Sk-direktur-tentang-pedoman-manajemen-data-indikator-mutu-pada-rsud-kab-buleleng-tahun-2018-98.docx

  • Uploaded by: surveyor keperawatan
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sk-direktur-tentang-pedoman-manajemen-data-indikator-mutu-pada-rsud-kab-buleleng-tahun-2018-98.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,039
  • Pages: 16
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN NOMOR: TENTANG PEDOMANMANAJEMENDATAINDlKATORMUTU PADA RUMAHSAKITUMUMDAERAHKABUPATENBULELENG DIREKTURRUMAHSAKITUMUMDAERAHKABUPATENBULELENG, Menirnbang : a. bahwa Rurnah Sakit Urnum Daerah Kabupaten Buleleng selalu berupaya untuk rneningkatkan kualitas mutu pelayanan dan rnutu rnanajernen sesuai dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit melalui penetapan dan pengukuran indikator rnutu nasional, indikator rnutu prioritas rurnah sakit, indikator rnutu unit, indikator rnutu Ponek, Survelance, Insiden Keselarnatan Pasien dan Insiden Kecelakaan Kerja di Rurnah sakit; b. bahwa dalarn upaya melaksanakan kegiatan mutu pelayanan dan mutu manajemen sangat. dibutuhkan suatu prosedur pemantauan, pengumpulan , analisa, validasi data, serta pelaporan Indikator Mutu di Rurnah Sakit Umum Daeah Kabupaten Buleleng; c. bahwa untuk memudahkan PIC dalam pengumpulkan data, menganalisa dan validasi data diperlukan suatu manajemen data indikator yang baik; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan c maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

Mengingat

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi ten tang Dokumen Elektronik dan ayat 5 tentang Sistem Elektronik; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Manajemen Rumah

1

Indonesia lnformasi Sakit;

4.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;

5.

Pcraturan Mcritcri Kcschatan Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah

Sakit; 6.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah

Sakit; 7.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 027 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Pelayanan Kesehatan;

8. Keputusan Mcnleri Kesehatan Nornor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja LembagaTeknis Daerah Kota Singaraja (Lembaran Daerah Kota SingarajaTahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Singaraja Nomor 8 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Singaraja Nomor ] 3 T'ahun 201] tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Singaraja Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Singaraja [Lernbaran Daerah Kota Singaraja Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan lembaran Daerah Kota Singaraja Nomor 13); 10. Peraturan Bupati Buleleng Nomor 60 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Pungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng; 11. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 800/002/SDM/RSUD Tahun 2016 tentang Tata Kelola Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng;

12. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Nornor 445/184.23/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng. MEMUTU

S KAN:

Menetapkan KESATU

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umurn Daerah Kabupaten Buleleng Tentang Pedoman Manajemen Data Indikator Mutu Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

2

KEDUA

Pedoman Manajemen Data lndikator Mutu sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KE1'lGA

Ketua unit mensoaialisaeikan

PMKP bertanggungjawab dalam Pedoman Manajernen Data dan kepada Direktur Rurnah Sakit Umum

mclaporkannya Daerah Kabupaten Buleleng. KEEMPAT

Keputusan ditetapkan.

Direktur

mi

berlaku

mulai

Ditetapkan di Singaraja pad a tanggal 2 Jan u ari 201 8

3

tanggal

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 445/184.46/2018 'fANGGAL 2 JANUARI 2018 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN DATA INDIKATOR MUTU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar

Belakang Dengan sernakin berkembangnya

dewasa ini hampir mcnycntuh tidak terkecuali rurnah sakit. pelayanan

rurnahsakit,

transparansi kecepatan

semua lini kehidupan lain

tuntutan

membant.u proses pengolahan

meningkatkan Manajemen

yang

data

aktivitas

efesiensi dan

(SlM) berbasis

dirancang

penting

komputer

ketepatan

khusus

(SIM) rumah

rurnah

suatu

pekerjaan.

merupakan

yang sangat penting bahkan bisa dikatakan

rangka dan unluk

sakit adalah telmologi

Manajemen

efektifitas

dalarn

akan

di rumah

Sistcm Informasi

merupakan

Infonnasi

dibutuhkan

masyarakat

pelayanannya.Teknologi

informasi berupa

bennasyarakat

Teknologi informasi telah mempengaruhi

an tara

memenuhi

ilmu pengetahu an dan teknolgi

sakit

sakit.

dalam

Sistem Inforrnasi sarana

pendukung

mutlak untuk

operasional

rumah sakit. Pengukuran

fungsi klinis

dan fungsi manajemen

di rumah

sakit

akan menghasilkan akumulasi data dan informasi. Untuk memahami seberapa baik kemarnpuan

rumah sakit,

tergantung dad hasil analisa

data, informasi yang t~r'kumpul dibandingkan

dcngan rurnah sakit lain.

Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan

teknologi

dan/ atau staf yang mempunyai kompetensi mengelola data. Karena itu rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang didukung dengan

teknologi

infonnasi

yang

mulai

dari

pengurnpulan

data,

pelaporan, analisa, validasi dan publikasi data internal rumah sakit dan eksternal rurnah sakit. Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber

daya

memastikan

inforrnasi

yang

bahwa sumber

mencakup

daya

informasi yang

aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.

4

semua

kegiatan

akurat,

yang

mutakhir,

Untuk

memudahkan

mengelola data

rumah

komite mutu

indikator

dan keselamatan

yang

pengumpul

data

bisa

dalam

dan insiden keselamatan pasicn maka

mutu

manajemen data secara

sakit seyogyanya mempunyai sistem

elektronik

pasien

diakses

oleh

di masing-masing

seluruh

unit atau

penanggung instalasi

jawab

yang ada di

seluruh rumah sakit. Manajemen Data yang dimaksud disini adalah

manajemen data

mutu rumah sakit yang meliputi data indikator mutu nasional, data indikator mutu prioritas rumah sakit,

data indikator mutu unit, data

surveilans infeksi, data insiden keselamatan pasien, indikator Ponek dan insiden kecelakaan di rumah dikelola secara

internal

sakit. Semua data terse but harus

SIMRS dan

eksternal

melalui

program

SlSMADAK. Dengan demikian rumah data

indikator mutu

rumah

sakit

harus

tersebut sehingga mudah

sakit maupun pihak luar rumah

indikator

mutu.

memfasilitasi manajemen

Tentunya

diperlukan

diakses oleh pihak

sakit yang memerlukan data koordinasi

antara

komite

peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan SIMRS. 2.

Tujuan Pedoman Manajemen Data Pedoman

Manajemen Data Indikator Mutu

RSUD Kabupaten

Buleleng sebagai dasar acuan seluruh kegiatan manajemen data yang meliputi pengumpulan data, analisa data, validasi data, pelaporan dan publikasi data indikator mutu rumah

sakit umum daerah

Kabupaten

Buleleng. 3.

RuangLingkup

Pedoman Manajernen Pengumpulan

Data

Data,

Indikator Mutu

Analisa Data,

Rumah Sakit

Validasi Data,

meliputi

Pelaporan Dan

Publikasi Data. 3.1

Pengumpulan Data: Pengumpulan

data merupakan bagian penting dalam kegiatan

manajemen data.

Penanggung jawab

pengumpul data

(PIC) di

masing-masing unit sesuai form/input di komputer data indikator mutu.

Data

indikator

data indikator mutu

mutu

yang

dimaksud

nasional, indikator mutu

adalah

prioritas rumah

sakit, data indikator mutu unit, data insiden keselamatan pasien,

5

data surveilans infeksi, data indikator Ponek dan data kecelakaan kerja di rumah sakit.

3.2 Analisa Data: Analisa

data

proses

adatah

rnengatur

mengorganisasikan kedalam suatu Kegiatan analisa

data

urutHn

data,

pola, dan satuan uraian dasar.

disesuaikan dengan kebutuhan periode

waktu pengumpulan data, dapat dilakukan 3 bulan sekali sesuai dengan laporan kegiatan triwulan, atau setelah satu tahun sebagi laporan tahunan. 3.3

Validasi Data : Validasi data

indikator

pengumpulan

data

dari

mutu

adalah

pengumpul

membandingkan hasil

data

pertarna

dengan

pengumpul data dari validator, agar data indikator mutu benarbenar valid sebelum dipublikasikan. 3.4

Pelaporan Data: Pelaporan adalah proses penyusunan dan distribusi laporan

ke

unit yang lebih tinggi sebagai bahan pertanggung jawaban data dan bahan informasi kc unit yang mcmbutuhkan, 3.5

BenchmarkData:

Benchmark data dilakukan dengan tujuan membantu rumah sakit dalam memahami perubahan dan penyebab perubahan yang tidak diinginkan serta Dulam hill

ini

membantu

memfokuskan upaya

benchmark data

perbaikan.

dllakukan dalam program

SISMADAK. 3.6

Publikasi Data: Penyampaian data dan informasi yang sudah dianalisa dan sudah valid ke internal rurnah sakit maupun eksternal rumah sakit.

4.

Batasan Operasional Untuk

membantu mengarahkan pemahaman tentang buku

pedoman manajemen data ini, perlu diketahui batasan operasional beberapa istilah penting yang terkait dengan manajemen data mutu rumah sakit. 4.1

Manajemen

4.2

Data Menurut kamus bahasa Indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta. Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data

6

adalah deskripsi dari suatu

kejadian yang kita hadapi.

Intinya

data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan dalam menarik suatu

keputusan

dimana

bentuk data dapat berupa angka, inforrnasi, atau kata-kata. 4.3

Manajemen Data Manajemen data informasi

yang

adalah bagian dari manajemen sumber daya mencakup

semua

kegiatan

yang

mernastikan

bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai. Kegiatan manajemen mencakup 1) Pengumpulan data, 2) Integritas dan

data

Pengujian, 3)

Penyimpanan, 4) Pemeliharaan, 5) Keamanan, 6) Organisasi dan 7) Pengambilan. 4.4

TndikatorMutu Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rurnah

sakit

yang

digambarkan

meliputi data sakit,

data

dari

data

indikator mutu

indikator

yang

nasional,

mutu

unit,

dikumpulkan yang

indikator mutu

indikator

mutu

rumah

ponek,

surveilance, insiden keselamatan pasien dan insiden kece1akaan di rumah sakit. 5.

Landasan Hukum 5.1

Undang-Undang

Republik

Indonesia

Nornor

11

'T'MhuTI

200R

Tentang Rumah Sakit Bah I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen

Elektronik adalah

setiap

Informasi Elektronik yang

diteruskan, dikirimkan, diterima, atau analog,

digital, elektromagnetik,

optikal,

dapat dilihat, ditampilkan, danjatau atau

disimpan dalam bentuk atau

sejenisnya, yang

didengar melalui Komputer

Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak

tulisan, suara, gambar, peta,

dibuat,

terbatas

rancangan, foto atau

huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau memiliki makna atau arti atau dapat dipahami

pada

sejenisnya,

perforasi yang oleh orang yang

mampu memahaminya. 5.2

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang

berfungsi

mempersiapkan,

mengumpulkan,

mengolah,

/f.

7

menganalisis,

menyimpan,

rnenampilkan,

mengumurnkan ,

mengirimkan, dan/ atau menyebarkan Informasi Elektronik.

5.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit

Bab I Pasal

1 ayat

6 berisi

ten tang

Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik

oleh

penyelenggara

negara,

Orang,

Badan

Usaha,

dan/ atau masyarakat. 5.4

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan. penyelenggaraan Rumah Sakit

dalam bentuk

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. 5.5

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2008

Tentang Keterbukaan Informasi Publik Bab I Pasal 1 ayat 1 berisi tentang Informasi adalah keterangan, pemyataan, gagasan, dan tandatandayang

mengandung nilai,

makna,

data.fakta maupun penjelasannya yang dapat

dan. pesan, baik dilihat, didengar,

dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non c1cktronik; 5.6

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pasal 1 ayat 2 rnenyatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang

selanjutnya

teknologi

informasi

disingkat komunikasi

mengintegrasikan seluruh alur dalam bentuk jaringan administrasi

untuk

SIMRS adalah suatu yang

sistem

memproses

dan

proses pelayanan Rumah Sakit

koordinasi, pelaporan dan

memperoleh informasi secara

prosedur tepat

dan

aku rat , dan merupakan bagian dari Sistem lnformasi Kesehatan.

5.7

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pasal 3

ayat

1

menyatakan

bahwa

Setiap

Rumah

Sakit

wajib

menyelenggarakan SIMRS. 5.8

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.

8

5.9

Peraturan

Menteri Kesehatan

Nomor 66 Tahun

2016

Tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. 5.10 Peraturan Tahun

Menteri

Kesehatan

2012 Tentang Akreditasi

Republik Rumah

5.11 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Pelayanan

Kesehatan

Persalinan dan

Masa

Masa

Indonesia

saldt, 97 Tahun

Sebelum

Sesudah

Nomor 012

Hamil,

Melahirkan,

2014 Tentang Masa

Hamil,

Penyelenggaraan

Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual. 5.12 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 027 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi di Pelayanan

Kesehatan.

9

BAS II

TATALAKSANA MANAJEMENDATA 1.

Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses dalam mendapatkan data yang valid sesuai dengan

indikator yang dipantau di masing-masing unit

pelayanan,

peningkatan

Dalam

mutu

dan

keselarnatan

pasien

pengumpulan data merupakan bagian penting dari pcnilaian kinerja untuk mendukung asuhan

Pengumpulan

data

pasien dan manajemen yang lebih baik.

di rnasing

rnasing

unit

dilakukan

oleh

PIC

menggunakan form yang diinput di komputer data indikator mutu di masing-masing unit melalui SIMRS. Jumlah

data yang dikumpulkan

tergantung dari data yang tersedia di masing-masing unit, bila jumlah data banyak sarnpel yang diarnbil harus

data sedikit, diambil seluruh

representatif dan bila jumlah

data yang ada di masing-masing unit.

Adapun data yang diinput mela1ui SIMRSadalah sebagai berikut:

1) Data Indikator Mutu Nasional 2) Data Indikator

Mutu

Prioritas rurnah sakit

3) Data Indikator Mutu Unit

4) Data Surveilance 5)

Data Indikator mutu ponek

6) Data Insiden Keselamatan Pasien 7) Data Insiden Kecelakaan di Rumah Sakit. Pcngumpulan Data indikator di musing masing unit dilaksanakan

dengan tahapan sebagai berikut : 1) PTe rnencatat data sesuai dengan indikator mutu eli masing-masing

unit. ?o) PTe mer"lginpllt data di komputer data indikator rnutu derigan

SIMRS. 3) Data

indikator

mutu

diinput

setiap

hari

kerja,

pada

hari

LiburjRaya data diinput pada hari ketja. 4) PIC menetapkan jumlah sampel yang representatif sesuai indikator

yang sudah ditetapkan di masing masing unit. 5) Rekapitulasi dan verifikasi data oleh PIC melalui

password masing-masing PIC.

10

user name dan

1.1

Analisa Data

1. 1.1 Pengertian

Analisis data adalah proses penguraian suatu basil data atas berbagai bagiannya dan

penelaahan

bagian

ttu

serta

sendiri

hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan data. 1.1.2 Tujuan Analisa Data:

1'ujuan Analisis data adalah dapat membandingkan rumah sakit dalam empat hal sebagai berikut; a. Membandingkan dcngan rumah sakit sendiri dari waktu ke waktu, misalnya dan bulan ke bulan atau tahun ke tahun. h. Dengan rumah sakit sejenis seperti mela1ui database referensi c. Dengan standar-standar yang seperti ditentukan oleh badan akrcditasi, atau organisasi profesional d. Dengan praktck-praktek y.m . g diinginkan seperti best practice 1.1.3 Pelaksanaan Analisa Data: Pe1aksanan analisa data indikator dilakukan oleh PIC yang sudah ditunjuk dengan menggunakan metode statistik. Analisa data dilakukan by komputer yang tersedia di masing-rnasing

unit.

Adapun langkah-langkah analisa data adalah sebagai berikut : a. PIC menginput data indikator sesuai format yang tersedia b. PIC menginput data setiap hari/setiap ada temuan c. PIC memastikan data yang diinput sudah benar dan tepat d. PIC menganalisa data by sistem yang ada di SIMRS e. Analisa data dilakukan tiap bulan, triwulan dan tiap tahun f. PIC membandingkan analisa data standar yang ditetapkan dad bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun. 1.2

Validasi data

1.2.1 Pengertian Validasi data adalah alat penting untuk dan

penting untuk

memahami mutu

data

tingkat kepercayaan (confidence level) dan

pengambil keputusan terhadap data

itu sendiri. Validasi data

rnenjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan prioritas evaluasi, memilih apa

yang

harus

di evaluasi, memilih dan

mengkaji indikator, mengumpulkan data, menggunakan

data

untuk

11

validasi data peningkatan

dan mutu.

1.2.2 Tujuan Validasi Data

Secara umum tujuan

validasi data

indikator mutu

RSUD

Kabupaten Buleleng adalah tersedianya data dan informasi mutu

yang

valid

sebagai dasar

mengambil keputusan

manajemen

dalam

rumah

sakit

untuk

petaksanaan,

perencanaan,

pemantauan, evaluasi program dan peningkatan

kewaspadaan

serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat. 1.2.3 Jenis Data Validasi Data yang harus

dilakukan

validaai adalah data-data sebagai

berikut :

a. Data T ndikator Area Klinisbaru b. Data yang akan dipublikasikan

c. Perubahan Indikator d. Sumber data

berubah, seperti kalau sebagian

dari rekarn

medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang rnenjadi kertas dan e1ektronik c. Subyek dan pengumpulan data berubah, seperti perubahan rata-rata umur pasien, angka kesakitan, perubahan protokol riset, aplikasi pcdornan

praktek klinik atau

teknologi dan

metodologipengobatan baru dilaksanakan. f. Data surveilance dan data yang dikumpulkan dengan observasi

tidak dilakukan validasi. 1.2.4 Pelaksanaan Validasi Data Validasi data

mutu

dilaksanakan oleh tim kornite mutu

keselamatan pasien. Data

validasi diinput oleh

dan

validator di

SIMRS,dengan cara sebagai berikut : a. Validator membuka aplikasi SIMRSdan memasukkan user Id dan password. b. Memilihmenu validasi. c. Menginput data sesuai format yang tersedia. d. Memastikan jumlah data representatif. e. Menganalisa data by sistem. f. Membandingkan analisa

data

sesuai

pertama. g. Menentukan apakah data sudah valid.

12

analisa

data

orang

Elemen penting

dan

validasi

data

yang

terpercaya

mencakup

sebagai berikut: a. Mengumpulkan terlibat

data

kembali

oleh orang

kedua

yang

tidak

data sebelumnya.

dalam pengumpulan

b. Menggunakan sample statistik sahih dan catatan, kasus dan data

lain.

Sample

100 % hanya

dibutuhkan

jika jumlah

pencatatan kaaus atau data lainnya sangat keeil jumlahnya. c. Membandingkan data

dengan

asli

data

yang dikumpulkan

kembali. d. Kalkulasi akurasi

dengan membagi jumlah

elemen data yang

ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Untuk benchmark yang baik akurasi levelnya ~ 90 e. Koreksi

sample

dilakukan untuk

baru

setelah

semua

tindakan

%.

koreksi

memastikan tindakan menghasilkan tingkat

yang diharapkan. 1.3

Benchmark

1.3.1 Pengertian Benchmark dilakukan

dalam

dengan

tujuan

memahami perubahan

dan

rnernbantu rumah sakit

penyebab perubahan

yang

tidak diinginkan serta membantu memfokuskan upaya perbaikan. Upaya membandingkan data

data dengan rumah dengan

dilakukan dengan

membandingkan

sakit sejenie, dengan standar-standar,

praktik-praktik

yang

menurut

litcratur

serta

digolongkan

sebagai best practice.

1.3.2 Rumah Sakit Umum kabupaten

Buleleng melakukan benchmark

dengan cara : a. Komite mutu melakukan pembandingan data, SISMADAKonline dengan SIKARSuntuk 12 indikator rnutu nasional.

b. Komite mutu melakukan pembandingan data, SISMADAKonlien dengan SIKARSuntuk indikator mutu rumah

sakit yang

sesuai dengan 78 IAKdan 11 lAMdi SISMADAK. c. Komite PPI atau komite mutu melakukan pembandingan data, SISMADAKon-line dengan yang

SIKARS untuk

data

surveilance sesuai.

13

1.4

Pelaporan

1.4. 1 Pengertian

Pelaporan adalah proses penyusunan dan distribusi laporan ke unit yang lebih tinggi sebagai bahan pertanggung jawaban data dan bahan informasi ke unit yang membutuhkan. 1.4.2 Proses pelaporan meliputi kegiatan sebagai berikut : R.

Menyajikan data yang telah dilakukan analisis dan validasi data kedalam format capaian indikator mutu (terlampir).

b. Menyampaikan hasil laporan capaian indikator mutu kepada Direksi dan

Unit terkait serta lembaga tata

kelola/Dewan

Pengawas. c. Memohon rekomendasi dari lembaga tata

kelolayDewan

Direksi dan

Unit terkait serta

Pengawas setelah penyampaian

hasil.

d. Melaksanakan pelaporan resmi setiap 3 bulan, dan setahun sekali untuk laporan tahunan. e. Distribusi laporan kepada Direksi dan unit lain serta lembaga tata kelola/Dewan Pcngawas. f. Meminta feedback

dan

tindak lanjut laporan yang telah

didistribusikan sesuai ketentuan administrasi rumah sakit. 1.5

Pu blikasi

Publikasi adalah konten yang diperuntukkan Publikasi data

bagi

publik.

indikator mutu adalah mengumurnkan atau

rnenerbitkan perkembangan data indikator mutu yang dipantau,

publikasi ini

bersifat internal maupun

ekstemal. Publikasi

internal yaitu capaian indikator mutu disampaikan dihadapan direktur serta dewan pengawas yang dikoordinir oleh kornite PMKP.Publikasi eksternal yaitu data indikator mutu yang sudah valid

diumumkan

mela1ui website

persetujuan direktur rumah sakit.

14

rumah

sakit

dengan

BAB III

DOKUMENTASI Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk penyediaari

dokumen-dokumen

dengan

menggunakan

pencatatan sumber-sumber informasi khusus

bukti

yang

akurat

dari

seperti tulisan, buku, dan

lain-lainnya. Data hasil indikator mutu yang sudah diinput melalui SIMRS didokumentasikan by komputer berupa File PDF, sehingga data mudah diakses.

15

BABIV

PENUTUP Pedoman ini disusun sebagai dasar untuk rnemanajemen

data indikator

mutu Nasional, indikator mutu prioritas rumah sakit, indikator mutu unit, indiktor surveilance, indikator mutu ponek, serta

rnempertahankan dan

meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng agar tetap mampu memberikan mutu layanan yang berkualitas.

ANA. M.Kes Q.,

Pembina Utama Muda NIP. 19620204 ] 98711 1 002

16

More Documents from "surveyor keperawatan"