Silsilah Mataram April 28, 2008 – 8:22 am Ga sengaja euy, pas jalan-jalan ke Gramedia kemarin nemu buku yang menceritakan tentang sejarah berpindahnya tahta kerajaan Mataram dari Amangkurat III ke Paku Buwono I. Sejarah kenapa setelah Amangkurat III tahta tidak dilanjutkan oleh Amangkurat IV. Ini dia behind the trah-nya : Alkisah, pada suatu ketika Sunan Kalijaga telah menyarankan kepada kakak beradik Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan untuk mencari ilham tentang pendirian keraton Kerajaan Mataram. Ki Ageng Giring diberi petunjuk oleh Sunan Kalijaga untuk menanam sepet (serat pohon kelapa) yang nantinya akan tumbuh menjadi sebuah pohon kelapa. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan diberi petunjuk untuk bertapa di daerah Kembang Semampir Gunung Kidul. Bertahun-tahun berlalu…… Rupanya Ki Ageng Giring-lah yang kemudian terlebih dahulu mendapatkan ilham yang dicari. Menurut ilham yang diperoleh beliau, degan (kelapa muda) dari pohon kelapa yang dulu ditanamnya akan memberi sebuah pertanda. Barang siapa yang meminum air degan dari pohon kelapa tersebut sampai habis - dengan sekali tenggak -, maka orang yang meminumnya akan melahirkan keturunan raja-raja Mataram. Setelah mendapatkan ilham tersebut Ki Ageng Giring segera memetik degan dari pohon kelapa yang dulu ditanamnya. Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk meminum air degan habis dengan sekali tenggak. Oleh karena itu, beliau memutuskan untuk berjalan-jalan keluar terlebih dahulu agar dirinya segera merasa sangat kelelahan dan kehausan. Degan yang baru saja beliau petik diletakkan begitu saja di dapur rumah. Saat Ki Ageng Giring sedang berjalan-jalan keluar itulah Ki Ageng Pemanahan datang ke rumah Ki Ageng Giring. Ki Ageng Pemanahan berusaha mencari-cari sang kakak, namun orang yang dicari tersebut tidak berhasil ditemukan di dalam rumah. Nah, pada saat itulah, Ki Ageng Pemanahan yang kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh dari tempat pertapaan melihat degan yang tadi dipetik oleh Ki Ageng Giring. Beliau segera membelah dan meminum air degan tersebut karena sama sekali tidak menyangka bahwa degan yang diminumnya itu bukan sebuah degan biasa. Demikianlah, betapa terkejut Ki Ageng Giring saat pulang dari berjalan-jalan dan melihat bahwa degan tadi sudah diminum habis oleh sang adik. Menyadari bahwa dirinya bersalah telah teledor meletakkan degan itu secara sembarangan dia tidak berniat untuk memarahi sang adik yang telah lancang meminum degan itu tanpa seijin pemiliknya. Segera Ki Ageng Giring menceritakan perihal degan itu pada adiknya. Akhirnya setalah bermusyawarah keduanya bersepakat bahwa Ki Ageng Pemanahan dan keturunannyalah yang akan menjadi raja Mataram sampai 7 generasi. Setelah 7 generasi barulah tahta tersebut boleh dimiliki oleh keturunan Ki Ageng Giring. Berikut adalah silsilah raja-raja Mataram dari keturunan Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring : 1. Ki Ageng Pemanahan
Ki Ageng Giring
2. Panembahan Senopati 3. Panembahan Seda Ing Krapyak 4. Sultan Agung Hanyakrakusumo 5. Amangkurat I 6. Amangkurat II 7. Amangkurat III
Puger (Paku Buwono I)
Puassss, berkat buku sejarah itu akhirnya terjawab juga pertanyaan saya selama ini mengenai sejarah perpindahan tahta di kerajaan Mataram
Silsilah Ki Ageng Pemanahan / Mataram
Babad Raja-Raja Jawa (Tumapel) Tunggul Ametung Maesa Wong Ateleng Maesa Cempaka / Ratu Angabhaya / Batara Narasinga Kertarajasa Jayawardana / Raden Wijaya Tri Buwana Tungga Dewi / Bhre Kahuripan II Bhre Pajang I Wikramawardana / Hyang Wisesa / R Cagaksali Kertawijaya / Bhre Tumapel III Rajasawardana / Brawijaya II Lembu Amisani / R. Putro / R. Purwawisesa Bhre Tunjung / Pandanalas / R. Siwoyo Kertabumi / Brawijaya V / R Alit / Angkawijaya R Bondhan Kejawan / Lembupeteng Tarub R Depok / Ki Ageng Getas Pandowo Bagus Sunggam / Ki Ageng Selo Ki Ageng Anis (Ngenis) Ki Ageng Pemanahan / Mataram R Sutowijoyo / Panembahan Senopati