Setiap kata ada maknanya
Sebuah kata dapat menciptakan maknanya sendiri, dan seringkali maknanya berbeda untuk tiap-tiap orang. Kata melahirkan makna. Makna satu kata bisa terlahir berbeda-beda, tergantung apa-apa yang terkait dengan proses kelahirannya. Dan makna kata tak bisa dipaksakan. Sebagai contoh, jika kusebut kata tomat, bagiku ia bermakna sebagai makanan menggiurkan, lezat, sehat, bervitamin, menyenangkan, penuh kenangan. Tapi, sepertinya lain bagi kakakku, di dalam kepalanya, tomat bermakna: makanan biasa saja, tidak lezat, tapi memang sehat dan bervitamin. Kata memang bisa melahirkan makna, tapi kata juga bisa kehilangan makna. Dan kehilangan tidak selalu buruk. Bukankah melepaskan makna “tangis, derita, trauma, musibah” dari sebuah kata adalah sesuatu yang cukup baik?Dan, kehilangan juga tak selalu baik. Bukankah melepaskan makna “tegar, tabah, perjuangan” dari sebuah kata adalah sesuatu yang buruk?