
4.4
• Sistem Manajemen Lingkungan
AmbikA
9
STANDAR SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
CL.4.1 KONTEKS ORGANISASI
AmbikA AmbikA
DEFINISI ‘Context of the organization’ combination of internal and external issues that can have an effect on an organization’s approach to developing and achieving its objectives (adopt from ISO 9000:2015)
• Note 1 to entry: The organization’s objectives can be related to its products and services, investments and behaviour towards its interested parties. • Note 2 to entry: The concept of context of the organization is equally applicable to not-forprofit or public service organizations as it is to those seeking profits. • Note 3 to entry: In English, this concept is often referred to by other terms such as
“business environment”, “organizational environment” or “ecosystem of an organization”.
• Note 4 to entry: Understanding the infrastructure can help to define the 11context of the organization.
AmbikA
4.1. MEMAHAMI ORGANISASI & KONTEKSNYA
Organisasi harus menentukan ISU (internal & eksternal) yang:
1
RELEVAN dgn tujuan organisasi visi, misi, kegiatan
2
BERPENGARUH pd kemampuan SML mencapai hasil yg diharapkan (1) Peningkatan Kinerja lingkungan, (2) Terpenuhinya Kewajiban Penaatan, & (3) Pencapaian Sasaran Lingkungan
ISU harus mencakup KONDISI LINGKUNGAN yg terpengaruh oleh atau mampu mempengaruhi organisasi. AmbikA
KONTEKS ORGANISASI
ISU Eksternal:
MEMPENGARUHI LINGKUNGAN: Pencemaran air Pencemaran udara Kontaminasi tanah Biodiversity
Sosial Budaya Ekonomi Politik Hukum Teknologi Kompetisi
ISU Internal:
AmbikA
Investor Karyawan Proses Sistem
KONDISI LINGKUNGAN
MEMPENGARUHI ORGANISASI: Iklim Bencana alam Ketersediaan sumberdaya
ISU EKSTERNAL ISU EKSTERNAL
DESKRIPSI
POLITIK
tipe sistem politik yang ada, misal demokrasi, diktator, tingkat gangguan politik terhadap perkembangan bisnis, kesediaan politisi utk menjalankan kekuasaan secara efektif;
EKONOMI
ketersediaan utilitas, seperti minyak, gas dan air, infrastruktur dan transportasi, termasuk perumahan, jalan, rel, pelabuhan laut dan bandara; Nilai tukar, daya beli, suku bunga, dll
PERSAINGAN
organisasi setempat lainnya yg memiliki kesamaan tujuan dan konsep yg dapat diadopsi utk mempertahankan posisi persaingan jika diperlukan, misal keberlanjutan, eco-design dan ekolabel;
MANAJEMEN RANTAI PASOK
ketersediaan pemasok bahan baku, kapasitas dan kemampuan, tingkat teknologi dan persyaratan pelanggan;
SOSIAL
nilai etnik, isu gender, penyuapan dan korupsi, ketersediaan tenaga kerja, akses pendidikan dan fasilitas kesehatan, tingkat pendidikan tenaga14 kerja & kriminal;
AmbikA
ISU EKSTERNAL ISU EKSTERNAL
DESKRIPSI
BUDAYA
makam masyarakat adat atau situs suci, bangunan/properti cagar budaya, ketersediaan sumber daya tertentu, seperti tanaman herbal/obat, bahan kerajinan, makanan yang digunakan dalam konteks budaya untuk keperluan upacara, sistem agama dan nilai-nilai estetika;
PASAR DAN PERMINTAAN PUBLIK
kecenderungan pasar pada saat ini dan akan datang untuk barang dan jasa, termasuk efisiensi energi dan sumber daya;
TEKNOLOGI
ketersediaan dan akses teknologi yang relevan untuk organisasi;
LEGISLASI
kerangka kerja legislasi di lokasi oganisasi beroperasi;
ALAM
kondisi iklim pada saat ini dan akan datang serta lainnya, kondisi fisik, keanekaragaman hayati, spesies langka dan terancam punah, ekosistem, ketersediaan sumber daya, termasuk jumlah, kualitas dan akses, energi terbarukan dan tidak terbarukan, serta sektor lingkungan spesifik/profil industri;
AmbikA
15
ISU INTERNAL ISU INTERNAL
DESKRIPSI
STRUKTUR DAN TATA KELOLA ORGANISASI
kerangka kerja tata kelola kontraktual dan nasional, seperti registrasi dan pelaporan; tipe struktur organisasi, termasuk struktur hierarki, matrik, flat, berdasarkan proyek; kemitraan ventura dan kontrak jasa; dan hubungan dengan perusahaan induk, peran dan tanggungjawab serta kewenangan
PENAATAN PERATURAN
status dan kecenderungan; kebijakan, sasaran dan strategi: tujuan, visi, bisnis, sasaran lain dan strategi serta sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapainya;
KEBIJAKAN, SASARAN DAN STRATEGI
tujuan, visi, bisnis, sasaran lain dan strategi serta sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapainya;
KAPASITAS DAN KEMAMPUAN
kapasitas organisasi, kemampuan dan pengetahuan terkait dengan sumber daya dan kompetensi (misal modal, waktu, orang, bahasa, proses, sistem dan teknologi serta perawatannya);
AmbikA
ISU INTERNAL ISU INTERNAL SISTEM INFORMASI
DESKRIPSI alur informasi dan proses pengambilan keputusan (formal dan informal) dan waktu penyelesaiannya; hubungan, persepsi dan nilai dengan pihak berkepentingan internal;
SISTEM MANAJEMEN DAN STANDAR
kekuatan dan kelemahan dari sistem manajemen organisasi yang ada, dan panduan dan model yang diadopsi oleh organisasi, seperti untuk akuntansi dan keuangan, mutu, keselamatan dan kesehatan;
GAYA DAN BUDAYA ORGANISASI
bisnis keluarga, perusahaan terbuka atau perseorangan, gaya manajemen, dan kepemimpinan, budaya terbuka atau tertutup, dan proses pengambilan keputusan;
KONTRAK
hubungan antara bentuk, isi dan keluasan kontrak. Metode yang dapat digunakan untuk memeriksa hubungan faktor internal yang relevan termasuk pengumpulan informasi terkait dengan sistem manajemen yang ada sebagai pertimbangan di atas, termasuk wawancara dengan personil sebelumnya atau pada saat ini bekerja dibawah kendali organisasi, dan kajian dari komunikasi internal dan eksternal.
AmbikA
17
KONDISI LINGKUNGAN PENGARUH LINGKUNGAN THP ORGANISASI
PENGARUH ORGANISASI THP LINGKUNGAN
Peningkatan Suhu & Perubahan Cuaca Akibat Perubahan Iklim
Penipisan Cadangan Sumberdaya Air
Banjir
Penurunan Kualitas Udara & Emisi
Kelangkaan Air
Limbah Berbahaya
Algae Blooming
Biodiversity Kontaminasi Tanah
AmbikA
PERHATIKAN !! KETERKAITAN KLAUSAL
ISU & KONDISI LH (CL.4.1)
AmbikA
RISIKO & PELUANG (6.1.1 & 6.1.4)
4. KONTEKS
4.1
• Memahami organisasi & konteks-nya
4.2
• Memahami kebutuhan & harapan pihak berkepentingan
4.3
• Menentukan lingkup SML
4.4
• Sistem Manajemen Lingkungan
AmbikA
4.2. MEMAHAMI KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK BERKEPENTINGAN Organisasi harus menentukan:
SML Organisasi
Relevan
1
2 • Internal/ Eksternal • Pelanggan, Pemasok, Regulator, Karyawan, Investor, Masyarakat
Pihak Berkepentingan
Kebutuhan & Harapan • Diketahui • Terbuka • Mana yg menjadi kewajiban penaatan
3
Ditetapkan Organisasi • Mrp ketetapan organisasi untuk menaatinya • Pengetahuan tentang bagaimana kewajiban Kewajiban penaatannya
Penaatan
Relevan Umum, Makro, Tidak Rinci SML Organisasi
AmbikA
CONTOH: KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK BERKEPENTINGAN Pihak Berkepentingan (Contoh)
Hubungan
Kebutuhan & Harapan (Contoh)
Investor
via Tanggungjawab
Mengharapkan organisasi mengelola risiko & peluang yg dapat mempengaruhi investasi
LSM
via Pengaruh
Kebutuhan kerjasama dr organisasi utk pencapaian tujuan lingkungan LSM
Komunitas, Tetangga
via Kedekatan
Mengharapkan keberterimaan kinerja sosial, kejujuran dan integritas
Karyawan
via Ketergantungan
Mengharapkan lingkungan kerja yg aman dan sehat
Anggota Asosiasi Industri via Keterwakilan
Kebutuhan kolaborasi isu2 lingkungan
Regulator/Penegak Hukum
Mengharapkan peragaan penaatan hukum
AmbikA
via Kewenangan
RISIKO & PELUANG (CL.6.1.1. & 6.1.4.)
KOMUNIKASI (CL.7.4.)
KEBUTUHAN & HARAPAN Pihak Berkepentingan (Cl.4.2.) EVALUASI PENAATAN (CL. 9.2)
AmbikA
KEWAJIBAN PENAATAN (CL. 6.1.3.)
4. KONTEKS ORGANISASI
4.1
• Memahami organisasi & konteks-nya
4.2
• Memahami kebutuhan & harapan pihak berkepentingan
4.3
• Menentukan lingkup SML
4.4
• Sistem Manajemen Lingkungan
AmbikA
4.3. MENENTUKAN LINGKUP SML LINGKUP SML Suatu pernyataan faktual & mewakili proses bisnis & operasi organisasi yg termasuk dalam batasan SML, dan tidak menyesatkan pihak berkepentingan
LINGKUP Memperjelas BATASAN: • FISIK, • FUNGSIONAL, • KEORGANISASIAN dari SML yg diterapkan Organisasi AmbikA
KESELURUHAN Organisasi BAGIAN TERTENTU Organisasi
LINGKUP SML Dalam menentukan BATAS FISIK, organisasi agar mempertimbangkan: 1) Penerapan SML pd SATU LOKASI (single site) atau LEBIH dari satu LOKASI (multi-site), 2) Seberapa jauh atau seberapa luas rentang ‘Kendali dan Pengaruh’ organisasi yg dapat dilakukan terhadap KPJ, dengan mempertimbangkan ‘Perspektif Daur Hidup’. Hal ini akan menentukan dan berkaitan dengan AL, ALP, dan Pengendalian Operasi dari ALP Organisasi
AmbikA
LINGKUP SML
AmbikA
LINGKUP SML Distribusi
Outsource
External Provider
AmbikA
Outsource
LINGKUP SML Pembatasan atau pelingkupan SML Organisasi sebaiknya digunakan utk TIDAK MENGECUALIKAN KPJ, atau fasilitas yg memiliki atau dapat memiliki aspek lingkungan penting, atau utk menghindari kewajiban penaatan organisasi Dalam menentukan Lingkup SML, organisasi sebaiknya juga mempertimbangkan KPJ yg dilakukan oleh Penyedia Eksternal (external provider), seperti Kontraktor dan Pemasok.
AmbikA
PERNYATAAN LINGKUP SML PERNYATAAN LINGKUP SML harus : JELAS dalam menyatakan ‘Identifikasi Kegiatan’, yg dilakukan JELAS menyatakan ‘Produk & Jasa’ yg dihasilkan, JELAS menyatakan ‘Aplikasi dan/atau Lokasi’ organisasi beroperasi
PERLU DIPERHATIKAN !! LINGKUP SML BUKAN LINGKUP SERTIFIKASI dari Lembaga Sertifikasi Pernyataan lingkup SML dapat menggunakan pendekatan ‘BATAS GEOGRAFIS’ ATAU ‘BATAS FUNGSIONAL’ AmbikA
PERNYATAAN LINGKUP SML LINGKUP SML yg telah ditetapkan oleh Organisasi harus dipelihara sbg INFORMASI TERDOKUMENTASI dan tersedia bagi PIHAK BERKEPENTINGAN. Lingkup SML dinyatakan dalam bentuk deskripsi tertulis, dan dapat dimuat dalam struktur organisasi, manual organisasi, situs web perusahaan, brosur/publikasi perusahaan, atau sertifikat ISO 14001.
AmbikA
PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN LINGKUP SML 3 2
Batasan Fisik, Fungsi, dan Organisasi
Kewajiban penaatan
1
4 Kegiatan, produk dan jasa
5
Isu internal & eksternal
Lingkup SML
Kewenangan & kemampuan ‘kendali’ dan ‘pengaruh’
*DAUR HIDUP (Life Cycle) -
AmbikA
Mempertimbangkan Tahapan dalam sistem produk (atau jasa) yg berurutan & saling terkait, mulai dari pengadaan atau pembuatan bahan baku dari sumberdaya, desain, produksi, transportasi/pengiriman, penggunaan, pengolahan dan pembuangan akhir
32
6 Perspektif Daur Hidup
4. KONTEKS ORGANISASI
4.1
• Memahami organisasi & konteks-nya
4.2
• Memahami kebutuhan & harapan pihak berkepentingan
4.3
• Menentukan lingkup SML
4.4
• Sistem Manajemen Lingkungan
AmbikA
4.4. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Organisasi harus : “menetapkan, menerapkan,memelihara & memperbaiki SML” secara berkelanjutan, termasuk PROSES dan INTERAKSI yg diperlukan.
a
Organisasi harus :
b c AmbikA
“mempertimbangkan pengetahuan yg diperoleh pada 4.1 dan 4.2 ketika menetapkan dan memelihara SML”
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
KONSEP DAN APLIKASI PERSPEKTIF DAUR HIDUP Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
DAUR HIDUP DAUR HIDUP atau LIFE CYCLE
(Cl.3.3.3
ISO14001:2015) :
“tahapan dalam sistem produk (atau jasa) yg berurutan dan saling terkait, mulai dari pengadaan atau pembuatan bahan baku dari sumberdaya alam (material extraction) sampai dengan pembuangan akhir (end-disposal)”
Daur hidup bercirikan adanya “tahapan” AmbikA
DAUR HIDUP Tahapan daur hidup lengkap dari suatu produk atau jasa dapat mencakup 8 TAHAPAN, yaitu tahap: “pengadaan bahan baku, desain, produksi, tranportasi/pengiriman, penggunaan, pengolahan akhir, dan pembuangan akhir”.
AmbikA
Source: Leyla Acaroglu. Autodesk Inc. 2012. LCA and Strategic Sustainability for Product Design, Engineers Tutorial
AmbikA
DAUR HIDUP PERLU DIPERHATIKAN !!! Pada setiap tahapan Daur Hidup, Terdapat MASUKAN (INPUT), misalkan Energi, Material, Sumberdaya (Air, dll), dan KELUARAN (OUTPUT), berupa Cemaran, Limbah, Kontaminan.
AmbikA
APAKAH Life Cycle Perspective (LCP)? LCP dalam terminologi lain sering disebut dgn istilah LCT, atau Berpikir Daur Hidup (Life Cycle Thinking), yaitu ‘cara atau pola pandang atau berpikir’ yg memasukkan pertimbangan ‘dampak atau pengaruh ekonomi, lingkungan, dan sosial’ dari suatu produk, jasa, atau proses di sepanjang daur hidup produk-nya AmbikA
CONTOH Reduksi atau mengurangi penggunaan sumberdaya dalam konteks Perspective Daur Hidup, adalah penerapan prinsip ‘eco-design’, yaitu penerapan Filosofi 6 Re': • Re-think, the product and its functions. The product may be used more • • • • •
AmbikA
efficiently, thereby reducing use of energy and other natural resources. Re-duce, energy & material consumption throughout a product’s life cycle. Re-place, harmful substances with more environmentally friendly alternatives. Re-cycle, select materials that can be recycled, and build the product such that it is 'disassembled easier' for recycling. Re-use, design the product so parts can be reused. Re-pair, make the product 'easy to repair' so that the product does not yet need to be replaced.
Contoh: Diagram Sederhana Daur Hidup Mobil
Source: WRI and WBCSD. 2011. GHG Protocol, Product Life Cycle Accounting & Reporting Standard
AmbikA
42
AmbikA
AmbikA
APLIKASI PERSPEKTIF DAUR HIDUP Dalam SML SNI ISO14001:2015, yg dipersyaratkan adalah penerapan Perspektif Daur Hidup (LCP) BUKAN Asessmen Daur Hidup (LCA) yg rinci atau detail (ISO 14040 dan ISO 14044) Dalam Perspektif Daur Hidup, termasuk tahapantahapan daur hidup yg DAPAT DIKENDALIKAN ATAU DIPENGARUHI oleh organisasi
AmbikA
APLIKASI PERSPEKTIF DAUR HIDUP Penerapan Perspektif Daur Hidup Dalam SML SNI ISO14001:2015, secara eksplisit terkait dengan 2 Klausal, yaitu: Persyaratan Cl.6.1.2. Aspek Lingkungan Dalam lingkup SML yg ditetapkan, Organisasi harus menetapkan aspek lingkungan dari KPJ yg dapat DIKENDALIKAN dan/atau dapat DIPENGARUHI, berikut dampak lingkungan yg ditimbulkannya, dgn MEMPERTIMBANGKAN “PERSPEKTIF DAUR HIDUP” Persyaratan Klausal 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi Dalam melaksanakan perencanaan dan pengendalian operasional, Organisasi harus mempertimbangkan “Perspektif Daur Hidup”.
AmbikA
KLAUSAL 6. PERENCANAAN AmbikA
4 4.1
4.2
4.3 & 4.4
6
10
AmbikA
5
7&8
6. PERENCANAAN
6.1 6.2 AmbikA
• Tindakan menangani risiko & peluang • • • •
6.1.1 6.1.2 6.1.3 6.1.4
Umum Aspek lingkungan Kewajiban penaatan Perencanaan tindakan
• Sasaran lingkungan & perencanaan utk mencapai sasaran • 6.2.1 Sasaran lingkungan • 6.2.2 Perencanaan tindakan utk mencapai sasaran lingkungan
6.1. TINDAKAN MENANGANI RISIKO & PELUANG
6.1.1
• UMUM (mengembangkan proses dan menyiapkan
6.1.2
• Aspek lingkungan
6.1.3
• Kewajiban penaatan
6.1.4
• Perencanaan tindakan
AmbikA
rencana)
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN APAKAH LINGKUNGAN ?? keadaan sekeliling* dimana suatu organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia & hubungan diantara mereka * Keadaan sekeliling dapat diperluas dari suatu organisasi hingga sistem lokal, regional dan global, dan dapat dideskripsikan dgn hal2 seperti keanekaragaman hayati ekosistem, iklim atau karakteristik lain.
AmbikA
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN APAKAH ASPEK & DAMPAK LINGKUNGAN ? ASPEK LINGKUNGAN unsur kegiatan atau produk atau jasa dari organisasi yang berinteraksi atau dapat berinteraksi dengan lingkungan HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
DAMPAK LINGKUNGAN perubahan pada lingkungan, baik yang merugikan atau menguntungkan, keseluruhan atau sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan
AmbikA
EMPAT persyaratan Cl.6.1.2. Aspek Lingkungan
1
• Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
2
• Menentukan Aspek lingkungan Penting
3
• Komunikasi Aspek Lingkungan
4
• Dokumentasi Aspek Lingkungan
AmbikA
DAPAT DIKENDALIKAN (control)
Aspek Lingkungan
DAPAT DIPENGARUHI (influence)
AmbikA
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN (IAL) Mempertimbangkan perspektif daur hidup Memperhitungkan masukan dan keluaran : Kegiatan, produk dan jasa saat ini, Pengembangan baru atau rencana; Kegiatan, produk dan jasa baru atau modifikasi Memperhitungkan kondisi: operasi normal dan abnormal, start-up dan shutdown; Situasi darurat IAL dapat berupa Group or Kategori kegiatan, produk dan jasa yg mempunyai karakteristik yg sama 54
6.1.2. Identifikasi ASPEK LINGKUNGAN Dalam menentukan aspek lingkungan, TIDAK ADA ketentuan/persyaratan utk menggunakan “pendekatan tertentu”. Apapun pendekatan yg dipilih sebaiknya mempertimbangkan aspek lingkungan yg terkait dengan: emisi ke udara; pelepasan ke air; pelepasan ke tanah; penggunaan bahan baku dan sumber daya alam; penggunaan energi; energi yang dipancarkan (misalnya panas, radiasi, getaran (bising) dan (cahaya); pembentukan limbah dan / atau produk samping; penggunaan ruang.
AmbikA
55
6.1.2. Menentukan DAMPAK LINGKUNGAN Dampak lingkungan yg di-identifikasi adalah DAMPAK POSITIF dan NEGATIF Pada beberapa organisasi, dampak lingkungan cukup ditentukan dengan menyediakan informasi tentang “jenis dampak lingkungan” yg terkait dgn aspek lingkungan organisasi, misalnya: dampak pencemaran air, pencemaran udara, dsb-nya. Bagi beberapa Organisasi lainnya, dampak lingkungan dirinci sampai pd tahapan dampak sekunder maupun tersier, misalnya: menyebabkan penyakit kulit, kematian jenis ikan endemik, dsb-nya.
AmbikA
6.1.2. Menentukan DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN yg diidentifikasi sebaiknya mencakup : Dampak Lokal, regional, maupun global Dampak Langsung, dan tidak langsung, Dampak yg bersifat akut dan kronis, serta kumulatif
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING
1
• Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
2
• Menentukan Aspek lingkungan Penting
3
• Komunikasi Aspek Lingkungan
4
• Dokumentasi Aspek Lingkungan
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING
ORGANISASI HARUS, Menentukan ASPEK LINGKUNGAN PENTING (ALP), yg mempunyai atau dapat mempunyai dampak lingkungan penting (significant), dgn cara menggunakan KRITERIA yg ditetapkan.
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING ADA 2 HAL YANG PERLU DIPAHAMI,
AmbikA
1
APA makna atau arti dari kata PENTING
2
APA KRITERIA yg digunakan utk menetapkan ALP
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING ASPEK PENTING (SIGNIFICANT ASPECT)
• Suatu “konsep relatif” dari suatu organisasi dan konteksnya. • Apa yg penting utk satu organisasi belum tentu penting utk organisasi yg lain. • Masing2 organisasi harus menetapkan Kriteria Penting sesuai konteks organisasi dan karakter dari KPJ Organisasi.
EVALUASI TINGKAT PENTING
• Evaluasi ALP melibatkan analisis teknis dan/atau justifikasi. • Evaluasi ALP menggunakan KRITERIA, yg akan membantu dalam menetapkan aspek & dampak lingkungan yg dianggap PENTING. • Dengan menggunakan kriteria, maka penilaian tingkat penting akan KONSISTEN.
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING - Dalam menentukan ALP Tidak ada metode
baku
- Setiap Organisasi BEBAS menentukan Metode & Kriteria yg akan digunakan, yg penting metode & kriteria tsb harus KONSISTEN penggunaannya - KRITERIA LINGKUNGAN merupakan KRITERIA UTAMA DAN MINIMUM YG HARUS ADA - Kriteria yg digunakan utk menentukan ALP dapat berkaitan dgn: - ASPEK LINGKUNGAN (jenis KPJ, ukuran/besaran KPJ, & kekerapan/frekuensi KPJ), dan - DAMPAK LINGKUNGAN (skala, lama waktu, paparan, level keparahan dampak lingkungan yg terjadi)
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING Dalam menentukan ALP, Organisasi dapat mengatur TINGKAT (ATAU NILAI) PENTING yg dikaitkan dgn masing-masing kriteria. Sebagai contoh: Evaluasi tingkat penting dapat didasarkan pd KOMBINASI dari kebolehjadian (atau frekuensi atau likehood) dari suatu kejadian dan konsekuensi yg ditimbulkannya (atau tingkat keparahan atau intensitas dampak yg terjadi atau severity). Cara ini biasa dikenal dengan “Matriks Risiko”
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING
AmbikA
6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN PENTING
1
• Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
2
• Menentukan Aspek lingkungan Penting
3
• Komunikasi Aspek Lingkungan
4
• Dokumentasi Aspek Lingkungan
AmbikA
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN PENTING ORGANISASI HARUS, MENGKOMUNIKASIKAN ALP-nya kepada berbagai tingkatan & fungsi organisasi yg sesuai. Komunikasi ALP merupakan bagian dari persyaratan Komunikasi Internal (Cl.7.4)
b
AmbikA
Komunikasi ALP ditujukan bagi personil yg tempat bekerjanya merupakan ALP dan berada di bawah kendali organisasi
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN PENTING Sebagai KELUARAN dari proses IAL, Organisasi harus memelihara 3 JENIS INFORMASI TERDOKUMENTASI, yaitu: 1
Aspek lingkungan & dampak lingkungan terkait
2
KRITERIA menetapkan ALP, dalam hal ini dimaksud adalah “METODOLOGI” menentukan ALP
3
Aspek lingkungan penting (ALP)
AmbikA
6.1. TINDAKAN MENANGANI RISIKO & PELUANG
6.1.1
• UMUM (mengembangkan proses dan menyiapkan
6.1.2
• Aspek lingkungan
6.1.3
• Kewajiban penaatan
6.1.4
• Perencanaan tindakan
AmbikA
rencana)
6.1.3. KEWAJIBAN PENAATAN Ada 2 (dua) jenis persyaratan yang wajib ditaati 01. PERSYARATAN HUKUM yg harus atau wajib ditaati Organisasi • Peraturan/regulasi Pemerintah (Pusat & daerah) yg terkait perlindungan & pengelolaan LH • Peraturan Pemerintah harus relevan dengan Aspek Lingkungan Organisasi • Peraturan Pemerintah tidak hanya yg diterbitkan oleh Kementerian LHK, namun juga oleh Kementerian sektoral lain, seperti Kementerian ESDM, Perindustrian, Pertanian, Kesehatan, dll.
02. PERSYARATAN LAIN yg harus atau dipilih utk ditaati, termasuk persyaratan pihak berpentingan yg terkait SML organisasi • • • • • •
Perjanjian dgn kelompok masyarakat atau LSM Perjanjian dgn pelanggan atau publik Persyaratan organisasi Prinsip sukarela atau code of practices Komitmen label lingkungan sukarela Standar industri terkait
AmbikA
Lihat Persyaratan Cl. 4.2.
6.1.3 KEWAJIBAN PENAATAN ORGANISASI HARUS :
1
• menentukan & memiliki AKSES kepada kewajiban penaatan yg terkait dgn aspek lingkungan organisasi;
2
• menentukan BAGAIMANA kewajiban penaatan tsb dapat diterapkan di organisasi;
3
• menjadikan kewajiban penaatan sebagai pertimbangan saat menetapkan, menerapkan, memelihara, & memperbaiki SML secara berkelanjutan
AmbikA
6.1.3 KEWAJIBAN PENAATAN “Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI dari kewajiban penaatan organisasi” Pemeliharaan informasi terdokumentasi kewajiban penaatan organisasi dapat berbentuk Daftar (Kewajiban Penaatan) Dilakukan tinjauan secara berkala/periodik utk memastikan kemutakhirannya, yaitu pemutakhiran:
AmbikA
sumber informasi dari kewajiban penaatan tsb; deskripsi/gambaran umum tentang kewajiban penaatan; bagaimana hubungan keterkaitan antara kewajiban penaatan dgn aspek lingkungan organisasi dan/atau 71 persyaratan lain yg terkait dgn pihak berkepentingan.
PENTING DIPERHATIKAN !!! KETERKAITAN KLAUSAL
KEWAJIBAN PENAATAN (CL.6.1.3) KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK BERKEPENTING AN (Cl.4.2)
AmbikA
EVALUASI PENAATAN (9.2)
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
RISIKO & PELUANG Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
RISIKO DAN PELUANG APAKAH RISIKO ??
pengaruh ketidakpastian (SNI ISO 14001:2015, 3.2.10)
Pengaruh adalah penyimpangan dari sesuatu yg diharapkan, dapat bersifat + / Ketidakpastian adalah suatu keadaan (walaupun hanya sebagian) yg berkaitan dgn kekurangan informasi, kekurangan pemahaman atau pengetahuan tentang suatu kejadian, konsekuensi atau kemungkinan suatu kejadian. Risiko sering dikarakteristikkan dengan acuan utk suatu ’kejadian potensial’ risiko sering dinyatakan dalam bentuk kombinasi dari ‘konsekuensi kejadian’ dgn ‘kemungkinan kejadian’
AmbikA
RISIKO DAN PELUANG RISIKO DAN PELUANG (SNI ISO 14001:2015, 3.2.11) pengaruh yg berpotensi MERUGIKAN (ancaman) dan pengaruh yg berpotensi MENGUNTUNGKAN (peluang)
AmbikA
RISIKO DAN PELUANG Saat merencanakan SML, Organisasi harus mempertimbangkan: Persyar atan (4.2)
Isu (4.1) Kewajiban Penaatan
Lingkup SML (4.3)
+ Risiko & Peluang AmbikA
RENCANA SML
CONTOH RISIKO (Pengaruh yg Merugikan) Kotak Bantu Praktis 10 - Contoh risiko & peluang (SNI ISO14004:2016)
Risiko terkait Aspek Lingkungan, Tumpahan yg sangat kecil yg hampir tidak mencemari tanah atau air tanah tidak dikategorikan penting dari perspektif lingkungan. Namun dapat membahayakan citra organisasi sebagai suatu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan;
Risiko terkait Aspek Lingkungan Penting, Suatu insiden pencemaran dapat menimbulkan keraguan thp kemampuan organisasi utk mengelola aspek lingkungan penting, dan karenanya dapat melemahkan kredibilitas organisasi;
Risiko terkait Tidak Terpenuhinya Kewajiban Penaatan, Dapat mengakibatkan denda, biaya tindakan korektif, dan berpotensi kehilangan izin beroperasi;
AmbikA
CONTOH PELUANG (Pengaruh yg Menguntungkan) Kotak Bantu Praktis 10 - Contoh risiko & peluang (SNI ISO14004:2016)
Teknologi baru, Adanya teknologi baru peralatan pengendalian pencemaran memberikan peluang organisasi utk mengurangi beban buangan pencemaran air limbah;
Optimalisasi konservasi sumber daya, Menyediakan peluang utk dilakukan daur ulang, gunaulang, dsb-nya;
Kerjasama dgn pihak berkepentingan Berpeluang meredakan kecaman pihak berkepentingan terkait metode pembuangan limbah yg dikembangkan AmbikA
ASPEK-DAMPAK-Risiko & Peluang-Perencanaan Tindakan A.1. ISO 14004:2016
AmbikA
79
RISIKO DAN PELUANG Cl.6.1 mensyaratkan Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI RISIKO & PELUANG yg perlu ditangani; PROSES yg diperlukan dalam 6.1.1 sampai 6.1.4, sejauh yg diperlukan utk memperoleh KEYAKINAN bahwa proses tsb dilaksanakan seperti yg telah direncanakan.
AmbikA
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
CL.6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN MENANGANI RISIKO & PELUANG
AmbikA AmbikA
6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN Organisasi harus merencanakan:
a. tindakan utk menangani: • Aspek lingkungan penting (Cl. 6.1.2) • Kewajiban penaatan (Cl. 6.1.3) • Resiko dan peluang (Cl. 6.1.1)
b. bagaimana untuk: • MENGINTEGRASIKAN dan menerapkan tindakan pada SML ( lihat 6.2., klausul 7, klausul 8, dan 9.1), atau proses bisnis lainnya • MENGEVALUASI KE-EFEKTIFAN dari tindakan-nya tsb (lihat 9.1) AmbikA
82
6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN Kewajiban Penaatan Isu & Persyaratan Lain
Aspek Lingkungan
Resiko & Peluang UMUM & MAKRO !!
AmbikA
PERENCANAAN TINDAKAN
Diintegrasikan dan diterapkan melalui proses SML (6.2; 7; 8; 9.1), dan proses bisnis lainnya 83
PERTIMBANGKAN: Teknologi Keuangan HRD, dll
6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN Ketika merencanakan tindakan menangani risiko & peluang, organisasi harus mempertimbangkan PILIHAN ‘teknologi dan keuangan organisasi’, serta ’persyaratan bisnis & operasional’ Rencana tindakan menangani risiko & peluang bersifat ‘umum atau makro dan strategik, tidak detail atau rinci’ Rencana tindakan pd proses SML selanjutnya akan dievaluasi dan di-detailkan lebih lanjut pada Cl.6.2.2 Rencana Tindakan utk mencapai sasaran lingkungan AmbikA
84
6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN Dalam perencanaan tindakan, sebaiknya dipertimbangkan potensi dari setiap konsekuensi yg tidak di-inginkan, seperti dampak negatif/
merugikan thp lingkungan dalam ’jangka pendek atau jangka panjang’ sepanjang ’daur hidup’ produk atau jasa.
AmbikA
85
ASPEK&DAMPAK-Risiko & Peluang-Perencanaan Tindakan ISO 14004:2016 Lampiran A.1
Kombinasi Tindakan
Satu Tindakan
AmbikA
86
6.1.4 PERENCANAAN TINDAKAN Cl.6.1 mensyaratkan Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI RISIKO & PELUANG yg perlu ditangani; PROSES yg diperlukan dalam 6.1.1 sampai 6.1.4, sejauh yg diperlukan utk memperoleh KEYAKINAN bahwa proses tsb dilaksanakan seperti yg telah direncanakan.
AmbikA
87
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
CL.6.2.1 SASARAN LINGKUNGAN Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
6. PERENCANAAN
6.1 6.2 AmbikA
• Tindakan menangani risiko & peluang • • • •
6.1.1 6.1.2 6.1.3 6.1.4
Umum Aspek lingkungan Kewajiban penaatan Perencanaan tindakan
• Sasaran lingkungan & perencanaan utk mencapai sasaran • 6.2.1 Sasaran lingkungan • 6.2.2 Merencanakan tindakan mencapai sasaran lingkungan 89
6.2.1 SASARAN LINGKUNGAN Organisasi harus menetapkan SASARAN LINGKUNGAN pada fungsi & tingkat yg relevan, dgn memperhitungkan aspek lingkungan penting organisasi & kewajiban penaatan yg terkait, serta mempertimbangkan resiko & peluang
d e AmbikA
90
6.2.1. SASARAN LINGKUNGAN Proses penetapan & tinjauan sasaran lingkungan serta melaksanakan proses utk mencapainya menyediakan landasan yg sistematis bagi organisasi utk memperbaiki kinerja lingkungan di beberapa area, dengan tetap memelihara tingkat kinerja lingkungan organisasi di area lainnya
AmbikA
91
6.2.1 SASARAN LINGKUNGAN SASARAN LINGKUNGAN harus : KONSISTEN dengan kebijakan lingkungan TERUKUR, (jika dapat dilakukan) DIPANTAU
e AmbikA
DIKOMUNIKASIKAN DIMUTAKHIRKAN, jika sesuai 92
6.2.1. SASARAN LINGKUNGAN Sasaran lingkungan sebaiknya mempertimbangkan MASUKAN : prinsip & komitmen kebijakan lingkungan; aspek lingkungan penting (dan informasi yg dikembangkan dalam menentukannya); kewajiban penaatan; risiko & peluang yg perlu utk ditangani sebagaimana ditetapkan dalam 6.1.1, terkait dengan isu & persyaratan lain yg mempengaruhi SML. AmbikA
Strategis
SASARAN Lingkungan
Operasional AmbikA
Taktikal
6.2.1. SASARAN LINGKUNGAN ‘Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI dari sasaran lingkungan’
AmbikA
95
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
CL.6.2.2 PERENCANAAN UTK MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN
AmbikA AmbikA
6.2.2 PERENCANAAN TINDAKAN MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN Rencana atau Program utk mencapai sasaran lingkungan: ditujukan utk proses individu, proyek, produk, jasa, tapak, atau fasilitas dalam suatu tapak. dapat diintegrasikan dgn program lain dalam proses perencanaan strategis organisasi. membantu organisasi utk memperbaki kinerja lingkungan.
AmbikA
6.2.2 PERENCANAAN TINDAKAN MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN Ketika merencanakan bagaimana mencapai sasaran lingkungan, Organisasi harus menentukan : SUMBERSIAPA yg APA yg DAYA apa bertangakan di yg di gung kerjakan? perlukan jawab? ?
AmbikA
Bagaimana KAPAN hasil akan akan di dievaluasi? termasuk selesaika indikator n? kemajuan pemantaua 98
6.2.2 PERENCANAAN TINDAKAN MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN Indikator kinerja lingkungan organisasi adalah alat atau instrumen penting utk memantau kemajuan pencapaian sasaran lingkungan dan perbaikan berkelanjutan organisasi. Organisasi sebaiknya menetapkan indikator kinerja lingkungan untuk:
memperoleh hasil yg objektif, dapat diverifikasi, dan dapat diulang. menelusuri kemajuan pencapaian sasaran lingkungan organisasi. digunakan tujuan lain, seperti bagian dari proses keseluruhan utk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja lingkungan.
AmbikA
6.2.2 PERENCANAAN TINDAKAN MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN Indikator kinerja lingkungan sebaiknya ’sesuai’ dgn kegiatan, produk & jasa organisasi, ‘konsisten’ dgn kebijakan lingkungan, praktis, hemat biaya dan layak secara teknologi. Organisasi dapat mempertimbangkan menggunakan indikator kondisi lingkungan (ECI), indicator kinerja manajemen (MPI) dan indikator kinerja operasional (OPI) yg sesuai aspek lingkungan penting. Tabel A.2 SNI ISO 14004:2016, menyajikan contoh sasaran lingkungan, target lingkungan, dan indikator lingkungan untuk kegiatan tertentu. AmbikA
SASARAN, TARGET, PROGRAM, INDIKATOR, PENGENDALIAN OPERASIONAL, PEMANTAUAN A.2. SNI ISO 14004:2016
6.1.2 9.1
6.2.1 6.2.2 AmbikA
8.1
101
Planning INPUT
PLANNING
Planning OUTPUT
Strategic Level (6.1)
4.1 4.2
6.1.1
6.1.4
Tactical Level (6.2)
6.1.2 6.1.3 9.1
AmbikA
6.2.1
6.2.2
PENTING DIPERHATIKAN !!! KETERKAITAN KLAUSAL
TINDAKAN MENCAPAI SASARAN LINGKUNGAN (CL.6.2.2)
AmbikA
EVALUASI PENCAPAIANNYA (9.1)
104
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN APA INDIKATOR ??
INDIKATOR adalah representasi yg terukur dari suatu kondisi atau status operasional, manajemen, atau kondisi yg dapat diukur atau suatu sifat atau karateristik yg menunjukkan suatu ukuran mutu atau kondisi dari suatu sistem
INDIKATOR memberikan “informasi yg berguna dan bermakna” INDIKATOR dapat berasal dari “satu atau lebih metrik” atau hasil pengukuran atau hasil pengamatan/observasi. AmbikA
Seri Standar ISO14030, Evaluasi Kinerja Lingkungan
1
2 AmbikA
SNI ISO 14031:2016, Panduan Evaluasi Kinerja Lingkungan ISO/TS 14033: 2012 Environmental management — Quantitative environmental information 107
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN Pertimbangan dalam memilih INDIKATOR utk penerapan SML SNI ISO14001:2015 BIAYA EFEKTIF & TEPAT WAKTU. MEMADAI utk penggunaan yg dimaksudkan, berdasarkan tipe, kualitas, dan kuantitas data; MEWAKILI kinerja lingkungan organisasi; DAPAT DIUKUR dalam satuan yg sesuai dgn kinerja lingkungan; TANGGAP & SENSITIF thp perubahan kinerja lingkungan organisasi; MENYEDIAKAN INFORMASI saat ini atau kecenderungan yg akan datang dalam kinerja lingkungan. AmbikA
108
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN SNI ISO 14031:2016, ECI
Environmental Performance Evaluation (EPE) Indicator
(Environmetal Condition Indicator)
EPI
(Environmental Performance Indicator)
MPI
(Management Performance Indicator)
OPI
(Operational Performance Indicator)
AmbikA
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
OPERASI (Cl. 8)
CL.8.1. PENGENDALIAN OPERASI Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
4 4.1
4.2
4.3 & 4.4
6
10
5
9
AmbikA
7&8
8. OPERASI
8.1
•Perencanaan dan pengendalian operasi
8.2
•Kesiagaan dan Tanggap darurat
AmbikA
112
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Bagian-1, Konsep & Lingkup Pengendalian Operasional
1 2 3 AmbikA
Bagian-2, Identifikasi Kebutuhan Pengendalian Operasional Bagian-3, Penetapan Pengendalian Operasional
113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI APA yg akan dilakukan Organisasi di dalam PENGENDALIAN OPERASIONAL harus didasarkan pada pertimbangan MASUKAN (INPUT) dari Cl.6
AmbikA
8.1 PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Organisasi harus menetapkan, menerapkan, mengendalikan dan memelihara PROSES yg diperlukan utk memenuhi persyaratan SML, dan utk menerapkan TINDAKAN yg ditentukan dalam Klausal 6.1 (Risiko&Peluang) dan 6.2 (Sasaran Lingk.)
AmbikA
8.1 PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI PROSES dan TINDAKAN OPERASIONAL dapat dilakukan dengan cara:
• menetapkan KRITERIA OPERASI untuk proses; dan • menerapkan PENGENDALIAN PROSES, sesuai dgn kriteria operasi yg telah ditetapkan
AmbikA
116
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Contoh INFORMASI TERDOKUMENTASI tentang: – Urutan tertentu dari kegiatan yg dilaksanakan; – Kualifikasi yg diperlukan bagi personil yg terlibat, termasuk setiap keterampilan tenaga kerja yg dipersyaratkan; – variabel utama yg sebaiknya dijaga dalam batas tertentu, misal vriabel waktu, fisik, biologi; – karakteristik dari material yg digunakan; – karakteristik infrastruktur atau peralatan yg digunakan; dan – karakteristik produk yg dihasilkan dari proses.
AmbikA
117
8.1 PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Organisasi harus mengendalikan PERUBAHAN YG DIRENCANAKAN dan meninjau KONSEKUENSI DARI PERUBAHAN yg tidak diinginkan, dan jika diperlukan melaksanakan tindakan MITIGASI thp setiap pengaruh yg merugikan. • terkait persyaratan Cl.6.1.2. Aspek Lingkungan yg mensyaratkan Organisasi utk mengidentifikasi dan meninjau aspek lingkungan dari KPJ hasil pengembangan baru atau KPJ baru atau KPJ hasil modifikasi. AmbikA
118
Pengendalian Operasional ELIMINASI SUBSTITUSI PENGENDALIAN REKAYASA ADMINISTRASI AmbikA
URUTAN PRIORITAS
8.1. PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI
a
Organisasi harus memastikan proses yg dialihkan keluar telah dikendalikan atau dipengaruhi.
b
Jenis & keluasan pengendalian (control) atau pengaruh (influence) yg akan diterapkan pada proses harus ditetapkan dalam SML
AmbikA
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI APA Perbedaan antara Penyedia Eksternal dengan Outsource process ?? Penyedia Eksternal, adalah Penyedia KPJ kepada Organisasi, yg tidak termasuk dalam Lingkup SML sebagaimana yg didefinisikan pada Cl.4.3. Outsource Process, adalah bagian dari proses organisasi yg termasuk dalam Lingkup SML, yang dikerjakan atau dialihkan pengerjaannya kepada pihak ketiga diluar organisasi. AmbikA
121
Proses yg Dialihkan Keluar (Outsource) adalah proses yg memenuhi 5 KRITERIA:
AmbikA
Out source ASPEK LINGKUNGAN PENTING ?
1) Proses tsb berada dalam lingkup SML 2) Proses tsb merupakan bagian tidak terpisahkan dari fungsi organisasi; 3) proses tsb diperlukan SML utk mencapai hasil yg diharapkan; 4) Pertanggunggugatan utk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi; 5) Organisasi dan penyedia eksternal memiliki suatu hubungan dimana proses tersebut diketahui oleh pihak berkepentingan bahwa dilaksanakan oleh organisasi.
Proses
Kontraktor
122
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Kontraktor dan pemasok, dapat dikategorikan kedalam Penyedia Eksternal maupun Outsources Process, tergantung apakah KPJ yang dilakukan atau dipasok kepada organisasi termasuk atau diluar lingkup SML Organisasi.
AmbikA
123
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI SML Organisasi harus menetapkan JENIS & KELUASAN “pengendalian atau pengaruh” yg akan diterapkan pada pengendalian operasional, khususnya terhadap Penyedia Eksternal dan Outsources process
AmbikA
124
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Selaras dengan persyaratan SML SNI ISO14001:2015, Cl.6.1.2. Identifikasi Aspek Lingkungan, Organisasi harus melaksanakan Pengendalian Operasional dengan mempertimbangkan “PERSPEKTIF DAUR HIDUP” Konsisten dgn PERSPEKTIF DAUR HIDUP, dalam persyaratan SNI ISO14001:2015 Cl.8.1., Organisasi harus melaksanakan 4 HAL, yaitu:
AmbikA
125
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI 4 HAL persyaratan Cl.8.1 yg terkait dengan PERSPEKTIF DAUR HIDUP
1) Menetapkan PENGENDALIAN, utk memastikan bhw persyaratan lingkungan telah ditangani melalui PROSES DESAIN & PENGEMBANGAN produk atau jasa, jika sesuai, dgn mempertimbangkan setiap tahapan daur hidup Dengan mempertimbangkan perspektif daur hidup seawal mungkin, yaitu sejak “proses desain dan pengembangan” diharapkan akan memberikan peluang perbaikan yg lebih baik pd keseluruhan kinerja lingkungan kegiatan, proses, produk dan jasa organisasi, Dapat membantu organisasi mencegah atau mengurangi potensi berpindahnya dampak lingkungan merugikan ke tahapan berikutnya. Dengan mempertimbangkan seawal mungkin Perspektif Daur Hidup, akan memberikan nilai tambah (added value) yg lebih besar pada organisasi dan perlindungan lingkungan AmbikA
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI 2) Organisasi harus menentukan APA saja PERSYARATAN LINGKUNGAN yg akan diberlakukan organisasi dalam PENGADAAN produk dan jasa. Persyaratan lingkungan adalah kebutuhan & harapan organisasi terkait lingkungan yg ditetapkan untuk, dan dikomunikasikan kpd pihak berkepentingan, misal fungsi pengadaan, pelanggan, penyedia eksternal. Persyaratan lingkungan utk proses pengadaan produk & jasa ini , seringkali dikenal dgn istilah “Green Procurement” (sustainable procurement) AmbikA
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI 3) Organisasi harus MENGOMUNIKASIKAN persyaratan lingkungan organisasi kepada Penyedia Eksternal, termasuk kontraktor. Persyaratan lingkungan yg dikomunikasikan kpd Penyedia Eksternal dapat berupa Kriteria, variabel, nilai atau ukuran, ketentuan dan prosedur, terkait SML organisasi yg harus diikuti atau ditaati. AmbikA
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI 4) Organisasi harus mempertimbangkan keperluan utk menyediakan INFORMASI DAMPAK LINGKUNGAN PENTING yg berkaitan dgn “transportasi atau pengiriman, penggunaan, pengolahan akhir & pembuangan akhir dari produk & jasanya” Informasi tentang dampak lingkungan penting dari produk & jasa yg dihasilkan organisasi, harus diinformasikan pada rantai hilir dari organisasi (downstream), sejauh yg dapat dilakukan.
AmbikA
Organisasi dapat ”mencegah atau memitigasi” dampak lingkungan yang merugikan selama tahapan daur hidupnya. Pada beberapa organisasi tertentu, aspek & dampak lingkungan penting justru terjadi pada tahapan penggunaan atau penerapan.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI PENTING DIPERHATIKAN !!! Setelah pengendalian operasional ditetapkan, organisasi sebaiknya secara berkala “MEMANTAU KEBERLANJUTAN PENERAPAN DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN”, termasuk juga “Rencana dan Tindakan yg perlu dilakukan”.
AmbikA
130
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SNI ISO 14001:2015
OPERASI (Cl. 8)
CL.8.2. TANGGAP KEDARURATAN Rustiawan Anis
AmbikA AmbikA
AUDITOR IEMA Reg.#02316, Intakindo Reg.#AU0001, Komite Teknik 13-07 Manajemen Lingkungan KLHK, ISO/TC207 Experts on Environmental Management Asessor Kepala KAN
8. OPERASI
8.1
•Perencanaan dan pengendalian operasi
8.2
•Kesiagaan dan Tanggap darurat
AmbikA
132
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT APA yg dimaksud dgn KEDARURATAN ? “Suatu keadaan/situasi yg terjadinya tidak terencana dan tidak direncanakan yg menimbulkan “risiko besar” yg mengancam kesehatan & keselamatan manusia, lingkungan hidup, dan asset (peralatan, bangunan, dll)”.
AmbikA
133
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Dalam konteks SML SNI ISO14001:2015, LINGKUP KEDARURATAN dimaksud adalah segala situasi yg dapat menyebabkan risiko yg mengancam dan menimbulkan pengaruh yg merugikan secara “langsung maupun tidak langsung” terhadap lingkungan hidup.
AmbikA
134
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT “Pada situasi DARURAT dibutuhkan suatu TINDAKAN SEGERA (Immediate Action) utk menghentikan sumber penyebab kedaruratan, dan mencegah meluas atau menyebarnya pengaruh atau dampak yg merugikan”
AmbikA
135
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara PROSES yg diperlukan utk SIAGA & TANGGAP terhadap potensi situasi kedaruratan yg terindentifikasi pada 6.1.1. Risiko & Peluang dan 6.1.2. Aspek Lingkungan
AmbikA
136
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Proses identifikasi potensi KEDARURATAN yg mungkin terjadi telah dilakukan sejak awal perencanaan SML, dan menjadi bagian dari Cl. 6.1.1. Risiko Peluang dan Cl.6.1.2. Aspek Lingkungan Persyaratan Cl.8.2 ini, merupakan tindak lanjut dari hasil identikasi potensi KEDARURATAN yg telah dilakukan pada Cl.6.1.1. dan 6.1.2,
AmbikA
137
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Organisasi harus: Bersiaga utk TANGGAP DGN TINDAKAN YG TERENCANA utk mencegah atau mitigasi dampak lingkungan yg merugikan dari situasi darurat
1 2 3 AmbikA
TANGGAP terhadap situasi kedaruratan AKTUAL
Melaksanakan TINDAKAN UTK MENCEGAH ATAU MITIGASI KONSEKUENSI dari situasi darurat, sesuai dengan besaran darurat dan potensi dampak lingkungan 138
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
6 (ENAM) HAL yg harus dikembangkan dan dilaksanakan oleh Organisasi dalam PROSES KESIAGAAN & TANGGAP DARURAT
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT PERTAMA, Organisasi harus SIAGA utk TANGGAP DGN TINDAKAN YG TERENCANA utk mencegah atau mitigasi dampak lingkungan yg merugikan yg timbul dari situasi darurat
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT SIAGA UTK TANGGAP DGN TINDAKAN TERENCANA yg dimaksud-kan adalah Organisasi mempersiapkan RENCANA TANGGAP KEDARURATAN Ketika mengembangkan Rencana TANGGAP KEDARURATAN yg mungkin terjadi, perhatian khusus sebaiknya diberikan pada kondisi2 operasi “start-up, shutdown dan abnormal”
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Organisasi bertanggung jawab utk menetapkan Rencana TANGGAP KEDARURATAN yg ”spesifik dan sesuai” dgn kebutuhan khususnya, dan sebaiknya mencakup berbagai jenis situasi kedaruratan yg BERBEDA-BEDA yg mungkin terjadi, seperti misalnya: kebocoran bahan kimia skala besar, kegagalan peralatan pengendali emisi, atau situasi lingkungan serius yg membahayakan manusia dan lingkungan hingga menyebar luas. AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
KEDUA, “Organisasi harus TANGGAP terhadap situasi kedaruratan AKTUAL yg terjadi”.
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT KETIGA, “Organisasi harus melaksanakan TINDAKAN UTK MENCEGAH ATAU MITIGASI KONSEKUENSI dari situasi darurat, sesuai dgn besaran darurat dan potensi dampak lingkungan”
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT Sebagai contoh, Dalam tindakan menanggulangi kebakaran, ada potensi terjadi pencemaran udara dan pencemaran air, yg juga harus dicegah dan/atau dikendalikan persebaran dampak lingkungan-nya.
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
KEEMPAT, “Organisasi harus MENGUJI SECARA PERIODIK tindakan TANGGAP KEDARURATAN yg telah direncanakan, sejauh yg dapat dilakukan”
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
KELIMA, “Organisasi harus MENINJAU & MEREVISI secara periodik PROSES & TINDAKAN tanggap kedaruratan yg telah direncanakan, khususnya SETELAH TERJADI situasi kedaruratan atau setelah dilakukan pengujian TANGGAP KEDARURATAN”
AmbikA
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
KEENAM, “Organisasi harus menyediakan INFORMASI YG RELEVAN DAN PELATIHAN YG TERKAIT dengan kesiagaan & tanggap kedaruratan, kepada personil yg bekerja dibawah kendali organisasi, dan jika sesuai juga kpd Pihak yg Berkepentingan”
AmbikA
148
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT INFORMASI KEDARURATAN adalah hal penting yg harus disediakan oleh organisasi, agar semua orang yg berada di dalam tapak organisasi paham tentang APA yg harus dilakukannya bila terjadi suatu situasi KEDARURATAN INFORMASI KEDARURATAN dapat berupa tanda atau petunjuk seperti rute evakuasi kedaruratan, tempat titik berkumpul evakuasi, petunjuk lokasi APAR, Papan Pengumuman Kedaruratan, Safety & Emergency Briefing bagi para tamu, dan bentuk2 informasi lainnya yg sesuai. AmbikA
149
8.2 KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI sejauh yg diperlukan utk memperoleh keyakinan bahwa proses telah dilaksanakan seperti yg direncanakan.
AmbikA
AmbikA
AMAR BINAYA KARSA
Indonesian Institute for Environmental Management
e-mail:
[email protected];
[email protected]; Phone: +62 818720982
AmbikA
AmbikA
152